MANIFESTASI KLINIS
Klinis tampak bentol (plaques edemateus) multipel yang berbatas tegas, berwarna
merah dan gatal. Bentol dapat pula berwarna putih di tengah yang dikelilingi
warna merah. Warna merah bila ditekan akan memutih. Ukuran tiap lesi
bervariasi dari diameter beberapa milimeter sampai beberapa sentimeter,
berbentuk sirkular atau serpiginosa (merambat).
Tiap lesi akan menghilang setelah 1 sampai 48 jam, tetapi dapat timbul lesi baru.
Pada dermografisme lesi sering berbentuk linear, pada urtikaria solar lesi terdapat
pada bagian tubuh yang terbuka. Pada urtikaria dingin dan panas lesi akan terlihat
pada daerah yang terkena dingin atau panas. Lesi urtikaria kolinergik adalah kecil-
kecil dengan diameter 1-3 milimeter dikelilingi daerah warna merah dan terdapat
di daerah yang berkeringat. Secara klinis urtikaria kadang-kadang disertai
angioedema yaitu pembengkakan difus yang tidak gatal dan tidak pitting dengan
predileksi di muka, daerah periorbita dan perioral, kadang-kadang di genitalia.
Kadang-kadang pembengkakan dapat juga terjadi di faring atau laring sehingga
dapat mengancam jiwa.
http://childrenallergyclinic.wordpress.com/2009/01/09/biduran-giduan-urtikaria-bukan-sekedar-alergi-
makanan-biasa/
Alergi dan Penyebabnya Alergi merupakan suatu reaksi abnormal dalam tubuh yang disebabkan
zat-zat yang tidak berbahaya. Alergi timbul bila ada kontak terhadap zat tertentu yang biasanya,
pada orang normal tidak menimbulkan reaksi. Zat penyebab alergi ini disebut allergen. Allergen
bisa berasal dari berbagai jenis dan masuk ke tubuh dengan berbagai cara. Bisa saja melalui
saluran pernapasan, berasal dari makanan, melalui suntikan atau bisa juga timbul akibat adanya
kontak dengan kulit seperti; kosmetik, logam perhiasan atau jam tangan, dll. Zat yang paling
sering menyebabkan alergi: Serbuk tanaman; jenis rumput tertentu; jenis pohon yang berkulit
halus dan tipis; serbuk spora; penisilin; seafood; telur; kacang panjang, kacang tanah, kacang
kedelai dan kacang-kacangan lainnya; susu; jagung dan tepung jagung;sengatan insekta; bulu
binatang; kecoa; debu dan kutu. Yang juga tidak kalah sering adalah zat aditif pada makanan,
penyedap, pewarna dan pengawet. Menentukan penyebab alergi dapat dilakukan dengan cara
berikut :