Anda di halaman 1dari 289

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAM R.I


NOMOR M.HH-05.OT.01.01 TAHUN 2010
TANGGAL 30 DESEMBER 2010

TENTANG
ORGANISASI DAN TATA KERJA
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM


REPUBLIK INDONESIA
JAKARTA, 2010
DAFTAR ISI Bagian Keempat : Direktorat Perancangan ….... 55
Peraturan Perundang-undangan
Bagian Kelima : Direktorat Harmonisasi …... 62
I. : PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAM R.I 01 Peraturan Perundang-undangan
NOMOR M.HH-05.OT.01.01 TAHUN 2010 TENTANG Bagian Keenam : Direktorat Pengundangan …... 70
ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN Publikasi, dan Kerja Sama
HUKUM DAN HAM RI Peraturan Perundang-undangan
Bagian Ketujuh : Direktorat Litigasi Perundang- …... 76
BAB I : KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI KEMENTERIAN undangan
HUKUM DAN HAM Bagian Kedelapan : Direktorat Fasilitasi …... 81
Bagian Kesatu : Kedudukan …………………......... 05 Perancangan Peraturan Daerah
Bagian Kedua : Tugas ddan Fungsi ……………..... 05

BAB V : DIREKTORAT JENDERAL ADMINISTRASI


BAB II : SUSUNAN ORGANISASI 06 HUKUM UMUM
Bagian Kesatu : Kedudukan, ……………......... 87
BAB III : SEKRETARIAT JENDERAL Tugas dan Fungsi
Bagian Kesatu : Tugas dan Fungsi …………............ 07 Bagian Kedua : Susunan Organisasi ……………..... 88
Bagian Kedua : Susunan Organisasi ………….….... 08 Bagian Ketiga : Sekretariat DITJEN ……………..... 88
Bagian Ketiga : Biro Perencanaan ……………........ 08 Bagian Keempat : Direktorat Perdata ……………..... 94
Bagian Keempat : Biro Kepegawaian ……................. 18 Bagian Kelima : Direktorat Pidana ……………..... 102
Bagian Kelima : Biro Keuangan ………................... 25 Bag ian Keenam : Direktorat Tata Negara …............... 106
Bagian Keenam : Biro Perlengkapan ……………..... 33 Bagian Ketujuh : Direktorat Hukum ………….….... 110
Bagian Ketujuh : Biro Humas dan Kerja ……..... 38 Internasional dan
Sama Luar Negeri Otoritas Pusat
Bagian Kedelapan : Biro Umum …………………...... 43 Bagian Kedelapan : Direktorat Daktiloskopi …….......... 116

BAB IV : DIREKTORAT JENDERAL PERATURAN


BAB VI : DIREKTORAT JENDERAL PEMASYARAKATAN
PERUNDANG-UNDANGAN
Bagian Kesatu : Kedudukan, ……………....... 121
Bagian Kesatu : Kedudukan ……………........ 49
Tugas dan Fungsi
Tugas dan Fungsi
Bagian Kedua : Susunan Organisasi …………….... 121
Bagian Kedua : Susunan Organisasi ……………..... 49
Bagian Ketiga : Sekretariat DITJEN …………….... 122
Bagian Ketiga : Sekretariat DITJEN ………..……... 50
Bagian Keempat : Direktorat Keamanan dan ……....... 127
Ketertiban
Bagian Kelima : Direktorat Bina Kesehatan ……. 133 BAB VIII : DIREKTORAT JENDERAL HAK KEKAYAAN
dan Perawatan Narapidana INTELEKTUAL
dan Tahanan Bagian Kesatu : Kedudukan ……………...... 209
Bagian Keenam : Direktorat Bina Pengelolaan ……. 139 Tugas dan fungsi
BASAN dan BARAN Bagian Kedua : Susunan Organisasi ..……… 210
Bagian Ketujuh : Direktorat Informasi dan ……. 144 Bagian Ketiga : Sekretariat DITJEN …..….... 210
Komunikasi Bagian Keempat : Direktorat Hak Cipta, Desain ..….. 216
Bagian Kedelapan : Direktorat Bimbingan ……........ 148 Industri, Desain Tata Letak
Kemasyarakatan dan Sirkuit Terpadu dan Rahasia
Pengentasan Anak Dagang
Bagian Kesembilan : Direktorat Bina Narapidana ………. 154 Bagian Kelima : Direktorat Paten …...................... 221
dan Pelayanan Tahanan Bagian Keenam : Direktorat Merek ……………...... 226
Bagian Ketujuh : Direktorat Kerja Sama dan …...... 231
Promosi
Bagian Kedelapan : Direktorat Teknologi Informasi .... 235
BAB VII : DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI
Bagian Sembilan : Direktorat Peyidikan .... 240
Bagian Kesatu : Kedudukan, Tugas ……………........ 163
dan Fungsi
Bagian Kedua : Susunan Organisasi ……....… 163 BAB IX : DIREKTORAT JENDERAL HAK ASASI MANUSIA
Bagian Ketiga : Sekretariat DITJEN ……........ 164 Bagian Kesatu : Kedudukan, ……………..... 243
Bagian Keempat : Direktorat Dokumen ……........ 170 Tugas dan Fungsi
Perjalanan, Visa dan Bagian Kedua : Susunan Organisasi ……..... 243
Fasilitas Keimigrasian Bagian Ketiga : Sekretariat DITJEN ……..... 244
Bagian Kelima : Direktorat Izin Tinggal dan …….... 177 Bagian Keempat : Direktorat Pelayanan …...... 249
Status Keimigrasian Komuikasi Masyarakat
Bagian Keenam : Direktorat Intelijen ….…... 182 Bagian Kelima : Direktorat Kerja Sama Hak ...…... 255
Keimigrasian Asasi Manusia
Bagian Ketujuh : Direktorat Penyidikan dan ….…... 188 Bagian Keenam : Direktorat Diseminasi Hak …….. 261
Penindakan Keimigrasian Asasi Manusia
Bagian Kedelapan : Direktorat Lintas Batas dan ….….... 195 Bagian Ketujuh : Direktorat Penguatan Hak ….... 267
Kerja Sama Luar Negeri Asasi Manusia
Keimigrasian Bagian Kedelapan : Direktorat Informasi Hak Asasi ….. 273
Bagian Kesembilan : Direktorat Sistem dan Teknologi ...... 201 Manusia
Informasi Keimigrasian
BAB X : INSPEKTORAT JENDERAL BAB XII : BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HAK
Bagian Kesatu : Kedudukan ………......... 280 ASASI MANUSIA
Tugas dan Fungsi Bagian Kesatu : Kedudukan, Tugas ……………. 319
Bagian Kedua : Susunan Organisasi ……….......... 281 dan Fungsi
Bagian Ketiga : Sekretariat ITJEN …….............. 281 Bagian Kedua : Susunan Organisasi ………….. 320
Bagian Keempat : Inspektorat Wilayah I ……...... 289 Bagian Ketiga : Sekretariat Badan ……………. 320
Bagian Kelima : Inspektorat Wilayah II ……...... 290 Bagian Keempat : Pusat Penelitian dan ……... 325
Bagian Keenam : Inspektorat Wilayah III ……...... 291 Pengembangan Hak-Hak
Bagian Ketujuh : Inspektorat Wilayah IV ….......... 293 Sipil dan Politik
Bagian Kedelapan : Inspektorat Wilayah V ……...... 294 Bagian Kelima : Pusat Penelitian dan ……... 329
Bagian Sembilan : Inspektorat Wilayah VI .............. 295 Pengembangan Hak-Hak
Bagian Kesepuluh : Kelompok Jabatan .............. 297 Ekonomi, Sosial dan
Fungsional Auditor Budaya
Bagian Keenam : Pusat Penelitian dan ……... 334
Pengembangan
Transformasi Konflik
BAB XI : BADAN PEMBINAAN HUKUM NASIONAL
Bagian Ketujuh : Pusat Penelitian dan ……... 338
Bagian Kesatu : Kedudukan, Tugas ……………....... 298
Pengembangan Hak-Hak
dan Fungsi
Kelompok Khusus
Bagian Kedua : Susunan Organisasi …………........ 298
Bagian Ketiga : Sekretariat Badan ……………....... 299
Bagian Keempat : Pusat Penelitian dan ……......... 304
BAB XIII : BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
Pengembangan Sistem
MANUSIA HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
Hukum Nasional
Bagian Kelima : Pusat Perencanaan ………..... 308 Bagian Kesatu : Kedudukan, Tugas …………. 343
Pembangunan Hukum dan Fungsi
Nasional Bagian Kedua : Susunan Organisasi …………. 344
Bagian Keenam : Pusat Dokumentasi dan ............ 312 Bagian Ketiga : Sekretariat Badan …………. 344
Jaringan Informasi Hukum Bagian Keempat : Pusat Pengembangan …………. 349
Nasional Kepemimpinan dan
Bagian Ketujuh : Pusat Penyuluhan Hukum …….... 315 Manajemen
Bagian Kelima : Pusat Pengembangan …………. 353
Teknis
Bagian Keenam : Pusat Pengembangan …………. 357
Fungsional dan Hak
Asasi Manusia
BAB XI : STAF AHLI 361 8. Bagan Susunan Organisasi Direktorat Jenderal
Hak Asasi Manusia …………………… 419
9. Bagan Susunan Organisasi Inspektorat Jenderal …………………… 426
10. Bagan Susunan Organisasi Badan Pembinaan
BAB XV : PUSAT PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN Hukum Nasional …………………… 434
KEBIJAKAN 11. Bagan Susunan Organisasi Badan Penelitian
Bagian Kesatu : Tugas dan Fungsi ……………. 363 dan Pengembangan Hak Asasi Manusia …………………… 440
Bagian Kedua : Susunan Organisasi ………… 364 12. Bagan Susunan Organisasi Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Hukum …………………… 446
dan Hak Asasi Manusia
BAB XVI : KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL 368 13. Bagan Susunan Organisasi Pusat Pengkajian
dan Pengembangan Kebijakan …………………… 451
BAB XVII : TATA KERJA 369

BAB XVIII : INSTANSI VERTIKAL 370 LAMPIRAN


BAB XIX : UNIT PELAKSANA TEKNIS 371 1. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 47 Tahun
2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian
BAB XX : KETENTUAN PENUTUP 371 Negara …………. 452
2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun
LAMPIRAN
2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi
Kementerian Negara Serta Susunan Organisasi, Tugas,
1. Bagan Susunan Organisasi Menteri Hukum dan …………………… 373
dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara …………. 472
Hak Asasi Manusia
2. Bagan Susunan Organisasi Sekretariat Jenderal …………………… 374 3. Persetujuan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
3. Bagan Susunan Organisasi Direktorat Jenderal Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia
Peraturan Perundang-undangan …………………… 381 Nomor B/1955/M.PAN-RB/8/2010 Tanggal 31 Agustus
4. Bagan Susunan Organisasi Direktorat Jenderal 2010 ………… 482
Administrasi Hukum Umum …………………… 388
5. Bagan Susunan Organisasi Direktorat Jenderal
Pemasyarakatan …………………… 395
6. Bagan Susunan Organisasi Direktorat Jenderal
Imigrasi …………………… 403
7. Bagan Susunan Organisasi Direktorat Jenderal
Hak Kekayaan Intelektual …………………… 411
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada
huruf a dan Surat Persetujuan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
B/1955/M.PAN-RB/8/2010 tanggal 31 Agustus 2010, perlu
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA mencabut Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
REPUBLIK INDONESIA Nomor M.09-PR-07.10 Tahun 2007 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia
PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA Republik Indonesia, Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi
REPUBLIK INDONESIA Manusia Republik Indonesia Nomor M.HH-01.OT.01.01
Tahun 2008 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor M.09-PR-07.10 Tahun
NOMOR M.HH-05.OT.01.01 TAHUN 2010 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan Peraturan
TENTANG Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor M.HH-
10.OT.01.01 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua Atas
ORGANISASI DAN TATA KERJA Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA M.09-PR-07.10 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja
REPUBLIK INDONESIA Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia, serta menetapkan Peraturan Menteri Hukum dan
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA Republik Indonesia yang baru;
REPUBLIK INDONESIA
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara
Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981
Menimbang : a. bahwa sebagai pelaksanaan Peraturan Presiden Republik Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Indonesia Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Nomor 3209);
Organisasi Kementerian Negara dan Peraturan Presiden 2. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1992 tentang Keimigrasian
Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2010 tentang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 33,
Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian 3474);
Negara, perlu penataan kembali organisasi dan tata kerja 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perseroan
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Terbatas (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995
Indonesia; Nomor 13, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3587);

1 2
4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang 109, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
Pemasyarakatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 4130);
1995 Nomor 77, Tambahan Lembaran Negara Republik 13. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek
Indonesia Nomor 3614); (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 110
5. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
Anak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 4131);
Nomor 3, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 14. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta
Nomor 3668); (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 8
6. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1999 tentang Partai Politik Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 22 4358);
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 15. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan
3809); Kehakiman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
7. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Nomor 8, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Manusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 4358);
Nomor 165 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 16. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan
Nomor 3886); Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik
8. Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara
Fidusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Republik Indonesia Nomor 4389);
Nomor 168, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 17. Peraturan Pemerintah Nomor 86 Tahun 2000 tentang Tata Cara
Nomor 3889); Pendaftaran Jaminan Fidusia dan Biaya-biaya Pembuatan Akta
9. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Jaminan Fidusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
Dagang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 2000 Nomor 170, Tambahan Lembaran Negara Republik
Nomor 242, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Indonesia Nomor 4005 );
Nomor 4044); 18. Keputusan Presiden Nomor 139 Tahun 2000 tentang
10. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2000 tentang Desain Pembentukan Kantor Pelayanan Fidusia di setiap Ibukota
Industri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Propinsi di wilayah Negara Republik Indonesia;
Nomor 243, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 19. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 64 Tahun
Nomor 4045); 2004 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi
11. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2000 tentang Desain Tata dan Tata Kerja Instansi Vertikal di Lingkungan Departemen
Letak Sirkuit Terpadu (Lembaran Negara Republik Indonesia Kehakiman dan Hak Asasi Manusia;
Tahun 2000 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara 20. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2004
Republik Indonesia Nomor 4046 ); tentang Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia Tahun
12. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001 tentang Paten 2004 – 2009;
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 21. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2009
tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara;

3 4
22. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2010 Pasal 3
tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, Kementerian
serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I
Hukum dan Hak Asasi Manusia menyelenggarakan fungsi:
Kementerian Negara;
a. perumusan, penetapan dan pelaksanaan kebijakan di bidang hukum dan hak
asasi manusia;
b. pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab
MEMUTUSKAN :
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;
c. pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Hukum dan
Menetapkan : PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI
Hak Asasi Manusia;
MANUSIA TENTANG ORGANISASI DAN TATA d. pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan
KERJA KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia di daerah;
MANUSIA REPUBLIK INDONESIA. e. pelaksanaan kegiatan teknis yang berskala nasional; dan
f. pelaksanaan kegiatan teknis dari pusat sampai ke daerah.
BAB I
KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI
BAB II
DAN SUSUNAN ORGANISASI
SUSUNAN ORGANISASI
Bagian Kesatu Pasal 4
Kedudukan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia terdiri atas:
Pasal 1 a. Sekretariat Jenderal;
b. Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan;
(1) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia berada di bawah dan
c. Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum;
bertanggung jawab kepada Presiden.
d. Direktorat Jenderal Pemasyarakatan;
(2) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dipimpin oleh Menteri Hukum
e. Direktorat Jenderal Imigrasi;
dan Hak Asasi Manusia.
f. Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual;
Bagian Kedua g. Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia;
Tugas dan Fungsi h. Inspektorat Jenderal;
i. Badan Pembinaan Hukum Nasional;
Pasal 2 j. Badan Penelitian dan Pengembangan Hak Asasi Manusia;
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia mempunyai tugas menyelenggarakan k. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Hukum dan Hak Asasi Manusia;
urusan di bidang hukum dan hak asasi manusia dalam pemerintahan untuk l. Staf Ahli Bidang Perekonomian dan Hubungan Luar Negeri;
membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara. m. Staf Ahli Bidang Politik, Sosial dan Keamanan;
n. Staf Ahli Bidang Hukum Lingkungan dan Pertanahan;

5 6
o. Staf Ahli Bidang Pengembangan Budaya Hukum ; dan e. koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan dan bantuan
p. Staf Ahli Bidang Pelanggaran Hak Asasi Manusia. hukum;
f. penyelenggaraan pengelolaan barang milik/kekayaan negara; dan
g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi
BAB III Manusia.
SEKRETARIAT JENDERAL
Bagian Kedua
Bagian Kesatu
Susunan Organisasi
Kedudukan, Tugas dan Fungsi

Pasal 5 Pasal 8
Sekretariat Jenderal terdiri atas:
(1) Sekretariat Jenderal adalah unsur pembantu pimpinan yang berada di bawah
dan bertanggung jawab kepada Menteri Hukum dan dan Hak Asasi Manusia. a. Biro Perencanaan;
(2) Sekretariat Jenderal dipimpin oleh Sekretaris Jenderal . b. Biro Kepegawaian;
c. Biro Keuangan;
d. Biro Perlengkapan;
Pasal 6
e. Biro Hubungan Masyarakat dan Kerja Sama Luar Negeri; dan
Sekretariat Jenderal mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas, f. Biro Umum.
pembinaan dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit organisasi di
lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Bagian Ketiga
Biro Perencanaan
Pasal 7
Pasal 9
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, Sekretariat
Jenderal menyelenggarakan fungsi: Biro Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan pembinaan, koordinasi dan
penyusunan rencana, program dan anggaran, kelembagaan, ketatalaksanaan
a. koordinasi kegiatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia; pengelolaan dan pendayagunaan telematika dan evaluasi serta penyusunan laporan
b. koordinasi dan penyusunan rencana dan program Kementerian Hukum dan Hak kementerian.
Asasi manusia;
c. pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi ketatausahaan, Pasal 10
kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, arsip dan dokumentasi
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia; Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, Biro
d. pembinaan dan penyelenggaraan organisasi dan tata laksana, kerja sama dan Perencanaan menyelenggarakan fungsi:
hubungan masyarakat; a. koordinasi dan pengolahan data perencanaan dan anggaran kementerian;

8
7
b. penyusunan rencana pembangunan yang meliputi rencana pembangunan jangka Pasal 13
panjang, rencana pembangunan jangka menengah dan rencana pembangunan
untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12, Bagian
tahunan;
Program dan Anggaran menyelenggarakan fungsi:
c. penyusunan program dan Nota Keuangan/Rancangan Anggaran Pendapatan
a. koordinasi penyusunan perencanaan, program rencana strategis dan program
dan Belanja Negara (RAPBN), Rencana Kerja (Renja), Rencana Kerja dan
dan anggaran;
Anggaran, perubahan/revisi Rencana Kerja dan Anggaran
b. penghimpunan dan penelahaan data perencanaan strategis, penelahaan data
Kementerian/Lembaga (RKA-K/L);
perencanaan program dan anggaran kementerian;
d. pelaksanaan pemberian bimbingan teknis perencanaan kementerian;
c. pengolahan dan evaluasi Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah (KPJM);
e. pelaksanaan pembinaan kelembagaan di lingkungan kementerian;
d. penyusunan dan pengolahan satuan biaya khusus, satuan biaya umum
f. pelaksanaan pembinaan ketatalaksanaan di lingkungan kementerian;
kementerian;
g. pengelolaan dan pendayagunaan telematika;
e. penyusunan, pengolahan dan evaluasi rencana strategis kementerian dan blue
h. penyusunan evaluasi rencana dan program serta penyusunan laporan
print (cetak biru) pembangunan hukum dan hak asasi manusia;
kementerian; dan
f. penyusunan dan pengolahan Rencana kerja (Renja), nota keuangan/rencana
i. pelaksanaan urusan tata usaha Biro Perencanaan.
anggaran pendapatan dan belanja negara (RAPBN), Rencana Kerja dan
Anggaran Kementerian/Lembaga(RKA-K/L);
Pasal 11
g. penyusunan dan pengolahan revisi/perubahan rencana strategis Rencana Kerja
Biro Perencanaan terdiri atas: dan Anggaran Kementerian/Lembaga(RKA-K/L) di lingkungan kementerian;
a. Bagian Program dan Anggaran; h. penyusunan dan pengolahan usulan pinjaman/hibah luar negeri di lingkungan
b. Bagian Kelembagaan; kementerian; dan
c. Bagian Tata Laksana; i. pelaksanaan pemberian bimbingan teknis perencanaan dan penganggaran
d. Bagian Pengelolaan dan Pendayagunaan Telematika; kementerian.
e. Bagian Evaluasi dan Pelaporan; dan
f. Kelompok Jabatan Fungsional. Pasal 14
Bagian Program dan Anggaran terdiri atas:
Pasal 12
a. Subbagian Penyusunan Program dan Anggaran I;
Bagian Program dan Anggaran mempunyai tugas melaksanakan koordinasi, b. Subbagian Penyusunan Program dan Anggaran II;
penyusunan perencanaan, program dan anggaran, rencana pembangunan jangka c. Subbagian Penyusunan Program dan Anggaran III; dan
menengah, nota keuangan/RAPBN, Rencana Kerja (Renja), Rencana Kerja dan d. Subbagian Penyusunan Program dan Anggaran IV.
Anggaran Kementerian/Lembaga(RKA-K/L), perubahan/revisi rencana
strategis/RKA-K/L serta pemberian bimbingan teknis perencanaan dan Pasal 15
penganggaran di lingkungan kementerian.
(1) Subbagian Penyusunan Program dan Anggaran I mempunyai tugas melakukan
penyusunan, pengolahan dan evaluasi kerangka pengeluaran jangka
menengah, penyiapan, penghimpunan, penelaahan data dan bahan
penyusunan dan pengolahan revisi/perubahan RKA-K/L, rencana kerja, Nota

9 10
Keuangan dan RAPBN, penelaahan data perencanaan program dan anggaran pinjaman/hibah luar negeri di lingkungan kementerian, serta pemberian
serta penyusunan program dan anggaran serta pembahasan anggaran dan bimbingan teknis di lingkungan Unit Eselon I/Pusat di lingkungan
pemberian bimbingan teknis di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Kementerian Hukum dan HAM dan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan
Hukum dan Hak Asasi Manusia DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Hak Asasi Manusia Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Timur.
(2) Subbagian Penyusunan Program dan Anggaran II mempunyai tugas Pasal 16
melakukan penyusunan, pengolahan dan evaluasi kerangka pengeluaran
Bagian Kelembagaan mempunyai tugas melaksanakan urusan peraturan dan
jangka menengah, penyiapan, penghimpunan, penelaahan data dan bahan
pembinaan kelembagaan, dan bimbingan teknis serta evaluasi organisasi di
penyusunan dan pengolahan revisi/perubahan RKA-K/L, rencana kerja, Nota
lingkungan kementerian.
Keuangan dan RAPBN, penelaahan data perencanaan program dan anggaran
serta penyusunan program dan anggaran serta pembahasan anggaran dan
Pasal 17
pemberian bimbingan teknis di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16, Bagian
Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Kelembagaan menyelenggarakan fungsi:
Bengkulu, dan Lampung. a. penelaahan, analisa kebutuhan, penyusunan standar, perumusan tugas, fungsi
(3) Subbagian Penyusunan Program dan Anggaran III mempunyai tugas dan susunan organisasi di lingkungan kementerian;
melakukan penyusunan, pengolahan dan evaluasi kerangka pengeluaran b. pengelolaan dan pengolahan data unit organisasi di lingkungan kementerian;
jangka menengah, penyiapan, penghimpunan, penelaahan data dan bahan c. pelaksanaan pemantauan kinerja organisasi di lingkungan kementerian;
penyusunan dan pengolahan revisi/perubahan RKA-K/L, rencana kerja, Nota d. pelaksanaan bimbingan teknis pengelolaan organisasi; dan
Keuangan dan RAPBN, penelaahan data perencanaan program dan anggaran e. pengevaluasian organisasi.
serta penyusunan program dan anggaran serta pembahasan anggaran dan
pemberian bimbingan teknis di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Pasal 18
Hukum dan Hak Asasi Manusia Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Bagian Kelembagaan terdiri atas:
Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua a. Subbagian Organisasi I;
Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Gorontalo, b. Subbagian Organisasi II; dan
Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat. c. Subbagian Organisasi III.
(4) Subbagian Penyusunan Program dan Anggaran IV mempunyai tugas
melakukan penyusunan, pengolahan dan evaluasi kerangka pengeluaran Pasal 19
jangka menengah, penyiapan, penghimpunan dan penelaahan data
perencanaan strategis, bahan penyusunan blue print (cetak biru) pembangunan (1) Subbagian Organisasi I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
dan bahan penyusunan dan pengolahan revisi/perubahan rencana strategis, telaahan, analisa kebutuhan, penyusunan standar, perumusan tugas, fungsi dan
RKA-K/L, satuan biaya khusus, satuan biaya umum, rencana kerja, Nota susunan organisasi, pengelolaan dan pengolahan data unit organisasi,
Keuangan dan RAPBN, penelaahan data perencanaan program dan anggaran, pelaksanaan pemantauan kinerja serta evaluasi organisasi pada
koordinasi penyusunan program rencana strategis serta penyusunan program Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan,
dan anggaran serta pembahasan anggaran, penyusunan dan pengolahan usulan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Pusat Pengkajian dan Pengembangan

11 12
Kebijakan dan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia a. penyusunan standardisasi sarana kerja, dan penyiapan pengukuran efisiensi dan
di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, DKI Jakarta, efektivitas kerja;
Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur b. penyusunan sistem dan prosedur administrasi, metoda kerja dan koordinasi
dan Bali. penyiapan naskah rancangan peraturan di lingkungan kementerian;
(2) Subbagian Organisasi II mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan c. evaluasi ketatalaksanaan dan penyusunan analisa jabatan; dan
telaahan, analisa kebutuhan, penyusunan standar, perumusan tugas, fungsi dan d. pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro Perencanaan.
susunan organisasi, pengelolaan dan pengolahan data unit organisasi,
pelaksanaan pemantauan kinerja serta evaluasi organisasi pada Direktorat
Pasal 22
Jenderal Administrasi Hukum Umum, Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia,
Badan Pembinaan Hukum Nasional, Badan Penelitian dan Pengembangan Hak Bagian Tata Laksana terdiri atas:
Asasi Manusia dan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi a. Subbagian Standardisasi Sarana Kerja;
Manusia di Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Kepulauan Bangka Belitung, b. Subbagian Sistem, Prosedur, dan Metoda;
Bengkulu, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan c. Subbagian Analisa Tata Laksana; dan
Tengah, Kalimantan Selatan dan Maluku. d. Subbagian Tata Usaha Biro.
(3) Subbagian Organisasi III mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
telaahan, analisa kebutuhan, penyusunan standar, perumusan tugas, fungsi dan
susunan organisasi, pengelolaan dan pengolahan data unit organisasi, Pasal 23
pelaksanaan pemantauan kinerja serta evaluasi organisasi pada Direktorat (1) Subbagian Standardisasi Sarana Kerja mempunyai tugas melakukan penyiapan
Jenderal Imigrasi, Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual, Inspektorat bahan perencanaan, penelaahan dan penyusunan standardisasi sarana kerja
Jenderal, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Hukum dan Hak Asasi serta pengukuran efisiensi dan efektivitas kerja.
Manusia dan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia di (2) Subbagian Sistem, Prosedur, dan Metoda mempunyai tugas melakukan
Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi 5 penyiapan bahan pengembangan sistem dan prosedur administrasi, metoda
Tengah, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, kerja, serta koordinasi penyiapan naskah rancangan peraturan di lingkungan
Maluku Utara, Papua dan Papua Barat. kementerian.
(3) Subbagian Analisa Tata Laksana mempunyai tugas melakukan penyiapan
Pasal 20 bahan evaluasi ketatalaksanaan dan penyusunan analisa jabatan.
Bagian Tata Laksana mempunyai tugas melaksanakan penyusunan standar sarana (4) Subbagian Tata Usaha Biro mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan
kerja, sistem dan prosedur administrasi, analisa jabatan, dan evaluasi rumah tangga Biro Perencanaan.
ketatalaksanaan serta urusan tata usaha dan rumah tangga Biro Perencanaan.
Pasal 24
Pasal 21 Bagian Pengelolaan dan Pendayagunaan Telematika mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana, standardisasi
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20, Bagian Tata
pengelolaan dan pendayagunaan telematika, fasilitasi, pengelolaan data dan
Laksana menyelenggarakan fungsi:
penyajian informasi, serta pengamanan dan pemeliharaan.

13 14
Pasal 25 jaringan portal serta infrastuktur teknologi informasi dan komunikasi di
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24, Bagian lingkungan kementerian.
Pengelolaan dan Pendayagunaan Telematika menyelenggarakan fungsi:
Pasal 28
a. koordinasi dan penyusunan rencana pengelolaan dan pendayagunaan
telematika di lingkungan kementerian; Bagian Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan pemantauan,
b. pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi pengelolaan telematika di lingkungan pengumpulan dan analisis hasil pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan
kementerian; hasil pelaksanaan rencana dan program kementerian.
c. koordinasi penyusunan standardisasi pengelolaan dan pendayagunaan Pasal 29
telematika di lingkungan kementerian;
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28, Bagian
d. pelaksanaan koordinasi pengelolaan data dan penyajian informasi di
Evaluasi dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi:
lingkungan kementerian;dan
a. pelaksanaan pemantauan, pengumpulan dan analisis hasil pemantauan
e. koordinasi pelaksanaan pengamanan dan pemeliharaan data, sistem, perangkat,
pelaksanaan program dan kegiatan kementerian;
jaringan portal serta infrastuktur teknologi informasi dan komunikasi di
b. pelaksanaan evaluasi kinerja hasil pelaksanaan rencana dan program
lingkungan kementerian.
kementerian periode sebelumnya;
Pasal 26 c. penyiapan penyusunan laporan hasil evaluasi rencana dan program
Bagian Pengelolaan dan Pendayagunaan Telematika terdiri atas: kementerian; dan
a. Subbagian Perencanaan dan Fasilitasi Telematika; d. penyusunan laporan hasil evaluasi rencana strategis kementerian sebagai
b. Subbagian Standardisasi Telematika; bahan rencana strategis periode berikutnya.
c. Subbagian Data dan Informasi; dan Pasal 30
d. Subbagian Pengamanan dan Pemeliharaan Telematika.
Bagian Evaluasi dan Pelaporan terdiri atas:
Pasal 27 a. Subbagian Pemantauan, Analisa dan Pelaporan I;
(1) Subbagian Perencanaan dan Fasilitasi Telematika mempunyai tugas melakukan b. Subbagian Pemantauan, Analisa dan Pelaporan II;
koordinasi penyiapan bahan penyusunan rencana dan fasilitasi pengelolaan c. Subbagian Pemantauan, Analisa dan Pelaporan III; dan
serta pendayagunaan telematika di lingkungan kementerian. d. Subbagian Pemantauan, Analisa dan Pelaporan IV.
(2) Subbagian Standardisasi Telematika mempunyai tugas melakukan koordinasi Pasal 31
penyiapan bahan penyusunan standardisasi pengelolaan dan penyajian
(1) Subbagian Pemantauan, Analisa dan Pelaporan I mempunyai tugas melakukan
informasi di lingkungan kementerian.
pemantauan, pengumpulan dan analisis hasil pemantauan pelaksanaan program
(3) Subbagian Data dan Informasi mempunyai tugas melakukan koordinasi
dan kegiatan, penyusunan laporan hasil pelaksanaan rencana dan program,
penyiapan pengelolaan data dan penyajian informasi di lingkungan
evaluasi kinerja hasil pelaksanaan rencana dan program periode sebelumnya,
kementerian.
penyusunan laporan hasil evaluasi rencana dan program serta penyusunan
(4) Subbagian Pengamanan dan Pemeliharaan Telematika mempunyai tugas
laporan hasil evaluasi rencana strategis kementerian sebagai bahan rencana
melakukan koordinasi pengamanan dan pemeliharaan data, sistem, perangkat,

15 16
strategis periode berikutnya di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Bagian Keempat
Hukum dan Asasi Manusia DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Biro Kepegawaian
Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Timur.
(2) Subbagian Pemantauan, Analisa dan Pelaporan II mempunyai tugas melakukan Pasal 32
pemantauan, pengumpulan dan analisis hasil pemantauan pelaksanaan program Biro Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan dan pembinaan
dan kegiatan, penyusunan laporan hasil pelaksanaan rencana dan program, kepegawaian di lingkungan kementerian.
evaluasi kinerja hasil pelaksanaan rencana dan program periode sebelumnya,
penyusunan laporan hasil evaluasi rencana dan program serta penyusunan Pasal 33
laporan hasil evaluasi rencana strategis kementerian sebagai bahan rencana Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32, Biro
strategis periode berikutnya di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Kepegawaian menyelenggarakan fungsi:
Hukum dan Hak Asasi Manusia Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, a. koordinasi dan penyusunan rencana formasi, pengadaan dan penempatan,
Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, pengelolaan kepangkatan, kesejahteraan pegawai, serta pengelolaan urusan tata
Bengkulu, dan Lampung. usaha dan rumah tangga Biro Kepegawaian;
(3) Subbagian Pemantauan, Analisa dan Pelaporan III mempunyai tugas b. penyusunan rencana pengembangan pegawai dan kebutuhan pendidikan dan
melakukan pemantauan, pengumpulan dan analisis hasil pemantauan program pelatihan serta peningkatan kinerja;
dan kegiatan, penyusunan laporan hasil pelaksanaan rencana dan program, c. perencanaan gaji berkala dan mutasi pegawai;
pelaksanaan evaluasi kinerja hasil pelaksanaan rencana dan program periode d. pengembangan kinerja, kesejahteraan, disiplin, pemberhentian dan pensiun
sebelumnya, penyusunan laporan hasil evaluasi rencana dan program serta pegawai;
penyusunan laporan hasil evaluasi rencana strategis kementerian sebagai bahan e. pelaksanaan urusan tata usaha Biro Kepegawaian.
rencana strategis periode berikutnya di lingkungan Kantor Wilayah
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Kalimantan Barat, Kalimantan Pasal 34
Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Maluku, Maluku Utara, Biro Kepegawaian terdiri atas:
Papua, Papua Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, a. Bagian Umum Kepegawaian;
Gorontalo, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat. b. Bagian Pengembangan Karir Pegawai;
(4) Subbagian Pemantauan, Analisa dan Pelaporan IV mempunyai tugas c. Bagian Mutasi Pegawai;
melakukan pemantauan, pengumpulan dan analisis hasil pemantauan d. Bagian Pemberhentian, Pensiun dan Disiplin Pegawai;
pelaksanaan program dan kegiatan, penyusunan laporan hasil pelaksanaan e. Bagian Tata Usaha Kepegawaian; dan
rencana dan program, evaluasi kinerja hasil pelaksanaan rencana dan program f. Kelompok Jabatan Fungsional.
periode sebelumnya, penyusunan laporan hasil evaluasi rencana dan program
serta penyusunan laporan hasil evaluasi rencana strategis kementerian sebagai Pasal 35
bahan rencana strategis periode berikutnya di lingkungan Unit Eselon I/Pusat di Bagian Umum Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
Lingkungan Kementerian Hukum dan HAM dan Kantor Wilayah Kementerian koordinasi dan penyusunan rencana formasi, pengadaan dan alokasi formasi,
Hukum dan Hak Asasi Manusia Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara pengendalian kepangkatan, kesejahteraan dan urusan tata usaha dan rumah tangga
Timur. Biro Kepegawaian.

18
17
Pasal 36 Dayaka Rhudika Pengayoman serta pembekalan bagi pegawai yang akan
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35, Bagian Umum pensiun.
Kepegawaian menyelenggarakan fungsi: (4) Subbagian Tata Usaha Biro mempunyai tugas melakukan pengelolaan urusan
a. penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana formasi, pengadaan, alokasi tata usaha dan rumah tangga Biro Kepegawaian.
formasi dan pengendalian kepangkatan;
Pasal 39
b. penyiapan koordinasi dan penyusunan peraturan perundangan-undangan dan
petunjuk-petunjuk kepegawaian, penghimpunan dan pemeliharaan peraturan Bagian Pengembangan Karir Pegawai mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
yang berkaitan dengan kepegawaian; perencanaan, dan analisa kebutuhan pengembangan karir pegawai dan bahan
c. penyiapan penyelesaian urusan jaminan hari tua, kartu isteri/suami, cuti seleksi pegawai, pengembangan sistem pendidikan dan pelatihan luar negeri.
pegawai dan lain-lain sebagainya; dan
d. pengelolaan urusan tata usaha Biro Kepegawaian. Pasal 40
Pasal 37 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39, Bagian
Pengembangan Pegawai menyelenggarakan fungsi:
Bagian Umum Kepegawaian terdiri atas: a. penyiapan dan penganalisaan kebutuhan pendidikan dan pelatihan dalam
a. Subbagian Penyusunan Formasi dan Pengadaan Pegawai; rangka pengembangan karir pegawai;
b. Subbagian Peraturan Perundangan- undangan; b. penyiapan dan penyaringan pegawai untuk keperluan pengangkatan,
c. Subbagian Jaminan Sosial; dan penempatan dan pengembangan;
d. Subbagian Tata Usaha Biro. c. penyiapan pengiriman pegawai ke luar negeri; dan
d. penyiapan pemberian penghargaan kepada pegawai dan unit kerja yang
Pasal 38 berprestasi.
(1) Subbagian Penyusunan Formasi dan Pengadaan Pegawai mempunyai tugas Pasal 41
melakukan penyiapan koordinasi dan penyusunan bahan rencana formasi, Bagian Pengembangan Karir Pegawai terdiri atas:
pengadaan dan perencanaan alokasi formasi pegawai di lingkungan Unit Pusat a. Subbagian Analisa Kebutuhan Pengembangan Pegawai;
maupun Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia serta b. Subbagian Analisa Kebutuhan Pendidikan dan Pelatihan Luar Negeri; dan
perencanaan pengendalian kenaikan pangkat. c. Subbagian Seleksi Pengembangan Pegawai.
(2) Subbagian Peraturan Perundang-undangan mempunyai tugas melakukan
penyiapan koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan dan Pasal 42
petunjuk-petunjuk kepegawaian, penghimpunan dan pemeliharaan peraturan
yang berkaitan dengan kepegawaian. (1) Subbagian Analisa Kebutuhan Pengembangan Pegawai mempunyai tugas
(3) Subbagian Jaminan Sosial mempunyai tugas melakukan penyelesaian urusan melakukan penyiapan analisa kebutuhan dan penyusunan kebutuhan
jaminan hari tua/tabungan asuransi pensiun, asuransi kesehatan, kartu pengembangan karir pegawai serta pemberian piagam penghargaan bagi
isteri/kartu suami, cuti pegawai, laporan perkawinan, kelahiran dan perceraian pegawai yang telah menjalani pensiun.
serta penyiapan permohonan bantuan dana tabungan perumahan, piagam

19 20
(2) Subbagian Analisa Kebutuhan Pendidikan dan Pelatihan Luar Negeri Pasal 46
mempunyai tugas melakukan penyiapan penyusunan pengembangan sistem
(1) Subbagian Mutasi I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penetapan
kepegawaian, analisa kebutuhan pendidikan dan pelatihan luar negeri dan pengangkatan, kepangkatan, penggajian, pemindahan dan mutasi kepegawaian
pengurusan pegawai ke luar negeri dalam kerja sama teknis luar negeri serta lainnya serta pengambilan sumpah/janji pegawai negeri sipil di lingkungan
pemberian penghargaan kepada pegawai dan unit kerja yang berprestasi di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia di Unit Pusat.
lingkungan kementerian. (2) Subbagian Mutasi II mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penetapan
(3) Subbagian Seleksi Pengembangan Pegawai mempunyai tugas melakukan pengangkatan, kepangkatan, penggajian, pemindahan dan mutasi kepegawaian
penyiapan perencanaan dan penyaringan pegawai untuk keperluan lainnya serta pengambilan sumpah/janji pegawai negeri sipil di lingkungan
pengangkatan, penempatan dan pengembangan karir pegawai. Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia di DKI Jakarta,
Jawa, Banten, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua
Pasal 43 Barat.
(3) Subbagian Mutasi III mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penetapan
Bagian Mutasi Pegawai mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penetapan,
pengangkatan, kepangkatan, penggajian, pemindahan dan mutasi kepegawaian
pengangkatan, kepangkatan, penggajian, pemindahan dan mutasi kepegawaian
lainnya serta pengambilan sumpah/janji pegawai negeri sipil di lingkungan
lainnya serta pengelolaan administrasi jabatan fungsional di lingkungan
Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia di Sumatera,
kementerian.
Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Kalimantan, Sulawesi, dan
Pasal 44 Gorontalo.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43, Bagian Mutasi (4) Subbagian Mutasi IV mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penetapan
Pegawai menyelenggarakan fungsi: pengangkatan, kepangkatan, penggajian, golongan IV/b ke atas dan mutasi
a. penyiapan penetapan pengangkatan dan kepangkatan pegawai; jabatan serta pengelolaan administrasi jabatan fungsional di lingkungan
b. penyiapan penetapan penggajian; kementerian.
c. penyiapan penetapan pemindahan dan mutasi kepegawaian lainnya serta
pengambilan sumpah/janji pegawai negeri sipil; dan Pasal 47
d. pengelolaan administrasi jabatan fungsional. Bagian Pemberhentian, Pensiun dan Disiplin Pegawai mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan di bidang pemberhentian dan pemensiunan, dan
Pasal 45 penegakan disipilin.
Bagian Mutasi Pegawai terdiri atas:
a. Subbagian Mutasi I; Pasal 48
b. Subbagian Mutasi II;
c. Subbagian Mutasi III; dan Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 47, Bagian
d. Subbagian Mutasi IV. Pemberhentian, Pensiun dan Disiplin Pegawai menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan pemberhentian dan pensiun pegawai; dan
b. penyelesaian administrasi dalam rangka penegakan hukuman disiplin pegawai.

22
21
Pasal 49 a. penghimpunan data kepegawaian, pencatatan segala pemindahan pegawai, dan
Bagian Pemberhentian, Pensiun dan Disiplin Pegawai terdiri atas: mutasi kepegawaian dalam buku mutasi dan kartu mutasi pegawai yang
a. Subagian Pemberhentian dan Pensiun I; bersangkutan;
b. Subagian Pemberhentian dan Pensiun II; b. pengelolaan arsip kepegawaian secara sistematis serta urusan kartu pegawai
c. Subagian Pemberhentian dan Pensiun III; dan (KARPEG);
d. Subagian Administrasi Disiplin Pegawai. c. penyusunan daftar urut kepegawaian setiap tahun; dan
d. pengelolaan penggandaan.

Pasal 50 Pasal 53

(1) Subbagian Pemberhentian dan Pensiun I mempunyai tugas melakukan Bagian Tata Usaha Kepegawaian terdiri atas:
penyiapan bahan penyelesaian urusan pensiun di lingkungan Kantor Wilayah a. Subbagian Tata Naskah I;
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia di DKI Jakarta, Jawa dan b. Subbagian Tata Naskah II;
Banten. c. Subbagian Penggandaan I; dan
(2) Subbagian Pemberhentian dan Pensiun II mempunyai tugas melakukan d. Subbagian Penggandaan II
penyiapan bahan penyelesaian urusan pensiun di lingkungan Kantor Wilayah
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia di Sumatera, Kepulauan Bangka Pasal 54
Belitung, Kepulauan Riau, dan Kalimantan. (1) Subbagian Tata Naskah I mempunyai tugas melakukan penghimpunan data
(3) Subbagian Pemberhentian dan Pensiun III mempunyai tugas melakukan kepegawaian, pencatatan mutasi kepegawaian, penyusunan daftar urut
penyiapan bahan penyelesaian urusan pensiun di lingkungan Unit Pusat dan kepangkatan pegawai Sekretariat Jenderal, pengurusan kartu pegawai di
Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia di Sulawesi, lingkungan Unit Pusat serta pengelolaan arsip Kantor Pusat dan Kantor
Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat, Bali, dan Nusa Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia di Jawa dari golongan I
Tenggara. sampai dengan golongan IV.
(4) Subagian Administrasi Disiplin Pegawai mempunyai tugas melakukan (2) Subbagian Tata Naskah II mempunyai tugas melakukan penghimpunan data
penyiapan bahan penyelesaian pemberhentian dan penyelesaian administrasi kepegawaian, pencatatan mutasi kepegawaian, penyusunan daftar urut
dalam rangka penegakan hukuman disiplin pegawai. kepangkatan pegawai kementerian golongan IV seluruh Indonesia dan
pengelolaan arsip kepegawaian golongan III sampai golongan IV pada Kantor
Pasal 51 Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia di Luar Jawa.
(3) Subbagian Penggandaan I mempunyai tugas melakukan urusan pengetikan dan
Bagian Tata Usaha Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan urusan tata penggandaan penetapan kepegawaian di lingkungan Unit Pusat dan Kantor
usaha kepegawaian. Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia di DKI Jakarta, Jawa
Pasal 52 dan Banten.
(4) Subbagian Penggandaan II mempunyai tugas melakukan urusan pengetikan dan
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51, Bagian Tata penggandaan penetapan kepegawaian di lingkungan Unit Pusat dan Kantor
Usaha Kepegawaian menyelenggarakan fungsi: Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia di Luar Jawa.

23 24
Bagian Kelima Pasal 58
Biro Keuangan Bagian Pelaksanaan Anggaran mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan
anggaran pendapatan dan belanja kementerian, penyusunan dan perumusan
Pasal 55
pelaksanaan daftar isian pelaksanaan anggaran, revisi daftar isian pelaksanaan
Biro Keuangan mempunyai tugas melaksanakan pembinaan, pengelolaan, anggaran serta bimbingan teknis pelaksanaan anggaran.
koordinasi, dan pelaksanaan anggaran di lingkungan kementerian berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 59
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58, Bagian
Pasal 56
Pelaksanaan Anggaran menyelenggarakan fungsi:
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55, Biro Keuangan a. penyiapan pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja negara kementerian;
menyelenggarakan fungsi: b. penyiapan penyusunan dan perumusan pelaksanaan daftar isian pelaksanaan
a. penyiapan pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja negara kementerian; anggaran;
b. koordinasi, pembinaan, pengelolaan terhadap pelaksanaan anggaran pendapatan c. penyiapan revisi daftar isian pelaksanaan anggaran;
dan belanja negara kementerian; d. penyusunan dan revisi petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis daftar isian
c. penyusunan dan perumusan pelaksanaan daftar isian pelaksanaan anggaran pelaksanaan anggaran;
(DIPA) kementerian; e. pengelolaan penerimaan negara bukan pajak; dan
d. penyusunan revisi daftar isian pelaksanaan anggaran kementerian; f. pemberian bimbingan teknis pelaksanaan anggaran.
e. pelaksanaan pengeluaran keuangan kementerian;
f. pelaksanaan dan pengujian surat permintaan pembayaran (SPP) dan penerbitan Pasal 60
surat perintah membayar (SPM) Sekretariat Jenderal;
Bagian Pelaksanaan Anggaran terdiri atas:
g. pelaksanaan urusan pembendaharaan dan penatausahaan administrasi keuangan
a. Subbagian Pelaksanaan Anggaran I;
kementerian;
b. Subbagian Pelaksanaan Anggaran II;
h. pelaksanaan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan kementerian;
c. Subbagian Pelaksanaan Anggaran III; dan
i. pelaksanaan bimbingan teknis pengelolaan keuangan;
d. Subbagian Pelaksanaan Anggaran IV.
j. pelaksanaan penyelesaian kerugian negara; dan
k. pelaksanaan urusan tata usaha Biro Keuangan.
Pasal 61
Pasal 57 (1) Subbagian Pelaksanaan Anggaran I mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja negara, penyusunan dan
Biro Keuangan terdiri atas:
perumusan pelaksanaan daftar isian pelaksanaan anggaran, revisi daftar isian
a. Bagian Pelaksanaan Anggaran;
pelaksanaan anggaran, penyusunan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis
b. Bagian Perbendaharaan dan Tata Usaha Keuangan;
daftar isian pelaksanaan anggaran serta pelaksanaan bimbingan teknis
c. Bagian Pengujian Dokumen dan Penerbitan Surat Perintah Membayar;
pelaksanaan anggaran pada Unit Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-
d. Bagian Akuntansi dan Pelaporan; dan
undangan, Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Inspektorat Jenderal dan
e. Kelompok Jabatan Fungsional.

25 26
Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia DKI Jakarta, Pasal 62
Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur
Bagian Perbendaharaan dan Tata Usaha Keuangan mempunyai tugas
dan Bali.
melaksanakan penyiapan pengelolaan keuangan, perbendaharaan, tata usaha
(2) Subbagian Pelaksanaan Anggaran II mempunyai tugas melakukan penyiapan
keuangan, bimbingan teknis pengelolaan keuangan di lingkungan kementerian dan
bahan pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja negara, penyusunan dan
urusan tata usaha Biro Keuangan.
perumusan pelaksanaan daftar isian pelaksanaan anggaran, revisi daftar isian
pelaksanaan anggaran, penyusunan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis
Pasal 63
daftar isian pelaksanaan anggaran serta pelaksanaan bimbingan teknis
pelaksanaan anggaran pada Unit Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62, Bagian
Umum, Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia, Badan Penelitian dan Perbendaharaan dan Tata Usaha Keuangan menyelenggarakan fungsi:
Pengembangan Hak Asasi Manusia dan Kantor Wilayah Kementerian Hukum a. penyusunan pedoman dan petunjuk tata usaha keuangan di lingkungan
dan Hak Asasi Manusia Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, kementerian;
Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung dan b. penyiapan dan penetapan pengelola keuangan;
Kepulauan Riau c. penyiapan penyusunan bahan pengelolaan perbendaharaan;
(3) Subbagian Pelaksanaan Anggaran III mempunyai tugas melakukan penyiapan d. penyiapan bahan penilaian dan penyelesaian kerugian negara;
bahan pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja negara, penyusunan dan e. pelaksanaan bimbingan teknis pengelolaan keuangan; dan
perumusan pelaksanaan daftar isian pelaksanaan anggaran, revisi daftar isian f. pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro Keuangan.
pelaksanaan anggaran, penyusunan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis
daftar isian pelaksanaan anggaran serta pelaksanaan bimbingan teknis Pasal 64
pelaksanaan anggaran pada Unit Direktorat Jenderal Imigrasi, Direktorat Bagian Perbendaharaan dan Tata Usaha Keuangan terdiri atas:
Jenderal Hak Kekayaan Intelektual dan Kantor Wilayah Kementerian Hukum a. Subbagian Perbendaharaan;
dan Hak Asasi Manusia Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan b. Subbagian Tata Usaha Keuangan;
Timur, Kalimantan Selatan, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat. c. Subbagian Kerugian Negara; dan
(4) Subbagian Pelaksanaan Anggaran IV mempunyai tugas melakukan penyiapan d. Subbagian Tata Usaha Biro.
bahan pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja negara, penyusunan dan
perumusan pelaksanaan daftar isian pelaksanaan anggaran, revisi daftar isian Pasal 65
pelaksanaan anggaran, penyusunan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis
daftar isian pelaksanaan anggaran serta pelaksanaan bimbingan teknis (1) Subbagian Perbendaharaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
pelaksanaan anggaran pada Unit Sekretariat Jenderal, Badan Pembinaan penetapan pengelolaan, perbendaharaan dan pelaksanaan bimbingan teknis
Hukum Nasional, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Hukum dan pengelolaan perbendaharaan.
HAM dan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Nusa (2) Subbagian Tata Usaha Keuangan mempunyai tugas melakukan penyiapan
Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, bahan pedoman dan petunjuk tata usaha keuangan di lingkungan kementerian.
Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (3) Subbagian Kerugian Negara mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
penilaian dan pemberian pertimbangan serta penyelesaian masalah
perbendaharaan dan ganti rugi.

27 28
(4) Subbagian Tata Usaha Biro mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan Pasal 69
rumah tangga Biro Keuangan.
(1) Subbagian Pengujian dan Penerbitan Surat Perintah Membayar I mempunyai
tugas melakukan penyiapan bahan pengujian surat perintah pembayaran dan
Pasal 66
penerbitan surat perintah membayar, surat setoran bukan pajak, pengajuan surat
Bagian Pengujian Dokumen dan Penerbitan Surat Perintah Membayar mempunyai perintah membayar dan penyetoran surat setoran bukan pajak, bimbingan teknis
tugas melaksanakan pengujian surat perintah pembayaran (SPP), penerbitan surat pengujian dan penerbitan surat perintah membayar dan surat setoran bukan
perintah membayar (SPM), surat setoran bukan pajak (SSBP), monitoring dan pajak, pelaksanaan monitoring surat perintah membayar dan surat setoran
pembinaan teknis pengujian surat perintah pembayaran dan penerbitan surat bukan pajak pada Unit Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan,
perintah membayar, surat setoran bukan pajak serta pelaksanaan urusan biaya Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Inspektorat Jenderal dan Kantor Wilayah
mutasi pejabat kementerian, biaya secara terpusat dan biaya pemulangan bagi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten,
pegawai yang pensiun. Jawa Tengah, DI. Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali serta pelaksanaan urusan
biaya mutasi pejabat kementerian.
Pasal 67 (2) Subbagian Pengujian dan Penerbitan Surat Perintah Membayar II mempunyai
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 66, Bagian tugas melakukan penyiapan bahan pengujian surat perintah pembayaran dan
Pengujian Dokumen dan Penerbitan Surat Perintah Membayar menyelenggarakan penerbitan surat perintah membayar, surat setoran bukan pajak, pengajuan surat
fungsi: perintah membayar dan penyetoran surat setoran bukan pajak, bimbingan teknis
a. pengujian surat perintah pembayaran dan penerbitan surat perintah membayar pengujian dan penerbitan surat perintah membayar dan surat setoran bukan
serta surat setoran bukan pajak; pajak, pelaksanaan monitoring surat perintah membayar dan surat setoran
b. pengajuan surat perintah membayar dan penyetoran surat setoran bukan pajak bukan pajak pada Unit Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum,
kepada kantor pelayanan perbendaharaan negara (KPPN); Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia, Badan Penelitian dan Pengembangan
c. pembinaan teknis pengujian surat perintah pembayaran dan penerbitan surat Hak Asasi Manusia dan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi
perintah membayar serta surat setoran bukan pajak kementerian ; Manusia Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera
d. pelaksanaan monitoring penerbitan surat perintah membayar dan surat setoran Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung dan Kepulauan Riau
bukan pajak kementerian; serta pelaksanaan urusan biaya secara terpusat.
e. pelaksanaan urusan biaya mutasi pejabat kementerian; (3) Subbagian Pengujian dan Penerbitan Surat Perintah Membayar III mempunyai
f. pelaksanaan urusan biaya secara terpusat; dan tugas melakukan penyiapan bahan pengujian surat perintah pembayaran dan
g. pelaksanaan biaya pemulangan bagi pegawai yang pensiun. penerbitan surat perintah membayar, surat setoran bukan pajak, pengajuan surat
perintah membayar dan penyetoran surat setoran bukan pajak, bimbingan teknis
Pasal 68 pengujian dan penerbitan surat perintah membayar dan surat setoran bukan
pajak, pelaksanaan monitoring surat perintah membayar dan surat setoran
Bagian Pengujian Dokumen dan Penerbitan Surat Perintah Membayar terdiri atas: bukan pajak pada Unit Direktorat Jenderal Imigrasi, Direktorat Jenderal Hak
a. Subbagian Pengujian dan Penerbitan Surat Perintah Membayar I; Kekayaan Intelektual dan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi
b. Subbagian Pengujian dan Penerbitan Surat Perintah Membayar II; Manusia Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur,
c. Subbagian Pengujian dan Penerbitan Surat Perintah Membayar III; dan Kalimantan Selatan, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat serta
d. Subbagian Pengujian dan Penerbitan Surat Perintah Membayar IV. pelaksanaan biaya pemulangan bagi pegawai yang pensiun.

29 30
(4) Subbagian Pengujian dan Penerbitan Surat Perintah Membayar IV mempunyai Pasal 73
tugas melakukan penyiapan bahan pengujian surat perintah pembayaran dan
(1) Subbagian Akuntansi dan Pelaporan I mempunyai tugas melakukan
penerbitan surat perintah membayar, surat setoran bukan pajak, pengajuan surat
penyusunan pelaksanaan anggaran, pertanggungjawaban pelaksanaan
perintah membayar dan penyetoran surat setoran bukan pajak, bimbingan teknis
anggaran, pengumpulan, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan anggaran,
pengujian dan penerbitan surat perintah membayar dan surat setoran bukan
penyiapan rekonsiliasi data laporan keuangan, pemberian bimbingan teknis
pajak, pelaksanaan monitoring surat perintah membayar dan surat setoran
akuntansi dan pelaporan keuangan pada Unit Direktorat Jenderal Peraturan
bukan pajak pada Unit Sekretariat Jenderal, Badan Pembinaan Hukum
Perundang-undangan, Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Inspektorat
Nasional, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Hukum dan Hak Asasi
Jenderal dan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Manusia dan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta,
Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi
Jawa Timur dan Bali.
Tengah, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat.
(2) Subbagian Akuntansi dan Pelaporan II mempunyai tugas melakukan
penyusunan pelaksanaan anggaran, pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran,
Pasal 70
pengumpulan, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan anggaran, penyiapan
Bagian Akuntansi dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan akuntansi, rekonsiliasi data laporan keuangan, pemberian bimbingan teknis akuntansi dan
penyusunan laporan keuangan kementerian serta bimbingan teknis akuntansi dan pelaporan keuangan pada Unit Direktorat Jenderal Administrasi Hukum
pelaporan keuangan. Umum, Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia, Badan Penelitian dan
Pengembangan Hak Asasi Manusia dan Kantor Wilayah Kementerian Hukum
Pasal 71 dan Hak Asasi Manusia Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi,
Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung dan
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70, Bagian Kepulauan Riau.
Akuntansi dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi: (3) Subbagian Akuntansi dan Pelaporan III mempunyai tugas melakukan
a. penyusunan pertanggung jawaban pelaksanaan anggaran; penyusunan pelaksanaan anggaran, pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran,
b. pengumpulan, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan anggaran; pengumpulan, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan anggaran, penyiapan
c. penyiapan rekonsiliasi data laporan keuangan; dan rekonsiliasi data laporan keuangan, pemberian bimbingan teknis akuntansi dan
d. pemberian bimbingan teknis akuntansi dan pelaporan keuangan. pelaporan keuangan pada Unit Direktorat Jenderal Imigrasi, Direktorat Jenderal
Hak Kekayaan Intelektual dan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak
Pasal 72 Asasi Manusia Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur,
Bagian Akuntansi dan Pelaporan terdiri atas: Kalimantan Selatan, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat.
a. Subbagian Akuntansi dan Pelaporan I; (4) Subbagian Akuntansi dan Pelaporan IV mempunyai tugas melakukan
b. Subbagian Akuntansi dan Pelaporan II; penyusunan pelaksanaan anggaran, pertanggung jawaban pelaksanaan
c. Subbagian Akuntansi dan Pelaporan III; dan anggaran, pengumpulan, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan anggaran,
d. Subbagian Akuntansi dan Pelaporan IV. penyiapan rekonsiliasi data laporan keuangan, pemberian bimbingan teknis
akuntansi dan pelaporan keuangan pada Unit Sekretariat Jenderal, Badan
Pembinaan Hukum Nasional, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Hukum dan HAM dan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi
31 32
Manusia Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, f. Kelompok Jabatan Fungsional.
Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi
Barat.
Pasal 77
Bagian Keenam Bagian Analisa Kebutuhan mempunyai tugas melaksanakan pemetaan kebutuhan
Biro Perlengkapan barang milik negara pada unit kerja secara terintegrasi sesuai dengan standardisasi
dan pengelolaan barang milik negara.
Pasal 74
Pasal 78
Biro Perlengkapan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan barang milik
negara di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 77, Bagian Analisa
Kebutuhan menyelenggarakan fungsi:
a. penyediaan data barang milik negara dan penyiapan peraturan-peraturan
Pasal 75 perlengkapan;
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 74, Biro b. penganalisaan kebutuhan barang milik negara dan pembakuan perlengkapan;
Perlengkapan menyelenggarakan fungsi: dan
a. penyiapan dan pembinaan pemetaan kebutuhan barang milik negara serta c. pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro Perlengkapan.
pengelolaan barang milik negara pada unit kerja sesuai dengan standardisasi;
b. pelaksanaan pengadaan guna memenuhi kebutuhan unit kerja secara tepat dan Pasal 79
sesuai standardisasi.;
c. pelaksanaan penyimpanan, pemeliharaan, penyaluran barang milik negara; Bagian Analisa Kebutuhan terdiri atas:
d. pelaksanaan penatausahaan barang milik negara yang terinventarisasi dan a. Subbagian Penyediaan Data;
sesuai standardisasi; b. Subbagian Pembakuan; dan
e. penyiapan penetapan dan pelaksanaan penggunaan pemanfaatan, penghapusan c. Subbagian Tata Usaha Biro.
dan pemindahtanganan barang milik negara dalam penggunaan Kementerian Pasal 80
Hukum dan Hak Asasi Manusia; dan
f. pelaksanaan urusan tata usaha Biro Perlengkapan. (1) Subbagian Penyediaan Data mempunyai tugas melakukan penyediaan data
barang milik negara pusat/daerah.
Pasal 76 (2) Subbagian Pembakuan mempunyai tugas melakukan pembakuan kebutuhan
barang milik negara berdasarkan standardisasi dan pengelolaan barang milik
Biro Perlengkapan terdiri atas: negara.
a. Bagian Analisa Kebutuhan; (3) Subbagian Tata Usaha Biro mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha,
b. Bagian Pengadaan; rumah tangga Biro dan mengkoordinir laporan-laporan bagian.
c. Bagian Penyimpanan dan Penyaluran;
d. Bagian Penatausahaan Barang Milik Negara;
e. Bagian Penghapusan; dan
33 34
Pasal 81 Pasal 86
Bagian Pengadaan mempunyai tugas melaksanakan pengadaan kebutuhan Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 85, Bagian
perlengkapan unit kerja pusat dan daerah dilingkungan Kementerian Hukum dan Penyimpanan dan Penyaluran menyelenggarakan fungsi:
Hak Asasi Manusia secara tepat dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. a. pelaksanaan penyimpanan barang milik negara;
b. pelaksanaan pemeliharaan dan pengamanan barang milik negara; dan
Pasal 82 c. pelaksanaan penyaluran/pengiriman barang milik negara.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 81, Bagian


Pengadaan menyelenggarakan fungsi: Pasal 87
a. penyiapan penelaahan dan penyiapan penilaian harga dan mutu barang/jasa; Bagian Penyimpanan dan Penyaluran terdiri atas:
b. pelaksanaan pengadaan barang/jasa; dan a. Subbagian Penyimpanan;
c. pengevaluasian pelaksanaan pengadaan barang/jasa. b. Subbagian Penyaluran; dan
c. Subbagian Pemeliharaan.
Pasal 83
Pasal 88
Bagian Pengadaan terdiri atas:
a. Subbagian Harga dan Mutu; (1) Subbagian Penyimpanan mempunyai tugas melakukan pemeriksaan,
b. Subbagian Pelaksanaan Pengadaan; dan penerimaan, penyimpanan barang milik negara dan penyusunan laporan
c. Subbagian Evaluasi dan Pelaporan Pengadaan. administrasi pergudangan.
(2) Subbagian Penyaluran mempunyai tugas melakukan penyaluran/pengiriman
Pasal 84 barang milik negara dan penyusunan laporan administrasi penyaluran.
(3) Subbagian Pemeliharaan mempunyai tugas melakukan pemeliharaan,
(1) Subbagian Harga dan Mutu mempunyai tugas melakukan pengumpulan data
pengamanan barang milik negara dan penyusunan laporan administrasi
harga dan mutu sebagai bahan acuan pelaksanaan pengadaan barang/jasa.
pemeliharaan.
(2) Subbagian Pelaksanaan Pengadaan mempunyai tugas melakukan pelaksanaan
pengadaan barang/jasa. Pasal 89
(3) Subbagian Evaluasi dan Pelaporan Pengadaan mempunyai tugas melakukan Bagian Penatausahaan Barang Milik Negara mempunyai tugas melaksanakan
evaluasi pelaksanaan pengadaan barang/jasa. pembinaan penatausahaan barang milik negara.

Pasal 85 Pasal 90
Bagian Penyimpanan dan Penyaluran mempunyai tugas melaksanakan Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 89, Bagian
penyimpanan, pemeliharaan dan penyaluran barang milik negara. Penatausahaan Barang Milik Negara menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan pembukuan barang milik negara;
b. pelaksanaan inventarisasi barang milik negara; dan
c. penyusunan evaluasi dan laporan barang milik negara.

35 36
Pasal 91 b. Subbagian Penetapan Status Barang Milik Negara; dan
Bagian Penatausahaan Barang Milik Negara terdiri atas: c. Subbagian Pelaksanaan Penghapusan Barang Milik Negara.
a. Subbagian Pembukuan;
b. Subbagian Inventarisasi; dan Pasal 96
c. Subbagian Evaluasi dan Pelaporan Barang Milik Negara.
(1) Subbagian Penilaian Barang Milik Negara mempunyai tugas melakukan
penelitian, penilaian dan pertimbangan penetapan, penggunaan, pemanfaatan,
Pasal 92
penghapusan dan pemindahtanganan barang milik negara.
(1) Subbagian Pembukuan mempunyai tugas melakukan urusan pembukuan (2) Subbagian Penetapan Status Barang Milik Negara mempunyai tugas melakukan
barang milik negara. proses penetapan status penggunaan dan pemanfatan barang milik negara.
(2) Subbagian Inventarisasi mempunyai tugas melakukan urusan inventarisasi (3) Subbagian Pelaksanaan Penghapusan Barang Milik Negara mempunyai tugas
barang milik negara. melakukan proses penetapan penghapusan dan pemindahtanganan barang milik
(3) Subbagian Evaluasi dan Pelaporan Barang Milik Negara mempunyai tugas negara dan penyiapan evaluasi pelaksanaan penghapusan barang milik negara.
melakukan penyusunan laporan dan evaluasi barang milik negara.

Pasal 93 Bagian Ketujuh


Bagian Penghapusan mempunyai tugas melaksanakan penggunaan, pemanfaatan, Biro Hubungan Masyarakat dan Kerja Sama Luar Negeri
penghapusan dan pemindahtanganan barang milik negara sesuai standardisasi dan
peraturan perundang-undangan. Pasal 97

Pasal 94 Biro Hubungan Masyarakat dan Kerja Sama Luar Negeri mempunyai tugas
melaksanakan pembinaan dan pelaksanaan hubungan kerja sama kelembagaan,
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 93, Bagian luar negeri dan pemberian informasi dan komunikasi kepada masyarakat mengenai
Penghapusan menyelenggarakan fungsi: kegiatan-kegiatan di lingkungan kementerian, serta melaksanakan pengelolaan dan
a. penyiapan penilaian dan pertimbangan penetapan penghapusan barang milik pengadministrasian sekretariat majelis pengawas pusat notaris, pengaduan dan
negara; masalah hukum serta informasi hukum.
b. pelaksanaan penetapan status penggunaan dan pemanfaatan barang milik
negara; dan
c. pelaksanaan penetapan penghapusan dan pemindahtanganan barang milik Pasal 98
negara. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 97, Biro Hubungan
Masyarakat dan Kerja Sama Luar Negeri menyelenggarakan fungsi:
Pasal 95 a. pelaksanaan hubungan dengan lembaga pemerintah, lembaga negara dan
Bagian Penghapusan terdiri atas: organisasi kemasyarakatan;
a. Subbagian Penilaian Barang Milik Negara; b. pembinaan dan pelaksanaan hubungan kerja sama luar negeri;

37 38
c. pemberian informasi dan komunikasi kepada masyarakat mengenai kegiatan- b. Subbagian Hubungan Organisasi Kemasyarakatan.
kegiatan di lingkungan kementerian;
d. pelaksanaan pengelolaan dan pengadministrasian sekretariat majelis
Pasal 103
pengawas pusat notaris, pengaduan dan masalah hukum serta informasi
hukum; dan (1) Subbagian Hubungan Lembaga Pemerintah dan Negara mempunyai tugas
e. pelaksanaan urusan tata usaha Biro Hubungan Masyarakat dan Kerja Sama melakukan hubungan kerja sama dengan lembaga pemerintah dan lembaga
Luar Negeri. negara.
(2) Subbagian Hubungan Organisasi Kemasyarakatan mempunyai tugas
Pasal 99
melakukan penyiapan bahan hubungan kerja sama dengan organisasi
Biro Hubungan Masyarakat dan Kerja Sama Luar Negeri terdiri atas: kemasyarakatan, partai politik, lembaga profesi serta lembaga lainnya di luar
a. Bagian Hubungan Antar Lembaga dan Organisasi Kemasyarakatan; lingkungan kementerian.
b. Bagian Informasi dan Komunikasi;
Pasal 104
c. Bagian Kerja Sama Luar Negeri;
d. Bagian Fasilitasi dan Pengaduan Masalah Hukum; dan Bagian Informasi dan Komunikasi mempunyai tugas melaksanakan pemberian
e. Kelompok Jabatan Fungsional. informasi dan komunikasi tentang kegiatan kementerian melalui pengembangan
hubungan masyarakat internal, manajemen data dan perpustakaan, analisa media
Pasal 100 dan monitoring, serta hubungan pers dan aspirasi masyarakat.
Bagian Hubungan Antar Lembaga dan Organisasi Kemasyarakatan mempunyai
tugas melaksanakan hubungan antar lembaga pemerintah, lembaga negara dan Pasal 105
organisasi kemasyarakatan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 104, Bagian
Informasi dan Komunikasi menyelenggarakan fungsi:
Pasal 101 a. pelaksanaan pengembangan hubungan masyarakat internal;
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 100, Bagian b. pelaksanaan manajemen data dan perpustakaan;
Hubungan Antar Lembaga dan Organisasi Kemasyarakatan menyelenggarakan c. pelaksanaan analisa media dan monitoring; dan
fungsi: d. pelaksanaan hubungan pers dan aspirasi masyarakat.
a. pelaksanaan hubungan kerja sama dengan lembaga pemerintah;
b. pelaksanaan hubungan kerja sama dengan lembaga negara; dan
Pasal 106
c. pemberian penerangan dan penerimaan informasi serta kerja sama dengan
organisasi kemasyarakatan, partai politik, lembaga profesi serta lembaga Bagian Informasi dan Komunikasi terdiri atas:
lainnya di luar lingkungan kementerian. a. Subbagian Pengolahan dan Penyajian Berita;
b. Subbagian Hubungan Pers dan Media Massa; dan
Pasal 102 c. Subbagian Dokumentasi dan Perpustakaan.
Bagian Hubungan Antar Lembaga dan Organisasi Kemasyarakatan terdiri atas:
a. Subbagian Hubungan Lembaga Pemerintah dan Negara;dan
40
39
Pasal 107 Pasal 111
(1) Subbagian Pengolahan dan Penyajian Berita mempunyai tugas melakukan
(1) Subbagian Kerja Sama Badan-Badan Internasional mempunyai tugas
pencarian, pengumpulan bahan informasi yang berasal dari dalam maupun luar
melakukan penghimpunan dan penyiapan bahan hubungan kerja sama badan-
kementerian untuk diolah, disusun dan disajikan sebagai berita dan penerbitan
badan Internasional dan perwakilan asing yang berada di Indonesia.
berkala kegiatan kementerian.
(2) Subbagian Kerja Sama Antar Negara mempunyai tugas melakukan
(2) Subbagian Hubungan Pers dan Media Massa mempunyai tugas melakukan
penghimpunan produk hukum dan peraturan perundang-undangan dari negara
penyiapan konferensi pers dan wawancara serta bahan informasi untuk
lain, tukar menukar informasi dan pengalaman.
penerbitan majalah intern dan ekstern.
(3) Subbagian Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan penyiapan
(3) Subbagian Dokumentasi dan Perpustakaan mempunyai tugas melakukan
penyusunan rencana dan program kerja serta evaluasi dan pelaporan.
penghimpunan dan pengolahan semua bahan dokumentasi serta pengelolaan
perpustakaan.
Pasal 112
Pasal 108 Bagian Fasilitasi dan Pengaduan Masalah Hukum mempunyai tugas
Bagian Kerja Sama Luar Negeri mempunyai tugas melaksanakan hubungan kerja melaksanakan pengelolaan urusan administrasi sekretariat majelis pengawas pusat
sama dengan badan-badan internasional dan antar negara, serta penyusunan notaris, pengaduan dan masalah hukum dan pelaksanaan urusan tata usaha dan
program, evaluasi dan pelaporan. rumah tangga Biro Hubungan Masyarakat dan Kerja Sama Luar Negeri.

Pasal 109 Pasal 113


Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 108, Bagian Kerja Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 112, Bagian
Sama Luar Negeri menyelenggarakan fungsi: Fasilitasi dan Pengaduan Masalah Hukum menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan hubungan kerja sama dengan badan-badan internasional a. pelaksanaan urusan administrasi sekretariat majelis pengawas pusat notaris;
(organisasi/lembaga internasional); b. pelaksanaan urusan administrasi pengaduan dan masalah hukum; dan
b. pelaksanaan hubungan kerja sama di bidang hukum dengan negara-negara lain c. pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro Hubungan Masyarakat
(antar negara/pemerintah); dan dan Kerja Sama Luar Negeri.
c. pelaksanaan penyusunan rencana dan program kerja serta evaluasi dan
pelaporan. Pasal 114
Pasal 110 Bagian Fasilitasi dan Pengaduan Masalah Hukum terdiri atas:
Bagian Kerja Sama Luar Negeri terdiri atas: a. Subbagian Administrasi dan Dukungan Teknis Majelis Pengawas Pusat
a. Subbagian Kerja Sama Badan-Badan Internasional; Notaris;
b. Subbagian Kerja Sama Antar Negara; dan b. Subbagian Pengaduan Masalah Hukum; dan
c. Subbagian Evaluasi dan Pelaporan c. Subbagian Tata Usaha Biro.
41 42
Pasal 115 f. Kelompok Jabatan Fungsional.
(1) Subbagian Administrasi dan Dukungan Teknis Majelis Pengawas Pusat Notaris
mempunyai tugas melakukan pengelolaan urusan administrasi sekretariat Pasal 119
majelis pengawas pusat notaris. Bagian Tata Usaha Kementerian mempunyai tugas melaksanakan dan menyiapkan
(2) Subbagian Pengaduan Masalah Hukum mempunyai tugas melakukan pembinaan tata usaha dan kearsipan di lingkungan kementerian.
pengelolaan urusan administrasi pengaduan dan masalah hukum.
(3) Subbagian Tata Usaha Biro mempunyai tugas melakukan pengelolaan urusan Pasal 120
tata usaha dan rumah tangga Biro Hubungan Masyarakat dan Kerja Sama Luar
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 119, Bagian Tata
Negeri.
Usaha Kementerian menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan urusan surat menyurat;
Bagian Kedelapan b. pengelolaan kearsipan; dan
Biro Umum c. pelaksanaan urusan penggandaan dan pencetakan.

Pasal 116 Pasal 121


Biro Umum mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan pengelolaan urusan Bagian Tata Usaha Kementerian terdiri atas:
tata usaha dan rumah tangga di lingkungan kementerian. a. Subbagian Persuratan;
b. Subbagian Arsip; dan
Pasal 117 c. Subbagian Penggandaan dan Pencetakan.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 116, Biro Umum
menyelenggarakan fungsi: Pasal 122
a. pembinaan dan pelaksanaan tata usaha di lingkungan kementerian; (1) Subbagian Persuratan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan dan
b. pelaksanaan urusan tata usaha pimpinan dan protokol; pengurusan pembimbingan surat menyurat.
c. pelaksanaan pembinaan sikap mental pegawai; (2) Subbagian Arsip mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan dan
d. pelaksanaan urusan rumah tangga dan tata usaha biro umum; dan pembimbingan pengelolaan kearsipan.
e. pelaksanaan urusan keamanan dalam. (3) Subbagian Penggandaan dan Pencetakan mempunyai tugas melakukan
pengurusan penggandaan dan pencetakan/penjilidan.
Pasal 118
Biro Umum terdiri atas: Pasal 123
a. Bagian Tata Usaha Kementerian; Bagian Tata Usaha Pimpinan mempunyai tugas melaksanakan urusan tata usaha
b. Bagian Tata Usaha Pimpinan; pimpinan dan protokol.
c. Bagian Bina Sikap Mental;
d. Bagian Rumah Tangga;
e. Bagian Pengamanan; dan 43 44
Pasal 124 b. pelaksanaan urusan kesehatan; dan
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 123, Bagian Tata c. pelaksanaan urusan kesejahteraan pegawai.
Usaha Pimpinan menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan urusan tata usaha Menteri; Pasal 129
b. pelaksanaan urusan tata usaha Sekretaris Jenderal; Bagian Bina Sikap Mental terdiri atas:
c. pelaksanaan urusan tata usaha Staf Ahli; dan a. Subbagian Rohani dan Sosial;
d. pelaksanaan urusan protokol. b. Subbagian Kesehatan Pegawai; dan
c. Subbagian Kesejahteraan.
Pasal 125
Bagian Tata Usaha Pimpinan terdiri atas: Pasal 130
a. Subbagian Tata Usaha Menteri; (1) Subbagian Rohani dan Sosial mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
b. Subbagian Tata Usaha Sekretaris Jenderal; pembinaan mental dan rohani serta usaha sosial pegawai.
c. Subbagian Tata Usaha Staf Ahli; dan (2) Subbagian Kesehatan Pegawai mempunyai tugas melakukan urusan kesehatan
d. Subbagian Protokol. pegawai.
(3) Subbagian Kesejahteraan mempunyai tugas melakukan urusan kesejahteraan
Pasal 126 pegawai lainnya.
(1) Subbagian Tata Usaha Menteri mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha
Menteri. Pasal 131
(2) Subbagian Tata Usaha Sekretaris Jenderal mempunyai tugas melakukan urusan Bagian Rumah Tangga mempunyai tugas melaksanakan urusan rumah tangga dan
tata usaha Sekretaris Jenderal. pembayaran gaji pegawai di lingkungan Sekretariat Jenderal.
(3) Subbagian Tata Usaha Staf Ahli mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha
Staf Ahli. Pasal 132
(4) Subbagian Protokol mempunyai tugas melakukan urusan protokol meliputi
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 131, Bagian
penerimaan tamu, penyiapan pelaksanan rapat dan acara pimpinan kementerian.
Rumah Tangga menyelenggarakan fungsi:
a. pengurusan penggunaan sarana fisik dan sarana lainnya di kantor kementerian;
Pasal 127
b. pengurusan pengangkutan dan perjalanan dinas;
Bagian Bina Sikap Mental mempunyai tugas melaksanakan urusan pembinaan c. pembuatan daftar gaji pegawai di lingkungan sekretariat jenderal; dan
rohani, kesehatan, dan kesejahteraan pegawai lainnya. d. pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro Umum.

Pasal 128 Pasal 133


Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 127, Bagian Bina Bagian Rumah Tangga terdiri atas:
Sikap Mental menyelenggarakan fungsi: a. Subbagian Urusan Dalam;
a. pelaksanaan urusan pembinaan rohani dan sosial pegawai; b. Subbagian Kendaraan dan Perjalanan Dinas;

45 46
c. Subbagian Gaji; dan
d. Subbagian Tata Usaha Biro.
Pasal 138
(1) Subbagian Pengamanan Pimpinan mempunyai tugas melakukan pengamanan
Pasal 134
pimpinan kementerian dan tamu penting.
(1) Subbagian Urusan Dalam mempunyai tugas melakukan pemeliharaan sarana (2) Subbagian Pengamanan Lingkungan dan Instalasi mempunyai tugas melakukan
fisik dan sarana lainnya, telepon, listrik, air, penggunaan rumah dinas/jabatan di pengamanan ketertiban lingkungan dan instalasi di lingkungan kementerian.
lingkungan kementerian dan penyiapan tempat rapat/pertemuan. (3) Subbagian Pengamanan Dokumen dan Jalur Informasi mempunyai tugas
(2) Subbagian Kendaraan dan Perjalanan Dinas mempunyai tugas melakukan melakukan pengamanan dokumen dan keterangan yang bersifat rahasia di
urusan penggunaan kendaraan dinas, pengangkutan pegawai serta administrasi lingkungan kementerian.
perjalanan dinas.
(3) Subbagian Gaji mempunyai tugas melakukan pembuatan daftar gaji,
pengaturan dan pembayaran gaji pegawai di lingkungan Sekretariat Jenderal.
(4) Subbagian Tata Usaha Biro mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan
rumah tangga Biro Umum.

Pasal 135
Bagian Pengamanan mempunyai tugas melaksanakan urusan keamanan di
lingkungan kementerian.

Pasal 136
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 135, Bagian
Pengamanan menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan pengamanan pimpinan kementerian;
b. pelaksanaan penerbitan dan pengamanan fisik bangunan dan perlengkapan
serta instalasi di lingkungan kementerian; dan
c. pelaksanaan pengamanan dokumen dan keterangan yang bersifat rahasia.

Pasal 137
Bagian Pengamanan terdiri atas:
a. Subbagian Pengamanan Pimpinan;
b. Subbagian Pengamanan Lingkungan dan Instalasi; dan
c. Subbagian Pengamanan Dokumen dan Jalur Informasi.

47 48
BAB IV a. Sekretariat Direktorat Jenderal;
b. Direktorat Perancangan Peraturan Perundang-undangan;
DIREKTORAT JENDERAL
c. Direktorat Harmonisasi Peraturan Perundang-undangan;
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
d. Direktorat Pengundangan, Publikasi dan Kerja Sama Peraturan Perundang-
undangan;
Bagian Kesatu
e. Direktorat Litigasi Peraturan Perundang- undangan; dan
Kedudukan, Tugas, dan Fungsi
f. Direktorat Fasilitasi Perancangan Peraturan Daerah.
Pasal 139
(1) Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan adalah unsur pelaksana Bagian Ketiga
yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Hukum dan Sekretariat Direktorat Jenderal
Hak Asasi Manusia.
(2) Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan dipimpin oleh seorang Pasal 143
Direktur Jenderal. Sekretariat Direktorat Jenderal mempunyai tugas memberikan pelayanan teknis
Pasal 140 dan administratif kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan Direktorat
Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan mempunyai tugas merumuskan Jenderal Peraturan Perundang-undangan.
serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang peraturan
perundang-undangan. Pasal 144
Pasal 141 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 143, Sekretariat
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 140, Direktorat Direktorat Jenderal menyelenggarakan fungsi:
Jenderal Peraturan Perundang-undangan menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran;
a. perumusan kebijakan di bidang peraturan perundang-undangan; b. pengelolaan urusan kepegawaian;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang peraturan perundang-undangan; c. pengelolaan urusan keuangan;
c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang peraturan d. pengelolaan urusan perlengkapan;
perundang-undangan; e. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan Direktorat Jenderal Peraturan
d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang peraturan perundang- Perundang-undangan; dan
undangan; dan f. pengelolaan urusan umum.
e. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan.
Pasal 145
Sekretariat Direktorat Jenderal terdiri atas:
Bagian Kedua a. Bagian Program dan Pelaporan;
Susunan Organisasi b. Bagian Kepegawaian;
c. Bagian Keuangan;
Pasal 142 d. Bagian Perlengkapan;
Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan terdiri atas:
50
49
e. Bagian Umum; dan a. penyiapan bahan penyusunan formasi, pendataan dan pengembangan pegawai
f. Kelompok Jabatan Fungsional. di lingkungan Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan;
b. penyiapan bahan penetapan mutasi dan administrasi jabatan fungsional di
Pasal 146 lingkungan Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan; dan
Bagian Program dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan c. penyiapan bahan penetapan pemberhentian dan pensiun pegawai di lingkungan
koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran, pengelolaan, Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan.
penyajian data serta evaluasi dan penyusunan laporan.
Pasal 152
Pasal 147 Bagian Kepegawaian terdiri atas:
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 146, Bagian a. Subbagian Umum Kepegawaian dan Administrasi Jabatan Fungsional; dan
Program dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi: b. Subbagian Mutasi, Pemberhentian dan Pensiun.
a. penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran;
b. penyiapan pengelolaan dan penyajian data; dan Pasal 153
c. penyiapan pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan. (1) Subbagian Umum Kepegawaian dan Administrasi Jabatan Fungsional
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan formasi, pendataan,
Pasal 148 pengembangan pegawai, pengelolaan daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan,
Bagian Program dan Pelaporan terdiri atas: pengelolaan asuransi kesehatan dan pengelolaan administrasi jabatan
a. Subbagian Penyusunan Rencana dan Anggaran; dan fungsional di lingkungan Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan.
b. Subbagian Data dan Pelaporan. (2) Subbagian Mutasi, Pemberhentian dan Pensiun mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan penetapan pengangkatan, kepangkatan, penggajian,
Pasal 149 pemindahan dan mutasi kepegawaian lainnya serta penetapan pemberhentian
(1) Subbagian Penyusunan Rencana dan Anggaran mempunyai tugas melakukan dan pensiun pegawai serta pemberian tanda penghargaan pegawai di
penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program, dan anggaran di lingkungan Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan.
lingkungan Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan.
(2) Subbagian Data dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan Pasal 154
pengelolaan, penyajian data, evaluasi dan penyusunan laporan. Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan keuangan
di lingkungan Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan.
Pasal 150
Bagian Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan Pasal 155
kepegawaian di lingkungan Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 154, Bagian
Keuangan menyelenggarakan fungsi:
Pasal 151 a. pelaksanaan urusan anggaran, pembuatan daftar gaji dan pembayaran gaji
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 150, Bagian pegawai; dan
Kepegawaian menyelenggarakan fungsi: b. pelaksanaan urusan perbendaharaan dan tata usaha keuangan, serta
pembukuan, perhitungan dan penyusunan laporan keuangan.

51
52
Pasal 156 (2) Subbagian Pengelolaan Barang Persediaan mempunyai tugas melakukan
Bagian Keuangan terdiri atas: penyiapan bahan penerimaan, penyimpanan, pengeluaran, dan penyaluran
a. Subbagian Pelaksanaan Anggaran; dan barang persediaan.
b. Subbagian Perbendaharaan dan Akuntansi. Pasal 162
Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan persuratan, rumah tangga,
Pasal 157
tata usaha pimpinan dan hubungan masyarakat di lingkungan Direktorat Jenderal
(1) Subbagian Pelaksanaan Anggaran mempunyai tugas melakukan urusan
Peraturan Perundang-undangan.
pelaksanaan anggaran, pembuatan daftar gaji dan pelaksanaan pembayaran gaji
pegawai.
Pasal 163
(2) Subbagian Perbendaharaan dan Akuntansi mempunyai tugas melakukan urusan
perbendaharaan dan tata usaha keuangan, pembukuan, perhitungan dan Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 162, Bagian
penyusunan laporan keuangan. Umum menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan urusan surat menyurat, pengetikan, penggandaan, pengiriman dan
Pasal 158 pengelolaan arsip dan dokumentasi di lingkungan Direktorat Jenderal Peraturan
Bagian Perlengkapan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan barang Perundang-undangan;
milik negara dan barang persediaan di lingkungan Direktorat Jenderal Peraturan b. pelaksanaan urusan dalam, pengamanan, pengangkutan dan administrasi
Perundang-undangan. perjalanan dinas;
c. pelaksanaan urusan tata usaha pimpinan dan keprotokolan; dan
Pasal 159 d. pelaksanaan urusan hubungan masyarakat.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 158, Bagian
Perlengkapan menyelenggarakan fungsi:
a. pengelolaan urusan barang milik negara; dan Pasal 164
b. pengelolaan urusan barang persediaan. Bagian Umum terdiri atas:
a. Subbagian Persuratan;
Pasal 160 b. Subbagian Rumah Tangga; dan
Bagian Perlengkapan terdiri atas: c. Subbagian Tata Usaha Pimpinan dan Hubungan Masyarakat.
a. Subbagian Pengelolaan Barang Milik Negara; dan
b. Subbagian Pengelolaan Barang Persediaan.
Pasal 165
Pasal 161 (1) Subbagian Persuratan mempunyai tugas melakukan urusan surat menyurat,
(1) Subbagian Pengelolaan Barang Milik Negara mempunyai tugas melakukan pengetikan, penggandaan, pengiriman dan pengelolaan arsip serta
penyiapan bahan inventarisasi, penerimaan, penyaluran, pemeliharaan, dan dokumentasi.
penghapusan barang milik negara. (2) Subbagian Rumah Tangga mempunyai tugas melakukan urusan perawatan dan
administrasi perlengkapan kantor, mesin, gedung, listrik, lingkungan, alat

54
53
transportasi dan komunikasi, pengamanan, pengaturan parkir, administrasi d. penyiapan bahan evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan perencanaan,
kendaraan dinas dan perjalanan dinas. metode, teknik perancangan peraturan perundang-undangan dan penyiapan
(3) Subbagian Tata Usaha Pimpinan dan Hubungan Masyarakat mempunyai tugas perancangan peraturan perundang-undangan, pembahasan rancangan undang-
melakukan urusan tata usaha Direktur Jenderal Peraturan Perundang-undangan undang, pembinaan dan pengembangan perancang peraturan perundang-
dan keprotokolan serta urusan hubungan masyarakat. undangan, serta pengelolaan dokumentasi dan perpustakaan; dan
e. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Perancangan
Peraturan Perundang-undangan.
Bagian Keempat
Direktorat Perancangan Peraturan Perundang-undangan Pasal 168
Direktorat Perancangan Peraturan Perundang-undangan terdiri atas:
Pasal 166 a. Subdirektorat Perencanaan dan Perancangan Rancangan Undang-Undang;
Direktorat Perancangan Peraturan Perundang-undangan mempunyai tugas b. Subdirektorat Perencanaan dan Perancangan Rancangan Peraturan Pemerintah,
melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, pemberian Peraturan Presiden dan Peraturan Menteri;
bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perancangan peraturan perundang- c. Subdirektorat Pembahasan Rancangan Undang-Undang;
undangan sesuai dengan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal d. Subdirektorat Pembinaan Perancang Peraturan Perundang-undangan;
Peraturan Perundang-undangan. e. Subdirektorat Dokumentasi dan Perpustakaan;
f. Subbagian Tata Usaha; dan
Pasal 167 g. Kelompok Jabatan Fungsional.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 166, Direktorat
Perancangan Peraturan Perundang-undangan menyelenggarakan fungsi: Pasal 169
a. penyiapan perumusan rancangan kebijakan di bidang perencanaan, metode, Subdirektorat Perencanaan dan Perancangan Rancangan Undang-Undang
teknik perancangan peraturan perundang-undangan dan pembahasan rancangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan rancangan undang-undang,
undang-undang, pembinaan dan pengembangan perancang peraturan penyusunan norma, standar, prosedur, kriteria, dan bimbingan teknis serta evaluasi.
perundang-undangan, pengelolaan dokumentasi dan perpustakaan;
b. pelaksanaan, bimbingan dan pelayanan di bidang perencanaan, metode, teknik Pasal 170
perancangan peraturan perundang-undangan dan penyiapan perancangan Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 169, Subdirektorat
peraturan perundang-undangan, pembahasan rancangan undang-undang, Perencanaan dan Perancangan Rancangan Undang-Undang menyelenggarakan
pembinaan dan pengembangan perancang peraturan perundang-undangan serta fungsi:
pengelolaan dokumentasi dan perpustakaan; a. penyiapan bahan rancangan kebijakan teknis di bidang penyusunan rencana
c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang dan program serta pengumpulan dan pengolahan data penyusunan perancangan
perencanaan, metode, teknik perancangan peraturan perundang-undangan, rancangan undang-undang;
pembahasan rancangan undang-undang, pembinaan dan pengembangan b. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang
perancang peraturan perundang-undangan, pengelolaan dokumentasi dan penyusunan rencana dan program, evaluasi dan pelaporan penyusunan
perpustakaan; peraturan perundang-undangan;

55 56
c. penyiapan bimbingan teknis di bidang penyusunan rencana dan program, b. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
evaluasi dan pelaporan penyusunan rancangan undang-undang; dan perencanaan dan perancangan peraturan perundang-undangan di bawah
d. penyiapan bahan pelaksanaan evaluasi dan laporan di bidang penyusunan undang-undang;
rencana dan program penyusunan rancangan undang-undang. c. penyiapan bimbingan teknis peraturan perundang-undangan; dan
d. penyiapan evaluasi perancangan peraturan perundang-undangan di bawah
Pasal 171 undang-undang.
Subdirektorat Perencanaan dan Perancangan Rancangan Undang-Undang terdiri
atas: Pasal 175
a. Seksi Perencanaan dan Evaluasi Rancangan Undang-Undang; dan Subdirektorat Perencanaan dan Perancangan Rancangan Peraturan Pemerintah,
b. Seksi Penyiapan dan Penyusunan Rancangan Undang-Undang. Peraturan Presiden dan Peraturan Menteri terdiri atas:
a. Seksi Perencanaan dan Perancangan I; dan
Pasal 172 b. Seksi Perencanaan dan Perancangan II.
(1) Seksi Perencanaan dan Evaluasi Rancangan Undang-Undang mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan rencana dan program pelaksanaan kegiatan Pasal 176
tahunan dan 5 (lima) tahunan, pengumpulan dan pengolahan data serta evaluasi (1) Seksi Perencanaan dan Perancangan I mempunyai tugas melakukan penyiapan
dan penyusunan laporan rancangan undang-undang. bahan rencana dan program pelaksanaan kegiatan tahunan dan 5 (lima)
(2) Seksi Penyiapan dan Penyusunan Rancangan Undang-Undang mempunyai tahunan, pengumpulan dan pengolahan data serta evaluasi dan penyusunan
tugas melakukan penyiapan bahan dan pelaksanaan program penyusunan laporan perancangan peraturan perundang-undangan di bawah undang-undang.
rancangan undang-undang. (2) Seksi Perencanaan dan Perancangan II mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan dan penyusunan peraturan perundang-undangan di bawah undang-
Pasal 173 undang.
Subdirektorat Perencanaan dan Perancangan Rancangan Peraturan Pemerintah,
Peraturan Presiden dan Peraturan Menteri mempunyai tugas melaksanakan Pasal 177
penyiapan rancangan kebijakan teknis, penyusunan norma, standar, prosedur dan Subdirektorat Pembahasan Rancangan Undang-Undang mempunyai tugas
kriteria, bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perencanaan dan perancangan melaksanakan penyiapan penyusunan dan pembahasan rancangan undang-undang,
peraturan perundang-undangan di bawah undang-undang. penyiapan konsep keterangan pemerintah, jawaban pemerintah, sambutan
pemerintah, perlengkapan dan akomodasi pembahasan, serta pemantauan dan
pelaporan pembahasan rancangan undang-undang di Dewan Perwakilan Rakyat.

Pasal 174 Pasal 178


Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 173, Subdirektorat Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 177, Subdirektorat
Perencanaan dan Perancangan Rancangan Peraturan Pemerintah, Peraturan Pembahasan Rancangan Undang-Undang menyelenggarakan fungsi:
Presiden dan Peraturan Menteri menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan data dalam rangka pembahasan rancangan undang-undang;
a. penyiapan bahan rancangan kebijakan teknis di bidang perencanaan dan
perancangan peraturan perundang-undangan di bawah undang-undang;

57 58
b. penyiapan konsep keterangan pemerintah, jawaban pemerintah, dan sambutan a. penyiapan bahan rancangan kebijakan teknis dan petunjuk pelaksanaan di
pemerintah mengenai rancangan undang-undang yang dibahas di Dewan bidang pembinaan dan pengembangan perancang peraturan perundang-
Perwakilan Rakyat; undangan;
c. penyiapan daftar inventarisasi masalah dan jawaban daftar inventarisasi b. penyiapan bahan penyusunan pedoman, kurikulum, dan silabus, serta sistem
masalah rancangan undang-undang yang dibahas di Dewan Perwakilan Rakyat; dan metode pendidikan teknis perancang peraturan perundang-undangan;
dan c. pemberian bimbingan teknis perancang peraturan perundang-undangan;
d. evaluasi dan pelaporan pembahasan rancangan undang-undang di Dewan d. penyiapan bahan penilaian dan pengajuan usul pengangkatan pejabat
Perwakilan Rakyat. fungsional perancang peraturan perundang-undangan;
e. penyiapan bahan pengkoordinasian pendidikan teknis jabatan fungsional
Pasal 179 perancang peraturan perundang-undangan berdasarkan kebijakan Direktur
Subdirektorat Pembahasan Rancangan Undang-Undang terdiri atas: Jenderal Peraturan Perundang-undangan;
a. Seksi Penyiapan Bahan dan Data; dan f. pengelolaan administrasi pejabat fungsional perancang peraturan perundang-
b. Seksi Penyelenggaraan Pembahasan. undangan; dan
g. penyiapan bahan pemantauan, pengevaluasian, dan penyiapan laporan
Pasal 180 mengenai jabatan fungsional perancang peraturan perundang-undangan.
(1) Seksi Penyiapan Bahan dan Data mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan dan data pembahasan rancangan undang-undang untuk disampaikan Pasal 183
kepada Presiden dan penyiapan daftar inventarisasi masalah beserta Subdirektorat Pembinaan Perancang Peraturan Perundang-undangan terdiri atas:
jawabannya untuk dibahas di Dewan Perwakilan Rakyat. a. Seksi Perencanaan dan Evaluasi Perancang Peraturan Perundang-undangan;
(2) Seksi Penyelenggaraan Pembahasan mempunyai tugas melakukan penyiapan dan
bahan fasilitasi pembahasan rancangan undang-undang di Dewan Perwakilan b. Seksi Peningkatan Kapasitas Perancang Peraturan Perundang-undangan.
Rakyat, penyiapan konsep keterangan pemerintah, jawaban pemerintah,
sambutan pemerintah, pelaksanaan evaluasi dan laporan pembahasan Pasal 184
rancangan undang-undang di Dewan Perwakilan Rakyat. (1) Seksi Perencanaan dan Evaluasi Perancang Peraturan Perundang-undangan
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan kebijakan teknis dan
Pasal 181 pemberian bimbingan serta pelatihan teknis dalam rangka pengembangan
Subdirektorat Pembinaan Perancang Peraturan Perundang-undangan mempunyai perancang peraturan perundang-undangan serta evaluasi dan pelaporan.
tugas melaksanakan penyiapan rancangan kebijakan teknis dan petunjuk (2) Seksi Peningkatan Kapasitas Perancang Peraturan Perundang-undangan
pelaksanaan pembinaan dan pengembangan perancang peraturan perundang- mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan teknis dan pemberian
undangan. bimbingan serta pelatihan teknis dalam rangka pendataan, penyiapan
pengangkatan, dan penilaian perancang peraturan perundang-undangan, dan
Pasal 182 pemberian bimbingan serta pelatihan teknis dalam rangka pengembangan
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 181, Subdirektorat perancang peraturan perundang-undangan.
Pembinaan Perancang Peraturan Perundang-undangan menyelenggarakan fungsi:
60
59
Pasal 185 bertanggung jawab kepada Direktur Perancangan Peraturan Perundang-
Subdirektorat Dokumentasi dan Perpustakaan mempunyai tugas melaksanakan undangan.
penyiapan pengelolaan dokumentasi dan perpustakaan.

Pasal 186
Bagian Kelima
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 185, Subdirektorat
Direktorat Harmonisasi Peraturan Perundang-undangan
Dokumentasi dan Perpustakaan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan rancangan kebijakan teknis di bidang dokumentasi dan
Pasal 190
rancangan peraturan perundang-undangan;
Direktorat Harmonisasi Peraturan Perundang-undangan mempunyai tugas
b. penghimpunan dan penginventarisasian peraturan perundang-undangan untuk
melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, pemberian
bahan penyiapan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan serta
bimbingan teknis dan evaluasi di bidang harmonisasi peraturan perundang-
pemantauan perkembangan peraturan perundang-undangan; dan
undangan sesuai dengan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal
c. penyediaan, penyajian data atau bahan hukum dan peraturan perundang-
Peraturan Perundang-undangan.
undangan untuk di publikasikan.

Pasal 187 Pasal 191


Subdirektorat Dokumentasi dan Perpustakaan terdiri atas: Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 190, Direktorat
a. Seksi Dokumentasi; dan Harmonisasi Peraturan Perundang-undangan menyelenggarakan fungsi:
b. Seksi Perpustakaan Hukum. a. penyiapan perumusan rancangan kebijakan di bidang harmonisasi peraturan
perundang-undangan;
Pasal 188 b. pelaksanaan pembinaan, bimbingan dan pelayanan di bidang harmonisasi
(1) Seksi Dokumentasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan peraturan perundang-undangan;
penghimpunan, inventarisasi, penyediaan dan penyajian bahan hukum, buku c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
hukum dan peraturan perundang-undangan. harmonisasi peraturan perundang-undangan;
(2) Seksi Perpustakaan Hukum mempunyai tugas melakukan penyiapan d. penyiapan analisa perumusan, pengharmonisasian pembulatan dan pemantapan
pemberian fasilitasi pencarian bahan hukum, buku hukum, dan peraturan konsepsi prakarsa rancangan undang-undang, dan rancangan peraturan
perundang-undangan. perundang-undangan;
e. koordinasi pengharmonisasian, pembulatan, dan pemantapan konsepsi/prakarsa
Pasal 189 rancangan undang-undang dengan instansi terkait dan para pemangku
kepentingan;
(1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan
f. penyiapan pemberian tanggapan terkait kebijakan dan permasalahan peraturan
rumah tangga Direktorat Perancangan Peraturan Perundang-undangan.
perundang-undangan dari instansi terkait dan/atau pemangku kepentingan;
(2) Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam
g. pelaksanaan pendampingan dalam perumusan rancangan undang-undang dalam
melaksanakan tugasnya secara administrasi berada di bawah Bagian
pembahasan rancangan undang-undang di Dewan Perwakilan Rakyat Republik
Kepegawaian pada Sekretariat Direktorat Jenderal dan secara operasional
Indonesia;
62
61
h. penyiapan evaluasi dan analisa pelaksanaan kebijakan harmonisasi peraturan d. penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan di bidang politik,
perundang-undangan; keamanan, pertahanan, dalam negeri dan pemerintahan daerah, luar negeri,
i. pembinaan dan pengembangan perancang peraturan perundang-undangan; dan pertanahan, kejaksaan, peradilan, hukum dan hak asasi manusia; dan
j. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Harmonisasi e. pendampingan perumusan rancangan undang-undang dalam pembahasan
Peraturan Perundang-undangan. rancangan undang-undang bidang politik, hukum dan keamanan di Dewan
Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.
Pasal 192
Direktorat Harmonisasi Peraturan Perundang-undangan terdiri atas:
a. Subdirektorat Harmonisasi Bidang Politik, Hukum dan Keamanan; Pasal 195
b. Subdirektorat Harmonisasi Bidang Keuangan dan Perbankan; Subdirektorat Harmonisasi Bidang Politik, Hukum dan Keamanan terdiri atas:
c. Subdirektorat Harmonisasi Bidang Industri, Perdagangan, Riset dan Teknologi; a. Seksi Politik, Hukum dan Keamanan I; dan
d. Subdirektorat Harmonisasi Bidang Kesejahteraan Rakyat; b. Seksi Politik, Hukum dan Keamanan II.
e. Subbagian Tata Usaha; dan
f. Kelompok Jabatan Fungsional.
Pasal 196
Pasal 193 (1) Seksi Politik, Hukum dan Keamanan I mempunyai tugas melakukan penyiapan
Subdirektorat Harmonisasi Bidang Politik, Hukum dan Keamanan mempunyai bahan pengumpulan data, analisa, tanggapan dalam rangka pengharmonisasian,
tugas melaksanakan penyiapan pengharmonisasian, pembulatan dan pemantapan pembulatan dan pemantapan konsepsi izin prakarsa, pendampingan perumusan
konsepsi/prakarsa dan pengharmonisasian rancangan peraturan perundang- rancangan undang-undang dalam pembahasan rancangan undang-undang di
undangan di bidang politik, hukum dan keamanan. Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia serta perencanaan kegiatan dan
penyiapan laporan pelaksanaan tugas di bidang politik, keamananan,
Pasal 194 pertahanan, kejaksaan dan peradilan.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 193, Subdirektorat (2) Seksi Politik, Hukum dan Keamanan II mempunyai tugas melakukan
Harmonisasi Bidang Politik, Hukum dan Keamanan menyelenggarakan fungsi: penyiapan bahan pengumpulan data, analisa, tanggapan dalam rangka
a. pengharmonisasian, pembulatan dan pemantapan konsepsi/prakarsa dan pengharmonisasian, pembulatan dan pemantapan konsepsi izin prakarsa dan
rancangan peraturan perundang-undangan di bidang politik, keamanan, rancangan peraturan perundang-undangan, pendampingan perumusan
pertahanan, dalam negeri dan pemerintahan daerah, luar negeri, pertanahan, rancangan undang-undang dalam pembahasan rancangan undang-undang di
kejaksaan, peradilan, hukum dan hak asasi manusia; Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia serta rencana kegiatan dan
b. penganalisaan, pengevaluasaian dan pemberian tanggapan peraturan penyiapan laporan pelaksanaan tugas di bidang dalam negeri dan
perundang-undangan di bidang politik, keamanan, pertahanan, dalam negeri pemerintahan daerah, luar negeri dan pertanahan serta hukum dan hak asasi
dan pemerintahan daerah, luar negeri, pertanahan, kejaksaan, peradilan, hukum manusia.
dan hak asasi manusia;
c. pengembanganan perancang peraturan perundang-undangan di bidang politik,
keamanan, pertahanan, dalam negeri dan pemerintahan daerah, luar negeri,
pertanahan, kejaksaan, peradilan, hukum dan hak asasi manusia; 64
63
Pasal 197 Pasal 200
Subdirektorat Harmonisasi Bidang Keuangan dan Perbankan mempunyai tugas (1) Seksi Keuangan dan Perbankan I mempunyai tugas melakukan penyiapan
melaksanakan penyiapan pengharmonisasian, pembulatan, dan pemantapan bahan pengumpulan data, analisa, tanggapan dalam rangka pengharmonisasian,
konsepsi/prakarsa dan pengharmonisasian rancangan peraturan perundang- pembulatan dan pemantapan konsepsi izin prakarsa, pendampingan perumusan
undangan di bidang keuangan dan perbankan. rancangan undang-undang dalam pembahasan rancangan undang-undang di
Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia serta perencanaan kegiatan dan
Pasal 198 penyiapan laporan pelaksanaan tugas di bidang keuangan dan perbankan serta
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 197, Subdirektorat perencanaan pembangunan.
Harmonisasi Bidang Keuangan dan Perbankan menyelenggarakan fungsi: (2) Seksi Keuangan dan Perbankan II mempunyai tugas melakukan penyiapan
a. pengharmonisasian, pembulatan dan pemantapan konsepsi/prakarsa dan bahan pengumpulan data, analisa, tanggapan dalam rangka pengharmonisasian,
rancangan peraturan perundang-undangan di bidang keuangan, perbankan, pembulatan dan pemantapan konsepsi izin prakarsa, pendampingan perumusan
lembaga keuangan bukan bank, investasi, dan badan usaha milik negara, rancangan undang-undang dalam pembahasan rancangan undang-undang di
koperasi dan usaha kecil menengah serta perencanaan pembangunan; Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia serta perencanaan kegiatan dan
b. penganalisaan, pengevaluasian dan pemberian tanggapan peraturan perundang- penyiapan laporan pelaksanaan tugas di bidang lembaga keuangan bukan bank,
undangan di bidang keuangan, perbankan, lembaga keuangan bukan bank, investasi, badan usaha milik negara dan koperasi serta usaha kecil
investasi, dan badan usaha milik negara, koperasi dan usaha kecil menengah menengah.
serta perencanaan pembangunan;
c. pengembangan perancang peraturan perundang-undangan di bidang keuangan, Pasal 201
perbankan, lembaga keuangan bukan bank, investasi, dan badan usaha milik Subdirektorat Harmonisasi Bidang Industri, Perdagangan, Riset dan Teknologi
negara, koperasi dan usaha kecil menengah serta perencanaan pembangunan; mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pengharmonisasian, pembulatan dan
d. penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan di bidang keuangan, pemantapan konsepsi/prakarsa dan pengharmonisasian rancangan peraturan
perbankan, lembaga keuangan bukan bank, investasi, dan badan usaha milik perundang-undangan di bidang industri, perdagangan, riset dan teknologi.
negara, koperasi dan usaha kecil menengah serta perencanaan pembangunan;
dan Pasal 202
e. pendampingan perumusan dalam pembahasan rancangan undang-undang di Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 201, Subdirektorat
bidang keuangan dan perbankan di Dewan Perwakilan Rakyat Republik Harmonisasi Bidang Industri, Perdagangan, Riset dan Teknologi
Indonesia. menyelenggarakan fungsi:
a. pengharmonisasian, pembulatan dan pemantapan konsepsi/prakarsa dan
Pasal 199 rancangan peraturan perundang-undangan di bidang industri, perdagangan,
Subdirektorat Harmonisasi Bidang Keuangan dan Perbankan terdiri atas: pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, kelautan, perikanan, lingkungan
a. Seksi Keuangan dan Perbankan I; dan hidup, pertambangan, energi, ketenagakerjaan, transmigrasi, informasi,
b. Seksi Keuangan dan Perbankan II. komunikasi, pekerjaan umum, transportasi, riset dan teknologi;

65 66
prakarsa, pendampingan perumusan rancangan undang-undang dalam
b. penganalisaan, pengevaluasian dan pemberian tanggapan peraturan perundang- pembahasan rancangan undang-undang di Dewan Perwakilan Rakyat Republik
undangan di bidang industri, perdagangan, pertanian, perkebunan, peternakan, Indonesia serta perencanaan kegiatan dan penyiapan laporan pelaksanaan
kehutanan, kelautan, perikanan, lingkungan hidup, pertambangan, energi, tugas di bidang industri, perdagangan, pertanian, perkebunan, peternakan,
ketenagakerjaan, transmigrasi, informasi, komunikasi, pekerjaan umum, kehutanan, kelautan, perikanan, lingkungan hidup, pertambangan dan energi.
transportasi, riset dan teknologi; (2) Seksi Industri, Perdagangan, Riset dan Teknologi II mempunyai tugas
c. pengembangan tenaga perancang peraturan perundang-undangan di bidang melakukan penyiapan bahan pengumpulan data, analisa, tanggapan dalam
industri, perdagangan, pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, kelautan, rangka pengharmonisasian, pembulatan, dan pemantapan konsepsi izin
perikanan, lingkungan hidup, pertambangan, energi, ketenagakerjaan, prakarsa, pendampingan perumusan rancangan undang-undang dalam
transmigrasi, informasi, komunikasi, pekerjaan umum, transportasi, riset dan pembahasan rancangan undang-undang di Dewan Perwakilan Rakyat Republik
teknologi; Indonesia serta perencanaan kegiatan dan penyiapan laporan pelaksanaan tugas
d. penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan di bidang industri, di bidang ketenagakerjaan, transmigrasi, informasi, komunikasi, pekerjaan
perdagangan, pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, kelautan, umum dan transportasi serta riset dan teknologi.
perikanan, lingkungan hidup, pertambangan, energi, ketenagakerjaan,
transmigrasi, informasi, komunikasi, pekerjaan umum, transportasi, riset dan Pasal 205
teknologi; dan Subdirektorat Harmonisasi Bidang Kesejahteraan Rakyat mempunyai tugas
e. pendampingan perumusan rancangan undang-undang dalam pembahasan melaksanakan penyiapan pengharmonisasian, pembulatan dan pemantapan
rancangan undang-undang di bidang industri, perdagangan, pertanian, konsepsi/prakarsa dan pengharmonisasian rancangan peraturan perundang-
perkebunan, peternakan, kehutanan, kelautan, perikanan, lingkungan hidup, undangan di bidang kesejahteraan rakyat.
pertambangan, energi, ketenagakerjaan, transmigrasi, informasi, komunikasi,
pekerjaan umum, transportasi, riset dan teknologi di Dewan Perwakilan Rakyat Pasal 206
Republik Indonesia. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 205, Subdirektorat
Harmonisasi Bidang Kesejahteraan Rakyat menyelenggarakan fungsi:
Pasal 203 a. pengharmonisasian, pembulatan dan pemantapan konsepsi/prakarsa dan
rancangan peraturan perundang-undangan di bidang agama, sosial, budaya,
Subdirektorat Harmonisasi Bidang Industri, Perdagangan, Riset dan Teknologi pariwisata, pendidikan, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak,
terdiri atas: kesehatan, aparatur negara dan reformasi birokrasi, perumahan rakyat, pemuda
a. Seksi Industri, Perdagangan, Riset dan Teknologi I; dan dan olah raga dan pembangunan daerah tertinggal;
b. Seksi Industri, Perdagangan, Riset dan Teknologi II. b. penganalisaan, pengevaluasian dan pemberian tanggapan peraturan perundang-
undangan di bidang agama, sosial, budaya, pariwisata, pendidikan,
Pasal 204 pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, kesehatan, aparatur negara
dan reformasi birokrasi, perumahan rakyat, pemuda dan olah raga dan
(1) Seksi Industri, Perdagangan, Riset dan Teknologi I mempunyai tugas pembangunan daerah tertinggal;
melakukan penyiapan bahan pengumpulan data, analisa, tanggapan dalam
rangka pengharmonisasian, pembulatan, dan pemantapan konsepsi izin

67 68
c. pengembangan tenaga perancang peraturan perundang-undangan di bidang Pasal 209
agama, sosial, budaya, pariwisata, pendidikan, pemberdayaan perempuan dan
(1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan
perlindungan anak, kesehatan, aparatur negara dan reformasi birokrasi,
rumah tangga Direktorat Harmonisasi Peraturan Perundang-undangan.
perumahan rakyat, pemuda dan olah raga dan pembangunan daerah tertinggal;
(2) Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam
d. penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan di bidang agama, sosial,
melaksanakan tugasnya secara administrasi berada di bawah Bagian
budaya, pariwisata, pendidikan, pemberdayaan perempuan dan perlindungan
Kepegawaian pada Sekretariat Direktorat Jenderal dan secara operasional
anak, kesehatan, aparatur negara dan reformasi birokrasi, perumahan rakyat,
bertanggung jawab kepada Direktur Harmonisasi Peraturan Perundang-
pemuda dan olah raga dan pembangunan daerah tertinggal; dan
undangan.
e. pendampingan perumusan rancangan undang-undang dalam pembahasan
rancangan undang-undang bidang kesejahteraan rakyat di Dewan Perwakilan
Rakyat Republik Indonesia. Bagian Keenam
Direktorat Pengundangan, Publikasi, dan Kerja Sama Peraturan
Pasal 207 Perundang-undangan
Subdirektorat Harmonisasi Bidang Kesejahteraan Rakyat terdiri atas:
a. Seksi Kesejahteraan Rakyat I; dan Pasal 210
b. Seksi Kesejahteraan Rakyat II. Direktorat Pengundangan, Publikasi, dan Kerja Sama Peraturan Perundang-
undangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanan
Pasal 208 kebijakan, pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengundangan,
(1) Seksi Kesejahteraan Rakyat I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyebarluasan, dan kerja sama peraturan perundang-undangan sesuai dengan
pengumpulan data, analisa, tanggapan dalam rangka pengharmonisasian, kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Peraturan Perundang-
pembulatan, dan pemantapan konsepsi izin prakarsa, pendampingan perumusan undangan.
rancangan undang-undang dalam pembahasan rancangan undang-undang di
Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia serta perencanaan kegiatan dan Pasal 211
penyiapan laporan pelaksanaan tugas di bidang agama, sosial, budaya dan Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 210, Direktorat
pariwisata, pendidikan, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Pengundangan, Publikasi, dan Kerja Sama Peraturan Perundang-undangan
(2) Seksi Kesejahteraan Rakyat II mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan menyelenggarakan fungsi:
pengumpulan data, analisa, tanggapan dalam rangka pengharmonisasian, a. penyiapan perumusan rancangan kebijakan di bidang pengundangan, publikasi
pembulatan, dan pemantapan konsepsi izin prakarsa, pendampingan perumusan dan kerja sama peraturan perundang-undangan;
rancangan undang-undang dalam pembahasan rancangan undang-undang di b. pelaksanaan pembinaan, bimbingan dan pelayanan di bidang harmonisasi
Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia serta perencanaan kegiatan dan peraturan perundang-undangan;
penyiapan laporan pelaksanaan tugas di bidang kesehatan, lingkungan hidup, c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
perumahan rakyat, aparatur negara dan reformasi birokrasi, pemuda dan olah harmonisasi peraturan perundang-undangan;
raga, dan pembangunan daerah tertinggal. d. pelaksanaan dokumentasi, pengundangan, dan pendistribusian peraturan
perundang-undangan;
e. penyiapan penyelenggaraan sistem informasi peraturan perundang-undangan;

69 70
f. koordinasi penyelenggaraan kerja sama dan publikasi peraturan perundang- a. penyiapan penginventarisasian dan pengklasifikasian peraturan perundang-
undangan baik di tingkat nasional maupun internasional dengan instansi terkait; undangan yang akan di undangkan;
g. penyiapan perumusan dan pembahasan dokumen perjanjian kerja sama dan b. pengelolaan administrasi Lembaran Negara, Tambahan Lembaran Negara,
penyebarluasan peraturan perundang-undangan dengan pihak luar negeri, Berita Negara dan Tambahan Berita Negara dalam bentuk lembaran lepas dan
bersama instansi terkait; himpunan tahunan;
h. koordinasi program kerja sama dan publikasi peraturan perundang-undangan c. penerbitan Lembaran Negara, Tambahan Lembaran Negara, Berita Negara dan
dengan negara berkembang dan negara maju; Tambahan Berita Negara dalam bentuk lembaran lepas dan himpunan tahunan;
i. pelaksanaan administrasi kerja sama pengembangan tenaga perancang d. pengelolaan dan pengarsipan naskah peraturan perundang-undangan; dan
peraturan perundang-undangan dan tenaga lain yang terkait; e. penyusunan evaluasi dan laporan pelaksanaan kegiatan pengundangan
j. pelaksanaan administrasi, evaluasi dan laporan pemanfaatan kerja sama dan peraturan perundang-undangan.
penyebarluasan bahan peraturan perundang-undangan; dan
k. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Pengundangan, Pasal 215
Publikasi dan Kerja Sama Peraturan Perundang-undangan. Subdirektorat Pengundangan Peraturan Perundang-undangan terdiri atas:
a. Seksi Administrasi Pengundangan; dan
Pasal 212 b. Seksi Dokumentasi.
Direktorat Pengundangan, Publikasi, dan Kerja Sama Peraturan Perundang-
undangan terdiri atas: Pasal 216
a. Subdirektorat Pengundangan Peraturan Perundang-undangan; (1) Seksi Administrasi Pengundangan mempunyai tugas melakukan penyiapan
b. Subdirektorat Publikasi; bahan penginventarisasian, pengklasifikasian dan pengundangan Undang
c. Subdirektorat Kerja Sama; Undang, Peraturan Pemerintah pengganti Undang-Undang, Peraturan
d. Subdirektorat Sistem Informasi Peraturan Perundang-undangan; Pemerintah, Peraturan Presiden, Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan dan
e. Subbagian Tata Usaha; dan Peraturan Bank Indonesia, pengelolaan administrasi Lembaran Negara dan
f. Kelompok Jabatan Fungsional. Tambahan Lembaran Negara serta penerbitan lembaran lepas dan
pengirimannya peraturan yang dikeluarkan oleh Majelis Permusyawaratan
Pasal 213 Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Mahkamah
Subdirektorat Pengundangan Peraturan Perundang-undangan mempunyai tugas Agung, Mahkamah Konstitusi, Menteri/Kepala Lembaga Pemerintah Non
melaksanakan administrasi pengundangan dalam Lembaran Negara, Tambahan Kementerian, Lembaga atau Komisi yang setingkat yang dibentuk oleh
Lembaran Negara, Berita Negara dan Tambahan Berita Negara, pengelolaan Undang-Undang atau Pemerintah atas Perintah Undang-Undang, pengelolaan
berkas peraturan perundang-undangan dan pendokumentasian serta evaluasi dan administrasi Berita Negara dan Tambahan Berita Negara serta melaksanakan
pelaporan. penerbitan lembaran lepas dan pengirimannya.
(2) Seksi Dokumentasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
Pasal 214 pengelolaan dan pengarsipan naskah peraturan perundang-undangan yang telah
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 213, Subdirektorat diundangkan, penerbitan himpunan tahunan, pengevaluasian pengundangan
Pengundangan Peraturan Perundang-undangan menyelenggarakan fungsi: peraturan perundang-undangan dan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan
pengundangan peraturan perundang-undangan.

71 72
Pasal 221
Pasal 217 Subdirektorat Kerja Sama mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan
Subdirektorat Publikasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penerbitan, perencanaan dan pengembangan program kerja sama di bidang kerja sama dalam
distribusi, publikasi dan penerjemahan peraturan perundang-undangan dan bahan negeri dan luar negeri.
hukum.
Pasal 222
Pasal 218
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 221, Subdirektorat
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 217, Subdirektorat
Kerja Sama menyelenggarakan fungsi:
Publikasi menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan penyusunan pedoman kerja sama dan petunjuk pelaksanaan kerja
a. penyiapan penginventarisasian dan pengklasifikasian peraturan perundang-
sama di bidang peraturan perundang-undangan;
undangan yang akan digandakan;
b. penyelenggaraan kerja sama peningkatan partisipasi masyarakat dalam
b. penggandaan, percetakan dan penerbitan peraturan perundang-undangan dan
penyiapan rancangan peraturan perundang-undangan dalam bentuk sosialisasi
bahan hukum untuk kegiatan publikasi;
rancangan peraturan perundang-undangan;
c. penyiapan penyusunan dan penerjemahan peraturan perundang-undangan yang
c. penyelenggaraan kerja sama peningkatan pemahaman masyarakat di bidang
diperlukan dan bahan hukum yang mendukung kegiatan publikasi;
peraturan perundang-undangan baik dengan kementerian dan lembaga
d. pendistribusian dan publikasi peraturan perundang-undangan dan bahan hukum
pemerintah non kementerian maupun dengan internasional; dan
kepada instansi terkait dan masyarakat; dan
d. penyusunan evaluasi dan laporan pelaksanaan kegiatan kerja sama.
e. penyusunan evaluasi dan laporan pelaksanaan kegiatan publikasi.
Pasal 223
Pasal 219
Subdirektorat Kerja Sama membawahi Seksi Kerja Sama Dalam Negeri dan Luar
Subdirektorat Publikasi terdiri atas:
Negeri.
a. Seksi Penerbitan; dan
b. Seksi Distribusi dan Penyebarluasan.
Pasal 224
Seksi Kerja Sama Dalam Negeri dan Luar Negeri mempunyai tugas melakukan
Pasal 220
penyiapan bahan penyusunan dan perencanaan program penyelenggaraan kerja
(1) Seksi Penerbitan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penerbitan
sama di bidang peraturan perundang-undangan dengan instansi pemerintah
peraturan perundang-undangan dan bahan hukum kepada instansi terkait dan
maupun non pemerintah di tingkat nasional dan internasional serta evaluasi dan
masyarakat serta pengevaluasian dan penyiapan laporan pelaksanaan
penyusunan laporan.
kegaiatan.
(2) Seksi Distribusi dan Penyebarluasan mempunyai tugas melakukan penyiapan
Pasal 225
bahan distribusi penerjemahan peraturan perundang-undangan dan bahan
Subdirektorat Sistem Informasi Peraturan Perundang-undangan mempunyai tugas
hukum lainnya serta pengevaluasian dan penyiapan laporan pelaksanaan
melaksanakan penyiapan pengelolaan sistem informasi manajemen di bidang
kegiatan.
fasilitatif dan substantif di lingkungan Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-
undangan.

73 74
Pasal 226 (2) Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 225, Subdirektorat melaksanakan tugasnya secara administrasi berada di bawah Bagian
Sistem Informasi Peraturan Perundang-undangan menyelenggarakan fungsi: Kepegawaian pada Sekretariat Direktorat Jenderal dan secara operasional
a. penyiapan perancangan dan pengembangan program aplikasi sistem informasi bertanggung jawab kepada Direktur Pengundangan, Publikasi dan Kerja Sama
manajemen di bidang fasilitatif dan substantif di lingkungan Direktorat peraturan perundang-undangan.
Jenderal Peraturan Perundang-undangan;
b. pengelolaan sistem, sarana dan prasarana sistem informasi peraturan
perundang-undangan;
Bagian Ketujuh
c. pengelolaan data dan implementasi sistem informasi manajemen bidang
Direktorat Litigasi Peraturan Perundang-undangan
fasilitatif dan substantif di lingkungan Direktorat Jenderal Peraturan
Perundang-undangan; dan
d. penyusunan evaluasi dan laporan pelaksanaan kegiatan sistem informasi Pasal 230
peraturan perundang-undangan. Direktorat Litigasi Peraturan Perundang-undangan mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, pemberian
Pasal 227 bimbingan teknis dan evaluasi di bidang litigasi peraturan perundang-undangan
Subdirektorat Sistem Informasi Peraturan Perundang-undangan terdiri atas: sesuai dengan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Peraturan
a. Seksi Pengelolaan Database; dan Perundang-undangan.
b. Seksi Sarana dan Prasarana Sistem Informasi.
Pasal 231
Pasal 228
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 230, Direktorat
(1) Seksi Pengelolaan Database mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan Litigasi Peraturan Perundang-undangan menyelenggarakan fungsi:
analisa, perancangan dan pengembangan program aplikasi sistem informasi a. penyiapan perumusan rancangan kebijakan teknis di bidang litigasi peraturan
manajemen bidang fasilitatif dan substantif di lingkungan Direktorat Jenderal perundang-undangan;
Peraturan Perundang-undangan. b. pelaksanaan pembinaan, bimbingan dan pelayanan di bidang litigasi peraturan
(2) Seksi Sarana dan Prasarana Sistem Informasi mempunyai tugas melakukan perundang-undangan;
penyiapan bahan perencanaan, pengelolaan jaringan dan perangkat keras sistem c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang litigasi
dan pengolahan data, serta implementasi sistem informasi peraturan peraturan perundang-undangan;
perundang-undangan. d. penyiapan perumusan pedoman dan petunjuk pelaksanaan dalam penyusunan
atau pembuatan keterangan pemerintah atas permohonan pengujian peraturan
Pasal 229 perundang-undangan;
(1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan
rumah tangga Direktorat Pengundangan, Publikasi dan Kerja Sama peraturan
perundang-undangan.

75 76
e. penyiapan penyusunan keterangan pemerintah atas permohonan pengujian b. penyiapan pemantapan dan penyempurnaan keterangan pemerintah atas
peraturan perundang-undangan; permohonan pengujian undang-undang terhadap Undang Undang Dasar Negara
f. koordinasi, penyusunan keterangan pemerintah atas permohonan pengujian Republik Indonesia tahun 1945;
peraturan perundang-undangan dengan Kementerian/Lembaga Pemerintah Non c. koordinasi dalam rangka pendampingan persidangan atas setiap pengujian
Kementerian terkait dan penanganan gugatan perdata dan tata usaha negara; undang-undang terhadap Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia
g. pengumpulan dan pengolahan bahan/data dalam rangka penyiapan dan tahun 1945;
penyusunan keterangan pemerintah atas permohonan pengujian peraturan d. penyiapan bahan pelaksanaan pendampingan atas setiap pengujian undang-
perundang-undangan serta gugatan perdata dan tata usaha negara; undang terhadap Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun
h. penelaahan, pengkajian dan analisis putusan atas permohonan pengujian 1945; dan
peraturan perundang-undangan serta gugatan perdata dan tata usaha negara; e. pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan penyiapan
i. penyiapan pemberian pendapat hukum terhadap permasalahan yang dan pendampingan persidangan I.
disampaikan kepada Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan; dan
j. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Litigasi Peraturan Pasal 235
Perundang-undangan. Subdirektorat Penyiapan dan Pendampingan Persidangan I terdiri atas:
a. Seksi Penyiapan Keterangan Pemerintah; dan
Pasal 232 b. Seksi Koordinasi dan Monitoring Persidangan.
Direktorat Litigasi Peraturan Perundang-undangan, terdiri atas:
a. Subdirektorat Penyiapan dan Pendampingan Persidangan I; Pasal 236
b. Subdirektorat Penyiapan dan Pendampingan Persidangan II; (1) Seksi Penyiapan Keterangan Pemerintah mempunyai tugas melakukan
c. Subdirektorat Fasilitasi Bahan dan Analisa; penyiapan bahan penyusunan, pemantapan dan penyempurnaan keterangan
d. Subbagian Tata Usaha; dan pemerintah atas permohonan pengujian peraturan perundang-undangan.
e. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Seksi Koordinasi dan Monitoring Persidangan mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan koordinasi dan monitoring persidangan, persiapan dan
Pasal 233 penyampaian kelengkapan persidangan serta menerima risalah, jadwal
Subdirektorat Penyiapan dan Pendampingan Persidangan I mempunyai tugas persidangan, risalah persidangan dan putusan atas permohonan pengujian
melaksanakan penyiapan penyusunan, sinkronisasi dan pemantauan keterangan undang-undang.
pemerintah atas permohonan pengujian undang-undang.
Pasal 237
Pasal 234 Subdirektorat Penyiapan dan Pendampingan Persidangan II mempunyai tugas
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 233, Subdirektorat melaksanakan penyiapan penelaahan, pengkajian dan analisis putusan pengujian
Penyiapan dan Pendampingan Persidangan I menyelenggarakan fungsi: peraturan perundang-undangan, putusan perkara gugatan perdata dan tata usaha
a. penyiapan bahan dan penyusunan keterangan pemerintah dan pendampingan negara, serta evaluasi laporan, dan pendokumentasian di bidang litigasi peraturan
atas pengujian undang-undang terhadap Undang Undang Dasar Negara perundang-undangan dan penanganan perkara gugatan perdata dan tata usaha
Republik Indonesia tahun 1945; negara.
77 78
Pasal 238 peraturan perundang-undangan serta penanganan gugatan perkara perdata dan tata
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 237, Subdirektorat usaha negara.
Penyiapan dan Pendampingan Persidangan II menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan rancangan kebijakan teknis di bidang analisis putusan Pasal 242
pengujian peraturan perundang-undangan serta putusan gugatan perkara Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 241, Subdirektorat
perdata dan tata usaha negara; Fasilitasi Bahan dan Analisa menyelenggarakan fungsi:
b. penyiapan bahan telaahan, kajian dan analisis putusan atas pengujian a. penyiapan bahan rancangan kebijakan teknis di bidang fasilitasi bahan dan data
peraturan perundang-undangan, serta putusan perkara perdata gugatan perdata atas pengujian peraturan perundang-undangan;
dan tata usaha negara; b. koordinasi, pengumpulan, pemilahan, pengolahan dan penyajian bahan
c. penyiapan bahan pemberian pendapat hukum terhadap permasalahan yang dan/atau data untuk bahan penyusunan keterangan pemerintah atas pengujian
disampaikan kepada Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan; dan peraturan perundang-undangan serta perkara gugatan perdata dan tata usaha
d. pemantauan, evaluasi, penyusunan laporan dan pendokumentasian di bidang negara; dan
litigasi peraturan perundang-undangan dan penanganan gugatan perkara c. pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan fasilitasi
perdata dan tata usaha negara. bahan dan analisa.

Pasal 239 Pasal 243


Subdirektorat Penyiapan dan Pendampingan Persidangan II membawahi Seksi Subdirektorat Fasilitasi Bahan dan Analisa terdiri atas:
Penyiapan Keterangan Pemerintah dan Monitoring. a. Seksi Penyiapan Bahan dan Data; dan
b. Seksi Analisa, Pelaporan dan Dokumentasi.
Pasal 240
Seksi Penyiapan Keterangan Pemerintah dan Monitoring mempunyai tugas Pasal 244
melakukan penyiapan bahan telaahan, kajian dan analisis terhadap putusan atas (1) Seksi Penyiapan Bahan dan Data mempunyai tugas melakukan penyiapan
pengujian peraturan perundang-undangan serta putusan gugatan perkara perdata bahan koordinasi, pengumpulan, pemilahan, pengolahan dan penyajian bahan
dan tata usaha negara serta pemberian pendapat hukum (Legal Opinion) terhadap dan/atau data untuk bahan penyusunan keterangan pemerintah atas pengujian
permasalahan yang disampaikan kepada Direktorat Jenderal Peraturan Perundang- undang-undang.
undangan, pemantauan, evaluasi, penyusunan laporan atas putusan pengujian (2) Seksi Analisa, Pelaporan dan Dokumentasi mempunyai tugas melakukan
peraturan perundang-undangan dan gugatan perkara perdata dan tata usaha negara penyiapan bahan koordinasi, pengumpulan, pemilahan, pengolahan dan
serta laporan berkala direktorat litigasi, dan pendokumentasian di bidang litigasi penyajian bahan dan/atau data untuk penyusunan keterangan pemerintah atas
peraturan perundang-undangan dan penanganan gugatan perkara perdata dan tata pengujian peraturan di bawah undang-undang serta fasilitasi dalam
usaha negara. penanganan perkara perdata dan tata usaha negara.

Pasal 241 Pasal 245


Subdirektorat Fasilitasi Bahan dan Analisa mempunyai tugas melaksanakan
(1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan
penyiapan koordinasi, pengumpulan, pemilahan, pengolahan dan penyajian bahan
rumah tangga Direktorat Litigasi Peraturan Perundang-undangan.
dan/atau data untuk bahan penyusunan keterangan pemerintah atas pengujian
80
79
(2) Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam k. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Fasilitasi
melaksanakan tugasnya secara administrasi berada di bawah Bagian Perancangan Peraturan Daerah.
Kepegawaian pada Sekretariat Direktorat Jenderal dan secara operasional
bertanggung jawab kepada Direktur Litigasi Peraturan Perundang-undangan. Pasal 248
Direktorat Fasilitasi Perancangan Peraturan Daerah terdiri atas:
a. Subdirektorat Pemetaan dan Publikasi Peraturan Daerah;
Bagian Kedelapan
b. Subdirektorat Fasilitasi Perancangan Peraturan Daerah Wilayah I;
Direktorat Fasilitasi Perancangan Peraturan Daerah
c. Subdirektorat Fasilitasi Perancangan Peraturan Daerah Wilayah II;
Pasal 246 d. Subdirektorat Fasilitasi Perancangan Peraturan Daerah Wilayah III;
Direktorat Fasilitasi Perancangan Peraturan Daerah mempunyai tugas e. Subbagian Tata Usaha; dan
melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, pemberian f. Kelompok Jabatan Fungsional.
bimbingan teknis dan evaluasi di bidang fasilitasi perancangan peraturan daerah Pasal 249
sesuai dengan kebijakan teknis Direktur Jenderal Peraturan Perundang-undangan. Subdirektorat Pemetaan dan Publikasi Peraturan Daerah mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan pemetaan terhadap penetapan peraturan daerah yang
Pasal 247 berasal dari pemerintah daerah maupun dewan perwakilan rakyat daerah provinsi,
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 246, Direktorat kabupaten/kota dan publikasi peraturan daerah dalam sistem data dan informasi
Fasilitasi Perancangan Peraturan Daerah menyelenggarakan fungsi: peraturan daerah.
a. penyiapan perumusan rancangan kebijakan di bidang fasilitasi perancangan
peraturan daerah; Pasal 250
b. pelaksanaan pembinaan, bimbingan dan pelayanan di bidang fasilitasi Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 249, Subdirektorat
perancangan peraturan daerah; Pemetaan dan Publikasi Peraturan Daerah menyelenggarakan fungsi:
c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang fasilitasi a. penyiapan pemetaan dan inventarisasi peraturan daerah;
perancangan peraturan daerah; b. pengolahan dan penyajian serta publikasi peraturan daerah dalam sistem data
d. koordinasi dengan Pemerintah Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan informasi peraturan daerah; dan
Provinsi, dan Kabupaten/Kota; c. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan pemetaan dan
e. pengumpulan, penyajian dan pengolahan data peraturan daerah; inventarisasi peraturan daerah.
f. pemantauan, analisa, dan evaluasi perkembangan pelaksanaan kegiatan fasilitasi
perancangan peraturan daerah; Pasal 251
g. pelaksanaan pembinaan teknik perancangan peraturan daerah; Subdirektorat Pemetaan dan Publikasi Peraturan Daerah terdiri atas:
h. penyusunan, pengolahan, penelaahan dan perumusan serta pelaporan kegiatan a. Seksi Pemetaan dan Inventarisasi Peraturan Daerah; dan
Direktorat Fasilitasi Perancangan Peraturan Daerah; b. Seksi Publikasi Peraturan Daerah.
i. penyiapan sarana mediasi dan konsultasi dalam perancangan peraturan daerah;
j. penyiapan dan pelaksanaan pemetaan dan publikasi peraturan daerah; dan
82
81
Pasal 252 Pasal 255
(1) Seksi Pemetaan dan Inventarisasi Peraturan Daerah mempunyai tugas Subdirektorat Fasilitasi Perancangan Peraturan Daerah Wilayah I terdiri atas:
melakukan penyiapan bahan pemetaan dan peraturan daerah yang berasal dari a. Seksi Bimbingan dan Konsultasi Peraturan Daerah Wilayah I.1; dan
pemerintah daerah maupun dewan perwakilan rakyat daerah provinsi, b. Seksi Bimbingan dan Konsultasi Peraturan Daerah Wilayah I.2.
kabupaten/kota dan menginventarisasi menurut jenisnya
(2) Seksi Publikasi Peraturan Daerah mempunyai tugas melakukan penyiapan Pasal 256
bahan, pengolahan, dan penyajian serta publikasi peraturan daerah dalam (1) Seksi Bimbingan dan Konsultasi Peraturan Daerah Wilayah I.1 mempunyai
sistem data dan informasi peraturan daerah. tugas melakukan penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis kepada
pembentuk peraturan daerah, koordinasi, kerja sama, penyusunan program
Pasal 253 bimbingan dan latihan di wilayah provinsi Aceh, Jambi, Kepulauan Bangka
Subdirektorat Fasilitasi Perancangan Peraturan Daerah Wilayah I mempunyai Belitung, Banten, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Bali, Gorontalo, Sulawesi
tugas melaksanakan penyiapan pemberian bimbingan teknis kepada pembentuk Tenggara, Maluku Utara, Kepulauan Riau, Sulawesi Barat dan Papua Barat.
peraturan daerah dan penyiapan sarana, mediasi serta konsultasi penyusunan dan (2) Seksi Bimbingan dan Konsultasi Peraturan Daerah Wilayah I.2 mempunyai
perancangan peraturan daerah di wilayah provinsi Aceh, Jambi, Kepulauan Bangka tugas melakukan penyiapan bahan, sarana, mediasi serta konsultasi penyusunan
Belitung, Banten, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Bali, Gorontalo, Sulawesi dan perancangan peraturan daerah dan kajian peraturan daerah.
Tenggara, Maluku Utara, Kepulauan Riau, Sulawesi Barat dan Papua Barat.
Pasal 257
Pasal 254 Subdirektorat Fasilitasi Perancangan Peraturan Daerah Wilayah II mempunyai
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 253, Subdirektorat tugas melaksanakan penyiapan pemberian bimbingan teknis kepada pembentuk
Fasilitasi Perancangan Peraturan Daerah Wilayah I menyelenggarakan fungsi: peraturan daerah dan penyiapan sarana, mediasi serta konsultasi penyusunan dan
a. penyiapan bahan rancangan kebijakan teknis, pemberian petunjuk pelaksanaan perancangan peraturan daerah di wilayah provinsi meliputi Sumatera Utara, Riau,
bimbingan, latihan, mediasi, dan konsultasi serta kajian peraturan daerah; Bengkulu, DKI Jakarta, Jawa Barat, Yogyakarta, Kalimantan Selatan , Nusa
b. penyiapan bahan koordinasi dan kerja sama dalam rangka pelaksanaan Tenggara Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara dan Papua.
bimbingan dan latihan di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia, Pemerintah Daerah, maupun instansi terkait lainnya; Pasal 258
c. penyiapan bahan penyusunan program pelaksanaan kegiatan bimbingan dan Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 257, Subdirektorat
latihan; Fasilitasi Perancangan Peraturan Daerah Wilayah II menyelenggarakan fungsi:
d. penyiapan bahan pelaksanaan mediasi dan konsultasi terhadap pihak yang a. penyiapan bahan rancangan kebijakan teknis, pemberian petunjuk pelaksanaan
memerlukan; dan bimbingan, latihan, mediasi dan konsultasi serta kajian peraturan daerah;
e. pemantauan, penelaahan, evaluasi dan penyusunan laporan kegiatan bimbingan b. penyiapan bahan koordinasi dan kerja sama dalam rangka pelaksanaan atas
dan latihan, serta mediasi dan konsultasi penyusunan dan perancangan bimbingan dan latihan di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan
peraturan daerah di wilayah provinsi Aceh, Jambi, Kepulauan Bangka Hak Asasi Manusia, Pemerintah Daerah, maupun instansi terkait lainnya;
Belitung, Banten, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Bali, Gorontalo, Sulawesi c. penyiapan bahan penyusunan program pelaksanaan kegiatan bimbingan dan
Tenggara, Maluku Utara, Kepulauan Riau, Sulawesi Barat dan Papua Barat. latihan;

83 84
d. penyiapan bahan pelaksanaan mediasi dan konsultasi terhadap pihak yang c. penyiapan bahan penyusunan program pelaksanaan kegiatan bimbingan dan
memerlukan; dan latihan;
e. pemantauan, penelaahan, perumusan, evaluasi dan penyusunan laporan atas d. penyiapan bahan pelaksanaan mediasi dan konsultasi terhadap pihak yang
kegiatan bimbingan dan latihan, serta mediasi dan konsultasi penyusunan dan memerlukan; dan
perancangan peraturan daerah di wilayah provinsi meliputi Sumatera Utara, e. pemantauan, penelaahan, evaluasi dan penyusunan laporan kegiatan bimbingan
Riau, Bengkulu, DKI Jakarta, Jawa Barat, Yogyakarta, Kalimantan Selatan, dan latihan serta mediasi dan konsultasi penyusunan dan perancangan
Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara dan Papua. peraturan daerah di wilayah provinsi Sumatera Barat, Sumatera Selatan,
Lampung, Jawa Tengah, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Nusa
Pasal 259 Tenggara Barat, Sulawesi Selatan dan Maluku.
Subdirektorat Fasilitasi Perancangan Peraturan Daerah Wilayah II membawahi
Seksi Bimbingan dan Konsultasi Peraturan Daerah Wilayah II. Pasal 263
Subdirektorat Fasilitasi Perancangan Peraturan Daerah Wilayah III membawahi
Pasal 260 Seksi Bimbingan dan Konsultasi Peraturan Daerah Wilayah III.
Seksi Bimbingan dan Konsultasi Peraturan Daerah Wilayah II mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis kepada pembentuk Pasal 264
peraturan daerah, koordinasi, kerja sama serta penyusunan program bimbingan dan Seksi Bimbingan dan Konsultasi Peraturan Daerah Wilayah III mempunyai tugas
penyiapan sarana, mediasi dan konsultasi penyusunan dan perancangan peraturan melakukan penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis kepada pembentuk
daerah dan kajian peraturan daerah. peraturan daerah, koordinasi, kerja sama serta penyusunan program bimbingan dan
penyiapan sarana, mediasi dan konsultasi penyusunan dan perancangan peraturan
Pasal 261 daerah dan kajian peraturan daerah.
Subdirektorat Fasilitasi Perancangan Peraturan Daerah Wilayah III mempunyai
tugas melaksanakan penyiapan bahan pemberian pembinaan teknis kepada Pasal 265
pembentuk peraturan daerah dan penyiapan sarana, mediasi serta konsultasi
(1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan
penyusunan dan perancangan peraturan daerah di wilayah provinsi Sumatera Barat,
rumah tangga Direktorat Fasilitasi Perancangan Peraturan Daerah.
Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Tengah, Kalimantan Tengah, Kalimantan
(2) Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam
Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan dan Maluku.
melaksanakan tugasnya secara administrasi berada di bawah Bagian
Kepegawaian pada Sekretariat Direktorat Jenderal dan secara operasional
Pasal 262
bertanggung jawab kepada Direktur Fasilitasi Perancangan Peraturan Daerah.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 261, Subdirektorat
Fasilitasi Perancangan Peraturan Daerah Wilayah III menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan rancangan kebijakan teknis, pemberian petunjuk pelaksanaan
bimbingan, latihan, mediasi, dan konsultasi serta kajian peraturan daerah;
b. penyiapan bahan koordinasi dan kerja sama dalam rangka melaksanakan
bimbingan dan latihan di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia, pemerintah daerah, maupun instansi terkait lainnya;

85 86
BAB V Bagian Kedua
DIREKTORAT JENDERAL ADMINISTRASI HUKUM UMUM SUSUNAN ORGANISASI

Bagian Kesatu Pasal 269


Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum terdiri atas:
a. Sekretariat Direktorat Jenderal;
Pasal 266 b. Direktorat Perdata;
(1) Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum adalah unsur pelaksana yang c. Direktorat Pidana;
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi d. Direktorat Tata Negara;
Manusia. e. Direktorat Hukum Internasional dan Otoritas Pusat; dan
(2) Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum dipimpin oleh seorang f. Direktorat Daktiloskopi.
Direktur Jenderal.

Pasal 267 Bagian Ketiga


Sekretariat Direktorat Jenderal
Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum mempunyai tugas merumuskan
serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang administrasi
hukum umum. Pasal 270
Sekretariat Direktorat Jenderal mempunyai tugas memberikan pelayanan teknis
Pasal 268 dan administratif kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan Direktorat
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 267 , Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum.
Jenderal Administrasi Hukum Umum menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan di bidang administrasi hukum umum; Pasal 271
b. pelaksanaan kebijakan di bidang administrasi hukum umum;
c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang administrasi Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 270 , Sekretariat
hukum umum; Direktorat Jenderal menyelenggarakan fungsi:
d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang administrasi hukum umum; a. pelaksanaan koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran;
dan b. pengelolaan urusan kepegawaian;
e. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum. c. pengelolaan urusan keuangan;
d. pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum;
e. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan Direktorat Jenderal Administrasi
Hukum Umum; dan
f. pengelolaan urusan umum.

87 88
Pasal 272 (3) Subbagian Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan penyiapan
Sekretariat Direktorat Jenderal terdiri atas: bahan evaluasi dan penyusunan laporan.
a. Bagian Program dan Pelaporan;
b. Bagian Kepegawaian; Pasal 277
c. Bagian Keuangan; Bagian Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan
d. Bagian Tata Usaha; kepegawaian di lingkungan Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum.
e. Bagian Umum; dan
f. Kelompok Jabatan Fungsional. Pasal 278
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 277, Bagian
Pasal 273
Kepegawaian menyelenggarakan fungsi:
Bagian Program dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan a. penyiapan bahan penyusunan formasi, pendataan dan pengembangan pegawai,
koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran, pengelolaan, serta penyusunan laporan kegiatan kepegawaian di lingkungan Direktorat
penyajian data dan informasi serta evaluasi dan penyusunan laporan. Jenderal Administrasi Hukum Umum;
b. penyiapan bahan penetapan mutasi dan administrasi jabatan fungsional di
Pasal 274 lingkungan Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum; dan
c. penyiapan bahan penetapan pemberhentian dan pensiun pegawai di lingkungan
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 273 , Bagian Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum.
Program dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi:
a. pengumpulan, pengolahan, penyajian data dan informasi serta perpustakaan; Pasal 279
b. penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran; dan
c. penyiapan pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan. Bagian Kepegawaian terdiri atas:
a. Subbagian Umum Kepegawaian;
Pasal 275 b. Subbagian Mutasi dan Administrasi Jabatan Fungsional; dan
c. Subbagian Pemberhentian dan Pensiun.
Bagian Program dan Pelaporan terdiri atas:
a. Subbagian Data dan Informasi; Pasal 280
b. Subbagian Penyusunan Rencana dan Anggaran; dan
c. Subbagian Evaluasi dan Pelaporan. (1) Subbagian Umum Kepegawaian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
penyusunan formasi, pendataan dan pengembangan pegawai, pengelolaan
Pasal 276 daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan, penyusunan daftar urut kepangkatan,
pengurusan asuransi kesehatan, kartu pegawai, kartu istri/kartu suami, tabungan
(1) Subbagian Data dan Informasi mempunyai tugas melakukan pengumpulan, asuransi pensiun, tabungan perumahan dan penyusunan laporan kegiatan
pengolahan, penyajian data dan informasi serta perpustakaan. kepegawaian di lingkungan Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum.
(2) Subbagian Penyusunan Rencana dan Anggaran mempunyai tugas melakukan (2) Subbagian Mutasi dan Administrasi Jabatan Fungsional mempunyai tugas
penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran. melakukan penyiapan bahan penetapan pengangkatan, kepangkatan,

89 90
penggajian, pemindahan dan mutasi kepegawaian lainnya serta pengelolaan Pasal 285
administrasi jabatan fungsional di lingkungan Direktorat Jenderal Administrasi
Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan tata usaha Direktorat
Hukum Umum.
Jenderal Administrasi Hukum Umum.
(3) Subbagian Pemberhentian dan Pensiun mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan penetapan pemberhentian dan pensiun serta pengurusan pemberian tanda
Pasal 286
penghargaan pegawai di lingkungan Direktorat Jenderal Administrasi Hukum
Umum. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 285 , Bagian Tata
Usaha menyelenggarakan fungsi:
Pasal 281 a. penyiapan urusan surat menyurat, pengagendaan dan pengiriman;
b. pelaksanaan pengelolaan sistem informasi;
Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan keuangan
c. pengelolaan arsip dan dokumentasi; dan
di lingkungan Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum.
d. pelaksanaan urusan tata usaha pimpinan dan protokol.
Pasal 282
Pasal 287
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 281, Bagian
Bagian Tata Usaha terdiri atas:
Keuangan menyelenggarakan fungsi:
a. Subbagian Persuratan;
a. pelaksanaan anggaran, pembuatan daftar gaji, dan pembayaran gaji pegawai;
b. Subbagian Sistem Informasi;
b. pelaksanaan urusan perbendaharaan dan tata usaha keuangan; dan
c. Subbagian Arsip dan Dokumentasi; dan
c. pelaksanaan urusan pembukuan, perhitungan, dan penyusunan laporan
d. Subbagian Tata Usaha Pimpinan dan Protokol.
keuangan.
Pasal 288
Pasal 283
(1) Subbagian Persuratan mempunyai tugas melakukan urusan surat-menyurat,
Bagian Keuangan terdiri atas:
pengagendaan dan pengiriman.
a. Subbagian Pelaksanaan Anggaran;
(2) Subbagian Sistem Informasi mempunyai tugas melakukan pengelolaan,
b. Subbagian Perbendaharaan; dan
penerapan dan pengembangan sistem informasi.
c. Subbagian Akuntansi dan Pelaporan.
(3) Subbagian Arsip dan Dokumentasi mempunyai tugas melakukan pengelolaan
arsip dan dokumentasi.
Pasal 284
(4) Subbagian Tata Usaha Pimpinan dan Protokol mempunyai tugas melakukan
(1) Subbagian Pelaksanaan Anggaran mempunyai tugas melakukan urusan urusan tata usaha Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum dan
pelaksanaan anggaran, pembuatan daftar gaji dan pembayaran gaji pegawai. keprotokolan.
(2) Subbagian Perbendaharaan mempunyai tugas melakukan urusan
perbendaharaan dan tata usaha keuangan.
(3) Subbagian Akuntansi dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan urusan
pembukuan, perhitungan dan penyusunan laporan keuangan.

91 92
Pasal 289 Bagian Keempat
Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan perlengkapan, rumah DIREKTORAT PERDATA
tangga dan administrasi perjalanan dinas serta hubungan masyarakat di lingkungan
Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum. Pasal 293
Direktorat Perdata mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan
Pasal 290 pelaksanaan kebijakan, pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang hukum
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 289 , Bagian perdata sesuai dengan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal
Umum menyelenggarakan fungsi: Administrasi Hukum Umum.
a. pengelolaan urusan perlengkapan;
b. pengelolaan urusan rumah tangga dan pengamanan; Pasal 294
c. pelaksanaan urusan kendaraan dan perjalanan dinas; dan Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 293 , Direktorat
d. pelaksanaan hubungan masyarakat. Perdata menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan rancangan kebijakan di bidang hukum perdata;
Pasal 291 b. pelaksanaan pembinaan, bimbingan dan pelayanan di bidang hukum perdata;
Bagian Umum terdiri atas: c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang hukum
a. Subbagian Perlengkapan; perdata;
b. Subbagian Rumah Tangga; d. pemberian pertimbangan, pendapat hukum dan advokasi keperdataan,
c. Subbagian Perjalanan Dinas; dan pemberian rekomendasi ijin mempekerjakan advokat asing;
d. Subbagian Hubungan Masyarakat. e. pengangkatan, pemantauan dan pemberhentian penterjemah resmi tersumpah;
f. pemberian legalisasi tanda tangan pejabat;
g. pemberian pertimbangan pengesahan, persetujuan dan penerimaan
Pasal 292 pemberitahuan badan hukum perseroan terbatas dan badan hukum sosial;
h. pemberian pertimbangan, pembinaan teknis, penerimaan dan pemrosesan
(1) Subbagian Perlengkapan mempunyai tugas melakukan pengelolaan urusan serta evaluasi pelaksanaan pendaftaran jaminan fidusia;
perlengkapan. i. pemberian pertimbangan, pembinaan teknis dan pengawasan atas
(2) Subbagian Rumah Tangga mempunyai tugas melakukan pengelolaan urusan pelaksanaan tugas Balai-Balai Harta Peninggalan, penanganan pendaftaran
rumah tangga dan pengamanan dalam. kurator dan pengurus, penanganan daftar wasiat dan pemberian surat
(3) Subbagian Perjalanan Dinas mempunyai tugas melakukan urusan kendaraan keterangan wasiat;
dan administrasi perjalanan dinas. j. pemberian pertimbangan, pengangkatan, perpindahan, perpanjangan dan
(4) Subbagian Hubungan Masyarakat mempunyai tugas melakukan urusan pemberhentian jabatan notaris; dan
hubungan masyarakat. k. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Perdata.

93 94
Pasal 295 c. Seksi Advokat Asing dan Penterjemah Resmi Tersumpah; dan
Direktorat Perdata terdiri atas: d. Seksi Arsip dan Dokumentasi Perdata Umum.
a. Subdirektorat Hukum Perdata Umum;
b. Subdirektorat Badan Hukum; Pasal 299
c. Subdirektorat Pendaftaran Fidusia; (1) Seksi Pendapat Hukum dan Advokasi Keperdataan mempunyai tugas
d. Subdirektorat Harta Peninggalan; melakukan penyiapan bahan rancangan kebijakan teknis, pemberian
e. Subdirektorat Notariat; dan pertimbangan hukum perdata umum, pemberian pendapat hukum (legal
f. Subbagian Tata Usaha. opinion) dan advokasi keperdataan.
(2) Seksi Legalisasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan
Pasal 296 pemberian legalisasi pada tanda tangan pejabat pemerintah dan pejabat umum
yang diangkat oleh pemerintah dan pengelolaan specimen tanda tangan pejabat
Subdirektorat Hukum Perdata Umum mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pemerintah dan pejabat umum yang diangkat oleh pemerintah.
pemberian pertimbangan, pendapat hukum dan advokasi keperdataan, pemberian (3) Seksi Advokat Asing dan Penterjemah Resmi Tersumpah mempunyai tugas
rekomendasi ijin mempekerjakan advokat asing, pengangkatan, pemantauan dan melakukan penyiapan pemberian rekomendasi ijin mempekerjakan advokat
pemberhentian penterjemah resmi tersumpah serta pemberian legalisasi tanda asing serta pengangkatan, pemantauan dan pemberhentian penterjemah resmi
tangan pejabat. tersumpah.
(4) Seksi Arsip dan Dokumentasi Perdata Umum mempunyai tugas melakukan
Pasal 297 pengelolaan kearsipan dan dokumentasi perdata umum.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 296, Subdirektorat
Hukum Perdata Umum menyelenggarakan fungsi: Pasal 300
a. penyiapan rancangan kebijakan teknis, pemberian pertimbangan hukum perdata Subdirektorat Badan Hukum mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
umum, pemberian pendapat hukum (legal opinion) dan advokasi keperdataan; pemberian pertimbangan, pengesahan, persetujuan dan penerimaan
b. pelaksanaan pemberian legalisasi pada tanda tangan pejabat pemerintah dan pemberitahuan badan hukum perseroan terbatas dan badan hukum sosial.
pejabat umum yang diangkat oleh pemerintah dan pengelolaan specimen tanda
tangan pejabat pemerintah dan pejabat umum yang diangkat oleh pemerintah; Pasal 301
c. penyiapan pemberian rekomendasi ijin mempekerjakan advokat asing;
d. pengangkatan, pemantauan dan pemberhentian penterjemah resmi tersumpah; Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 300, Subdirektorat
dan Badan Hukum menyelenggarakan fungsi:
e. pengelolaan kearsipan dan dokumentasi perdata umum. a. penyiapan rancangan kebijakan teknis, pemberian persetujuan penggunaan nama
perseroan dan badan hukum sosial;
Pasal 298 b. penyiapan rancangan kebijakan teknis, pengesahan badan hukum, persetujuan
perubahan anggaran dasar serta penerimaan pemberitahuan perubahan anggaran
Subdirektorat Hukum Perdata Umum terdiri atas: dasar dan perubahan data perseroan tertutup melalui jasa teknologi informasi
a. Seksi Pendapat Hukum dan Advokasi Keperdataan; secara elektronik;
b. Seksi Legalisasi;
95 96
c. penyiapan rancangan kebijakan teknis, pengesahan badan hukum, lembaga penerimaan pemberitahuan perubahan anggaran dasar dan perubahan data
keuangan dan penanaman modal, persetujuan perubahan anggaran dasar serta perseroan tertutup melalui jasa teknologi informasi secara elektronik.
penerimaan pemberitahuan perubahan anggaran dasar dan perubahan data (2) Seksi Perseroan Terbuka, Lembaga Keuangan dan Penanaman Modal
perseroan terbuka, lembaga keuangan dan penanaman modal melalui jasa mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan kebijakan teknis,
teknologi informasi secara elektronik; pemberian persetujuan penggunaan nama, persetujuan perubahan anggaran dasar
d. penyiapan rancangan kebijakan teknis, pengesahan badan hukum sosial, serta penerimaan pemberitahuan perubahan anggaran dasar dan perubahan data
persetujuan dan pemberitahuan perubahan anggaran dasar dan perubahan data perseroan terbuka, dan pemberian persetujuan penggunaan nama, pemberian
badan hukum sosial; pengesahan badan hukum, persetujuan perubahan anggaran dasar serta
e. penyiapan rancangan kebijakan teknis, penyusunan data, pemberian informasi penerimaan pemberitahuan perubahan anggaran dasar dan perubahan data
berkaitan dengan badan hukum perseroan tertutup, badan hukum perseroan perseroan lembaga keuangan dan penanaman modal, melalui jasa teknologi
terbuka, lembaga keuangan dan penanaman modal dan badan hukum sosial serta informasi secara elektronik.
pengumuman dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia akta (3) Seksi Badan Hukum Sosial mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
pendirian perseroan dan badan hukum sosial beserta keputusan menteri, akta rancangan kebijakan teknis, pemberian persetujuan penggunaan nama,
perubahan anggaran dasar perseroan dan badan hukum sosial beserta keputusan pemberian pengesahan badan hukum, persetujuan perubahan anggaran dasar serta
menteri, akta perubahan anggaran dasar perseroan dan badan hukum sosial penerimaan pemberitahuan perubahan anggaran dasar dan perubahan data
yang telah diterima pemberitahuannya oleh menteri serta pengumuman badan hukum sosial.
pembubaran, rencana pembagian kekayaan hasil likuidasi perseroan dalam (4) Seksi Dokumentasi dan Pengumuman Badan Hukum mempunyai tugas
Berita Negara Republik Indonesia dan berakhirnya status badan hukum melakukan pengelolaan, pengecekan, pencatatan dan pendistribusian berkas
perseroan; dan permohonan serta pengelolaan arsip dan dokumentasi perseroan tertutup,
f. pengelolaan, pengecekan, pencatatan dan pendistribusian berkas permohonan perseroan terbuka, lembaga keuangan dan penanaman modal dan badan
serta pengelolaan arsip dan dokumentasi. hukum sosial, pemberian data, pengumuman Tambahan Berita Negara
Republik Indonesia akta pendirian perseroan dan badan hukum sosial beserta
Pasal 302 keputusan menteri, akta perubahan anggaran dasar perseroan dan badan
Subdirektorat Badan Hukum terdiri atas: hukum sosial beserta keputusan menteri, akta perubahan anggaran dasar
a. Seksi Perseroan Tertutup; perseroan dan badan hukum sosial yang telah diterima pemberitahuannya oleh
b. Seksi Perseroan Terbuka, Lembaga Keuangan dan Penanaman Modal; menteri serta pengumuman pembubaran, rencana pembagian kekayaan hasil
c. Seksi Badan Hukum Sosial; dan likuidasi dan berakhirnya status badan hukum perseroan dalam Berita Negara
d. Seksi Dokumentasi dan Pengumuman Badan Hukum. Republik Indonesia.

Pasal 303 Pasal 304

(1) Seksi Perseroan Tertutup mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan Subdirektorat Pendaftaran Fidusia mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
rancangan kebijakan teknis, pemberian persetujuan penggunaan nama, pemberian rancangan kebijakan teknis, pemberian pertimbangan, pembinaan teknis,
pengesahan badan hukum, persetujuan perubahan anggaran dasar serta penerimaan dan pemrosesan dan evaluasi pelaksanaan pendaftaran jaminan
fidusia.

98
97
Pasal 305 Pasal 308
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 304, Subdirektorat Subdirektorat Harta Peninggalan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
Pendaftaran Fidusia menyelenggarakan fungsi: rancangan kebijakan teknis, pemberian pertimbangan, pembinaan teknis dan
a. penyiapan rancangan kebijakan teknis di bidang pendaftaran fidusia; pengawasan atas pelaksanaan tugas Balai-Balai Harta Peninggalan, penanganan
b. pelaksanaan penerimaan dan pemrosesan perubahan, dan pencoretan sertifikat pendaftaran kurator dan pengurus dan penanganan daftar wasiat serta pemberian
jaminan fidusia serta menerbitkan sertifikat pengganti; surat keterangan wasiat.
c. pelaksanaan evaluasi terhadap pendaftaran jaminan fidusia atas laporan
pelaksanaan tugas pendaftaran fidusia pada Kantor Pendaftaran Fidusia dari Pasal 309
setiap kantor wilayah;
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 308 , Subdirektorat
d. pelaksanaan bimbingan teknis terhadap Kantor Pendaftaran Fidusia; dan
Harta Peninggalan menyelenggarakan fungsi:
e. pemberian pendapat hukum mengenai jaminan fidusia dan memberikan
a. penyiapan rancangan kebijakan teknis, pembinaan teknis dan pengawasan atas
keterangan mengenai benda sebagai objek jaminan fidusia yang terdaftar dalam
pelaksanaan tugas Balai Harta Peninggalan serta menerima pendaftaran Kurator
buku daftar fidusia serta pengelolaan arsip dan dokumentasi.
dan Pengurus dan penyiapan penerbitan surat bukti pendaftaran kurator dan
pengurus;
Pasal 306
b. penyusunan dan pembuatan daftar wasiat yang dilaporkan oleh Notaris dan
Subdirektorat Pendaftaran Fidusia terdiri atas: penelitian data formal daftar wasiat serta pemberian surat keterangan wasiat;
a. Seksi Penerimaan dan Pemrosesan; dan
b. Seksi Evaluasi dan Pelaporan Fidusia; dan c. pelaksanaan pengelolaan, pengecekan, pencatatan dan pendistribusian berkas
c. Seksi Arsip dan Dokumentasi Fidusia. permohonan serta pengelolaan arsip dan dokumentasi.

Pasal 307 Pasal 310


(1) Seksi Penerimaan dan Pemrosesan mempunyai tugas melakukan penerimaan Subdirektorat Harta Peninggalan terdiri atas:
dan pemrosesan perubahan, pencoretan sertifikat jaminan fidusia dan a. Seksi Balai Harta Peninggalan;
menerbitkan sertifikat pengganti. b. Seksi Daftar Wasiat; dan
(2) Seksi Evaluasi dan Pelaporan Fidusia mempunyai tugas melakukan c. Seksi Dokumentasi dan Arsip Harta Peninggalan.
pelaksanaan evaluasi terhadap pendaftaran jaminan fidusia atas laporan
pelaksanaan tugas pendaftaran fidusia pada Kantor Pendaftaran Fidusia dari Pasal 311
setiap kantor wilayah dan pelaksanaan bimbingan teknis terhadap Kantor
(1) Seksi Balai Harta Peninggalan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
Pendaftaran Fidusia.
rancangan kebijakan dan petunjuk teknis, telaahan, pemberian bimbingan
(3) Seksi Arsip dan Dokumentasi Fidusia mempunyai tugas melakukan pemberian
teknis dan pengawasan atas pelaksanaan tugas Balai Harta Peninggalan,
pendapat hukum mengenai jaminan fidusia dan memberikan informasi
pemrosesan ijin pelaksanaan penjualan harta kekayaan orang yang dinyatakan
mengenai keterangan benda sebagai objek jaminan fidusia yang terdaftar dalam
tidak hadir (boedel afwezig) dan harta peninggalan yang tak terurus
buku daftar fidusia dan pengelolaan, pengecekan, pencatatan dan
pendistribusian dokumen fidusia serta membuat database jaminan fidusia.

99 100
(onbeheerde nalatenschap) serta penerbitan surat bukti pendaftaran kurator Pasal 315
dan pengurus.
(1) Seksi Pengangkatan dan Perpindahan Notaris mempunyai tugas melakukan
(2) Seksi Daftar Wasiat mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
penyiapan bahan rancangan kebijakan teknis penyusunan formasi jabatan
penyusunan daftar wasiat yang dilaporkan oleh notaris, meneliti data formal
notaris, pengangkatan dan perpindahan notaris, penerbitan sertifikat cuti notaris
daftar wasiat dan penyiapan bahan penyelesaian permohonan surat keterangan
serta persetujuan pemilihan tempat kedudukan notaris berkaitan dengan
wasiat.
pemekaran wilayah.
(3) Seksi Arsip dan Dokumentasi Harta Peninggalan mempunyai tugas melakukan
(2) Seksi Perpanjangan dan Pemberhentian Jabatan Notaris mempunyai tugas
pengelolaan dokumentasi daftar wasiat, pencatatan dan pendistribusian berkas
melakukan penyiapan rancangan kebijakan teknis perpanjangan dan
permohonan serta pengelolaan arsip dan dokumentasi harta peninggalan.
pemberhentian jabatan notaris, penerbitan surat persetujuan penambahan atau
perubahan nama dan/atau gelar akademik, penyingkatan nama pada cap/stempel
Pasal 312
jabatan notaris.
Subdirektorat Notariat mempunyai tugas melaksanakan penyiapan rancangan (3) Seksi Arsip dan Dokumentasi Notariat mempunyai tugas melakukan
kebijakan teknis, pemberian pertimbangan, pengangkatan, perpindahan, pengelolaan, penyajian dan penyimpanan dokumentasi dan arsip notariat.
perpanjangan dan pemberhentian jabatan notaris.
Pasal 316
Pasal 313
(1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 312 , Subdirektorat rumah tangga Direktorat Perdata.
Notariat menyelenggarakan fungsi: (2) Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam
a. penyiapan rancangan kebijakan teknis penyusunan formasi jabatan notaris, melaksanakan tugasnya secara administrasi berada di bawah Bagian
pengangkatan, perpindahan, pemberhentian dan perpanjangan masa jabatan Kepegawaian pada Sekretariat Direktorat Jenderal dan secara operasional
notaris, pemantauan dan evaluasi jabatan notaris; bertanggung jawab kepada Direktur Perdata.
b. penerbitan sertifikat cuti notaris, penambahan atau perubahan nama dan/atau
gelar akademik;
c. penyingkatan nama pada cap/stempel jabatan notaris; Bagian Kelima
d. pemberitahuan pernyataan pemilihan tempat kedudukan notaris berkaitan DIREKTORAT PIDANA
dengan pemekaran wilayah; dan
e. pengelolaan administrasi kearsipan dan dokumentasi notariat. Pasal 317
Direktorat Pidana mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan
Pasal 314 pelaksanaan kebijakan, pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang
Subdirektorat Notariat terdiri atas: Hukum Pidana sesuai dengan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Direktur
a. Seksi Pengangkatan dan Perpindahan Notaris; Jenderal Administrasi Hukum Umum.
b. Seksi Perpanjangan dan Pemberhentian Jabatan Notaris; dan
c. Seksi Arsip dan Dokumentasi Notariat.

102
101
Pasal 318 Pasal 322
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 317 , Direktorat Subdirektorat Pelayanan Hukum Pidana dan Grasi terdiri atas:
Pidana menyelenggarakan fungsi: a. Seksi Pelayanan Hukum Pidana Umum; dan
a. penyiapan perumusan rancangan kebijakan di bidang hukum pidana; b. Seksi Pelayanan Hukum Pidana Khusus dan Grasi.
b. pelaksanaan pembinaan, bimbingan dan pelayanan di bidang hukum pidana;
c. pelaksanaan kegiatan penelaahan, pemberian pendapat hukum, keterangan ahli Pasal 323
di bidang hukum pidana dan pelayanan di bidang grasi;
(1) Seksi Pelayanan Hukum Pidana Umum mempunyai tugas melakukan
d. pelaksanaan pemantauan dan evaluasi di bidang hukum pidana;
penyiapan bahan rancangan kebijakan teknis, penelaahan, pemberian pendapat
e. pelaksanaan urusan penyidik pegawai negeri sipil; dan
hukum dan keterangan ahli di bidang hukum pidana umum.
f. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Pidana.
(2) Seksi Pelayanan Hukum Pidana Khusus dan Grasi mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan rancangan kebijakan teknis, penelaahan,
Pasal 319
pemberian pendapat hukum dan keterangan ahli di bidang hukum pidana
Direktorat Pidana terdiri atas: khusus serta pemantauan, penelitian dan penyusunan permohonan grasi.
a. Subdirektorat Pelayanan Hukum Pidana dan Grasi;
b. Subdirektorat Pemantauan dan Evaluasi Hukum Pidana; Pasal 324
c. Subdirektorat Penyidik Pegawai Negeri Sipil; dan
Subdirektorat Pemantauan dan Evaluasi Hukum Pidana mempunyai tugas
d. Subbagian Tata Usaha.
melaksanakan penyiapan pelaksanaan pemantauan dan evaluasi di bidang hukum
pidana.
Pasal 320
Subdirektorat Pelayanan Hukum Pidana dan Grasi mempunyai tugas melaksanakan Pasal 325
penyiapan pelaksanaan kegiatan penelaahan, pemberian pendapat hukum,
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 324 , Subdirektorat
keterangan ahli di bidang hukum pidana dan pelayanan di bidang grasi.
Pemantauan dan Evaluasi Hukum Pidana menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan rancangan kebijakan teknis, pelaksanaan pemantauan dan evaluasi
Pasal 321
terhadap penerapan dan permasalahan hukum pidana;
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 320 , Subdirektorat b. pengumpulan, pengolahan dan penyajian data mengenai penerapan dan
Pelayanan Hukum Pidana dan Grasi menyelenggarakan fungsi: permasalahan hukum pidana;
a. penyiapan rancangan kebijakan teknis, pelaksanaan penelaahan, pemberian c. pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait; dan
pendapat hukum dan keterangan ahli di bidang hukum pidana umum; dan d. pembuatan rekomendasi atas pemantauan dan evaluasi terhadap penerapan dan
b. penyiapan rancangan kebijakan teknis pelaksanaan penelaahan, pemberian permasalahan hukum pidana.
pendapat hukum dan keterangan ahli di bidang hukum pidana khusus, serta
pemantauan, penelitian dan penyusunan permohonan grasi. Pasal 326
Subdirektorat Pemantauan dan Evaluasi Hukum Pidana terdiri atas:
a. Seksi Pemantauan dan Evaluasi Hukum Pidana Umum; dan
103 104
b. Seksi Pemantauan dan Evaluasi Hukum Pidana Khusus. teknis, pengangkatan, pemutasian, pemberhentian penyidik pegawai negeri
sipil.
Pasal 327 (2) Seksi Bimbingan dan Evaluasi Penyidik Pegawai Negeri Sipil mempunyai
(1) Seksi Pemantauan dan Evaluasi Hukum Pidana Umum mempunyai tugas tugas melakukan penyiapan bahan rancangan kebijakan teknis, bimbingan,
melakukan penyiapan rancangan kebijakan teknis, pengumpulan, pengolahan, pembinaan, pemantauan dan evaluasi serta pengelolaan arsip dan dokumentasi
dan penyajian data mengenai penerapan dan permasalahan hukum pidana penyidik pegawai negeri sipil.
umum.
(2) Seksi Pemantauan dan Evaluasi Hukum Pidana Khusus mempunyai tugas Pasal 332
melakukan penyiapan rancangan kebijakan teknis, pengumpulan, pengolahan, (1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan
dan penyajian data mengenai penerapan dan permasalahan hukum pidana rumah tangga Direktorat Pidana.
khusus. (2) Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam
melaksanakan tugasnya secara administrasi berada di bawah Bagian
Pasal 328 Kepegawaian pada Sekretariat Direktorat Jenderal dan secara operasional
Subdirektorat Penyidik Pegawai Negeri Sipil mempunyai tugas melaksanakan bertanggung jawab kepada Direktur Pidana.
penyiapan pelaksanaan urusan penyidik pegawai negeri sipil.
Bagian Keenam
Pasal 329
DIREKTORAT TATA NEGARA
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 328, Subdirektorat
Penyidik Pegawai Negeri Sipil menyelenggarakan fungsi:
Pasal 333
a. penyiapan rancangan kebijakan teknis, pengangkatan, pemutasian,
pemberhentian penyidik pegawai negeri sipil; dan Direktorat Tata Negara mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan
b. penyiapan rancangan kebijakan teknis, bimbingan, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang hukum
penyidik pegawai negeri sipil serta pengelolaan arsip dan dokumentasi. tata negara sesuai dengan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal
Administrasi Hukum Umum.
Pasal 330
Subdirektorat Penyidik Pegawai Negeri Sipil terdiri atas: Pasal 334
a. Seksi Pengangkatan, Pemutasian dan Pemberhentian Penyidik Pegawai Negeri Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 333, Direktorat
Sipil; dan Tata Negara menyelenggarakan fungsi:
b. Seksi Bimbingan dan Evaluasi Penyidik Pegawai Negeri Sipil. a. penyiapan perumusan rancangan kebijakan di bidang hukum tata negara;
b. pelaksanaan pembinaan, bimbingan dan pelayanan di bidang hukum tata
Pasal 331 negara;
(1) Seksi Pengangkatan, Pemutasian dan Pemberhentian Penyidik Pegawai Negeri c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang hukum
Sipil mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan kebijakan tata negara;

106
105
d. penyiapan pelaksanaan penelitian, pemberian bimbingan, pertimbangan dan Pasal 338
pendapat hukum tata negara serta pendaftaran partai politik;
Subdirektorat Hukum Tata Negara terdiri atas:
e. penyelesaian permohonan pewarganegaraan dan pengumuman nama orang
a. Seksi Analisa dan Pertimbangan Hukum;
yang memperoleh kewarganegaraan republik indonesia;
b. Seksi Pendaftaran Partai Politik; dan
f. pemeriksaan, pengujian, pemantauan dan pemberian status kewarganegaraan
c. Seksi Dokumentasi dan Evaluasi Data Partai Politik.
Republik Indonesia serta kehilangan kewarganegaraan republik indonesia; dan
g. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Tata Negara.
Pasal 339
(1) Seksi Analisa dan Pertimbangan Hukum mempunyai tugas melakukan
Pasal 335
penyiapan bahan kebijakan teknis, analisa dan pemberian bimbingan,
Direktorat Tata Negara terdiri atas: penelitian, pertimbangan dan pendapat hukum serta penyelesaian masalah di
a. Subdirektorat Hukum Tata Negara; bidang hukum tata negara.
b. Subdirektorat Pewarganegaraan; (2) Seksi Pendaftaran Partai Politik mempunyai tugas melakukan penyiapan
c. Subdirektorat Kewarganegaraan; dan bahan pelaksanaan pendaftaran partai politik, perubahan anggaran dasar dan
d. Subbagian Tata Usaha. anggaran rumah tangga serta susunan kepengurusan partai politik, advokasi
dan pemberian pendapat hukum.
(3) Seksi Dokumentasi dan Evaluasi Data Partai Politik mempunyai tugas
Pasal 336 melakukan pengelolaan dokumentasi dan evaluasi data partai politik.
Subdirektorat Hukum Tata Negara mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
pelaksanaan penelitian, pemberian bimbingan, pertimbangan dan pendapat Pasal 340
hukum tata negara serta pendaftaran partai politik.
Subdirektorat Pewarganegaraan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
penyelesaian permohonan pewarganegaraan dan pengumuman nama orang yang
Pasal 337
memperoleh kewarganegaraan republik indonesia.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 336,
Subdirektorat Hukum Tata Negara menyelenggarakan fungsi: Pasal 341
a. penyiapan rancangan kebijakan teknis, analisa dan pemberian bimbingan,
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 340, Subdirektorat
penelitian, pertimbangan dan pendapat hukum serta penyelesaian masalah di
Pewarganegaraan menyelenggarakan fungsi:
bidang hukum tata negara;
a. penyiapan rancangan kebijakan teknis, analisa dan proses permohonan
b. penyiapan pelaksanaan pendaftaran partai politik, perubahan anggaran dasar
pewarganegaraan serta pengusulan pemberian kewarganegaraan dengan cara
dan anggaran rumah tangga serta susunan kepengurusan partai politik, advokasi
pewarganegaraan; dan
dan pemberian pendapat hukum; dan
b. pengumuman nama orang yang memperoleh kewarganegaraan republik
c. pengelolaan dokumentasi dan evaluasi data di bidang tata negara.
indonesia dan penyajian data perkembangan kewarganegaraan serta
pengelolaan arsip dan dokumentasi.

107 108
Pasal 342 b. Seksi Kehilangan Kewarganegaraan; dan
Subdirektorat Pewarganegaraan terdiri atas : c. Seksi Pengelolaan Data Kewarganegaraan.
a. Seksi Analisa dan Pertimbangan Pewarganegaraan; dan
b. Seksi Penyelesaian Pewarganegaraan. Pasal 347
(1) Seksi Perolehan Kewarganegaraan mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan rancangan kebijakan teknis, pemberian pertimbangan dan penyelesaian
Pasal 343 permohonan perolehan kewarganegaraan.
(1) Seksi Analisa dan Pertimbangan Pewarganegaraan mempunyai tugas (2) Seksi Kehilangan Kewarganegaraan mempunyai tugas melakukan penyiapan
melakukan penyiapan bahan rancangan kebijakan teknis, analisa dan proses bahan rancangan kebijakan teknis, pemberian pertimbangan dan penyelesaian
permohonan pewarganegaraan (Naturalisasi) serta pengusulan pemberian permohonan kehilangan kewarganegaraan.
kewarganegaraan dengan cara pewarganegaraan. (3) Seksi Pengelolaan Data Kewarganegaraan mempunyai tugas melakukan
(2) Seksi Penyelesaian Pewarganegaraan mempunyai tugas melakukan penyiapan pengelolaan, pengecekan, pencatatan, pendistribusian permohonan, dan
bahan penyelesaian dan pengumuman nama orang yang memperoleh pengumuman nama orang yang memperoleh dan kehilangan kewarganegaraan
kewarganegaraan republik indonesia serta pengelolaan arsip dan dokumentasi. Republik Indonesia serta pengelolaan data kewarganegaraan.

Pasal 344 Pasal 348

Subdirektorat Kewarganegaraan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan (1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan
pemeriksaan, pengujian dan pemantauan, pemberian status kewarganegaraan rumah tangga Direktorat Tata Negara.
Republik Indonesia. (2) Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam
melaksanakan tugasnya secara administrasi berada di bawah Bagian
Kepegawaian pada Sekretariat Direktorat Jenderal dan secara operasional
Pasal 345 bertanggung jawab kepada Direktur Tata Negara.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 344, Subdirektorat
Kewarganegaraan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan rancangan kebijakan teknis, pemberian pertimbangan dan Bagian Ketujuh
penyelesaian permohonan perolehan dan kehilangan kewarganegaraan; dan
b. pengelolaan, pengecekan, pencatatan, pendistribusian permohonan, dan DIREKTORAT HUKUM INTERNATIONAL DAN OTORITAS PUSAT
pengumuman nama orang yang memperoleh dan kehilangan kewarganegaraan
republik indonesia. Pasal 349
Pasal 346 Direktorat Hukum Internasional dan Otoritas Pusat mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, pemberian
Subdirektorat Kewarganegaraan terdiri atas: bimbingan teknis dan evaluasi di bidang hukum internasional dan otoritas pusat
a. Seksi Perolehan Kewarganegaraan;

109 110
sesuai dengan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pasal 352
Administrasi Hukum.
Subdirektorat Otoritas Pusat dan Hukum Humaniter mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan pemberian bimbingan, petunjuk pelaksanaan ekstradisi
Pasal 350 dan pemindahan narapidana, bantuan hukum timbal balik, dan hukum humaniter,
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 349 , Direktorat pemberian pertimbangan, pendapat hukum, tanggapan dan penyelesaian masalah di
Hukum Internasional dan Otoritas Pusat menyelenggarakan fungsi: bidang hukum internasional dan otoritas pusat, inventarisasi, koordinasi,
a. penyiapan perumusan rancangan kebijakan di bidang hukum internasional sosialisasi, perjanjian dan masalah hukum internasional serta fasilitasi data di
dan otoritas pusat; bidang hukum internasional dan otoritas pusat.
b. pelaksanaan pembinaan, bimbingan dan pelayanan di bidang hukum
internasional dan otoritas pusat; Pasal 353
c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang hukum Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 352, Subdirektorat
internasional dan otoritas pusat; Otoritas Pusat dan Hukum Humaniter menyelenggarakan fungsi:
d. pemberian bimbingan, petunjuk pelaksanaan ekstradisi dan pemindahan a. penyiapan rancangan kebijakan teknis di bidang ekstradisi dan pemindahan
narapidana, bantuan hukum timbal balik, dan hukum humaniter, hukum narapidana, bantuan hukum timbal balik, dan hukum humaniter;
ekonomi, lembaga, dan hukum perdata internasional, hukum laut, hukum udara b. pelaksanaan fungsi otoritas pusat;
dan angkasa, serta hukum lingkungan; c. pemberian permintaan bantuan hukum dari negara lain dan meminta bantuan
e. pemberian pertimbangan, pendapat hukum, tanggapan dan penyelesaian hukum kepada negara lain;
masalah di bidang hukum internasional dan otoritas pusat, inventarisasi, d. penyebarluasan perjanjian internasional dan peraturan perundang-undangan;
koordinasi, sosialisasi, perjanjian dan masalah internasional; dan
f. pengembangan di bidang hukum internasional; e. penyiapan bahan pertimbangan dan bahan analisa hukum di bidang ekstradisi
g. pemberian informasi dan fasilitasi data di bidang hukum internasional dan dan pemindahan narapidana, bantuan hukum timbal balik dan hukum humaniter
otoritas pusat; dan serta pengelolaan dokumentasi dan fasilitasi data.
h. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Hukum
Internasional dan Otoritas Pusat. Pasal 354
Subdirektorat Otoritas Pusat dan Hukum Humaniter terdiri atas:
Pasal 351 a. Seksi Ekstradisi dan Pemindahan Narapidana;
Direktorat Hukum Internasional dan Otoritas Pusat terdiri atas: b. Seksi Bantuan Hukum Timbal Balik; dan
a. Subdirektorat Otoritas Pusat dan Hukum Humaniter; c. Seksi Hukum Humaniter.
b. Subdirektorat Hukum Ekonomi, Perdata dan Lembaga Internasional;
c. Subdirektorat Hukum Laut, Udara dan Lingkungan; dan Pasal 355
d. Subbagian Tata Usaha. (1) Seksi Ekstradisi dan Pemindahan Narapidana mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan rancangan kebijakan teknis di bidang ekstradisi dan
pemindahan narapidana, penyiapan bahan pertimbangan dan bahan analisa

111 112
hukum bidang ekstradisi dan pemindahan narapidana serta dokumentasi dan Pasal 358
fasilitasi data.
Subdirektorat Hukum Ekonomi, Perdata dan Lembaga Internasional terdiri atas:
(2) Seksi Bantuan Hukum Timbal Balik mempunyai tugas melakukan penyiapan
a. Seksi Hukum Ekonomi dan Lembaga Internasional; dan
bahan rancangan kebijakan teknis di bidang bantuan hukum timbal balik,
b. Seksi Hukum Perdata Internasional.
pemberian permintaan bantuan hukum dari negara lain dan meminta bantuan
hukum kepada negara lain, penyebarluasan perjanjian internasional dan
Pasal 359
peraturan perundang-undangan serta penyiapan bahan pertimbangan dan bahan
analisa hukum di bidang bantuan hukum timbal balik, serta dokumentasi dan (1) Seksi Hukum Ekonomi dan Lembaga Internasional mempunyai tugas
fasilitasi data. melakukan penyiapan bahan rancangan kebijakan teknis, penyiapan bahan
(3) Seksi Hukum Humaniter mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan kerjasama hukum ekonomi dan lembaga internasional, serta
rancangan kebijakan teknis di bidang hukum humaniter, penyiapan bahan pemberian pertimbangan, pendapat hukum, pemantauan, dokumentasi dan
pertimbangan dan bahan analisa hukum bidang hukum humaniter serta fasilitasi data serta evaluasi di bidang hukum ekonomi dan lembaga
dokumentasi dan fasilitasi data. internasional.
(2) Seksi Hukum Perdata Internasional mempunyai tugas melakukan penyiapan
Pasal 356 bahan rancangan kebijakan teknis, penyiapan bahan pelaksanaan kerjasama
hukum perdata internasional, serta pemberian pertimbangan, pendapat hukum,
Subdirektorat Hukum Ekonomi, Perdata, dan Lembaga Internasional mempunyai
pemantauan, dokumentasi dan fasilitasi data serta evaluasi di bidang hukum
tugas melaksanakan penyiapan pemberian bimbingan, petunjuk pelaksanaan
perdata internasional.
hukum ekonomi, lembaga dan hukum perdata internasional, pemberian
pertimbangan, pendapat hukum, tanggapan dan penyelesaian masalah di bidang
Pasal 360
hukum internasional dan otoritas pusat, inventarisasi, koordinasi, sosialisasi,
perjanjian dan masalah hukum internasional serta fasilitasi data di bidang hukum Subdirektorat Hukum Laut, Udara dan Lingkungan mempunyai tugas
ekonomi, hukum perdata internasional dan lembaga internasional. melaksanakan penyiapan pemberian bimbingan, petunjuk pelaksanaan, hukum
laut, hukum udara dan angkasa, serta hukum lingkungan, pemberian pertimbangan,
Pasal 357 pendapat hukum, tanggapan dan penyelesaian masalah di bidang hukum laut,
hukum udara dan angkasa, inventarisasi, koordinasi, sosialisasi, perjanjian dan
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 356, Subdirektorat
masalah hukum internasional serta fasilitasi data di bidang hukum laut, hukum
Hukum Ekonomi, Perdata dan Lembaga Internasional menyelenggarakan fungsi:
udara dan angkasa dan hukum lingkungan.
a. penyiapan rancangan kebijakan teknis di bidang hukum ekonomi, hukum
perdata internasional dan lembaga internasional;
Pasal 361
b. pelaksanaan kerjasama hukum ekonomi, hukum perdata internasional, dan
lembaga internasional; dan Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 360, Subdirektorat
c. pemberian pertimbangan, pendapat hukum, pemantauan, fasilitasi data, dan Hukum Laut, Udara dan Lingkungan menyelenggarakan fungsi:
evaluasi di bidang hukum ekonomi, hukum perdata internasional dan lembaga a. penyiapan kebijakan teknis di bidang hukum laut, hukum udara dan angkasa,
internasional. dan hukum lingkungan;

114
113
b. penyelesaian masalah dan pengembangan hukum laut, hukum udara dan (2) Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam
angkasa, dan hukum lingkungan; melaksanakan tugasnya secara administrasi berada di bawah Bagian
c. pemantauan dan evaluasi di bidang hukum laut, hukum udara dan angkasa, dan Kepegawaian pada Sekretariat Direktorat Jenderal dan secara operasional
hukum lingkungan; dan bertanggung jawab kepada Direktur Hukum International dan Otoritas Pusat.
d. pemberian bimbingan, pertimbangan dan pendapat hukum di bidang hukum
laut, hukum udara dan angkasa, dan hukum lingkungan serta pengelolaan
dokumentasi dan fasilitasi data. Bagian Kedelapan
DIREKTORAT DAKTILOSKOPI
Pasal 362
Subdirektorat Hukum Laut, Udara dan Lingkungan terdiri atas:
a. Seksi Hukum Laut; Pasal 365
b. Seksi Hukum Udara dan Angkasa; dan Direktorat Daktiloskopi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan
c. Seksi Hukum Lingkungan. dan pelaksanaan kebijakan, pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang
daktiloskopi sesuai dengan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Direktur
Pasal 363 Jenderal Administrasi Hukum Umum.
(1) Seksi Hukum Laut mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan
kebijakan teknis, pemberian bimbingan, pertimbangan dan pendapat hukum di Pasal 366
bidang hukum laut, penyelesaian masalah perbatasan wilayah dan implikasinya,
pemantauan dan evaluasi, pengembangan hukum laut serta dokumentasi dan Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 365, Direktorat
fasilitasi data. Daktiloskopi menyelenggarakan fungsi:
(2) Seksi Hukum Udara dan Angkasa mempunyai tugas melakukan penyiapan a. penyiapan rancangan kebijakan di bidang daktiloskopi;
bahan rancangan kebijakan teknis, pemberian bimbingan, pertimbangan dan b. pelaksanaan pembinaan, pengaturan, bimbingan dan pelaksanaan di bidang
pendapat hukum di bidang hukum udara dan angkasa, penyelesaian masalah daktiloskopi;
perbatasan wilayah dan implikasinya, pemantauan dan evaluasi, pengembangan c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
hukum udara dan angkasa serta dokumentasi dan fasilitasi data. daktiloskopi;
(3) Seksi Hukum Lingkungan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan d. penyiapan, pengolahan dan penyajian data sidik jari, dan pemberian informasi
rancangan kebijakan teknis, pemberian bimbingan, pertimbangan dan pendapat daktiloskopi;
hukum, penyelesaian masalah lingkungan dan implikasinya, pemantauan dan e. perumusan, pencarian identifikasi seseorang secara manual dan/atau elektronis
evaluasi, pengembangan hukum lingkungan serta dokumentasi dan fasilitasi dan pemberian keterangan mengenai sidik jari seseorang;
data. f. pelaksanaan pengelolaan dokumentasi dan arsip teraan daktiloskopi serta
evaluasi dan penyusunan laporan daktiloskopi; dan
Pasal 364 g. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Daktiloskopi.

(1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan
rumah tangga Direktorat Hukum International dan Otoritas Pusat.
115 116
Pasal 367 Pasal 372
Direktorat Daktiloskopi terdiri atas: Subdirektorat Perumusan dan Identifikasi mempunyai tugas melaksanakan
a. Subdirektorat Data dan Informasi; penyiapan perumusan, pencarian identifikasi seseorang secara manual dan/atau
b. Subdirektorat Perumusan dan Identifikasi; elektronis dan pemberian keterangan mengenai sidik jari seseorang
c. Subdirektorat Dokumentasi dan Arsip; dan
d. Subbagian Tata Usaha.
Pasal 373
Pasal 368 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 372 , Subdirektorat
Perumusan dan Identifikasi menyelenggarakan fungsi:
Subdirektorat Data dan Informasi mempunyai tugas melaksanakan penelaahan,
a. penyiapan bahan rancangan kebijakan teknis, pelaksanaan perumusan
pengkoreksian, pengumpulan, pengolahan, pendistribusian dan penyajian data dan
daktiloskopi secara manual dan/atau elektronis; dan
informasi daktiloskopi.
b. pelaksanaan pengidentifikasian sidik jari seseorang atas permintaan seseorang
dan/atau instansi yang membutuhkan secara manual dan/atau elektronis dan
Pasal 369
pemberian keterangan mengenai sidik jari seseorang.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 368 , Subdirektorat
Data dan Informasi menyelenggarakan fungsi:
Pasal 374
a. penyiapan telaahan, rancangan kebijakan, pembinaan, penataan dan pengolahan
di bidang teknis data sidik jari dan informasi; dan Subdirektorat Perumusan dan Identifikasi terdiri atas:
b. pengumpulan, pengadministrasian, pengagendaan, dan penyajian data sidik jari a. Seksi Perumusan; dan
informasi daktiloskopi. b. Seksi Identifikasi.

Pasal 370
Pasal 375
Subdirektorat Data dan Informasi terdiri atas:
(1) Seksi Perumusan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan
a. Seksi Pengumpulan Data; dan
kebijakan teknis, pelaksanaan perumusan daktiloskopi secara manual dan/atau
b. Seksi Pengolahan Data dan Informasi.
elektronis.
(2) Seksi Identifikasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan
Pasal 371
verifikasi atas kebenaran sidik jari seseorang, pencarian identifikasi sidik jari
(1) Seksi Pengumpulan Data mempunyai tugas melakukan pengumpulan, seseorang atas permintaan seseorang dan/atau instansi yang membutuhkan
penyiapan, pemilahan dan penyajian data sidik jari daktiloskopi. secara manual dan/atau elektronis, dan pemberian keterangan sidik jari
(2) Seksi Pengolahan Data dan Informasi mempunyai tugas melakukan penelaahan, seseorang.
pengkoreksian pengadministrasian data sidik jari dan penyajian informasi di
bidang daktiloskopi.

117 118
Pasal 376 (2) Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam
Subdirektorat Dokumentasi dan Arsip mempunyai tugas melaksanakan penyiapan melaksanakan tugasnya secara administrasi berada di bawah Bagian
pelaksanaan pengelolaan dokumentasi dan arsip daktiloskopi serta evaluasi dan Kepegawaian pada Sekretariat Direktorat Jenderal dan secara operasional
penyusunan laporan arsip daktiloskopi. bertanggung jawab kepada Direktur Daktiloskopi.

Pasal 377
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 376, Subdirektorat
Dokumentasi dan Arsip menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan pengelolaan dokumentasi daktiloskopi; dan
b. pelaksanaan penyimpanan, pemeliharaan serta evaluasi dan penyusunan
laporan arsip daktiloskopi.

Pasal 378
Subdirektorat Dokumentasi dan Arsip terdiri atas:
a. Seksi Dokumentasi; dan
b. Seksi Arsip.

Pasal 379
(1) Seksi Dokumentasi mempunyai tugas melakukan pengelolaan dokumentasi
yang meliputi penomoran daktiloskopi, pengisian data serta evaluasi dan
penyusunan laporan daktiloskopi.
(2) Seksi Arsip mempunyai tugas melakukan pengelolaan arsip yang meliputi
pemilahan, penataan, penyimpanan, pencarian, dan pemeliharaan arsip teraan
daktiloskopi.

Pasal 380
(1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan
rumah tangga Direktorat Daktiloskopi.

120
119
d. Direktorat Bina Pengelolaan Benda Sitaan dan Barang Rampasan Negara;
BAB VI e. Direktorat Informasi dan Komunikasi;
DIREKTORAT JENDERAL PEMASYARAKATAN f. Direktorat Bimbingan Kemasyarakatan dan Pengentasan Anak; dan
g. Direktorat Bina Narapidana dan Pelayanan Tahanan.
Bagian Kesatu
Kedudukan,Tugas, dan Fungsi
Bagian Ketiga
Pasal 381 Sekretariat Direktorat Jenderal
(1) Direktorat Jenderal Pemasyarakatan adalah unsur pelaksana yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. Pasal 385
(2) Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dipimpin oleh seorang Direktur Jenderal. Sekretariat Direktorat Jenderal mempunyai tugas memberikan pelayanan teknis
dan administratif kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan Direktorat
Pasal 382 Jenderal Pemasyarakatan.
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan mempunyai tugas merumuskan serta
melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang pemasyarakatan. Pasal 386
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 385, Sekretariat
Pasal 383 Direktorat Jenderal menyelenggarakan fungsi:
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 382, Direktorat a. pelaksanaan koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran;
Jenderal Pemasyarakatan menyelenggarakan fungsi: b. pengelolaan urusan kepegawaian;
a. perumusan kebijakan di bidang pemasyarakatan; c. pengelolaan urusan keuangan;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang pemasyarakatan; d. pelaksanaan urusan perlengkapan;
c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pemasyarakatan; e. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan Direktorat Jenderal
d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pemasyarakatan; dan Pemasyarakatan; dan
e. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan. f. pelaksanaan urusan umum.

Pasal 387
Bagian Kedua
Susunan Organisasi Sekretariat Direktorat Jenderal terdiri atas:
a. Bagian Program dan Pelaporan;
Pasal 384 b. Bagian Kepegawaian;
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan terdiri atas: c. Bagian Keuangan;
a. Sekretariat Direktorat Jenderal; d. Bagian Perlengkapan;
b. Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban; e. Bagian Umum; dan
c. Direktorat Bina Kesehatan dan Perawatan Narapidana dan Tahanan; f. Kelompok Jabatan Fungsional.

121 122
Pasal 388 Pasal 392
Bagian Program dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan Bagian Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan
koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran, penghimpunan kepegawaian di lingkungan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan.
peraturan perundang-undangan, perumusan organisasi dan ketatalaksanaan serta
evaluasi dan penyusunan laporan. Pasal 393
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 392, Bagian
Pasal 389
Kepegawaian menyelenggarakan fungsi:
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 388, Bagian a. penyiapan bahan penyusunan formasi, pendataan dan pengembangan pegawai
Program dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi: di lingkungan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan;
a. penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran; b. penyiapan bahan penetapan mutasi dan administrasi jabatan fungsional dan
b. penghimpunan, penyusunan peraturan perundang-undangan dan penyiapan jabatan struktural di lingkungan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan; dan
bahan penyusunan penataan dan perumusan organisasi serta ketatalaksanaan di c. penyiapan bahan penetapan pemberhentian dan pensiun pegawai di lingkungan
lingkungan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan; dan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan.
c. penyiapan pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan.
Pasal 394
Pasal 390
Bagian Kepegawaian terdiri atas:
Bagian Program dan Pelaporan terdiri atas: a. Subbagian Umum Kepegawaian;
a. Subbagian Penyusunan Rencana dan Anggaran; b. Subbagian Mutasi dan Administrasi Jabatan Fungsional; dan
b. Subbagian Perundang-undangan dan Organisasi; dan c. Subbagian Pemberhentian dan Pensiun.
c. Subbagian Evaluasi dan Pelaporan.
Pasal 395
Pasal 391
(1) Subbagian Umum Kepegawaian mempunyai tugas melakukan penyiapan
(1) Subbagian Penyusunan Rencana dan Anggaran mempunyai tugas melakukan bahan penyusunan formasi, pendataan, pengembangan pegawai, pengelolaan
penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran. daftar penilaian pekerjaan pegawai, pengurusan asuransi kesehatan, kartu
(2) Subbagian Perundang-undangan dan Organisasi mempunyai tugas melakukan pegawai, kartu suami, kartu istri, tabungan asuransi pensiun, badan
penyiapan bahan koordinasi penghimpunan, penyusunan peraturan perundang- pertimbangan tabungan perumahan dan administrasi kepegawaian lainnya di
undangan, penataan dan perumusan organisasi serta ketatalaksanaan di lingkungan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan.
lingkungan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan. (2) Subbagian Mutasi dan Administrasi Jabatan Fungsional mempunyai tugas
(3) Subbagian Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan penyiapan melakukan penyiapan bahan penetapan pengangkatan, kepangkatan,
bahan pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan. penggajian, pemindahan, mutasi kepegawaian lainnya dan pengelolaan
administrasi jabatan fungsional dan jabatan struktural di lingkungan Direktorat
Jenderal Pemasyarakatan.

123 124
(3) Subbagian Pemberhentian dan Pensiun mempunyai tugas melakukan Pasal 400
penyiapan bahan penetapan pemberhentian dan pensiun, pengelolaan
Bagian Perlengkapan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan
administrasi hukuman disiplin dan pengurusan pemberian tanda penghargaan
perlengkapan di lingkungan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan.
pegawai di lingkungan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan.
Pasal 401
Pasal 396
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 400, Bagian
Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan keuangan
Perlengkapan menyelenggarakan fungsi:
di lingkungan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan.
a. pengelolaan urusan pengadaan dan analisa kebutuhan barang milik negara; dan
b. pengelolaan urusan inventarisasi dan penghapusan barang milik negara.
Pasal 397
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 396, Bagian Pasal 402
Keuangan menyelenggarakan fungsi:
Bagian Perlengkapan terdiri atas :
a. pelaksanaan anggaran, pembuatan daftar gaji dan pembayaran gaji pegawai;
a. Subbagian Pengadaan dan Analisa Kebutuhan; dan
b. pelaksanaan urusan perbendaharaan dan tata usaha keuangan; dan
b. Subbagian Inventarisasi dan Penghapusan.
c. pelaksanaan urusan pembukuan, perhitungan dan penyusunan laporan
keuangan.
Pasal 403
Pasal 398 (1) Subbagian Pengadaan dan Analisa Kebutuhan mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan pengelolaan urusan pengadaan dan analisa kebutuhan barang
Bagian Keuangan terdiri atas:
milik negara.
a. Subbagian Pelaksanaan Anggaran;
(2) Subbagian Inventarisasi dan Penghapusan mempunyai tugas melakukan
b. Subbagian Perbendaharaan; dan
pengelolaan urusan inventarisasi dan penghapusan barang milik negara.
c. Subbagian Akuntansi dan Pelaporan.
Pasal 404
Pasal 399
Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan persuratan
(1) Subbagian Pelaksanaan Anggaran mempunyai tugas melakukan urusan
dan arsip, rumah tangga serta tata usaha Direktur Jenderal, hubungan masyarakat
pelaksanaan anggaran, pembuatan daftar gaji dan pembayaran gaji pegawai.
dan keprotokolan.
(2) Subbagian Perbendaharaan mempunyai tugas melakukan urusan
perbendaharaan dan tata usaha keuangan.
Pasal 405
(3) Subbagian Akuntansi dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan urusan
pembukuan, perhitungan dan penyusunan laporan keuangan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 404, Bagian
Umum menyelenggarakan fungsi:
a. pengelolaan urusan persuratan dan arsip;
b. pengelolaan urusan rumah tangga; dan

125 126
c. pelaksanaan urusan tata usaha Direktur Jenderal Pemasyarakatan, hubungan a. penyiapan perumusan rancangan kebijakan di bidang bina keamanan dan
masyarakat dan keprotokolan. ketertiban;
b. pelaksanaan pembinaan, bimbingan dan pelayanan di bidang bina keamanan
Pasal 406 dan ketertiban;
Bagian Umum terdiri atas: c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang bina
a. Subbagian Persuratan dan Arsip; keamanan dan ketertiban;
b. Subbagian Rumah Tangga; dan d. penyiapan rancangan kebijakan standardisasi sarana hunian dan keamanan, dan
c. Subbagian Tata Usaha Pimpinan dan Protokol. standardisasi pengendalian hunian di unit pelaksana teknis pemasyarakatan;
e. penyiapan rancangan kebijakan pencegahan dan penindakan gangguan
keamanan dan ketertiban di unit pelaksana teknis pemasyarakatan;
Pasal 407 f. penyiapan rancangan kebijakan pembinaan dan pengawasan internal petugas
(1) Subbagian Persuratan dan Arsip mempunyai tugas melakukan urusan pemasyarakatan, advokasi dan bantuan hukum serta bimbingan teknis petugas
administrasi persuratan, pengelolaan arsip, penggandaan dan pendistribusian keamanan dan ketertiban di unit pelaksana teknis pemasyarakatan;
surat dan dokumen. g. penyiapan rancangan kebijakan pelayanan pengaduan, standardisasi sistem
(2) Subbagian Rumah Tangga mempunyai tugas melakuan pengelolaan urusan layanan pengaduan, investigasi dan pengaduan masyarakat, serta evaluasi dan
rumah tangga di lingkungan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan. penyusunan laporan bina keamanan dan ketertiban; dan
(3) Subbagian Tata Usaha Pimpinan dan Protokol mempunyai tugas melakukan h. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Bina Keamanan
urusan tata usaha Direktur Jenderal Pemasyarakatan, pelaksanaan urusan dan Ketertiban.
hubungan masyarakat dan keprotokolan.
Pasal 410
Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban terdiri atas:
Bagian Keempat a. Subdirektorat Standardisasi dan Evaluasi;
Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban b. Subdirektorat Pencegahan dan Penindakan;
c. Subdirektorat Kode Etik Profesi;
Pasal 408 d. Subdirektorat Pelayanan Pengaduan; dan
Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban mempunyai tugas melaksanakan e. Subbagian Tata Usaha.
penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, pemberian bimbingan teknis
dan evaluasi di bidang bina keamanan dan ketertiban sesuai dengan kebijakan Pasal 411
teknis yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pemasyarakatan. Subdirektorat Standardisasi dan Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan bahan kebijakan, pembinaan dan pelaksanaan teknis di bidang
Pasal 409 standardisasi keamanan dan pengendalian hunian.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 408, Direktorat
Bina Keamanan dan Ketertiban menyelenggarakan fungsi:

128
127
Pasal 412 Pasal 416
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 411, Subdirektorat Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 415, Subdirektorat
Standardisasi dan Evaluasi menyelenggarakan fungsi: Pencegahan dan Penindakan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan kebijakan, pembinaan, dan pelaksanaan teknis di bidang a. penyiapan bahan kebijakan, pembinaan, dan pelaksanaan teknis di bidang
standardisasi sarana hunian dan keamanan di unit pelaksana teknis pencegahan gangguan keamanan dan ketertiban dan intelijen di unit pelaksana
pemasyarakatan; teknis pemasyarakatan; dan
b. penyiapan bahan kebijakan teknis, pembinaan, dan pelaksanaan teknis di b. penyiapan bahan kebijakan, pembinaan, dan pelaksanaan teknis di bidang
bidang pengendalian hunian di unit pelaksana teknis pemasyarakatan; dan penindakan gangguan keamanan dan ketertiban di unit pelaksana teknis
c. pelaksanaan pemantauan dan evaluasi. pemasyarakatan.

Pasal 413 Pasal 417


Subdirektorat Standardisasi dan Evaluasi terdiri atas: Subdirektorat Pencegahan dan Penindakan terdiri atas:
a. Seksi Standardisasi Sarana; dan a. Seksi Pencegahan dan Intelijen; dan
b. Seksi Pemantauan dan Evaluasi Hunian. b. Seksi Penindakan Gangguan Keamanan dan Ketertiban.

Pasal 414 Pasal 418


(1) Seksi Standardisasi Sarana mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan (1) Seksi Pencegahan dan Intelijen mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
kebijakan, pemberian bimbingan dan pelaksanaan teknis di bidang kebijakan, pemberian bimbingan dan pelaksanaan teknis di bidang pencegahan
standardisasi sarana hunian dan keamanan di unit pelaksana teknis gangguan keamanan dan ketertiban dan intelijen di unit pelaksana teknis
pemasyarakatan. pemasyarakatan.
(2) Seksi Pemantauan dan Evaluasi Hunian mempunyai tugas melakukan (2) Seksi Penindakan Gangguan Keamanan dan Ketertiban mempunyai tugas
penyiapan bahan kebijakan, pemberian bimbingan dan pelaksanaan teknis di melakukan penyiapan bahan kebijakan, pemberian bimbingan dan pelaksanaan
bidang pemantauan dan evaluasi hunian di unit pelaksana teknis teknis di bidang penindakan gangguan keamanan dan ketertiban di unit
pemasyarakatan. pelaksana teknis pemasyarakatan.

Pasal 415 Pasal 419


Subdirektorat Pencegahan dan Penindakan mempunyai tugas melaksanakan Subdirektorat Kode Etik Profesi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan
penyiapan kebijakan, pembinaan, dan pelaksanaan teknis di bidang pencegahan kebijakan pembinaan dan pelaksanaan teknis di bidang pengawasan internal,
gangguan keamanan dan ketertiban dan intelijen, penindakan gangguan keamanan advokasi dan bantuan hukum serta pengembangan teknis petugas pengamanan di
dan ketertiban di unit pelaksana teknis pemasyarakatan. unit pelaksana teknis pemasyarakatan.

129 130
Pasal 420 Pasal 424
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 419, Subdirektorat Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 423, Subdirektorat
Kode Etik Profesi menyelenggarakan fungsi: Pelayanan Pengaduan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan kebijakan, pembinaan, dan pelaksanaan teknis di bidang a. penyiapan bahan kebijakan teknis di bidang penerimaan dan klarifikasi
pengawasan internal; pengaduan dan standardisasi sistem layanan pengaduan;
b. penyiapan kebijakan, pembinaan dan pelaksanaan teknis di bidang advokasi b. penyiapan bahan kebijakan teknis di bidang standardisasi dan investigasi
dan bantuan hukum; dan pengaduan masyarakat; dan
c. penyiapan kebijakan, pembinaan dan pelaksanaan teknis di bidang c. penyiapan bahan evaluasi dan penyusunan laporan.
pengembangan teknis petugas pengamanan pemasyarakatan.
Pasal 425
Pasal 421
Subdirektorat Pelayanan Pengaduan terdiri atas:
Subdirektorat Kode Etik Profesi terdiri atas: a. Seksi Penerimaan dan Klarifikasi Pengaduan;
a. Seksi Pengawasan Internal; b. Seksi Investigasi; dan
b. Seksi Advokasi dan Bantuan Hukum; dan c. Seksi Evaluasi dan Pelaporan Keamanan dan Ketertiban.
c. Seksi Bimbingan Teknis Petugas Keamanan.
Pasal 426
Pasal 422
(1) Seksi Penerimaan dan Klarifikasi Pengaduan mempunyai tugas melakukan
(1) Seksi Pengawasan Internal mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyiapan bahan kebijakan teknis di bidang penerimaan dan klarifikasi
kebijakan, pemberian bimbingan dan pelaksanaan teknis di bidang pengawasan pengaduan dan standardisasi sistem layanan pengaduan.
internal bagi petugas pemasyarakatan. (2) Seksi Investigasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan
(2) Seksi Advokasi dan Bantuan Hukum mempunyai tugas melakukan penyiapan teknis di bidang standardisasi dan investigasi pengaduan masyarakat.
bahan kebijakan, pemberian bimbingan dan pelaksanaan teknis di bidang (3) Seksi Evaluasi dan Pelaporan Keamanan dan Ketertiban mempunyai tugas
advokasi dan bantuan hukum bagi petugas pemasyarakatan. melakukan penyiapan bahan evaluasi dan penyusunan laporan keamanan dan
(3) Seksi Bimbingan Teknis Petugas Keamanan mempunyai tugas melakukan ketertiban.
penyiapan bahan kebijakan, pemberian bimbingan dan pelaksanaan teknis di
bidang pengembangan teknis petugas pengamanan pemasyarakatan. Pasal 427
(1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan
Pasal 423
rumah tangga Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban.
Subdirektorat Pelayanan Pengaduan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan (2) Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam
kebijakan, pembinaan, dan pelaksanaan teknis di bidang layanan pengaduan, melaksanakan tugasnya secara administrasi berada di bawah Bagian
standardisasi dan investigasi pengaduan masyarakat, serta evaluasi dan Kepegawaian pada Sekretariat Direktorat Jenderal dan secara operasional
penyusunan laporan keamanan dan ketertiban. bertanggung jawab kepada Direktur Bina Keamanan dan Ketertiban.

131 132
Bagian Kelima e. penyiapan kebijakan, pembinaan dan pelaksanaan teknis di bidang
Direktorat Bina Kesehatan dan Perawatan Narapidana dan Tahanan perlindungan kelompok rentan dan resiko tinggi serta penyiapan evaluasi dan
penyusunan laporan kesehatan dan perawatan; dan
Pasal 428 f. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Bina Kesehatan
Direktorat Bina Kesehatan dan Perawatan Narapidana dan Tahanan mempunyai dan Perawatan Narapidana dan Tahanan.
tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, pemberian
bimbingan teknis dan evaluasi di bidang bina kesehatan dan perawatan narapidana Pasal 430
dan tahanan sesuai dengan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Direktur Direktorat Bina Kesehatan dan Perawatan Narapidana dan Tahanan terdiri atas:
Jenderal Pemasyarakatan. a. Subdirektorat Pengawasan Makanan;
b. Subdirektorat Pengawasan Kesehatan;
Pasal 429 c. Subdirektorat Penyakit Menular dan Ketergantungan Narkotika Psikotropika
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 428, Direktorat dan Zat Adiktif;
Bina Kesehatan dan Perawatan Narapidana dan Tahanan menyelenggarakan d. Subdirektorat Perlindungan Kelompok Rentan dan Resiko Tinggi; dan
fungsi: e. Subbagian Tata Usaha.
a. penyiapan perumusan rancangan kebijakan di bidang bina kesehatan dan
perawatan narapidana dan tahanan; Pasal 431
b. pelaksanaan pembinaan, bimbingan dan pelayanan di bidang bina kesehatan Subdirektorat Pengawasan Makanan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
dan perawatan narapidana dan tahanan; kebijakan, pembinaan, dan pelaksanaan teknis di bidang gizi, bahan makanan,
c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang bina serta sarana dan prasarana makanan di lembaga pemasyarakatan dan rumah
kesehatan dan perawatan narapidana dan tahanan; tahanan negara.
d. penyiapan kebijakan, pembinaan, dan pelaksanaan teknis di bidang gizi, bahan
makanan, sarana dan prasarana makanan di lembaga pemasyarakatan dan Pasal 432
rumah tahanan negara;
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 431, Subdirektorat
e. penyiapan kebijakan, pembinaan, dan pelaksanaan teknis di bidang
Pengawasan Makanan menyelenggarakan fungsi:
standardisasi kesehatan, pelayanan kesehatan, sarana dan prasarana kesehatan,
a. penyiapan bahan kebijakan, pembinaan, dan pelaksanaan teknis di bidang gizi
serta sanitasi dan kesehatan lingkungan di unit pelaksana teknis
tahanan dan warga binaan pemasyarakatan;
pemasyarakatan;
b. penyiapan bahan kebijakan, pembinaan, dan pelaksanaan teknis di bidang
d. penyiapan kebijakan, pembinaan dan pelaksanaan teknis di bidang pencegahan
bahan makanan bagi tahanan dan warga binaan pemasyarakatan di lembaga
penyakit menular dan ketergantungan narkotika psikotropika dan zat adiktif di
pemasyarakatan dan rumah tahanan negara; dan
lembaga pemasyarakatan dan rumah tahanan negara, serta rehabilitasi medik
c. penyiapan bahan kebijakan, pembinaan, dan pelaksanaan teknis di bidang
dan rehabilitasi sosial warga binaan pemasyarakatan;
sarana dan prasarana makanan di lembaga pemasyarakatan dan rumah tahanan
negara.

133 134
Pasal 433 c. penyiapan bahan kebijakan, pembinaan, dan pelaksanaan teknis di bidang
Subdirektorat Pengawasan Makanan terdiri atas: sarana dan prasarana kesehatan di lembaga pemasyarakatan dan rumah tahanan
a. Seksi Gizi; negara; dan
b. Seksi Bahan Makanan; dan d. penyiapan bahan kebijakan, pembinaan, dan pelaksanaan teknis di bidang
c. Seksi Sarana dan Prasarana Makanan. sanitasi dan kesehatan di lingkungan lembaga pemasyarakatan dan rumah
tahanan negara.
Pasal 434
Pasal 437
(1) Seksi Gizi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan,
pemberian bimbingan dan pelaksanaan teknis di bidang gizi dan menu Subdirektorat Pengawasan Kesehatan terdiri atas:
makanan bagi tahanan dan warga binaan pemasyarakatan. a. Seksi Standardisasi Kesehatan;
(2) Seksi Bahan Makanan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan b. Seksi Pelayanan Kesehatan;
kebijakan, pemberian bimbingan dan pelaksanaan teknis di bidang bahan c. Seksi Sarana dan Prasarana Kesehatan; dan
makanan tahanan dan warga binaan pemasyarakatan di lembaga d. Seksi Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan.
pemasyarakatan dan rumah tahanan negara.
(3) Seksi Sarana dan Prasarana Makanan mempunyai tugas melakukan penyiapan Pasal 438
bahan kebijakan, pemberian bimbingan dan pelaksanaan teknis di bidang (1) Seksi Standardisasi Kesehatan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
sarana dan prasarana makanan di lembaga pemasyarakatan dan rumah tahanan kebijakan, pemberian bimbingan dan pelaksanaan teknis di bidang
negara. standardisasi kesehatan tahanan dan warga binaan pemasyarakatan.
(2) Seksi Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
Pasal 435 kebijakan, pemberian bimbingan dan pelaksanaan teknis di bidang pelayanan
Subdirektorat Pengawasan Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan kesehatan tahanan dan warga binaan pemasyarakatan.
kebijakan, pembinaan, dan pelaksanaan teknis di bidang standardisasi kesehatan (3) Seksi Sarana dan Prasarana Kesehatan mempunyai tugas melakukan penyiapan
tahanan dan warga binaan pemasyarakatan, pelayanan kesehatan, sarana dan bahan kebijakan, pemberian bimbingan dan pelaksanaan teknis di bidang
prasarana kesehatan, serta sanitasi dan kesehatan lingkungan di lembaga sarana dan prasarana kesehatan di lembaga pemasyarakatan dan rumah tahanan
pemasyarakatan dan rumah tahanan negara. negara.
(4) Seksi Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan mempunyai tugas melakukan
Pasal 436 penyiapan bahan kebijakan, pemberian bimbingan dan pelaksanaan teknis di
bidang sanitasi dan kesehatan di lingkungan lembaga pemasyarakatan dan
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 435, Subdirektorat rumah tahanan negara.
Pengawasan Kesehatan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan kebijakan, pembinaan, dan pelaksanaan teknis di bidang Pasal 439
standardisasi kesehatan tahanan dan warga binaan pemasyarakatan;
b. penyiapan bahan kebijakan, pembinaan, dan pelaksanaan teknis di bidang Subdirektorat Penyakit Menular dan Ketergantungan Narkotika, Psikotropika dan
pelayanan kesehatan tahanan dan warga binaan pemasyarakatan; Zat Adiktif mempunyai tugas melaksanakan penyiapan kebijakan, pembinaan, dan
pelaksanaan teknis di bidang pencegahan penyakit menular dan ketergantungan

135 136
narkotika, psikotropika dan zat adiktif di lembaga pemasyarakatan dan rumah Pasal 443
tahanan negara, rehabilitasi medik dan rehabilitasi sosial bagi tahanan dan warga
Subdirektorat Perlindungan Kelompok Rentan dan Resiko Tinggi mempunyai
binaan pemasyarakatan.
tugas melaksanakan penyiapan kebijakan, pembinaan, dan pelaksanaan teknis di
bidang perlindungan kelompok rentan dan resiko tinggi, serta evaluasi dan
Pasal 440
penyusunan laporan.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 439, Subdirektorat
Penyakit Menular dan Ketergantungan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif Pasal 444
menyelenggarakan fungsi:
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 443, Subdirektorat
a. penyiapan bahan kebijakan, pembinaan, dan pelaksanaan teknis di bidang
Perlindungan Kelompok Rentan dan Resiko Tinggi menyelenggarakan fungsi:
pencegahan penyakit menular dan ketergantungan narkotika, psikotropika dan
a. penyiapan bahan kebijakan, pembinaan, dan pelaksanaan teknis di bidang
zat adiktif di lembaga pemasyarakatan dan rumah tahanan negara;
perlindungan kelompok rentan;
b. penyiapan bahan kebijakan, pembinaan, dan pelaksanaan teknis di bidang
b. penyiapan bahan kebijakan, pembinaan, dan pelaksanaan teknis di bidang
rehabilitasi medik tahanan dan warga binaan pemasyarakatan; dan
perlindungan kelompok resiko tinggi; dan
c. penyiapan bahan kebijakan, pembinaan, dan pelaksanaan teknis di bidang
c. penyiapan bahan evaluasi dan penyusunan laporan kesehatan dan perawatan
rehabilitasi sosial tahanan dan warga binaan pemasyarakatan.
narapidana dan tahanan.

Pasal 441 Pasal 445


Subdirektorat Penyakit Menular dan Ketergantungan Narkotika, Psikotropika dan Subdirektorat Perlindungan Kelompok Rentan dan Resiko Tinggi terdiri atas:
Zat Adiktif terdiri atas: a. Seksi Perlindungan Kelompok Rentan;
a. Seksi Pencegahan; b. Seksi Perlindungan Kelompok Resiko Tinggi; dan
b. Seksi Rehabilitasi Medik; dan c. Seksi Evaluasi dan Pelaporan Kesehatan dan Perawatan.
c. Seksi Rehabilitasi Sosial.
Pasal 446
Pasal 442
(1) Seksi Perlindungan Kelompok Rentan mempunyai tugas melakukan penyiapan
(1) Seksi Pencegahan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan, bahan kebijakan, pemberian bimbingan dan pelaksanaan teknis di bidang
pemberian bimbingan dan pelaksanaan teknis di bidang pencegahan penyakit perlindungan kelompok rentan.
menular dan ketergantungan narkotika, psikotropika dan zat adiktif di lembaga (2) Seksi Perlindungan Kelompok Resiko Tinggi mempunyai tugas melakukan
pemasyarakatan dan rumah tahanan negara. penyiapan bahan kebijakan, pemberian bimbingan dan pelaksanaan teknis di
(2) Seksi Rehabilitasi Medik mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan bidang perlindungan kelompok resiko tinggi.
kebijakan, pemberian bimbingan dan pelaksanaan teknis di bidang rehabilitasi (3) Seksi Evaluasi dan Pelaporan Kesehatan dan Perawatan mempunyai tugas
medik tahanan dan warga binaan pemasyarakatan. melakukan evaluasi dan penyusunan laporan kesehatan dan perawatan
(3) Seksi Rehabilitasi Sosial mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan narapidana dan tahanan.
kebijakan, pemberian bimbingan dan pelaksanaan teknis di bidang rehabilitasi
sosial tahanan dan warga binaan pemasyarakatan.
137 138
Pasal 447 e. penyiapan kebijakan, pembinaan, dan pelaksanaan teknis di bidang
(1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan pengamanan dan pemeliharaan benda sitaan negara dan barang rampasan
rumah tangga Direktorat Bina Kesehatan dan Perawatan Narapidana dan negara;
Tahanan. f. penyiapan kebijakan, pembinaan, dan pelaksanaan teknis di bidang mutasi dan
(2) Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam penghapusan benda sitaan negara dan barang rampasan negara; dan
melaksanakan tugasnya secara administrasi berada dibawah Bagian g. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Bina Pengelolaan
Kepegawaian pada Sekretariat Direktorat Jenderal dan secara operasional Benda Sitaan Negara dan Barang Rampasan Negara.
bertanggung jawab kepada Direktur Bina Kesehatan dan Perawatan
Narapidana dan Tahanan. Pasal 450
Direktorat Bina Pengelolaan Benda Sitaan Negara dan Barang Rampasan Negara
Bagian Keenam terdiri atas:
Direktorat Bina Pengelolaan Benda Sitaan Negara dan a. Subdirektorat Registrasi dan Identifikasi;
Barang Rampasan Negara b. Subdirektorat Pengamanan dan Pemeliharaan;
c. Subdirektorat Mutasi dan Penghapusan; dan
Pasal 448 d. Subbagian Tata Usaha.

Direktorat Bina Pengelolaan Benda Sitaan Negara dan Barang Rampasan Negara Pasal 451
mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan, pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang bina pengelolaan Subdirektorat Registrasi dan Identifikasi mempunyai tugas melaksanakan
benda sitaan negara dan barang rampasan negara sesuai dengan kebijakan teknis penyiapan bahan kebijakan, pembinaan dan pelaksanaan teknis di bidang
yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pemasyarakatan. penerimaan dan penilaian, klasifikasi dan penempatan, serta evaluasi dan
pelaporan pengelolaan benda sitaan negara dan barang rampasan negara.
Pasal 449
Pasal 452
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 448, Direktorat
Bina Pengelolaan Benda Sitaan Negara dan Barang Rampasan Negara Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 451, Subdirektorat
menyelenggarakan fungsi: Registrasi dan Identifikasi menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan rancangan kebijakan di bidang bina pengelolaan benda a. penyiapan bahan kebijakan, pembinaan, dan pelaksanaan teknis di bidang
sitaan negara dan barang raampasan negara; penerimaan dan penilaian benda sitaan negara dan barang rampasan negara;
b. pelaksanaan pembinaan, bimbingan dan pelayanan di bidang bina pengelolaan b. penyiapan bahan kebijakan, pembinaan, dan pelaksanaan teknis di bidang
benda sitaan negara dan barang raampasan negara; klasifikasi dan penempatan benda sitaan negara dan barang rampasan negara;
c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang bina dan
pengelolaan benda sitaan negara dan barang raampasan negara; c. penyiapan bahan evaluasi dan penyusunan laporan pengelolaan benda sitaan
d. penyiapan kebijakan, pembinaan, dan pelaksanaan teknis di bidang registrasi negara dan barang rampasan negara.
dan identifikasi benda sitaan negara dan barang rampasan negara;

139 140
Pasal 453 c. penyiapan bahan kebijakan, pelaksanaan teknis di bidang bimbingan teknis
Subdirektorat Registrasi dan Identifikasi terdiri atas: petugas pengelolaan benda sitaan negara dan barang rampasan negara.
a. Seksi Penerimaan dan Penilaian;
b. Seksi Klasifikasi dan Penempatan; dan Pasal 457
c. Seksi Evaluasi dan Pelaporan Pengelolaan Benda Sitaan Negara dan Barang Subdirektorat Pengamanan dan Pemeliharaan terdiri atas:
Rampasan Negara. a. Seksi Pengamanan;
b. Seksi Pemeliharaan; dan
Pasal 454 c. Seksi Bimbingan Teknis Petugas Pengelolaan Barang Sitaan Negara dan
(1) Seksi Penerimaan dan Penilaian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan Barang Rampasan Negara.
kebijakan, pemberian bimbingan dan pelaksanaan teknis di bidang penerimaan
dan penilaian benda sitaan negara dan barang rampasan negara. Pasal 458
(2) Seksi Klasifikasi dan Penempatan mempunyai tugas melakukan penyiapan (1) Seksi Pengamanan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan,
bahan kebijakan, pemberian bimbingan dan pelaksanaan teknis di bidang pemberian bimbingan dan pelaksanaan teknis di bidang pengamanan benda
klasifikasi dan penempatan benda sitaan negara dan barang rampasan negara. sitaan negara dan barang rampasan negara.
(3) Seksi Evaluasi dan Pelaporan Pengelolaan Benda Sitaan Negara dan Barang (2) Seksi Pemeliharaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan,
Rampasan Negara mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan evaluasi dan pemberian bimbingan dan pelaksanaan teknis di bidang pemeliharaan benda
penyusunan laporan pengelolaan benda sitaan negara dan barang rampasan sitaan negara dan barang rampasan negara.
negara. (3) Seksi Bimbingan Teknis Petugas Pengelolaan Barang Sitaan Negara dan
Barang Rampasan Negara mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
Pasal 455 kebijakan, pelaksanaan teknis di bidang bimbingan teknis petugas pengelolaan
Subdirektorat Pengamanan dan Pemeliharaan mempunyai tugas melaksanakan benda sitaan negara dan barang rampasan negara.
penyiapan bahan kebijakan, pemberian bimbingan dan pelaksanaan teknis di
bidang pengamanan dan pemeliharaan benda sitaan negara dan barang rampasan Pasal 459
negara. Subdirektorat Mutasi dan Penghapusan mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan bahan kebijakan, pembinaan, dan pelaksanaan teknis di bidang mutasi,
Pasal 456 penghapusan, dan pengawasan benda sitaan negara dan barang rampasan negara.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 455, Subdirektorat
Pengamanan dan Pemeliharaan menyelenggarakan fungsi: Pasal 460
a. penyiapan bahan kebijakan, pembinaan, dan pelaksanaan teknis di bidang Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 459, Subdirektorat
pengamanan benda sitaan negara dan barang rampasan negara; Mutasi dan Penghapusan menyelenggarakan fungsi:
b. penyiapan bahan kebijakan, pembinaan, dan pelaksanaan teknis di bidang a. penyiapan bahan kebijakan, pembinaan, dan pelaksanaan teknis di bidang
pemeliharaan benda sitaan negara dan barang rampasan negara; dan mutasi benda sitaan negara dan barang rampasan negara;

141 142
b. penyiapan bahan kebijakan, pembinaan, dan pelaksanaan teknis di bidang Bagian Ketujuh
penghapusan benda sitaan negara dan barang rampasan negara; dan Direktorat Informasi dan Komunikasi
c. penyiapan bahan kebijakan, pembinaan, dan pelaksanaan teknis di bidang
pengawasan benda sitaan negara dan barang rampasan negara. Pasal 464

Pasal 461 Direktorat Informasi dan Komunikasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan, pemberian bimbingan teknis dan evaluasi
Subdirektorat Mutasi dan Penghapusan terdiri atas: di bidang informasi dan komunikasi sesuai dengan kebijakan teknis yang
a. Seksi Mutasi; ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pemasyarakatan.
b. Seksi Penghapusan; dan
c. Seksi Pengawasan Benda Sitaan Negara dan Barang Rampasan Negara. Pasal 465

Pasal 462 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 464, Direktorat
Informasi dan Komunikasi menyelenggarakan fungsi:
(1) Seksi Mutasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan, a. penyiapan perumusan rancangan kebijakan di bidang informasi dan
pemberian bimbingan dan pelaksanaan teknis di bidang mutasi benda sitaan komunikasi;
negara dan barang rampasan negara. b. pelaksanaan pembinaan, bimbingan dan pelayanan di bidang informasi dan
(2) Seksi Penghapusan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan, komunikasi;
pemberian bimbingan dan pelaksanaan teknis di bidang penghapusan benda c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
sitaan negara dan barang rampasan negara. informasi dan komunikasi;
(3) Seksi Pengawasan Benda Sitaan Negara dan Barang Rampasan Negara d. penyiapan kebijakan, pembinaan dan pelaksanaan teknis di bidang data dan
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan, pemberian informasi;
bimbingan dan pelaksanaan teknis di bidang pengawasan benda sitaan negara e. penyiapan kebijakan, pembinaan dan pelaksanaan teknis di bidang komunikasi;
dan barang rampasan negara. f. penyiapan kebijakan, pembinaan dan pelaksanaan teknis di bidang kerja sama;
dan
Pasal 463 g. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Informasi dan
(1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan Komunikasi.
rumah tangga Direktorat Bina Pengelolaan Benda Sitaan Negara dan Barang
Rampasan Negara. Pasal 466
(2) Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam Direktorat Informasi dan Komunikasi terdiri atas:
melaksanakan tugasnya secara administrasi berada dibawah Bagian a. Subdirektorat Data dan Informasi;
Kepegawaian pada Sekretariat Direktorat Jenderal dan secara operasional b. Subdirektorat Komunikasi;
bertanggung jawab kepada Direktur Bina Pengelolaan Benda Sitaan Negara c. Subdirektorat Kerja Sama; dan
dan Barang Rampasan Negara. d. Subbagian Tata Usaha.

143 144
Pasal 467 Pasal 471
Subdirektorat Data dan Informasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan Subdirektorat Komunikasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan
kebijakan, pembinaan, dan pelaksanaan teknis di bidang pengelolaan data dan kebijakan, pembinaan, dan pelaksanaan teknis di bidang analisa data dan strategi
informasi, pengembangan, pengamanan dan pemeliharaan sistem database. komunikasi, peliputan dan penyajian berita, serta evaluasi dan penyusunan laporan
informasi dan komunikasi.
Pasal 468
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 467, Subdirektorat Pasal 472
Data dan Informasi meyelenggarakan fungsi: Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 471, Subdirektorat
a. penyiapan bahan kebijakan, pembinaan, dan pelaksanaan teknis di bidang Komunikasi menyelenggarakan fungsi:
pengelolaan data dan informasi; a. penyiapan bahan kebijakan, pembinaan, dan pelaksanaan teknis di bidang
b. penyiapan bahan kebijakan, pembinaan, dan pelaksanaan teknis di bidang analisa data dan strategi komunikasi;
pengembangan sistem database; dan b. penyiapan bahan kebijakan, pembinaan, dan pelaksanaan teknis di bidang
c. penyiapan bahan kebijakan, pembinaan, dan pelaksanaan teknis di bidang peliputan dan penyajian berita; dan
pengamanan dan pemeliharaan sistem database. c. penyiapan bahan evaluasi dan penyusunan laporan informasi dan komunikasi.

Pasal 469 Pasal 473


Subdirektorat Data dan Informasi terdiri atas: Subdirektorat Komunikasi terdiri atas:
a. Seksi Pengelolaan Data dan Informasi; a. Seksi Analisa dan Strategi Komunikasi;
b. Seksi Pengembangan Sistem Database; dan b. Seksi Peliputan dan Penyajian Berita; dan
c. Seksi Pengamanan dan Pemeliharaan. c. Seksi Evaluasi dan Pelaporan Informasi dan Komunikasi.

Pasal 470 Pasal 474


(1) Seksi Pengelolaan Data dan Informasi mempunyai tugas melakukan penyiapan (1) Seksi Analisa dan Strategi Komunikasi mempunyai tugas melakukan
bahan kebijakan, pemberian bimbingan dan pelaksanaan teknis di bidang penyiapan bahan kebijakan, pemberian bimbingan dan pelaksanaan teknis di
pengelolaan data dan informasi. bidang analisa data dan strategi komunikasi.
(2) Seksi Pengembangan Sistem Database mempunyai tugas melakukan penyiapan (2) Seksi Peliputan dan Penyajian Berita mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan kebijakan, pemberian bimbingan dan pelaksanaan teknis di bidang bahan kebijakan, pemberian bimbingan dan pelaksanaan teknis di bidang
pengembangan sistem database. peliputan dan penyajian berita.
(3) Seksi Pengamanan dan Pemeliharaan mempunyai tugas melakukan penyiapan (3) Seksi Evaluasi dan Pelaporan Informasi dan Komunikasi mempunyai tugas
bahan kebijakan, pemberian bimbingan dan pelaksanaan teknis di bidang melakukan penyiapan bahan evaluasi dan penyusunan laporan informasi dan
pengamanan dan pemeliharaan sistem database. komunikasi.

145 146
Pasal 475
Subdirektorat Kerja Sama mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan Bagian Kedelapan
kebijakan, pembinaan, dan pelaksanaan teknis di bidang kerja sama dalam negeri Direktorat Bimbingan Kemasyarakatan dan Pengentasan Anak
dan luar negeri.
Pasal 480
Pasal 476 Direktorat Bimbingan Kemasyarakatan dan Pengentasan Anak mempunyai tugas
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 475, Subdirektorat melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, pemberian
Kerja Sama menyelenggarakan fungsi: bimbingan teknis dan evaluasi di bidang bimbingan kemasyarakatan dan
a. penyiapan bahan kebijakan, pembinaan dan pelaksanaan teknis di bidang kerja pengentasan anak sesuai dengan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Direktur
sama dalam negeri; dan Jenderal Pemasyarakatan.
b. penyiapan bahan kebijakan, pembinaan dan pelaksanaan teknis di bidang kerja
sama luar negeri. Pasal 481
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 480, Direktorat
Pasal 477 Bimbingan Kemasyarakatan dan Pengentasan Anak menyelenggarakan fungsi:
Subdirektorat Kerja Sama terdiri atas: a. penyiapan perumusan rancangan kebijakan di bidang bimbingan
a. Seksi Kerja Sama Dalam Negeri; dan kemasyarakatan dan pengentasan anak;
b. Seksi Kerja Sama Luar Negeri. b. pelaksanaan pembinaan, bimbingan dan pelayanan di bidang bimbingan
kemasyarakatan dan pengentasan anak;
c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
Pasal 478 bimbingan kemasyarakatan dan pengentasan anak;
(1) Seksi Kerja Sama Dalam Negeri mempunyai tugas melakukan penyiapan d. penyiapan kebijakan, pembinaan, dan pelaksanaan teknis di bidang registrasi
bahan kebijakan, pemberian bimbingan dan pelaksanaan teknis di bidang kerja anak dan klien dewasa;
sama dalam negeri. e. penyiapan kebijakan, pembinaan, dan pelaksanaan teknis di bidang pendidikan;
(2) Seksi Kerja Sama Luar Negeri mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan f. penyiapan kebijakan, pembinaan dan pelaksanaan teknis di bidang
kebijakan, pemberian bimbingan dan pelaksanaan teknis di bidang penyiapan perlindungan dan pengentasan anak;
bahan kebijakan, dan pelaksanaan teknis di bidang kerja sama luar negeri. g. penyiapan kebijakan, pembinaan, dan pelaksanaan teknis di bidang bimbingan
dan pengawasan klien dewasa;
Pasal 479 h. penyiapan kebijakan, pembinaan, dan pelaksanaan teknis di bidang penelitian
kemasyarakatan; dan
(1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan
i. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Bimbingan
rumah tangga Direktorat Informasi dan Komunikasi.
Kemasyarakatan dan Pengentasan Anak.
(2) Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam
melaksanakan tugasnya secara administrasi berada dibawah Bagian
Kepegawaian pada Sekretariat Direktorat Jenderal dan secara operasional
bertanggung jawab kepada Direktur Informasi dan Komunikasi.
148
147
Pasal 482 Pasal 486
Direktorat Bimbingan Kemasyarakatan dan Pengentasan Anak terdiri atas: (1) Seksi Registrasi Anak mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
a. Subdirektorat Registrasi Anak dan Klien Dewasa; kebijakan, pemberian bimbingan dan pelaksanaan teknis di bidang registrasi
b. Subdirektorat Pendidikan; anak.
c. Subdirektorat Perlindungan dan Pengentasan Anak; (2) Seksi Registrasi Klien Dewasa mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
d. Subdirektorat Bimbingan dan Pengawasan Klien Dewasa; kebijakan, pemberian bimbingan dan pelaksanaan teknis di bidang registrasi
e. Subdirektorat Penelitian Kemasyarakatan; dan klien dewasa.
f. Subbagian Tata Usaha. (3) Seksi Evaluasi dan Pelaporan Bimbingan Kemasyarakatan dan Pengentasan
Anak mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan evaluasi dan penyusunan
Pasal 483 laporan bimbingan kemasyarakatan dan pengentasan anak.
Subdirektorat Registrasi Anak dan Klien Dewasa mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan bahan kebijakan, pembinaan dan pelaksanaan teknis di bidang registrasi Pasal 487
anak dan klien dewasa, serta evaluasi dan penyusunan laporan bimbingan Subdirektorat Pendidikan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan kebijakan,
kemasyarakatan dan pengentasan anak. pembinaan dan pelaksanaan teknis di bidang pendidikan formal dan kepustakaan,
pendidikan kesetaraan dan layanan khusus serta tenaga instruktur.
Pasal 484
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 483, Subdirektorat Pasal 488
Registrasi Anak dan Klien Dewasa menyelenggarakan fungsi: Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 487, Subdirektorat
a. penyiapan bahan kebijakan, pembinaan, dan pelaksanaan teknis di bidang Pendidikan menyelenggarakan fungsi:
registrasi anak; a. penyiapan bahan kebijakan, pembinaan dan pelaksanaan teknis di bidang
b. penyiapan bahan kebijakan, pembinaan, dan pelaksanaan teknis di bidang pendidikan formal dan kepustakaan;
registrasi klien dewasa; dan b. penyiapan bahan kebijakan, pembinaan dan pelaksanaan teknis di bidang
c. penyiapan bahan evaluasi dan penyusunan laporan bimbingan kemasyarakatan pendidikan kesetaraan dan layanan khusus; dan
dan pengentasan anak. c. penyiapan bahan kebijakan, pembinaan dan pelaksanaan teknis di bidang
tenaga instruktur.
Pasal 485
Subdirektorat Registrasi Anak dan Klien Dewasa terdiri atas: Pasal 489
a. Seksi Registrasi Anak; Subdirektorat Pendidikan terdiri atas:
b. Seksi Registrasi Klien Dewasa; dan a. Seksi Pendidikan Formal dan Kepustakaan;
c. Seksi Evaluasi dan Pelaporan Bimbingan Kemasyarakatan dan Pengentasan b. Seksi Pendidikan Kesetaraan dan Layanan Khusus; dan
Anak. c. Seksi Tenaga Instruktur.

150
149
Pasal 490 Pasal 494
(1) Seksi Pendidikan Formal dan Kepustakaan mempunyai tugas melakukan (1) Seksi Bimbingan dan Pengentasan Anak mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan kebijakan, pemberian bimbingan dan pelaksanaan teknis di penyiapan bahan kebijakan, pemberian bimbingan dan pelaksanaan teknis di
bidang pendidikan formal dan kepustakaan. bidang bimbingan dan pengentasan anak.
(2) Seksi Pendidikan Kesetaraan dan Layanan Khusus mempunyai tugas (2) Seksi Pendampingan dan Bantuan Hukum mempunyai tugas melakukan
melakukan penyiapan bahan kebijakan, pemberian bimbingan dan pelaksanaan penyiapan bahan kebijakan, pemberian bimbingan dan pelaksanaan teknis di
teknis di bidang pendidikan kesetaraan dan layanan khusus. bidang pendampingan dan bantuan hukum.
(3) Seksi Tenaga Instruktur mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan (3) Seksi Konsultasi dan Fasilitator mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
rancangan kebijakan, pembinaan dan pelaksanaan teknis di bidang tenaga kebijakan, pemberian bimbingan dan pelaksanaan teknis di bidang konsultasi
instruktur. dan fasilitator.

Pasal 491 Pasal 495


Subdirektorat Perlindungan dan Pengentasan Anak mempunyai tugas Subdirektorat Bimbingan dan Pengawasan Klien Dewasa mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan kebijakan, pembinaan dan pelaksanaan teknis di bidang melaksanakan penyiapan kebijakan, pembinaan, dan pelaksanaan teknis di bidang
pembimbingan dan pengentasan anak, pendampingan dan bantuan hukum, bimbingan klien dewasa, pengawasan dan penindakan, bimbingan keterampilan
konsultasi dan fasilitator. dan penyaluran kerja.

Pasal 492 Pasal 496


Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 491, Subdirektorat Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 495, Subdirektorat
Perlindungan dan Pengentasan Anak menyelenggarakan fungsi: Bimbingan dan Pengawasan Klien Dewasa menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan kebijakan, pembinaan dan pelaksanaan teknis di bidang a. penyiapan bahan kebijakan, pembinaan dan pelaksanaan teknis di bidang
bimbingan dan pengentasan anak; bimbingan klien dewasa;
b. penyiapan bahan kebijakan, pembinaan dan pelaksanaan teknis di bidang b. penyiapan bahan kebijakan, pembinaan dan pelaksanaan teknis di bidang
pendampingan dan bantuan hukum; dan pengawasan dan penindakan; dan
c. penyiapan bahan kebijakan, pembinaan dan pelaksanaan teknis di bidang c. penyiapan bahan kebijakan, pembinaan dan pelaksanaan teknis di bidang
konsultasi dan fasilitator. bimbingan keterampilan dan penyaluran kerja.

Pasal 493 Pasal 497


Subdirektorat Perlindungan dan Pengentasan Anak terdiri atas: Subdirektorat Bimbingan dan Pengawasan Klien Dewasa terdiri atas:
a. Seksi Bimbingan dan Pengentasan Anak; a. Seksi Bimbingan Klien Dewasa;
b. Seksi Pendampingan dan Bantuan Hukum; dan b. Seksi Pengawasan dan Penindakan; dan
c. Seksi Konsultasi dan Fasilitator. c. Seksi Bimbingan Keterampilan dan Penyaluran Kerja.

152
151
Pasal 498 Pasal 502
(1) Seksi Bimbingan Klien Dewasa mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan (1) Seksi Penelitian Kemasyarakatan Anak mempunyai tugas melakukan
kebijakan, pemberian bimbingan dan pelaksanaan teknis di bidang bimbingan penyiapan bahan kebijakan, pemberian bimbingan dan pelaksanaan teknis di
klien dewasa. bidang penelitian kemasyarakatan anak.
(2) Seksi Pengawasan dan Penindakan mempunyai tugas melakukan penyiapan (2) Seksi Penelitian Kemasyarakatan Klien Dewasa mempunyai tugas melakukan
bahan kebijakan, pemberian bimbingan dan pelaksanaan teknis di bidang penyiapan bahan kebijakan, pemberian bimbingan dan pelaksanaan teknis di
pengawasan dan penindakan. bidang penelitian kemasyarakatan klien dewasa.
(3) Seksi Bimbingan Keterampilan dan Penyaluran Kerja mempunyai tugas (3) Seksi Pembimbing Kemasyarakatan mempunyai tugas melakukan penyiapan
melakukan penyiapan bahan kebijakan, pemberian bimbingan dan pelaksanaan bahan kebijakan, pemberian bimbingan dan pelaksanaan teknis di bidang
teknis di bidang bimbingan keterampilan dan penyaluran kerja. pembimbing kemasyarakatan.

Pasal 499 Pasal 503


Subdirektorat Penelitian Kemasyarakatan mempunyai tugas melaksanakan (1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan
penyiapan kebijakan, pembinaan dan pelaksanaan teknis di bidang penelitian rumah tangga Direktorat Bimbingan Kemasyarakatan dan Anak.
kemasyarakatan anak, klien dewasa dan pembimbing kemasyarakatan. (2) Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam
melaksanakan tugasnya secara administrasi berada dibawah Bagian
Pasal 500 Kepegawaian pada Sekretariat Direktorat Jenderal dan secara operasional
bertanggung jawab kepada Direktur Bimbingan Kemasyarakatan dan
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 499, Subdirektorat Pengentasan Anak.
Penelitian Kemasyarakatan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan kebijakan, pembinaan, dan pelaksanaan teknis di bidang Bagian Kesembilan
penelitian kemasyarakatan anak; Direktorat Bina Narapidana dan Pelayanan Tahanan
b. penyiapan bahan kebijakan, pembinaan, dan pelaksanaan teknis di bidang
penelitian kemasyarakatan klien dewasa; dan Pasal 504
c. penyiapan bahan kebijakan, pembinaan, dan pelaksanaan teknis di bidang
pembimbing kemasyarakatan. Direktorat Bina Narapidana dan Pelayanan Tahanan mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, pemberian
Pasal 501 bimbingan teknis dan evaluasi di bidang bina narapidana dan pelayanan tahanan
sesuai dengan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal
Subdirektorat Penelitian Kemasyarakatan terdiri atas: Pemasyarakatan.
a. Seksi Penelitian Kemasyarakatan Anak;
b. Seksi Penelitian Kemasyarakatan Klien Dewasa; dan Pasal 505
c. Seksi Pembimbing Kemasyarakatan.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 504, Direktorat
Bina Narapidana dan Pelayanan Tahanan menyelenggerakan fungsi:

153 154
a. penyiapan perumusan rancangan kebijakan di bidang bina narapidana dan Pasal 508
pelayanan tahanan;
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 507, Subdirektorat
b. pelaksanaan pembinaan, bimbingan dan pelayanan di bidang bina narapidana
Registrasi dan Klasifikasi menyelenggarakan fungsi:
dan pelayanan tahanan;
a. penyiapan bahan kebijakan, pembinaan dan pelaksanaan teknis di bidang
c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang bina
registrasi dan klasifikasi tahanan;
narapidana dan pelayanan tahanan;
b. penyiapan bahan kebijakan, pembinaan dan pelaksanaan teknis di bidang
d. penyiapan kebijakan, pembinaan, dan pelaksanaan teknis di bidang registrasi
registrasi dan klasifikasi narapidana; dan
dan klasifikasi;
c. penyiapan bahan kebijakan, pembinaan dan pelaksanaan teknis di bidang
e. penyiapan kebijakan, pembinaan, dan pelaksanaan teknis di bidang pelayanan
evaluasi dan penyusunan laporan pembinaan narapidana dan pelayanan
tahanan dan bantuan hukum;
tahanan.
f. penyiapan kebijakan, pembinaan, dan pelaksanaan teknis di bidang integrasi
dan tim pengamat pemasyarakatan;
Pasal 509
g. penyiapan kebijakan, pembinaan, dan pelaksanaan teknis di bidang bimbingan
kemandirian; Subdirektorat Registrasi dan Klasifikasi terdiri atas:
h. penyiapan kebijakan, pembinaan, dan pelaksanaan teknis di bidang bimbingan a. Seksi Registrasi dan Klasifikasi Tahanan;
kepribadian; dan b. Seksi Registrasi dan Klasifikasi Narapidana; dan
i. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Bina Narapidana c. Seksi Evaluasi dan Pelaporan Pembinaan Narapidana dan Pelayanan Tahanan.
dan Pelayanan Tahanan.
Pasal 510
Pasal 506
(1) Seksi Registrasi dan Klasifikasi Tahanan mempunyai tugas melakukan
Direktorat Bina Narapidana dan Pelayanan Tahanan terdiri atas: penyiapan bahan kebijakan, pemberian bimbingan dan pelaksanaan teknis di
a. Subdirektorat Registrasi dan Klasifikasi; bidang registrasi dan klasifikasi tahanan.
b. Subdirektorat Pelayanan Tahanan dan Bantuan Hukum; (2) Seksi Registrasi dan Klasifikasi Narapidana mempunyai tugas melakukan
c. Subdirektorat Integrasi dan Tim Pengamat Pemasyarakatan; penyiapan bahan kebijakan, pemberian bimbingan dan pelaksanaan teknis di
d. Subdirektorat Bimbingan Kemandirian; bidang registrasi dan klasifikasi narapidana.
e. Subdirektorat Bimbingan Kepribadian; dan (3) Seksi Evaluasi dan Pelaporan Pembinaan Narapidana dan Pelayanan Tahanan
f. Subbagian Tata Usaha. mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan evaluasi dan penyusunan
laporan pembinaan narapidana dan pelayanan tahanan.
Pasal 507
Subdirektorat Registrasi dan Klasifikasi mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan kebijakan, pembinaan dan pelaksanaan teknis di bidang registrasi dan
klasifikasi tahanan dan narapidana, serta evaluasi dan penyusunan laporan
pembinaan narapidana dan pelayanan tahanan.

155
156
Pasal 511 Pasal 515
Subdirektorat Pelayanan Tahanan dan Bantuan Hukum mempunyai tugas Subdirektorat Integrasi dan Tim Pengamat Pemasyarakatan mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan kebijakan, pembinaan, dan pelaksanaan teknis di bidang melaksanakan penyiapan kebijakan, pembinaan dan pelaksanaan teknis di bidang
pelayanan tahanan, bantuan hukum, serta bimbingan dan penyuluhan hukum pendayagunaan tim pengamat pemasyarakatan, admisi orientasi dan asimilasi,
serta integrasi umum dan khusus.
Pasal 512
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 511, Subdirektorat Pasal 516
Pelayanan Tahanan dan Bantuan Hukum menyelenggarakan fungsi: Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 515, Subdirektorat
a. penyiapan bahan kebijakan, pembinaan, dan pelaksanaan teknis di bidang Integrasi dan Tim Pengamat Pemasyarakatan menyelenggarakan fungsi:
pelayanan tahanan; a. penyiapan bahan kebijakan, pembinaan, dan pelaksanaan teknis di bidang
b. penyiapan bahan kebijakan, pembinaan, dan pelaksanaan teknis di bidang pendayagunaan tim pengamat pemasyarakatan;
bantuan hukum; dan b. penyiapan bahan kebijakan, pembinaan, dan pelaksanaan teknis di bidang
c. penyiapan bahan kebijakan, pembinaan, dan pelaksanaan teknis di bidang admisi orientasi dan asimilasi;
bimbingan dan penyuluhan hukum. c. penyiapan bahan kebijakan, pembinaan, dan pelaksanaan teknis di bidang
integrasi umum; dan
Pasal 513 d. penyiapan bahan kebijakan, pembinaan, dan pelaksanaan teknis di bidang
Subdirektorat Pelayanan Tahanan dan Bantuan Hukum terdiri atas: integrasi khusus.
a. Seksi Pelayanan Tahanan;
b. Seksi Bantuan Hukum; dan Pasal 517
c. Seksi Bimbingan dan Penyuluhan Hukum. Subdirektorat Integrasi dan Tim Pengamat Pemasyarakatan terdiri atas:
a. Seksi Pendayagunaan Tim Pengamat Pemasyarakatan;
b. Seksi Admisi Orientasi dan Asimilasi;
Pasal 514 c. Seksi Integrasi Umum; dan
(1) Seksi Pelayanan Tahanan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan d. Seksi Integrasi Khusus.
kebijakan, pemberian bimbingan dan pelaksanaan teknis di bidang pelayanan
tahanan. Pasal 518
(2) Seksi Bantuan Hukum mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan (1) Seksi Pendayagunaan Tim Pengamat Pemasyarakatan mempunyai tugas
kebijakan, pemberian bimbingan dan pelaksanaan teknis di bidang bantuan melakukan penyiapan bahan kebijakan, pemberian bimbingan dan pelaksanaan
hukum. teknis di bidang pendayagunaan Tim Pengamat Pemasyarakatan.
(3) Seksi Bimbingan dan Penyuluhan Hukum mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan kebijakan, pemberian bimbingan dan pelaksanaan teknis di
bidang bimbingan dan penyuluhan hukum.

157 158
(2) Seksi Admisi Orientasi dan Asimilasi mempunyai tugas melakukan penyiapan Pasal 521
bahan kebijakan, pemberian bimbingan dan pelaksanaan teknis di bidang
Subdirektorat Bimbingan Kemandirian terdiri atas:
admisi orientasi dan asimilasi.
a. Seksi Bimbingan Latihan Keterampilan;
(3) Seksi Integrasi Umum mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
b. Seksi Kegiatan Kerja Industri dan Jasa;
kebijakan, pemberian bimbingan dan pelaksanaan teknis di bidang integrasi
c. Seksi Kegiatan Kerja Pertanian dan Perkebunan; dan
umum.
d. Seksi Kegiatan Kerja Perikanan dan Peternakan.
(4) Seksi Integrasi Khusus mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
kebijakan, pemberian bimbingan dan pelaksanaan teknis di bidang integrasi
khusus.
Pasal 522
(1) Seksi Bimbingan Latihan Keterampilan mempunyai tugas melakukan
Pasal 519 penyiapan bahan kebijakan, pemberian bimbingan dan pelaksanaan teknis di
bidang bimbingan latihan keterampilan.
Subdirektorat Bimbingan Kemandirian mempunyai tugas melaksanakan
(2) Seksi Kegiatan Kerja Industri dan Jasa mempunyai tugas melakukan penyiapan
penyiapan kebijakan, pembinaan dan pelaksanaan teknis di bidang bimbingan
bahan kebijakan, pemberian bimbingan dan pelaksanaan teknis di bidang
latihan keterampilan, kegiatan kerja industri dan jasa, pertanian dan perkebunan,
kegiatan kerja industri dan jasa.
serta perikanan dan peternakan.
(3) Seksi Kegiatan Kerja Pertanian dan Perkebunan mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan kebijakan, pemberian bimbingan dan pelaksanaan di bidang
kegiatan kerja pertanian dan perkebunan.
Pasal 520 (4) Seksi Kegiatan Kerja Perikanan dan Peternakan mempunyai tugas melakukan
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 519, Subdirektorat penyiapan bahan kebijakan, pemberian bimbingan dan pelaksanaan teknis di
Bimbingan Kemandirian menyelenggarakan fungsi: bidang kegiatan kerja perikanan dan peternakan.
a. penyiapan bahan kebijakan, pembinaan, dan pelaksanaan teknis di bidang
bimbingan latihan keterampilan;
b. penyiapan bahan kebijakan, pembinaan, dan pelaksanaan teknis di bidang
Pasal 523
kegiatan kerja industri dan jasa;
c. penyiapan bahan kebijakan, pembinaan, dan pelaksanaan teknis di bidang Subdirektorat Bimbingan Kepribadian mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
kegiatan kerja pertanian dan perkebunan; dan bahan kebijakan, pembinaan, dan pelaksanaan teknis di bidang keagamaan, olah
d. penyiapan bahan kebijakan, pembinaan, dan pelaksanaan teknis di bidang raga dan kesenian, serta bimbingan intelektual dan kesadaran bernegara.
kegiatan kerja perikanan dan peternakan.

159 160
Pasal 524
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 523, Subdirektorat (2) Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam
Bimbingan Kepribadian menyelenggarakan fungsi: melaksanakan tugasnya secara administrasi berada di bawah Bagian
a. penyiapan bahan kebijakan, pembinaan, dan pelaksanaan teknis di bidang Kepegawaian pada Sekretariat Direktorat Jenderal dan secara operasional
keagamaan; bertanggung jawab kepada Direktur Bina Narapidana dan Pelayanan Tahanan.
b. penyiapan bahan kebijakan, pembinaan, dan pelaksanaan teknis di bidang olah
raga dan kesenian; dan
c. penyiapan bahan kebijakan, pembinaan, dan pelaksanaan teknis di bidang
bimbingan intelektual dan kesadaran bernegara.

Pasal 525
Subdirektorat Bimbingan Kepribadian terdiri atas:
a. Seksi Keagamaan;
b. Seksi Olah Raga dan Kesenian; dan
c. Seksi Bimbingan Intelektual dan Kesadaran Bernegara.

Pasal 526
(1) Seksi Keagamaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan,
pemberian bimbingan dan pelaksanaan teknis di bidang keagamaan.
(2) Seksi Olah Raga dan Kesenian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
kebijakan, pemberian bimbingan dan pelaksanaan teknis di bidang olah raga
dan kesenian.
(3) Seksi Bimbingan Intelektual dan Kesadaran Bernegara mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan kebijakan, pemberian bimbingan dan pelaksanaan
teknis di bidang bimbingan intelektual dan kesadaran bernegara.

Pasal 527
(1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan
rumah tangga Direktorat Bina Narapidana dan Pelayanan Tahanan.

162
161
c. Direktorat Izin Tinggal dan Status Keimigrasian;
BAB VII d. Direktorat Intelijen Keimigrasian;
DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI e. Direktorat Penyidikan dan Penindakan Keimigrasian;
f. Direktorat Lintas Batas dan Kerja Sama Luar Negeri Keimigrasian; dan
Bagian Kesatu g. Direktorat Sistem dan Teknologi Informasi Keimigrasian.
Kedudukan, Tugas, dan Fungsi

Pasal 528 Bagian Ketiga


(1) Direktorat Jenderal Imigrasi adalah unsur pelaksana yang berada di bawah dan Sekretariat Direktorat Jenderal
bertanggung jawab kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia.
(2) Direktorat Jenderal Imigrasi dipimpin oleh seorang Direktur Jenderal. Pasal 532
Sekretariat Direktorat Jenderal mempunyai tugas memberikan pelayanan teknis
Pasal 529 dan administratif kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan Direktorat
Direktorat Jenderal Imigrasi mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan Jenderal Imigrasi.
kebijakan dan standardisasi teknis di bidang imigrasi.
Pasal 533
Pasal 530 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 532, Sekretariat
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 529, Direktorat Direktorat Jenderal menyelenggarakan fungsi :
Jenderal Imigrasi menyelenggarakan fungsi : a. pelaksanaan koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran;
a. perumusan kebijakan di bidang imigrasi; b. pengelolaan urusan kepegawaian;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang imigrasi; c. pengelolaan urusan keuangan;
c. penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang imigrasi; d. pengelolaan urusan barang milik negara dan rumah tangga;
d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang imigrasi; dan e. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan Direktorat Jenderal Imigrasi; dan
e. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Imigrasi. f. pelaksanaan hubungan masyarakat dan urusan tata usaha Direktorat Jenderal
Imigrasi.

Bagian Kedua Pasal 534


Susunan Organisasi Sekretariat Direktorat Jenderal terdiri atas:
a. Bagian Program dan Pelaporan;
Pasal 531 b. Bagian Kepegawaian;
Direktorat Jenderal Imigrasi terdiri atas : c. Bagian Keuangan;
a. Sekretariat Direktorat Jenderal; d. Bagian Pengelolaan Barang Milik Negara dan Rumah Tangga;
b. Direktorat Dokumen Perjalanan, Visa dan Fasilitas Keimigrasian; e. Bagian Hubungan Masyarakat dan Tata Usaha; dan
f. Kelompok Jabatan Fungsional.
163 164
Pasal 535 Pasal 539
Bagian Program dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan Bagian Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan
penyusunan rencana, program dan anggaran, serta evaluasi dan penyusunan kepegawaian di lingkungan Direktorat Jenderal Imigrasi.
laporan.
Pasal 540
Pasal 536 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 539, Bagian
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 535, Bagian Kepegawaian menyelenggarakan fungsi:
Program dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan bahan penyusunan formasi, pendataan dan pengembangan pegawai
a. pelaksanaan koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran; di lingkungan Direktorat Jenderal Imigrasi;
b. pengumpulan, pengolahan, penyajian data dan informasi; b. penyiapan bahan penetapan mutasi dan administrasi jabatan struktural dan
c. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan Direktorat Jenderal Imigrasi; dan fungsional, serta analisis jabatan; dan
d. penyiapan bahan pengkajian, penyusunan dan perancangan, serta c. penyiapan bahan pelatihan, pembinaan dan pengembangan sumber daya
penghimpunan peraturan perundang-undangan di bidang keimigrasian. manusia, serta penetapan pemberhentian dan pensiun pegawai.

Pasal 537 Pasal 541


Bagian Program dan Pelaporan terdiri atas: Bagian Kepegawaian terdiri atas:
a. Subbagian Data dan Informasi; a. Subbagian Umum Kepegawaian;
b. Subbagian Penyusunan Rencana dan Anggaran; b. Subbagian Mutasi dan Administrasi Jabatan; dan
c. Subbagian Peraturan Perundang-undangan; dan c. Subbagian Pengembangan dan Pemberhentian.
d. Subbagian Evaluasi dan Pelaporan.
Pasal 542
Pasal 538 (1) Subbagian Umum Kepegawaian mempunyai tugas melakukan penyiapan
(1) Subbagian Data dan Informasi mempunyai tugas melakukan pengumpulan, bahan penetapan analisa kebutuhan pengadaan pegawai, pengelolaan dan
pengolahan, penyajian data dan informasi. pemutakhiran data kepegawaian, pengelolaan urusan daftar penilaian
(2) Subbagian Penyusunan Rencana dan Anggaran mempunyai tugas melakukan pelaksanaan pekerjaan, asuransi kesehatan, kartu pegawai, kartu istri, kartu
penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran. suami, tabungan asuransi pensiun, badan pertimbangan tabungan perumahan,
(3) Subbagian Peraturan Perundang-undangan mempunyai tugas melakukan penyidik pegawai negeri sipil, paspor dinas dan administrasi kepegawaian
penyiapan bahan koordinasi, pengkajian, penyusunan dan perancangan, serta lainnya serta penyusunan laporan kepegawaian di lingkungan Direktorat
penghimpunan peraturan perundang-undangan di bidang keimigrasian. Jenderal Imigrasi.
(4) Subbagian Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan penyiapan (2) Subbagian Mutasi dan Administrasi Jabatan mempunyai tugas melakukan
bahan evaluasi dan penyusunan laporan. penyiapan bahan penetapan pengangkatan, kepangkatan, penggajian, mutasi
pegawai dan pengelolaan administrasi jabatan struktural dan fungsional serta

165
166
analisis jabatan dan perencanaan karir pegawai di lingkungan Direktorat Pasal 547
Jenderal Imigrasi.
Bagian Pengelolaan Barang Milik Negara dan Rumah Tangga mempunyai tugas
(3) Subbagian Pengembangan dan Pemberhentian mempunyai tugas melakukan
melaksanakan pengelolaan analisa kebutuhan, pengadaan, inventarisasi barang
penyiapan bahan rencana pengembangan sumber daya manusia, bahan
milik negara, penghapusan dan urusan rumah tangga di lingkungan Direktorat
penetapan pemberhentian dan pensiun, pengelolaan administrasi hukuman
Jenderal Imigrasi.
disiplin dan pengurusan pemberian tanda penghargaan pegawai di lingkungan
Direktorat Jenderal Imigrasi.
Pasal 548
Pasal 543 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 547, Bagian
Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan keuangan Pengelolaan Barang Milik Negara dan Rumah Tangga menyelenggarakan fungsi:
di lingkungan Direktorat Jenderal Imigrasi. a. penyiapan penyusunan rencana kebutuhan sarana dan prasarana;
b. penyiapan penyusunan rencana pengadaan barang dan jasa;
c. penyiapan penyusunan rencana penggunaan, inventarisasi, penyimpanan, dan
Pasal 544
penghapusan barang milik negara; dan
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 543, Bagian d. pengelolaan urusan rumah tangga di lingkungan Direktorat Jenderal Imigrasi.
Keuangan menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan anggaran, pembuatan daftar gaji dan pembayaran gaji pegawai; Pasal 549
b. pelaksanaan urusan perbendaharaan dan tata usaha keuangan; dan
Bagian Pengelolaan Barang Milik Negara dan Rumah Tangga terdiri atas:
c. pelaksanaan urusan pembukuan, perhitungan, dan penyusunan laporan
a. Subbagian Penatausahaan Barang Milik Negara;
keuangan.
b. Subbagian Penyimpanan dan Penyaluran Barang Milik Negara;
Pasal 545 c. Subbagian Penilaian dan Penghapusan Barang Milik Negara; dan
d. Subbagian Rumah Tangga.
Bagian Keuangan terdiri atas:
a. Subbagian Pelaksanaan Anggaran; Pasal 550
b. Subbagian Perbendaharaan; dan
c. Subbagian Akuntansi dan Pelaporan. (1) Subbagian Penatausahaan Barang Milik Negara mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan, analisa dan penyusunan rencana kebutuhan sarana dan
Pasal 546 prasarana.
(2) Subbagian Penyimpanan dan Penyaluran Barang Milik Negara mempunyai
(1) Subbagian Pelaksanaan Anggaran mempunyai tugas melakukan pelaksanaan
tugas melakukan penyiapan bahan dan penyusunan rencana pengadaan,
urusan anggaran, pembuatan daftar gaji dan pembayaran gaji pegawai.
pembentukan panitia lelang, serta koordinasi pelaksanaan pengadaan barang
(2) Subbagian Perbendaharaan mempunyai tugas melakukan urusan
dan jasa.
perbendaharaan dan tata usaha keuangan.
(3) Subbagian Penilaian dan Penghapusan Barang Milik Negara mempunyai tugas
(3) Subbagian Akuntansi dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan pembukuan,
melakukan penyiapan bahan inventarisasi, penyimpanan, dan penghapusan
perhitungan, dan penyusunan laporan keuangan.
barang milik negara.

167 168
(4) Subbagian Rumah Tangga mempunyai tugas melakukan pengelolaan urusan pendistribusian surat di lingkungan Direktorat Jenderal Imigrasi, dokumentasi,
rumah tangga, pemeliharaan sarana dan prasarana, serta pengamanan. arsip, dan kesejarahan serta penataan perpustakaan.
(3) Subbagian Tata Usaha Pimpinan dan Protokol mempunyai tugas melakukan
Pasal 551 urusan tata usaha Direktur Jenderal Imigrasi dan keprotokolan.
Bagian Hubungan Masyarakat dan Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan
urusan hubungan masyarakat, persuratan, dokumentasi dan kepustakaan serta tata
usaha pimpinan dan keprotokolan di lingkungan Direktorat Jenderal Imigrasi.
Bagian Keempat
Pasal 552 Direktorat Dokumen Perjalanan, Visa dan Fasilitas Keimigrasian

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 551, Bagian Pasal 555
Hubungan Masyarakat dan Tata Usaha menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan dan pelaksanaan pengelolaan informasi dan komunikasi publik Direktorat Dokumen Perjalanan, Visa dan Fasilitas Keimigrasian mempunyai
keimigrasian; tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, pemberian
b. penyiapan dan pelaksanaan sosialisasi, pemberian pendapat dan pertimbangan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pelayanan dokumen perjalanan, visa dan
serta fasilitasi hukum di bidang keimigrasian; fasilitas keimigrasian sesuai dengan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Direktur
c. pengelolaaan urusan persuratan, pengetikan, penggandaan dan pendistribusian Jenderal Imigrasi.
di lingkungan Direktorat Jenderal Imigrasi;
d. pengelolaan urusan arsip, dokumentasi, dan kesejarahan serta perpustakaan; Pasal 556
dan Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 555, Direktorat
e. pelaksanaan urusan tata usaha Direktur Jenderal Imigrasi dan keprotokolan. Dokumen Perjalanan, Visa dan Fasilitas Keimigrasian menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan rancangan kebijakan di bidang dokumen perjalanan, visa
Pasal 553 dan fasilitas keimigrasian;
Bagian Hubungan Masyarakat dan Tata Usaha terdiri atas : b. pelaksanaan pembinaan, bimbingan dan pelayanan di bidang dokumen
a. Subbagian Hubungan Masyarakat; perjalanan, visa dan fasilitas keimigrasian;
b. Subbagian Persuratan, Dokumentasi dan Kepustakaan; dan c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
e. Subbagian Tata Usaha Pimpinan dan Protokol. dokumen perjalanan, visa dan fasilitas keimigrasian;
d. penyiapan perumusan dan pengkoordinasian kebijakan teknis di bidang surat
Pasal 554 perjalanan dan surat perjalanan khusus tenaga kerja indonesia, visa, izin masuk,
bertolak, dan tempat pemeriksaan imigrasi serta fasilitas keimigrasian;
(1) Subbagian Hubungan Masyarakat mempunyai tugas melakukan penyiapan e. pelaksanaan pembinaan, pengendalian dan bimbingan teknis di bidang surat
bahan dan pengelolaan informasi dan komunikasi publik keimigrasian serta perjalanan dan surat perjalanan khusus tenaga kerja indonesia, visa, izin masuk,
pelaksanaan sosialisasi, pemberian pendapat, pertimbangan dan fasilitasi bertolak, dan tempat pemeriksaan imigrasi serta fasilitas keimigrasian;
hukum di bidang keimigrasian.
(2) Subbagian Persuratan, Dokumentasi dan Kepustakaan mempunyai tugas
melakukan pengelolaan urusan persuratan, pengetikan, penggandaan dan
169 170
f. pelaksanaan kebijakan di bidang surat perjalanan dan surat perjalanan khusus Pasal 560
tenaga kerja indonesia, visa, izin masuk, bertolak, tempat pemeriksaan
Subdirektorat Surat Perjalanan terdiri atas:
imigrasi serta fasilitas keimigrasian; dan
a. Seksi Pelayanan Paspor Biasa; dan
g. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga, serta evaluasi dan
b. Seksi Analisa Pemberian Paspor Biasa.
penyusunan laporan Direktorat Dokumen Perjalanan, Visa dan Fasilitas
Keimigrasian.
Pasal 561

Pasal 557 (1) Seksi Pelayanan Paspor Biasa mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
perumusan dan koordinasi kebijakan, bimbingan teknis serta pelaksanaan
Direktorat Dokumen Perjalanan, Visa dan Fasilitas Keimigrasian terdiri atas: kebijakan dalam rangka pemberian/penerbitan paspor biasa dan pas lintas batas
a. Subdirektorat Surat Perjalanan; serta pengesahan surat perjalanan.
b. Subdirektorat Surat Perjalanan Khusus Tenaga Kerja Indonesia; (2) Seksi Analisa Pemberian Paspor Biasa mempunyai tugas melakukan penyiapan
c. Subdirektorat Visa; bahan perumusan dan koordinasi kebijakan, bimbingan teknis serta
d. Subdirektorat Izin Masuk, Bertolak, dan Tempat Pemeriksaan Imigrasi; pelaksanaan kebijakan dalam rangka pengendalian pemberian/penerbitan
e. Subdirektorat Fasilitas Keimigrasian; dan paspor biasa dan pas lintas batas serta penelaahan dalam rangka persetujuan
f. Subbagian Tata Usaha. pemberian/penerbitan paspor biasa dan pas lintas batas.

Pasal 558 Pasal 562


Subdirektorat Surat Perjalanan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan Subdirektorat Surat Perjalanan Khusus Tenaga Kerja Indonesia mempunyai tugas
perumusan dan koordinasi kebijakan, bimbingan teknis, serta pelaksanaan melaksanakan penyiapan perumusan dan koordinasi kebijakan, bimbingan teknis
kebijakan dalam rangka pemberian/penerbitan dan pengesahan, serta serta pelaksanaan kebijakan dalam rangka pemberian/penerbitan dan pengesahan,
pengendalian surat perjalanan/paspor biasa. serta pengendalian surat perjalanan khusus tenaga kerja Indonesia Timur Tengah.

Pasal 559 Pasal 563


Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 558, Subdirektorat Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 562, Subdirektorat
Surat Perjalanan menyelenggarakan fungsi: Surat Perjalanan Khusus Tenaga Kerja Indonesia menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan dan koordinasi kebijakan, bimbingan teknis, serta a. penyiapan perumusan dan koordinasi kebijakan, bimbingan teknis serta
pelaksanaan kebijakan dalam rangka pemberian/penerbitan dan pengesahan pelaksanaan kebijakan dalam rangka pemberian/penerbitan dan pengesahan
surat perjalanan paspor biasa; dan surat perjalanan khusus tenaga kerja Indonesia Timur Tengah; dan
b. penyiapan perumusan dan koordinasi kebijakan bimbingan teknis, serta b. penyiapan perumusan dan koordinasi kebijakan, bimbingan teknis, serta
pelaksanaan analisa dalam rangka pemberian surat perjalanan/paspor biasa. pelaksanaan kebijakan dalam rangka pengendalian pemberian surat perjalanan
khusus tenaga kerja Indonesia Timur Tengah serta analisa dan pemeriksaan
paspor hilang, rusak dan penggandaan.

171 172
Pasal 564 d. penyiapan bahan perumusan dan koordinasi kebijakan, bimbingan teknis,
Subdirektorat Surat Perjalanan Khusus Tenaga Kerja Indonesia terdiri atas: serta penelaahan dan pelaksanaan kebijakan dalam rangka persetujuan
a. Seksi Pelayanan Paspor Tenaga Kerja Indonesia; dan pemberian visa untuk negara tertentu.
b. Seksi Analisa Pemberian Paspor Tenaga Kerja Indonesia.
Pasal 568
Pasal 565 Subdirektorat Visa terdiri atas:
(1) Seksi Pelayanan Paspor Tenaga Kerja Indonesia mempunyai tugas melakukan a. Seksi Visa Kunjungan;
penyiapan bahan perumusan dan koordinasi kebijakan, bimbingan teknis serta b. Seksi Visa Kunjungan Saat Kedatangan;
pelaksanaan kebijakan dalam rangka pemberian paspor khusus tenaga kerja c. Seksi Visa Tinggal Terbatas; dan
Indonesia Timur Tengah. d. Seksi Visa Untuk Negara Tertentu.
(2) Seksi Analisa Pemberian Paspor Tenaga Kerja Indonesia mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perumusan dan koordinasi kebijakan, bimbingan Pasal 569
teknis dalam rangka pengendalian pemberian surat perjalanan khusus tenaga
kerja Indonesia Timur Tengah, serta analisa dan pemeriksaan paspor hilang, (1) Seksi Visa Kunjungan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
rusak dan penggandaan. perumusan dan koordinasi kebijakan, bimbingan teknis serta penelaahan dan
pelaksanaan kebijakan dalam rangka persetujuan pemberian visa kunjungan.
Pasal 566 (2) Seksi Visa Kunjungan Saat Kedatangan mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan dan koordinasi kebijakan, bimbingan teknis serta
Subdirektorat Visa mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan penelaahan dan pelaksanaan kebijakan dalam rangka persetujuan pemberian
koordinasi kebijakan, bimbingan teknis serta penelaahan dan pelaksanaan visa kunjungan, visa singgah, dan visa tinggal terbatas saat kedatangan.
kebijakan dalam rangka persetujuan pemberian visa. (3) Seksi Visa Tinggal Terbatas mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
perumusan dan koordinasi kebijakan, bimbingan teknis, serta penelaahan dan
Pasal 567 pelaksanaan kebijakan dalam rangka persetujuan pemberian visa tinggal
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dalam Pasal 566, Subdirektorat Visa terbatas.
menyelenggarakan fungsi: (4) Seksi Visa Untuk Negara Tertentu mempunyai tugas melakukan penyiapan
a. penyiapan perumusan dan koordinasi kebijakan, bimbingan teknis, serta bahan perumusan dan koordinasi kebijakan, bimbingan teknis, serta
penelaahan dan pelaksanaan kebijakan dalam rangka persetujuan pemberian penelaahan dan pelaksanaan kebijakan dalam rangka persetujuan pemberian
visa kunjungan; visa untuk negara tertentu.
b. penyiapan bahan perumusan dan koordinasi kebijakan, bimbingan teknis,
serta penelaahan dan pelaksanaan kebijakan dalam rangka persetujuan
pemberian visa saat kedatangan;
c. penyiapan bahan perumusan dan koordinasi kebijakan, bimbingan teknis,
serta penelaahan dan pelaksanaan kebijakan dalam rangka persetujuan
pemberian visa tinggal terbatas; dan

173 174
Pasal 570 bimbingan teknis serta pelaksanaan kebijakan dalam rangka pelaksanaan tugas
Subdirektorat Izin Masuk, Bertolak, dan Tempat Pemeriksaan Imigrasi mempunyai dan pengendalian di Tempat Pemeriksaan Imigrasi dan Pos Lintas Batas.
tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan koordinasi kebijakan bimbingan
teknis dalam rangka persetujuan pemberian izin masuk, izin bertolak serta Pasal 574
pelaksanaan kebijakan di Tempat Pemeriksaan Imigrasi dan Pos Lintas Batas. Subdirektorat Fasilitas Keimigrasian mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
perumusan, kebijakan dan bimbingan teknis serta koordinasi dengan instansi
Pasal 571 terkait dalam rangka pemberian fasilitas keimigrasian untuk ibadah keagamaan dan
pemeriksaan keimigrasian di atas alat angkut.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 570, Subdirektorat
Izin Masuk,Bertolak, dan Tempat Pemeriksaan Imigrasi menyelenggarakan fungsi: Pasal 575
a. penyiapan perumusan dan koordinasi kebijakan dan bimbingan teknis dalam
rangka persetujuan pemberian izin masuk; Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 574, Subdirektorat
b. penyiapan perumusan dan koordinasi kebijakan dan bimbingan teknis dalam Fasilitas Keimigrasian menyelenggarakan fungsi:
rangka persetujuan pemberian izin bertolak; dan a. penyiapan perumusan kebijakan dan bimbingan teknis serta koordinasi
c. penyiapan perumusan dan koordinasi kebijakan dan bimbingan teknis serta dengan instansi terkait dalam rangka pemberian fasilitas keimigrasian untuk
pelaksanaan kebijakan dalam rangka pelaksanaan tugas dan pengendalian di ibadah keagamaan; dan
Tempat Pemeriksaan Imigrasi dan Pos Lintas Batas. b. penyiapan perumusan kebijakan dan bimbingan teknis serta koordinasi dengan
instansi terkait dalam rangka pemberian fasilitas keimigrasian untuk
Pasal 572 pemeriksaan keimigrasian di atas alat angkut.
Subdirektorat Izin Masuk, Bertolak, dan Tempat Pemeriksaan Imigrasi terdiri atas: Pasal 576
a. Seksi Izin Masuk;
b. Seksi Izin Bertolak; dan Subdirektorat Fasilitas Keimigrasian terdiri atas:
c. Seksi Tempat Pemeriksaan Imigrasi dan Pos Lintas Batas. a. Seksi Layanan Keagamaan; dan
b. Seksi Layanan Pendaratan di Atas Alat Angkut.
Pasal 573
Pasal 577
(1) Seksi Izin Masuk mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan
dan koordinasi kebijakan dan bimbingan teknis dalam rangka persetujuan (1) Seksi Layanan Keagamaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
pemberian izin masuk, izin masuk kembali dan izin masuk darurat. perumusan kebijakan dan bimbingan teknis, serta koordinasi dengan instansi
(2) Seksi Izin Bertolak mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan terkait dalam rangka pemberian fasilitas keimigrasian untuk ibadah keagamaan.
dan koordinasi kebijakan dan bimbingan teknis dalam rangka persetujuan (2) Seksi Layanan Pendaratan di Atas Alat Angkut mempunyai tugas melakukan
pemberian izin bertolak. penyiapan bahan perumusan, kebijakan dan bimbingan teknis serta koordinasi
(3) Seksi Tempat Pemeriksaan Imigrasi dan Pos Lintas Batas mempunyai tugas dengan instansi terkait dalam rangka pemberian fasilitas keimigrasian untuk
melakukan penyiapan bahan perumusan dan koordinasi kebijakan dan pemeriksaan keimigrasian di atas alat angkut.

175
176
Pasal 578 e. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga, serta evaluasi dan
(1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan penyusunan laporan Direktorat Izin Tinggal dan Status Keimigrasian.
rumah tangga, serta evaluasi dan penyusunan laporan Direktorat Dokumen
Perjalanan, Visa dan Fasilitas Keimigrasian. Pasal 581
(2) Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam Direktorat Izin Tinggal dan Status Keimigrasian terdiri atas:
melaksanakan tugasnya secara administrasi berada dibawah Bagian a. Subdirektorat Izin Tinggal;
Kepegawaian pada Sekretariat Direktorat Jenderal dan secara operasional b. Subdirektorat Alih Status Keimigrasian;
bertanggung jawab kepada Direktur Dokumen Perjalanan, Visa dan Fasilitas c. Subdirektorat Penelaahan Status Keimigrasian dan Kewarganegaraan; dan
Keimigrasian. d. Subbagian Tata Usaha.

Pasal 582
Subdirektorat Izin Tinggal mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan,
dan koordinasi kebijakan, bimbingan teknis serta pelaksanaan kebijakan di bidang
Bagian Kelima izin tinggal.
Direktorat Izin Tinggal dan Status Keimigrasian
Pasal 583
Pasal 579
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 582, Subdirektorat
Direktorat Izin Tinggal dan Status Keimigrasian mempunyai tugas melaksanakan
Izin Tinggal menyelenggarakan fungsi:
penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, pemberian bimbingan teknis dan
a. penyiapan perumusan dan koordinasi kebijakan serta bimbingan teknis di
evaluasi di bidang pelayanan izin tinggal dan status keimigrasian sesuai dengan
bidang izin tinggal kunjungan, izin tinggal terbatas, izin tinggal tetap dan izin
kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Imigrasi.
tinggal khusus dan darurat; dan
b. penyiapan pelaksanaan kebijakan dalam rangka persetujuan pemberian izin
Pasal 580
tinggal kunjungan, izin tinggal terbatas, izin tinggal tetap dan izin tinggal
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 579, Direktorat khusus dan darurat beserta perpanjangannya.
Izin Tinggal dan Status Keimigrasian menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan rancangan kebijakan di bidang izin tinggal, alih status Pasal 584
keimigrasian, dan penelaahan status keimigrasian dan kewarganegaraan;
Subdirektorat Izin Tinggal terdiri atas:
b. pelaksanaan pembinaan, bimbingan dan pelayanan di bidang izin tinggal, alih
a. Seksi Izin Tinggal Kunjungan;
status keimigrasian, dan penelaahan status keimigrasian dan kewarganegaraan;
b. Seksi Izin Tinggal Terbatas;
c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang izin
c. Seksi Izin Tinggal Tetap; dan
tinggal, alih status keimigrasian, dan penelaahan status keimigrasian dan
d. Seksi Izin Tinggal Khusus dan Darurat.
kewarganegaraan;
d. pelaksanaan kebijakan teknis di bidang izin tinggal, alih status keimigrasian,
dan penelaahan status keimigrasian dan kewarganegaraan; dan

177 178
Pasal 585 a. penyiapan perumusan dan koordinasi kebijakan, bimbingan teknis, serta
(1) Seksi Izin Tinggal Kunjungan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan dalam rangka pemberian persetujuan alih status izin
perumusan dan koordinasi kebijakan, bimbingan teknis serta pelaksanaan kunjungan menjadi izin tinggal terbatas; dan
kebijakan dalam rangka persetujuan pemberian izin tinggal kunjungan dan b. penyiapan bahan perumusan dan koordinasi kebijakan, bimbingan teknis, serta
perpanjangannya. pelaksanaan kebijakan dalam rangka pemberian persetujuan alih status izin
(2) Seksi Izin Tinggal Terbatas mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan tinggal terbatas menjadi izin tinggal tetap.
perumusan dan koordinasi kebijakan, bimbingan teknis serta pelaksanaan
kebijakan dalam rangka persetujuan pemberian izin tinggal terbatas dan Pasal 588
perpanjangannya. Subdirektorat Alih Status Keimigrasian terdiri atas:
(3) Seksi Izin Tinggal Tetap mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan a. Seksi Alih Status Izin Tinggal Terbatas; dan
perumusan dan koordinasi kebijakan, bimbingan teknis serta pelaksanaan b. Seksi Alih Status Izin Tinggal Tetap.
kebijakan teknis dalam rangka persetujuan pemberian izin tinggal tetap dan
perpanjangannya. Pasal 589
(4) Seksi Izin Tinggal Khusus dan Darurat mempunyai tugas melakukan penyiapan
(1) Seksi Alih Status Izin Tinggal Terbatas mempunyai tugas melakukan
bahan perumusan dan koordinasi kebijakan, bimbingan teknis serta
penyiapan bahan perumusan dan koordinasi kebijakan, bimbingan teknis, serta
pelaksanaan kebijakan teknis dalam rangka persetujuan pemberian izin tinggal
pelaksanaan kebijakan dalam rangka pemberian persetujuan alih status izin
khusus bagi orang asing yang bekerja pada alat apung di wilayah perairan
kunjungan menjadi izin tinggal terbatas.
Indonesia, instalasi lepas pantai, perairan nusantara, laut teritorial, landas
(2) Seksi Alih Status Izin Tinggal Tetap mempunyai tugas melakukan penyiapan
kontinen dan/atau pada zona ekonomi ekslusif, serta persetujuan pemberian
bahan perumusan dan koordinasi kebijakan, bimbingan teknis, serta
izin tinggal darurat bagi orang asing yang singgah atau tetap singgah,
pelaksanaan kebijakan dalam rangka pemberian persetujuan alih status izin
kunjungan, tinggal dan/atau sebab lain berada di Indonesia karena keadaan
tinggal terbatas menjadi izin tinggal tetap.
darurat.
Pasal 590
Pasal 586
Subdirektorat Penelaahan Status Keimigrasian dan Kewarganegaraan mempunyai
Subdirektorat Alih Status Keimigrasian mempunyai tugas melaksanakan
tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan koordinasi kebijakan, bimbingan
penyiapan perumusan dan koordinasi kebijakan, bimbingan teknis serta
teknis serta pelaksanaan kebijakan di bidang penelaahan status keimigrasian dan
pelaksanaan kebijakan dalam rangka pemberian persetujuan alih status
kewarganegaraan dalam rangka persetujuan dan/atau pemberian Surat Keterangan
keimigrasian.
Keimigrasian (SKIM) atau Surat Keterangan lain yang berkaitan dengan status
kewarganegaraan.
Pasal 587
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 586, Subdirektorat
Alih Status Keimigrasian menyelenggarakan fungsi:

179 180
Pasal 591 (2) Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 590, Subdirektorat melaksanakan tugasnya secara administrasi berada di bawah Bagian
Penelaahan Status Keimigrasian dan Kewarganegaraan menyelenggarakan fungsi: Kepegawaian pada Sekretariat Direktorat Jenderal dan secara operasional
a. penyiapan bahan perumusan dan koordinasi kebijakan, bimbingan teknis serta bertanggung jawab kepada Direktur Izin Tinggal dan Status Keimigrasian.
pelaksanaan kebijakan di bidang penelaahan status keimigrasian bagi orang
asing tanpa dokumen, sedang dan/atau telah selesai menjalani proses peradilan
pidana; dan
b. penyiapan bahan perumusan dan koordinasi kebijakan, bimbingan teknis, serta Bagian Keenam
pelaksanaan kebijakan di bidang kewarganegaraan dalam rangka persetujuan Direktorat Intelijen Keimigrasian
dan/atau pemberian Surat Keterangan Keimigrasian (SKIM) atau surat
keterangan lain yang berkaitan dengan status kewarganegaraan.
Pasal 595
Pasal 592 Direktorat Intelijen Keimigrasian mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
Subdirektorat Penelaahan Status Keimigrasian dan Kewarganegaraan terdiri atas: perumusan dan pelaksanaan kebijakan, pemberian bimbingan teknis dan evaluasi
a. Seksi Penelaahan Status Keimigrasian; dan di bidang intelijen keimigrasian sesuai dengan kebijakan teknis yang ditetapkan
b. Seksi Surat Keterangan Keimigrasian (SKIM). oleh Direktur Jenderal Imigrasi.

Pasal 593
(1) Seksi Penelaahan Status Keimigrasian mempunyai tugas melakukan penyiapan Pasal 596
bahan perumusan dan koordinasi kebijakan, bimbingan teknis, serta
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 595, Direktorat
pelaksanaan kebijakan di bidang penelaahan status keimigrasian bagi orang
Intelijen Keimigrasian menyelenggarakan fungsi:
asing tanpa dokumen, sedang dan/atau telah selesai menjalani proses peradilan
a. penyiapan perumusan rancangan kebijakan di bidang intelijen keimigrasian;
pidana.
b. pelaksanaan pembinaan, bimbingan dan pelayanan di bidang intelijen
(2) Seksi Surat Keterangan Keimigrasian (SKIM) mempunyai tugas melakukan
keimigrasian;
penyiapan bahan perumusan dan koordinasi kebijakan dan bimbingan teknis,
c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
serta pelaksanaan kebijakan di bidang kewarganegaraan dalam rangka
intelijen keimigrasian;
persetujuan dan/atau pemberian Surat Keterangan Keimigrasian (SKIM) atau
d. perumusan dan koordinasi kebijakan di bidang operasi intelijen keimigrasian,
surat keterangan lain yang berkaitan dengan status kewarganegaraan.
pengamanan keimigrasian, produksi intelijen keimigrasian, dan kerja sama
intelijen keimigrasian;
Pasal 594
e. pembinaan, pengendalian dan bimbingan teknis di bidang operasi intelijen
(1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan keimigrasian, pengamanan keimigrasian, produksi intelijen keimigrasian, dan
rumah tangga, serta evaluasi dan penyusunan laporan Direktorat Izin Tinggal kerja sama intelijen keimigrasian;
dan Status Keimigrasian.
182
181
f. pelaksanaan kebijakan teknis di bidang operasi intelijen keimigrasian, c. Seksi Penggalangan.
pengamanan keimigrasian, produksi intelijen keimigrasian dan kerja sama
intelijen keimigrasian; dan
Pasal 601
g. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga, serta evaluasi dan
penyusunan laporan Direktorat Intelijen Keimigrasian. (1) Seksi Pengawasan Orang Asing mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
perumusan dan koordinasi kebijakan, bimbingan teknis serta pelaksanaan
kebijakan di bidang pengawasan dan penyelidikan terkait pelanggaran lalu
Pasal 597 lintas orang asing dari dan ke wilayah Republik Indonesia, keberadaan dan
kegiatan orang asing di wilayah Republik Indonesia, serta terhadap Warga
Direktorat Intelijen Keimigrasian terdiri atas:
Negara Indonesia yang terkait dengan dugaan pelanggaran ketentuan
a. Subdirektorat Operasi Intelijen Keimigrasian;
keimigrasian oleh orang asing.
b. Subdirektorat Pengamanan Keimigrasian
(2) Seksi Operasi Kewilayahan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
c. Subdirektorat Produksi Intelijen Keimigrasian;
perumusan kebijakan dan bimbingan teknis serta perencanaan terkait
d. Subdirektorat Kerja Sama Intelijen Keimigrasian; dan
pelaksanaan dan koordinasi operasi kewilayahan yang dilaksanakan oleh
e. Subbagian Tata Usaha.
Divisi Keimigrasian dan Unit Pelaksana Teknis di daerah terhadap pelanggaran
ketentuan keimigrasian yang berdampak pada masalah keimigrasian berskala
Pasal 598
nasional, masalah hubungan antar negara atau masalah kerjasama dengan
Subdirektorat Operasi Intelijen Keimigrasian mempunyai tugas melaksanakan organisasi internasional.
penyiapan perumusan dan koordinasi kebijakan, bimbingan teknis, dan (3) Seksi Penggalangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan
pelaksanaan kebijakan di bidang operasi intelijen keimigrasian. dan koordinasi kebijakan, bimbingan teknis serta pelaksanaan penggalangan
dalam rangka pembentukan sikap masyarakat agar sesuai dengan ketentuan
Pasal 599 keimigrasian.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 598, Subdirektorat Pasal 602
Operasi Intelijen Keimigrasian menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan dan koordinasi kebijakan, bimbingan teknis serta Subdirektorat Pengamanan Keimigrasian mempunyai tugas melaksanakan
pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan orang asing, operasi penyiapan perumusan dan koordinasi kebijakan, bimbingan teknis, serta
kewilayahan, dan penggalangan; dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengamanan keimigrasian.
b. pelaksanaan perencanaan dan koordinasi di bidang pengawasan orang asing,
operasi kewilayahan, dan penggalangan. Pasal 603
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 602, Subdirektorat
Pasal 600
Pengamanan Keimigrasian menyelenggarakan fungsi:
Subdirektorat Operasi Intelijen Keimigrasian terdiri atas: a. penyiapan perumusan dan koordinasi kebijakan, bimbingan teknis serta
a. Seksi Pengawasan Orang Asing; pelaksanaan kebijakan di bidang pengamanan kantor dan instalasi vital,
b. Seksi Operasi Kewilayahan; dan personil, material dan dokumen, serta perizinan keimigrasian; dan

184
183
b. pelaksanaan perencanaan dan koordinasi di bidang pengamanan kantor dan perkiraan intelijen, serta laboratorium forensik keimigrasian dan pengelolaan
instalasi vital, personil, material dan dokumen, serta perizinan keimigrasian. informasi intelijen; dan
b. penyiapan bahan bimbingan, perumusan dan koordinasi kebijkan serta
Pasal 604 pelaksanaan kebijakan dibidang pengumpulan, pengolahan dan penyajian
Subdirektorat Pengamanan Keimigrasian terdiri atas: produk intelijen keimigrasian.
a. Seksi Pengamanan Kantor dan Instalasi Vital;
b. Seksi Pengamanan Personil, Material dan Dokumen; dan Pasal 608
c. Seksi Pengamanan Perizinan. Subdirektorat Produksi Intelijen Keimigrasian terdiri atas:
a. Seksi Produksi Kegiatan Intelijen;
Pasal 605 b. Seksi Produksi Perkiraan Intelijen; dan
(1) Seksi Pengamanan Kantor dan Instalasi Vital mempunyai tugas melakukan c. Seksi Laboratorium Forensik Keimigrasian dan Pengelolaan Informasi
penyiapan bahan perumusan dan koordinasi kebijakan, bimbingan teknis, Intelijen.
serta pelaksanaan kebijakan di bidang pengamanan perkantoran, instalasi vital,
beserta fasilitas dinas lainnya. Pasal 609
(2) Seksi Pengamanan Personil, Material dan Dokumen mempunyai tugas (1) Seksi Produksi Kegiatan Intelijen mempunyai tugas melakukan penyiapan
melakukan penyiapan bahan perumusan dan koordinasi kebijakan, bimbingan bahan perumusan dan koordinasi kebijakan, bimbingan teknis, serta
teknis, serta pelaksanaan kebijakan di bidang pengamanan personil, material pelaksanaan kebijakan di bidang produk pelaporan kegiatan intelijen yang
dan dokumen intelijen keimigrasian. bersifat rutin dan produk pelaporan kegiatan intelijen yang bersifat insidentil.
(3) Seksi Pengamanan Perizinan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan (2) Seksi Produksi Perkiraan Intelijen mempunyai tugas melakukan penyiapan
perumusan dan koordinasi kebijakan, bimbingan teknis serta pelaksanaan bahan perumusan dan koordinasi kebijakan, bimbingan teknis, serta
kebijakan di bidang pengamanan perizinan Warga Negara Indonesia dan pelaksanaan kebijakan di bidang perkiraan dan prediksi permasalahan
Warga Negara Asing. keimigrasian dan permasalahan lain yang berdampak pada masalah
keimigrasian.
Pasal 606 (3) Seksi Laboratorium Forensik Keimigrasian dan Pengelolaan Informasi Intelijen
Subdirektorat Produksi Intelijen Keimigrasian mempunyai tugas melaksanakan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan dan koordinasi
penyiapan, perumusan dan koordinasi kebijakan, bimbingan teknis, serta kebijakan, bimbingan teknis, serta pelaksanaan kebijakan di bidang
pelaksanaan kebijakan di bidang produksi intelijen keimigrasian. pendeteksian dokumen keimigrasian, pengumpulan, pemeliharaan dan
penyediaan informasi produksi intelijen keimigrasian.
Pasal 607
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 606, Subdirektorat
Produksi Intelijen Keimigrasian menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan dan koordinasi kebijakan, bimbingan teknis serta
pelaksanaan kebijakan di bidang produksi kegiatan intelijen, produksi
186
185
Pasal 610 Pasal 614
Subdirektorat Kerja Sama Intelijen Keimigrasian mempunyai tugas melaksanakan (1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan
penyiapan perumusan dan koordinasi kebijakan, bimbingan teknis serta rumah tangga, serta evaluasi dan penyusunan laporan Direktorat Intelijen
pelaksanaan kebijakan di bidang kerja sama intelijen keimigrasian. Keimigrasian.
(2) Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam
melaksanakan tugasnya secara administrasi berada di bawah Bagian
Pasal 611 Kepegawaian pada Sekretariat Direktorat Jenderal dan secara operasional
bertanggung jawab kepada Direktur Intelijen Keimigrasian.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 610, Subdirektorat
Kerja Sama Intelijen Keimigrasian menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan dan koordinasi kebijakan, bimbingan teknis serta Bagian Ketujuh
pelaksanaan kebijakan di bidang kerja sama lembaga intelijen, dan pembinaan Direktorat Penyidikan dan Penindakan Keimigrasian
jaringan non lembaga; dan
b. pelaksanaan perencanaan dan koordinasi di bidang kerja sama lembaga Pasal 615
intelijen, dan pembinaan jaringan non lembaga.
Direktorat Penyidikan dan Penindakan Keimigrasian mempunyai tugas
Pasal 612 melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, pemberian
bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penyidikan dan penindakan keimigrasian
Subdirektorat Kerja Sama Intelijen Keimigrasian terdiri atas: sesuai dengan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Imigrasi.
a. Seksi Kerja Sama Lembaga Intelijen; dan
b. Seksi Bimbingan Jaringan Non Lembaga.
Pasal 616
Pasal 613
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 615, Direktorat
(1) Seksi Kerja Sama Lembaga Intelijen mempunyai tugas melakukan penyiapan Penyidikan dan Penindakan Keimigrasian menyelenggarakan fungsi:
bahan perumusan dan koordinasi kebijakan, bimbingan teknis dan pelaksanaan a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang penyidikan dan penindakan
kebijakan di bidang kerja sama dengan lembaga intelijen luar negeri dan keimigrasian;
dalam negeri dalam hal pertukaran informasi, pengembangan personil, serta b. pelaksanaan pembinaan, bimbingan dan pelayanan di bidang penyidikan dan
pelaksanaan kebijakan dalam hal kesepakatan dan perencanaan operasi penindakan keimigrasian;
intelijen keimigrasian. c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
(2) Seksi Bimbingan Jaringan Non Lembaga mempunyai tugas melakukan penyidikan dan penindakan keimigrasian;
penyiapan bahan perumusan dan koordinasi kebijakan, bimbingan teknis dan d. perumusan dan koordinasi kebijakan di bidang penyidikan dan penindakan
pelaksanaan kebijakan di bidang pembentukan dan pembinaan jaringan agen keimigrasian, pencegahan dan penangkalan serta detensi imigrasi dan
atau informan non lembaga. deportasi;

188
187
e. pembinaan dan bimbingan teknis di bidang penyidikan dan penindakan Pasal 620
keimigrasian, pencegahan dan penangkalan serta detensi imigrasi dan
Subdirektorat Penyidikan Keimigrasian terdiri atas:
deportasi;
a. Seksi Penyidikan Wilayah I;
f. pelaksanaan kebijakan di bidang penyidikan dan penindakan keimigrasian,
b. Seksi Penyidikan Wilayah II; dan
pencegahan dan penangkalan serta detensi imigrasi dan deportasi; dan
c. Seksi Penyidik Pegawai Negeri Sipil.
g. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga, serta evaluasi dan
penyusunan laporan Direktorat Penyidikan dan Penindakan Keimigrasian.
Pasal 621
(1) Seksi Penyidikan Wilayah I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
perumusan dan koordinasi kebijakan, bimbingan teknis di bidang penyidikan
Pasal 617
tindak pidana keimigrasian serta pelaksanaan penyidikan tindak pidana
Direktorat Penyidikan dan Penindakan Keimigrasian terdiri atas: keimigrasian di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak
a. Subdirektorat Penyidikan Keimigrasian; Asasi Manusia Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau,
b. Subdirektorat Penindakan Keimigrasian; Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Bengkulu,
c. Subdirektorat Pencegahan dan Penangkalan; Banten, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah
d. Subdirektorat Detensi Imigrasi dan Deportasi; Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Timur.
e. Subbagian Tata Usaha; dan (2) Seksi Penyidikan Wilayah II mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
f. Kelompok Jabatan Fungsional. perumusan dan koordinasi kebijakan, bimbingan teknis di bidang penyidikan
tindak pidana keimigrasian serta pelaksanaan penyidikan tindak pidana
Pasal 618 keimigrasian di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan
Subdirektorat Penyidikan Keimigrasian mempunyai tugas melaksanakan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi
penyiapan perumusan dan koordinasi kebijakan, pembinaan dan bimbingan teknis Utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Sulawesi Selatan,
di bidang penyidikan tindak pidana keimigrasian, penyidik pegawai negeri sipil Sulawesi Barat, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua.
keimigrasian serta pelaksanaan penyidikan tindak pidana keimigrasian. (3) Seksi Penyidik Pegawai Negeri Sipil mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan perumusan kebijakan serta bimbingan teknis di bidang pemantauan
Pasal 619 pelaksanaan penyidik keimigrasian dan pembaharuan data penyidik pegawai
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 618, Subdirektorat negeri sipil keimigrasian.
Penyidikan Keimigrasian menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan dan koordinasi kebijakan, pembinaan dan bimbingan Pasal 622
teknis di bidang penyidikan tindak pidana keimigrasian, penyidik pegawai Subdirektorat Penindakan Keimigrasian mempunyai tugas melaksanakan
negeri sipil keimigrasian; dan penyiapan perumusan dan koordinasi kebijakan, pembinaan dan bimbingan teknis
b. pelaksanaan penyidikan tindak pidana keimigrasian. di bidang penindakan keimigrasian serta pelaksanaan penindakan terhadap
pelanggaran peraturan keimigrasian.

190
189 9
Pasal 623 Pasal 626
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 622, Subdirektorat Subdirektorat Pencegahan dan Penangkalan mempunyai tugas melaksanakan
Penindakan Keimigrasian menyelenggarakan fungsi: penyiapan perumusan dan pelaksanann koordinasi kebijakan, pembinaan dan
a. penyiapan bahan perumusan dan koordinasi kebijakan, pembinaan dan bimbingan teknis di bidang pencegahan, penangkalan, dan penyebaran informasi.
bimbingan teknis di bidang penindakan keimigrasian; dan
b. pelaksanaan penindakan keimigrasian. Pasal 627
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 626, Subdirektorat
Pasal 624
Pencegahan dan Penangkalan menyelenggarakan fungsi:
Subdirektorat Penindakan Keimigrasian terdiri atas: a. penyiapan bahan perumusan dan koordinasi kebijakan, pembinaan dan
bimbingan teknis di bidang pencegahan dan penangkalan serta penyebaran
a. Seksi Penindakan Wilayah I; dan informasi; dan
b. Seksi Penindakan Wilayah II. b. penyiapan perumusan pedoman dan pelaksanaan penyebaran informasi di
bidang pencegahan, dan penangkalan.
Pasal 625
(1) Seksi Penindakan Wilayah I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan Pasal 628
perumusan dan koordinasi kebijakan, bimbingan teknis, pelaksanaan operasi Subdirektorat Pencegahan dan Penangkalan terdiri atas:
serta penindakan keimigrasian di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian a. Seksi Pencegahan; dan
Hukum dan Hak Asasi Manusia Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, b. Seksi Penangkalan.
Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung,
Lampung, Bengkulu, Banten, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Jawa Barat, Pasal 629
Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Timur.
(2) Seksi Penindakan Wilayah II mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan (1) Seksi Pencegahan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan
perumusan dan koordinasi kebijakan, bimbingan teknis, pelaksanaan operasi dan koordinasi kebijakan, bimbingan teknis di bidang pelaksanaan pencegahan
serta penindakan keimigrasian di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian terhadap orang-orang tertentu yang untuk sementara waktu dikenakan larangan
Hukum dan Hak Asasi Manusia Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara keluar wilayah Republik Indonesia dan penyebaran informasi pencegahan
Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, (2) Seksi Penangkalan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan,
Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan dan koordinasi kebijakan, bimbingan teknis di bidang pelaksanaan penangkalan
Papua. terhadap orang-orang tertentu yang untuk sementara waktu dikenakan larangan
atau penolakan masuk ke wilayah Republik Indonesia dan penyebaran
informasi penangkalan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

191 192
Pasal 630 (3) Seksi Imigran Ilegal mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan
Subdirektorat Detensi Imigrasi dan Deportasi mempunyai tugas melaksanakan dan koordinasi kebijakan, dan bimbingan teknis di bidang pelaksanaan,
penyiapan perumusan dan koordinasi kebijakan, penyusunan pedoman, pembinaan pengawasan, pengendalian dan penanggulangan imigran illegal.
dan bimbingan teknis di bidang detensi imigrasi dan deportasi, serta penanganan
imigran illegal. Pasal 634
(1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan
Pasal 631 rumah tangga, serta evaluasi dan penyusunan laporan Direktorat Penyidikan
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 630, Subdirektorat dan Penindakan Keimigrasian.
Detensi Imigrasi dan Deportasi menyelenggarakan fungsi: (2) Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam
a. penyiapan bahan perumusan dan koordinasi kebijakan, pembinaan dan melaksanakan tugasnya secara administrasi berada dibawah Bagian
bimbingan teknis di bidang detensi imigrasi dan deportasi serta penanganan Kepegawaian pada Sekretariat Direktorat Jenderal dan secara operasional
imigran ilegal; dan bertanggung jawab kepada Direktur Penyidikan dan Penindakan Keimigrasian.
b. penyiapan penyusunan pedoman di bidang detensi imigrasi dan deportasi orang
asing.

Pasal 632
Subdirektorat Detensi Imigrasi dan Deportasi terdiri atas:
a. Seksi Detensi Imigrasi;
b. Seksi Deportasi; dan
c. Seksi Imigran Ilegal.

Pasal 633
(1) Seksi Detensi Imigrasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
perumusan dan koordinasi kebijakan, penyusunan pedoman, serta bimbingan
teknis di bidang pelaksanaan detensi imigrasi.
(2) Seksi Deportasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan dan
koordinasi kebijakan, penyusunan pedoman, serta bimbingan teknis di bidang
pelaksanaan deportasi terhadap setiap orang asing yang melanggar peraturan
perundang-undangan keimigrasian.

193 194
Bagian Kedelapan Pasal 637
Direktorat Lintas Batas dan Kerja Sama Luar Negeri Keimigrasian Direktorat Lintas Batas dan Kerja Sama Luar Negeri Keimigrasian terdiri atas:
a. Subdirektorat Kerja Sama Perbatasan;
Pasal 635 b. Subdirektorat Kerja Sama Organisasi Internasional;
Direktorat Lintas Batas dan Kerja Sama Luar Negeri Keimigrasian mempunyai c. Subdirektorat Kerja Sama Antar Negara;
tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, pemberian d. Subdirektorat Kerja Sama Perwakilan; dan
bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pelayanan lintas batas dan kerja sama luar e. Subbagian Tata Usaha.
negeri keimigrasian sesuai dengan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Direktur
Jenderal Imigrasi. Pasal 638
Subdirektorat Kerja Sama Perbatasan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
Pasal 636
perumusan dan koordinasi kebijakan dan pelaksanaan kerja sama serta sosialisasi
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 635, Direktorat dan diseminasi hasil kerja sama di bidang kerja sama perbatasan.
Lintas Batas dan Kerja Sama Luar Negeri Keimigrasian mempunyai fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang lintas batas dan kerja sama luar Pasal 639
negeri keimigrasian;
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 638, Subdirektorat
b. pelaksanaan pembinaan, bimbingan dan pelayanan di bidang lintas batas dan
Kerja Sama Perbatasan menyelenggarakan fungsi:
kerja sama luar negeri keimigrasian;
a. penyiapan perumusan dan koordinasi kebijakan dan pelaksanaan kerja sama
c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang lintas
perbatasan antar negara dengan instansi terkait dan negara yang berbatasan;
batas dan kerja sama luar negeri keimigrasian;
dan
d. perumusan dan koordinasi kebijakan keimigrasian di bidang kerja sama
b. pelaksanaan kerja sama, sosialisasi dan diseminasi hasil kerja sama
perbatasan, kerja sama organisasi internasional, kerja sama antar negara dan
keimigrasian di bidang perbatasan antar negara dengan instansi terkait dan
kerja sama perwakilan asing;
negara yang berbatasan.
e. pembinaan, pengendalian dan bimbingan teknis keimigrasian di bidang kerja
sama perbatasan, kerja sama organisasi internasional, kerja sama antar negara
Pasal 640
dan kerja sama perwakilan asing;
f. pelaksanaan kerja sama keimigrasian di bidang kerja sama perbatasan, kerja Subdirektorat Kerja Sama Perbatasan terdiri atas:
sama organisasi internasional, kerja sama antar negara dan kerja sama a. Seksi Kerja Sama Perbatasan Singapura, Papua New Guinea dan Timor Leste;
perwakilan asing; dan
g. pelaksanaan sosialisasi dan diseminasi hasil kerja sama keimigrasian di bidang b. Seksi Kerja Sama Perbatasan Malaysia dan Philipina.
kerja sama perbatasan, kerja sama organisasi internasional, kerja sama antar
negara dan kerja sama perwakilan asing; dan
h. pelaksanaan urusan tata usaha, dan rumah tangga, serta evaluasi dan
penyusunan laporan Direktorat Lintas Batas dan Kerja Sama Luar Negeri
Keimigrasian.
196
195
Pasal 641 Pasal 645
(1) Seksi Kerja Sama Perbatasan Singapura, Papua New Guinea dan Timor Leste (1) Seksi Kerja Sama Organisasi Internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan dan koordinasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan dan koordinasi
kebijakan dan pelaksanaan kerja sama serta sosialisasi dan diseminasi hasil kebijakan, pelaksanaan kebijakan serta pembahasan, perundingan dan
kerja sama keimigrasian di bidang perbatasan Negara Republik Indonesia persetujuan kerja sama, sosialisasi dan diseminasi hasil kerjasama
dengan Singapura, Papua New Guinea dan Timor Leste. keimigrasian antara Pemerintah Negara Republik Indonesia dengan Organisasi
(2) Seksi Kerja Sama Perbatasan Malaysia dan Philipina mempunyai tugas Internasional yang berada di bawah badan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
melakukan penyiapan bahan perumusan dan koordinasi kebijakan dan (2) Seksi Kerja Sama Organisasi Internasional Non Perserikatan Bangsa-Bangsa
pelaksanaan kerja sama serta sosialisasi dan diseminasi hasil kerja sama mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan dan koordinasi
keimigrasian di bidang perbatasan Negara Republik Indonesia dengan kebijakan , pelaksanaan kebijakan serta pembahasan, perundingan dan
Malaysia dan Philipina. persetujuan kerja sama, sosialisasi dan diseminasi hasil kerja sama
keimigrasian antara Pemerintah Negara Republik Indonesia dengan Organisasi
Pasal 642 Internasional yang tidak berada di bawah badan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Subdirektorat Kerja Sama Organisasi Internasional mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan perumusan dan koordinasi kebijakan dan pelaksanaan Pasal 646
kerja sama serta sosialisasi dan diseminasi hasil kerja sama keimigrasian di bidang Subdirektorat Kerja Sama Antar Negara mempunyai tugas melaksanakan
Kerja Sama Organisasi Internasional. penyiapan perumusan dan koordinasi kebijakan dan pelaksanaan kerja sama serta
sosialisasi dan diseminasi hasil kerja sama keimigrasian di bidang kerja sama antar
Pasal 643 negara.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 642, Subdirektorat
Kerja Sama Organisasi Internasional menyelenggarakan fungsi: Pasal 647
a. penyiapan perumusan dan koordinasi kebijakan dan pelaksanaan kerjasama
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 646, Subdirektorat
keimigrasian antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Organisasi
Kerja Sama Antar Negara menyelenggarakan fungsi:
Internasional; dan
a. penyiapan perumusan dan koordinasi kebijakan dan pelaksanaan kerja sama
b. pelaksanaan pembahasan, perundingan dan persetujuan kerja sama
keimigrasian antar negara dan perwakilan asing yang berada di Indonesia; dan
keimigrasian, serta sosialisasi dan diseminasi hasil kerjasama keimigrasian
b. pelaksanaan pembahasan dan perundingan kerja sama keimigrasian, serta
dengan Organisasi Internasional.
sosialisasi dan diseminasi hasil kerja sama keimigrasian antar negara-negara
dan perwakilan asing di wilayah Indonesia.
Pasal 644
Subdirektorat Kerja Sama Organisasi Internasional terdiri atas:
a. Seksi Kerja Sama Organisasi Internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa; dan Pasal 648
b. Seksi Kerja Sama Organisasi Internasional Non Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Subdirektorat Kerja Sama Antar Negara terdiri atas:
a. Seksi Kerja Sama Bilateral; dan
198
197
b. Seksi Kerja Sama Multilateral. Pasal 653
(1) Seksi Kerja Sama Perwakilan Asing mempunyai tugas melakukan penyiapan
Pasal 649
bahan perumusan dan koordinasi kebijakan , pelaksanaan kerja sama serta
(1) Seksi Kerja Sama Bilateral mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pembahasan, perundingan dan persetujuan kerja sama keimigrasian, sosialisasi
perumusan dan kordinasi kebijakan, pelaksanaan kerja sama, serta pembahasan dan diseminasi hasil kerja sama keimigrasian antara Pemerintah Negara
dan perundingan, sosialisasi dan diseminasi hasil kerja sama keimigrasian Republik Indonesia dengan perwakilan asing di wilayah Indonesia.
antara Pemerintah Negara Republik Indonesia dengan satu Negara. (2) Seksi Kerja Sama Perwakilan Amerika dan Eropa mempunyai tugas melakukan
(2) Seksi Kerja Sama Multilateral mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyiapan bahan perumusan dan koordinasi kebijakan, pelaksanaan kerja
perumusan dan koordinasi kebijakan, pelaksanaan kerja sama , serta sama, serta pembahasan, perundingan dan persetujuan kerja sama keimigrasian,
pembahasan dan perundingan, sosialisasi dan diseminasi hasil kerja sama sosialisasi dan diseminasi hasil kerja sama keimigrasian dengan perwakilan
keimigrasian antara Pemerintah Negara Republik Indonesia dengan beberapa Negara Republik Indonesia di Amerika dan Eropa.
Negara. (3) Seksi Kerja Sama Perwakilan Asia Pasifik dan Afrika mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perumusan dan koordinasi kebijakan, pelaksanaan
Pasal 650 kerja sama, serta pembahasan, perundingan dan persetujuan kerja sama
Subdirektorat Kerja Sama Perwakilan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan keimigrasian, sosialisasi dan diseminasi hasil kerja sama keimigrasian dengan
perumusan dan koordinasi kebijakan, pelaksanaan kerja sama serta sosialisasi dan perwakilan Negara Republik Indonesia di Asia Pasifik dan Afrika.
diseminasi hasil kerja sama keimigrasian dengan perwakilan Republik Indonesia di
luar negeri. Pasal 654
(1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan
Pasal 651 rumah tangga, serta evaluasi dan penyusunan laporan Direktorat Lintas Batas
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 650, Subdirektorat dan Kerja Sama Luar Negeri Keimigrasian.
Kerja Sama Perwakilan menyelenggarakan fungsi: (2) Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam
a. penyiapan perumusan dan koordinasi kebijakan, pelaksanaan kerja sama melaksanakan tugasnya secara administrasi berada di bawah Bagian
keimigrasian dengan perwakilan Republik Indonesia di luar negeri; dan Kepegawaian pada Sekretariat Direktorat Jenderal dan secara operasional
b. pelaksanaan pembahasan, perundingan dan persetujuan kerja sama bertanggung jawab kepada Direktur Lintas Batas dan Kerja Sama Luar Negeri
keimigrasian serta sosialisasi dan diseminasi hasil kerja sama keimigrasian Keimigrasian.
dengan perwakilan Republik Indonesia di luar negeri.

Pasal 652
Subdirektorat Kerja Sama Perwakilan terdiri atas:
a. Seksi Kerja Sama Perwakilan Asing;
b. Seksi Kerja Sama Perwakilan Amerika dan Eropa; dan
c. Seksi Kerja Sama Perwakilan Asia Pasifik dan Afrika
199 200
Bagian Kesembilan Pasal 657
Direktorat Sistem dan Teknologi Informasi Keimigrasian Direktorat Sistem dan Teknologi Informasi Keimigrasian terdiri atas:
a. Subdirektorat Perencanaan dan Pengamanan;
Pasal 655
b. Subdirektorat Pelaporan dan Pemeliharaan;
Direktorat Sistem dan Teknologi Informasi Keimigrasian mempunyai tugas c. Subdirektorat Kerja Sama Teknologi Informasi dan Penyebaran Informasi
melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, pemberian Keimigrasian;
bimbingan teknis dan evaluasi di bidang sistem dan teknologi informasi d. Subdirektorat Dokumen Keimigrasian dan Kartu Elektronik;
keimigrasian sesuai dengan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Direktur e. Subbagian Tata Usaha; dan
Jenderal Imigrasi. f. Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal 656 Pasal 658


Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 655, Direktorat Subdirektorat Perencanaan dan Pengamanan mempunyai tugas melaksanakan
Sistem dan Teknologi Informasi Keimigrasian menyelenggarakan fungsi: penyiapan perumusan dan koordinasi kebijakan, pengendalian dan bimbingan
a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang sistem dan teknologi informasi teknis serta pelaksanaan kebijakan di bidang perencanaan dan pengamanan sistem
keimigrasian; dan teknologi informasi keimigrasian.
b. pelaksanaan pembinaan, bimbingan dan pelayanan di bidang sistem dan
teknologi informasi keimigrasian; Pasal 659
c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang sistem
dan teknologi informasi keimigrasian; Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 658, Subdirektorat
d. pelaksanaan perencanaan dan pengamanan teknologi informasi dan Perencanaan dan Pengamanan menyelenggarakan fungsi:
peningkatan keahlian teknologi informasi keimigrasian; a. penyiapan perumusan dan koordinasi kebijakan di bidang perencanaan dan
e. penyusunan laporan statistik dan data keimigrasian serta pemeliharaan sistem pengamanan sistem dan teknologi informasi keimigrasian serta dokumentasi,
dan teknologi informasi keimigrasian; prosedur tetap dan peningkatan keahlian teknologi informasi keimigrasian;
f. pelaksanaan kerja sama di bidang sistem dan teknologi informasi keimigrasian b. pengendalian dan bimbingan teknis di bidang perencanaan dan pengamanan
serta penyebaran informasi keimigrasian; sistem dan teknologi informasi keimigrasian serta dokumentasi, prosedur tetap
g. pelaksanaan registrasi, distribusi, pemantauan kualitas dan format dokumen dan peningkatan keahlian teknologi informasi keimigrasian;
keimigrasian dan kartu elektronik keimigrasian; dan c. pelaksanaan kebijakan di bidang perencanaan dan pengamanan sistem dan
h. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga, serta evaluasi dan teknologi informasi keimigrasian serta dokumentasi, prosedur tetap dan
penyusunan laporan di lingkungan Direktorat Sistem dan Teknologi Informasi peningkatan keahlian teknologi informasi keimigrasian;
Keimigrasian. d. penyusunan dokumentasi, buku panduan, prosedur tetap dan rencana pelatihan
dalam rangka meningkatkan pengetahuan teknologi informasi; dan
e. penyusunan kode unit pelayanan dan kode register pelayanan keimigrasian.

201 202
Pasal 660 Pasal 662
Subdirektorat Perencanaan dan Pengamanan terdiri atas: Subdirektorat Pelaporan dan Pemeliharaan mempunyai tugas melaksanakan
a. Seksi Perencanaan Sistem Informasi Manajemen Keimigrasian; penyiapan perumusan dan koordinasi kebijakan, pengendalian dan bimbingan
teknis serta pelaksanaan kebijakan di bidang pelaporan dan pemeliharaan.
b. Seksi Pengamanan Sistem Informasi Manajemen Keimigrasian; dan
c. Seksi Bimbingan Teknis dan Dokumentasi Sistem Informasi Manajemen
Keimigrasian. Pasal 663
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 662, Subdirektorat
Pasal 661 Pelaporan dan Pemeliharaan menyelenggarakan fungsi:
(1) Seksi Perencanaan Sistem Informasi Manajemen Keimigrasian mempunyai a. penyiapan perumusan dan koordinasi kebijakan di bidang pelaporan dan
tugas melakukan penyiapan bahan perumusan dan koordinasi kebijakan, statistik, layanan bantuan dan pemeliharaan sistem dan teknologi informasi
bimbingan teknis dan pelaksanaan kebijakan di bidang perencanaan sistem dan keimigrasian;
teknologi informasi keimigrasian dalam rangka modifikasi, pengujian dan b. pengendalian dan bimbingan teknis di bidang pelaporan dan statistik, layanan
instalasi sistem dan teknologi informasi keimigrasian, serta proses integrasi bantuan dan pemeliharaan sistem dan teknologi informasi keimigrasian; dan
dengan sistem lain sesuai kebutuhan informasi Direktorat Jenderal Imigrasi. c. pelaksanaan kebijakan di bidang pelaporan dan statistik, layanan bantuan dan
(2) Seksi Pengamanan Sistem Informasi Manajemen Keimigrasian mempunyai pemeliharaan sistem dan teknologi informasi keimigrasian.
tugas melakukan penyiapan bahan perumusan dan koordinasi kebijakan,
bimbingan teknis dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengamanan sistem dan Pasal 664
teknologi informasi keimigrasian dalam rangka peningkatan dan pengelolaan
Subdirektorat Pelaporan dan Pemeliharaan terdiri atas:
pengamanan sistem dan teknologi informasi sesuai kebutuhan dan persyaratan
a. Seksi Pelaporan;
Direktorat Jenderal Imigrasi.
b. Seksi Pelayanan Sistem Informasi Manajemen Keimigrasian; dan
(3) Seksi Bimbingan Teknis dan Dokumentasi Sistem Informasi Manajemen
c. Seksi Pemeliharaan Sistem Informasi Manajemen Keimigrasian.
Keimigrasian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan dan
koordinasi kebijakan , bimbingan teknis dan pelaksanaan kebijakan di bidang
dokumentasi, prosedur tetap, dan peningkatan keahlian teknologi informasi Pasal 665
dalam rangka penyusunan kode unit pelayanan, kode register pelayanan
keimigrasian dan sistem informasi serta rencana dan pelaksanaan pelatihan- (1) Seksi Pelaporan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan ,
pelatihan berkaitan dengan peningkatan keahlian dan pengetahuan mengenai koordinasi kebijakan dan bimbingan teknis di bidang pelaporan dan statistik
sistem dan teknologi informasi yang dikembangkan Direktorat Jenderal dalam rangka penyediaan, penyajian data dan statistik serta penyusunan
Imigrasi. laporan kegiatan keimigrasian.
(2) Seksi Pelayanan Sistem Informasi Manajemen Keimigrasian mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perumusan dan koordinasi kebijakan dan
bimbingan teknis di bidang layanan bantuan sistem dan teknologi informasi
keimigrasian dalam rangka penerimaan dan penyelesaian permasalahan
penggunaan teknologi informasi, penyediaan akses terhadap sarana teknologi

203 204
bagi seluruh pengguna serta fasilitasi kegiatan operasional yang menggunakan Pasal 669
sarana teknologi dan informasi keimigrasian.
(1) Seksi Kerja Sama Teknologi Informasi mempunyai tugas melakukan
(3) Seksi Pemeliharaan Sistem Informasi Manajemen Keimigrasian mempunyai
penyiapan bahan perumusan dan koordinasi kebijakan, bimbingan teknis serta
tugas melakukan penyiapan bahan perumusan dan koordinasi kebijakan dan
pelaksanaan kebijakan di bidang kerja sama teknologi informasi.
bimbingan teknis di bidang pemeliharaan seluruh perangkat dan sistem
(2) Seksi Penyebaran Informasi Keimigrasian mempunyai tugas melakukan
teknologi informasi keimigrasian dalam rangka pengelolaan pemeliharaan
penyiapan bahan perumusan dan koordinasi kebijakan dan bimbingan teknis
perangkat dan sarana infrastruktur Pusat Data Keimigrasian (PUSDAKIM) dan
serta pelaksanaan kebijakan di bidang penyebaran informasi keimigrasian.
Pusat Pemulihan Data (Disaster Recovery Center–DRC), serta menjamin
ketersediaan, keakuratan data serta informasi yang dihasilkan oleh teknologi
Pasal 670
informasi keimigrasian.
Subdirektorat Dokumen Keimigrasian dan Kartu Elektronik mempunyai tugas
Pasal 666 melaksanakan penyiapan perumusan dan koordinasi kebijakan, bimbingan teknis
serta pelaksanaan kebijakan di bidang registrasi, distribusi, penggunaan dokumen
Subdirektorat Kerja Sama Teknologi Informasi dan Penyebaran Informasi
keimigrasian, dan kartu elektronik.
Keimigrasian mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan
koordinasi kebijakan, bimbingan teknis dan pelaksanaan kebijakan di bidang kerja
Pasal 671
sama teknologi informasi dan penyebaran informasi keimigrasian.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 670, Subdirektorat
Pasal 667 Dokumen Keimigrasian dan Kartu Elektronik mempunyai fungsi:
a. penyiapan perumusan dan koordinasi kebijakan di bidang registrasi dan
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 666, Subdirektorat distribusi dokumen keimigrasian dan kartu elektronik, pemantauan kualitas dan
Kerja Sama Teknologi Informasi dan Penyebaran Informasi Keimigrasian penggunaan dokumen keimigrasian dan kartu elektronik serta layanan kartu
menyelenggarakan fungsi: elektronik keimigrasian;
a. penyiapan perumusan dan koordinasi kebijakan di bidang kerja sama b. penyiapan bimbingan teknis di bidang registrasi dan distribusi dokumen
teknologi informasi dan penyebaran informasi keimigrasian; keimigrasian dan kartu elektronik, pemantauan kualitas dan penggunaan
b. penyiapan bimbingan teknis di bidang kerja sama teknologi informasi dan dokumen keimigrasian dan kartu elektronik serta layanan kartu elektronik
penyebaran informasi keimigrasian dalam rangka pertukaran data dan keimigrasian; dan
informasi keimigrasian; dan c. pelaksanaan kebijakan di bidang registrasi dan distribusi dokumen
c. pelaksanaan kebijakan di bidang kerja sama teknologi informasi dan keimigrasian dan kartu elektronik, pemantauan kualitas dan penggunaan
penyebaran informasi keimigrasian. dokumen keimigrasian dan kartu elektronik serta layanan kartu elektronik
keimigrasian.
Pasal 668
Subdirektorat Kerja Sama Teknologi Informasi dan Penyebaran Informasi
Keimigrasian terdiri atas:
a. Seksi Kerja Sama Teknologi Informasi; dan
b. Seksi Penyebaran Informasi Keimigrasian.
206
205
Pasal 672 Pasal 674
Subdirektorat Dokumen Keimigrasian dan Kartu Elektronik terdiri atas: (1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan
a. Seksi Registrasi dan Distribusi Dokumen; rumah tangga, serta evaluasi dan penyusunan laporan Direktorat Sistem dan
b. Seksi Pemantauan Kualitas dan Penggunaan Dokumen; dan Teknologi Informasi Keimigrasian.
c. Seksi Pelayanan Kartu Elektronik. (2) Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam
melaksanakan tugasnya secara administrasi berada di bawah Bagian
Kepegawaian pada Sekretariat Direktorat Jenderal dan secara operasional
Pasal 673 bertanggung jawab kepada Direktur Sistem dan Teknologi Informasi
(1) Seksi Registrasi dan Distribusi Dokumen mempunyai tugas melakukan Keimigrasi
penyiapan bahan perumusan dan koordinasi kebijakan, bimbingan teknis
serta pelaksanaan kebijakan di bidang registrasi dan distribusi dokumen
keimigrasian dan kartu elektronik dalam rangka pengajuan permintaan surat
perjalanan, dokumen keimigrasian, kartu elektronik, pas lintas batas, stiker
visa, kartu kedatangan/keberangkatan, formulir perdim, dan voucher bank yang
terkait dengan penerimaan negara bukan pajak keimigrasian atas permintaan
pengguna di dalam dan luar negeri.
(2) Seksi Pemantauan Kualitas dan Penggunaan Dokumen mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perumusan dan koordinasi kebijakan, bimbingan
teknis serta pelaksanaan kebijakan di bidang pemantauan kualitas dan
penggunaan dokumen keimigrasian dan kartu elektronik melalui analisa dan
evaluasi standardisasi desain dan spesifikasi teknis blanko serta pengendalian
penggunaan surat perjalanan, dokumen keimigrasian, kartu elektronik, pas
lintas batas, stiker visa, kartu kedatangan/keberangkatan, formulir perdim, dan
voucher bank yang terkait dengan penerimaan negara bukan pajak keimigrasian
sesuai perkembangan teknologi dan standar internasional.
(3) Seksi Pelayanan Kartu Elektronik mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan perumusan dan koordinasi kebijakan, bimbingan teknis serta
pelaksanaan kebijakan di bidang layanan kartu elektronik dalam rangka
pemberian fasilitas keimigrasian berupa kartu elektronik keimigrasian (Smart
Card, APEC Bussiness Travel Card (ABTC), Frequent Travel Card (FTC) dan
layanan kartu elektronik keimigrasian lainnya.

208
207
BAB VIII Bagian Kedua
DIREKTORAT JENDERAL HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL Susunan Organisasi

Bagian Kesatu Pasal 678


Kedudukan, Tugas, dan Fungsi
Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual terdiri atas:
Pasal 675 a. Sekretariat Direktorat Jenderal;
(1) Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual adalah unsur pelaksana yang b. Direktorat Hak Cipta, Desain Industri, Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu dan
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Hukum dan Hak Rahasia Dagang;
Asasi Manusia. c. Direktorat Paten;
(2) Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual di pimpin oleh seorang Direktur d. Direktorat Merek;
Jenderal. e. Direktorat Kerja Sama dan Promosi;
f. Direktorat Teknologi Informasi; dan
Pasal 676 g. Direktorat Penyidikan.

Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual mempunyai tugas merumuskan dan


melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang hak kekayaan Bagian Ketiga
intelektual. Sekretariat Direktorat Jenderal

Pasal 677
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 676, Direktorat Pasal 679
Jenderal Hak Kekayaan Intelektual menyelenggarakan fungsi: Sekretariat Direktorat Jenderal mempunyai tugas memberikan pelayanan teknis
a. perumusan kebijakan di bidang hak kekayaan intelektual; dan administratif kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan Direktorat
b. pelaksanaan kebijakan di bidang hak kekayaan intelektual; Jenderal Hak Kekayaan Intelektual.
c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang hak kekayaan
intektual;
d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang hak kekayaan intelektual; Pasal 680
dan
e. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 679, Sekretariat
Direktorat Jenderal menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran;
b. pengelolaan urusan kepegawaian;
c. pengelolaan urusan keuangan;
d. pengelolaan urusan tata usah dan pelaksanaan hubungan masyarakat;

209 210
e. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan Direktorat Jenderal Hak Pasal 685
Kekayaan Intelektual; dan
(1) Subbagian Penyusunan Rencana dan Anggaran mempunyai tugas melakukan
f. pengelolaan urusan umum.
penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran.
(2) Subbagian Perundang-undangan dan Organisasi mempunyai tugas melakukan
Pasal 681
penyiapan bahan koordinasi peraturan perundang-undangan dan penataan
Sekretariat Direktorat Jenderal terdiri atas: organisasi.
a. Bagian Program dan Pelaporan; (3) Subbagian Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan penyiapan
b. Bagian Kepegawaian; bahan, pengolahan data, penyajian data dan informasi, evaluasi dan
c. Bagian Keuangan; penyusunan laporan.
d. Bagian Tata Usaha dan Hubungan Masyarakat;
e. Bagian Umum; dan Pasal 686
f. Kelompok Jabatan Fungsional.
Bagian Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan
Pasal 682 kepegawaian di lingkungan Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual.

Bagian Program dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan Pasal 687
koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran, serta evaluasi dan
penyusunan laporan Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 686, Bagian
Kepegawaian menyelenggarakan fungsi:
Pasal 683 a. penyiapan penyusunan formasi, pendataan, dan pengembangan pegawai di
lingkungan Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual;
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 682, Bagian b. penyiapan bahan penetapan mutasi, pemberhentian dan pensiun pegawai serta
Program dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi: administrasi jabatan fungsional di lingkungan Direktorat Jenderal Hak
a. penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran; Kekayaan Intelektual; dan
b. penyiapan bahan perundang-undangan dan organisasi; dan c. pelaksanaan urusan pengembangan kapasitas dan kompetensi pegawai di
c. penyiapan pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan. lingkungan Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual.

Pasal 684 Pasal 688


Bagian Program dan Pelaporan terdiri atas: Bagian Kepegawaian terdiri atas:
a. Subbagian Penyusunan Rencana dan Anggaran; a. Subbagian Umum Kepegawaian;
b. Subbagian Perundang-undangan dan Organisasi; dan b. Subbagian Mutasi, Pemberhentian dan Pensiun; dan
c. Subbagian Evaluasi dan Pelaporan. c. Subbagian Pengembangan Pegawai.

211 212
9
Pasal 689 c. Subbagian Akuntansi dan Pelaporan.
(1) Subbagian Umum Kepegawaian mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan penyusunan formasi, pendataan dan pengembangan pegawai, Pasal 693
pengelolaan daftar penilaiaan pelaksanaan pekerjaan, penyusunan daftar urut (1) Subbagian Pelaksanaan Anggaran mempunyai tugas melakukan urusan
kepangkatan, pengurusan asuransi kesehatan, tabungan asuransi pensiun, kartu pelaksanaan anggaran.
pegawai, kartu suami, kartu istri, tabungan perumahan, pengurusan pemberian (2) Subbagian Perbendaharaan mempunyai tugas melakukan urusan
tanda penghargaan pegawai dan administrasi kepegawaian lainnya di perbendaharaan dan tata usaha keuangan.
lingkungan Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual. (3) Subbagian Akuntansi dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan urusan
(2) Subbagian Mutasi, Pemberhentian dan Pensiun mempunyai tugas melakukan pembukuan, perhitungan dan penyusunan laporan keuangan.
penyiapan bahan penetapan pengangkatan, kepangkatan, pemindahan dan
mutasi, pemberhentian dan pensiun pegawai, administrasi hukuman disiplin, Pasal 694
dan pengelolaan administrasi jabatan fungsional di lingkungan Direktorat
Jenderal Hak Kekayaan Intelektual; Bagian Tata Usaha dan Hubungan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan
(3) Subbagian Pengembangan Pegawai mempunyai tugas melakukan penyiapan urusan tata usaha dan pelaksanaan hubungan masyarakat.
bahan perencanaan, koordinasi, pendataan dan analisa kebutuhan, dan
pelaksanaan pengembangan kompetensi serta bimbingan teknis pegawai di Pasal 695
lingkungan Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual. Bagian Tata Usaha dan Hubungan Masyarakat menyelenggarakan fungsi:
a. pengelolaan urusan persuratan, penggandaan, dan administrasi sertifikat hak
Pasal 690 kekayaan intelektual;
Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan keuangan b. pengelolaan urusan tata usaha pimpinan dan keprotokolan; dan
di lingkungan Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual. c. pelaksanaan hubungan masyarakat.

Pasal 691 Pasal 696

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 690, Bagian Bagian Tata Usaha dan Hubungan Masyarakat terdiri atas:
Keuangan menyelenggarakan fungsi: a. Subbagian Persuratan;
a. pelaksanaan urusan anggaran; b. Subbagian Tata Usaha Pimpinan dan Protokol; dan
b. pelaksanaan urusan perbendaharaan dan tata usaha keuangan; dan c. Subbagian Hubungan Masyarakat.
c. pelaksanaan urusan pembukuan, perhitungan dan penyusunan laporan
keuangan. Pasal 697
(1) Subbagian Persuratan mempunyai tugas melakukan pengelolaan urusan
Pasal 692
persuratan, penggandaan, dan administrasi sertifikat hak kekayaan intelektual.
Bagian Keuangan terdiri atas:
a. Subbagian Pelaksanaan Anggaran;
b. Subbagian Perbendaharaan ; dan 213 214
(2) Subbagian Tata Usaha Pimpinan dan Protokol mempunyai tugas melakukan pengadaan, penyediaan, penyimpanan, pendistribusian dan analisa kebutuhan
urusan tata usaha Direktur Jenderal Hak Kekayaan Intelektual dan barang.
keprotokolan. (3) Subbagian Rumah Tangga mempunyai tugas melakukan pengelolaan urusan
(3) Subbagian Hubungan Masyarakat mempunyai tugas melakukan urusan rumah tangga, pemeliharaan, perbaikan barang milik negara , pengelolaan
hubungan masyarakat. sarana fisik dan sarana lainnya.
Pasal 698 (4) Subbagian Perjalanan Dinas dan Kendaraan Operasional mempunyai tugas
Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan barang milik negara, melakukan pengelolaan urusan perjalanan dinas dan kendaraan operasional di
barang persediaan, rumah tangga, dan urusan perjalanan dinas di lingkungan lingkungan Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual.
Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual.
Bagian Keempat
Pasal 699 Direktorat Hak Cipta, Desain Industri, Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu,
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 698, Bagian dan Rahasia Dagang
Umum menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan pengelolaan barang milik negara; Pasal 702
b. pelaksanaan pengelolaan barang persediaan; Direktorat Hak Cipta, Desain Industri, Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu dan
c. pelaksanaan urusan rumah tangga; dan Rahasia Dagang mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan
d. pelaksanaan urusan perjalanan dinas dan kendaraan operasional. pelaksanaan kebijakan, pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang hak
cipta, desain industri, desain tata letak sirkuit terpadu dan rahasia dagang sesuai
Pasal 700 dengan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Hak Kekayaan
Intelektual.
Bagian Umum terdiri atas:
a. Subbagian Pengelolaan Barang Milik Negara; Pasal 703
b. Subbagian Pengelolaan Barang Persediaan;
c. Subbagian Rumah Tangga; dan Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 702, Direktorat
d. Subbagian Perjalanan Dinas dan Kendaraan Operasional. Hak Cipta, Desain Industri, Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu dan Rahasia
Dagang menyelenggarakan fungsi:
Pasal 701 a. penyiapan perumusan rancangan kebijakan di bidang hak cipta, desain
industri, desain tata letak sirkuit terpadu dan rahasia dagang;
(1) Subbagian Pengelolaan Barang Milik Negara mempunyai tugas melakukan b. pelaksanaan pembinaan, bimbingan dan pelayanan di bidang hak cipta, desain
pengelolaan barang milik negara, koordinasi urusan pencatatan, industri desain tata letak sirkuit terpadu dan rahasia dagang;
pengidentifikasian, penghitungan, penilaian, pelaporan serta penghapusan c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang hak
barang milik negara . cipta, desain industri desain tata letak sirkuit terpadu dan rahasia dagang;
(2) Subbagian Pengelolaan Barang Persediaan mempunyai tugas melakukan d. pelaksanaan permohonan dan publikasi di bidang hak cipta, desain industri,
pengelolaan barang persediaan, penyiapan bahan, koordinasi urusan desain tata letak sirkuit terpadu dan perjanjian lisensi rahasia dagang;
e. pelaksanaan pemberian pelayanan teknis, pengklasifikasian, penelusuran dan
215
216
pengendalian dokumen pemeriksaan substantif; Pasal 707
f. pelaksanaan sertifikasi, mutasi dan lisensi di bidang hak cipta, desain industri,
Subdirektorat Permohonan dan Publikasi terdiri atas:
desain tata letak sirkuit terpadu dan rahasia dagang;
a. Seksi Administrasi Permohonan; dan
g. pelaksanaan pemberian pertimbangan dan pendapat hukum, litigasi,
b. Seksi Publikasi.
pengadministrasian lembaga manajemen kolektif serta pengelolaan urusan
Pasal 708
administrasi komisi banding dan dewan hak cipta; dan
h. pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Hak Cipta, Desain (1) Seksi Administrasi Permohonan mempunyai tugas melakukan penyiapan
Industri, Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu dan Rahasia Dagang. bahan, pendataan permohonan, pemeriksaan persyaratan administratif
(formalitas) di bidang hak cipta, desain industri, desain tata letak sirkuit
Pasal 704 terpadu dan pencatatan perjanjian lisensi rahasia dagang.
(2) Seksi Publikasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan
Direktorat Hak Cipta, Desain Industri, Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu dan
publikasi dan penerbitan berita resmi di bidang hak cipta, desain industri,
Rahasia Dagang terdiri atas:
desain tata letak sirkuit terpadu dan pencatatan perjanjian lisensi rahasia
a. Subdirektorat Permohonan dan Publikasi;
dagang.
b. Subdirektorat Klasifikasi dan Pemeriksaan;
c. Subdirektorat Sertifikasi, Mutasi dan Lisensi;
Pasal 709
d. Subdirektorat Pelayanan Hukum;
e. Subbagian Tata Usaha; dan Subdirektorat Klasifikasi dan Pemeriksaan mempunyai tugas melaksanakan
f. Kelompok Jabatan Fungsional. penyiapan pemberian pelayanan teknis, pengklasifikasian, penelusuran dan
pengendalian dokumen pemeriksaan substantif di bidang hak cipta, desain industri
Pasal 705 dan desain tata letak sirkuit terpadu.
Subdirektorat Permohonan dan Publikasi mempunyai tugas melaksanakan
Pasal 710
penyiapan urusan administrasi dan publikasi permohonan di bidang hak cipta,
desain industri, desain tata letak sirkuit terpadu dan pencatatan perjanjian lisensi Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 709, Subdirektorat
rahasia dagang. Klasifikasi dan Pemeriksaan menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan pemberian pelayanan teknis terhadap permohonan pendaftaran di
Pasal 706 bidang hak cipta, desain industri dan desain tata letak sirkuit terpadu; dan
b. pelaksanaan klasifikasi dan penelusuran terhadap permohonan di bidang hak
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 705, Subdirektorat
cipta, desain industri dan desain tata letak sirkuit terpadu.
Permohonan dan Publikasi menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan urusan administrasi permohonan di bidang hak cipta, desain
Pasal 711
industri, desain tata letak sirkuit terpadu dan pencatatan perjanjian lisensi
rahasia dagang; Subdirektorat Klasifikasi dan Pemeriksaan terdiri atas:
b. pelaksanaan publikasi di bidang hak cipta, desain industri, desain tata letak a. Seksi Pelayanan Teknis; dan
sirkuit terpadu dan pencatatan perjanjian lisensi rahasia dagang. b. Seksi Klasifikasi dan Penelusuran.
218
217
Pasal 712 Pasal 717
(1) Seksi Pelayanan Teknis mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan Subdirektorat Pelayanan Hukum mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
pelaksanaan pemberian pelayanan kebutuhan teknis operasional pemeriksaan pemberian pertimbangan dan pendapat hukum, litigasi, pengadministrasian
permohonan pendaftaran di bidang hak cipta, desain industri dan desain tata lembaga manajemen kolektif serta pengelolaan urusan administrasi komisi
letak sirkuit terpadu. banding dan dewan hak cipta
(2) Seksi Klasifikasi dan Penelusuran mempunyai tugas melakukan penyiapan Pasal 718
bahan klasifikasi dan penelusuran terhadap permohonan pendaftaran di bidang
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 717, Subdirektorat
hak cipta, desain industri dan desain tata letak sirkuit terpadu.
Pelayanan Hukum menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan pemberian pertimbangan dan pendapat hukum serta pelaksanaan
Pasal 713
litigasi dalam sengketa di pengadilan; dan
Subdirektorat Sertifikasi, Mutasi dan Lisensi mempunyai tugas melaksanakan b. pengelolaan urusan administrasi komisi banding, dewan hak cipta dan lembaga
penyiapan pemberian sertifikasi, mutasi, lisensi dan daftar umum. manajemen kolektif.

Pasal 714 Pasal 719


Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 713, Subdirektorat Subdirektorat Pelayanan Hukum terdiri atas:
Sertifikasi, Mutasi dan Lisensi menyelenggarakan fungsi: a. Seksi Pertimbangan Hukum dan Litigasi; dan
a. pelaksanaan pemberian sertifikat, pembuatan daftar umum dan petikan resmi; b. Seksi Administrasi Komisi Banding dan Dewan Hak Cipta.
b. pelaksanaan urusan pencatatan perubahan nama dan alamat, pengalihan hak,
penghapusan dan pembatalan serta perjanjian lisensi. Pasal 720
(1) Seksi Pertimbangan Hukum dan Litigasi mempunyai tugas melakukan
Pasal 715
penyiapan bahan dan pelaksanaan pemberian pertimbangan dan pendapat
Subdirektorat Sertifikasi, Mutasi dan Lisensi terdiri atas: hukum, peraturan perundang-undangan, pemberian keterangan sebagai saksi
a. Seksi Sertifikasi; dan ahli dan litigasi di bidang hak cipta, desain industri, desain tata letak sirkuit
b. Seksi Mutasi dan Lisensi. terpadu dan rahasia dagang.
(2) Seksi Administrasi Komisi Banding dan Dewan Hak Cipta mempunyai tugas
Pasal 716 melakukan penyiapan bahan urusan administrasi komisi banding desain
(1) Seksi Sertifikasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan industri, administrasi dewan hak cipta dan lembaga manajemen kolektif.
pemberian sertifikat, pembuatan daftar umum, dan petikan resmi di bidang hak
cipta, desain industri dan desain tata letak sirkuit terpadu. Pasal 721
(2) Seksi Mutasi dan Lisensi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan (1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan
perubahan nama dan alamat, pengalihan hak, penghapusan, dan pembatalan rumah tangga Direktorat Hak Cipta, Desain Industri, Desain Tata Letak
serta pencatatan lisensi di bidang hak cipta, desain industri, desain tata letak Sirkuit Terpadu dan Rahasia Dagang .
sirkuit terpadu dan rahasia dagang.
219 220
(2) Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam c. Subdirektorat Pemeriksaan;
melaksanakan tugasnya secara administrasi berada dibawah Bagian d. Subdirektorat Sertifikasi, Pemeliharaan, Mutasi, dan Lisensi;
Kepegawaian pada Sekretariat Direktorat Jenderal dan secara operasional e. Subdirektorat Pelayanan Hukum;
bertanggung jawab kepada Direktur Hak Cipta, Desain Industri, Desain Tata f. Subbagian Tata Usaha; dan
Letak Sirkuit Terpadu dan Rahasia Dagang. g. Kelompok Jabatan Fungsional.

Bagian Kelima Pasal 725


Direktorat Paten Subdirektorat Permohonan dan Publikasi mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan urusan administrasi permohonan dan publikasi di bidang paten.
Pasal 722
Direktorat Paten mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan Pasal 726
pelaksanaan kebijakan, pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang paten
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 725, Subdirektorat
sesuai dengan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Hak
Permohonan dan Publikasi menyelenggarakan fungsi:
Kekayaan Intelektual.
a. pelaksanaan urusan administrasi permohonan di bidang paten; dan
b. pelaksanaan publikasi di bidang paten.
Pasal 723
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 722, Direktorat Pasal 727
Paten menyelenggarakan fungsi:
Subdirektorat Permohonan dan Publikasi terdiri atas:
a. penyiapan perumusan rancangan kebijakan di bidang paten;
a. Seksi Administrasi Permohonan; dan
b. pelaksanaan pembinaan, bimbingan dan pelayanan di bidang paten;
b. Seksi Publikasi.
c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang paten;
d. pelaksanaan urusan permohonan dan publikasi di bidang paten;
Pasal 728
e. pelaksanaan pengklasifikasian dokumen permohonan paten dan penelusuran;
f. pelaksanaan urusan administrasi pemeriksaan dan pelayanan teknis di bidang (1) Seksi Administrasi Permohonan mempunyai tugas melakukan penyiapan
paten; bahan dan pelaksanaan penerimaan permohonan paten, pemberian tanggal
g. pelaksanaan penyiapan sertifikat, pemeliharaan, mutasi dan lisensi di bidang penerimaan permohonan paten, pemrosesan dan pengelolaan urusan
paten; administrasi permohonan paten nasional dan internasional melalui traktat
h. pelaksanaan pelayanan hukum di bidang paten; dan kerjasama paten (Patent Cooperation Treaty / PCT), penerimaan permohonan
i. pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Paten. pemeriksaan substantif serta pemeriksaan kelengkapan persyaratan
administrasi dan fisik serta korespondensi dengan pemohon.
Pasal 724 (2) Seksi Publikasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan dan
pelaksanaan pengumuman permohonan, penarikan kembali permohonan,
Direktorat Paten terdiri atas:
pengumuman paten, penolakan, pembatalan paten dan pengalihan hak serta
a. Subdirektorat Permohonan dan Publikasi;
penyiapan berita resmi paten.
b. Subdirektorat Klasifikasi dan Penelusuran;
221 222
Pasal 729 Pasal 734
Subdirektorat Klasifikasi dan Penelusuran mempunyai tugas melaksanakan Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 733, Subdirektorat
pengklasifikasian dokumen permohonan paten dan penelusuran. Pemeriksaan menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan urusan administrasi pemeriksaan di bidang paten; dan
b. pelaksanaan pelayanan teknis di bidang paten.
Pasal 730
Pasal 735
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 729, Subdirektorat
Klasifikasi dan Penelusuran menyelenggarakan fungsi: Subdirektorat Pemeriksaan membawahi Seksi Pelayanan Teknis.
a. pelaksanaan klasifikasi terhadap dokumen permohonan di bidang paten; dan
b. pelaksanaan penelusuran terhadap dokumen permohonan di bidang paten.
Pasal 736
Pasal 731 Seksi Pelayanan Teknis mempunyai tugas melakukan penyiapan pendistribusian
dokumen pemeriksaan substantif kepada kelompok pemeriksa paten,
Subdirektorat Klasifikasi dan Penelusuran terdiri atas: pengadministrasian hasil pemeriksaan substantif, pemantauan, pembuatan
a. Seksi Klasifikasi; dan rekapitulasi, dan pelaporan jumlah permohonan pemeriksaan substantif yang
b. Seksi Penelusuran. diterima, diproses dan diselesaikan oleh kelompok pemeriksa paten.
Pasal 732 Pasal 737
(1) Seksi Klasifikasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan dan Subdirektorat Sertifikasi, Pemeliharaan, Mutasi dan Lisensi mempunyai tugas
pengklasifikasian dokumen permohonan paten berdasarkan International melaksanakan penyiapan sertifikat, pemeliharaan, mutasi dan lisensi di bidang
Paten Classification dan penyusunan laporan administratif kegiatan paten.
klasifikasi.
(2) Seksi Penelusuran mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan dan Pasal 738
penelusuran ke database Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual dan
sumber lainnya untuk kepentingan pemeriksaan maupun untuk kepentingan Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 737, Subdirektorat
masyarakat pemohon penelusuran serta penyusunan laporan administratif Sertifikasi, Pemeliharaan, Mutasi dan Lisensi menyelenggarakan fungsi:
tentang kegiatan penelusuran. a. pelaksanaan penyiapan sertifikat di bidang paten; dan
b. pelaksanan urusan pemeliharaan, mutasi dan lisensi di bidang paten.
Pasal 733
Subdirektorat Pemeriksaan mempunyai tugas melaksanakan urusan administrasi Pasal 739
pemeriksaan dan pelayanan teknis di bidang paten. Subdirektorat Sertifikasi, Pemeliharaan, Mutasi dan Lisensi terdiri atas:
a. Seksi Sertifikasi; dan
223 224
b. Seksi Pemeliharaan, Mutasi dan Lisensi. (2) Seksi Administrasi Komisi Banding mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan urusan administrasi komisi banding paten.
Pasal 740
(1) Seksi Sertifikasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pembuatan dan Pasal 745
penerbitan sertifikat, dan daftar umum paten. (1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan tata usaha dan
(2) Seksi Pemeliharaan, Mutasi dan Lisensi mempunyai tugas melakukan rumah tangga Direktorat Paten.
pengadministrasian biaya tahunan pemeliharaan paten, penyiapan bahan dan (2) Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam
pelaksanaan pencatatan pengalihan hak, perubahan nama dan / atau alamat, melaksanakan tugasnya secara administrasi berada dibawah Bagian
pembatalan dan lisensi di bidang paten. Kepegawaian pada Sekretariat Direktorat Jenderal dan secara operasional
bertanggung jawab kepada Direktur Paten.
Pasal 741
Subdirektorat Pelayanan Hukum mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
pemberian pertimbangan dan pendapat hukum dan litigasi, serta urusan Bagian Keenam
administrasi komisi banding paten. Direktorat Merek

Pasal 742 Pasal 746

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 741, Subdirektorat Direktorat Merek mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan
Pelayanan Hukum menyelenggarakan fungsi: pelaksanaan kebijakan, pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang merek
a. penyiapan bahan dan pelaksanaan pemberian pertimbangan dan pendapat sesuai kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Hak Kekayaan
hukum serta litigasi; dan Intelektual.
b. pelaksanaan urusan administrasi komisi banding paten. Pasal 747
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 746, Direktorat
Pasal 743 Merek menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan rancangan kebijakan di bidang merek;
Subdirektorat Pelayanan Hukum terdiri atas: b. pelaksanaan pembinaan, bimbingan dan pelayanan di bidang merek;
a. Seksi Pertimbangan Hukum dan Litigasi; dan c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang merek;
b. Seksi Administrasi Komisi Banding. d. pelaksanaan urusan administrasi permohonan, klasifikasi serta pelaksanaan
publikasi di bidang merek dan indikasi geografis;
Pasal 744 e. pelaksanaan urusan administrasi pemeriksaan dan pelayanan teknis di bidang
(1) Seksi Pertimbangan Hukum dan Litigasi mempunyai tugas melakukan merek;
penyiapan bahan dan pelaksanaan pemberian pertimbangan dan pendapat f. pelaksanaan penyiapan sertifikat merek dan indikasi geografis, perpanjangan,
hukum, peraturan perundang-undangan, pemberian keterangan sebagai saksi mutasi dan lisensi di bidang merek;
ahli dan litigasi di bidang paten. g. pelaksanaan urusan administrasi pemeriksaan dan evaluasi teknis atas
permohonan pendaftaran indikasi geografis;
225 226
h. pelaksanaan pemberian pertimbangan dan pendapat hukum, litigasi dan Pasal 752
pengelolaan urusan administrasi komisi banding merek; dan
(1) Seksi Administrasi Permohonan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
i. pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Merek.
dan pelaksanaan penerimaan permohonan merek dan indikasi geografis,
pemeriksaan kelengkapan persyaratan administrasi permohonan di bidang
Pasal 748 merek.
Direktorat Merek terdiri atas: (2) Seksi Klasifikasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan dan
a. Subdirektorat Permohonan dan Publikasi; pengklasifikasian permohonan di bidang merek.
b. Subdirektorat Pemeriksaan; (3) Seksi Publikasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengumuman
c. Subdirektorat Sertifikasi, Perpanjangan, Mutasi dan Lisensi; dan publikasi di bidang merek dan indikasi geografis.
d. Subdirektorat Indikasi Geografis;
e. Subdirektorat Pelayanan Hukum; Pasal 753
f. Subbagian Tata Usaha; dan Subdirektorat Pemeriksaan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan urusan
g. Kelompok Jabatan Fungsional. administrasi pemeriksaan dan pelayanan teknis di bidang merek.

Pasal 749 Pasal 754


Subdirektorat Permohonan dan Publikasi mempunyai tugas melaksanakan Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 753, Subdirektorat
penyiapan urusan administrasi permohonan, klasifikasi serta pelaksanaan Pemeriksaan menyelenggarakan fungsi:
publikasi di bidang merek dan indikasi geografis. a. pelaksanaan urusan administrasi pemeriksaan di bidang merek; dan
b. pelaksanaan pelayanan teknis di bidang merek.
Pasal 750
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 749, Subdirektorat Pasal 755
Permohonan dan Publikasi menyelenggarakan fungsi:
Subdirektorat Pemeriksaan membawahi Seksi Pelayanan Teknis.
a. pelaksanaan penerimaan administrasi permohonan di bidang merek dan
indikasi geografis;
Pasal 756
b. pelaksanaan klasifikasi di bidang merek; dan
c. pelaksanaan publikasi di bidang merek dan indikasi geografis. Seksi Pelayanan Teknis mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan dan
pendistribusian berkas dokumen pemeriksaan substantif kepada kelompok
Pasal 751 pemeriksa merek dan pengadministrasian hasil pemeriksaan substantif di bidang
merek.
Subdirektorat Permohonan dan Publikasi terdiri atas:
a. Seksi Administrasi Permohonan;
b. Seksi Klasifikasi; dan
c. Seksi Publikasi.
227 228
Pasal 757 a. pelaksanaan urusan administrasi pemeriksaan permohonan indikasi geografis;
Subdirektorat Sertifikasi, Perpanjangan, Mutasi dan Lisensi mempunyai tugas dan
melaksanakan penyiapan sertifikat merek dan indikasi geografis, perpanjangan, b. pelaksanaan pengendalian evaluasi teknis atas permohonan pendaftaran
mutasi dan lisensi di bidang merek. indikasi geografis.

Pasal 758 Pasal 763

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 757, Subdirektorat Subdirektorat Indikasi Geografis terdiri atas:
Sertifikasi, Perpanjangan, Mutasi dan Lisensi menyelenggarakan fungsi: a. Seksi Administrasi Pemeriksaan; dan
a. pelaksanaan penyiapan sertifikat pendaftaran merek dan indikasi geografis; dan b. Seksi Evaluasi Teknis.
b. pelaksanaan perpanjangan, mutasi dan lisensi di bidang merek.

Pasal 759 Pasal 764

Subdirektorat Sertifikasi, Perpanjangan, Mutasi dan Lisensi terdiri atas: (1) Seksi Administrasi Pemeriksaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
b. Seksi Sertifikasi; dan dan pelaksanaan urusan administrasi dan pemeriksaan kelengkapan dokumen
c. Seksi Perpanjangan, Mutasi dan Lisensi. persyaratan permohonan pendaftaran indikasi geografis.
(2) Seksi Evaluasi Teknis mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
Pasal 760 pengendalian berkas dokumen permohonan pemeriksaan substantif atas
permohonan indikasi geografis dan pemberian pelayanan teknis operasional
(1)Seksi Sertifikasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pembuatan dan pemeriksaan substantif indikasi geografis serta evaluasi teknis penentuan
penerbitan sertifikat dan daftar umum merek serta sertifikat indikasi geografis. usulan pendaftaran atau penolakan atas permohonan pendaftaran indikasi
(2) Seksi Perpanjangan, Mutasi dan Lisensi mempunyai tugas melakukan geografis.
perpanjangan merek, pelaksanaan pencatatan pengalihan hak, pencatatan
perubahan nama dan / atau alamat, pencatatan lisensi, pencatatan penghapusan Pasal 765
atas permintaan pemilik merek dan permohonan petikan.
Subdirektorat Pelayanan Hukum mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
Pasal 761 pemberian pertimbangan dan pendapat hukum dan litigasi serta pengelolaan
urusan administrasi komisi banding merek.
Subdirektorat Indikasi Geografis mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
pelaksanaan urusan administrasi pemeriksaan dan evaluasi teknis atas permohonan Pasal 766
pendaftaran indikasi geografis.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 765, Subdirektorat
Pasal 762 Pelayanan Hukum menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan pemberian pertimbangan dan pendapat hukum serta pelaksanaan
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 761, Subdirektorat litigasi; dan
Indikasi Geografis menyelenggarakan fungsi: b. pelaksanaan urusan administrasi komisi banding merek.
229 230
Pasal 771
Pasal 767
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 770, Direktorat
Subdirektorat Pelayanan Hukum terdiri atas: Kerja Sama dan Promosi menyelenggarakan fungsi:
a. Seksi Pertimbangan Hukum dan Litigasi; dan a. penyiapan perumusan rancangan kebijakan di bidang kerja sama dan promosi
b. Seksi Administrasi Komisi Banding. hak kekayaan intelektual;
b. pelaksanaan pembinaan, bimbingan dan pelayanan di bidang kerja sama dan
Pasal 768 promosi hak kekayaan intelektual;
(1) Seksi Pertimbangan Hukum dan Litigasi mempunyai tugas melakukan c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang kerja
penyiapan bahan dan pelaksanaan pemberian pertimbangan dan pendapat sama dan promosi hak kekayaan intelektual;
hukum, peraturan perundang-undangan serta pelaksanaan litigasi di bidang d. pelaksanaan kerja sama dalam negeri di bidang hak kekayaan intelektual;
merek. e. pelaksanaan kerja sama luar negeri di bidang hak kekayaan intelektual;
(2) Seksi Administrasi Komisi Banding mempunyai tugas melakukan penyiapan f. pelaksanaan promosi di bidang hak kekayaan intelektual; dan
bahan urusan administrasi komisi banding merek. g. pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Kerja Sama dan
Promosi.
Pasal 769
Pasal 772
(1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan tata usaha dan
rumah tangga Direktorat Merek. Direktorat Kerja Sama dan Promosi terdiri atas:
(2) Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam a. Subdirektorat Kerja Sama Dalam Negeri;
melaksanakan tugasnya secara administrasi berada dibawah Bagian b. Subdirektorat Kerja Sama Luar Negeri;
Kepegawaian pada Sekretariat Direktorat Jenderal dan secara operasional d. Subdirektorat Promosi;
bertanggung jawab kepada Direktur Merek. e. Subbagian Tata Usaha; dan
f. Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal 773
Bagian Ketujuh
Direktorat Kerja Sama dan Promosi Subdirektorat Kerja Sama Dalam Negeri mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan dan koordinasi kegiatan kerja sama dengan institusi pemerintah dan
Pasal 770 institusi non pemerintah dalam negeri di bidang hak kekayaan intelektual.
Direktorat Kerja Sama dan Promosi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan, pemberian bimbingan teknis dan evaluasi Pasal 774
di bidang kerja sama dan promosi hak kekayaan intelektual sesuai dengan Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 773, Subdirektorat
kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Hak Kekayaan Intelektual. Kerja Sama Dalam Negeri menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan dan pelaksanaan kerja sama dengan institusi pemerintah
dalam negeri di bidang hak kekayaan intelektual; dan

231 232
b. penyiapan bahan dan pelaksanaan kerja sama dengan institusi non pemerintah Pasal 780
dalam negeri di bidang hak kekayaan intelektual.
(1) Seksi Kerja Sama Bilateral mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan,
pelaksanaan, koordinasi, pemantauan dan evaluasi kerja sama di tingkat
Pasal 775
bilateral.
Subdirektorat Kerja Sama Dalam Negeri terdiri atas: (2) Seksi Kerja Sama Regional mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
a. Seksi Kerja Sama Institusi Pemerintah; dan pelaksanaan, koordinasi, pemantauan dan evaluasi kerja sama di tingkat
b. Seksi Kerja Sama Institusi Non Pemerintah. regional.
(3) Seksi Kerja Sama Multilateral mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
Pasal 776 pelaksanaan, koordinasi, pemantauan dan evaluasi kerja sama di tingkat
(1) Seksi Kerja Sama Institusi Pemerintah mempunyai tugas melakukan penyiapan multilateral.
bahan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi kerja sama dengan berbagai
institusi pemerintah dalam negeri di bidang hak kekayaan intelektual. Pasal 781
(2) Seksi Kerja Sama Institusi Non Pemerintah mempunyai tugas melakukan Subdirektorat Promosi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan materi promosi
penyiapan bahan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi kerja sama dengan dan pelaksanaan kegiatan promosi dan sosialisasi sistem hak kekayaan intelektual.
berbagai institusi non pemerintah dalam negeri di bidang hak kekayaan
intelektual. Pasal 782
Pasal 777
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 781, Subdirektorat
Subdirektorat Kerja Sama Luar Negeri mempunyai tugas melaksanakan penyiapan Promosi menyelenggarakan fungsi:
dan koordinasi kegiatan kerja sama di bidang hak kekayaan intelektual di tingkat a. pelaksanaan penyiapan materi promosi di bidang hak kekayaan intelektual; dan
bilateral, regional, dan multilateral. b. pelaksanaan kegiatan promosi dan sosialisasi di bidang hak kekayaan
intelektual.
Pasal 778
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 777, Subdirektorat Pasal 783
Kerja Sama Luar Negeri menyelenggarakan fungsi: Subdirektorat Promosi terdiri atas:
a. pelaksanaan kerja sama bilateral di bidang hak kekayaan intelektual; a. Seksi Penyiapan Materi Promosi; dan
b. pelaksanaan kerja sama regional di bidang hak kekayaan intelektual; dan b. Seksi Promosi dan Sosialisasi.
c. pelaksanaan kerja sama multilateral di bidang hak kekayaan intelektual.
Pasal 784
Pasal 779
(1) Seksi Penyiapan Materi Promosi mempunyai tugas melakukan penyiapan
Subdirektorat Kerja Sama Luar Negeri terdiri atas: bahan yang akan digunakan dalam rangka pelaksanaan kegiatan promosi dan
a. Seksi Kerja Sama Bilateral; sosialisasi sistem hak kekayaan intelektual.
b. Seksi Kerja Sama Regional; dan
c. Seksi Kerja Sama Multilateral.
234
233
(2) Seksi Promosi dan Sosialisasi mempunyai tugas melakukan dan teknologi informasi hak kekayaan intelektual serta pengelolaan sistem jaringan;
mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan promosi dan sosialisasi sistem hak g. pengelolaan dan pemeliharaan dokumentasi dan perpustakaan hak kekayaan
kekayaan intelektual. intelektual; dan
h. pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Teknologi
Pasal 785 Informasi
(1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan tata usaha dan
rumah tangga Direktorat Kerja Sama dan Promosi. Pasal 788
(2) Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam Direktorat Teknologi Informasi terdiri atas:
melaksanakan tugasnya secara administrasi berada di bawah Bagian a. Subdirektorat Pengembangan Proses;
Kepegawaian pada Sekretariat Direktorat Jenderal dan secara operasional b. Subdirektorat Pengelolaan dan Pengembangan Sistem;
bertanggung jawab kepada Direktur Kerja Sama dan Promosi. c. Subdirektorat Pendukung Sistem;
d. Subdirektorat Dokumentasi dan Perpustakaan;
e. Subbagian Tata Usaha; dan
Bagian Kedelapan f. Kelompok Jabatan Fungsional.
Direktorat Teknologi Informasi
Pasal 789
Pasal 786 Subdirektorat Pengembangan Proses mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
Direktorat Teknologi Informasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pelaksanaan pengembangan proses kerja di bidang teknologi informasi.
perumusan dan pelaksanaan kebijakan, pemberian bimbingan teknis dan evaluasi
di bidang teknologi informasi hak kekayaan intelektual sesuai dengan kebijakan Pasal 790
teknis yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Hak Kekayaan Intelektual. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 789, Subdirektorat
Pengembangan Proses menyelenggarakan fungsi:
Pasal 787 a. pengelolaan urusan proses kerja teknologi informasi; dan
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 786, Direktorat b. pengelolaan situs internet.
Teknologi Informasi menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan rancangan kebijakan di bidang teknologi informasi; Pasal 791
b. pelaksanaan pembinaan, bimbingan dan pelayanan di bidang teknologi
Subdirektorat Pengembangan Proses terdiri atas:
informasi;
a. Seksi Proses Kerja Teknologi Informasi; dan
c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang teknologi
b. Seksi Pengelolaan Situs Internet.
informasi;
d. pelaksanaan pengembangan proses kerja di bidang teknologi informasi;
e. pelaksanaan pengelolaan dan pengembangan database serta pemeliharaan
sistem aplikasi hak kekayaan intelektual;
f. pelaksanaan pemberian layanan keluhan dan pemeliharaan sistem pendukung
236
235
Pasal 792 Pasal 797
(1) Seksi Proses Kerja Teknologi Informasi mempunyai tugas melakukan Subdirektorat Pendukung Sistem mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
penyiapan bahan, pengidentifikasian, pengembangan teknologi informasi, bahan, pemberian layanan keluhan dan pemeliharaan sistem pendukung teknologi
penyiapan uji coba, implementasi dan perubahan sistem teknologi informasi, informasi hak kekayaan intelektual serta pengelolaan sistem jaringan.
pengevalusian dan monitoring pengembangan proses teknologi informasi di
bidang hak kekayaan intelektual; Pasal 798
(2) Seksi Pengelolaan Situs Internet mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 797, Subdirektorat
dan pengelolaan situs internet, portal intranet dan surat elektronik.
Pendukung Sistem menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan dan pelaksanaan pemberian layanan keluhan dan
Pasal 793 pemeliharaan sistem pendukung teknologi informasi; dan
Subdirektorat Pengelolaan dan Pengembangan Sistem mempunyai tugas b. pengelolaan sistem jaringan.
melaksanakan penyiapan pengelolaan dan pengembangan database serta
pemeliharaan sistem aplikasi hak kekayaan intelektual. Pasal 799
Subdirektorat Pendukung Sistem terdiri atas:
Pasal 794 a. Seksi Layanan Keluhan dan Pemeliharaan; dan
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 793, Subdirektorat b. Seksi Pengelolaan Sistem Jaringan.
Pengelolaan dan Pengembangan Sistem menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan pengelolaan dan pengembangan sistem database; dan Pasal 800
b. pelaksanaan pemeliharaan dan pengembangan sistem aplikasi. (1) Seksi Layanan Keluhan dan Pemeliharaan mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan pelaksanaan pemberian layanan keluhan, pemeliharaan dan
Pasal 795 pengembangan sistem pendukung teknologi informasi.
Subdirektorat Pengelolaan dan Pengembangan Sistem terdiri atas: (2) Seksi Pengelolaan Sistem Jaringan mempunyai tugas melakukan penyiapan
a. Seksi Pengelolaan Database; dan bahan pengelolaan sistem jaringan di lingkungan Direktorat Jenderal Hak
b. Seksi Pengembangan Aplikasi. Kekayaan Intelektual.

Pasal 796 Pasal 801

(1) Seksi Pengelolaan Database mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan, Subdirektorat Dokumentasi dan Perpustakaan mempunyai tugas melaksanakan
pengelolaan, pemeliharaan dan pengembangan sistem database. penyiapan, pengelolaan dan pemeliharaan dokumentasi dan perpustakaan hak
(2) Seksi Pengembangan Aplikasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan, kekayaan intelektual.
pengelolaan sistem aplikasi hak kekayaan intelektual dan pemeliharaan sistem
keamanan dan aplikasi.

237 238
Pasal 802 (2) Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 801, Subdirektorat melaksanakan tugasnya secara administrasi berada di bawah Bagian
Dokumentasi dan Perpustakaan menyelenggarakan fungsi: Kepegawaian pada Sekretariat Direktorat Jenderal dan secara operasional
a. penyiapan bahan, pengelolaan dan pemeliharaan dokumentasi hak cipta, desain bertanggung jawab kepada Direktur Teknologi Informasi.
industri desain tata letak sirkuit terpadu dan rahasia dagang;
b. penyiapan bahan, pengelolaan, dan pemeliharaan dokumentasi paten;
c. penyiapan bahan, pengelolaan dan pemeliharaan dokumentasi merek; dan Bagian Kesembilan
d. pengelolaan dan pemeliharaan perpustakaan hak kekayaan intelektual. Direktorat Penyidikan

Pasal 806
Pasal 803
Direktorat Penyidikan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan
Subdirektorat Dokumentasi dan Perpustakaan terdiri atas: pelaksanaan kebijakan, pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang
a. Seksi Dokumentasi Hak Cipta, Desain Industri, Desain Tata Letak Sirkuit penyidikan tindak pidana hak kekayaan intelektual sesuai dengan kebijakan teknis
Terpadu dan Rahasia Dagang; yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Hak Kekayaan Intelektual.
b. Seksi Dokumentasi Paten;
c. Seksi Dokumentasi Merek; dan Pasal 807
d. Seksi Perpustakaan.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 806, Direktorat
Pasal 804 Penyidikan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan rancangan kebijakan di bidang penyidikan hak kekayaan
(1) Seksi Dokumentasi Hak Cipta, Desain Industri, Desain Tata Letak Sirkuit intelektual;
Terpadu dan Rahasia Dagang mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan, b. pelaksanaan pembinaan, bimbingan dan pelayanan di bidang penyidikan hak
penghimpunan, inventarisasi dan pemeliharaan dokumentasi hak cipta, desain kekayaan intelektual;
industri, desain tata letak sirkuit terpadu dan rahasia dagang. c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang
(2) Seksi Dokumentasi Paten mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan, penyidikan hak kekayaan intelektual;
penghimpunan, inventarisasi dan pemeliharaan dokumentasi paten. d. pelaksanaan urusan administrasi penerimaan pengaduan dan penyidikan di
(3) Seksi Dokumentasi Merek mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan, bidang tindak pidana hak kekayaan intelektual;
penghimpunan, inventarisasi dan pemeliharaan dokumentasi merek. e. pelaksanaan koordinasi penindakan, pemantauan dan evaluasi penyidikan tindak
(4) Seksi Perpustakaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan, pidana di bidang hak kekayaan intelektual; dan
penghimpunan, pengklasifikasian, pemeliharaan dan pelayanan bahan pustaka f. pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Penyidikan.
di bidang hak kekayaan intelektual.
Pasal 808
Pasal 805
Direktorat Penyidikan terdiri atas:
(1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan tata usaha dan a. Subdirektorat Pengaduan;
rumah tangga Direktorat Teknologi Informasi. b. Subdirektorat Penindakan dan Pemantauan;
240
239
c. Subbagian Tata Usaha; dan
d. Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal 814
Pasal 809
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 813, Subdirektorat
Subdirektorat Pengaduan mempunyai tugas melaksanakan urusan administrasi
Penindakan dan Pemantauan menyelenggarakan fungsi:
penerimaan pengaduan dan penyidikan di bidang tindak pidana hak kekayaan
a. pelaksanaan koordinasi penindakan tindak pidana di bidang hak kekayaan
intelektual.
intelektual; dan
b. pelaksanaan pemantauan dan evaluasi penyidikan tindak pidana di bidang hak
Pasal 810 kekayaan intelektual.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 809, Subdirektorat
Pengaduan menyelenggarakan fungsi: Pasal 815
a. pelaksanaan urusan penerimaan pengaduan tindak pidana di bidang hak Subdirektorat Penindakan dan Pemantauan terdiri atas:
kekayaan intelektual; dan a. Seksi Penindakan; dan
b. pelaksanaan urusan administrasi penyidikan tindak pidana di bidang hak b. Seksi Pemantauan.
kekayaan intelektual.
Pasal 816
Pasal 811
(1) Seksi Penindakan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi
Subdirektorat Pengaduan terdiri atas: penindakan tindak pidana di bidang hak kekayaan intelektual.
a. Seksi Penerimaan Pengaduan; dan (2) Seksi Pemantauan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pemantauan
b. Seksi Administrasi Penyidikan. dan evaluasi penyidikan tindak pidana di bidang hak kekayaan intelektual.

Pasal 812
Pasal 817
(1) Seksi Penerimaan Pengaduan mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan penerimaan laporan pengaduan, pembuatan laporan kejadian, mencari (1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan tata usaha dan
dan mengumpulkan bahan keterangan dan surat perintah penyidikan. rumah tangga Direktorat Penyidikan.
(2) Seksi Administrasi Penyidikan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan (2) Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam
dan administrasi penyidikan tindak pidana di bidang hak kekayaan melaksanakan tugasnya secara administrasi berada dibawah Bagian
intelektual. Kepegawaian pada Sekretariat Direktorat Jenderal dan secara operasional
Pasal 813 bertanggung jawab kepada Direktur Penyidikan.

Subdirektorat Penindakan dan Pemantauan mempunyai tugas melaksanakan


penyiapan koordinasi penindakan, pemantauan dan evaluasi penyidikan tindak
pidana di bidang hak kekayaan intelektual.
242
241
BAB IX a. Sekretariat Direktorat Jenderal;
DIREKTORAT JENDERAL HAK ASASI MANUSIA b. Direktorat Pelayanan Komunikasi Masyarakat;
c. Direktorat Kerja Sama Hak Asasi Manusia;
d. Direktorat Diseminasi Hak Asasi Manusia;
Bagian Kesatu
e. Direktorat Penguatan Hak Asasi Manusia; dan
Kedudukan, Tugas, dan Fungsi
f. Direktorat Informasi Hak Asasi Manusia.
Pasal 818
Bagian Ketiga
(1) Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia adalah unsur pelaksana yang berada di Sekretariat Direktorat Jenderal
bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia. Pasal 822
(2) Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia dipimpin oleh seorang Direktur
Jenderal. Sekretariat Direktorat Jenderal mempunyai tugas memberikan pelayanan teknis
dan administratif kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan Direktorat
Pasal 819 Jenderal Hak Asasi Manusia.

Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia mempunyai tugas merumuskan serta Pasal 823
melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang hak asasi manusia.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 822, Sekretariat
Pasal 820 Direktorat Jenderal menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran;
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 819, Direktorat b. pengelolaan urusan kepegawaian;
Jenderal Hak Asasi Manusia menyelenggarakan fungsi: c. pengelolaan urusan keuangan;
a. perumusan kebijakan di bidang hak asasi manusia; d. pengelolaan umum;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang hak asasi manusia; e. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan Direktorat Jenderal Hak Asasi
c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang hak asasi Manusia; dan
manusia; f. pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia.
d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang hak asasi manusia; dan
e. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia. Pasal 824
Sekertariat Direktorat Jenderal terdiri atas:
Bagian Kedua a. Bagian Program dan Pelaporan;
Susunan Organisasi b. Bagian Kepegawaian;
c. Bagian Keuangan;
Pasal 821 d. Bagian Tata Usaha;
Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia terdiri atas: e. Bagian Umum; dan
f. Kelompok Jabatan Fungsional.
243 244
Pasal 825 Pasal 830
Bagian Program dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 829, Bagian
koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran, serta evaluasi dan Kepegawaian menyelenggarakan fungsi:
penyusunan laporan. a. penyiapan penyusunan formasi, pendataan dan pengembangan pegawai di
lingkungan Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia;
Pasal 826 b. penyiapan bahan penetapan mutasi dan administrasi jabatan struktural di
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 825, Bagian lingkungan Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia; dan
Program dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi: c. penyiapan bahan penetapan pemberhentian dan pensiun pegawai, pengelolaan
a. pengumpulan, pengolahan, penyajian data dan informasi; administrasi hukuman disiplin dan administrasi jabatan fungsional di
b. penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran; dan lingkungan Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia.
c. penyiapan pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan.
Pasal 831
Pasal 827 Bagian Kepegawaian terdiri atas:
Bagian Program dan Pelaporan terdiri atas: a. Subbagian Umum Kepegawaian;
a. Subbagian Data dan Informasi; b. Subbagian Mutasi; dan
b. Subbagiaan Penyusunan Rencana dan Anggaran; dan c. Subbagian Pemberhentian dan Pensiun.
c. Subbagian Evaluasi dan Pelaporan.
Pasal 832
Pasal 828 (1) Subbagian Umum Kepegawaian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
(1) Subbagian Data dan Informasi mempunyai tugas melakukan pengumpulan, penyusunan formasi, pendataan, pengembangan pegawai serta pengelolaan
pengolahan, penyajian data dan informasi. daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan, serta pengurusan asuransi kesehatan di
(2) Subbagian Penyusunan Rencana dan Anggaran mempunyai tugas melakukan lingkungan Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia.
penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran. (2) Subbagian Mutasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penetapan
(3) Subbagian Evaluasi dan Laporan mempunyai tugas melakukan penyiapan pengangkatan, kepangkatan, penggajian, pemindahan dan mutasi kepegawaian
bahan evaluasi dan penyusunan laporan. lainnya di lingkungan Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia.
(3) Subbagian Pemberhentian dan Pensiun mempunyai tugas melakukan penyiapan
Pasal 829 bahan penetapan pemberhentian dan pensiun, pengelolaan administrasi
hukuman disiplin serta pengurusan pemberian tanda penghargaan pegawai dan
Bagian Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan pengelolaan administrasi jabatan fungsional di lingkungan Direktorat Jenderal
kepegawaian di lingkungan Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia. Hak Asasi Manusia.

245 246
Pasal 833 Pasal 838
Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan keuangan Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 837, Bagian Tata
di lingkungan Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia. Usaha menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan urusan persuratan dan kearsipan;
Pasal 834 b. pelaksanaan urusan tata usaha Direktur Jenderal Hak Asasi Manusia; dan
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 833, Bagian c. pelaksanaan hubungan masyarakat dan protokol.
Keuangan meyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan anggaran, pembuatan daftar gaji dan pembayaran gaji pegawai; Pasal 839
b. pelaksanaan urusan perbendaharaan dan tata usaha keuangan; dan Bagian Tata Usaha terdiri atas:
c. pelaksanaan urusan pembukuan, perhitungan, dan penyusunan laporan a. Subbagian Persuratan dan Kearsipan;
keuangan. b. Subbagian Tata Usaha Pimpinan; dan
Pasal 835 c. Subbagian Hubungan Masyarakat dan Protokol.
Bagian Keuangan terdiri atas:
a. Subbagian Pelaksanaan Anggaran; Pasal 840
b. Subbagian Perbendaharaan; dan (1) Subbagian Persuratan dan Kearsipan mempunyai tugas melakukan urusan
c. Subbagian Akuntansi dan Pelaporan; persuratan, pengetikan, penggandaan dan pengiriman surat serta pengarsipan
surat di lingkungan Sekretariat Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia.
Pasal 836 (2) Subbagian Tata Usaha Pimpinan mempunyai tugas melakukan urusan tata
(1) Subbagian Pelaksanaan Anggaran mempunyai tugas melakukan urusan usaha Direktur Jenderal Hak Asasi Manusia.
pelaksanaan anggaran, pembuatan daftar gaji dan pembayaran gaji pegawai. (3) Subbagian Hubungan Masyarakat dan Protokol mempunyai tugas melakukan
(2) Subbagian Perbendaharaan mempunyai tugas melakukan urusan urusan hubungan masyarakat dan protokol.
perbendaharaan dan tata usaha keuangan.
(3) Subbagian Akuntansi dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan urusan Pasal 841
pembukuan, perhitungan dan penyusunan laporan keuangan. Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan perlengkapan
dan rumah tangga serta administrasi perjalanan dinas di lingkungan Direktorat
Pasal 837 Jenderal Hak Asasi Manusia.
Pasal 842
Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan persuratan dan
kearsipan, dan tata usaha pimpinan di lingkungan Direktorat Jenderal Hak Asasi Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 841, Bagian
Manusia serta hubungan masyarakat dan protokol Umum menyelenggarakan fungsi:
a. pengelolaan urusan perlengkapan;
b. pengelolaan urusan rumah tangga dan pengamanan; dan
c. pelaksanaan urusan pengangkutan dan administrasi perjalanan dinas.

247 248
Pasal 843 d. koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang pelayanan komunikasi masyarakat;
Bagian Umum terdiri atas: e. penyiapan rekomendasi dalam rangka perlindungan dan pemenuhan hak asasi
a. Subbagian Perlengkapan; manusia;
b. Subbagian Rumah Tangga; dan f. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan pelayanan komunikasi
c. Subbagian Perjalanan Dinas masyarakat; dan
g. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Pelayanan
Komunikasi Masyarakat.
Pasal 844
Pasal 847
(1) Subbagian Perlengkapan mempunyai tugas melakukan pengelolaan urusan
perlengkapan. Direktorat Pelayanan Komunikasi Masyarakat terdiri atas:
(2) Subbagian Rumah Tangga mempunyai tugas melakukan urusan pengelolaan a. Subdirektorat Pelayanan Komunikasi Masyarakat Wilayah I;
rumah tangga dan pengamanan. b. Subdirektorat Pelayanan Komunikasi Masyarakat Wilayah II;
(3) Subbagian Perjalanan Dinas mempunyai tugas melakukan urusan c. Subdirektorat Pelayanan Komunikasi Masyarakat Wilayah III;
pengangkutan dan administrasi perjalanan dinas. d. Subdirektorat Pelayanan Komunikasi Khusus; dan
e. Subbagian Tata Usaha.

Bagian Keempat Pasal 848


Direktorat Pelayanan Komunikasi Masyarakat Subdirektorat Pelayanan Komunikasi Masyarakat Wilayah I mempunyai tugas
melaksanakan koordinasi dan perumusan serta rekomendasi perlindungan dan
Pasal 845 pemenuhan hak sipil, politik, ekonomi, sosial dan budaya serta evaluasi dan
Direktorat Pelayanan Komunikasi Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan penyusunan laporan pelaksanaan pelayanan komunikasi masyarakat di Provinsi
penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, pemberian bimbingan teknis dan Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu,
evaluasi di bidang pelayanan komunikasi masyarakat sesuai dengan kebijakan Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, dan Banten.
teknis yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Hak Asasi Manusia.
Pasal 849
Pasal 846 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 848, Subdirektorat
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 845, Direktorat Pelayanan Komunikasi Masyarakat Wilayah I menyelenggarakan fungsi:
Pelayanan Komunikasi Masyarakat menyelenggarakan fungsi : a. koordinasi dan perumusan serta rekomendasi perlindungan dan pemenuhan hak
a. penyiapan perumusan rancangan kebijakan di bidang pelayanan komunikasi sipil dan politik di wilayah I;
masyarakat; b. koordinasi dan perumusan serta rekomendasi perlindungan dan pemenuhan hak
b. pelaksanaan pembinaan, bimbingan dan pelayanan di bidang pelayanan ekonomi, sosial, dan budaya di wilayah I;dan
komunikasi masyarakat; c. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan pelayanan komunikasi
c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang masyarakat dalam rangka perlindungan dan pemenuhan hak sipil, politik,
pelayanan komunikasi masyarakat; ekonomi, sosial dan budaya di wilayah I.
249 250
Pasal 850 a. koordinasi dan perumusan serta rekomendasi perlindungan dan pemenuhan hak
Subdirektorat Pelayanan Komunikasi Masyarakat Wilayah I terdiri atas: sipil dan politik di wilayah II;
a. Seksi Hak Sipil dan Politik Wilayah I; dan b. koordinasi dan perumusan serta rekomendasi perlindungan dan pemenuhan hak
b. Seksi Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya Wilayah I. ekonomi, sosial, dan budaya di wilayah II; dan
c. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan pelayanan komunikasi
masyarakat dalam rangka perlindungan dan pemenuhan hak sipil, politik,
Pasal 851 ekonomi, sosial dan budaya di wilayah II.
(1) Seksi Hak Sipil dan Politik Wilayah I mempunyai tugas melakukan penyiapan Pasal 854
bahan koordinasi dan perumusan serta rekomendasi perlindungan dan Subdirektorat Pelayanan Komunikasi Masyarakat Wilayah II terdiri atas:
pemenuhan hak sipil dan politik serta evaluasi dan penyusunan laporan a. Seksi Hak Sipil dan Politik Wilayah II; dan
pelaksanaan pelayanan komunikasi masyarakat dalam rangka perlindungan b. Seksi Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya Wilayah II.
dan pemenuhan hak sipil dan politik di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Pasal 855
Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan,
Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, dan Banten. (1) Seksi Hak Sipil dan Politik Wilayah II mempunyai tugas melakukan
(2) Seksi Ekonomi, Sosial dan Budaya Wilayah I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi dan perumusan serta rekomendasi perlindungan
penyiapan bahan koordinasi dan perumusan serta rekomendasi perlindungan dan pemenuhan hak sipil dan politik serta evaluasi dan penyusunan laporan
dan pemenuhan ekonomi, sosial dan budaya serta evaluasi dan penyusunan pelaksanaan pelayanan komunikasi masyarakat dalam rangka perlindungan
laporan pelaksanaan pelayanan komunikasi masyarakat dalam rangka dan pemenuhan hak sipil dan politik di Provinsi Daerah Khusus Ibukota
perlindungan dan pemenuhan hak ekonomi, sosial, dan budaya di Provinsi Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur,
Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Bali, Nusa Tenggaran Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Papua, dan
Bengkulu, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, dan Papua Barat.
Banten. (2) Seksi Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya Wilayah II mempunyai tugas
Pasal 852 melakukan penyiapan bahan koordinasi dan perumusan serta rekomendasi
perlindungan dan pemenuhan ekonomi, sosial dan budaya serta evaluasi dan
Subdirektorat Pelayanan Komunikasi Masyarakat Wilayah II mempunyai tugas penyusunan laporan pelaksanaan pelayanan komunikasi masyarakat dalam
melaksanakan koordinasi dan perumusan serta rekomendasi perlindungan dan rangka perlindungan dan pemenuhan hak ekonomi, sosial, dan budaya di
pemenuhan hak sipil, politik, ekonomi, sosial dan budaya serta evaluasi dan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah
penyusunan laporan pelaksanaan pelayanan komunikasi masyarakat di Provinsi Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggaran Barat, Nusa
Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Tenggara Timur, Maluku, Papua, dan Papua Barat.
Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggaran Barat, Nusa Tenggara Timur,
Maluku, Papua, dan Papua Barat. Pasal 856
Pasal 853 Subdirektorat Pelayanan Komunikasi Masyarakat Wilayah III mempunyai tugas
melaksanakan koordinasi dan perumusan serta rekomendasi perlindungan dan
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 852, Subdirektorat pemenuhan hak sipil, politik, ekonomi, sosial dan budaya serta evaluasi dan
Pelayanan Komunikasi Masyarakat Wilayah II menyelenggarakan fungsi: penyusunan laporan pelaksanaan pelayanan komunikasi masyarakat di Provinsi
251 252
Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara,
Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Sulawesi Sulawesi Barat, Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Maluku Utara.
Utara, Gorontalo, dan Maluku Utara.
Pasal 860
Pasal 857 Subdirektorat Pelayanan Komunikasi Khusus mempunyai tugas melaksanakan
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 856, Subdirektorat penyiapan koordinasi dan perumusan serta rekomendasi perlindungan dan
Pelayanan Komunikasi Masyarakat Wilayah III menyelenggarakan fungsi: pemenuhan hak sipil, politik, ekonomi, sosial dan budaya yang bersifat khusus
a. koordinasi dan perumusan serta rekomendasi perlindungan dan pemenuhan hak serta evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan pelayanan komunikasi khusus.
sipil dan politik di wilayah III; Pasal 861
b. koordinasi dan perumusan serta rekomendasi perlindungan dan pemenuhan hak
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 860, Subdirektorat
ekonomi, sosial, dan budaya di wilayah III; dan
Pelayanan Komunikasi Khusus menyelenggarakan fungsi:
c. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan pelayanan komunikasi
a. pengidentifikasian permasalahan hak asasi manusia yang tidak atau belum
masyarakat dalam rangka perlindungan dan pemenuhan hak sipil, politik,
dikomunikasikan oleh masyarakat;
ekonomi, sosial dan budaya di wilayah III.
b. penyiapan perumusan rekomendasi perlindungan dan pemenuhan hak sipil dan
Pasal 858 politik berkaitan dengan masalah hak asasi manusia atas permasalahan hak asasi
Subdirektorat Pelayanan Komunikasi Masyarakat Wilayah III terdiri atas: manusia yang tidak atau belum dikomunikasikan masyarakat;
a. Seksi Hak Sipil dan Politik Wilayah III; dan c. penyiapan perumusan rekomendasi perlindungan dan pemenuhan hak ekonomi,
b. Seksi Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya Wilayah III sosial dan budaya berkaitan dengan masalah hak asasi manusia atas
permasalahan hak asasi manusia yang tidak atau belum dikomunikasikan
Pasal 859 masyarakat;
(1) Seksi Hak Sipil dan Politik Wilayah III mempunyai tugas melakukan d. penyiapan koordinasi perlindungan dan pemenuhan hak sipil, politik, ekonomi,
penyiapan bahan koordinasi dan perumusan serta rekomendasi perlindungan sosial dan budaya atas permasalahan hak asasi manusia yang berkaitan dengan
dan pemenuhan hak sipil dan politik serta evaluasi dan penyusunan laporan prosedur khusus Perserikatan Bangsa Bangsa serta lembaga swadaya
pelaksanaan pelayanan komunikasi masyarakat dalam rangka perlindungan masyarakat nasional/internasional hak asasi manusia dan kemanusiaan; dan
dan pemenuhan hak sipil dan politik di Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan e. penyiapan bahan evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan
Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi pelayanan komunikasi khusus.
Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Pasal 862
Maluku Utara.
(2) Seksi Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya Wilayah III mempunyai tugas Subdirektorat Pelayanan Komunikasi Khusus terdiri atas:
melakukan penyiapan bahan koordinasi dan perumusan serta rekomendasi a. Seksi Hak Sipil dan Politik; dan
perlindungan dan pemenuhan hak sipil dan politik serta evaluasi dan b. Seksi Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya.
penyusunan laporan pelaksanaan pelayanan komunikasi masyarakat dalam Pasal 863
rangka perlindungan dan pemenuhan hak ekonomi, sosial, dan budaya di
(1) Seksi Hak Sipil dan Politik mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah,
perumusan rekomendasi perlindungan dan pemenuhan hak sipil dan politik
253 254
berkaitan dengan masalah hak asasi manusia atas permasalahan hak asasi d. koordinasi pelaksanaan kebijakan dan standardisasi di bidang kerja sama luar
manusia yang tidak atau belum dikomunikasikan masyarakat serta evaluasi negeri, dalam negeri, legislasi dan harmonisasi serta instrumen hak asasi
dan penyusunan laporan. manusia dengan instansi terkait dan Rencana Aksi Nasional Hak Asasi
(2) Seksi Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya mempunyai tugas melakukan Manusia;
penyiapan bahan perumusan rekomendasi perlindungan dan pemenuhan hak e. penyiapan pelaksanaan kerja sama luar negeri, dalam negeri, legislasi dan
ekonomi, sosial dan budaya berkaitan dengan masalah hak asasi manusia atas harmonisasi serta instrumen hak asasi manusia;
permasalahan hak asasi manusia yang tidak atau belum dikomunikasikan f. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan di bidang kerja sama
masyarakat serta evaluasi dan penyusunan laporan. hak asasi manusia; dan
Pasal 864 g. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Kerja Sama Hak
Asasi Manusia.
(1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan Pasal 867
rumah tangga Direktorat Pelayanan Komunikasi Masyarakat.
(2) Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam Direktorat Kerja Sama Hak Asasi Manusia terdiri atas:
melaksanakan tugasnya secara administrasi berada di bawah Bagian a. Subdirektorat Kerja Sama Dalam Negeri;
Kepegawaian pada Sekretariat Direktorat Jenderal dan secara operasional b. Subdirektorat Kerja Sama Luar Negeri;
bertanggung jawab kepada Direktur Pelayanan Komunikasi Masyarakat. c. Subdirektorat Legislasi dan Harmonisasi Hak Asasi Manusia;
d. Subdirektorat Instrumen Hak Asasi Manusia; dan
e. Subbagian Tata Usaha.
Bagian Kelima
Direktorat Kerja Sama Hak Asasi Manusia Pasal 868
Pasal 865 Subdirektorat Kerja Sama Dalam Negeri mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan perumusan kebijakan teknis di bidang kerja sama institusi pemerintah
Direktorat Kerja Sama Hak Asasi Manusia mempunyai tugas melaksanakan dan institusi non pemerintah serta evaluasi dan penyusunan laporan.
penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, pemberian bimbingan teknis
dan evaluasi di bidang kerja sama hak asasi manusia sesuai dengan kebijakan Pasal 869
teknis yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Hak Asasi Manusia. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 868, Subdirektorat
Pasal 866 Kerja Sama Dalam Negeri menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan kerja sama hak asasi manusia dengan institusi pemerintah dan non
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 865 , Direktorat pemerintah;
Kerja Sama Hak Asasi Manusia menyelenggarakan fungsi: b. koordinasi dan kerja sama hak asasi manusia dengan institusi pemerintah dan
a. penyiapan perumusan rancangan kebijakan di bidang kerja sama hak asasi non pemerintah serta Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia; dan
manusia; c. evaluasi dan penyusunan laporan kegiatan kerja sama dalam negeri.
b. pelaksanaan pembinaan, bimbingan dan pelayanan di bidang kerja sama hak
asasi manusia; Pasal 870
c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang kerja
sama hak asasi manusia; Subdirektorat Kerja Sama Dalam Negeri terdiri atas:
255 256
a. Seksi Kerja Sama Institusi Pemerintah; dan Pasal 875
b. Seksi Kerja Sama Institusi Non Pemerintah.
(1) Seksi Kerja Sama Antar Negara mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan koordinasi, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kerja sama hak asasi
Pasal 871
manusia antar negara.
(1) Seksi Kerja Sama Institusi Pemerintah mempunyai tugas melakukan (2) Seksi Kerja Sama Badan - Badan Khusus Perserikatan Bangsa Bangsa
penyiapan bahan koordinasi, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kerja sama mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi, evaluasi dan
hak asasi manusia dengan Institusi Pemerintah. pelaporan pelaksanaan kerja sama hak asasi manusia badan-badan khusus
(2) Seksi Kerja Sama Institusi Non Pemerintah mempunyai tugas melakukan Perserikatan Bangsa Bangsa.
penyiapan bahan koordinasi, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kerja sama (3) Seksi Kerja Sama Organisasi Internasional Non Perserikatan Bangsa Bangsa
dengan Institusi Non Pemerintah. mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi, evaluasi dan
pelaporan pelaksanaan kerja sama hak asasi manusia organisasi non
Perserikatan Bangsa Bangsa.
Pasal 872
Subdirektorat Kerja Sama Luar Negeri mempunyai tugas melaksanakan penyiapan Pasal 876
perumusan kebijakan teknis di bidang kerja sama luar negeri serta evaluasi dan Subdirektorat Legislasi dan Harmonisasi Hak Asasi Manusia mempunyai tugas
penyusunan laporan. melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis di bidang telaahan naskah
Pasal 873 akademik, legislasi dan harmonisasi hak asasi manusia.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 872, Subdirektorat
Kerja Sama Luar Negeri menyelenggarakan fungsi: Pasal 877
a. penyiapan kerja sama hak asasi manusia antar negara, badan-badan khusus Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 876, Subdirektorat
Perserikatan Bangsa Bangsa, dan organisasi internasional non Perserikatan Legislasi dan Harmonisasi Hak Asasi Manusia menyelenggarakan fungsi:
Bangsa Bangsa; a. penyiapan telaahan naskah akademik, legislasi dan harmonisasi hak asasi
b. koordinasi dan kerja sama hak asasi manusia antar negara, badan-badan khusus manusia;
Perserikatan Bangsa Bangsa dan organisasi internasional non Perserikatan b. koordinasi dan kerja sama pelaksanaan kegiatan di bidang telaahan naskah
Bangsa Bangsa; dan akademik, legislasi dan harmonisasi hak asasi manusia; dan
c. evaluasi dan penyusunan laporan kegiatan kerja sama luar negeri. c. evaluasi dan penyusunan laporan kegiatan telaahan naskah akademik, legislasi
dan harmonisasi hak asasi manusia.
Pasal 874
Subdirektorat Kerja Sama Luar Negeri terdiri atas: Pasal 878
a. Seksi Kerja Sama Antar Negara; Subdirektorat Legislasi dan Harmonisasi Hak Asasi Manusia terdiri atas:
b. Seksi Kerja Sama Badan - Badan Khusus Perserikatan Bangsa Bangsa; dan a. Seksi Telaahan Naskah Akademik;
c. Seksi Kerja Sama Organisasi Internasional Non Perserikatan Bangsa Bangsa. b. Seksi Legislasi; dan
c. Seksi Harmonisasi. 258
257
Pasal 879 Pasal 883
(1) Seksi Telaahan Naskah Akademik mempunyai tugas melakukan penyiapan (1) Seksi Kovenan Hak Sipil dan Politik mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan telaahan naskah akademik, koordinasi, evaluasi dan penyusunan laporan bahan kerja sama dan koordinasi pelaksanaan kovenan hak sipil dan politik
telaahan naskah akademik. serta evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kovenan hak sipil dan
(2) Seksi Legislasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan legislasi hak politik.
asasi manusia, koordinasi, evaluasi dan penyusunan laporan legislasi hak (2) Seksi Kovenan Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya mempunyai tugas
asasi manusia. melakukan penyiapan bahan kerja sama dan koordinasi pelaksanaan kovenan
(3) Seksi Harmonisasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan harmonisasi hak ekonomi, sosial dan budaya serta evaluasi dan penyusunan laporan
hak asasi manusia, koordinasi, evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kovenan hak ekonomi, sosial dan budaya.
harmonisasi hak asasi manusia. (3) Seksi Konvensi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kerja sama dan
Pasal 880 koordinasi pelaksanaan konvensi serta evaluasi dan penyusunan laporan
pelaksanaan konvensi yang telah diterima Indonesia.
Subdirektorat Instrumen Hak Asasi Manusia mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan perumusan kebijakan teknis di bidang instrumen hak asasi manusia
Pasal 884
serta evaluasi dan penyusunan laporan.
(1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan
Pasal 881 rumah tangga Direktorat Kerja Sama Hak Asasi Manusia.
(2) Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 880, Subdirektorat
melaksanakan tugasnya secara administrasi berada di bawah Bagian
Instrumen Hak Asasi Manusia menyelenggarakan fungsi:
Kepegawaian pada Sekretariat Direktorat Jenderal dan secara operasional
a. penyiapan kerja sama pelaksanaan kovenan hak sipil dan politik, ekonomi,
bertanggung jawab kepada Direktur Kerja Sama Hak Asasi Manusia.
sosial dan budaya serta pelaksanaan konvensi yang telah diterima Indonesia;
b. koordinasi pelaksanaan kegiatan kovenan hak sipil, politik, ekonomi, sosial, dan
budaya serta konvensi-konvensi yang telah diterima Indonesia; dan
c. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan instrumen hak asasi
manusia.

Pasal 882
Subdirektorat Instrumen Hak Asasi Manusia terdiri atas:
a. Seksi Kovenan Hak Sipil dan Politik;
b. Seksi Kovenan Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya; dan
c. Seksi Konvensi.

259 260
Bagian Keenam c. Subdirektorat Penyuluhan Hak Asasi Manusia;
Direktorat Diseminasi Hak Asasi Manusia d. Subdirektorat Evaluasi dan Pengembangan Diseminasi Hak Asasi Manusia; dan
e. Subbagian Tata Usaha.
Pasal 885
Direktorat Diseminasi Hak Asasi Manusia mempunyai tugas melaksanakan Pasal 888
penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, pemberian bimbingan teknis dan Subdirektorat Program Diseminasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
evaluasi di bidang diseminasi hak asasi manusia sesuai dengan kebijakan teknis perumusan kebijakan teknis di bidang program diseminasi hak asasi manusia serta
yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Hak Asasi Manusia. evaluasi dan penyusunan laporan.

Pasal 886 Pasal 889


Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 885 , Direktorat Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 888, Subdirektorat
Diseminasi Hak Asasi Manusia menyelenggarakan fungsi: Program Diseminasi menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan rancangan kebijakan di bidang diseminasi hak asasi a. penyiapan bahan penyusunan metodologi diseminasi dan bahan diseminasi hak
manusia; asasi manusia;
b. pelaksanaan pembinaan, bimbingan dan pelayanan di bidang diseminasi hak b. koordinasi penyusunan metodologi diseminasi dan bahan diseminasi hak asasi
asasi manusia; manusia; dan
c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang c. evaluasi dan penyusunan laporan kegiatan diseminasi hak asasi manusia.
diseminasi hak asasi manusia;
d. koordinasi pelaksanaan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang program Pasal 890
diseminasi, pembudayaan kesadaran hak asasi manusia, penyiapan dan
Subdirektorat Program Diseminasi terdiri atas:
pengembangan penyuluh hak asasi manusia, serta evaluasi dan pengembangan
a. Seksi Metodologi Diseminasi Hak Asasi Manusia; dan
diseminasi hak asasi manusia;
b. Seksi Bahan Diseminasi Hak Asasi Manusia.
e. pelaksanaan bimbingan teknis di bidang program diseminasi, pembudayaan
kesadaran hak asasi manusia, penyiapan dan pengembangan penyuluh hak asasi
Pasal 891
manusia, serta evaluasi dan pengembangan diseminasi hak asasi manusia;
f. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan di lingkungan (1) Seksi Metodologi Diseminasi Hak Asasi Manusia mempunyai tugas
Direktorat Diseminasi Hak Asasi Manusia; dan melakukan penyiapan bahan penyusunan metodologi diseminasi hak asasi
g. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Diseminasi Hak manusia dan koordinasi dengan instansi terkait serta evaluasi dan penyusunan
Asasi Manusia. laporan.
(2) Seksi Bahan Diseminasi Hak Asasi Manusia mempunyai tugas melakukan
Pasal 887 penyiapan bahan diseminasi hak asasi manusia dan koordinasi dengan instansi
Direktorat Diseminasi Hak Asasi Manusia terdiri atas: terkait serta evaluasi dan penyusunan laporan.
a. Subdirektorat Program Diseminasi;
b. Subdirektorat Pembudayaan Kesadaran Hak Asasi Manusia;
251 262
Pasal 892 Pasal 896
Subdirektorat Pembudayaan Kesadaran Hak Asasi Manusia mempunyai tugas Subdirektorat Penyuluhan Hak Asasi Manusia mempunyai tugas melaksanakan
melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis di bidang pembudayaan penyiapan perumusan kebijakan teknis di bidang penyiapan dan pengembangan
kesadaran hak asasi manusia serta evaluasi dan penyusunan laporan. penyuluh hak asasi manusia serta evaluasi dan penyusunan laporan.

Pasal 893 Pasal 897


Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 892, Subdirektorat Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 896, Subdirektorat
Pembudayaan Kesadaran Hak Asasi Manusia menyelenggarakan fungsi: Penyuluhan Hak Asasi Manusia menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan pembudayaan kesadaran hak asasi manusia bagi aparatur a. penyiapan perumusan kebijakan teknis di bidang penyiapan dan pengembangan
negara dan masyarakat; penyuluh hak asasi manusia;
b. koordinasi dan kerja sama pelaksanaan kegiatan di bidang pembudayaan b. koordinasi dan kerja sama pelaksanaan kegiatan penyiapan dan pengembangan
kesadaran hak asasi manusia bagi aparatur negara dan masyarakat; dan penyuluh hak asasi manusia dengan instansi terkait;
c. evaluasi dan penyusunan laporan kegiatan di bidang pembudayaan kesadaran c. pelaksanaan bimbingan teknis bagi penyuluh hak asasi manusia; dan
hak asasi manusia. d. evaluasi dan penyusunan laporan kegiatan di bidang penyiapan dan
pengembangan penyuluh hak asasi manusia.
Pasal 894
Pasal 898
Subdirektorat Pembudayaan Kesadaran Hak Asasi Manusia terdiri atas:
a. Seksi Aparatur Negara; dan Subdirektorat Penyuluhan Hak Asasi Manusia terdiri atas:
b. Seksi Masyarakat. a. Seksi Penyiapan Penyuluhan Hak Asasi Manusia; dan
b. Seksi Pengembangan Penyuluhan Hak Asasi Manusia.
Pasal 895
Pasal 899
(1) Seksi Aparatur Negara mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
pembudayaan kesadaran hak asasi manusia bagi aparatur negara, koordinasi (1) Seksi Penyiapan Penyuluhan Hak Asasi Manusia mempunyai tugas melakukan
dan kerja sama serta evaluasi dan penyusunan laporan pembudayaan penyiapan tenaga penyuluh hak asasi manusia serta evaluasi dan penyusunan
kesadaran hak asasi manusia aparatur negara. laporan.
(2) Seksi Masyarakat mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan (2) Seksi Pengembangan Penyuluhan Hak Asasi Manusia mempunyai tugas
pembudayaan kesadaran hak asasi manusia bagi masyarakat, koordinasi dan melakukan penyiapan bahan pengembangan penyuluh, koordinasi dan kerja
kerja sama serta evaluasi dan penyusunan laporan pembudayaan kesadaran sama serta evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan penyiapan
hak asasi manusia masyarakat. dan pengembangan penyuluh hak asasi manusia.

264
263
Pasal 900 (2) Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam
Subdirektorat Evaluasi dan Pengembangan Diseminasi Hak Asasi Manusia melaksanakan tugasnya secara administrasi berada di bawah Bagian
mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis di bidang Kepegawaian pada Sekretariat Direktorat Jenderal dan secara operasional
evaluasi dan laporan serta pengembangan diseminasi hak asasi manusia. bertanggung jawab kepada Direktur Diseminasi Hak Asasi Manusia.

Pasal 901
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 900, Subdirektorat
Evaluasi dan Pengembangan Diseminasi Hak Asasi Manusia menyelenggarakan
fungsi:
a. penyiapan evaluasi dan pengembangan diseminasi hak asasi manusia;
b. koordinasi dan kerja sama pelaksanaan kegiatan di bidang evaluasi dan
pengembangan diseminasi hak asasi manusia; dan
c. penyusunan laporan kegiatan di bidang evaluasi dan pengembangan diseminasi
hak asasi manusia.

Pasal 902
Subdirektorat Evaluasi dan Pengembangan Diseminasi Hak Asasi Manusia terdiri
atas:
a. Seksi Evaluasi Diseminasi Hak Asasi Manusia; dan
b. Seksi Pengembangan Diseminasi Hak Asasi Manusia.

Pasal 903
(1) Seksi Evaluasi Diseminasi Hak Asasi Manusia mempunyai tugas melakukan
evaluasi dan penyusunan laporan diseminasi hak asasi manusia, koordinasi
dan kerja sama dengan instansi terkait.
(2) Seksi Pengembangan Diseminasi Hak Asasi Manusia mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan pengembangan diseminasi hak asasi manusia,
koordinasi dan kerja sama dengan instansi terkait.

Pasal 904
(1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan
rumah tangga Direktorat Diseminasi Hak Asasi Manusia.

266
265
Bagian Ketujuh d. Subdirektorat Penguatan Hak Asasi Manusia Wilayah III; dan
Direktorat Penguatan Hak Asasi Manusia e. Subbagian Tata Usaha.

Pasal 905 Pasal 908


Direktorat Penguatan Hak Asasi Manusia mempunyai tugas melaksanakan Subdirektorat Program dan Bimbingan Teknis Hak Asasi Manusia mempunyai
penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, pemberian bimbingan teknis dan tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis di bidang program,
evaluasi di bidang penguatan hak asasi manusia sesuai dengan kebijakan teknis bahan dan tenaga pembelajaran hak asasi manusia serta evaluasi dan penyusunan
yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Hak Asasi Manusia. laporan.

Pasal 906 Pasal 909


Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 905, Direktorat Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 908, Subdirektorat
Penguatan Hak Asasi Manusia menyelenggarakan fungsi: Program dan Bimbingan Teknis Hak Asasi Manusia menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan rancangan kebijakan di bidang penguatan hak asasi a. penyiapan penyusunan kurikulum, metodologi, media dan evaluasi
manusia; pembelajaran hak asasi manusia;
b. pelaksanaan pembinaan, bimbingan dan pelayanan di bidang penguatan hak b. penyusunan bahan ajar dan bahan bacaan hak asasi manusia;
asasi manusia; c. penyiapan tenaga pembelajaran hak asasi manusia;
c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang d. koordinasi pelaksanaan kurikulum, metode, media dan evaluasi pembelajaran
penguatan hak asasi manusia; hak asasi manusia; dan
d. koordinasi pelaksanaan kebijakan dan standardisasi teknis program, bahan dan e. evaluasi dan penyusunan laporan kegiatan program, bahan dan tenaga
tenaga pembelajaran hak asasi manusia dan penguatan hak asasi manusia pembelajaran hak asasi manusia.
dengan instansi terkait;
e. pelaksanaan bimbingan teknis di bidang program, bahan dan tenaga Pasal 910
pembelajaran hak asasi manusia dan penguatan hak asasi manusia;
f. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan di lingkungan Subdirektorat Program dan Bimbingan Teknis Hak Asasi Manusia terdiri atas:
Direktorat Penguatan Hak Asasi Manusia; dan a. Seksi Program Bimbingan Teknis Hak Asasi Manusia;
g. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Penguatan Hak b. Seksi Bahan Bimbingan Teknis Hak Asasi Manusia;
Asasi Manusia. c. Seksi Fasilitator Bimbingan Teknis Hak Asasi Manusia; dan
d. Seksi Pengembangan Jaringan Bimbingan Teknis Hak Asasi Manusia.
Pasal 907
Pasal 911
Direktorat Penguatan Hak Asasi Manusia terdiri atas:
a. Subdirektorat Program dan Bimbingan Teknis Hak Asasi Manusia; (1) Seksi Program Bimbingan Teknis Hak Asasi Manusia mempunyai tugas
b. Subdirektorat Penguatan Hak Asasi Manusia Wilayah I; melakukan penyiapan bahan dan penyusunan kurikulum, metode, media dan
c. Subdirektorat Penguatan Hak Asasi Manusia Wilayah II; evaluasi pembelajaran hak asasi manusia.

267 268
(2) Seksi Bahan Bimbingan Teknis Hak Asasi Manusia mempunyai tugas c. penyelenggaraan pelatihan hak asasi manusia bagi Kementerian/Lembaga,
melakukan penyiapan dan penyusunan bahan ajar dan bahan bacaan hak asasi Pemerintah Propinsi, Pemerintah Kabupaten/Pemerintah Kota Wilayah I;
manusia. d. evaluasi implementasi hak asasi manusia dan pengembangan penguatan hak
(3) Seksi Fasilitator Bimbingan Teknis Hak Asasi Manusia mempunyai tugas asasi manusia bagi Kementerian/Lembaga, Pemerintah Propinsi, Pemerintah
melakukan penyiapan dan pengembangan tenaga pembelajaran hak asasi Kabupaten/Pemerintah Kota Wilayah I;
manusia, koordinasi dan penyiapan bahan evaluasi serta penyusunan laporan. e. pengembangan jaringan penguatan hak asasi manusia bagi
(4) Seksi Pengembangan Jaringan Bimbingan Teknis Hak Asasi Manusia Kementerian/Lembaga, Pemerintah Propinsi, Pemerintah
mempunyai tugas melakukan pengembangan jaringan bimbingan teknis hak Kabupaten/Pemerintah Kota Wilayah I; dan
asasi manusia. f. evaluasi dan penyusunan laporan kegiatan penguatan hak asasi manusia
wilayah I.
Pasal 912
Subdirektorat Penguatan Hak Asasi Manusia Wilayah I mempunyai tugas Pasal 914
melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang penguatan hak Subdirektorat Penguatan Hak Asasi Manusia Wilayah I terdiri atas:
asasi manusia dan melaksanakan pelatihan Hak Asasi Manusia di Wilayah I pada a. Seksi Penyelenggaraan Bimbingan Teknis Hak Asasi Manusia Wilayah I; dan
Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera Barat, b. Seksi Evaluasi dan Pengembangan Bimbingan Teknis Hak Asasi Manusia
Riau, Jambi, Banten, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Bali, Wilayah I.
Sulawesi Utara, Gorontalo, Papua Barat dan Kementerian Dalam Negeri,
Kementerian Keuangan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Pasal 915
Kementerian Kehutanan, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, (1) Seksi Penyelenggaraan Bimbingan Teknis Hak Asasi Manusia Wilayah I
Kementerian Pendidikan Nasional, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelatihan, koordinasi dan
Kementerian Sekretariat Negara, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan penyelenggaraan pelatihan wilayah I.
Perlindungan Anak, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional dan (2) Seksi Evaluasi dan Pengembangan Bimbingan Teknis Hak Asasi Manusia
Kementerian Pemuda dan Olah Raga serta evaluasi dan penyusunan laporan. Wilayah I mempunyai tugas melakukan penyiapan evaluasi dan penyusunan
laporan serta penguatan hak asasi manusia wilayah I.
Pasal 913
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 912, Subdirektorat Pasal 916
Penguatan Hak Asasi Manusia Wilayah I menyelenggarakan fungsi : Subdirektorat Penguatan Hak Asasi Manusia Wilayah II mempunyai tugas
a. penyiapan pelatihan hak asasi manusia bagi Kementerian/Lembaga, Pemerintah melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang penguatan hak
Propinsi, Pemerintah Kabupaten/Pemerintah Kota Wilayah I dengan instansi asasi manusia dan melaksanakan pelatihan hak asasi manusia Wilayah II pada
terkait; Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Aceh, Sumatera
b. koordinasi bagi Kementerian/Lembaga, Pemerintah Propinsi, Pemerintah Selatan, Lampung, Kepulauan Riau, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Kalimantan
Kabupaten/Pemerintah Kota Wilayah I dengan instansi terkait; Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Maluku dan
Kementerian Luar Negeri, Kementerian Perindustrian, Kementerian Pertanian,
Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Sosial,

269 270
Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Riset dan Teknologi, (2) Seksi Evaluasi dan Pengembangan Bimbingan Teknis Hak Asasi Manusia
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dan Wilayah II mempunyai tugas melakukan evaluasi dan penyusunan laporan
Kementerian Perumahan Rakyat serta evaluasi dan penyusunan laporan. serta penguatan hak asasi manusia wilayah II.

Pasal 917 Pasal 920


Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 916, Subdirektorat Subdirektorat Penguatan Hak Asasi Manusia Wilayah III mempunyai tugas
Penguatan Hak Asasi Manusia Wilayah II menyelenggarakan fungsi: melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang penguatan hak
asasi manusia dan melaksanakan pelatihan Hak Asasi Manusia Wilayah III pada
a. penyiapan pelatihan hak asasi manusia bagi Kementerian/Lembaga, Pemerintah Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera Utara,
Propinsi, Pemerintah Kabupaten/Pemerintah Kota Wilayah II dengan instansi Kepulauan Bangka Belitung, Bengkulu, Jawa Barat, DI. Yogyakarta, Kalimantan
terkait; Selatan, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Papua, Sulawesi
b. koordinasi bagi Kementerian/Lembaga, Pemerintah Propinsi, Pemerintah Barat dan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Kementerian
Kabupaten/Pemerintah Kota Wilayah II dengan instansi terkait; Perdagangan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kesehatan ,
c. penyelenggaraan pelatihan hak asasi manusia bagi Kementerian/Lembaga, Kementerian Agama, Kementerian Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah,
Pemerintah Propinsi, Pemerintah Kabupaten/Pemerintah Kota Wilayah II; Kementerian Lingkungan Hidup , Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal,
d. evaluasi implementasi hak asasi manusia dan pengembangan penguatan hak Kementerian Badan Usaha Milik Negara dan Kementerian Pertahanan serta
asasi manusia bagi Kementerian/Lembaga, Pemerintah Propinsi, Pemerintah evaluasi dan penyusunan laporan.
Kabupaten/Pemerintah Kota Wilayah II;
e. pengembangan jaringan penguatan hak asasi manusia bagi Pasal 921
Kementerian/Lembaga, Pemerintah Propinsi, Pemerintah Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 920 , Subdirektorat
Kabupaten/Pemerintah Kota Wilayah II; dan Penguatan Hak Asasi Manusia Wilayah III menyelenggarakan fungsi:
f. evaluasi dan penyusunan laporan kegiatan penguatan hak asasi manusia a. penyiapan pelatihan hak asasi manusia bagi Kementerian/Lembaga, Pemerintah
Wilayah II. Propinsi, Pemerintah Kabupaten/Pemerintah Kota Wilayah III dengan instansi
terkait;
Pasal 918 b. koordinasi bagi Kementerian/Lembaga, Pemerintah Propinsi, Pemerintah
Subdirektorat Penguatan Hak Asasi Manusia Wilayah II terdiri atas: Kabupaten/Pemerintah Kota Wilayah III dengan instansi terkait;
a. Seksi Penyelenggaraan Bimbingan Teknis Hak Asasi Manusia Wilayah II; dan c. penyelenggaraan pelatihan hak asasi manusia bagi Kementerian/Lembaga,
b. Seksi Evaluasi dan Pengembangan Bimbingan Teknis Hak Asasi Manusia Pemerintah Propinsi, Pemerintah Kabupaten/Pemerintah Kota Wilayah III;
Wilayah II. d. evaluasi impementasi hak asasi manusia dan pengembangan penguatan hak
asasi manusia bagi Kementerian/Lembaga, Pemerintah Propinsi, Pemerintah
Pasal 919 Kabupaten/Pemerintah Kota Wilayah III;
e. pengembangan jaringan penguatan hak asasi manusia bagi
(1) Seksi Penyelenggaraan Bimbingan Teknis Hak Asasi Manusia Wilayah II
Kementerian/Lembaga, Pemerintah Propinsi, Pemerintah
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelatihan, koordinasi dan
Kabupaten/Pemerintah Kota Wilayah III; dan
penyelenggaraan Pelatihan wilayah II.
271 272
f. evaluasi dan penyusunan laporan kegiatan penguatan hak asasi manusia wilayah evaluasi di bidang informasi hak asasi manusia sesuai dengan kebijakan teknis
III. yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Hak Asasi Manusia.
Pasal 922
Pasal 926
Subdirektorat Penguatan Hak Asasi Manusia Wilayah III terdiri atas:
a. Seksi Penyelenggaraan Bimbingan Teknis Hak Asasi Manusia Wilayah III ; dan Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 925 , Direktorat
b. Seksi Evaluasi dan Pengembangan Bimbingan Teknis Hak Asasi Manusia Informasi Hak Asasi Manusia menyelenggarakan fungsi:
Wilayah III. a. penyiapan perumusan rancangan kebijakan di bidang informasi hak asasi
manusia;
Pasal 923 b. pelaksanaan pembinaan, bimbingan dan pelayanan di bidang informasi hak
asasi manusia;
(1) Seksi Evaluasi dan Pengembangan Bimbingan Teknis Hak Asasi Manusia c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
Wilayah II mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelatihan,
informasi hak asasi manusia;
koordinasi dan penyelenggaraan pelatihan wilayah III.
d. koordinasi pelaksanaan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang informasi
(2) Seksi Evaluasi dan Pengembangan Bimbingan Teknis Hak Asasi Manusia
hak asasi manusia dengan instansi terkait;
Wilayah III mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan evaluasi dan
e. pelaksanaan bimbingan teknis di bidang informasi hak asasi manusia;
penyusunan laporan serta penguatan hak asasi manusia wilayah III.
f. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan di lingkungan Direktorat
Informasi Hak Asasi Manusia; dan
Pasal 924
g. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Informasi Hak
(1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan Asasi Manusia.
rumah tangga Direktorat Penguatan Hak Asasi Manusia.
(2) Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam Pasal 927
melaksanakan tugasnya secara administrasi berada di bawah Bagian
Direktorat Informasi Hak Asasi Manusia terdiri atas :
Kepegawaian pada Sekretariat Direktorat Jenderal dan secara operasional
a. Subdirektorat Data dan Informasi Hak Asasi Manusia;
bertanggung jawab kepada Direktur Penguatan Hak Asasi Manusia.
b. Subdirektorat Sistem dan Jaringan Hak Asasi Manusia;
c. Subdirektorat Publikasi dan Dokumentasi Hak Asasi Manusia;
d. Subdirektorat Evaluasi dan Pelaporan Hak Asasi Manusia; dan
Bagian Kedelapan
e. Subbagian Tata Usaha.
Direktorat Informasi Hak Asasi Manusia
Pasal 928
Pasal 925
Subdirektorat Data dan Informasi Hak Asasi Manusia mempunyai tugas
Direktorat Informasi Hak Asasi Manusia mempunyai tugas melaksanakan
melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang data dan
penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, pemberian bimbingan teknis dan
informasi hak asasi manusia di wilayah I, II dan III.

273 274
Pasal 929 Tengah, DI. Yogyakartra, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 928, Subdirektorat Tenggara Timur, Maluku, Papua dan Papua Barat
Data dan Informasi Hak Asasi Manusia menyelenggarakan fungsi: (3) Seksi Data dan Informasi Wilayah III mempunyai tugas melakukan
a. koordinasi dan kerja sama dengan instansi terkait dan pemerintah provinsi, penyiapan bahan koordinasi dan kerja sama, penyusunan bahan pedoman
kabupaten/kota di wilayah I, II dan III; pengumpulan data dan penyajian informasi hak asasi manusia, penyusunan
b. penyusunan bahan pedoman pengumpulan data dan penyajian informasi hak peta permasalahan hak asasi manusia dan pelaporan pelaksanaan pengumpulan
asasi manusia di wilayah I, II dan III; data dan penyajian informasi hak asasi manusia di wilayah III pada Kantor
c. penyusunan pemetaan permasalahan hak asasi manusia di wilayah I, II dan III; Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Kalimantan Barat,
dan Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi
d. penyiapan bahan laporan pelaksanaan pemgumpulan data dan penyajian Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku Utara, Sulawesi
informasi hak asasi manusia di wilayah I, II dan III. Tenggara dan Sulawesi Barat.

Pasal 932
Pasal 930
Subdirektorat Sistem dan Jaringan Hak Asasi Manusia mempunyai tugas
Subdirektorat Data dan Informasi Hak Asasi Manusia terdiri atas : melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang
a. Seksi Data dan Informasi Wilayah I; pengembangan dan pemeliharaan informasi hak asasi manusia, dukungan sistem
b. Seksi Data dan Informasi Wilayah II ; dan informasi hak asasi manusia, dan jejaring informasi hak asasi manusia.
c. Seksi Data dan Informasi Wilayah III.
Pasal 933
Pasal 931
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 932, Subdirektorat
(1) Seksi Data dan Informasi Wilayah I mempunyai tugas melakukan penyiapan Sistem dan Jaringan Hak Asasi Manusia menyelenggarakan fungsi:
bahan koordinasi dan kerja sama, penyusunan bahan pedoman pengumpulan a. pengembangan dan pemeliharaan informasi hak asasi manusia;
data dan penyajian informasi hak asasi manusia, penyusunan peta b. penyiapan dukungan sistem informasi hak asasi manusia;
permasalahan hak asasi manusia dan pelaporan pelaksanaan pengumpulan data c. koordinasi dan kerja sama jaringan sistem informasi hak asasi manusia; dan
dan penyajian informasi hak asasi manusia di wilayah I pada Kantor Wilayah d. penyusunan laporan kegiatan di bidang pengembangan dan pemeliharaan
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Aceh, Sumatera Utara, Sumatera informasi hak asasi manusia, dukungan informasi hak asasi manusia dan
Barat, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Riau, Kepulauan Riau, jejaring informasi hak asasi manusia.
Jambi, Bengkulu, Lampung dan Banten.
(2) Seksi Data dan Informasi Wilayah II mempunyai tugas melakukan penyiapan Pasal 934
bahan koordinasi dan kerja sama, penyusunan bahan pedoman pengumpulan
data dan penyajian informasi hak asasi manusia, penyusunan peta Subdirektorat Sistem dan Jaringan Hak Asasi Manusia terdiri atas:
permasalahan hak asasi manusia dan pelaporan pelaksanaan pengumpulan data a. Seksi Pengembangan Sistem dan Jaringan Hak Asasi Manusia;
dan penyajian informasi hak asasi manusia di wilayah II pada Kantor Wilayah b. Seksi Pengamanan dan Pemeliharaan Sistem dan Jaringan Hak Asasi Manusia;
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa dan
c. Seksi Jejaring Informasi Hak Asasi Manusia.
276
275
Pasal 935 Pasal 939
(1) Seksi Pengembangan Sistem dan Jaringan Hak Asasi Manusia mempunyai (1) Seksi Publikasi Hak Asasi Manusia mempunyai tugas melakukan publikasi,
tugas melakukan penyiapan pengembangan sistem dan jaringan informasi hak penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan laporan.
asasi manusia. (2) Seksi Dokumentasi Hak Asasi Manusia mempunyai tugas melakukan
(2) Seksi Pengamanan dan Pemeliharaan Sistem dan Jaringan Hak Asasi Manusia pengelolaan dokumentasi, penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan
mempunyai tugas melakukan penyiapan pengelolaan sistem informasi hak laporan.
asasi manusia, pengamanan dan pemeliharaan sistem dan jaringan hak asasi (3) Seksi Perpustakaan Hak Asasi Manusia mempunyai tugas melakukan
manusia. pengelolaan perpustakaan, penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan
(3) Seksi Jejaring Informasi Hak Asasi Manusia mempunyai tugas melakukan laporan.
koordinasi dan kerja sama informasi hak asasi manusia dengan instansi terkait
dan pemerintah provinsi, kabupaten/kota. Pasal 940
Pasal 936 Subdirektorat Evaluasi dan Pelaporan Hak Asasi Manusia mempunyai tugas
melaksanakan evaluasi dan penyusunan laporan implementasi hak asasi manusia.
Subdirektorat Publikasi dan Dokumentasi Hak Asasi Manusia mempunyai tugas
melaksanakan pengelolaan perpustakaan, publikasi dan dokumentasi hak asasi Pasal 941
manusia.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 940, Subdirektorat
Evaluasi dan Pelaporan Hak Asasi Manusia menyelenggarakan fungsi:
Pasal 937 a. evaluasi dan penyusunan laporan implementasi hak asasi manusia;
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 936, Subdirektorat b. koordinasi dan kerjasama pelaksanaan evaluasi dan laporan implementasi hak
Publikasi dan Dokumentasi Hak Asasi Manusia menyelenggarakan fungsi: asasi manusia dengan instansi terkait dan pemerintah provinsi di wilayah I dan
a. koordinasi dan pengelolaan perpustakaan; Wilayah II;
b. koordinasi dan kerja sama pelaksanaan kegiatan publikasi; c. penyusunan bahan pedoman operasional evaluasi dan laporan inplementasi hak
c. koordinasi dan pengelolaan dokumentasi; dan asasi manusia; dan
d. penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan pengelolaan perpustakaan, publikasi d. penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan di bidang evaluasi dan laporan
dan dokumentasi. implementasi hak asasi manusia di wilayah I dan wilayah II.

Pasal 938 Pasal 942


Subdirektorat Publikasi dan Dokumentasi Hak Asasi Manusia terdiri atas : Subdirektorat Evaluasi dan Pelaporan Hak Asasi Manusia terdiri atas:
a. Seksi Publikasi Hak Asasi Manusia; a. Seksi Evaluasi dan Pelaporan Hak Asasi Manusia Wilayah I; dan
b. Seksi Dokumentasi Hak Asasi Manusia; dan b. Seksi Evaluasi dan Pelaporan Hak Asasi Manusia Wilayah II.
c. Seksi Perpustakaan Hak Asasi Manusia.

278
277
Pasal 943
(1) Seksi Evaluasi dan Pelaporan Hak Asasi Manusia Wilayah I mempunyai tugas
melakukan evaluasi dan penyusunan laporan implementasi hak asasi manusia,
koordinasi dan kerja sama pelaksanaan evaluasi dan laporan implementasi hak
asasi manusia dengan instansi terkait dan pemerintah provinsi dan penyusunan
bahan pedoman operasional evaluasi dan laporan implementasi hak asasi
manusia di wilayah I pada Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau,
Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung,
Banten, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur,
Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan.
(2) Seksi Evaluasi dan Pelaporan Hak Asasi Manusia Wilayah II mempunyai
tugas melakukan evaluasi dan penyusunan laporan implementasi hak asasi
manusia, koordinasi dan kerja sama pelaksanaan evaluasi dan laporan
implementasi hak asasi manusia dengan instansi terkait dan pemerintah
provinsi dan penyusunan bahan pedoman operasional evaluasi dan laporan
implementasi hak asasi manusia di wilayah II pada Kantor Wilayah
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa
Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa
Tenggara Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tenggara, Sulawesi
Tengah, Maluku, Maluku Utara , Sulawesi Barat, Papua dan Papua Barat.

Pasal 944
(1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan
rumah tangga Direktorat Informasi Hak Asasi Manusia.
(2) Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam
melaksanakan tugasnya secara administrasi berada di bawah Bagian
Kepegawaian pada Sekretariat Direktorat Jenderal dan secara operasional
bertanggung jawab kepada Direktur Informasi Hak Asasi Manusia.

279
BAB X Bagian Kedua
INSPEKTORAT JENDERAL Susunan Organisasi

Bagian Kesatu Pasal 948


Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Inspektorat Jenderal terdiri atas:
a. Sekretariat Inspektorat Jenderal;
Pasal 945
b. Inspektorat Wilayah I;
(1) Inspektorat Jenderal adalah unsur pengawas yang berada dibawah dan c. Inspektorat Wilayah II;
bertanggung jawab kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. d. Inspektorat Wilayah III;
(2) Inspektorat Jenderal dipimpin oleh Inspektur Jenderal. e. Inspektorat Wilayah IV;
f. Inspektorat Wilayah V; dan
Pasal 946 g. Inspektorat Wilayah VI.
Inspektorat Jenderal mempunyai tugas melaksanakan pengawasan intern di
lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Bagian Ketiga
Sekretariat Inspektorat Jenderal
Pasal 947
Pasal 949
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 946, Inspektorat
Jenderal menyelenggarakan fungsi: Sekretariat Inspektorat Jenderal mempunyai tugas memberikan pelayanan teknis
a. penyiapan perumusan kebijakan pengawasan intern di lingkungan Kementerian dan administratif kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan Inspektorat
Hukum dan Hak Asasi Manusia; Jenderal.
b. pelaksanaan pengawasan intern di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, Pasal 950
pemantauan dan kegiatan pengawasan lainnya; Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 949, Sekretariat
c. pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri Hukum Inspektorat Jenderal menyelenggarakan fungsi:
dan Hak Asasi Manusia; a. pelaksanaan koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran;
d. penyusunan laporan hasil pengawasan di lingkungan Kementerian Hukum dan b. penanganan laporan hasil pengawasan dan pemantauan tindak lanjut hasil
Hak Asasi Manusia; dan pengawasan baik intern maupun ekstern, serta instansi penegak hukum;
e. pelaksanaan administrasi Inspektorat Jenderal. c. pengelolaan urusan kepegawaian;
d. pengelolaan urusan umum dan pengaduan; dan
e. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan kegiatan pengawasan.

280 281
Pasal 951 Pasal 955
Sekretariat Inspektorat Jenderal terdiri atas: (1) Subbagian Data dan Informasi mempunyai tugas melakukan pengumpulan dan
a. Bagian Program dan Pelaporan; pengolahan data, penyajian data dan informasi dan urusan dokumentasi.
b. Bagian Laporan Hasil Pengawasan I; (2) Subbagian Penyusunan Rencana dan Anggaran mempunyai tugas melakukan
c. Bagian Laporan Hasil Pengawasan II; penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran
d. Bagian Kepegawaian; pengawasan.
e. Bagian Umum; dan (3) Subbagian Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan pemantauan,
f. Kelompok Jabatan Fungsional. penyiapan evaluasi program dan penyusunan laporan Inspektorat Jenderal, serta
hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan dan Badan Pengawasan
Pasal 952 Keuangan dan Pembangunan.
Bagian Program dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan Pasal 956
penyusunan rencana, program dan anggaran, pengumpulan, pengolahan, penyajian
Bagian Laporan Hasil Pengawasan I mempunyai tugas melaksanakan pengolahan
data dan informasi, dokumentasi, evaluasi, dan penyusunan laporan Inspektorat
dan analisis hasil pengawasan Inspektorat Jenderal, Unit Eselon I dan Kantor
Jenderal serta hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan dan Badan
Wilayah di lingkungan kementerian berdasarkan pembagian tugas pada Subbagian
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.
Analisis Laporan Hasil Pengawasan I.1 sampai dengan Subbagian Analisis
Laporan Hasil Pengawasan I.4, serta pemantauan tindak lanjut.
Pasal 953
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 952, Bagian
Pasal 957
Program dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi:
a. pengumpulan, pengolahan data, penyajian data dan informasi, serta Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 956, Bagian
dokumentasi; Laporan Hasil Pengawasan I menyelenggarakan fungsi:
c. koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran pengawasan; dan a. pengolahan, penyusunan dan penyajian laporan hasil pengawasan Inspektorat
d. pemantauan, penyiapan evaluasi program kerja dan penyusunan laporan Jenderal, Unit Eselon I dan Kantor Wilayah di lingkungan kementerian
Inspektorat Jenderal, serta hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan dan berdasarkan pembagian tugas pada Subbagian Analisis Laporan Hasil
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. Pengawasan I.1 sampai dengan Subbagian Analisis Laporan Hasil Pengawasan
I.4;
Pasal 954 b. analisis dan evaluasi serta penelaahaan hasil pengawasan Inspektorat Jenderal,
Unit Eselon I dan Kantor Wilayah di lingkungan kementerian berdasarkan
Bagian Program dan Pelaporan terdiri atas:
pembagian tugas pada Subbagian Analisis Laporan Hasil Pengawasan I.1
a. Subbagian Data dan Informasi;
sampai dengan Subbagian Analisis Laporan Hasil Pengawasan I.4; dan
b. Subbagian Penyusunan Rencana dan Anggaran; dan
c. pemantauan tindak lanjut hasil pengawasan Inspektorat Jenderal, Unit
c. Subbagian Evaluasi dan Pelaporan.
Eselon I dan Kantor Wilayah di lingkungan kementerian berdasarkan
pembagian tugas pada Subbagian Analisis Laporan Hasil Pengawasan I.1
sampai dengan Subbagian Analisis Laporan Hasil Pengawasan I.4.
282
283
Kalimantan Barat, Kepulauan Riau, serta pemantauan tindak lanjut hasil
Pasal 958 pemeriksaan.

Bagian Laporan Hasil Pengawasan I terdiri atas: Pasal 960


a. Subbagian Analisis Laporan Hasil Pengawasan I.1;
b. Subbagian Analisis Laporan Hasil Pengawasan I.2; Bagian Laporan Hasil Pengawasan II mempunyai tugas melaksanakan pengolahan
c. Subbagian Analisis Laporan Hasil Pengawasan I.3;dan dan analisis hasil pengawasan Inspektorat Jenderal, Unit Eselon I dan Kantor
d. Subbagian Analisis Laporan Hasil Pengawasan I.4. Wilayah dilingkungan kementerian berdasarkan pembagian tugas pada Subbagian
Analisis Laporan Hasil Pengawasan II.1 sampai dengan Subbagian Analisis
Pasal 959 Laporan Hasil Pengawasan II.4, serta pemantauan tindak lanjut.

(1) Subbagian Analisis Laporan Hasil Pengawasan I.1 mempunyai tugas Pasal 961
melakukan penyiapan bahan koordinasi dan pengumpulan, penelaahan, analisis,
evaluasi, dan penyajian laporan hasil pengawasan inspektorat jenderal pada Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 960, Bagian
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Inspektorat Jenderal dan Kantor Wilayah Laporan Hasil Pengawasan II menyelenggarakan fungsi:
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera Barat, Banten, a. pengolahan, penyusunan dan penyajian bahan laporan hasil pengawasan
Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, serta pemantauan tindak lanjut hasil Inspektorat Jenderal, Unit Eselon I dan Kantor Wilayah di lingkungan
pemeriksaan. kementerian berdasarkan pembagian tugas pada Subbagian Analisis Laporan
(2) Subbagian Analisis Laporan Hasil Pengawasan I.2 mempunyai tugas Hasil Pengawasan II.1 sampai dengan Subbagian Analisis Laporan Hasil
melakukan penyiapan bahan koordinasi dan pengumpulan, penelaahan, analisis, Pengawasan II.4;
evaluasi, dan penyajian laporan hasil pengawasan inspektorat jenderal pada b. analisis dan evaluasi serta penelahaan hasil pengawasan Inspektorat Jenderal,
Badan Penelitian dan Pengembangan Hak Asasi Manusia, Pusat Pengkajian dan Unit Eselon I dan Kantor Wilayah di lingkungan kementerian berdasarkan
Pengembangan Kebijakan dan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak pembagian tugas pada Subbagian Analisis Laporan Hasil Pengawasan II.1
Asasi Manusia Jawa Barat, Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Barat, Maluku, sampai dengan Subbagian Analisis Laporan Hasil Pengawasan II.4; dan
serta pemantauan tindak lanjut hasil pemeriksaan. c. pemantauan tindak lanjut hasil pengawasan Inspektorat Jenderal, Unit
(3) Subbagian Analisis Laporan Hasil Pengawasan I.3 mempunyai tugas Eselon I dan Kantor Wilayah di lingkungan kementerian berdasarkan
melakukan penyiapan bahan koordinasi dan pengumpulan, penelaahan, analisis, pembagian tugas pada Subbagian Analisis Laporan Hasil Pengawasan II.1
evaluasi, dan penyajian laporan hasil pengawasan inspektorat jenderal pada sampai dengan Subbagian Analisis Laporan Hasil Pengawasan II.4.
Kantor Wilayah Kementerian Hukum dann Hak Asasi Manusia Riau, DKI
Jakarta, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tenggara, Papua, serta pemantauan Pasal 962
tindak lanjut hasil pemeriksaan. Bagian Laporan Hasil Pengawasan II terdiri atas:
(4) Subbagian Analisis Laporan Hasil Pengawasan I.4 mempunyai tugas a. Subbagian Analisis Laporan Hasil Pengawasan II.1;
melakukan penyiapan bahan koordinasi dan pengumpulan, penelaahan, analisis, b. Subbagian Analisis Laporan Hasil Pengawasan II.2;
evaluasi, dan penyajian laporan hasil pengawasan inspektorat jenderal pada c. Subbagian Analisis Laporan Hasil Pengawasan II.3; dan
Direktorat Jenderal Imigrasi, Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia dan d. Subbagian Analisis Laporan Hasil Pengawasan II.4.
Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Aceh, Jambi,

284 285
Pasal 963 Pasal 965
(1) Subbagian Analisis Laporan Hasil Pengawasan II.1 mempunyai tugas Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 964, Bagian
melakukan penyiapan bahan koordinasi dan pengumpulan, penelaahan, analisis, Kepegawaian menyelenggarakan fungsi:
evaluasi, dan penyajian laporan hasil pengawasan Inspektorat Jenderal pada a. penyusunan formasi, pendataan dan pengembangan pegawai di lingkungan
Badan Pembinaan Hukum Nasional dan Kantor Wilayah Kementerian Hukum Inspektorat Jenderal;
dan Hak Asasi Manusia Bangka Belitung, Bengkulu, Jawa Tengah, Papua b. penyiapan bahan penetapan mutasi dan promosi serta pengelolaan administrasi
Barat, serta pemantauan tindak lanjut hasil pemeriksaan. jabatan fungsional di lingkungan Inspektorat Jenderal;
(2) Subbagian Analisis Laporan Hasil Pengawasan II.2 mempunyai tugas c. penyiapan bahan penetapan pemberhentian, pensiun dan disiplin pegawai di
melakukan penyiapan bahan koordinasi dan pengumpulan, penelaahan, lingkungan Inspektorat Jenderal; dan
analisis, evaluasi, dan penyajian laporan hasil pengawasan Inspektorat Jenderal d. pengelolaan tata usaha kepegawaian di lingkungan Inspektorat Jenderal.
pada Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum, Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Kantor Wilayah Pasal 966
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera Utara, Daerah Istimewa
Bagian Kepegawaian terdiri atas :
Yogyakarta, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, serta pemantauan tindak lanjut
a. Subbagian Umum Kepegawaian;
hasil pemeriksaan.
b. Subbagian Mutasi dan Promosi; dan
(3) Subbagian Analisis Laporan Hasil Pengawasan II.3 mempunyai tugas
c. Subbagian Pengembangan Pegawai.
melakukan penyiapan bahan koordinasi dan pengumpulan, penelaahan, analisis,
evaluasi, dan penyajian laporan hasil pengawasan Inspektorat Jenderal pada
Pasal 967
Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan, Direktorat Jenderal Hak
Kekayaan Intelektual dan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dann Hak (1) Subbagian Umum Kepegawaian mempunyai tugas melakukan penyiapan
Asasi Manusia Lampung, Jawa Timur, Sulawesi Barat, serta pemantauan bahan formasi, pendataan dan pengelolaan daftar penilaian pelaksanaan
tindak lanjut hasil pemeriksaan. pekerjaan, administrasi asuransi kesehatan, kartu pegawai dan tabungan
(4) Subbagian Analisis Laporan Hasil Pengawasan II.4 mempunyai tugas asuransi pensiun serta penetapan pemberhentian, pensiun, pengelolaan
melakukan penyiapan bahan koordinasi dan pengumpulan, penelaahan, analisis, administrasi hukuman disiplin serta pemberian tanda penghargaan pegawai di
evaluasi, dan penyajian laporan hasil pengawasan Inspektorat Jenderal pada lingkungan Inspektorat Jenderal.
Sekretariat Jenderal, Akademi Ilmu Pemasyarakatan, Akademi Imigrasi dan (2) Subbagian Mutasi dan Promosi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera penetapan pengangkatan, kepangkatan, penggajian, pemindahan, mutasi dan
Selatan, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Timur, Bali, Gorontalo, serta promosi jabatan serta pengelolaan administrasi jabatan fungsional di
pemantauan tindak lanjut hasil pemeriksaan. lingkungan Inspektorat Jenderal.
(3) Subbagian Pengembangan Pegawai mempunyai tugas melakukan perencanaan
Pasal 964 dan analisa kebutuhan pengembangan pegawai di lingkungan Inspektorat
Jenderal.
Bagian Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan
kepegawaian di lingkungan Inspektorat Jenderal.
287
286
Pasal 968 Bagian Keempat
Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan rumah tangga dan Inspektorat Wilayah I
perlengkapan, tata usaha, keuangan, hubungan masyarakat dan protokol serta
pengelolaan pengaduan Pasal 972
Inspektorat Jenderal Wilayah I mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
Pasal 969 perumusan kebijakan pengawasan intern, pelaksanaan pengawasan intern terhadap
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 968, Bagian kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan dan kegiatan
Umum menyelenggarakan fungsi: pengawasan lainnya serta pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas
a. pengelolaan urusan rumah tangga dan perlengkapan; penugasan Menteri dan penyusunan laporan hasil pengawasan pada Direktorat
b. pengelolaan urusan tata usaha Inspektorat Jenderal; Jenderal Pemasyarakatan, Inspektorat Jenderal dan Kantor Wilayah Kementerian
c. pengelolaan urusan keuangan; dan Hukum dan Hak Asasi Manusia Aceh, Banten, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan
d. pelaksanaan urusan tata usaha Inspektur Jenderal, hubungan masyarakat dan dan Kepulauan Riau.
protokol serta pengelolaan pengaduan.
Pasal 973
Pasal 970 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 972, Inspektorat
Bagian Umum terdiri atas: Wilayah I menyelenggarakan fungsi:
e. Subbagian Persuratan; a. penyiapan perumusan kebijakan pengawasan, penyusunan rencana program
c. Subbagian Keuangan; audit dan kegiatan pengawasan lainnya yang dikoordinasikan dengan
d. Subbagian Tata Usaha Pimpinan dan Hubungan Masyarakat; dan Sekretariat Inspektorat Jenderal;
e. Subbagian Rumah Tangga dan Perlengkapan. b. pelaksanaan pembinaan, audit kinerja, audit dengan tujuan tertentu dan reviu
laporan keuangan di lingkungan kementerian serta kegiatan pengawasan
Pasal 971 lainnya;
c. pelaksanaan pemberian tanggapan atas usul penjatuhan hukuman disiplin dari
(1) Subbagian Persuratan mempunyai tugas melakukan pengelolaan urusan tata wilayah kerja terkait, serta pelaksanaan penelaahan dan pengujian kebenaran
usaha di lingkungan Inspektorat Jenderal. laporan atas pengaduan dan informasi tentang dugaan penyimpangan, dan
(2) Subbagian Keuangan mempunyai tugas melakukan pengelolaan urusan penyalahgunaan wewenang terhadap pelaksanaan kebijakan dan peraturan
keuangan. perundang-undangan;
(3) Subbagian Tata Usaha Pimpinan dan Hubungan Masyarakat mempunyai tugas d. penyusunan dan penyampaian pertanggungjawaban pelaksanaan tugas; dan
melakukan pengelolaan urusan tata usaha inspektur jenderal, hubungan e. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Inspektorat Wilayah I.
masyarakat dan protokol, pemberian informasi hasil pemeriksaan kepada unit–
unit kerja di lingkungan kementerian dan di luar kementerian serta pengelolaan Pasal 974
pengaduan.
Inspektorat Wilayah I terdiri atas:
(4) Subbagian Rumah Tangga dan Perlengkapan mempunyai tugas melakukan
pengelolaan urusan perlengkapan dan rumah tangga. a. Subbagian Tata Usaha; dan
b. Kelompok Jabatan Fungsional Auditor.
288 289
Pasal 975 c. pelaksanaan pemberian tanggapan atas usul penjatuhan hukuman disiplin dari
(1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan wilayah kerja terkait, serta pelaksanaan penelaahan dan pengujian kebenaran
rumah tangga Inspektorat Wilayah I. laporan atas pengaduan dan informasi tentang dugaan penyimpangan, dan
(2) Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam penyalahgunaan wewenang terhadap pelaksanaan kebijakan dan peraturan
melaksanakan tugasnya secara administrasi berada di bawah Bagian perundang-undangan;
Kepegawaian pada Sekretariat Inspektorat Jenderal dan secara operasional d. penyusunan dan penyampaian pertanggungjawaban pelaksanaan tugas; dan
bertanggung jawab kepada Inspektur Wilayah I. e. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Inspektorat Wilayah II.

Pasal 978
Bagian Kelima Inspektorat Wilayah II terdiri atas:
Inspektorat Wilayah II a. Subbagian Tata Usaha; dan
b. Kelompok Jabatan Fungsional Auditor.
Pasal 976
Inspektorat Jenderal Wilayah II mempunyai tugas melaksanakan penyiapan Pasal 979
perumusan kebijakan pengawasan intern, pelaksanaan pengawasan intern terhadap (1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan
kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan dan kegiatan rumah tangga Inspektorat Wilayah II.
pengawasan lainnya serta pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas (2) Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam
penugasan Menteri dan penyusunan laporan hasil pengawasan pada Badan melaksanakan tugasnya secara administrasi berada di bawah Bagian
Penelitian dan Pengembangan Hak Asasi Manusia, Pusat Pengkajian dan Kepegawaian pada Sekretariat Inspektorat Jenderal dan secara operasional
Pengembangan Kebijakan dan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak bertanggung jawab kepada Inspektur Wilayah II.
Asasi Manusia Riau, Jawa Barat, Kalimantan Tengah, Nusa Tenggara Barat,
Sulawesi Tenggara dan Maluku.
Bagian Keenam
Pasal 977 Inspektorat Wilayah III
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 976, Inspektorat
Wilayah II menyelenggarakan fungsi: Pasal 980
a. penyiapan perumusan kebijakan pengawasan, penyusunan rencana program Inspektorat Jenderal Wilayah III mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
audit dan kegiatan pengawasan lainnya yang dikoordinasikan dengan perumusan kebijakan pengawasan intern, pelaksanaan pengawasan intern terhadap
Sekretariat Inspektorat Jenderal; kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan dan kegiatan
b. pelaksanaan pembinaan, audit kinerja, audit dengan tujuan tertentu dan reviu pengawasan lainnya serta pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas
laporan keuangan di lingkungan kementerian serta kegiatan pengawasan; penugasan Menteri dan penyusunan laporan hasil pengawasan pada Direktorat
Jenderal Imigrasi, Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia dan Kantor Wilayah
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera Barat, Jambi, DKI Jakarta,
Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara dan Papua.
290 291
Pasal 981 Bagian Ketujuh
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 980, Inspektorat Inspektorat Wilayah IV
Wilayah III menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan pengawasan, penyusunan rencana program Pasal 984
audit dan kegiatan pengawasan lainnya yang dikoordinasikan dengan Inspektorat Jenderal Wilayah IV mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
Sekretariat Inspektorat Jenderal; perumusan kebijakan pengawasan intern, pelaksanaan pengawasan intern terhadap
b. pelaksanaan audit kinerja dan audit dengan tujuan tertentu, dan reviu laporan kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan dan kegiatan
keuangan di lingkungan Kementerian serta kegiatan pengawasan lainnya; pengawasan lainnya serta pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas
c. pelaksanaan pemberian tanggapan atas usul penjatuhan hukuman disiplin dari penugasan Menteri dan penyusunan laporan hasil pengawasan pada Sekretariat
wilayah kerja terkait, serta pelaksanaan penelaahan dan pengujian kebenaran Jenderal, Badan Pembinaan Hukum Nasional dan Kantor Wilayah Kementerian
laporan atas pengaduan dan informasi tentang dugaan penyimpangan, dan Hukum dan Hak Asasi Manusia Kepulauan Bangka Belitung, Jawa Tengah,
penyalahgunaan wewenang terhadap pelaksanaan kebijakan dan peraturan Kalimantan Timur, Bali dan Sulawesi Barat.
perundang-undangan;
d. penyusunan dan penyampaian pertanggungjawaban pelaksanaan tugas; dan Pasal 985
e. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Inspektorat Wilayah III. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 984, Inspektorat
Wilayah IV menyelenggarakan fungsi:
Pasal 982 a. penyiapan perumusan kebijakan pengawasan, penyusunan rencana program
Inspektorat Wilayah III terdiri atas: audit dan kegiatan pengawasan lainnya yang dikoordinasikan dengan
a. Subbagian Tata Usaha; dan Sekretariat Inspektorat Jenderal;
b. Kelompok Jabatan Fungsional Auditor. b. pelaksanaan pembinaan, audit kinerja , audit dengan tujuan tertentu dan reviu
laporan keuangan di lingkungan Kementerian serta kegiatan pengawasan
Pasal 983 lainnya;
c. pelaksanaan pemberian tanggapan atas usul penjatuhan hukuman disiplin dari
(1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan wilayah kerja terkait, serta pelaksanaan penelaahan dan pengujian kebenaran
rumah tangga Inspektorat Wilayah III. laporan atas pengaduan dan informasi tentang dugaan penyimpangan, dan
(2) Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam penyalahgunaan wewenang terhadap pelaksanaan kebijakan dan peraturan
melaksanakan tugasnya secara administrasi berada di bawah Bagian perundang-undangan;
Kepegawaian pada Sekretariat Inspektorat Jenderal dan secara operasional d. penyusunan dan penyampaian pertanggungjawaban pelaksanaan tugas; dan
bertanggung jawab kepada Inspektur Wilayah III. e. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Inspektorat Wilayah IV.

Pasal 986
Inspektorat Wilayah IV terdiri atas:
a. Subbagian Tata Usaha; dan
b. Kelompok Jabatan Fungsional Auditor.

292 293
Pasal 987 penyalahgunaan wewenang terhadap pelaksanaan kebijakan dan peraturan
(1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan perundang-undangan;
rumah tangga Inspektorat Wilayah IV. d. penyusunan dan penyampaian pertanggungjawaban pelaksanaan tugas; dan
(2) Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam e. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Inspektorat Wilayah V.
melaksanakan tugasnya secara administrasi berada di bawah Bagian
Kepegawaian pada Sekretariat Inspektorat Jenderal dan secara operasional Pasal 990
bertanggung jawab kepada Inspektur Wilayah IV. Inspektorat Wilayah V terdiri atas:
a. Subbagian Tata Usaha; dan
Bagian Kedelapan b. Kelompok Jabatan Fungsional Auditor.
Inspektorat Wilayah V
Pasal 991
Pasal 988
(1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan
Inspektorat Jenderal Wilayah V mempunyai tugas melaksanakan penyiapan rumah tangga Inspektorat Wilayah V.
perumusan kebijakan pengawasan intern, pelaksanaan pengawasan intern terhadap (2) Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam
kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan dan kegiatan melaksanakan tugasnya secara administrasi berada di bawah Bagian
pengawasan lainnya serta pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas Kepegawaian pada Sekretariat Inspektorat Jenderal dan secara operasional
penugasan Menteri dan penyusunan laporan hasil pengawasan pada Direktorat bertanggung jawab kepada Inspektur Wilayah V.
Jenderal Peraturan Perundang-undangan, Direktorat Jenderal Hak Kekayaan
Intelektual dan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Sumatera Utara, Sumatera Selatan, D.I. Yogyakarta, Nusa Tenggara Timur dan Bagian Kesembilan
Maluku Utara. Inspektorat Wilayah VI

Pasal 989 Pasal 992


Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 988, Inspektorat Inspektorat Jenderal Wilayah VI mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
Wilayah V menyelenggarakan fungsi: perumusan kebijakan pengawasan intern, pelaksanaan pengawasan intern terhadap
a. penyiapan perumusan kebijakan pengawasan, penyusunan rencana program kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan dan kegiatan
audit dan kegiatan pengawasan lainnya yang dikoordinasikan dengan pengawasan lainnya serta pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas
Sekretariat Inspektorat Jenderal; penugasan Menteri dan penyusunan laporan hasil pengawasan pada Direktorat
b. pelaksanaan audit kinerja, audit dengan tujuan tertentu dan reviu laporan Jenderal Administrasi Hukum Umum, Badan Pengembangan Sumber Daya
keuangan di lingkungan Kementerian serta kegiatan pengawasan lainnya; Manusia Hukum dan Hak Asasi Manusia, Akademi Ilmu Pemasyarakatan dan
c. pelaksanaan pemberian tanggapan atas usul penjatuhan hukuman disiplin dari Akademi Imigrasi dan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi
wilayah kerja terkait, serta pelaksanaan penelaahan dan pengujian kebenaran Manusia Bengkulu, Lampung, Jawa Timur, Sulawesi Tengah, Gorontalo dan
laporan atas pengaduan dan informasi tentang dugaan penyimpangan, dan Papua Barat.

295
294
Pasal 993 Pasal 997
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 992, Inspektorat Pelaksanaan tugas audit investigatif dilakukan oleh tim adhoc yang ditunjuk
Wilayah VI menyelenggarakan fungsi: berdasarkan atas dasar perintah dan persetujuan Inspektur Jenderal
a. penyiapan perumusan kebijakan pengawasan, penyusunan rencana program
audit dan kegiatan pengawasan lainnya yang dikoordinasikan dengan Pasal 998
Sekretariat Inspektorat Jenderal;
b. pelaksanaan audit kinerja, audit dengan tujuan tertentu dan reviu laporan Unit Pelaksana Teknis Bidang Keimigrasian pada Perwakilan Republik Indonesia
keuangan di lingkungan Kementerian serta kegiatan pengawasan lainnya; di luar negeri dilakukan audit oleh sebuah tim yang ditentukan oleh Inspektur
c. pelaksanaan pemberian tanggapan atas usul penjatuhan hukuman disiplin dari Jenderal.
wilayah kerja terkait, serta pelaksanaan penelaahan dan pengujian kebenaran
laporan atas pengaduan dan informasi tentang dugaan penyimpangan, dan
Bagian Kesepuluh
penyalahgunaan wewenang terhadap pelaksanaan kebijakan dan peraturan
Kelompok Jabatan Fungsional Auditor
perundang-undangan;
d. penyusunan dan penyampaian pertanggungjawaban pelaksanaan tugas; dan Pasal 999
e. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Inspektorat Wilayah VI.
Kelompok Jabatan Fungsional Auditor mempunyai tugas melakukan kegiatan
sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan ketentuan peraturan
Pasal 994 perundang-undangan yang berlaku.
Inspektorat Wilayah VI terdiri atas:
a. Subbagian Tata Usaha; dan Pasal 1000
b. Kelompok Jabatan Fungsional Auditor. (1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 999, terdiri
atas Jabatan Fungsional Auditor dan Jabatan Fungsional lain yang terbagi
Pasal 995 dalam berbagai kelompok jabatan fungsional sesuai dengan bidang
(1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan keahliannya.
rumah tangga Inspektorat Wilayah VI. (2) Jabatan Fungsional Auditor pada setiap Inspektorat dapat terdiri dari kelompok-
(2) Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam kelompok sesuai dengan kebutuhan, dipimpin seorang tenaga fungsional senior
melaksanakan tugasnya secara administrasi berada di bawah Bagian sebagai ketua kelompok yang ditunjuk oleh dan bertanggungjawab kepada
Kepegawaian pada Sekretariat Inspektorat Jenderal dan secara operasional Inspektur.
bertanggung jawab kepada Inspektur Wilayah VI. (3) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan
berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
Pasal 996 (4) Jenis dan jenjang Jabatan fungsional Auditor diatur sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pelaksanaan tugas pengawasan pada setiap Inspektorat didasarkan atas dasar (5) Kelompok Jabatan Fungsional Auditor dalam melaksanakan tugas sebagaimana
perintah dan persetujuan dari Inspektur Jenderal. dimaksud pada ayat (1) bertanggung jawab kepada Inspektur Jenderal melalui
saluran hirarki.
296 297
BAB XI c. Pusat Perencanaan Pembangunan Hukum Nasional;
BADAN PEMBINAAN HUKUM NASIONAL d. Pusat Dokumentasi dan Jaringan Informasi Hukum Nasional; dan
e. Pusat Penyuluhan Hukum.
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Bagian Ketiga
Sekretariat Badan
Pasal 1001
(1) Badan Pembinaan Hukum Nasional yang selanjutnya dalam peraturan ini Pasal 1005
disebut BPHN, adalah unsur pendukung pelaksanaan tugas pokok Kementerian Sekretariat Badan mempunyai tugas memberikan pelayanan teknis dan
di bidang pembinaan hukum nasional yang berada di bawah dan bertanggung administratif kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan BPHN.
jawab langsung kepada Menteri.
(2) BPHN dipimpin oleh seorang Kepala. Pasal 1006
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1005, Sekretariat
Pasal 1002
Badan menyelenggarakan fungsi:
BPHN mempunyai tugas melaksanakan pembinaan hukum nasional. a. pelaksanaan koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran;
b. pengelolaan urusan kepegawaian;
Pasal 1003 c. pengelolaan urusan keuangan;
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1002, Badan d. pengelolaan barang milik negara;
Pembinaan Hukum Nasional menyelenggarakan fungsi: e. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan BPHN; dan
a. penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program pembinaan hukum f. pengelolaan urusan umum.
nasional;
b. pelaksanaan pembinaan hukum nasional; Pasal 1007
c. pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pembinaan hukum nasional; Sekretariat Badan terdiri atas:
dan a. Bagian Program dan Pelaporan;
d. pelaksanaan administrasi Badan Pembinaan Hukum Nasional. b. Bagian Kepegawaian;
c. Bagian Keuangan;
Bagian Kedua d. Bagian Pengelolaan Barang Milik Negara;
Susunan Organisasi e. Bagian Umum; dan
f. Kelompok Jabatan Fungsional.
Pasal 1004
BPHN terdiri atas:
a. Sekretariat Badan;
b. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sistem Hukum Nasional;
299
298
Pasal 1008 Pasal 1013
Bagian Program dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1012, Bagian
koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran, pengumpulan, Kepegawaian menyelenggarakan fungsi:
pengolahan, penyajian data dan informasi serta evaluasi dan penyusunan laporan. a. penyiapan bahan penyusunan formasi, pendataan dan pengembangan pegawai
di lingkungan BPHN;
Pasal 1009 b. penyiapan bahan penetapan mutasi dan administrasi jabatan fungsional di
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1008, Bagian lingkungan BPHN; dan
Program dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi: c. penyiapan bahan penetapan pemberhentian dan pensiun pegawai di lingkungan
a. pengumpulan, pengolahan, penyajian data dan informasi; BPHN.
b. penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran; dan
c. penyiapan evaluasi dan penyusunan laporan. Pasal 1014
Bagian Kepegawaian terdiri atas:
Pasal 1010 a. Subbagian Umum Kepegawaian;
Bagian Program dan Pelaporan terdiri atas: b. Subbagian Mutasi dan Administrasi Jabatan Fungsional; dan
a. Subbagian Data dan Informasi; c. Subbagian Pemberhentian dan Pensiun.
b. Subbagian Penyusunan Rencana dan Anggaran; dan
c. Subbagian Evaluasi dan Pelaporan. Pasal 1015
(1) Subbagian Umum Kepegawaian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
Pasal 1011 penyusunan formasi, pendataan dan pengembangan pegawai, pengelolaan
(1) Subbagian Data dan Informasi mempunyai tugas melakukan pengumpulan, daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan, penyusunan daftar urut kepangkatan,
pengolahan, penyajian data dan informasi. pengurusan administrasi asuransi kesehatan, kartu pegawai, kartu istri/kartu
(2) Subbagian Penyusunan Rencana dan Anggaran mempunyai tugas melakukan suami, tabungan asuransi pensiun, dan tabungan perumahan di lingkungan
penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran. BPHN.
(3) Subbagian Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan penyiapan (2) Subbagian Mutasi dan Administrasi Jabatan Fungsional mempunyai tugas
evaluasi dan penyusunan laporan. melakukan penyiapan bahan penetapan pengangkatan, kepangkatan,
penggajian, pemindahan dan mutasi kepegawaian lainnya serta pengelolaan
Pasal 1012 administrasi jabatan fungsional di lingkungan BPHN.
(3) Subbagian Pemberhentian dan Pensiun mempunyai tugas melakukan penyiapan
Bagian Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan bahan penetapan pemberhentian dan pensiun, pengelolaan administrasi
kepegawaian di lingkungan BPHN. hukuman disiplin dan pengurusan pemberian tanda penghargaan pegawai di
lingkungan BPHN.

300 301
Pasal 1016 Pasal 1021
Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan keuangan Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1020, Bagian
di lingkungan BPHN. Pengelolaan Barang Milik Negara menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan penatausahaan barang milik negara;
Pasal 1017 b. pelaksanaan penyimpanan dan penyaluran barang milik negara; dan
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1016, Bagian c. pelaksanaan penilaian dan penghapusan barang milik negara.
Keuangan menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan urusan anggaran, pembuatan daftar gaji dan pembayaran gaji
pegawai; Pasal 1022
b. pelaksanaan urusan perbendaharaan dan tata usaha keuangan; dan Bagian Pengelolaan Barang Milik Negara terdiri atas:
c. pelaksanaan urusan pembukuan, perhitungan dan penyusunan laporan a. Subbagian Penatausahaan Barang Milik Negara;
keuangan. b. Subbagian Penyimpanan dan Penyaluran Barang Milik Negara; dan
c. Subbagian Penilaian dan Penghapusan Barang Milik Negara.
Pasal 1018
Bagian Keuangan terdiri atas: Pasal 1023
a. Subbagian Pelaksanaan Anggaran; (1) Subbagian Penatausahaan Barang Milik Negara mempunyai tugas melakukan
b. Subbagian Perbendaharaan; dan urusan penata usahaan barang milik negara.
c. Subbagian Akuntansi dan Pelaporan. (2) Subbagian Penyimpanan dan Penyaluran Barang Milik Negara mempunyai
tugas melakukan urusan penyimpanan dan penyaluran barang milik negara.
Pasal 1019 (3) Subbagian Penilaian dan Penghapusan Barang Milik Negara mempunyai tugas
(1) Subbagian Pelaksanaan Anggaran mempunyai tugas melakukan urusan melakukan urusan penilaian dan penghapusan barang milik negara.
pelaksanaan anggaran, pembuatan daftar gaji dan pembayaran gaji pegawai.
(2) Subbagian Perbendaharaan mempunyai tugas melakukan urusan Pasal 1024
perbendaharaan dan tata usaha keuangan. Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan tata usaha dan
(3) Subbagian Akuntansi dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan urusan kearsipan, rumah tangga serta hubungan masyarakat dan protokol di lingkungan
pembukuan, perhitungan dan penyusunan laporan keuangan. BPHN.

Pasal 1020
Bagian Pengelolaan Barang Milik Negara mempunyai tugas melaksanakan
pengelolaan barang milik negara di lingkungan BPHN.

302 303
.2 .3
Pasal 1025 Pasal 1029
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1024, Bagian Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1028, Pusat
Umum menyelenggarakan fungsi: Penelitian dan Pengembangan Sistem Hukum Nasional menyelenggarakan fungsi:
a. pengelolaan urusan tata usaha dan kearsipan; a. penyiapan penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program di bidang
b. pengelolaan urusan rumah tangga; dan penelitian dan pengembangan sistem hukum nasional;
c. pengelolaan urusan hubungan masyarakat dan protokol. b. pelaksanaan penelitian dan pengkajian di bidang kelembagaan dan penegakan
Pasal 1026 hukum;
Bagian Umum terdiri atas: c. pelaksanaan penelitian dan pengkajian di bidang substansi hukum;
a. Subbagian Tata Usaha dan Kearsipan; d. pelaksanaan penelitian dan pengkajian di bidang budaya hukum dan
b. Subbagian Rumah Tangga; dan masyarakat; dan
c. Subbagian Hubungan Masyarakat dan Protokol. e. pelaksanaan pengembangan hukum dan kerja sama penelitian, pertemuan
ilmiah serta fasilitasi kegiatan penelitian dan jabatan fungsional peneliti hukum
Pasal 1027 Kementerian Hukum dan HAM.

(1) Subbagian Tata Usaha dan Kearsipan mempunyai tugas melakukan


pengelolaan urusan ketatausahaan dan arsip yang meliputi persuratan dan Pasal 1030
penggandaan naskah dinas serta pemeliharaan arsip.
(2) Subbagian Rumah Tangga mempunyai tugas melakukan pengelolaan urusan Pusat Penelitian dan Pengembangan Sistem Hukum Nasional terdiri atas:
rumah tangga yang meliputi pemeliharaan, perawatan sarana prasarana gedung a. Bidang Penelitian Kelembagaan dan Penegakan Hukum;
b. Bidang Penelitian Substansi Hukum;
kantor, pengamanan, dan pelayanan pegawai BPHN.
(3) Subbagian Hubungan Masyarakat dan Protokol mempunyai tugas melakukan c. Bidang Penelitian Budaya Hukum dan Masyarakat;
pelaksanaan urusan hubungan masyarakat dan protokol. d. Bidang Pengembangan Hukum dan Fasilitasi Penelitian; dan
e. Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal 1031
Bagian Keempat
Pusat Penelitian Dan Pengembangan Sistem Hukum Nasional Bidang Penelitian Kelembagaan dan Penegakan Hukum mempunyai tugas
melaksanakan penelitian dan pengkajian di bidang kelembagaan dan penegakan
Pasal 1028 hukum.
Pusat Penelitian dan Pengembangan Sistem Hukum Nasional mempunyai tugas
melaksanakan penelitian dan pengembangan sistem hukum nasional sesuai dengan Pasal 1032
kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala BPHN. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1031, Bidang
Penelitian Kelembagaan dan Penegakan Hukum menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan pelaksanaan penelitian dan pengkajian di bidang kelembagaan
hukum; dan
304
305
b. penyiapan pelaksanaan penelitian dan pengkajian di bidang penegakan hukum. Pasal 1038
(1) Subbidang Penelitian Kebutuhan Hukum mempunyai tugas melakukan
Pasal 1033
penyiapan bahan pelaksanaan penelitian dan pengkajian di bidang kebutuhan
Bidang Penelitian Kelembagaan dan Penegakan Hukum terdiri atas: hukum.
a. Subbidang Penelitian Kelembagaan Hukum; dan (2) Subbidang Penelitian Hukum Positif mempunyai tugas melakukan penyiapan
b. Subbidang Penelitian Penegakan Hukum. bahan pelaksanaan penelitian dan pengkajian di bidang hukum positif.

Pasal 1034
Pasal 1039
(1) Subbidang Penelitian Kelembagaan Hukum mempunyai tugas melakukan
Bidang Penelitian Budaya Hukum dan Masyarakat mempunyai tugas
penyiapan bahan pelaksanaan penelitian dan pengkajian di bidang kelembagaan
melaksanakan penelitian dan pengkajian di bidang budaya hukum dan masyarakat.
hukum;
(2) Subbidang Penelitian Penegakan Hukum mempunyai tugas melakukan
Pasal 1040
penyiapan bahan pelaksanan penelitian dan pengkajian di bidang penegakan
hukum. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1039, Bidang
Penelitian Budaya Hukum dan Masyarakat menyelenggarakan fungsi:
Pasal 1035 a. penyiapan pelaksanaan penelitian dan pengkajian di bidang hubungan hukum
dan masyarakat; dan
Bidang Penelitian Substansi Hukum mempunyai tugas melaksanakan penelitian
b. penyiapan pelaksanaan penelitian dan pengkajian di bidang hukum tidak
dan pengkajian di bidang substansi hukum.
tertulis.
Pasal 1036
Pasal 1041
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1035, Bidang
Bidang Penelitian Budaya Hukum dan Masyarakat terdiri atas:
Penelitian Subtansi Hukum menyelenggarakan fungsi:
a. Subbidang Penelitian Hubungan Hukum dan Masyarakat; dan
a. penyiapan pelaksanaan penelitian dan pengkajian di bidang kebutuhan hukum;
b. Subbidang Penelitian Hukum Tidak Tertulis.
dan
b. penyiapan pelaksanaan penelitian dan pengkajian di bidang hukum positif.
Pasal 1042
Pasal 1037 (1) Subbidang Penelitian Hubungan Hukum dan Masyarakat mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan pelaksanaan penelitian dan pengkajian di bidang
Bidang Penelitian Substansi Hukum terdiri atas:
hubungan hukum dan masyarakat.
a. Subbidang Penelitian Kebutuhan Hukum; dan
(2) Subbidang Penelitian Hukum Tidak Tertulis mempunyai tugas melakukan
b. Subbidang Penelitian Hukum Positif.
penyiapan bahan pelaksanaan penelitian dan pengkajian di bidang hukum tidak
tertulis.
306 307
Pasal 1043 Pasal 1048
Bidang Pengembangan Hukum dan Fasilitasi Penelitian mempunyai tugas Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1047, Pusat
melaksanakan pengembangan hukum dan kerja sama penelitian, pertemuan ilmiah Perencanaan Pembangunan Hukum Nasional menyelenggarakan fungsi:
serta fasilitasi kegiatan penelitian dan jabatan fungsional peneliti hukum a. penyiapan penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program di bidang
Kementerian Hukum dan HAM. perencanaan pembangunan hukum nasional;
b. pelaksanaan rencana dan fasilitasi pembangunan hukum;
Pasal 1044 c. pelaksanaan perencanaan legislasi;
306
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1043, Bidang d. pelaksanaan penyusunan naskah akademik peraturan perundang-undangan; dan
Pengembangan Hukum dan Fasilitasi Penelitian menyelenggarakan fungsi: e. pelaksanaan pembinaan dan pengembangan jabatan fungsional perencana
a. penyiapan pelaksanaan pengembangan hukum dan kerja sama penelitian serta hukum.
pertemuan ilmiah; dan
b. penyiapan fasilitasi kegiatan penelitian dan jabatan fungsional peneliti hukum Pasal 1049
Kementerian Hukum dan HAM. Pusat Perencanaan Pembangunan Hukum Nasional terdiri atas:
a. Bidang Rencana dan Fasilitasi Pembangunan Hukum;
Pasal 1045 b. Bidang Perencanaan Legislasi;
Bidang Pengembangan Hukum dan Fasilitasi Penelitian terdiri atas: c. Bidang Penyusunan Naskah Akademik Peraturan Perundang undangan; dan
a. Subbidang Pertemuan Ilmiah dan Kerjasama Penelitian; dan d. Kelompok Jabatan Fungsional.
b. Subbidang Fasilitasi Jabatan Fungsional Peneliti Hukum dan Penelitian.
Pasal 1050
Pasal 1046 Bidang Rencana dan Fasilitasi Pembangunan Hukum mempunyai tugas
(1) Subbidang Pertemuan Ilmiah dan Kerjasama Penelitian mempunyai tugas melaksanakan penyiapan rencana pembangunan hukum, perencanaan kerja sama
melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pengembangan hukum dan kerja hukum dan fasilitasi perencanaan hukum.
sama penelitian serta pertemuan ilmiah.
(2) Subbidang Fasilitasi Jabatan Fungsional Peneliti Hukum dan Penelitian Pasal 1051
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan fasilitasi kegiatan penelitian Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1050, Bidang
dan jabatan fungsional peneliti hukum Kementerian Hukum dan HAM. Rencana dan Fasilitasi Pembangunan Hukum menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan penyiapan rencana pembangunan hukum;
Bagian Kelima
Pusat Perencanaan Pembangunan Hukum Nasional b. pelaksanaan perencanaan kerja sama hukum; dan
c. penyiapan fasilitasi perencanaan hukum.
Pasal 1047
Pasal 1052
Pusat Perencanaan Pembangunan Hukum Nasional mempunyai tugas
melaksanakan perencanaan pembangunan hukum nasional sesuai dengan kebijakan Bidang Rencana dan Fasilitasi Pembangunan Hukum terdiri atas:
yang ditetapkan oleh Kepala BPHN. a. Subbidang Penyiapan Rencana Pembangunan Hukum;
308 309
b. Subbidang Perencanaan Kerjasama Hukum; dan Pasal 1058
c. Subbidang Fasilitasi Perencanaan Hukum.
Bidang Penyusunan Naskah Akademik Peraturan Perundang-undangan
mempunyai tugas melaksanakan penyiapan dan fasilitasi penyusunan naskah
Pasal 1053
peraturan perundang-undangan di bidang politik, hukum, keamanan dan
(1) Subbidang Penyiapan Rencana Pembangunan Hukum mempunyai tugas kesejahteraan rakyat serta perekonomian.
melakukan penyiapan bahan rencana pembangunan hukum.
(2) Subbidang Perencanaan Kerjasama Hukum mempunyai tugas melakukan Pasal 1059
penyiapan bahan perencanaan kerja sama hukum.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1058, Bidang
(3) Subbidang Fasilitasi Perencanaan Hukum mempunyai tugas melakukan
Penyusunan Naskah Akademik Peraturan Perundang-undangan menyelenggarakan
penyiapan bahan fasilitasi perencanaan hukum.
fungsi:
a. penyiapan dan fasilitasi penyusunan naskah akademik di bidang politik, hukum,
Pasal 1054
keamanan dan kesejahteraan rakyat; dan
Bidang Perencanaan Legislasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan b. penyiapan dan fasilitasi penyusunan naskah akademik di bidang perekonomian.
perencanaan legislasi.
Pasal 1060
Pasal 1055
Bidang Penyusunan Naskah Akademik Peraturan Perundang-undangan terdiri atas:
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1054, Bidang a. Subbidang Politik, Hukum, Keamanan dan Kesejahteraan Rakyat; dan
Perencanaan Legislasi menyelenggarakan fungsi: b. Subbidang Perekonomian.
a. pelaksanaan penyusunan program legislasi nasional; dan
b. penyiapan fasilitasi program legislasi daerah. Pasal 1061
(1) Subbidang Politik, Hukum, Keamanan dan Kesejahteraan Rakyat mempunyai
Pasal 1056
tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan dan fasilitasi naskah akademik
Bidang Perencanaan Legislasi terdiri atas: serta evaluasi peraturan perundang-undangan di bidang politik, hukum,
a. Subbidang Penyusunan Program Legislasi Nasional; dan keamanan dan kesejahteraan rakyat.
b. Subbidang Fasilitasi Program Legislasi Daerah. (2) Subbidang Perekonomian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
penyusunan dan fasilitasi naskah akademik serta evaluasi peraturan perundang-
Pasal 1057 undangan di bidang perekonomian.
(1) Subbidang Penyusunan Program Legislasi Nasional mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan penyusunan program legislasi nasional.
(2) Subbidang Fasilitasi Program Legislasi Daerah mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan fasilitasi program legislasi daerah.
311
310
Bagian Keenam
Pusat Dokumentasi Dan Jaringan Informasi Hukum Nasional Pasal 1066
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1065, Bidang
Pasal 1062
Otomasi Dokumentasi Hukum menyelenggarakan fungsi:
Pusat Dokumentasi dan Jaringan Informasi Hukum Nasional mempunyai tugas a. pengelolaan sistem, aplikasi dan jaringan elektronik ; dan
melaksanakan pengelolaan dokumentasi dan jaringan informasi hukum nasional b. pengembangan dan pemeliharaan database dan dokumentasi hukum.
sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala BPHN.

Pasal 1067
Pasal 1063 Bidang Otomasi Dokumentasi Hukum terdiri atas:
Untuk melaksanakan tugas dimaksud dalam Pasal 1062, Pusat Dokumentasi dan a. Subbidang Sistem dan Jaringan Elektronik; dan
Jaringan Informasi Hukum Nasional menyelenggarakan fungsi: b. Subbidang Database dan Dokumentasi Hukum.
a. penyiapan penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program di bidang
dokumentasi dan jaringan informasi hukum nasional; Pasal 1068
b. pelaksanaan pembinaan, pengembangan dan pemantauan pengelolaan serta (1) Subbidang Sistem dan Jaringan Elektronik mempunyai tugas melakukan
pemberdayaan sistem jaringan dokumentasi dan informasi hukum; penyiapan bahan pengelolaan sistem, aplikasi dan jaringan elektronik.
c. pelaksanaan pengembangan metode, silabus dan teknik dokumentasi dan (2) Subbidang Database dan Dokumentasi Hukum mempunyai tugas melakukan
perpustakaan hukum serta sarana penguatan jaringan dokumentasi dan penyiapan bahan pengembangan dan pemeliharaan database dan dokumentasi
informasi hukum nasional; dan hukum.
d. pelaksanaan otomasi dokumentsi hukum, publikasi hukum dan pengelolaan
perpustakaan hukum. Pasal 1069
Bidang Jaringan Informasi Hukum mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
Pasal 1064
pemberdayaan jaringan informasi, fasilitasi dan penguatan jaringan serta
Pusat Dokumentasi dan Jaringan Informasi Hukum Nasional terdiri atas: penerbitan dan publikasi hukum.
a. Bidang Otomasi Dokumentasi Hukum;
b. Bidang Jaringan Informasi Hukum; Pasal 1070
c. Bidang Perpustakaan Hukum; dan
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1069, Bidang
d. Kelompok Jabatan Fungsional.
Jaringan Informasi Hukum menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan pelaksanaan pengembangan metode dan teknik pengelolaan serta
Pasal 1065
pemberdayaan sistem jaringan dokumentasi dan informasi hukum nasional;
Bidang Otomasi Dokumentasi Hukum mempunyai tugas melaksanakan penyiapan b. pelaksanaan sosialisasi, monitoring dan evaluasi serta fasilitasi penguatan
pengelolan otomasi dokumentasi hukum. jaringan dokumentasi dan informasi hukum nasional; dan
c. pelaksanaan penerbitan dan publikasi hukum.
312 313
Pasal 1071 Pasal 1076

Bidang Jaringan Informasi Hukum terdiri atas: (1) Subbidang Pengumpulan Koleksi mempunyai tugas melakukan penyiapan
a. Subbidang Pemberdayaan Jaringan Informasi; bahan pengumpulan dan pengolahan koleksi.
b. Subbidang Fasilitasi dan Penguatan Jaringan: dan (2) Subbidang Pemeliharaan Koleksi mempunyai tugas melakukan penyiapan
c. Subbidang Penerbitan dan Publikasi Hukum. bahan pemeliharaan dan pelestarian koleksi.
(3) Subbidang Pelayanan Pemustaka mempunyai tugas melakukan penyiapan
Pasal 1072 bahan pelayanan pemustaka.

(1) Subbidang Pemberdayaan Jaringan Informasi mempunyai tugas melakukan Bagian ketujuh
penyiapan bahan pelaksanaan pengembangan metode dan teknik serta Pusat Penyuluhan Hukum
pemberdayaan sistem jaringan dokumentasi dan informasi hukum nasional.
(2) Subbidang Fasilitasi dan Penguatan Jaringan mempunyai tugas melakukan Pasal 1077
penyiapan bahan fasilitasi, pemetaan dan penguatan anggota jaringan.
(3) Subbidang Penerbitan dan Publikasi Hukum mempunyai tugas melakukan Pusat Penyuluhan Hukum mempunyai tugas melaksanakan fasilitasi dan
penyiapan bahan penerbitan dan publikasi hukum. penyuluhan hukum sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala BPHN.

Pasal 1073 Pasal 1078

Bidang Perpustakaan Hukum mempunyai tugas melaksanakan penyiapan Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1077, Pusat
pengumpulan dan pemeliharaan koleksi serta pelayanan pemustaka. Penyuluhan Hukum menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program di bidang
Pasal 1074 penyuluhan hukum;
b. pelaksanaan pembinaan, pembentukan, monitoring dan evaluasi desa sadar
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1073, Bidang hukum serta kelompok sadar hukum (kadarkum);
Perpustakaan Hukum menyelenggarakan fungsi: c. pelaksanaan pengembangan metode, pengembangan penyuluh hukum, serta
a. pelaksanaan pengumpulan koleksi; pemberian sarana penyuluhan hukum; dan
b. pelaksanaan pemeliharaan koleksi; dan d. pelaksanaan pemberdayaan unit penyuluhan hukum, pelaksanaan penyuluhan
c. pelaksanaan pelayanan pemustaka. hukum langsung dan penyuluhan hukum tidak langsung.

Pasal 1075 Pasal 1079


Bidang Perpustakan Hukum terdiri atas: Pusat Penyuluhan Hukum terdiri atas:
a. Subbidang Pengumpulan Koleksi; a. Bidang Desa Sadar Hukum;
b. Subbidang Pemeliharaan Koleksi; dan b. Bidang Pengembangan Penyuluhan Hukum; dan
c. Subbidang Pelayanan Pemustaka. c. Bidang Pembudayaan Hukum;
314 315
Pasal 1085
Pasal 1080
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1084, Bidang
Bidang Desa Sadar Hukum mempunyai tugas melaksanakan penyiapan Pengembangan Penyuluhan Hukum menyelenggarakan fungsi:
pembinaan, pembentukan, monitoring dan evaluasi desa sadar hukum serta a. penyiapan penyusunan kebijakan teknis pengembangan metode penyuluhan
kelompok sadar hukum (kadarkum). hukum;
b. penyiapan penyusunan kebijakan teknis pembentukan tenaga fungsional dan
Pasal 1081 kader penyuluh hukum; dan
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1080, Bidang Desa c. penyiapan penyusunan kebijakan teknis kegiatan sarana penyuluhan hukum.
Sadar Hukum menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan pelaksanaan pemetaan desa sadar hukum dan kelompok kadarkum; Pasal 1086
b. pelaksanaan monitoring dan evaluasi desa sadar hukum; dan Bidang Pengembangan Penyuluhan Hukum terdiri atas:
c. penyiapan fasilitasi desa sadar hukum. a. Subbidang Metode Penyuluhan Hukum;
b. Subbidang Penyuluh Hukum; dan
Pasal 1082 c. Subbidang Sarana Penyuluhan Hukum.
Bidang Desa Sadar Hukum terdiri atas:
a. Subbidang Pemetaan Desa Sadar Hukum; Pasal 1087
b. Subbidang Evaluasi Desa Sadar Hukum; dan (1) Subbidang Metode Penyuluhan Hukum mempunyai tugas melakukan
c. Subbidang Fasilitasi Desa sadar Hukum. penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis pengembangan metode
penyuluhan hukum.
Pasal 1083 (2) Subbidang Penyuluh Hukum mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
(1) Subbidang Pemetaan Desa Sadar Hukum mempunyai tugas melakukan penyusunan kebijakan teknis pembentukan tenaga fungsional dan kader
penyiapan bahan pemetaan desa sadar hukum dan kelompok kadarkum. penyuluh hukum.
(2) Subbidang Evaluasi Desa Sadar Hukum mempunyai tugas melakukan (3) Subbidang Sarana Penyuluhan Hukum mempunyai tugas melakukan penyiapan
penyiapan bahan monitoring dan evaluasi desa sadar hukum. bahan penyusunan kebijakan teknis kegiatan sarana penyuluhan hukum.
(3) Subbidang Fasilitasi Desa Sadar Hukum mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan fasilitasi desa sadar hukum. Pasal 1088
Bidang Pembudayaan Hukum mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
Pasal 1084 pemberdayaan unit pelayanan hukum, pelaksanaan penyuluhan hukum langsung
dan penyuluhan hukum tidak langsung.
Bidang Pengembangan Penyuluhan Hukum mempunyai tugas melaksanakan
pengembangan metode penyuluhan hukum, pengembangan penyuluh hukum serta
mempersiapkan sarana kegiatan penyuluhan hukum.
317
316
Pasal 1089
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1088, Bidang
Pembudayaan Hukum menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan pemberdayaan unit pelayanan hukum sampai kabupaten/kota;
b. pelaksanaan penyuluhan hukum langsung; dan
c. pelaksanaan penyuluhan hukum tidak langsung.

Pasal 1090
Bidang Pembudayaan Hukum terdiri atas:
a. Subbidang Pemberdayaan Unit Pelayanan Hukum;
b. Subbidang Penyuluhan Hukum Langsung; dan
c. Subbidang Penyuluhan Hukum Tidak Langsung.

Pasal 1091
(1) Subbidang Pemberdayaan Unit Pelayanan Hukum mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan pemberdayaan unit pelayanan hukum.
(2) Subbidang Penyuluhan Hukum Langsung mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan pelaksanaan penyuluhan hukum langsung;
(3) Subbidang Penyuluhan Hukum Tidak Langsung mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan pelaksanaan penyuluhan hukum tidak langsung.

318
BAB XII Bagian Kedua
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN Susunan Organisasi
HAK ASASI MANUSIA
Pasal 1095
Bagian Kesatu Balitbang HAM terdiri atas:
Kedudukan, Tugas, dan Fungsi a. Sekretariat Badan;
b. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hak - hak Sipil dan Politik;
Pasal 1092
c. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hak - hak Ekonomi, Sosial dan Budaya;
(a) Badan Penelitian dan Pengembangan Hak Asasi Manusia yang selanjutnya d. Pusat Penelitian dan Pengembangan Transformasi Konflik; dan
dalam peraturan ini disebut Balitbang HAM, adalah unsur pendukung e. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hak- hak Kelompok Khusus.
pelaksanaan tugas pokok Kementerian di bidang penelitian dan
pengembangan hak asasi manusia yang berada di bawah dan bertanggung Bagian Ketiga
jawab langsung kepada Menteri. Sekretariat Badan
(b) Balitbang HAM dipimpin oleh seorang Kepala.
Pasal 1096
Pasal 1093
Sekretariat Badan mempunyai tugas memberikan pelayanan teknis dan
Balitbang HAM mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan di administratif kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan Balitbang HAM.
bidang hak asasi manusia.
Pasal 1097
Pasal 1094
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1096 , Sekretariat
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1093 , Balitbang Badan menyelenggarakan fungsi:
HAM menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran;
a. penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program penelitian dan b. pengelolaan urusan kepegawaian;
pengembangan di bidang hak asasi manusia; c. pengelolaan urusan keuangan;
b. pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang hak asasi manusia; d. pelaksanaan urusan hubungan masyarakat dan informasi;
c. pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan penelitian dan pengembangan e. pelaksanaan penyusunan organisasi dan ketataksanaan serta evaluasi dan
di bidang hak asasi manusia; dan penyusunan laporan Balitbang HAM;dan
d. pelaksanaan administrasi Badan Penelitian dan Pengembangan Hak Asasi f. pengelolaan urusan umum;
Manusia.
Pasal 1098
Sekretariat Badan terdiri atas:
a. Bagian Program dan Pelaporan;

319 320
b. Bagian Kepegawaian; Pasal 1104
c. Bagian Keuangan;
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1103, Bagian
d. Bagian Humas dan Informasi;
Kepegawaian menyelenggarakan fungsi:
e. Bagian Umum; dan
a. penyiapan penyusunan formasi, pendataan dan pengembangan pegawai di
f. Kelompok Jabatan Fungsional.
lingkungan Balitbang HAM; dan
b. penyiapan bahan penetapan mutasi, administrasi jabatan fungsional, jabatan
Pasal 1099
struktural, pemberhentian dan pensiun pegawai di lingkungan Balitbang HAM.
Bagian Program dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran, organisasi, Pasal 1105
ketatalaksanaan serta evaluasi dan penyusunan laporan.
Bagian Kepegawaian terdiri atas:
a. Subbagian Umum Kepegawaian; dan
Pasal 1100
b. Subbagian Mutasi dan Pensiun.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1099, Bagian
Penyusunan Program dan Laporan menyelenggarakan fungsi: Pasal 1106
a. penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran; dan
b. penyiapan penyusunan organisasi dan ketatalaksanaan serta evaluasi dan (1) Subbagian Umum Kepegawaian mempunyai tugas melakukan penyiapan
penyusunan laporan. bahan penyusunan formasi, pendataan dan pengembangan pegawai serta
pengelolaan daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan, pengurusan administrasi
Pasal 1101 asuransi kesehatan, tabungan pensiun, kartu pegawai, kartu suami dan kartu
istri di lingkungan Balitbang HAM.
Bagian Program dan Pelaporan terdiri atas: (2) Subbagian Mutasi dan Pensiun mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
a. Subbagian Penyusunan Rencana dan Anggaran; dan penetapan, pengangkatan jabatan, kepangkatan, penggajian, pemberhentian,
b. Subbagian Evaluasi dan Pelaporan. pensiun, pemindahan dan mutasi, pengelolaan administrasi jabatan fungsional,
cuti pegawai, pengelolaan administrasi hukuman disiplin serta pemberian
Pasal 1102 tanda penghargaan pegawai di lingkungan Balitbang HAM.
(1) Subbagian Penyusunan Rencana dan Anggaran mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran. Pasal 1107
(2) Subbagian Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan penyiapan Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan keuangan
bahan penyusunan organisasi dan ketatalaksanaan serta evaluasi dan di lingkungan Balitbang HAM.
penyusunan laporan.
Pasal 1108
Pasal 1103
Bagian Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1107, Bagian
kepegawaian di lingkungan Balitbang HAM. Keuangan menyelenggarakan fungsi:

321 322
a. pelaksanaan anggaran, pembuatan daftar gaji dan pembayaran gaji pegawai; Pasal 1113
dan
Bagian Hubungan Masyarakat dan Informasi terdiri atas:
b. pelaksanaan urusan perbendaharaan dan tata usaha keuangan serta pembukuan,
a. Subbagian Hubungan Masyarakat dan Protokol; dan
perhitungan dan penyusunan laporan keuangan.
b. Subbagian Data, Informasi dan Dokumentasi.
Pasal 1109
Pasal 1114
Bagian Keuangan terdiri atas:
(1) Subbagian Hubungan Masyarakat dan Protokol mempunyai tugas melakukan
a. Subbagian Pelaksanaan Anggaran; dan
urusan hubungan masyarakat dan protokol.
b. Subbagian Perbendaharaan dan Akuntansi.
(2) Subbagian Data, Informasi dan Dokumentasi mempunyai tugas melakukan
pengumpulan, pengolahan, penyajian, pendistribusian data dan informasi
Pasal 1110
permasalahan hak asasi manusia, pembangunan dan pengembangan teknologi
(1) Subbagian Pelaksanaan Anggaran mempunyai tugas melakukan urusan informasi, pemeliharaan sistem informasi, serta pengelolaan arsip dan
pelaksanaan anggaran, pembuatan daftar gaji dan pembayaran gaji pegawai. dokumentasi.
(2) Subbagian Perbendaharaan dan Akuntansi mempunyai tugas melakukan
urusan perbendaharaan dan tata usaha keuangan serta pembukuan, perhitungan Pasal 1115
dan penyusunan laporan keuangan.
Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan perlengkapan,
kerumahtanggaan, ketatausahaan dan administrasi perjalanan dinas serta tata usaha
Pasal 1111
pimpinan di lingkungan Balitbang HAM.
Bagian Hubungan Masyarakat dan Informasi mempunyai tugas melaksanakan
pengumpulan, pengolahan, penyajian data dan informasi, hubungan masyarakat Pasal 1116
dan pengelolaan dokumentasi di lingkungan Balitbang HAM.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1115 , Bagian
Pasal 1112 Umum menyelenggarakan fungsi:
a. pengelolaan urusan perlengkapan, sarana prasarana dan rumah tangga;
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1111 , Bagian b. pengelolaan urusan ketatausahaan dan pelaksanaan urusan administrasi
Hubungan Masyarakat dan Informasi menyelenggarakan fungsi: perjalanan dinas, pengangkutan dan pengamanan di lingkungan Balitbang
a. pelaksanaan urusan hubungan masyarakat dan protokol; dan HAM; dan
b. pengumpulan, pengolahan, penyajian, pendistribusian data dan informasi, c. pelaksanaan urusan tata usaha Kepala Balitbang HAM.
pembangunan dan pengembangan teknologi informasi serta pengelolaan arsip
dan dokumentasi. Pasal 1117
Bagian Umum terdiri atas:
a. Subbagian Perlengkapan dan Rumah Tangga;
b. Subbagian Tata Usaha dan Perjalanan Dinas; dan
c. Subbagian Tata Usaha Pimpinan
324
323
Pasal 1118 g. koordinasi program, evaluasi dan laporan pelaksanaan kegiatan Pusat
(1) Subbagian Perlengkapan dan Rumah Tangga mempunyai tugas melakukan Penelitiandan Pengembangan Hak-hak Sipil dan Politik; dan
pengelolaan urusan perlengkapan, sarana prasarana dan rumah tangga. h. pelaksanaan perencanaan program kerja Pusat Penelitian dan Pengembangan
(2) Subbagian Tata Usaha dan Perjalanan Dinas mempunyai tugas melakukan Hak - hak Sipil dan Politik.
pengelolaan urusan ketatausahaan, pengangkutan, pengamanan dan
administrasi perjalanan dinas. Pasal 1121
(3) Subbagian Tata Usaha Pimpinan mempunyai tugas melakukan urusan tata Pusat Penelitian dan Pengembangan Hak- hak Sipil dan Politik terdiri atas:
usaha Kepala Balitbang HAM. a. Bidang Penelitian Hak-hak Sipil dan Politik;
b. Bidang Pengembangan Hak-hak Sipil dan Politik;
Bagian Keempat c. Bidang Evaluasi Hak-hak Sipil dan Politik; dan
Pusat Penelitian Dan Pengembangan Hak- Hak Sipil Dan Politik d. Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal 1119 Pasal 1122


Pusat Penelitian dan Pengembangan Hak - hak Sipil dan Politik mempunyai tugas Bidang Penelitian Hak-hak Sipil dan Politik mempunyai tugas melaksanakan
melaksanakan penelitian dan pengembangan hak-hak sipil dan politik sesuai penyiapan perumusan rekomendasi kebijakan hasil penelitian, pengembangan dan
dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Balitbang HAM. evaluasi, perumusan standar, pedoman dan prosedur, serta pelaksanaan kerjasama
program penelitian hak-hak sipil dan politik.
Pasal 1120
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1119, Pusat Pasal 1123
Penelitian dan Pengembangan Hak-hak Sipil dan Politik menyelenggarakan fungsi: Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1122, Bidang
a. penyiapan penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program di bidang Penelitian Hak-hak Sipil dan Politik menyelenggarakan fungsi:
penelitian dan pengembangan hak-hak sipil dan politik; a. penyiapan penyusunan rencana dan program penelitian, pengembangan dan
b. penyiapan bahan perumusan rekomendasi kebijakan hasil penelitian, evaluasi hak-hak sipil dan politik;
pengembangan dan evaluasi; b. penyiapan bahan perumusan rekomendasi kebijakan hasil penelitian,
c. penyiapan bahan perumusan rancangan kebijakan, standar, pedoman, dan pengembangan dan evaluasi hak-hak sipil dan politik;
prosedur dalam rangka perlindungan, penghormatan dan pemenuhan Hak c. penyiapan bahan perumusan standar, pedoman dan prosedur penelitian hak-hak
Asasi Manusia; sipil dan politik; dan
d. penyusunan daftar inventarisasi masalah, verifikasi, data dan informasi dalam d. pelaksanaan kerja sama di bidang penelitian hak-hak sipil dan politik dengan
rangka publikasi dan sosialisasi; pihak lain baik dalam dan luar negeri.
e. koordinasi program kerja sama hak asasi manusia dengan Instansi/Lembaga
baik dalam maupun luar negeri; Pasal 1124
f. koordinasi publikasi dan sosialisasi hasil penelitian, pengembangan dan
Bidang Penelitian Hak- hak Sipil dan Politik terdiri atas:
evaluasi hak asasi manusia;

326
325
a. Subbidang Perencanaan Penelitian Hak-hak Sipil dan Politik; dan Pasal 1128
b. Subbidang Pelaksanaan Penelitian Hak-hak Sipil dan Politik.
Bidang Pengembangan Hak-hak Sipil dan Politik terdiri atas:
a. Subbidang Publikasi Hasil Penelitian; dan
Pasal 1125
b. Subbidang Sosialisasi Hasil Penelitian.
(1) Subbidang Perencanaan Penelitian Hak- hak Sipil dan Politik mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan inventarisasi, verifikasi, analisa data dan Pasal 1129
informasi, serta penyusunan rencana dan program penelitian, pengembangan
(1) Subbidang Publikasi Hasil Penelitian mempunyai tugas melakukan penyiapan
dan evaluasi hak-hak sipil dan politik.
bahan perumusan rancangan kebijakan, naskah akademik, inventarisasi,
(2) Subbidang Pelaksanaan Penelitian Hak- hak Sipil dan Politik mempunyai tugas
verifikasi, analisa data dan informasi, serta pelaksanaan publikasi penelitian,
melakukan penyiapan bahan perumusan standar, pedoman dan prosedur serta
pengembangan dan evaluasi hak-hak sipil dan politik.
pelaksanaan penelitian hak-hak sipil dan politik.
(2) Subbidang Sosialisasi Hasil Penelitian mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan perumusan rancangan kebijakan, naskah akademik, inventarisasi,
Pasal 1126
verifikasi, analisa data dan informasi, pelaksanaan sosialisasi dan pertemuan
Bidang Pengembangan Hak- hak Sipil dan Politik mempunyai tugas melaksanakan ilmiah penelitian, pengembangan dan evaluasi hak-hak sipil dan politik lintas
penyiapan perumusan rancangan kebijakan, standar, pedoman, dan prosedur, sektor.
pelaksanaan inventarisasi, verifikasi, data dan informasi dalam rangka publikasi
dan sosialisasi serta pelaksanaan kerjasama program pengembangan hak-hak sipil Pasal 1130
dan politik.
Bidang Evaluasi Hak-hak Sipil dan Politik mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan rekomendasi rumusan kebijakan hasil evaluasi dan penerapan hasil
Pasal 1127
penelitian dan pengembangan hak-hak sipil dan politik dan pelaksanaan urusan
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1126, Bidang ketatausahaan Pusat Penelitian dan Pengembangan Hak-hak Sipil dan Politik.
Pengembangan Hak-hak Sipil dan Politik menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan rencana dan program pengembangan hak-hak sipil dan politik; Pasal 1131
b. penyiapan bahan perumusan rancangan kebijakan, standar, pedoman, dan
prosedur pengembangan hak-hak sipil dan politik; Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1130, Bidang
c. pelaksanaan inventarisasi, verifikasi, data dan informasi di bidang hak sipil dan Evaluasi Hak-hak Sipil dan Politik menyelenggarakan fungsi:
politik dalam rangka publikasi dan sosialisasi; a. penyusunan rencana dan program kerja;
d. penyelenggaraan publikasi dan sosialisasi hasil penelitian, pengembangan dan b. pelaksanaan kajian substansi hak-hak sipil dan politik;
evaluasi hak- hak sipil dan politik; dan c. penyusunan program pemantauan dan pengendalian di bidang penelitian dan
e. pelaksanaan kerja sama di bidang pengembangan hak-hak sipil dan politik pengembangan hak-hak sipil dan politik;
dengan pihak lain baik dalam dan luar negeri. d. penyusunan evaluasi dan laporan sebagai bahan rekomendasi rumusan
kebijakan; dan

328
327
e. pelaksanan urusan ketatausahaan Pusat Penelitian dan Pengembangan Hak-hak Pasal 1135
Sipil dan Politik.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1134, Pusat
Penelitian dan Pengembangan Hak-hak Ekonomi, Sosial dan Budaya
Pasal 1132
menyelenggarakan fungsi:
Bidang Evaluasi Hak-hak Sipil dan Politik terdiri atas: a. penyiapan penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program di bidang
a. Subbidang Evaluasi Hasil Penelitian; dan penelitian dan pengembangan hak-hak Ekonomi, Sosial dan Budaya;
b. Subbidang Evaluasi Penerapan Hasil Penelitian. b. penyiapan bahan perumusan rekomendasi kebijakan hasil penelitian,
pengembangan dan evaluasi;
Pasal 1133 c. penyiapan bahan perumusan rancangan kebijakan, standar, pedoman, dan
(1) Subbidang Evaluasi Hasil Penelitian mempunyai tugas melakukan penyiapan prosedur dalam rangka perlindungan, penghormatan dan pemenuhan Hak Asasi
bahan kajian substansi hak-hak sipil dan politik, penyiapan bahan kompilasi, Manusia;
penyusunan program pemantauan, pengendalian, evaluasi dan laporan d.. penyusunan daftar inventarisasi masalah, verifikasi, data dan informasi dalam
penelitian dan pengembangan hak-hak sipil dan politik serta pelaksanaan rangka publikasi dan sosialisasi;
urusan tata usaha Pusat Penelitian dan Pengembangan Hak-hak Sipil dan e. koordinasi program kerja sama hak asasi manusia dengan Instansi/Lembaga
Politik. baik dalam maupun luar negeri;
(2) Subbidang Evaluasi Penerapan Hasil Penelitian mempunyai tugas melakukan f. koordinasi publikasi dan sosialisasi hasil penelitian, pengembangan dan
penyiapan evaluasi penerapan hasil penelitian dan pengembangan hak-hak sipil evaluasi hak asasi manusia;
dan politik, serta penyusunan laporan hasil evaluasi penerapan hak-hak sipil g. koordinasi program, evaluasi dan laporan pelaksanaan kegiatan Pusat
dan politik. Penelitian dan Pengembangan Hak-hak Ekonomi, Sosial dan Budaya; dan
h. pelaksanaan perencanaan program kerja Pusat Penelitian dan Pengembangan
Hak-hak Ekonomi, Sosial dan Budaya.
Bagian Kelima
Pasal 1136
Pusat Penelitian Dan Pengembangan Hak- Hak Ekonomi, Sosial Dan Budaya
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hak-hak Ekonomi, Sosial dan Budaya terdiri
Pasal 1134 atas:
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hak-hak Ekonomi, Sosial dan Budaya a. Bidang Penelitian Hak-hak Ekonomi, Sosial dan Budaya;
mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan hak-hak Ekonomi, b. Bidang Pengembangan Hak-hak Ekonomi, Sosial dan Budaya;
Sosial dan Budaya sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala c. Bidang Evaluasi Hak-hak Ekonomi, Sosial dan Budaya; dan
Balitbang HAM. d. Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal 1137
Bidang Penelitian Hak-hak Ekonomi, Sosial dan Budaya mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan perumusan rekomendasi kebijakan hasil penelitian,
329 330
pengembangan dan evaluasi, perumusan standar, pedoman dan prosedur, serta publikasi dan sosialisasi serta pelaksanaan kerja sama program pengembangan
pelaksanaan kerja sama program penelitian hak-hak ekonomi, sosial dan budaya. hak-hak ekonomi, sosial dan budaya.

Pasal 1138 Pasal 1142


Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1137 , Bidang Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1141, Bidang
Penelitian Hak-hak Ekonomi, Sosial dan Budaya menyelenggarakan fungsi: Pengembangan Hak-hak Ekonomi, Sosial dan Budaya menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan rencana dan program penelitian, pengembangan dan evaluasi hak- a. penyusunan rencana dan program pengembangan hak-hak ekonomi, sosial dan
hak ekonomi, sosial dan budaya; budaya;
b. penyiapan bahan perumusan rekomendasi kebijakan hasil penelitian, b. penyiapan bahan perumusan rancangan kebijakan, standar, pedoman, dan
pengembangan dan evaluasi hak-hak ekonomi, sosial dan budaya; prosedur pengembangan hak-hak ekonomi, sosial dan budaya;
c. penyiapan bahan perumusan standar, pedoman dan prosedur penelitian hak-hak c. pelaksanaan inventarisasi, verifikasi, data dan informasi di bidang hak
ekonomi, sosial dan budaya; dan ekonomi, sosial dan budaya dalam rangka publikasi dan sosialisasi;
d. pelaksanaan kerja sama di bidang penelitian hak-hak ekonomi, sosial dan d. penyelenggaraan publikasi dan sosialisasi hasil penelitian, pengembangan dan
budaya dengan pihak lain baik dalam dan luar negeri. evaluasi hak-hak ekonomi, sosial dan budaya; dan
e. pelaksanaan kerja sama di bidang pengembangan hak-hak ekonomi, sosial dan
Pasal 1139 budaya dengan pihak lain baik dalam dan luar negeri.
Bidang Penelitian Hak-hak Ekonomi, Sosial dan Budaya terdiri atas:
a. Subbidang Perencanaan Penelitian Hak-hak Ekonomi, Sosial dan Budaya; dan Pasal 1143
b. Subbidang Pelaksanaan Penelitian Hak-hak Ekonomi, Sosial dan Budaya. Bidang Pengembangan Hak-hak Ekonomi, Sosial dan Budaya terdiri atas:
a. Subbidang Publikasi Hasil Penelitian; dan
Pasal 1140 b. Subbidang Sosialisasi Hasil Penelitian.
(1) Subbidang Perencanaan Penelitian Hak-hak Ekonomi, Sosial dan Budaya
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan inventarisasi, verifikasi, analisa Pasal 1144
data dan informasi, serta penyusunan rencana dan program penelitian, (1) Subbidang Publikasi Hasil Penelitian mempunyai tugas melakukan penyiapan
pengembangan dan evaluasi hak-hak ekonomi, sosial dan budaya. bahan perumusan rancangan kebijakan, naskah akademik, inventarisasi,
(2) Subbidang Pelaksanaan Penelitian Hak-hak Ekonomi, Sosial dan Budaya verifikasi, analisa data dan informasi, serta pelaksanaan publikasi penelitian,
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan standar, pedoman pengembangan dan evaluasi hak-hak ekonomi, sosial dan budaya.
dan prosedur serta pelaksanaan penelitian hak-hak ekonomi, sosial dan budaya. (2) Subbidang Sosialisasi Hasil Penelitian mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan perumusan rancangan kebijakan, naskah akademik, inventarisasi,
Pasal 1141 verifikasi, analisa data dan informasi, pelaksanaan sosialisasi dan pertemuan
ilmiah penelitian, pengembangan dan evaluasi hak-hak ekonomi, sosial dan
Bidang Pengembangan Hak-hak Ekonomi, Sosial dan Budaya mempunyai tugas budaya lintas sektor.
melaksanakan penyiapan perumusan rancangan kebijakan, standar, pedoman, dan
prosedur, pelaksanaan inventarisasi, verifikasi, data dan informasi dalam rangka 332
331
Pasal 1145 sosial dan budaya, serta penyusunan laporan hasil evaluasi penerapan hak-hak
Bidang Evaluasi Hak-hak Ekonomi, Sosial dan Budaya mempunyai tugas ekonomi, sosial dan budaya.
melaksanakan penyiapan rekomendasi rumusan kebijakan hasil evaluasi dan
penerapan hasil penelitian dan pengembangan hak-hak ekonomi, sosial dan budaya
dan pelaksanaan urusan ketatausahaan Pusat Penelitian dan Pengembangan Hak- Bagian Keenam
hak Ekonomi, Sosial dan Budaya. Pusat Penelitian Dan Pengembangan Transformasi Konflik

Pasal 1146 Pasal 1149

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1145, Bidang Pusat Penelitian dan Pengembangan Transformasi Konflik mempunyai tugas
Evaluasi Hak-hak Ekonomi, Sosial dan Budaya menyelenggarakan fungsi: melaksanakan penelitian dan pengembangan transformasi konflik sesuai dengan
a. penyusunan rencana dan program kerja; kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Balitbang HAM.
b. pelaksanaan kajian substansi hak-hak ekonomi, sosial dan budaya;
c. penyusunan program pemantauan dan pengendalian di bidang penelitian dan Pasal 1150
pengembangan hak-hak ekonomi, sosial dan budaya; Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1149, Pusat
d. penyusunan evaluasi dan laporan sebagai bahan rekomendasi rumusan Penelitian dan Pengembangan Transformasi Konflik menyelenggarakan fungsi:
kebijakan; dan a. penyiapan penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program di bidang
e. pelaksanan urusan ketatausahaan Pusat Penelitian dan Pengembangan Hak-hak penelitian dan pengembangan transformasi konflik;
Ekonomi, Sosial dan Budaya. b. penyiapan bahan perumusan rekomendasi kebijakan hasil penelitian,
pengembangan dan evaluasi;
Pasal 1147 c. penyiapan bahan perumusan rancangan kebijakan, standar, pedoman, dan
Bidang Evaluasi Hak-hak Ekonomi, Sosial dan Budaya terdiri atas : prosedur dalam rangka perlindungan, penghormatan dan pemenuhan Hak Asasi
a. Subbidang Evaluasi Hasil Penelitian; dan Manusia;
b. Subbidang Evaluasi Penerapan Hasil Penelitian. d. penyusunan daftar inventarisasi masalah, verifikasi, data dan informasi dalam
rangka publikasi dan sosialisasi;
Pasal 1148 e. koordinasi program kerja sama hak asasi manusia dengan Instansi/Lembaga
baik dalam maupun luar negeri;
(1) Subbidang Evaluasi Hasil Penelitian mempunyai tugas melakukan penyiapan f. koordinasi publikasi dan sosialisasi hasil penelitian, pengembangan dan
bahan kajian substansi hak-hak ekonomi, sosial dan budaya, penyiapan bahan evaluasi hak asasi manusia;
kompilasi, penyusunan program pemantauan, pengendalian, evaluasi dan g. koordinasi program, evaluasi dan laporan pelaksanaan kegiatan Pusat
laporan penelitian dan pengembangan hak-hak ekonomi, sosial dan budaya Penelitian dan Pengembangan Transformasi Konflik; dan
serta pelaksanaan urusan tata usaha Pusat Penelitian dan Pengembangan h. pelaksanaan perencanaan program kerja Pusat Penelitian dan Pengembangan
Hak-hak Ekonomi, Sosial dan Budaya. Transformasi Konflik.
(2) Subbidang Evaluasi Penerapan Hasil Penelitian mempunyai tugas melakukan
evaluasi penerapan hasil penelitian dan pengembangan hak-hak ekonomi,

333 334
Pasal 1151 informasi, serta penyusunan rencana dan program penelitian, pengembangan
Pusat Penelitian dan Pengembangan Transformasi Konflik terdiri atas : dan evaluasi transformasi konflik.
a. Bidang Penelitian Transformasi Konflik; (2) Subbidang Pelaksanaan Penelitian Transformasi Konflik mempunyai tugas
b. Bidang Pengembangan Transformasi Konflik; melakukan penyiapan bahan perumusan standar, pedoman dan prosedur serta
c. Bidang Evaluasi Transformasi Konflik; dan pelaksanaan penelitian transformasi konflik.
d. Kelompok Jabatan Fungsional.
Pasal 1156
Pasal 1152 Bidang Pengembangan Transformasi Konflik mempunyai tugas melaksanakan
Bidang Penelitian Transformasi Konflik mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan rancangan kebijakan, standar, pedoman, dan prosedur,
penyiapan perumusan rekomendasi kebijakan hasil penelitian, pengembangan dan pelaksanaan inventarisasi, verifikasi, data dan informasi dalam rangka publikasi
evaluasi, penyiapan bahan perumusan standar, pedoman dan prosedur, serta dan sosialisasi serta pelaksanaan kerjasama program pengembangan transformasi
pelaksanaan kerjasama program penelitian transformasi konflik. konflik.

Pasal 1153 Pasal 1157

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1152 , Bidang Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1156 , Bidang
Penelitian Transformasi Konflik menyelenggarakan fungsi: Pengembangan Transformasi Konflik menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan rencana dan program penelitian, pengembangan dan evaluasi a. penyiapan penyusunan rencana dan program pengembangan transformasi
transformasi konflik; konflik;
b. penyiapan bahan perumusan rekomendasi kebijakan hasil penelitian, b. penyiapan bahan perumusan rancangan kebijakan, standar, pedoman, dan
pengembangan dan evaluasi transformasi konflik; prosedur pengembangan transformasi konflik;
c. penyiapan bahan perumusan standar, pedoman dan prosedur penelitian c. pelaksanaan inventarisasi, verifikasi, data dan informasi di bidang transformasi
transformasi konflik; dan konflik dalam rangka publikasi dan sosialisasi;
d. pelaksanaan kerja sama di bidang penelitian transformasi konflik dengan pihak d. penyelenggaraan publikasi dan sosialisasi hasil penelitian, pengembangan dan
lain baik dalam dan luar negeri. evaluasi transformasi konflik; dan
e. pelaksanaan kerja sama di bidang pengembangan transformasi konflik dengan
Pasal 1154 pihak lain baik dalam dan luar negeri.

Bidang Penelitian Transformasi Konflik terdiri atas:


a. Subbidang Perencanaan Penelitian Transformasi Konflik; dan
b. Subbidang Pelaksanaan Penelitian Transformasi Konflik. Pasal 1158
Bidang Pengembangan Transformasi Konflik terdiri atas:
Pasal 1155 a. Subbidang Publikasi Hasil Penelitian; dan
b. Subbidang Sosialisasi Hasil Penelitian.
(1) Subbidang Perencanaan Penelitian Transformasi Konflik mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan inventarisasi, verifikasi, analisa data dan
336
335
Pasal 1159 .
(1) Subbidang Publikasi Hasil Penelitian mempunyai tugas melakukan penyiapan Pasal 1163
bahan perumusan rancangan kebijakan, naskah akademik, inventarisasi, (1) Subbidang Evaluasi Hasil Penelitian mempunyai tugas melakukan penyiapan
verifikasi, analisa data dan informasi, serta pelaksanaan publikasi penelitian, bahan kajian substansi transformasi konflik, penyiapan bahan kompilasi,
pengembangan dan evaluasi transformasi konflik. penyusunan program pemantauan, pengendalian, evaluasi dan laporan
(2) Subbidang Sosialisasi Hasil Penelitian mempunyai tugas melakukan penyiapan penelitian dan pengembangan transformasi konflik serta pelaksanaan urusan
bahan perumusan rancangan kebijakan, naskah akademik, inventarisasi, tata usaha Pusat Penelitian dan Pengembangan Transformasi Konflik.
verifikasi, analisa data dan informasi, pelaksanaan sosialisasi dan pertemuan (2) Subbidang Evaluasi Penerapan Hasil Penelitian mempunyai tugas melakukan
ilmiah penelitian, pengembangan dan evaluasi transformasi konflik lintas evaluasi penerapan hasil penelitian dan pengembangan transformasi konflik,
sektor. serta penyusunan laporan hasil evaluasi penerapan transformasi konflik.

Pasal 1160
Bidang Evaluasi Transformasi Konflik mempunyai tugas melaksanakan penyiapan Bagian Ketujuh
rekomendasi rumusan kebijakan hasil evaluasi dan penerapan hasil penelitian dan Pusat Penelitian Dan Pengembangan Hak- Hak Kelompok Khusus
pengembangan transformasi konflik dan pelaksanaan urusan ketatausahaan Pusat
Penelitian dan Pengembangan Transformasi Konflik. Pasal 1164
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hak-hak Kelompok Khusus mempunyai tugas
Pasal 1161 melaksanakan penelitian dan pengembangan hak- hak Kelompok Khusus sesuai
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1160, Bidang dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Balitbang HAM.
Evaluasi Transformasi Konflik menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan rencana dan program kerja; Pasal 1165
b. pelaksanaan kajian substansi transformasi konflik; Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1164, Pusat
c. penyusunan program pemantauan dan pengendalian di bidang penelitian dan Penelitian dan Pengembangan Hak-hak Kelompok Khusus menyelenggarakan
pengembangan transformasi konflik; fungsi:
d. penyusunan evaluasi dan laporan sebagai bahan rekomendasi rumusan a. penyiapan penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program di bidang
kebijakan; dan penelitian dan pengembangan hak-hak kelompok khusus;
e. pelaksanan urusan ketatausahaan Pusat Penelitian dan Pengembangan b. penyiapan bahan perumusan rekomendasi kebijakan hasil penelitian,
Transformasi Konflik. pengembangan dan evaluasi;
c. penyiapan bahan perumusan rancangan kebijakan, standar, pedoman, dan
Pasal 1162 prosedur dalam rangka perlindungan, penghormatan dan pemenuhan Hak Asasi
Bidang Evaluasi Transformasi Konflik terdiri atas : Manusia;
a. Subbidang Evaluasi Hasil Penelitian; dan d. penyusunan daftar inventarisasi masalah, verifikasi, data dan informasi dalam
b. Subbidang Evaluasi Penerapan Hasil Penelitian. rangka publikasi dan sosialisasi;
337 338
e. koordinasi program kerja sama hak asasi manusia dengan Instansi/Lembaga d. pelaksanaan kerja sama di bidang penelitian hak- hak kelompok khusus dengan
baik dalam maupun luar negeri; pihak lain baik dalam dan luar negeri.
f. koordinasi publikasi dan sosialisasi hasil penelitian, pengembangan dan
evaluasi hak asasi manusia; Pasal 1169
g. koordinasi program, evaluasi dan laporan pelaksanaan kegiatan Pusat
Bidang Penelitian Hak-hak Kelompok Khusus terdiri atas :
Penelitian dan Pengembangan Hak- hak Kelompok Khusus; dan
a. Subbidang Perencanaan Penelitian Hak-hak Kelompok Khusus; dan
h. pelaksanaan perencanaan program kerja Pusat Penelitian dan Pengembangan
b. Subbidang Pelaksanaan Penelitian Hak-hak Kelompok Khusus.
Hak-hak Kelompok Khusus.
Pasal 1170
Pasal 1166 (1) Subbidang Perencanaan Penelitian Hak-hak Kelompok Khusus mempunyai
tugas melakukan penyiapan bahan inventarisasi, verifikasi, analisa data dan
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hak-hak Kelompok Khusus terdiri atas:
informasi, serta penyusunan rencana dan program penelitian, Pengembangan
a. Bidang Penelitian Hak-hak Kelompok Khusus;
dan evaluasi hak-hak kelompok khusus.
b. Bidang Pengembangan Hak-hak Kelompok Khusus;
(2) Subbidang Pelaksanaan Penelitian Hak-hak Kelompok Khusus mempunyai
c. Bidang Evaluasi Hak-hak Kelompok Khusus; dan
tugas melakukan penyiapan bahan perumusan standar, pedoman dan prosedur
d. Kelompok Jabatan Fungsional.
serta pelaksanaan penelitian hak-hak kelompok khusus.
Pasal 1167
Pasal 1171
Bidang Penelitian Hak-hak Kelompok Khusus mempunyai tugas melaksanakan
Bidang Pengembangan Hak-hak Kelompok Khusus mempunyai tugas
penyiapan perumusan rekomendasi kebijakan hasil penelitian, pengembangan dan
melaksanakan penyiapan perumusan rancangan kebijakan, standar, pedoman, dan
evaluasi, penyiapan bahan perumusan standar, pedoman dan prosedur, serta
prosedur, pelaksanaan inventarisasi, verifikasi, data dan informasi dalam rangka
pelaksanaan kerjasama program penelitian hak-hak kelompok khusus.
publikasi dan sosialisasi serta pelaksanaan kerjasama program pengembangan hak-
hak kelompok khusus.
Pasal 1168
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1167, Bidang Pasal 1172
Penelitian Hak- hak Kelompok Khusus menyelenggarakan fungsi: Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1171, Bidang
a. penyusunan rencana dan program penelitian, pengembangan dan evaluasi hak- Pengembangan Hak-hak Kelompok Khusus menyelenggarakan fungsi:
hak kelompok khusus; a. penyiapan penyusunan rencana dan program pengembangan hak-hak kelompok
b. penyiapan bahan perumusan rekomendasi kebijakan hasil penelitian, khusus;
pengembangan dan evaluasi hak- hak kelompok khusus; b. penyiapan bahan perumusan rancangan kebijakan, standar, pedoman, dan
c. penyiapan bahan perumusan standar, pedoman dan prosedur penelitian hak-hak prosedur pengembangan hak-hak kelompok khusus;
kelompok khusus; dan c. pelaksanaan inventarisasi, verifikasi, data dan informasi di bidang hak
kelompok khusus dalam rangka publikasi dan sosialisasi;
339 340
d. penyelenggaraan publikasi dan sosialisasi hasil penelitian, pengembangan dan c. penyusunan program pemantauan dan pengendalian di bidang penelitian dan
evaluasi hak-hak kelompok khusus; dan pengembangan hak-hak kelompok khusus;
e. pelaksanaan kerja sama di bidang pengembangan hak-hak kelompok khusus d. evaluasi dan laporan sebagai bahan rekomendasi rumusan kebijakan; dan
dengan pihak lain baik dalam dan luar negeri. e. pelaksanan urusan ketatausahaan Pusat Penelitian dan Pengembangan Hak-hak
Kelompok Khusus.
Pasal 1173
Bidang Pengembangan Hak-hak Kelompok Khusus terdiri atas : Pasal 1177
a. Subbidang Publikasi Hasil Penelitian; dan Bidang Evaluasi Hak-hak Kelompok Khusus terdiri atas:
b. Subbidang Sosialisasi Hasil Penelitian. a. Subbidang Evaluasi Hasil Penelitian; dan
b. Subbidang Evaluasi Penerapan Hasil Penelitian.
Pasal 1174
(1) Subbidang Publikasi Hasil Penelitian mempunyai tugas melakukan penyiapan Pasal 1178
bahan perumusan rancangan kebijakan, naskah akademik, inventarisasi, (1) Subbidang Evaluasi Hasil Penelitian mempunyai tugas melakukan penyiapan
verifikasi, analisa data dan informasi, serta pelaksanaan publikasi penelitian, bahan kajian substansi hak-hak kelompok khusus, penyiapan bahan kompilasi,
pengembangan dan evaluasi hak-hak kelompok khusus. penyusunan program pemantauan, pengendalian, evaluasi dan laporan
(2) Subbidang Sosialisasi Hasil Penelitian mempunyai tugas melakukan penyiapan penelitian dan pengembangan hak-hak kelompok khusus serta pelaksanaan
bahan perumusan rancangan kebijakan, naskah akademik, inventarisasi, urusan tata usaha Pusat Penelitian dan Pengembangan Hak-hak Kelompok
verifikasi, analisa data dan informasi, pelaksanaan sosialisasi dan pertemuan Khusus.
ilmiah penelitian, pengembangan dan evaluasi hak-hak kelompok khusus (2) Subbidang Evaluasi Penerapan Hasil Penelitian mempunyai tugas melakukan
lintas sektor. penyusunan evaluasi penerapan hasil penelitian dan pengembangan hak-hak
kelompok khusus, serta penyusunan laporan hasil evaluasi penerapan hak-hak
Pasal 1175 kelompok khusus.
Bidang Evaluasi Hak-hak Kelompok Khusus mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan rekomendasi rumusan kebijakan hasil evaluasi dan penerapan hasil
penelitian dan pengembangan hak-hak kelompok khusus dan pelaksanaan urusan
ketatausahaan Pusat Penelitian dan Pengembangan Hak-hak Kelompok Khusus.

Pasal 1176
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1175, Bidang
Evaluasi Hak-hak Kelompok Khusus menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan rencana dan program kerja;
b. pelaksanaan kajian substansi hak-hak kelompok khusus;

341 342
BAB XIII Bagian Kedua
Susunan Organisasi
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA Pasal 1182
HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
BPSDM Hukum dan HAM terdiri atas:
Bagian Kesatu a. Sekretariat Badan;
Kedudukan, Tugas, dan Fungsi b. Pusat Pengembangan Kepemimpinan dan Manajemen;
c. Pusat Pengembangan Teknis;
d. Pusat Pengembangan Fungsional dan Hak Asasi Manusia; dan
Pasal 1179 e. Kelompok Jabatan Fungsional.
(1) Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Hukum dan Hak Asasi Manusia
yang selanjutnya dalam peraturan ini disebut BPSDM Hukum dan HAM, Bagian Ketiga
adalah unsur pendukung pelaksanaan tugas pokok Kementerian di bidang Sekretariat Badan
pengembangan sumber daya manusia yang berada di bawah dan bertanggung
jawab langsung kepada Menteri. Pasal 1183
(2) BPSDM Hukum dan HAM dipimpin oleh seorang Kepala. Sekretariat Badan mempunyai tugas memberikan pelayanan teknis dan
administratif kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan BPSDM Hukum dan
Pasal 1180 HAM.
BPSDM Hukum dan HAM mempunyai tugas melaksanakan pengembangan Pasal 1184
sumber daya manusia di bidang hukum dan hak asasi manusia.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1183, Sekretariat
Pasal 1181 Badan menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran;
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1180, BPSDM b. pengelolaan urusan kepegawaian;
Hukum dan HAM menyelenggarakan fungsi: c. pengelolaan urusan keuangan;
a. penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program pengembangan sumber d. pengelolaan urusan umum;
daya manusia di bidang hukum dan hak asasi manusia; e. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan Badan Pengembangan Sumber
b. pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia di bidang hukum dan hak Daya Manusia Hukum dan Hak Asasi Manusia; dan
asasi manusia; f. pelaksanaan dan koordinasi kerja sama pengembangan pendidikan dan
c. pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pengembangan sumber daya pelatihan di bidang hukum dan hak asasi manusia.
manusia di bidang hukum dan hak asasi manusia; dan
d. pelaksanaan administrasi Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Hukum
dan Hak Asasi Manusia . Pasal 1185
Sekretariat Badan terdiri atas:
a. Bagian Program dan Kerja Sama;
343 344
b. Bagian Kepegawaian; (3) Subbagian Kerja Sama mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kerja
c. Bagian Keuangan; sama pendidikan dan pelatihan jarak jauh serta pengembangan pendidikan
d. Bagian Umum; dan dan pelatihan di bidang hukum dan hak asasi manusia dalam negeri dan luar
e. Kelompok Jabatan Fungsional. negeri di lingkungan BPSDM Hukum dan HAM.

Pasal 1186 Pasal 1190


Bagian Program dan Kerja Sama mempunyai tugas melaksanakan penyiapan Bagian Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan
koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran, evaluasi dan kepegawaian, perpustakaan dan arsip , administtrasi pendidikan dan pelatihan serta
penyusunan laporan serta kerja sama pendidikan dan pelatihan jarak jauh dan administrasi jabatan fungsional di lingkungan BPSDM Hukum dan HAM.
pengembangan pendidikan dan pelatihan di bidang hukum dan hak asasi manusia.
Pasal 1191
Pasal 1187
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1190, Bagian
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1186, Bagian Kepegawaian menyelenggarakan fungsi:
Program dan Kerja Sama menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan penyusunan formasi, pendataan, dan pengembangan pegawai,
a. penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran; penyiapan bahan penetapan mutasi, pemberhentian, dan pensiun pegawai di
b. penyiapan evaluasi dan penyusunan laporan; lingkungan BPSDM Hukum dan HAM;
c. penyiapan pelaksanaan kerja sama pendidikan dan pelatihan jarak jauh; dan b. pengelolaan urusan administrasi pendidikan dan pelatihan serta administrasi
d. penyiapan penyusunan pelaksanaan kerja sama pengembagan pendidikan dan jabatan fungsional di lingkungan BPSDM Hukum dan HAM; dan
pelatihan di bidang hukum dan hak asasi manusia dalam negeri dan luar negeri c. pengelolaan perpustakaan dan arsip di lingkungan BPSDM Hukum dan HAM.
di lingkungan BPSDM Hukum dan HAM.
Pasal 1192
Pasal 1188
Bagian Kepegawaian terdiri atas:
Bagian Program dan Kerja Sama terdiri atas: a. Subbagian Umum Kepegawaian dan Administrasi Jabatan Fungsional;
a. Subbagian Penyusunan Rencana dan Anggaran; b. Subbagian Administrasi Pendidikan dan Pelatihan; dan
b. Subbagian Evaluasi dan Pelaporan; dan c. Subbagian Perpustakaan dan Arsip.
c. Subbagian Kerja Sama.
Pasal 1193
Pasal 1189
(1) Subbagian Umum Kepegawaian dan Administrasi Jabatan Fungsional
(1) Subbagian Penyusunan Rencana dan Anggaran mempunyai tugas melakukan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan formasi, pendataan,
penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran pengembangan pegawai, pengelolaan daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan,
di lingkungan BPSDM Hukum dan HAM. pengurusan administrasi asuransi kesehatan dan pengembangan pegawai,
(2) Subbagian Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan penyiapan penyiapan bahan penetapan pengangkatan, kepangkatan, penggajian,
bahan evaluasi dan penyusunan laporan. pemindahan dan mutasi pegawai, pemberhentian dan pensiun, pengurusan
345 346
pemberian tanda penghargaan pegawai serta pengelolaan administrasi jabatan (3) Subbagian Akuntansi dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan urusan
fungsional di lingkungan BPSDM Hukum dan HAM. pembukuan, perhitungan dan penyusunan laporan keuangan.
(2) Subbagian Administrasi Pendidikan dan Pelatihan mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan pelaksanaan seleksi dan pemanggilan peserta Pasal 1198
pendidikan dan pelatihan. Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan perlengkapan,
(3) Subbagian Perpustakaan dan Arsip mempunyai tugas melakukan pengelolaan rumah tangga, hubungan masyarakat dan protokol serta tata usaha di lingkungan
perpustakaan dan arsip di lingkungan BPSDM Hukum dan HAM. BPSDM Hukum dan HAM.
Pasal 1194 Pasal 1199
Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan keuangan Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1198, Bagian
di lingkungan BPSDM Hukum dan HAM. Umum menyelenggarakan fungsi:
a. pengelolan urusan perlengkapan, rumah tangga, pengamanan dalam serta
Pasal 1195 pelaksanaan urusan pengangkutan;
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1194, Bagian b. pelaksanaan urusan kehumasan, media center dan keprotokolan di lingkungan
Keuangan menyelenggarakan fungsi: BPSDM Hukum dan HAM; dan
a. pelaksanaan anggaran, pembuatan daftar gaji dan pembayaran gaji pegawai; c. pengelolaan urusan surat-menyurat, pelaksanaan urusan pengetikan dan
b. pelaksanaan urusan perbendaharaan, tata usaha keuangan dan administrasi penggandaan di lingkungan BPSDM Hukum dan HAM dan pengelolaan urusan
perjalanan dinas; dan tata usaha Kepala BPSDM Hukum dan HAM.
c. pelaksanaan urusan pembukuan, perhitungan, dan penyusunan laporan
keuangan. Pasal 1200
Bagian Umum terdiri atas:
Pasal 1196 a. Subbagian Perlengkapan dan Rumah Tangga ;
Bagian Keuangan terdiri atas: b. Subbagian Hubungan Masyarakat dan Protokol; dan
a. Subbagian Pelaksanaan Anggaran; c. Subbagian Tata Usaha.
b. Subbagian Perbendaharaan; dan
c. Subbagian Akuntansi dan Pelaporan. Pasal 1201
(1) Subbagian Perlengkapan dan Rumah Tangga mempunyai tugas melakukan
Pasal 1197
pengelolaan urusan perlengkapan, rumah tangga, pengamanan dalam dan
(1) Subbagian Pelaksanaan Anggaran mempunyai tugas melakukan urusan pengangkutan.
pelaksanaan anggaran, pembuatan daftar gaji dan pembayaran gaji pegawai. (2) Subbagian Hubungan Masyarakat dan Protokol mempunyai tugas
(2) Subbagian Perbendaharaan mempunyai tugas melakukan urusan melakukan urusan hubungan masyarakat dan protokol.
perbendaharaan, tata usaha keuangan dan administrasi perjalanan dinas.
347 348
(3) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan pengelolaan urusan surat b. Bidang Penyelenggaraan;
menyurat meliputi penerimaan, pencatatan dan pendistribusian surat-surat c. Bidang Evaluasi dan Pelaporan; dan
dinas, pelaksanaan urusan pengetikan dan penggandaan di lingkungan d. Kelompok Jabatan Fungsional.
BPSDM Hukum dan HAM dan urusan tata usaha Kepala BPSDM Hukum dan
HAM. Pasal 1205
Bidang Program mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan
kebijakan teknis, rencana dan program pengembangan sumber daya manusia di
Bagian Keempat bidang kepemimpinan dan manajemen.
Pusat Pengembangan Kepemimpinan dan Manajemen
Pasal 1206

Pasal 1202 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1205, Bidang
Program menyelenggarakan fungsi:
Pusat Pengembangan Kepemimpinan dan Manajemen mempunyai tugas a. penyiapan penyusunan rencana dan program, kurikulum dan silabus serta
melaksanakan pengembangan sumber daya manusia di bidang pendidikan dan tenaga pengajar di bidang pendidikan dan pelatihan kepemimpinan dan
pelatihan kepemimpinan dan manajemen sesuai dengan kebijakan teknis yang manajemen;
ditetapkan oleh Kepala BPSDM Hukum dan HAM. b. penyiapan penyusunan standardisasi, metoda di bidang pendidikan dan
pelatihan kepemimpinan dan manajemen; dan
Pasal 1203 c. pengelolaan informasi pengembangan sumber daya manusia Kementerian
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1202, Pusat Hukum dan HAM.
Pengembangan Kepemimpinan dan Manajemen menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program pengembangan Pasal 1207
sumber daya manusia di bidang kepemimpinan dan manajemen,; Bidang Program terdiri atas:
b. penyiapan penyusunan norma, standar, pedoman, kriteria dan prosedur di a. Subbidang Penyusunan Program; dan
bidang pengembangan kepemimpinan dan manajemen; b. Subbidang Standardisasi dan Metoda.
c. penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kepemimpinan dan manajemen;
d. koordinasi kegiatan pengembangan sumber daya manusia di bidang pendidikan Pasal 1208
dan pelatihan kepemimpinan dan manajemen dengan instansi terkait; dan (1) Subbidang Penyusunan Program mempunyai tugas melakukan penyiapan
e. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan pendidikan dan bahan penyusunan rencana dan program, kurikulum dan silabus serta tenaga
pelatihan di bidang pengembangan kepemimpinan dan manajemen. pengajar di bidang pendidikan dan pelatihan kepemimpinan dan manajemen.
(2) Subbidang Standardisasi dan Metoda mempunyai tugas melakukan
Pasal 1204 penyiapan bahan penyusunan standardisasi, metoda di bidang pendidikan dan
Pusat Pengembangan Kepemimpinan dan Manajemen terdiri atas: pelatihan kepemimpinan dan manajemen serta pengelolaan informasi
a. Bidang Program; pengembangan sumber daya manusia.
350
349
Pasal 1209 Pasal 1213
Bidang Penyelenggaraan mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan Bidang Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan evaluasi dan
pendidikan dan pelatihan kepemimpinan dan manajemen serta koordinasi kegiatan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pelatihan di bidang
pengembangan sumber daya manusia di bidang pendidikan pelatihan pengembangan kepemimpinan dan manajemen serta pelaksanaan urusan
kepemimpinan dan manajemen dengan instansi terkait ketatausahaan pada Pusat Pengembangan Kepemimpinan dan Manajemen.

Pasal 1210 Pasal 1214


Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1209, Bidang Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1213, Bidang
Penyelenggaraan menyelenggarakan fungsi: Evaluasi dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi:
a. koordinasi penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pendidikan dan pelatihan, a. pemantauan dan evaluasi kegiatan pendidikan dan pelatihan kepemimpinan dan
penjadualan kegiatan pendidikan dan pelatihan, penggandaan bahan kegiatan manajemen;
pendidikan dan pelatihan, pemanggilan tenaga pengajar, serta penyediaan b. penyiapan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pelatihan
sarana dan prasarana pendidikan dan pelatihan; dan di bidang pengembangan kepemimpinan dan manajemen serta pelaksanaan
b. pelayanan administrasi pendidikan dan pelatihan serta pemberian sertifikasi urusan ketatausahaan pada Pusat Pengembangan Kepemimpinan dan
kepada peserta pendidikan dan pelatihan. Manajemen.

Pasal 1211 Pasal 1215


Bidang Penyelenggaraan terdiri atas : Bidang Evaluasi dan Pelaporan terdiri atas:
a. Subbidang Pengajaran; dan a. Subbidang Evaluasi; dan
b. Subbidang Administrasi Peserta Pendidikan dan Pelatihan. b. Subbidang Pelaporan.

Pasal 1212 Pasal 1216


(1) Subbidang Pengajaran mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan (1) Subbidang Evaluasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
koordinasi penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pendidikan dan pelatihan, pemantauan dan evaluasi kegiatan pendidikan dan pelatihan kepemimpinan dan
penjadualan kegiatan pendidikan dan pelatihan, penggandaan bahan kegiatan manajemen.
pendidikan dan pelatihan, pemanggilan tenaga pengajar, serta penyediaan (2) Subbidang Pelaporan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
sarana dan prasarana pendidikan dan pelatihan. penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pelatihan di bidang
(2) Subbidang Administrasi Peserta Pendidikan dan Pelatihan mempunyai tugas pengembangan kepemimpinan dan manajemen serta pelaksanaan urusan
melakukan penyiapan bahan pelayanan administrasi pendidikan dan pelatihan ketatausahaan pada Pusat Pengembangan Kepemimpinan dan Manajemen.
serta penyiapan pemberian sertifikasi kepada peserta pendidikan dan pelatihan.
352
351
Bagian Kelima Pasal 1220
Pusat Pengembangan Teknis Bidang Program mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan
kebijakan teknis, rencana dan program pengembangan sumber daya manusia di
bidang teknis.
Pasal 1217
Pusat Pengembangan Teknis mempunyai tugas melaksanakan pengembangan Pasal 1221
sumber daya manusia di bidang pendidikan dan pelatihan teknis sesuai dengan Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1220, Bidang
kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala BPSDM Hukum dan HAM. Program menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan penyusunan rencana dan program, kurikulum dan silabus serta
Pasal 1218
tenaga pengajar di bidang pendidikan dan pelatihan teknis;dan
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1217, Pusat b. penyiapan penyusunan standardisasi, metoda di bidang pendidikan dan
Pengembangan Teknis menyelenggarakan fungsi: pelatihan teknis.
a. penyiapan penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program pengembangan
Pasal 1222
sumber daya manusia di bidang teknis;
b. penyiapan penyusunan norma, standar, pedoman, kriteria dan prosedur di Bidang Program terdiri atas:
bidang pengembangan teknis; a. Subbidang Penyusunan Program; dan
c. penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan teknis; b. Subbidang Standardisasi dan Metoda.
d. koordinasi kegiatan pengembangan sumber daya manusia di bidang
pendidikan dan pelatihan teknis dengan instansi terkait; dan Pasal 1223
e. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan pendidikan dan (1) Subbidang Penyusunan Program mempunyai tugas melakukan penyiapan
pelatihan di bidang pengembangan teknis. bahan penyusunan rencana dan program, kurikulum dan silabus serta tenaga
pengajar di bidang pendidikan dan pelatihan teknis
Pasal 1219 (2) Subbidang Standardisasi dan Metoda mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan penyusunan standardisasi, metoda di bidang pendidikan dan pelatihan
Pusat Pengembangan Teknis terdiri atas: teknis.
a. Bidang Program;
b. Bidang Penyelenggaraan;
c. Bidang Evaluasi dan Pelaporan; dan
d. Kelompok Jabatan Fungsional.

354
353
Pasal 1224 Pasal 1228
Bidang Penyelenggaraan mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan Bidang Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan evaluasi dan
pendidikan dan pelatihan teknis serta koordinasi kegiatan pengembangan sumber penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pelatihan di bidang
daya manusia di bidang pendidikan pelatihan teknis dengan instansi terkait. pengembangan teknis serta pelaksanaan urusan ketatausahaan pada Pusat
Pengembangan Teknis.
Pasal 1225
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1224, Bidang Pasal 1229
Penyelenggaraan menyelenggarakan fungsi: Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1228, Bidang
a. koordinasi penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pendidikan dan Evaluasi dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi:
pelatihan, penjadualan kegiatan pendidikan dan pelatihan, penggandaan bahan a. pemantauan dan evaluasi kegiatan pendidikan dan pelatihan teknis;
kegiatan pendidikan dan pelatihan, pemanggilan tenaga pengajar, serta b. penyiapan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pelatihan
penyediaan sarana dan prasarana pendidikan dan pelatihan; dan di bidang pengembangan teknis serta pelaksanaan urusan ketatausahaan pada
b. pelayanan administrasi pendidikan dan pelatihan serta pemberian sertifikasi Pusat Pengembangan Teknis.
kepada peserta pendidikan dan pelatihan.
Pasal 1230
Pasal 1226
Bidang Evaluasi dan Pelaporan terdiri atas:
Bidang Penyelenggaraan terdiri atas: a. Subbidang Evaluasi; dan
a. Subbidang Pengajaran; dan b. Subbidang Pelaporan.
b. Subbidang Administrasi Peserta Pendidikan dan Pelatihan.
Pasal 1231
Pasal 1227 (1) Subbidang Evaluasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
(1) Subbidang Pengajaran mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi kegiatan pendidikan dan pelatihan teknis.
koordinasi penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pendidikan dan pelatihan, (2) Subbidang Pelaporan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
penjadualan kegiatan pendidikan dan pelatihan, penggandaan bahan kegiatan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pelatihan di bidang
pendidikan dan pelatihan, pemanggilan tenaga pengajar, serta penyediaan pengembangan teknis serta pelaksanaan urusan ketatausahaan pada Pusat
sarana dan prasarana pendidikan dan pelatihan. Pengembangan Teknis.
(2) Subbidang Administrasi Peserta Pendidikan dan Pelatihan mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan pelayanan administrasi pendidikan dan pelatihan
serta penyiapan pemberian sertifikasi kepada peserta pendidikan dan pelatihan.

355 356
Bagian Keenam Pasal 1236
Pusat Pengembangan Fungsional Dan Hak Asasi Manusia Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1235, Bidang
Program menyelenggarakan fungsi:
Pasal 1232 a. penyiapan penyusunan rencanan dan program , kurikulum dan silabus serta
Pusat Pengembangan Fungsional dan Hak Asasi Manusia mempunyai tugas tenaga pengajar di bidang pendidikan dan pelatihan fungsional dan hak asasi
melaksanakan pengembangan sumber daya manusia di bidang pendidikan dan manusia; dan
pelatihan fungsional dan hak asasi manusia sesuai dengan kebijakan teknis yang b. penyiapan penyusunan standardisasi, metoda di bidang pendidikan dan
ditetapkan oleh Kepala BPSDM Hukum dan HAM. pelatihan fungsional dan hak asasi manusia.

Pasal 1237
Pasal 1233
Bidang Program terdiri atas:
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1232, Pusat a. Subbidang Penyusunan Program; dan
Pengembangan Fungsional dan Hak Asasi Manusia menyelenggarakan fungsi: b. Subbidang Standardisasi dan Metoda.
a. penyiapan penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program pengembangan
sumber daya manusia di bidang fungsional dan hak asasi manusia;
b. penyiapan penyusunan norma, standar, pedoman, kriteria dan prosedur di Pasal 1238
bidang pengembangan fungsional dan hak asasi manusia; (1) Subbidang Penyusunan Program mempunyai tugas melakukan penyiapan
c. penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan fungsional dan hak asasi manusia; bahan penyusunan rencanan dan program, kurikulum dan silabus serta tenaga
d. koordinasi kegiatan pengembangan sumber daya manusia di bidang pengajar di bidang pendidikan dan pelatihan fungsional dan hak asasi manusia.
pendidikan dan pelatihan dengan instansi terkait; dan (2) Subbidang Standardisasi dan Metoda mempunyai tugas melakukan penyiapan
e. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan pendidikan dan bahan penyusunan standardisasi, metoda di bidang pendidikan dan pelatihan
pelatihan di bidang pengembangan fungsional dan hak asasi manusia. fungsional dan hak asasi manusia.
Pasal 1234 Pasal 1239
Pusat Pengembangan Fungsional dan Hak Aasasi Manusia terdiri atas: Bidang Penyelenggaraan mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan
a. Bidang Program; pendidikan dan pelatihan fungsional dan hak asasi manusia serta koordinasi
b. Bidang Penyelenggaraan; kegiatan pengembangan sumber daya manusia di bidang pendidikan pelatihan
c. Bidang Evaluasi dan Pelaporan; dan fungsional dan hak asasi manusia dengan instansi terkait.
d. Kelompok Jabatan Fungsional.
Pasal 1240
Pasal 1235
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1239, Bidang
Bidang Program mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan Penyelenggaraan menyelenggarakan fungsi:
kebijakan teknis, rencana dan program pengembangan sumber daya manusia di a. koordinasi penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pendidikan dan
bidang fungsional dan hak asasi manusia. pelatihan, penjadualan kegiatan pendidikan dan pelatihan, penggandaan bahan
357 358
kegiatan pendidikan dan pelatihan, pemanggilan tenaga pengajar, serta urusan ketatausahaan pada Pusat Pengembangan Fungsional dan Hak Asasi
penyediaan sarana dan prasarana pendidikan dan pelatihan; dan Manusia.
b. pelayanan administrasi pendidikan dan pelatihan serta pemberian sertifikasi
kepada peserta pendidikan dan pelatihan. Pasal 1245

Pasal 1241 Bidang Evaluasi dan Pelaporan terdiri atas:


a. Subbidang Evaluasi; dan
Bidang Penyelenggaraan terdiri atas: b. Subbidang Pelaporan.
a. Subbidang Pengajaran; dan
b. Subbidang Administrasi Peserta Pendidikan dan Pelatihan
Pasal 1246

Pasal 1242 (1) Subbidang Evaluasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
pemantauan dan evaluasi kegiatan pendidikan dan pelatihan fungsional dan hak
(1) Subbidang Pengajaran mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan asasi manusia.
koordinasi penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pendidikan dan pelatihan, (2) Subbidang Pelaporan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
penjadualan kegiatan pendidikan dan pelatihan, penggandaan bahan kegiatan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pelatihan di bidang
pendidikan dan pelatihan, pemanggilan tenaga pengajar, serta penyediaan pengembangan fungsional dan hak asasi manusia serta pelaksanaan urusan
sarana dan prasarana kegiatan pendidikan dan pelatihan. ketatausahaan pada Pusat Pengembangan Fungsional dan Hak Asasi Manusia.
(2) Subbidang Administrasi Peserta Pendidikan dan Pelatihan mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan pelayanan administrasi pendidikan dan pelatihan
serta penyiapan pemberian sertifikasi kepada peserta pendidikan dan pelatihan.

Pasal 1243
Bidang Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan evaluasi dan
penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pelatihan di bidang
pengembangan fungsional dan hak asasi manusia serta pelaksanaan urusan
ketatausahaan pada Pusat Pengembangan Fungsional dan Hak Asasi Manusia.

Pasal 1244
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1243, Bidang
Evaluasi dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi:
a. pemantauan dan evaluasi kegiatan pendidikan dan pelatihan fungsional dan
hak asasi manusia;
b. penyiapan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pelatihan
di bidang pengembangan fungsional dan hak asasi manusia serta pelaksanaan
359 360
BAB XIV Pasal 1250
STAF AHLI (1) Staf Ahli Bidang Perekonomian dan Hubungan Luar Negeri mempunyai tugas
memberikan telaahan mengenai masalah perekonomian dan hubungan luar
Pasal 1247
negeri.
Staf Ahli mempunyai tugas memberikan telaahan kepada Menteri Hukum dan Hak (2) Staf Ahli Bidang Politik, Sosial dan Keamanan mempunyai tugas memberikan
Asasi Manusia mengenai masalah tertentu sesuai bidang keahlianya, yang tidak telaahan mengenai masalah politik, sosial dan keamanan.
menjadi bidang tugas Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal, Badan dan (3) Staf Ahli Bidang Hukum Lingkungan dan Pertanahan mempunyai tugas
Inspektorat Jenderal. memberikan telaahan mengenai masalah hukum lingkungan dan pertanahan.
(4) Staf Ahli Bidang Pengembangan Budaya Hukum mempunyai tugas
Pasal 1248 memberikan telaahan mengenai masalah pengembangan budaya hukum.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1247, Staf Ahli (5) Staf Ahli Bidang Pelanggaran Hak Asasi Manusia mempunyai tugas
menyelenggarakan fungsi: memberitelaahan mengenai pelanggaran hak asasi manusia.
a. pemikiran dan pengkajian aspek ekonomi dan hubungan luar negeri;
b. pemikiran dan pengkajian aspek politik, sosial dan keamanan;
c. pemikiran dan pengkajian aspek hukum lingkungan dan pertanahan; dan
d. pemikiran dan pengkajian aspek hak asasi manusia.

Pasal 1249
(1) Staf Ahli terdiri dari :
a. Staf Ahli Bidang Perekonomian dan Hubungan Luar Negeri;
b. Staf Ahli Bidang Politik, Sosial dan Keamanan;
c. Staf Ahli Bidang Hukum Lingkungan dan Pertanahan;
d. Staf Ahli Bidang Pengembangan Budaya Hukum;
e. Staf Ahli Bidang Pelanggaran Hak Asasi Manusia.
(2) Staf Ahli berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri.
(3) Staf Ahli dalam melaksanakan tugasnya, dikoordinasikan oleh Sekretaris
Jenderal.

361 362
BAB XV d. pengelolaan dokumentasi dan perpustakaan; dan
PUSAT PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN e. pengelolaan administrasi Jabatan Fungsional.

Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 1251
(1) Pusat Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan yang selanjutnya dalam Pasal 1254
peraturan ini disebut Pusjianbang adalah unsur pendukung pelaksanaan tugas Pusjianbang terdiri atas:
pokok kementerian di bidang pengkajian dan pengembangan kebijakan yang a. Bagian Umum;
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri melalui Sekretaris b. Bidang Program dan Pelaporan;
Jenderal. c. Bidang Pengkajian dan Pengembangan; dan
(2) Pusjianbang dipimpin oleh seorang Kepala. d. Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal 1252 Pasal 1255


Pusjianbang mempunyai tugas melaksanakan penelitian, pengkajian dan Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan tata usaha,
pengembangan kebijakan di bidang hak kekayaan intelektual, keimigrasian, kepegawaian, administrasi jabatan fungsional, keuangan, serta pengelolaan urusan
pemasyarakatan, pelayanan hukum dan jasa hukum lainnya serta administrasi rumah tangga dan perlengkapan.
fasilitatif berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 1256
Pasal 1253
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1255 , Bagian
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1252, Pusjianbang Umum menyelenggarakan fungsi:
menyelenggarakan fungsi: a. pengelolaan urusan tata usaha, kepegawaian dan administrasi jabatan
a. penyusunan rencana, program dan anggaran serta evaluasi dan penyusunan fungsional;
laporan Pusjianbang; b. pengelolaan urusan keuangan; dan
b. pelaksanaan penelitian, pengkajian dan pengembangan serta perumusan c. pengelolaan urusan rumah tangga dan perlengkapan.
rekomendasi kebijakan di bidang hak kekayaan intelektual, keimigrasian,
pemasyarakatan, pelayanan hukum dan jasa hukum lainnya serta administrasi Pasal 1257
fasilitatif; dan
Bagian Umum terdiri atas:
c. pengelolaan urusan tata usaha, kepegawaian, keuangan, rumah tangga dan
a. Subbagian Tata Usaha dan Kepegawaian;
perlengkapan di lingkungan Pusjianbang;
b. Subbagian Keuangan; dan
c. Subbagian Rumah Tangga dan Perlengkapan.

364
363
Pasal 1258 (2) Subbidang Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan evaluasi
(1) Subbagian Tata Usaha dan Kepegawaian mempunyai tugas melakukan program dan laporan akuntabilitas kinerja di lingkungan Pusjianbang.
pengelolaan urusan surat menyurat, penataan kearsipan, kepegawaian dan
administrasi jabatan fungsional di lingkungan Pusjianbang. Pasal 1263
(2) Subbagian Keuangan mempunyai tugas melakukan pengelolaan urusan
Bidang Pengkajian dan Pengembangan mempunyai tugas melaksanakan penelitian,
keuangan.
pengkajian, analisa dan pengembangan kebijakan, perumusan rekomendasi
(3) Subbagian Rumah Tangga dan Perlengkapan mempunyai tugas melakukan
kebijakan serta pengelolaan urusan perpustakaan, dokumentasi dan informasi.
pengelolaan urusan rumah tangga, penerimaan, pembukuan, pemeliharaan,
perawatan barang inventaris dan pengamanan sarana dan prasarana.
Pasal 1264
Pasal 1259 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1263 , Bidang
Pengkajian dan Pengembangan menyelenggarakan fungsi:
Bidang Program dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
a. pelaksanaan kegiatan penelitian, dan pengkajian kebijakan;
koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran serta laporan
b. pelaksanaan kegiatan pengembangan hasil penelitian dan pengkajian kebijakan;
Pusjianbang.
c. pembuatan perumusan rekomendasi kebijakan; dan
d. pengelolaan urusan dokumentasi, informasi dan perpustakaan.
Pasal 1260
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1259 , Bidang Pasal 1265
Program dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi:
Bidang Pengkajian dan Pengembangan terdiri atas:
a. penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran ; dan
a. Subbidang Pengkajian dan Analisa Kebijakan;
b. penyiapan evaluasi program dan penyusunan laporan.
b. Subbidang Pengembangan dan Rekomendasi Kebijakan; dan
c. Subbidang Dokumentasi dan Perpustakaan.
Pasal 1261
Pasal 1266
Bidang Program dan Pelaporan terdiri atas:
(1) Subbidang Pengkajian dan Analisa Kebijakan mempunyai tugas melakukan
a. Subbidang Penyusunan Rencana dan Anggaran; dan
penelitian, pengkajian, pengumpulan, pengolahan dan analisa data serta
b. Subbidang Evaluasi dan Pelaporan.
penyajian hasil penelitian dan pengkajian kebijakan.
(2) Subbidang Pengembangan dan Rekomendasi Kebijakan mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan pengembangan melalui kegiatan diskusi,
Pasal 1262
diseminasi, seminar dan sosialisasi hasil penelitian dan pengkajian kebijakan
(1) Subbidang Penyusunan Rencana dan Anggaran mempunyai tugas melakukan serta perumusan atas hasil pengembangan kebijakan guna dijadikan
penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran rekomendasi kepada Pimpinan Kementerian.
di lingkungan Pusjianbang.

365 366
(3) Subbidang Dokumentasi dan Perpustakaan mempunyai tugas melakukan
pengumpulan, pengelolaan dan penyiapan bahan atas hasil penelitian,
pengkajian dan pengembangan kebijakan serta pengelolaan dokumentasi dan
perpustakaan guna mendukung kegiatan penelitian, pengkajian dan
pengembangan.

367
BAB XVI BAB XVII
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL TATA KERJA

Pasal 1267 Pasal 1269


Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai Dalam melaksanakan tugasnya Sekretaris Jenderal, Inspektur Jenderal,
dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan ketentuan peraturan Direktur Jenderal, Kepala Badan, Staf Ahli, Kepala Pusat, Kepala Biro,
perundang-undangan yang berlaku. Inspektur, Sekretaris Inspektorat Jenderal, Direktur, Sekretaris Direktorat
Jenderal, Sekretaris Badan, Kepala Bagian, Kepala Subdirektorat, Kepala
Pasal 1268 Bidang, Kepala Subbagian, Kepala Seksi, Kepala Subbidang, Kepala UPT
(1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1267, dan Kelompok Jabatan Fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi,
terdiri atas Jabatan yang terbagi dalam kelompok jabatan fungsional integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun
sesuai dengan bidang keahliannya. antar satuan organisasi dalam kementerian serta dengan instansi lain di luar
(2) Masing-masing Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud kementerian sesuai dengan tugas masing-masing.
pada ayat (1) dikoordinir oleh tenaga fungsional senior yang ditunjuk
oleh Sekretaris Jenderal / Direktur Jenderal / Kepala Badan / Kepala Biro Pasal 1270
/ Direktur / Kepala Pusat. Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengawasi bawahannya masing-
(3) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) masing dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah
ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. yang diperlukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
(4) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat yang berlaku.
(1) diatur berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Pasal 1271
(5) Kelompok Jabatan Fungsional dalam melaksanakan tugas sebagaimana
Setiap pimpinan satuan organisasi dalam lingkungan kementerian
dimaksud pada ayat (1) bertanggung jawab kepada Sekretaris Jenderal /
bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya masing-
Direktur Jenderal / Kepala Badan / Kepala Biro / Direktur / Kepala Pusat.
masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas
(6) Kelompok Jabatan Fungsional dalam hal melaksanakan tugas – tugas
bawahan.
Biro/ Sekretariat Direktorat Jenderal / Direktorat / Sekretariat Badan/
Pusat secara administratif bertanggung jawab kepada masing-masing
Pasal 1272
Kepala Biro/Sekretaris Direktorat Jenderal/ Direktur/ Sekretaris Badan/
Kepala Pusat. Setiap pimpinan satuan organisasi dan pejabat fungsional wajib mengikuti
dan mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan masing-
masing dan menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya.

368 369
Pasal 1273 BAB XIX
Setiap laporan yang diterima pimpinan satuan organisasi dari bawahan, wajib UNIT PELAKSANA TEKNIS
diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan lebih
lanjut dan untuk memberi petunjuk kepada bawahan. Pasal 1278
(1) Di lingkungan kementerian terdapat Unit Pelaksana Teknis sebagai
Pasal 1274 pelaksana tugas teknis penunjang kementerian sesuai dengan kebutuhan.
Dalam menyampaikan laporan kepada atasan, tembusan laporan wajib (2) Pembentukan, Tugas dan Fungsi, Susunan Organisasi Unit Pelaksana
disampaikan kepada satuan-satuan organisasi lain yang secara fungsional Teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditetapkan dengan
mempunyai hubungan kerja. Peraturan Menteri tersendiri setelah mendapat persetujuan tertulis dari
Menteri yang bertanggung jawab di bidang pendayagunaan aparatur
Pasal 1275 negara.
Pasal 1279
Dalam melaksanakan tugasnya setiap pimpinan satuan organisasi dibantu
oleh pimpinan satuan organisasi bawahannya dan dalam rangka pemberian Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementerian yang telah ada pada saat
bimbingan kepada bawahan masing-masing wajib mengadakan rapat berkala. berlakunya peraturan ini, tetap berlaku sebelum diubah atau diganti dengan
yang baru berdasarkan ketentuan yang berlaku.
BAB XVIII
INSTANSI VERTIKAL BAB XX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 1276
Pasal 1280
(1) Instansi Vertikal Kementerian adalah Kantor Wilayah Kementerian di
Propinsi. Perubahan atas susunan Organisasi dan Tata Kerja dalam peraturan ini
(2) Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah sebagaimana ditetapkan dengan Peraturan Menteri setelah mendapat persetujuan tertulis
dimaksud pada ayat (1), ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan dari Menteri yang bertanggung jawab di bidang pendayagunaan aparatur
perundang-undangan yang berlaku setelah mendapat persetujuan tertulis negara.
dari Menteri yang bertanggung jawab di bidang pendayagunaan aparatur
negara. Pasal 1281
Peraturan Menteri Hukum dan Hak asasi Manusia Nomor M.09-PR.07.10
Pasal 1277 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Hukum dan Hak
Instansi Vertikal di lingkungan kementerian yang telah ada pada saat Asasi Manusia beserta perubahannya dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
berlakunya Peraturan ini, tetap berlaku sebelum diubah atau diganti dengan
yang baru berdasar ketentuan yang berlaku.

371
370
Pasal 1282
Peraturan Menteri ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 30 Desember 2010

Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 30 Desember 2010

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2010 NOMOR 676

372
Lampiran Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I
Nomor : M.HH-05.OT.01.01 Tahun 2010
Tanggal : 30 Desember 2010

MENTERI
HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA

STAF AHLI

INSPEKTORAT SEKRETARIAT
JENDERAL JENDERAL

DIREKTORAT BADAN
DIREKTORAT DIREKTORAT DIREKTORAT BADAN BADAN
JENDERAL DIREKTORAT DIREKTORAT PENGEMBANGAN
JENDERAL JENDERAL JENDERAL PEMBINAAN PENELITIAN DAN
PERATURAN JENDERAL JENDERAL SUMBER DAYA MANUSIA
ADMINISTRASI HAK KEKAYAAN HAK ASASI HUKUM PENGEMBANGAN
PERUNDANG- PEMASYARAKATAN IMIGRASI HUKUM DAN HAK ASASI
HUKUM UMUM INTELEKTUAL MANUSIA NASIONAL HAK ASASI MANUSIA
UNDANGAN MANUSIA

KANTOR WILAYAH
KEMENTERIAN
HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

373
Lampiran Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I
Nomor : M.HH-05.OT.01.01 Tahun 2010
Tanggal : 30 Desember 2010

SEKRETARIAT
JENDERAL

BIRO
HUBUNGAN
BIRO BIRO BIRO BIRO BIRO
MASYARAKAT
PERENCANAAN KEPEGAWAIAN KEUANGAN PERLENGKAPAN UMUM
DAN KERJA SAMA
LUAR NEGERI

PUSAT
PENGKAJIAN DAN
PENGEMBANGAN KEBIJAKAN

KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL

374
BIRO
PERENCANAAN

BAGIAN
BAGIAN BAGIAN
BAGIAN BAGIAN PENGELOLAAN DAN
PROGRAM EVALUASI DAN
KELEMBAGAAN TATA LAKSANA PENDAYAGUNAAN
DAN ANGGARAN PELAPORAN
TELEMATIKA

Subbagian Subbagian Subbagian Subbagian


Subbagian
Penyusunan Program Standardisasi Perencanaan dan Pemantauan, Analisa
Organisasi I
dan Anggaran I Sarana Kerja Fasilitasi Telematika dan Pelaporan I

Subbagian Subbagian Subbagian


Subbagian
Penyusunan Program Subbagian Sistem, Prosedur Pemantauan, Analisa
Standardisasi Telematika
dan Anggaran II Organisasi II dan Metoda dan Pelaporan II

Subbagian Subbagian
Subbagian Subbagian
Penyusunan Program Pemantauan, Analisa
Subbagian Analisa Tata Laksana Data dan Informasi
dan Anggaran III dan Pelaporan III
Organisasi III

Subbagian
Subbagian Subbagian Subbagian Pemantauan, Analisa
Penyusunan Program Tata Usaha Biro Pengamanan dan dan Pelaporan IV
dan Anggaran IV Pemeliharaan Telematika

KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
375
BIRO
KEPEGAWAIAN

BAGIAN
BAGIAN BAGIAN
BAGIAN BAGIAN PEMBERHENTIAN,
PENGEMBANGAN TATA USAHA
UMUM KEPEGAWAIAN MUTASI PEGAWAI PENSIUN DAN DISIPLIN
KARIR PEGAWAI KEPEGAWAIAN
PEGAWAI

Subbagian Subbagian Subbagian


Subbagian Subbagian
Penyusunan Formasi Analisa Kebutuhan Pemberhentian dan
Mutasi I Tata Naskah I
dan Pengadaan Pegawai Pengembangan Pegawai Pensiun I

Subbagian Subbagian Subbagian


Analisa Kebutuhan Subbagian Subbagian
Peraturan Perundang- Pemberhentian dan
Pendidikan dan Pelatihan Mutasi II Tata Naskah II
undangan Pensiun II
Luar Negeri

Subbagian Subbagian Subbagian Subbagian


Subbagian
Jaminan Sosial Seleksi Pengembangan Mutasi III Pemberhentian dan
Penggandaan I
Pegawai Pensiun III

Subbagian Subbagian Subbagian


Subbagian
Tata Usaha Biro Mutasi IV Administrasi Disiplin
Penggandaan II
Pegawai

KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
376
BIRO
KEUANGAN

BAGIAN
BAGIAN
BAGIAN PENGUJIAN DOKUMEN BAGIAN
PERBENDAHARAAN
PELAKSANAAN DAN PENERBITAN AKUNTANSI DAN
DAN TATA USAHA
ANGGARAN SURAT PERINTAH PELAPORAN
KEUANGAN
MEMBAYAR

Subbagian Subbagian
Subbagian Subbagian
Pengujian dan Penerbitan Akuntansi dan
Pelaksanaan Anggaran I Perbendaharaan
Surat Perintah Membayar I Pelaporan I

Subbagian Subbagian
Subbagian Subbagian
Pengujian dan Penerbitan Akuntansi dan
Pelaksanaan Anggaran II Tata Usaha Keuangan
Surat Perintah Membayar II Pelaporan II

Subbagian Subbagian
Subbagian Subbagian
Pengujian dan Penerbitan Akuntansi dan
Pelaksanaan Anggaran III Kerugian Negara
Surat Perintah Membayar III Pelaporan III

Subbagian Subbagian
Subbagian Subbagian
Pengujian dan Penerbitan Akuntansi dan
Pelaksanaan Anggaran IV Tata Usaha Biro
Surat Perintah Membayar IV Pelaporan IV

KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
377
BIRO
PERLENGKAPAN

BAGIAN BAGIAN
BAGIAN BAGIAN BAGIAN
PENYIMPANAN DAN PENATAUSAHAAN
ANALISA KEBUTUHAN PENGADAAN PENGHAPUSAN
PENYALURAN BARANG MILIK NEGARA

Subbagian
Subbagian Subbagian Subbagian Subbagian
Penilaian Barang
Penyediaan Data Harga dan Mutu Penyimpanan Pembukuan
Milik Negara

Subbagian
Subbagian Subbagian Subbagian Subbagian
Penetapan Status
Pembakuan Pelaksanaan Pengadaan Penyaluran Inventarisasi
Barang Milik Negara

Subbagian Subbagian Subbagian


Subbagian Subbagian
Evaluasi dan Pelaporan Evaluasi dan Pelaporan Pelaksanaan Penghapusan
Tata Usaha Biro Pemeliharaan
Pengadaan Barang Milik Negara Barang Milik Negara

KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL

378
BIRO
HUBUNGAN MASYARAKAT
DAN KERJA SAMA LUAR NEGERI

BAGIAN
BAGIAN
HUBUNGAN ANTAR BAGIAN BAGIAN
FASILITASI DAN PENGADUAN
LEMBAGA DAN ORGANISASI INFORMASI DAN KOMUNIKASI KERJA SAMA LUAR NEGERI
MASALAH HUKUM
KEMASYARAKATAN

Subbagian
Subbagian Subbagian
Subbagian Administrasi dan Dukungan
Hubungan Lembaga Kerja Sama Badan-Badan
Pengolahan dan Penyajian Berita Teknis Majelis Pengawas
Pemerintah dan Negara Internasional
Pusat Notaris

Subbagian
Subbagian Subbagian Subbagian
Hubungan Organisasi
Hubungan Pers dan Media Massa Kerja Sama Antar Negara Pengaduan Masalah Hukum
Kemasyarakatan

Subbagian Subbagian Subbagian


Dokumentasi dan Perpustakaan Evaluasi dan Pelaporan Tata Usaha Biro

KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL

379
BIRO
UMUM

BAGIAN
BAGIAN BAGIAN BAGIAN BAGIAN
TATA USAHA
TATA USAHA PIMPINAN BINA SIKAP MENTAL RUMAH TANGGA PENGAMANAN
KEMENTERIAN

Subbagian Subbagian Subbagian Subbagian Subbagian


Persuratan Tata Usaha Menteri Rohani dan Sosial Urusan Dalam Pengamanan Pimpinan

Subbagian Subbagian Subbagian


Subbagian Subbagian
Tata Usaha Kendaraan dan Pengamanan Lingkungan
Arsip Kesehatan Pegawai
Sekretaris Jenderal Perjalanan Dinas dan Instalasi

Subbagian Subbagian
Subbagian Subbagian Subbagian Pengamanan
Penggandaan dan
Tata Usaha Staf Ahli Kesejahteraan Gaji Dokumen dan Jalur
Pencetakan
Informasi

Subbagian Subbagian
Protokol Tata Usaha Biro

KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
380
Lampiran Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI
Nomor : M.HH-05.OT.01.01 Tahun 2010
Tanggal : 30 Desember 2010

DIREKTORAT JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

SEKRETARIAT
DIREKTORAT JENDERAL

DIREKTORAT
DIREKTORAT
DIREKTORAT PENGUNDANGAN,PUBLIKASI DIREKTORAT DIREKTORAT
PERANCANGAN
HARMONISASI PERATURAN DAN KERJA SAMA LITIGASI PERATURAN FASILITASI PERANCANGAN
PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN PERATURAN PERUNDANG- PERUNDANG-UNDANGAN PERATURAN DAERAH
PERUNDANG-UNDANGAN
UNDANGAN

KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL

381
SEKRETARIAT
DIREKTORAT JENDERAL

BAGIAN BAGIAN BAGIAN BAGIAN BAGIAN


PROGRAM DAN PELAPORAN KEPEGAWAIAN KEUANGAN PERLENGKAPAN UMUM

Subbagian
Subbagian Subbagian
Umum Kepegawaian Subbagian Subbagian
Penyusunan Rencana Pengelolaan Barang
dan Administrasi Pelaksanaan Anggaran Persuratan
dan Anggaran Milik Negara
Jabatan Fungsional

Subbagian Subbagian Subbagian


Subbagian Subbagian
Mutasi, Pemberhentian Perbendaharaan dan Pengelolaan Barang
Data dan Pelaporan Rumah Tangga
dan Pensiun Akuntansi Persediaan

Subbagian
Tata Usaha Pimpinan dan
Hubungan Masyarakat

KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL

382
DIREKTORAT
PERANCANGAN PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN

Subbagian
Tata Usaha

SUBDIREKTORAT
SUBDIREKTORAT
PERENCANAAN DAN SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT
PERENCANAAN DAN
PERANCANGAN RANCANGAN PEMBAHASAN PEMBINAAN PERANCANG SUBDIREKTORAT
PERANCANGAN
PERATURAN PEMERINTAH, RANCANGAN PERATURAN PERUNDANG- DOKUMENTASI DAN
RANCANGAN
PERATURAN PRESIDEN DAN UNDANG-UNDANG UNDANGAN PERPUSTAKAAN
UNDANG-UNDANG
PERATURAN MENTERI

Seksi Seksi
Perencanaan dan Seksi Seksi Perencanaan dan Evaluasi Seksi
Evaluasi Rancangan Perencanaan dan Perancangan I Penyiapan Bahan dan Data Perancang Peraturan Dokumentasi
Undang-Undang Perundang-undangan

Seksi Seksi
Seksi
Penyiapan dan Seksi Peningkatan Kapasitas Seksi
Penyelenggaraan
Penyusunan Rancangan Perencanaan dan Perancangan II Perancang Peraturan Perpustakaan Hukum
Pembahasan
Undang- Undang Perundang-undangan

KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL

383
DIREKTORAT
HARMONISASI PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN

Subbagian
Tata Usaha

SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT


SUBDIREKTORAT
HARMONISASI BIDANG HARMONISASI BIDANG HARMONISASI BIDANG
HARMONISASI BIDANG
POLITIK, HUKUM DAN KEUANGAN DAN INDUSTRI, PERDAGANGAN
KESEJAHTERAAN RAKYAT
KEAMANAN PERBANKAN RISET DAN TEKNOLOGI

Seksi Seksi
Seksi Seksi
Politik, Hukum dan Industri, Perdagangan,
Keuangan dan Perbankan I Kesejahteraan Rakyat I
Keamanan I Riset dan Teknologi I

Seksi Seksi
Seksi Seksi
Politik, Hukum dan Industri, Perdagangan,
Keuangan dan Perbankan II Kesejahteraan Rakyat II
Keamanan II Riset dan Teknologi II

KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL

384
DIREKTORAT
PENGUNDANGAN, PUBLIKASI,
DAN KERJA SAMA PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN

Subbagian
Tata Usaha

SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT
PENGUNDANGAN SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT SISTEM INFORMASI
PERATURAN PERUNDANG- PUBLIKASI KERJA SAMA PERATURAN
UNDANGAN PERUNDANG-UNDANGAN

Seksi
Seksi Seksi Seksi
Kerja Sama Dalam Negeri
Administrasi Pengundangan Penerbitan Pengelolaan Database
dan Luar Negeri

Seksi Seksi
Seksi
Distribusi dan Sarana dan Prasarana
Dokumentasi
Penyebarluasan Sistem Informasi

KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL

385
DIREKTORAT
LITIGASI PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN

Subbagian
Tata Usaha

SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT
SUBDIREKTORAT
PENYIAPAN DAN PENYIAPAN DAN
FASILITASI BAHAN DAN
PENDAMPINGAN PENDAMPINGAN
ANALISA
PERSIDANGAN I PERSIDANGAN II

Seksi
Seksi Seksi
Penyiapan Keterangan
Penyiapan Keterangan Pemerintah Penyiapan Bahan dan Data
Pemerintah dan Monitoring

Seksi Seksi
Koordinasi dan Monitoring Analisa, Pelaporan dan
Persidangan Dokumentasi

KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL

386
DIREKTORAT
FASILITASI PERANCANGAN
PERATURAN DAERAH

Subbagian
Tata Usaha

SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT


SUBDIREKTORAT
FASILITASI PERANCANGAN FASILITASI PERANCANGAN FASILITASI PERANCANGAN
PEMETAAN DAN PUBLIKASI
PERATURAN DAERAH PERATURAN DAERAH PERATURAN DAERAH
PERATURAN DAERAH
WILAYAH I WILAYAH II WILAYAH III

Seksi Seksi Seksi Seksi


Pemetaan dan Inventarisasi Bimbingan dan Konsultasi Bimbingan dan Konsultasi Bimbingan dan Konsultasi
Peraturan Daerah Peraturan Daerah Wilayah I.1 Peraturan Daerah Wilayah II Peraturan Daerah Wilayah III

Seksi Seksi
Publikasi Peraturan Daerah Bimbingan dan Konsultasi
Peraturan Daerah Wilayah I.2

KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL

387
Lampiran Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I
Nomor : M.HH-05.OT.01.01 Tahun 2010
Tanggal : 30 Desember 2010

DIREKTORAT JENDERAL
ADMINISTRASI HUKUM UMUM

SEKRETARIAT
DIREKTORAT JENDERAL

DIREKTORAT
DIREKTORAT DIREKTORAT DIREKTORAT HUKUM DIREKTORAT
PERDATA PIDANA TATA NEGARA INTERNASIONAL DAKTILOSKOPI
DAN OTORITAS PUSAT

388
SEKRETARIAT
DIREKTORAT JENDERAL

BAGIAN
BAGIAN BAGIAN BAGIAN BAGIAN
PROGRAM DAN
KEPEGAWAIAN KEUANGAN TATA USAHA UMUM
PELAPORAN

Subbagian Subbagian Subbagian Subbagian Subbagian


Data dan Informasi Umum Kepegawaian Pelaksanaan Anggaran Persuratan Perlengkapan

Subbagian Subbagian
Subbagian Subbagian Subbagian
Penyusunan Rencana Mutasi dan Administrasi
Perbendaharaan Sistem Informasi Rumah Tangga
dan Anggaran Jabatan Fungsional

Subbagian
Subbagian Subbagian Subbagian Subbagian
Pemberhentian
Evaluasi dan Pelaporan Akuntansi dan Pelaporan Arsip dan Dokumentasi Perjalanan Dinas
dan Pensiun

Subbagian
Subbagian
Tata Usaha
Hubungan Masyarakat
KELOMPOK Pimpinan dan Protokol
JABATAN
FUNGSIONAL

389
DIREKTORAT
PERDATA

Subbagian
Tata Usaha

SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT


HUKUM PERDATA UMUM BADAN HUKUM PENDAFTARAN FIDUSIA HARTA PENINGGALAN NOTARIAT

Seksi Seksi Seksi Seksi


Seksi
Pendapat Hukum dan Penerimaan dan Balai Harta Pengangkatan dan
Perseroan Tertutup
Advokasi Keperdataan Pemrosesan Peninggalan Perpindahan Notaris

Seksi Seksi
Seksi
Seksi Perseroan Terbuka, Seksi Perpanjangan dan
Evaluasi dan Pelaporan
Legalisasi Lembaga Keuangan dan Daftar Wasiat Pemberhentian
Fidusia
Penanaman Modal Jabatan Notaris

Seksi
Seksi Seksi Seksi
Advokat Asing dan Seksi
Arsip dan Arsip dan Dokumentasi Arsip dan Dokumentasi
Penterjemah Resmi Badan Hukum Sosial
Dokumentasi Fidusia Harta Peninggalan Notariat
Tersumpah

Seksi
Seksi
Dokumentasi dan
Arsip dan Dokumentasi
Pengumuman
Perdata Umum
Badan Hukum

390
DIREKTORAT
PIDANA

Subbagian
Tata Usaha

SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT


PELAYANAN HUKUM PEMANTAUAN DAN PENYIDIK PEGAWAI
PIDANA DAN GRASI EVALUASI HUKUM PIDANA NEGERI SIPIL

Seksi
Seksi Seksi
Pengangkatan, Pemutasian dan
Pelayanan Hukum Pemantauan dan Evaluasi
Pemberhentian Penyidik
Pidana Umum Hukum Pidana Umum
Pegawai Negeri Sipil

Seksi Seksi Seksi


Pelayanan Hukum Pidana Pemantauan dan Evaluasi Bimbingan dan Evaluasi
Khusus dan Grasi Hukum Pidana Khusus Penyidik Pegawai Negeri Sipil

391
DIREKTORAT
TATA NEGARA

Subbagian
Tata Usaha

SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT


HUKUM TATA NEGARA PEWARGANEGARAAN KEWARGANEGARAAN

Seksi Seksi
Seksi
Analisa dan Pertimbangan Analisa dan Pertimbangan
Perolehan Kewarganegaraan
Hukum Pewarganegaraan

Seksi Seksi
Seksi
Penyelesaian Kehilangan
Pendaftaran Partai Politik
Pewarganegaraan Kewarganegaraan

Seksi Seksi
Dokumentasi dan Evaluasi Pengelolaan Data
Data Partai Politik Kewarganegaraan

392
DIREKTORAT
HUKUM INTERNASIONAL DAN
OTORITAS PUSAT

Subbagian
Tata Usaha

SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT


OTORITAS PUSAT DAN HUKUM HUKUM EKONOMI, PERDATA HUKUM LAUT, UDARA DAN
HUMANITER DAN LEMBAGA INTERNASIONAL LINGKUNGAN

Seksi Seksi
Seksi
Ekstradisi dan Pemindahan Hukum Ekonomi dan Lembaga
Hukum Laut
Narapidana Internasional

Seksi Seksi Seksi


Bantuan Hukum Timbal Balik Hukum Perdata Internasional Hukum Udara dan Angkasa

Seksi
Seksi
Hukum Lingkungan
Hukum Humaniter

393
DIREKTORAT
DAKTILOSKOPI

Subbagian
Tata Usaha

SUBDIREKTORAT
SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT
PERUMUSAN DAN
DATA DAN INFORMASI DOKUMENTASI DAN ARSIP
IDENTIFIKASI

Seksi Seksi Seksi


Pengumpulan Data Perumusan Dokumentasi

Seksi Seksi Seksi


Pengolahan Data Identifikasi Arsip
dan Informasi

394
Lampiran Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I.
Nomor : M.HH-05.OT.01.01 Tahun 2010
Tanggal : 30 Desember 2010

DIREKTORAT JENDERAL
PEMASYARAKATAN

SEKRETARIAT
DIREKTORAT JENDERAL

DIREKTORAT DIREKTORAT
DIREKTORAT
DIREKTORAT BINA KESEHATAN DIREKTORAT DIREKTORAT BIMBINGAN
BINA NARAPIDANA
BINA KEAMANAN DAN DANPERAWATAN BINA PENGELOLAAN INFORMASI DAN KEMASYARAKATAN
DAN PELAYANAN
KETERTIBAN NARAPIDANA BASAN DAN BARAN KOMUNIKASI DAN PENGENTASAN
TAHANAN
DAN TAHANAN ANAK

395
SEKRETARIAT
DIREKTORAT JENDERAL

BAGIAN
BAGIAN BAGIAN BAGIAN BAGIAN
PROGRAM DAN
KEPEGAWAIAN KEUANGAN PERLENGKAPAN UMUM
PELAPORAN

Subbagian Subbagian
Subbagian Subbagian Subbagian
Penyusunan Rencana dan Pengadaan dan Analisa
Umum Kepegawaian Pelaksanaan Anggaran Persuratan dan Arsip
Anggaran Kebutuhan

Subbagian Subbagian Subbagian


Subbagian Subbagian
Perundang-undangan dan Mutasi dan Administrasi Inventarisasi dan
Perbendaharaan Rumah Tangga
Organisasi Jabatan fungsional Penghapusan

Subbagian Subbagian Subbagian Subbagian


Evaluasi dan Pelaporan Pemberhentian dan Pensiun Akuntansi dan Pelaporan Tata Usaha Pimpinan
dan Protokol

KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL

396
DIREKTORAT
BINA KEAMANAN DAN
KETERTIBAN

Subbagian
Tata Usaha

SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT
SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT
STANDARDISASI PENCEGAHAN DAN
KODE ETIK PROFESI PELAYANAN PENGADUAN
DAN EVALUASI PENINDAKAN

Seksi
Seksi Seksi Seksi
Penerimaan dan Klarifikasi
Standardisasi Sarana Pencegahan dan Intelijen Pengawasan Internal
Pengaduan

Seksi Seksi Seksi


Seksi
Pemantauan dan Evaluasi Penindakan Gangguan Advokasi dan
Investigasi
Hunian Keamanan dan Ketertiban Bantuan Hukum

Seksi Seksi
Bimbingan Teknis Petugas Evaluasi dan Pelaporan
Keamanan Keamanan dan Ketertiban

397
DIREKTORAT
BINA KESEHATAN DAN
PERAWATAN NARAPIDANA
DAN TAHANAN

Subbagian
Tata Usaha

SUBDIREKTORAT
SUBDIREKTORAT
SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT PERLINDUNGAN KELOMPOK
PENYAKIT MENULAR DAN
PENGAWASAN MAKANAN PENGAWASAN KESEHATAN RENTAN DAN RESIKO
KETERGANTUNGAN NAPZA
TINGGI

Seksi
Seksi Seksi Seksi Perlindungan Kelompok
Gizi Standardisasi Kesehatan Pencegahan Rentan

Seksi
Seksi Seksi
Seksi Perlindungan Kelompok
Bahan Makanan Pelayanan Kesehatan
Rehabilitasi Medik ResikoTinggi

Seksi Seksi
Seksi Sarana dan Prasarana Seksi Evaluasi dan Pelaporan
Sarana dan Prasarana Makanan Kesehatan Rehabilitasi Sosial Kesehatan dan Perawatan

Seksi
Sanitasi dan Kesehatan
Lingkungan
398
DIREKTORAT
BINA PENGELOLAAN BASAN
DAN BARAN

Subbagian
Tata Usaha

SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT


REGISTRASI DAN PENGAMANAN DAN MUTASI DAN
IDENTIFIKASI PEMELIHARAAN PENGHAPUSAN

Seksi Seksi Seksi


Penerimaan dan Penilaian Pengamanan Mutasi

Seksi Seksi Seksi


Klasifikasi dan Penempatan Pemeliharaan Penghapusan

Seksi
Seksi Seksi
Bimbingan Teknis Petugas
Evaluasi dan Pelaporan Pengawasan Basan
Pengelolaan Basan
Pengelolaan Basan dan Baran dan Baran
dan Baran

399
DIREKTORAT
INFORMASI DAN
KOMUNIKASI

Subbagian
Tata Usaha

SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT


DATA DAN INFORMASI KOMUNIKASI KERJA SAMA

Seksi Seksi
Seksi
Pengelolaan Data Analisa dan Strategi
Kerja Sama Dalam Negeri
dan Informasi Komunikasi

Seksi
Seksi Seksi
Pengembangan Sistem
Peliputan dan Penyajian Berita Kerja Sama Luar Negeri
Database

Seksi Seksi
Pengamanan dan Evaluasi dan Pelaporan
Pemeliharaan Informasi dan Komunikasi

400
DIREKTORAT
BIMBINGAN KEMASYARAKATAN
DAN PENGENTASAN ANAK

Subbagian
Tata Usaha

SUBDIREKTORAT
SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT
SUBDIREKTORAT BIMBINGAN DAN
REGISTRASI ANAK DAN PERLINDUNGAN DAN PENELITIAN
PENDIDIKAN PENGAWASAN
KLIEN DEWASA PENGENTASAN ANAK KEMASYARAKATAN
KLIEN DEWASA

Seksi Seksi Seksi


Seksi Seksi
Pendidikan Formal dan Bimbingan dan Penelitian
Registrasi Anak Bimbingan Klien Dewasa
Kepustakaan Pengentasan Anak Kemasyarakatan Anak

Seksi Seksi Seksi Seksi


Seksi
Pendidikan Kesetaraan dan Pendampingan dan Pengawasan dan Penelitian Kemasyarakatan
Registrasi Klien Dewasa
Layanan Khusus Bantuan Hukum Penindakan Klien Dewasa

Seksi
Seksi Seksi
Evaluasi dan Pelaporan Seksi Seksi
Bimbingan Keterampilan Pembimbing
Bimbingan Kemasyarakatan Tenaga Instruktur Konsultasi dan Fasilitator
dan Penyaluran Kerja Kemasyarakatan
dan Pengentasan Anak

401
DIREKTORAT
BINA NARAPIDANA DAN
PELAYANAN TAHANAN

Subbagian
Tata Usaha

SUBDIREKTORAT
SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT
INTEGRASI DAN
REGISTRASI DAN PELAYANAN TAHANAN BIMBINGAN BIMBINGAN
TIM PENGAMAT
KLASIFIKASI DAN BANTUAN HUKUM KEMANDIRIAN KEPRIBADIAN
PEMASYARAKATAN

Seksi Seksi Seksi


Seksi Seksi
Registrasi dan Klasifikasi PendayagunaanTim Bimbingan Latihan
Pelayanan Tahanan Keagamaan
Tahanan Pengamat Pemasyarakatan Keterampilan

Seksi Seksi Seksi


Seksi Seksi
Registrasi dan Klasifikasi Admisi Orientasi dan Kegiatan Kerja Industri
Bantuan Hukum Olah Raga dan Kesenian
Narapidana Asimilasi dan Jasa

Seksi
Evaluasi dan Pelaporan Seksi Seksi Seksi
Seksi
Pembinaan Narapidana Bimbingan dan Kegiatan Kerja Bimbingan Intelektual dan
Integrasi Umum
dan Pelayanan Tahanan Penyuluhan Hukum Pertanian dan Perkebunan Kesadaran Bernegara

Seksi
Seksi
Kegiatan Kerja Perikanan
Integrasi Khusus
dan Peternakan
402
Lampiran Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I.
Nomor : M.HH-05.OT.01.01 Tahun 2010
Tanggal : 30 Desember 2010

DIREKTORAT JENDERAL
IMIGRASI

SEKRETARIAT
DIREKTORAT JENDERAL

DIREKTORAT DIREKTORAT
DIREKTORAT DIREKTORAT DIREKTORAT
DOKUMEN DIREKTORAT SISTEM DAN
IZIN TINGGAL PENYIDIKAN DAN LINTAS BATAS DAN
PERJALANAN VISA INTELIJEN TEKNOLOGI
DAN STATUS PENINDAKAN KERJA SAMA LUAR
DAN FASILITAS KEIMIGRASIAN INFORMASI
KEIMIGRASIAN KEIMIGRASIAN NEGERI KEIMIGRASIAN
KEIMIGRASIAN KEIMIGRASIAN

403
SEKRETARIAT
DIREKTORAT JENDERAL

BAGIAN BAGIAN
BAGIAN
BAGIAN BAGIAN PENGELOLAAN BARANG HUBUNGAN
PROGRAM DAN
KEPEGAWAIAN KEUANGAN MILIK NEGARA DAN MASYARAKAT
PELAPORAN
RUMAH TANGGA DAN TATA USAHA

Subbagian
Subbagian Subbagian Subbagian Penatausahaan Subbagian
Data dan Informasi Umum Kepegawaian Pelaksanaan Anggaran Barang Milik Negara Hubungan Masyarakat

Subbagian
Subbagian Subbagian Subbagian
Subbagian Penyimpanan dan
Penyusunan Rencana dan Mutasi dan Administrasi Persuratan, Dokumentasi
Perbendaharaan Penyaluran Barang
Anggaran Jabatan dan Kepustakaan
Milik Negara

Subbagian Subbagian Subbagian Subbagian


Peraturan Perundang- Subbagian
Pengembangan dan Penilaian dan Penghapusan Tata Usaha Pimpinan
undangan Akuntansi dan Pelaporan
Pemberhentian Barang Milik Negara dan Protokol

Subbagian Subbagian
Evaluasi dan Pelaporan Rumah Tangga

KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL

404
DIREKTORAT
DOKUMEN PERJALANAN,
VISA DAN FASILITAS
KEIMIGRASIAN

Subbagian
Tata Usaha

SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT
SUBDIREKTORAT
SUBDIREKTORAT SURAT PERJALANAN SUBDIREKTORAT IZIN MASUK,
FASILITAS
SURAT PERJALANAN KHUSUS TENAGA KERJA VISA BERTOLAK, DAN TEMPAT
KEIMIGRASIAN
INDONESIA PEMERIKSAAN IMIGRASI

Seksi Seksi
Seksi Seksi Seksi
Pelayanan Paspor Tenaga Layanan Keagamaan
Pelayanan Paspor Biasa Visa Kunjungan Izin Masuk
Kerja Indonesia

Seksi Seksi Seksi Seksi


Seksi
Analisa Pemberian Analisa Pemberian Paspor Visa Kunjungan Saat Layanan Pendaratan
Izin Bertolak
Paspor Biasa Tenaga Kerja Indonesia Kedatangan di Atas Alat Angkut

Seksi
Seksi Tempat Pemeriksaan
Visa Tinggal Terbatas Imigrasi dan Pos
Lintas Batas

Seksi
Visa Untuk Negara
Tertentu
405
DIREKTORAT
IZIN TINGGAL DAN STATUS
KEIMIGRASIAN

Subbagian
Tata Usaha

SUBDIREKTORAT
SUBDIREKTORAT
SUBDIREKTORAT PENELAAHAN STATUS
ALIH STATUS
IZIN TINGGAL KEIMIGRASIAN DAN
KEIMIGRASIAN
KEWARGANEGARAAN

Seksi Seksi
Seksi
Alih Status Penelaahan Status
Izin Tinggal Kunjungan
Izin Tinggal Terbatas Keimigrasian

Seksi Seksi
Seksi
Alih Status Surat Keterangan
Izin Tinggal Terbatas
Izin Tinggal Tetap Keimigrasian

Seksi
Izin Tinggal Tetap

Seksi
Izin Tinggal Khusus
dan Darurat
406
DIREKTORAT
INTELIJEN KEIMIGRASIAN

Subbagian
Tata Usaha

SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT


OPERASI INTELIJEN PENGAMANAN PRODUKSI INTELIJEN KERJASAMA INTELIJEN
KEIMIGRASIAN KEIMIGRASIAN KEIMIGRASIAN KEIMIGRASIAN

Seksi Seksi
Seksi Seksi
Pengamanan Kantor dan Kerja Sama
Pengawasan Orang Asing Produksi Kegiatan Intelijen
Instalasi Vital Lembaga Intelijen

Seksi Seksi
Seksi Seksi
Pengamanan Personil, Bimbingan Jaringan
Operasi Kewilayahan Produksi Perkiraan Intelijen
Material, dan Dokumen Non Lembaga

Seksi
Seksi Seksi Laboratorium Forensik
Penggalangan Pengamanan Perizinan Keimigrasian dan
Pengelolaan Informasi
Intelijen

407
DIREKTORAT
PENYIDIKAN DAN PENINDAKAN
KEIMIGRASIAN

Subbagian
Tata Usaha

SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT


SUBDIREKTORAT
PENINDAKAN PENCEGAHAN DAN DETENSI IMIGRASI DAN
PENYIDIKAN KEIMIGRASIAN
KEIMIGRASIAN PENANGKALAN DEPORTASI

Seksi Seksi Seksi Seksi


Penyidikan Wilayah I Penindakan Wilayah I Pencegahan Detensi Imigrasi

Seksi Seksi Seksi Seksi


Penyidikan Wilayah II Penindakan Wilayah II Penangkalan Deportasi

Seksi
Seksi
Penyidik Pegawai
Imigran Ilegal
Negeri Sipil

KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL

408
DIREKTORAT
LINTAS BATAS DAN
KERJA SAMA LUAR NEGERI
KEIMIGRASIAN

Subbagian
Tata Usaha

SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT


SUBDIREKTORAT
KERJA SAMA ORGANISASI KERJA SAMA KERJA SAMA
KERJA SAMA PERBATASAN
INTERNASIONAL ANTAR NEGARA PERWAKILAN

Seksi Seksi
Seksi
Kerja Sama Perbatasan Kerja Sama Organisasi Seksi
Kerja Sama
Singapura, Papua New Guinea Internasional Perserikatan Kerja Sama Bilateral
Perwakilan Asing
dan Timor Leste Bangsa-Bangsa

Seksi
Seksi Seksi
Kerja Sama Organisasi Seksi
Kerja Sama Perbatasan Kerja Sama Perwakilan
Internasional Non Kerja Sama Multilateral
Malaysia dan Philipina Amerika dan Eropa
Perserikatan Bangsa-Bangsa

Seksi
Kerja Sama Perwakilan
Asia Pasifik dan Afrika

409
DIREKTORAT
SISTEM DAN TEKNOLOGI
INFORMASI KEIMIGRASIAN

Subbagian
Tata Usaha

SUBDIREKTORAT
SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT
KERJA SAMA TEKNOLOGI
PERENCANAAN DAN PELAPORAN DAN DOKUMEN KEIMIGRASIAN
INFORMASI DAN PENYEBARAN
PENGAMANAN PEMELIHARAAN DAN KARTU ELEKTRONIK
INFORMASI KEIMIGRASIAN

Seksi Seksi
Seksi Seksi
Perencanaan Sistem Informasi Registrasi dan Distribusi
Pelaporan Kerja Sama Teknologi Informasi
Manajemen Keimigrasian Dokumen

Seksi Seksi Seksi


Seksi
Pengamanan Sistem Informasi Pelayanan Sistem Informasi Pemantauan Kualitas dan
Penyebaran Informasi Keimigrasian
Manajemen Keimigrasian Manajemen Keimigrasian Penggunaan Dokumen

Seksi Seksi
Bimbingan Teknis dan Pemeliharaan Sistem Seksi
Dokumentasi Sistem Informasi Informasi Manajemen Pelayanan Kartu Elektronik
Manajemen Keimigrasian Keimigrasian

KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
410
Lampiran Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I.
Nomor : M.HH-05.OT.01.01 Tahun 2010
Tanggal : 30 Desember 2010

DIREKTORAT JENDERAL
HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL

SEKRETARIAT
DIREKTORAT JENDERAL

DIREKTORAT
HAK CIPTA, DESAIN
DIREKTORAT DIREKTORAT
INDUSTRI, DESAIN DIREKTORAT DIREKTORAT DIREKTORAT
KERJA SAMA TEKNOLOGI
TATA LETAK SIRKUIT PATEN MEREK PENYIDIKAN
DAN PROMOSI INFORMASI
TERPADU DAN
RAHASIA DAGANG

411
SEKRETARIAT
DIREKTORAT JENDERAL

BAGIAN
BAGIAN
BAGIAN BAGIAN TATA USAHA BAGIAN
PROGRAM DAN
KEPEGAWAIAN KEUANGAN DAN HUBUNGAN UMUM
PELAPORAN
MASYARAKAT

Subbagian Subbagian
Subbagian Subbagian Subbagian
Penyusunan Rencana Pengelolaan Barang
Umum Kepegawaian Pelaksanaan Anggaran Persuratan
Dan Anggaran Milik Negara

Subbagian Subbagian Subbagian Subbagian


Subbagian
Perundang-undangan Mutasi, Pemberhentian Tata Usaha Pimpinan Pengelolaan Barang
Perbendaharaan
dan Organisasi dan Pensiun dan Protokol Persediaan

Subbagian Subbagian Subbagian


Pengembangan Subbagian Subbagian
Evaluasi dan Akuntansi dan
Pegawai Hubungan Masyarakat Rumah Tangga
Pelaporan Pelaporan

Subbagian
Perjalanan Dinas dan
Kendaraan Operasional

KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL

412
DIREKTORAT
HAK CIPTA, DESAIN INDUSTRI,
DESAIN TATA LETAK
SIRKUIT TERPADU, DAN
RAHASIA DAGANG

Subbagian
Tata Usaha

SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT


SUBDIREKTORAT
PERMOHONAN DAN KLASIFIKASI DAN SERTIFIKASI, MUTASI
PELAYANAN HUKUM
PUBLIKASI PEMERIKSAAN DAN LISENSI

Seksi
Seksi Seksi Seksi
Pertimbangan Hukum
Administrasi Permohonan Pelayanan Teknis Sertifikasi
dan Litigasi

Seksi
Seksi
Seksi Seksi Administrasi Komisi
Klasifikasi dan
Publikasi Mutasi dan Lisensi Banding dan Dewan
Penelusuran
Hak Cipta

KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL

413
DIREKTORAT
PATEN

Subbagian
Tata Usaha

SUBDIREKTORAT
SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT
SUBDIREKTORAT SERTIFIKASI, SUBDIREKTORAT
PERMOHONAN DAN KLASIFIKASI DAN
PEMERIKSAAN PEMELIHARAAN, PELAYANAN HUKUM
PUBLIKASI PENELUSURAN
MUTASI DAN LISENSI

Seksi
Seksi Seksi Seksi Seksi
Pertimbangan Hukum
Administrasi Permohonan Klasifikasi Pelayanan Teknis Sertifikasi
dan Litigasi

Seksi Seksi Seksi Seksi


Publikasi Penelusuran Pemeliharaan, Mutasi dan Administrasi Komisi
Lisensi Banding

KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL

414
DIREKTORAT
MEREK

Subbagian
Tata Usaha

SUBDIREKTORAT
SUBDIREKTORAT
SUBDIREKTORAT SERTIFIKASI, SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT
PERMOHONAN DAN
PEMERIKSAAN PERPANJANGAN, INDIKASI GEOGRAFIS PELAYANAN HUKUM
PUBLIKASI
MUTASI DAN LISENSI

Seksi
Seksi Seksi Seksi Seksi
Pertimbangan Hukum
Administrasi Permohonan Pelayanan Teknis Sertifikasi Administrasi Pemeriksaan
dan Litigasi

Seksi Seksi
Seksi Seksi
Perpanjangan, Mutasi Administrasi Komisi
Klasifikasi Evaluasi Teknis
dan Lisensi Banding

Seksi
Publikasi

KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL

415
DIREKTORAT
KERJA SAMA DAN PROMOSI

Subbagian
Tata Usaha

SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT
SUBDIREKTORAT
KERJA SAMA KERJA SAMA
PROMOSI
DALAM NEGERI LUAR NEGERI

Seksi
Seksi Seksi
Kerja Sama
Kerja Sama Bilateral Penyiapan Materi Promosi
Institusi Pemerintah

Seksi
Seksi Seksi
Kerja Sama
Kerja Sama Regional Promosi dan Sosialisasi
Institusi Non Pemerintah

Seksi
Kerja Sama Multilateral

KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
416
DIREKTORAT
TEKNOLOGI INFORMASI

Subbagian
Tata Usaha

SUBDIREKTORAT
SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT
PENGELOLAAN DAN SUBDIREKTORAT
PENGEMBANGAN DOKUMENTASI DAN
PENGEMBANGAN PENDUKUNG SISTEM
PROSES PERPUSTAKAAN
SISTEM

Seksi
Seksi Seksi
Seksi Dokumentasi Hak Cipta,
Proses Kerja Teknologi Layanan Keluhan dan
Pengelolaan Database Desain Industri, Desain
Informasi Pemeliharaan
Tata Letak Sirkuit Terpadu
dan Rahasia Dagang

Seksi
Seksi Seksi
Pengelolaan Sistem Seksi
Pengelolaan Situs Internet Pengembangan Aplikasi
Jaringan Dokumentasi Paten

Seksi
Dokumentasi Merek

KELOMPOK
JABATAN Seksi
FUNGSIONAL Perpustakaan
417
DIREKTORAT
PENYIDIKAN

Subbagian
Tata Usaha

SUBDIREKTORAT
SUBDIREKTORAT
PENINDAKAN DAN
PENGADUAN
PEMANTAUAN

Seksi Seksi
Penerimaan Pengaduan Penindakan

Seksi Seksi
Administrasi Penyidikan Pemantauan

KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL

418
Lampiran Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I
Nomor : M.HH-05.OT.01.01 .01 Tahun 2010
Tanggal : 30 Desember 2010

DIREKTORAT JENDERAL
HAK ASASI MANUSIA

SEKRETARIAT
DIREKTORAT JENDERAL

DIREKTORAT DIREKTORAT DIREKTORAT DIREKTORAT DIREKTORAT


PELAYANAN KOMUNIKASI KERJA SAMA DISEMINASI PENGUATAN INFORMASI
MASYARAKAT HAK ASASI MANUSIA HAK ASASI MANUSIA HAK ASASI MANUSIA HAK ASASI MANUSIA

419
SEKRETARIAT
DIREKTORAT JENDERAL

BAGIAN
BAGIAN BAGIAN BAGIAN BAGIAN
PROGRAM DAN
KEPEGAWAIAN KEUANGAN TATA USAHA UMUM
PELAPORAN

Subbagian Subbagian Subbagian Subbagian Subbagian


Data dan Informasi Umum Kepegawaian Pelaksanaan Anggaran Persuratan dan Kearsipan Perlengkapan

Subbagian
Subbagian Subbagian Subbagian Subbagian
Penyusunan Rencana
Mutasi Perbendaharaan Tata Usaha Pimpinan Rumah Tangga
dan Anggaran

Subbagian Subbagian Subbagian


Subbagian Subbagian
Pemberhentian dan Akuntansi dan Hubungan Masyarakat
Evaluasi dan Pelaporan Perjalanan Dinas
Pensiun Pelaporan dan Protokol

KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
420
DIREKTORAT
PELAYANAN KOMUNIKASI
MASYARAKAT

Subbagian
Tata Usaha

SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT


PELAYANAN KOMUNIKASI PELAYANAN KOMUNIKASI PELAYANAN KOMUNIKASI PELAYANAN KOMUNIKASI
MASYARAKAT WILAYAH I MASYARAKAT WILAYAH II MASYARAKAT WILAYAH III KHUSUS

Seksi Seksi Seksi


Seksi
Hak Sipil dan Politik Hak Sipil dan Politik Hak Sipil dan Politik
Hak Sipil dan Politik
Wilayah I Wilayah II Wilayah III

Seksi Seksi Seksi


Seksi
Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya
Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya
Wilayah I Wilayah II Wilayah III

421
DIREKTORAT
KERJA SAMA
HAK ASASI MANUSIA

Subbagian
Tata Usaha

SUBDIREKTORAT
SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT
SUBDIREKTORAT LEGISLASI DAN
KERJA SAMA INSTRUMEN HAK ASASI
KERJA SAMA LUAR NEGERI HARMONISASI HAK ASASI
DALAM NEGERI MANUSIA
MANUSIA

Seksi Seksi Seksi


Seksi
Kerja Sama Institusi Telaahan Naskah Kovenan Hak Sipil dan
Kerja Sama Antar Negara
Pemerintah Akademik Politik

Seksi
Seksi Seksi
Kerja Sama Badan-Badan Seksi
Kerja Sama Institusi Non Kovenan Hak Ekonomi,
Khusus Perserikatan Legislasi
Pemerintah Sosial dan Budaya
Bangsa-Bangsa

Seksi
Kerja Sama Organisasi Seksi Seksi
Internasional Non Perserikatan Harmonisasi Konvensi
Bangsa-Bangsa

422
DIREKTORAT
DISEMINASI HAK ASASI MANUSIA

Subbagian
Tata Usaha

SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT


SUBDIREKTORAT EVALUASI DAN
PEMBUDAYAAN KESADARAN PENYULUHAN HAK ASASI PENGEMBANGAN DISEMINASI
PROGRAM DISEMINASI
HAK ASASI MANUSIA MANUSIA HAK ASASI MANUSIA

Seksi Seksi Seksi


Seksi
Metodologi Diseminasi Hak Penyiapan Penyuluhan Evaluasi Diseminasi Hak
Aparatur Negara
Asasi Manusia Hak Asasi Manusia Asasi Manusia

Seksi Seksi Seksi


Seksi
Bahan Diseminasi Hak Asasi Pengembangan Penyuluhan Pengembangan Diseminasi
Masyarakat
Manusia Hak Asasi Manusia Hak Asasi Manusia

423
DIREKTORAT
PENGUATAN HAK ASASI MANUSIA

Subbagian
Tata Usaha

SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT


PROGRAM DAN BIMBINGAN PENGUATAN HAK ASASI PENGUATAN HAK ASASI PENGUATAN HAK ASASI
TEKNIS HAK ASASI MANUSIA MANUSIA WILAYAH I MANUSIA WILAYAH II MANUSIA WILAYAH III

Seksi Seksi Seksi Seksi


Program Bimbingan Teknis Penyelenggaraan Bimbingan Teknis Penyelenggaraan Bimbingan Teknis Penyelenggaraan Bimbingan Teknis
Hak Asasi Manusia Hak Asasi Manusia Wilayah I Hak Asasi Manusia Wilayah II Hak Asasi Manusia Wilayah III

Seksi Seksi Seksi


Seksi
Evaluasi dan Pengembangan Evaluasi dan Pengembangan Evaluasi dan Pengembangan
Bahan Bimbingan Teknis
Bimbingan Teknis Hak Asasi Bimbingan Teknis Hak Asasi Bimbingan Teknis Hak Asasi
Hak Asasi Manusia
Manusia Wilayah I Manusia Wilayah II Manusia Wilayah III

Seksi
Fasilitator Bimbingan Teknis
Hak Asasi Manusia

Seksi
Pengembangan Jaringan Bimbingan
Teknis Hak Asasi Manusia
424
DIREKTORAT
INFORMASI HAK ASASI MANUSIA

Subbagian
Tata Usaha

SUBDIREKTORAT
SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT
PUBLIKASI DAN
DATA DAN INFORMASI SISTEM DAN JARINGAN EVALUASI DAN PELAPORAN
DOKUMENTASI
HAK ASASI MANUSIA HAK ASASI MANUSIA HAK ASASI MANUSIA
HAK ASASI MANUSIA

Seksi Seksi Seksi Seksi


Data dan Informasi Pengembangan Sistem dan Publikasi Evaluasi dan Pelaporan
Wilayah I Jaringan Hak Asasi Manusia Hak Asasi Manusia Wilayah I

Seksi Seksi
Seksi Seksi
Data dan Informasi Pengamanan dan Pemeliharaan
Dokumentasi Evaluasi dan Pelaporan
Wilayah II Sistem dan Jaringan
Hak Asasi Manusia Wilayah II
Hak Asasi Manusia

Seksi
Seksi Seksi
Data dan Informasi
Jejaring Informasi Perpustakaan
Wilayah III
Hak Asasi Manusia Hak Asasi Manusia

425
Lampiran Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I
Nomor : M.HH-05.OT.01.01 Tahun 2010
Tanggal : 30 Desember 2010

INSPEKTORAT
JENDERAL

SEKRETARIAT
INSPEKTORAT
JENDERAL

INSPEKTORAT INSPEKTORAT INSPEKTORAT INSPEKTORAT INSPEKTORAT INSPEKTORAT


WILAYAH I WILAYAH II WILAYAH III WILAYAH IV WILAYAH V WILAYAH VI

KELOMPOK KELOMPOK KELOMPOK KELOMPOK KELOMPOK KELOMPOK


JABATAN JABATAN JABATAN JABATAN JABATAN JABATAN
FUNGSIONAL FUNGSIONAL FUNGSIONAL FUNGSIONAL FUNGSIONAL FUNGSIONAL

426
SEKRETARIAT
INSPEKTORAT
JENDERAL

BAGIAN BAGIAN BAGIAN


BAGIAN BAGIAN
PROGRAM DAN LAPORAN HASIL LAPORAN HASIL
KEPEGAWAIAN UMUM
PELAPORAN PENGAWASAN I PENGAWASAN II

Subbagian Subbagian
Subbagian Subbagian Subbagian
Analisis Laporan Hasil Analisis Laporan Hasil
Data dan Informasi Umum Kepegawaian Persuratan
Pengawasan I.1 Pengawasan II.1

Subbagian Subbagian Subbagian


Subbagian
Penyusunan Rencana Analisis Laporan Hasil Analisis Laporan Hasil Subbagian
Mutasi dan Promosi
dan Anggaran Pengawasan I.2 Pengawasan II.2 Keuangan

Subbagian Subbagian Subbagian


Subbagian Subbagian
Analisis Laporan Hasil Analisis Laporan Hasil Tata Usaha Pimpinan
Evaluasi dan Pelaporan Pengembangan Pegawai
Pengawasan I.3 Pengawasan II.3 dan Hubungan Masyarakat

Subbagian Subbagian Subbagian


Analisis Laporan Hasil Analisis Laporan Hasil Rumah Tangga dan
Pengawasan I.4 Pengawasan II.4 Perlengkapan

KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
427
INSPEKTORAT
WILAYAH I

Subbagian
Tata Usaha

KELOMPOK
JABATAN FUNGSIONAL
AUDITOR

428
INSPEKTORAT
WILAYAH II

Subbagian
Tata Usaha

KELOMPOK
JABATAN FUNGSIONAL
AUDITOR

429
INSPEKTORAT
WILAYAH III

Subbagian
Tata Usaha

KELOMPOK
JABATAN FUNGSIONAL
AUDITOR

430
INSPEKTORAT
WILAYAH IV

Subbagian
Tata Usaha

KELOMPOK
JABATAN FUNGSIONAL
AUDITOR

431
INSPEKTORAT
WILAYAH V

Subbagian
Tata Usaha

KELOMPOK
JABATAN FUNGSIONAL
AUDITOR

432
INSPEKTORAT
WILAYAH VI

Subbagian
Tata Usaha

KELOMPOK
JABATAN FUNGSIONAL
AUDITOR

433
Lampiran Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I
Nomor : M.HH-05.OT.01.01 Tahun 2010
Tanggal : 30 Desember 2010

BADAN
PEMBINAAN HUKUM
NASIONAL

SEKRETARIAT
BADAN

PUSAT
PUSAT PUSAT
DOKUMENTASI DAN
PENELITIAN DAN PERENCANAAN PUSAT
JARINGAN
PENGEMBANGAN SISTEM PEMBANGUNAN HUKUM PENYULUHAN HUKUM
INFORMASI HUKUM
HUKUM NASIONAL NASIONAL
NASIONAL

434
SEKRETARIAT
BADAN

BAGIAN
BAGIAN BAGIAN
BAGIAN BAGIAN PENGELOLAAN
PROGRAM DAN UMUM
KEPEGAWAIAN KEUANGAN BARANG MILIK
PELAPORAN
NEGARA

Subbagian Subbagian
Subbagian Subbagian Subbagian
Penatausahaan Tata Usaha dan
Data dan Informasi Umum Kepegawaian Pelaksanaan Anggaran
Barang Milik Negara Kearsipan

Subbagian Subbagian
Subbagian Mutasi dan Subbagian Penyimpanan dan Subbagian
Penyusunan Rencana Administrasi Perbendaharaan Penyaluran Barang Rumah Tangga
dan Anggaran Jabatan Fungsional Milik Negara

Subbagian
Subbagian Subbagian Subbagian
Subbagian Penilaian dan
Pemberhentian dan Akuntansi dan Hubungan Masyarakat
Evaluasi dan Pelaporan Penghapusan Barang
Pensiun Pelaporan dan Protokol
Milik Negara

KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
435
PUSAT
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
SISTEM HUKUM NASIONAL

BIDANG BIDANG BIDANG BIDANG


PENELITIAN KELEMBAGAAN PENELITIAN SUBSTANSI PENELITIAN BUDAYA PENGEMBANGAN HUKUM DAN
DAN PENEGAKAN HUKUM HUKUM HUKUM DAN MASYARAKAT FASILITASI PENELITIAN

Subbidang Subbidang Subbidang Subbidang


Penelitian Kelembagaan Hukum Penelitian Kebutuhan Hukum Penelitian Hubungan Hukum Pertemuan Ilmiah dan Kerja
dan Masyarakat Sama Penelitian

Subbidang Subbidang Subbidang Subbidang


Penelitian Penegakan Hukum Penelitian Hukum Positif Penelitian Hukum Tidak Tertulis Fasilitasi Jabatan Fungsional
Peneliti Hukum dan Penelitian

KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL

436
PUSAT
PERENCANAAN
PEMBANGUNAN
HUKUM NASIONAL

BIDANG
BIDANG
BIDANG PENYUSUNAN NASKAH
RENCANA DAN FASILITASI
PERENCANAAN LEGISLASI AKADEMIK PERATURAN
PEMBANGUNAN HUKUM
PERUNDANG-UNDANGAN

Subbidang Subbidang Subbidang


Penyiapan Rencana Penyusunan Program Politik, Hukum, Keamanan
Pembangunan Hukum Legislasi Nasional dan Kesejahteraan Rakyat

Subbidang Subbidang Subbidang


Perencanaan Kerja Sama Fasilitasi Program Perekonomian
Hukum Legislasi Daerah

Subbidang
Fasilitasi Perencanaan
Hukum

KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL

437
PUSAT
DOKUMENTASI DAN JARINGAN
INFORMASI HUKUM NASIONAL

BIDANG BIDANG
OTOMASI DOKUMENTASI JARINGAN INFORMASI BIDANG
HUKUM HUKUM PERPUSTAKAAN HUKUM

Subbidang
Subbidang
Pemberdayaan Jaringan Subbidang
Sistem dan Jaringan Elektronik
Informasi Pengumpulan Koleksi

Subbidang
Database dan Dokumentasi Subbidang Subbidang
Hukum Fasilitasi dan Penguatan Pemeliharaan Koleksi
Jaringan

Subbidang Subbidang
KELOMPOK Penerbitan dan Publikasi Pelayanan Pemustaka
JABATAN Hukum
FUNGSIONAL

438
PUSAT
PENYULUHAN HUKUM

BIDANG
BIDANG BIDANG
PENGEMBANGAN
DESA SADAR HUKUM PEMBUDAYAAN HUKUM
PENYULUHAN HUKUM

Subbidang
Subbidang Subbidang Pemberdayaan Unit
Pemetaan Desa Sadar Hukum Metode Penyuluhan Hukum Pelayanan Hukum

Subbidang Subbidang
Subbidang Penyuluh Hukum Penyuluhan Hukum Langsung
Evaluasi Desa Sadar Hukum

Subbidang Subbidang
Subbidang Sarana Penyuluhan Hukum Penyuluhan Hukum
Fasilitasi Desa Sadar Hukum Tidak Langsung

KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL

439
Lampiran Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I
Nomor : M.HH-05.OT.01.01 Tahun 2010
Tanggal : 30 Desember 2010

BADAN
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
HAK ASASI MANUSIA

SEKRETARIAT
BADAN

PUSAT PUSAT PUSAT


PUSAT
PENELITIAN PENELITIAN PENELITIAN
PENELITIAN DAN
DAN PENGEMBANGAN DAN PENGEMBANGAN DAN PENGEMBANGAN
PENGEMBANGAN HAK-
HAK-HAK EKONOMI, TRANSFORMASI HAK-HAK KELOMPOK
HAK SIPIL DAN POLITIK
SOSIAL DAN BUDAYA KONFLIK KHUSUS

440
SEKRETARIAT
BADAN

BAGIAN
BAGIAN
BAGIAN BAGIAN HUBUNGAN BAGIAN
PROGRAM DAN
KEPEGAWAIAN KEUANGAN MASYARAKAT UMUM
PELAPORAN
DAN INFORMASI

Subbagian
Subbagian Subbagian Subbagian
Subbagian Hubungan Masyarakat
Penyusunan Rencana Pelaksanaan Perlengkapan dan
Umum Kepegawaian dan Protokol
dan Anggaran Anggaran Rumah Tangga

Subbagian
Subbagian Subbagian Subbagian
Subbagian Data, Informasi
Evaluasi dan Perbendaharaan Tata Usaha dan
Mutasi dan Pensiun dan Dokumentasi
Pelaporan dan Akuntansi Perjalanan Dinas

Subbagian
Tata Usaha Pimpinan
KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL

441
PUSAT
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
HAK-HAK SIPIL DAN POLITIK

BIDANG
BIDANG BIDANG
PENGEMBANGAN
PENELITIAN HAK-HAK EVALUASI HAK-HAK SIPIL
HAK-HAK SIPIL DAN
SIPIL DAN POLITIK DAN POLITIK
POLITIK

Subbidang Subbidang
Subbidang
Perencanaan Penelitian Publikasi Hasil
Evaluasi Hasil Penelitian
Hak-hak Sipil dan Politik Penelitian

Subbidang Subbidang
Subbidang Sosialisasi Hasil Evaluasi Penerapan Hasil
Pelaksanaan Penelitian Penelitian Penelitian
Hak-hak Sipil dan Politik

KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL

442
PUSAT
PENELITIAN
DAN PENGEMBANGAN
HAK-HAK EKONOMI, SOSIAL
DAN BUDAYA

BIDANG BIDANG BIDANG


PENELITIAN PENGEMBANGAN EVALUASI
HAK–HAK EKONOMI, HAK-HAK EKONOMI, HAK-HAK EKONOMI,
SOSIAL DAN BUDAYA SOSIAL DAN BUDAYA SOSIAL DAN BUDAYA

Subbidang
Perencanaan Penelitian Subbidang Subbidang
Hak-Hak Ekonomi, Sosial Publikasi Hasil Penelitian Evaluasi Hasil Penelitian
dan Budaya

Subbidang
Subbidang
Pelaksanaan Penelitian Subbidang
Evaluasi Penerapan Hasil
Hak-Hak Ekonomi, Sosial Sosialisasi Hasil Penelitian
Penelitian
dan Budaya

KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL

443
PUSAT
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
TRANSFORMASI KONFLIK

BIDANG BIDANG BIDANG


PENELITIAN PENGEMBANGAN EVALUASI
TRANSFORMASI KONFLIK TRANSFORMASI KONFLIK TRANSFORMASI KONFLIK

Subbidang
Subbidang Subbidang
Perencanaan Penelitian
Publikasi Hasil Penelitian Evaluasi Hasil Penelitian
Transformasi Konflik

Subbidang Subbidang
Subbidang
Pelaksanaan Penelitian Evaluasi Penerapan Hasil
Sosialisasi Hasil Penelitian
Transformasi Konflik Penelitian

KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
444
PUSAT
PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN HAK-HAK
KELOMPOK KHUSUS

BIDANG
BIDANG BIDANG
PENGEMBANGAN
PENELITIAN EVALUASI
HAK-HAK KELOMPOK KHUSUS
HAK-HAK KELOMPOK KHUSUS HAK-HAK KELOMPOK KHUSUS

Subbidang
Subbidang Subbidang
Perencanaan Penelitian
Publikasi Hasil Penelitian Evaluasi Hasil Penelitian
Hak-Hak Kelompok Khusus

Subbidang Subbidang
Subbidang
Pelaksanaan Penelitian Evaluasi Penerapan Hasil
Sosialisasi Hasil Penelitian
Hak-Hak Kelompok Khusus Penelitian

KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
445
Lampiran Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I
Nomor : M.HH-05.OT.01.01 Tahun 2010
Tanggal : 30 Desember 2010

BADAN
PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA
HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

SEKRETARIAT
BADAN

PUSAT PUSAT
PENGEMBANGAN PUSAT PENGEMBANGAN
KEPEMIMPINAN PENGEMBANGAN TEKNIS FUNGSIONAL DAN
DAN MANAJEMEN HAK ASASI MANUSIA

AKIP AIM

KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL

446
SEKRETARIAT
BADAN

BAGIAN
BAGIAN BAGIAN BAGIAN
PROGRAM DAN
KEPEGAWAIAN KEUANGAN UMUM
KERJA SAMA

Subbagian
Subbagian Umum Kepegawaian dan Subbagian
Subbagian
Penyusunan Rencana Administrasi Jabatan Perlengkapan dan
Pelaksanaan Anggaran
dan Anggaran Fungsional Rumah Tangga

Subbagian Subbagian
Subbagian Subbagian
Administrasi Pendidikan Hubungan Masyarakat
Evaluasi dan Pelaporan Perbendaharaan
dan Pelatihan dan Protokol

Subbagian Subbagian Subbagian Subbagian


Kerja Sama Perpustakaan dan Arsip Akuntansi dan Pelaporan Tata Usaha

KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL 447
PUSAT
PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN
DAN MANAJEMEN

BIDANG BIDANG BIDANG


PROGRAM PENYELENGGARAAN EVALUASI DAN PELAPORAN

Subbidang Subbidang Subbidang


Penyusunan Program Pengajaran Evaluasi

Subbidang
Subbidang Subbidang
Administrasi Peserta Pendidikan
Standardisasi dan Metoda Pelaporan
dan Pelatihan

KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL

448
PUSAT
PENGEMBANGAN TEKNIS

BIDANG BIDANG BIDANG


PROGRAM PENYELENGGARAAN EVALUASI DAN PELAPORAN

Subbidang Subbidang Subbidang


Penyusunan Program Pengajaran Evaluasi

Subbidang
Subbidang Subbidang
Administrasi Peserta Pendidikan
Standardisasi dan Metoda Pelaporan
dan Pelatihan

KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL

449
PUSAT
PENGEMBANGAN FUNGSIONAL
DAN HAK ASASI MANUSIA

BIDANG BIDANG BIDANG


PROGRAM PENYELENGGARAAN EVALUASI DAN PELAPORAN

Subbidang Subbidang Subbidang


Penyusunan Program Pengajaran Evaluasi

Subbidang
Subbidang Subbidang
Administrasi Peserta Pendidikan
Standardisasi dan Metoda Pelaporan
dan Pelatihan

KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL

450
Lampiran Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I
Nomor : M.HH-05.OT.01.01 Tahun 2010
Tanggal : 30 Desember 2010

PUSAT
PENGKAJIAN DAN
PENGEMBANGAN KEBIJAKAN

BAGIAN
UMUM

Subbagian Subbagian
Subbagian
Tata Usaha dan Rumah Tangga
Keuangan
Kepegawaian dan Perlengkapan

BIDANG BIDANG
PROGRAM DAN PENGKAJIAN DAN
PELAPORAN PENGEMBANGAN

Subbidang Subbidang
Penyusunan Rencana Pengkajian dan Analisa
dan Anggaran Kebijakan

Subbidang
Subbidang Pengembangan dan
Evaluasi dan Pelaporan Rekomendasi Kebijakan

KELOMPOK Subbidang
JABATAN Dokumentasi dan Perpustakaan
FUNGSIONAL

451
4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 84/P Tahun
2009;

MEMUTUSKAN :
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
Menetapkan : PERATURAN PRESIDEN TENTANG PEMBENTUKAN
NOMOR 47 TAHUN 2009 DAN ORGANISASI KEMENTERIAN NEGARA.
TENTANG
PEMBENTUKAN DAN ORGANISASI KEMENTERIAN NEGARA BAB I
PEMBENTUKAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Pasal 1


Dengan Peraturan Presiden ini dibentuk Kementerian Negara, yang selanjutnya
Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 11 dan Pasal 16 disebut dengan Kementerian sebagai berikut:
Undang Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian 1. Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan;
Negara dan dalam rangka kelancaran penyelenggaraan 2. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian;
pemerintahan negara yang berdaya guna dan berhasil guna, 3. Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat;
dipandang perlu menetapkan Peraturan Presiden tentang 4. Kementerian Sekretariat Negara;
Pernbentukan dan Organisasi Kementerian Negara; 5. Kementerian Dalam Negeri;
6. Kementerian Luar Negeri;
Mengingat : 1. Pasal 4 ayat (1) dan Pasal 17 Undang-Undang Dasar Negara 7. Kementerian Pertahanan;
Republik Indonesia Tahun 1945; 8. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;
2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok 9. Kementerian Keuangan;
Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 10. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral;
1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik 11. Kementerian Perindustrian;
Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan 12. Kementerian Perdagangan;
Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara 13. Kementerian Pertanian;
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan 14. Kementerian Kehutanan;
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 15. Kementerian Perhubungan;
3. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian 16. Kementerian Kelautan dan Perikanan;
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 17. Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 18. Kementerian Pekerjaan Umum;
Nomor 4916); 19. Kementerian Kesehatan;
453
452
20. Kementerian Pendidikan Nasional; Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagaimana
21. Kementerian Sosial; dimaksud dalam Pasal 3 huruf a dan huruf b terdiri atas:
22. Kementerian Agama; 1. Kementerian Dalam Negeri;
23. Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata; 2. Kementerian Luar Negeri;
24. Kementerian Komunikasi dan Informatika; 3. Kementerian Pertahanan;
25. Kementerian Riset dan Teknologi; 4. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;
26. Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah; 5. Kementerian Keuangan;
27. Kementerian Lingkungan Hidup; 6. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral;
28. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak; 7. Kementerian Perindustrian;
29. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi; 8. Kementerian Perdagangan;
30. Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal; 9. Kementerian Pertanian;
31. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional; 10. Kementerian Kehutanan;
32. Kementerian Badan Usaha Milik Negara; 11. Kementerian Perhubungan;
33. Kementerian Perumahan Rakyat; dan 12. Kementerian Kelautan dan Perikanan;
34. Kementerian Pemuda dan Olah Raga. 13. Kementerian Tenaga Kerja dari Transmigrasi;
14. Kementerian Pekerjaan Umum;
15. Kementerian Kesehatan;
BAB III
16. Kementerian Pendidikan Nasional;
KEMENTERIAN
17. Kementerian Sosial;
18. Kementerian Agama;
Bagian Kesatu 19. Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata; dan
Kementerian Yang Menangani Urusan Pemerintahan Yang Nomenklatur 20. Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Kementeriannya Secara Tegas Disebutkan Dalam Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 dan Yang Ruang Lingkupnya Disebutkan Dalam Paragraf 2
Undang -Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Kedudukan, Tugas, dan Fungsi

Paragraf 1
Pasal 24
Umum
Kementerian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Presiden.
Pasal 23
Kementerian yang menangani Urusan Pemerintahan Yang Nomenklatur
Kementeriannya Secara Tegas Disebutkan Dalam Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 dan yang Ruang Lingkupnya Disebutkan Dalam

455
454
Pasal 25 c. pelaksana, yaitu direktorat jenderal;
Kementerian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 mempunyai tugas d. pengawas, yaitu inspektorat jenderal; dan
menyelenggarakan urusan tertentu dalam pemerintahan untuk membantu Presiden e. pendukung, yaitu badan dan/atau pusat.
dalam menyelenggarakan pemerintahan negara. (3) Kementerian Agama, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, dan
Kementerian Keuangan, selain memiliki unsur sebagaimana dimaksud pada
Pasal 26 ayat (2), juga memiliki unsur pelaksana tugas pokok di daerah.
(1) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25,
Kementerian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 angka 1, angka 2, dan
Paragraf 4
angka 3, menyelenggarakan fungsi:
Unsur Pemimpin
a. perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidangnya;
b. pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung
Pasal 28
jawabnya;
c. pengawasan atas pelaksanaan tugas di bidangnya; dan Menteri mempunyai tugas memimpin Kementerian sesuai dengan bidang tugas
d. pelaksanaan kegiatan teknis dari pusat sampai ke daerah. Kementerian.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25,
Kementerian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 angka 4 sampai dengan Paragraf 5
angka 20, menyelenggarakan fungsi: Unsur Pembantu Pemimpin
a. perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidangnya;
b. pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung Pasal 29
jawabnya; (1) Sekretariat Jenderal berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri.
c. pengawasan atas pelaksanaan tugas di bidangnya; (2) Sekretariat Jenderal dipimpin oleh Sekretaris Jenderal.
d. pelaksanaan bimbingan teknis dan supervise atas pelaksanaan urusan
kementerian di daerah; dan Pasal 30
e. pelaksanaan kegiatan teknis yang berskala nasional. Sekretariat Jenderal mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas,
pembinaan dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit organisasi di
Paragraf 3 lingkungan kementerian.
Susunan Organisasi
Pasal 31
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30, Sekretariat
Pasal 27 Jenderal menyelenggarakan fungsi:
(2) Susunan Organisasi Kementerian yang menyelengarakan fungsi sebagaimana a. koordinasi kegiatan Kementerian;
dimaksud dalam Pasal 26 ayat (2) terdiri atas unsur: b. koordinasi dan penyusunan rencana dan program Kementerian;
a. pemimpin, yaitu Menteri;
b. pembantu pemimpin, yaitu sekretariat jenderal;
456 457
c. pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi ketatausahaan, d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi; dan
kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, arsip dan dokumentasi e. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal.
Kementerian;
d. pembinaan dan penyelenggaraan organisasi dan tata laksana, kerja sama, dan
Pasal 36
hubungan masyarakat;
e. koordinasi dan penyusunan peraturan perundang -undangan dan bantuan (1) Jumlah Direktorat Jenderal ditentukan sesuai dengan kebutuhan dan beban
hukum; kerja.
f. penyelenggaraan pengelolaan barang milik/kekayaan negara; dan (2) Direktorat Jenderal terdiri atas Sekretariat Direktorat Jenderal dan paling
g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Menteri. banyak 5 (lima) Direktorat.
(3) Sekretariat Direktorat Jenderal terdiri atas paling banyak 4 (empat) Bagian, dan
Bagian terdiri atas paling banyak 3 (tiga) Subbagian.
Pasal 32 (4) Direktorat terdiri atas paling banyak 5 (lima) Subdirektorat dan 1 (satu)
Subbagian Tata Usaha.
(1) Sekretariat Jenderal terdiri atas paling banyak 5 (lima) Biro.
(5) Subdirektorat terdiri atas 2 (dua) Seksi.
(2) Masing-masing Biro terdiri atas paling banyak 4 (empat) Bagian.
(3) Masing -masing Bagian terdiri atas paling banyak 3 (tiga) Subbagian.
Paragraf 7
Unsur Pengawas
Paragraf 6
Unsur Pelaksana
Pasal 37
Pasal 33 (1) Inspektorat Jenderal berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri.
(1) Direktorat Jenderal berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri. (2) Inspektorat Jenderal dipimpin oleh Inspektur Jenderal.
(2) Direktorat Jenderal dipimpin oleh Direktur Jenderal.
Pasal 38
Pasal 34 Inspektorat Jenderal mempunyai tugas melaksanakan pengawasan intern di
Direktorat Jenderal mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan lingkungan Kementerian.
dan standardisasi teknis di bidangnya.

Pasal 35 Pasal 39
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34, Direktorat Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38, Inspektorat
Jenderal menyelenggarakan fungsi: Jenderal menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan Kementerian di bidangnya; a. penyiapan perumusan kebijakan pengawasan intern;
b. pelaksanaan kebijakan Kementerian di bidangnya; b. pelaksanaan pengawasan intern terhadap kinerja dan keuangan melalui audit,
c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidangnya; reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya;
459
458
c. pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri; a. penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program di bidangnya;
d. penyusunan laporan hasil pengawasan; dan b. pelaksanaan tugas di bidangnya;
e. pelaksanaan administrasi Inspektorat Jenderal. c. pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas di bidangnya; dan
d. pelaksanaan administrasi Badan dan/atau Pusat.
Pasal 40
Pasal 44
(1) Inspektorat Jenderal terdiri atas Sekretariat Inspektorat Jenderal dan paling
banyak 5 (lima) Inspektorat. (1) Badan terdiri atas Sekretariat Badan dan paling banyak 4 (empat) Pusat/Biro.
(2) Sekretariat Inspektorat Jenderal terdiri atas paling banyak 4 (empat) Bagian, (2) Sekretariat Badan terdiri atas paling banyak 4 (empat) Bagian, dan Bagian
dan Bagian terdiri atas 2 (dua) Subbagian. terdiri atas paling banyak 3 (tiga) Subbagian.
(3) Inspektorat terdiri atas 1 (satu) Subbagian Tata Usaha dan Kelompok Jabatan (3) Pusat/Biro terdiri atas kelompok jabatan fungsional dan/atau dapat terdiri atas
Fungsional Auditor. paling banyak 3 (tiga) Bidang/Bagian, dan masing masing Bidang/Bagian
terdiri atas 2 (dua) Subbidang/Subbagian.
(4) Pusat yang tempat kedudukannya tidak satu lokasi dengan tempat kedudukan
Paragraf 8 Sekretariat Badan terdiri atas 1 (satu) Subbagian Tata Usaha atau Bagian Tata
Unsur Pendukung Usaha yang terdiri atas 2 (dua) Subbagian, dan Kelompok Jabatan Fungsional
dan/atau dapat terdiri atas paling banyak 3 (tiga) Bidang yang masing -masing
Pasal 41 Bidang terdiri atas 2 (dua) Subbidang.
(1) Badan berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri.
(2) Badan dipimpin oleh Kepala Badan. Pasal 45
(3) Pusat berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri melalui (1) Jumlah Pusat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41 ayat (3) ditentukan sesuai
Sekretaris Jenderal. dengan kebutuhan dan beban kerja.
(4) Pusat dipimpin, oleh Kepala Pusat. (2) Pusat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas Bagian Tata Usaha dan
Kelompok Jabatan Fungsional dan/atau dapat terdiri atas paling banyak 3 (tiga)
Pasal 42 Bidang.
(3) Bagian Tata Usaha terdiri atas paling banyak 3 (tiga) Subbagian.
Badan dan/atau Pusat mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan
(4) Bidang terdiri atas paling banyak 3 (tiga) Subbidang.
pengembangan di bidangnya dan/atau penegembangan sumber daya manusia
dan/atau pengelolaan data dan informasi dan/atau kegiatan lain dalam rangka
pemberian dukungan pemikiran dan rekomendasi, serta peningkatan kapasitas
sumber daya di lingkungan Kementerian.

Pasal 43
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42, Badan
dan/atau Pusat menyelenggarakan fungsi:
460 461
Paragraf 9 tertulis dari Menteri yang membidangi urusan pendayagunaan aparatur negara
Staf AHLI dan reformasi birokrasi.

Pasal 46 BAB V
(1) Menteri dibantu oleh Staf Ahli, yang merupakan satu kesatuan dalam susunan STAF KHUSUS MENTERI
organisasi Kementerian.
(2) Menteri dibantu oleh paling banyak 5 (lima) Staf Ahli. Pasal 71
(3) Staf Ahli berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri dan secara (1) Di lingkungan Kementerian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 dapat
administratif dikoordinasikan oleh Sekretaris Jenderal. diangkat paling banyak 3 (tiga) orang Staf Khusus Menteri yang selanjutnya
(4) Staf Ahli mempunyai tugas memberikan telaahan kepada Menteri mengenai disebut Staf Khusus.
masalah tertentu sesuai bidang keahliannya. (2) Staf Khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertanggung jawab kepada
Menteri.
Bagian Ketiga Pasal 72
Lain-Lain
Staf Khusus mempunyai tugas memberikan saran dan pertimbangan kepada
Menteri sesuai penugasan Menteri dan bukan merupakan bidang tugas unsur-unsur
Pasal 66 organisasi Kementerian.
(1) Pelaksana tugas pokok di daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat
(1) huruf f adalah instansi vertikal yang dibentuk sesuai dengan peraturan
perundang-undangan dan ditetapkan dengan Peraturan Presiden.
(2) Pelaksana tugas pokok di luar negeri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27
ayat (1) huruf f adalah perwakilan Republik Indonesia di luar negeri yang Pasal 73
dibentuk sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (1) Staf Khusus dalam melaksanakan tugasnya wajib menerapkan prinsip
koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi yang baik dengan unit organisasi di
Pasal 67 lingkungan Kementerian.
(1) Untuk melaksanakan tugas teknis operasional dan/atau tugas teknis penunjang (2) Tata kerja Staf Khusus diatur oleh Sekretaris Kementerian Koordinator atau
tertentu, Kementerian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 secara selektif Sekretaris Jenderal atau Sekretaris Kementerian.
dapat membentuk Unit Pelaksana Teknis.
(2) Pedoman organisasi Unit Pelaksana Teknis sebagaimana dimaksud pada ayat Pasal 74
(1) ditetapkan oleh Menteri yang membidangi urusan pendayagunaan aparatur (1) Pengangkatan Staf Khusus ditetapkan dengan Keputusan Menteri.
negara dan reformasi birokrasi. (2) Staf Khusus dapat berasal dari pegawai negeri atau bukan pegawai negeri.
(3) Unit Pelaksana Teknis Kementerian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) (3) Pegawai negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri dari Pegawai
ditetapkan oleh Menteri yang bersangkutan setelah mendapat persetujuan Negeri Sipil, Anggota Tentara Nasional Indonesia, dan Anggota Kepolisian
Negara Republik Indonesia.

462 463
Pasal 80
Pasal 75 Segala biaya bagi pelaksanaan tugas Staf Khusus dibebankan Anggaran
(1) Pegawai negeri yang diangkat menjadi Staf Khusus diberhentikan dari jabatan Pendapatan dari Belanja Negara.
organiknya selama menjadi Staf Khusus tanpa kehilangan statusnya sebagai
pegawai negeri. BAB VI
(2) Pegawai negeri yang diangkat menjadi Staf Khusus tetap menerima gaji TATA KERJA
sebagai pegawai negeri.
(3) Pegawai negeri yang diangkat sebagai Staf Khusus dinaikkan pangkatnya setiap
kali setingkat lebih tinggi tanpa terikat jenjang pangkat, sesuai dengan Pasal 81
peraturan perundang-undangan. Menteri Koordinator dan Menteri dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, wajib
bekerja sama di bawah pimpinan Presiden.
Pasal 76
(1) Pegawai negeri yang berhenti atau telah berakhir masa baktinya sebagai Staf Pasal 82
Khusus, diaktifkan kembali sebagai pegawai negeri sesuai peraturan perundang Menteri Koordinator dan Menteri dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, wajib
-undangan. menerapkan sistem akuntabilitas kinerja aparatur.
(2) Pegawai negeri yang diangkat menjadi Staf Khusus diberhentikan dengan
hormat sebagai pegawai negeri apabila telah mencapai batas usia pensiun dan
diberikan hak-hak kepegawaiannya sesuai dengan peraturan perundang- Pasal 86
undangan. Semua unsur di lingkungan Kementerian dalam melaksanakan tugasnya masing-
masing wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi, baik
Pasal 77 dalam lingkungan Kementerian sendiri, maupun dalam hubungan antar
Kementerian dengan lembaga lain yang terkait.
Hak keuangan dan fasilitas lainnya bagi Staf Khusus diberikan setinggi- tingginya
setingkat dengan jabatan struktural eselon I.b.
Pasal 87
Pasal 78 Semua unsur di lingkungan Kementerian wajib menerapkan sistem pengendalian
(1) Masa bakti Staf Khusus paling lama sama dengan masa jabatan Menteri yang intern di lingkungan masing-masing.
bersangkutan.
(2) Staf Khusus apabila berhenti atau telah berakhir masa baktinya tidak diberikan Pasal 88
pensiun dan uang pesangon. Setiap pimpinan satuan organisasi bertanggung jawab memimpin dan
mengkoordinasikan bawahan masing-masing dan memberikan pengarahan serta
Pasal 79 petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahan.
Staf Khusus mendapat dukungan administrasi dari Sekretariat Kementerian
Koordinator atau Sekretariat Jenderal atau Sekretariat Kementerian.

464 465
Pasal 89 Pasal 93
Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan (1) Pejabat struktural eselon I diangkat dan diberhentikan oleh Presiden atas usul
bertanggung jawab kepada atasan masing-masing dan menyampaikan laporan Menteri yang bersangkutan.
berkala tepat pada waktunya. (2) Pejabat struktural eselon II ke bawah diangkat dan diberhentikan oleh Menteri
yang bersangkutan.
Pasal 90 (3) Pejabat struktural eselon III ke bawah dapat diangkat dan diberhentikan oleh
Dalam melaksanakan tugas, setiap pimpinan satuan organisasi wajib melakukan Pejabat yang diberi pelimpahan wewenang oleh Menteri yang bersangkutan.
pembinaan dan pengawasan terhadap satuan organisasi di bawahnya.

BAB VII BAB VIII


ESELON, PENGANGKATAN, DAN PEMBERHENTIAN ADMINISTRASI DAN PEMBIAYAAN

Pasal 91 Pasal 94
(1) Wakil Menteri, Sekretaris Kementerian Koordinator, Sekretaris Jenderal, Pembinaan dan pengelolaan administrasi kepegawaian, keuangan, perlengkapan,
Sekretaris Kementerian, Deputi, Direktur Jenderal, Inspektur Jenderal, dan kearsipan, dokumentasi, dan persandian diselenggarakan oleh masing-masing
Kepala Badan adalah jabatan struktural eselon I.a. Kementerian.
(2) Staf Ahli adalah jabatan struktural eselon I.b atau serendah-rendahnya eselon Pasal 95
Il.a.
Segala pembiayaan yang diperlukan bagi pelaksanaan tugas masing-masing
(3) Kepala Biro, Direktur, Asisten Deputi, Kepala Pusat, Inspektur, Sekretaris
Kementerian dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
Direktorat Jenderal, Sekretaris Badan, dan Sekretaris Inspektorat Jenderal
adalah jabatan struktural eselon II.a.
(4) Kepala Bagian, Kepala Bidang, dan Kepala Subdirektorat adalah jabatan
BAB IX
struktural eselon III.a.
KETENTUAN LAIN-LAIN
(5) Kepala Subbagian, Kepala Subbidang, dan Kepala Seksi adalah jabatan
struktural eselon IV.a.
Pasal 96
Pasal 92 Pada Kementerian dapat ditetapkan jabatan fungsional tertentu selain jabatan
(1) Kepala Unit Pelaksana Teknis adalah jabatan struktural setinggi-tingginya fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21, Pasal 40, dan Pasal 64.
eselon Ill.a.
(2) Bagi Unit Pelaksana Teknis yang pada saat berlakunya Peraturan Presiden ini Pasal 97
telah ditetapkan sebagai jabatan struktural eselon II.a atau eselon II.b tetap Dikecualikan dari ketentuan Pasal 32, Pasal 36, Pasal 40, Pasal 44, dan Pasal 45
berlaku dan akan dilakukan evaluasi. dalam Peraturan Presiden ini, bagi Kementerian yang membidangi urusan luar
negeri, pertahanan, hukum, hak asasi manusia, keuangan, dan agama, jumlah unit
organisasinya ditetapkan sebagai berikut:
466 467
Pasal 99
3. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Pejabat struktural eselon I.a yang dialihtugaskan pada jabatan Staf Ahli tetap
a. Sekretariat Jenderal terdiri atas paling banyak 6 (enam) Biro, masing- diberikan eselon I.a.
masing Biro dapat terdiri atas paling banyak 5 (lima) Bagian, dan masing -
masing Bagian terdiri atas paling banyak 4 (empat) Subbagian. Pasal 100
b. Inspektorat Jenderal terdiri atas: Kedudukan, tugas, dan fungsi Kementerian serta susunan organisasi, tugas, dan
1) Sekretariat Inspektorat Jenderal terdiri atas paling banyak 5 (lima) fungsi eselon I pada masing -masing Kementerian ditetapkan dengan Peraturan
Bagian, dan masing-masing Bagian terdiri atas paling banyak 4 (empat) Presiden atas usul Menteri yang bersangkutan setelah mendapat pertimbangan
Subbagian; dan tertulis dari Menteri yang membidangi urusan pendayagunaan aparatur negara dan
2) Inspektorat paling banyak 6 (enam), dan masing-masing Inspektorat reformasi birokrasi.
terdiri atas I (satu) Subbagian Tata Usaha dan Kelompok Jabatan
Fungsional Auditor. Pasal 101
c. Direktorat Jenderal terdiri atas:
(1) Perumusan tugas, fungsi, susunan organisasi, dan tata kerja Kementerian lebih
1) Sekretariat Direktorat Jenderal terdiri atas paling banyak 5 (lima)
lanjut ditetapkan oleh Menteri yang bersangkutan setelah mendapat persetujuan
Bagian, dan masing-masing Bagian terdiri atas paling banyak 4 (empat)
tertulis dari Menteri yang membidangi urusan pendayagunaan aparatur negara
Subbagian; dan
dan reformasi birokrasi.
2) Direktorat paling banyak 6 (enam), masing-masing Direktorat terdiri
(2) Salinan Peraturan Menteri tentang Organisasi dan Tata Kerja sebagaimana
atas paling banyak 5 (lima) Subdirektorat dari Subbagian Tata Usaha,
dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada Presiden dan Menteri yang
dan masing-masing Subdirektorat terdiri atas paling banyak 4 (empat)
membidangi urusan pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi,
Seksi.
selambat-larnbatriya I (satu) bulan setelah ditetapkan.
d. Badan terdiri atas:
1) Sekretariat Badan terdiri atas paling banyak 5 (lima) Bagian, dan
masing-masing Bagian terdiri atas paling banyak 3 (tiga) Subbagian;
BAB X
dan
KETENTUAN PERALIHAN
2) Pusat paling banyak 4 (empat), masing-masing Pusat terdiri atas
kelompok jabatan fungsional dan/atau dapat terdiri atas paling banyak 5
(lima) Bidang, dan masing-masing Bidang terdiri atas paling banyak 4
Pasal 103
(empat) Subbidang.
e. Pusat yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri terdiri (1) Pada saat mulai berlakunya Peraturan Presiden ini, seluruh organisasi di
atas Bagian Tata Usaha yang terdiri atas paling banyak 3 (tiga) Subbagian, lingkungan Kementerian Negara sebagaimana dimaksud dalam Peraturan
dan Kelompok Jabatan Fungsional dan/atau dapat terdiri atas paling banyak Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan
3 (tiga) Bidang, masing masing Bidang terdiri atas paling banyak 3 (tiga) Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia
Subbidang. sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden
Nomor 20 Tahun 2008 tetap menjalankan tugas dan fungsinya sampai dengan

468 469
terbentuknya organisasi Kementerian secara terinci berdasarkan Peraturan Pasal 107
Presiden ini. Peraturan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
(2) Pada saat mulai berlakunya Peraturan Presiden ini, seluruh jabatan yang ada
beserta pejabat yang memangku jabatan di lingkungan Kementerian Negara
berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Ditetapkan di Jakarta
Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara pada tanggal 3 Nopember 2009
Republik Indonesia sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2008 tetap melaksanakan tugas dan fungsi
Kementerian sampai dengan diatur kembali berdasarkan Peraturan Presiden ini. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ttd,
Pasal 104
Seluruh peraturan pelaksanaan dari Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 DR.H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO
tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2008 dinyatakan tetap
berlaku sepanjang tidak bertentangan dan/atau belum diubah atau diganti dengan
peraturan baru berdasarkan Peraturan Presiden ini.
Salinan sesuai dengan aslinya

Pasal 105 SEKRETARIAT KABINET RI


Penyesuaian terhadap Peraturan Presiden ini diselesaikan dalam jangka waktu Deputi Sekretaris Kabinet
paling Iambat 6 (enam) bulan sejak ditetapkannya Peraturan Presiden ini. Bidang Hukum,

ttd
BAB XI
KETENTUAN PENUTUP Dr.M. Iman Santoso

Pasal 106
Dengan berlakunya Peraturan Presiden ini, maka Peraturan Presiden Nomor 9
Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah beberapa kali
diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2008, dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku..
470 471
MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN PRESIDEN TENTANG KEDUDUKAN,


TUGAS, DAN FUNGSI KEMENTERIAN NEGARA SERTA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI ESELON I
NOMOR 24 TAHUN 2010 KEMENTERIAN NEGARA.
TENTANG

KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI KEMENTERIAN NEGARA SERTA Bagian Keempat


SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, DAN FUNGSI ESELON I Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
KEMENTERIAN NEGARA
Pasal 142
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA (1) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Presiden.
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, (2) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dipimpin oleh Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia.
Menimbang : bahwa sebagai tindak lanjut Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun
2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara, Pasal 143
dan untuk menjamin terselenggaranya tugas pemerintahan, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia mempunyai tugas menyelenggarakan
dipandang perlu menetapkan Peraturan Presiden tentang urusan di bidang hukum dan hak asasi manusia dalam pemerintahan untuk
Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara.
Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian
Negara; Pasal 144
Mengingat : 1. Pasal 4 ayat (1) dan Pasal 17 Undang-Undang Dasar Negara Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 143, Kementerian
Republik Indonesia Tahun 1945; Hukum dan Hak Asasi Manusia menyelenggarakan fungsi:
2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian a. perumusan, penetapan dan pelaksanaan kebijakan di bidang hukum dan hak
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 asasi manusia;
Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia b. pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab
Nomor 4916); Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;
3. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang c. pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Hukum dan
Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara; Hak Asasi Manusia;
4. Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009; d. pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia di daerah;
e. pelaksanaan kegiatan teknis yang berskala nasional; dan
f. pelaksanaan kegiatan teknis dari pusat sampai ke daerah.
MEMUTUSKAN …
473
472
Pasal 145 d. pembinaan dan penyelenggaraan organisasi dan tata laksana, kerja sama, dan
Susunan organisasi eselon I Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia terdiri hubungan masyarakat;
atas: e. koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan dan bantuan
a. Sekretariat Jenderal; hukum;
b. Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan; f. penyelenggaraan pengelolaan barang milik/kekayaan negara; dan
c. Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum; g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi
d. Direktorata Jenderal Pemasyarakatan; Manusia.
e. Direktorat Jenderal Imigrasi;
f. Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual; Pasal 148
g. Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia; Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan mempunyai tugas merumuskan
h. Inspektorat Jenderal; serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang peraturan
i. Badan Pembinaan Hukum Nasional; perundang-undangan.
j. Badan Penelitian dan Pengembangan Hak Asasi Manusia;
k. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Hukum dan Hak Asasi Manusia; Pasal 149
l. Staf Ahli Bidang Perekonomian dan Hubungan Luar Negeri; Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalm Pasal 148, Direktorat
m. Staf Ahli Bidang Politik, Sosial, dan Keamanan; Jenderal Peraturan Perundang-undangan menyelenggarakan fungsi:
n. Staf Ahli Bidang Hukum Lingkungan dan Pertanahan; a. perumusan kebijakan di bidang peraturan perundang-undangan;
o. Staf Ahli Bidang Pengembangan Budaya Hukum; dan b. pelaksanaan kebijakan di bidang peraturan perundang-undangan;
p. Staf Ahli Bidang Pelanggaran Hak Asasi Manuisa. c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang peraturan
perundang-undangan;
Pasal 146 d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang peraturan perundang-
Sekretariat Jenderal mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas, undangan; dan
pembinaan dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit organisasi di e. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan.
lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Pasal 150
Pasal 147 Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum mempunyai tugas merumuskan
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 146, Sekretariat serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang administrasi
Jenderal menyelenggarakan fungsi: hukum umum.
a. koordinasi kegiatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;
b. koordinasi dan penyusunan rencana dan program Kementerian Hukum dan Hak Pasal 151
Asasi Manusia; Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 150, Direktorat
c. pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi ketatausahaan, Jenderal Administrasi Hukum Umum menyelenggarakan fungsi:
kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, arsip dan dokumentasi a. perumusan kebijakan di bidang administrasi hukum umum;
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia; b. pelaksanaan kebijakan di bidang adminstrasi hukum umum;

474 475
c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang adminstrasi hukum Pasal 156
umum; Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual mempunyai tugas merumuskan serta
d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang administrasi hukum umum; melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang hak kekayaan
dan intelektual.
e. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum.
Pasal 157
Pasal 152 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 156, direktorat
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan mempunyai tugas merumuskan serta Jenderal Hak Kekayaan Intelektual menyelenggarakan fungsi:
melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang pemasyarakatan. a. perumusan kebijakan di bidang hak kekayaan intelektual;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang hak kekayaan intelektual;
Pasal 153 c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang hak kekayaan
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 152, Direktorat intelektual;
Jenderal Pemasyarakatan menyelenggarakan fungsi: d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang hak kekayaan intelektual;
a. perumusan kebijakan di bidang pemasyarakatan; dan
b. pelaksanaan kebijakan di bidang pemasyarakatan; e. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual.
c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pemasyarakatan;
d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pemasyarakatan; dan Pasal 158
e. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan. Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia mempunyai tugas merumuskan serta
melaksanakn kebijakan dan standardisasi teknis di bidang hak asasi manusia.
Pasal 154
Direktorat Jenderal Imigrasi mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan Pasal 159
kebijakan dan standardisasi teknis di bidang imigrasi. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 158, Direktorat
Jenderal Hak Asasi Manusia menyelenggarakan fungsi:
Pasal 155 a. perumusan kebijakan di bidang hak asasi manusia;
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 154, Direktorat b. pelaksanaan kebijakan di bidang hak asasi manusia;
Jenderal Imigrasi menyelenggarakan fungsi: c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang hak asasi manusia;
a. perumusan kebijakan di bidang imigrasi; d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang hak asasi manusia; dan
b. pelaksanakan kebijakan di bidang imigrasi; e. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia.
c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang imigrasi;
d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang imigrasi; dan
e. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Imigrasi.

476 477
Pasal 160 Pasal 165
Inspektorat Jenderal mempunyai tugas melaksanakan pengawasan intern di Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 164, Badan
lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Penelitian dan Pengembangan Hak Asasi Manusia menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program penelitian dan
Pasal 161 pengembangan di bidang hak asasi manusia;
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 160, Inspektorat b. pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang hak asasi manusia;
Jenderal menyelenggarakan fungsi: c. pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan penelitian dan pengembangan
a. penyiapan perumusan kebijakan pengwasan intern di lingkungan Kementerian di bidang hak asasi manusia; dan
Hukum dan Hak Asasi Manusia. d. pelaksanaan administrasi Badan Penelitian dan Pengembangan Hak Asasi
b. pelaksanaan pengawasan intern di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Manusia.
Asasi Manusia terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi,
pemantauan dan kegiatan pengawasan lainnya; Pasal 166
c. pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri Hukum Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Hukum dan Hak Asasi Manusia
dan Hak Asasi Manusia; mempunyai tugas melaksanakan pengembangan sumber daya manusia di bidang
d. penyusunan laporan hasil pengawasan di lingkungan Kementerian Hukum dan hukum dan hak asasi manusia.
Hak Asasi Manusia; dan
e. pelaksanaan administrasi Inspektorat Jenderal. Pasal 167
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 166, Badan
Pasal 162 Pengembangan Sumber Daya Manusia Hukum dan Hak Asasi Manusia
Badan Pembinaan Hukun Nasional mempunyai tugas melaksanakan pembinaan menyelenggarakan fungsi:
hukum nasional. a. penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program pengembangan sumber
daya manusia di bidang hukum dan hak asasi manusia;
Pasal 163 b. pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia di bidang hukum dan hak
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 162, Badan asasi manusia;
Pembinaan Hukum Nasional menyelenggarakan fungsi : c. pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pengembangan sumber daya
a. penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program pembinaan hukum nasional; manusia di bidang hukum dan hak asasi manusia; dan
b. pelaksanaan pembinaan hukun nasional; d. pelaksanaan administrasi Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Hukum
c. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan pembinaan hukum nasional; dan Hak Asasi Manusia.
dan
d. pelaksanaan administrasi Badan Pembinaan Hukum Nasional. Pasal 168
(1) Staf Ahli Bidang Perekonomian dan Hubungan Luar Negeri mempunyai tugas
Pasal 164 memberikan telaahan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusiamengenai
Badan Penelitian dan Pengembangan Hak Asasi Manusia mempunyai tugas masalah perekonomian dan hubungan luar negeri;
melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang hak asasi manusia.

478 479
(2) Staf Ahli Bidang Politik, Sosial, dan Keamanan mempunyai tugas memberikan Peraturan Presiden ini dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan
telaahan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia mengenai masalah dan/atau belum diubah atau diganti dengan peraturan yang baru berdasarkan
politik, sosial, dan keamanan. Peraturan Presiden ini.
(3) Staf Ahli Bidang Hukum Lingkungan dan Pertanahan mempunyai tugas
memberikan telaahan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia BAB VI
mengenai masalah hukum lingkungan dan pertanahan. KETENTUAN PENUTUP
(4) Staf Ahli Bidang Pengembangan Budaya Hukum mempunyai tugas Pasal 709
memberikan telaahan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Dengan berlakunya Peraturan Presiden ini, maka Peraturan Presiden Nomor 10
mengenai masalah pengembangan budaya hukum..
Tahun 2005 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara
(5) Staf Ahli Bidang Pelanggaran Hak Asasi Manusia mempunyai tugas
Republik Indonesia sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
memberikan telaahan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Peraturan Presiden Nomor 50 Tahun 2008, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
mengenai masalah pelanggaraan hak asasi manusia.
Pasal 710
BAB IV
KETENTUAN LAIN-LAIN Peraturan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Pasal 706
Perubahan kedudukan, tugas, fungsi Kementerian Negara serta susunan organisasi, Ditetapkan di Jakarta
tugas, dan fungsi eselon I Kementerian Negara ditetapkan dengan Peraturan pada tanggal 14 April 2010
Presiden setelah diusulkan oleh Menteri yang membidangi urusan pendayagunaan
aparatur negara dan reformasi birokrasi kepada Presiden berdasarkan usul dari PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
masing-masing Menteri Koordinator/Menteri/Menteri Negara yang bersangkutan.
ttd,
Pasal 707
Rincian tugas, fungsi, susunan organisasi, dan tata kerja pada masing-masing DR.H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO
Kementerian Negara ditetapkan oleh Menteri Koordinator/Menteri/Menteri Negara
yang bersangkutan setelah mendapat persetujuan tertulis dari Menteri yang Salinan sesuai dengan aslinya
membidangi urusan pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi.
SEKRETARIAT KABINET RI
BAB V Deputi Sekretaris Kabinet
KETENTUAN PERALIHAN Bidang Hukum,
Pasal 708
Ttd
Peraturan Menteri yang merupakan pelaksanaan dari Peraturan Presiden Nomor 10
Tahun 2005 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara
Dr.M.Iman Santoso
Republik Indonesia sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Peraturan Presiden Nomor 50 Tahun 2008 yang tidak bertentangan dengan

480 481
salinannya agar disampaikan kepada Kementerian Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
Dalam rangka pelaksanaan Peraturan tersebut, segala sesuatu yang
menyangkut biaya agar memanfaatkan anggaran yang tersedia di Kementerian
MENTERI NEGARA
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA Hukum dan HAM, sedangkan mengenai pegawai agar memanfaatkan Pegawai
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA Negeri Sipil yang ada di Kementerian Hukum dan HAM atau instansi Pemerintah
lainnya di luar Kementerian Hukum dan HAM, yang dalam pelaksanaannya agar
berkoordinasi dengan Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Nomor : B/1955/M.PAN-RB/8/2010 31 Agustus 2010
Lampiran : 1 (satu) berkas) Reformasi Birokrasi dan/atau Badan Kepegawaian Negara.
Hal : Organisasi dan Tata Kerja
Rekapitulasi unit organisasi dan eselon dalam Rancangan Peraturan
Kementerian Hukum dan HAM
tersebut, adalah sebagaimana tercantum dalam daftar terlampir.
Berkaitan dengan penetapan organisasi tersebut perlu kami tegaskan bahwa
Kepada Yth.
Menteri Hukum dan HAM dalam rangka peningkatan profesionalisme aparatur, agar dilakukan optimalisasi
di
pemanfaatan jabatan fungsional yang telah ada.
Jakarta
Atas kerja sama dan perhatian Saudara Menteri, disampaikan terima kasih.
Sehubungan dengan surat Saudara Nomor: M.II.OT.01.01-04 tanggal 7 Mei
2010 perihal Usulan Penataan Organisasi dan Tata Kerja di Lingkungan
Kementerian Hukum dan HAM serta sebagai tindak lanjut Peraturan Presiden
Nomor 47 Tahun 2009 dan Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010, dengan ini
disampaikan bahwa pada prinsipnya kami dapat menyetujui usulan Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Hukum dan HAM.
Tembusan Yth.:
Bersama ini disampaikan kembali Rancangan Peraturan Menteri Hukum 1. Kepala Badan Kepegawaian Negara;
2. Kepala Lembaga Administrasi Negara
dan HAM, yang telah disempurnakan sesuai dengan pola yang berlaku, untuk
3. Direktur Jenderal Anggaran, Kementerian Keuangan.
selanjutnya dapat ditetapkan menjadi Peraturan Menteri Hukum dan HAM dan
483
482
Lampiran Surat Men.PAN dan RB
Nomor : B/1955/M.PAN-RB/8/2010
Tanggal : 31 Agustus 2010

REKAPITULASI UNIT ORGANISASI DAN ESELON


DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
ESELON
NO UNIT ORGANISASI
I.a I.b II.a III.a IV.a
1. Sekretariat Jenderal 1 - 6 28 98
2. Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan 1 - 6 25 52
3. Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum 1 - 6 22 67
4. Direktorat Jenderal Pemasyarakatan 1 - 7 29 92
5. Direktorat Jenderal Imigrasi 1 - 7 29 85
6. Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual 1 - 7 28 70
7. Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia 1 - 6 25 68
8. Inspektorat Jenderal 1 - 7 5 24
9. Badan Pembinaan Hukum Nasional 1 - 5 18 47
10. Badan Penelitian dan Pengembangan Hak Asasi Manusia 1 - 5 17 35
Badan Pengembangan SDM Hukum dan Hak Asasi 1 - 4 13 30
11.
Manusia
12. Staf Ahli - 5 - - -
13. Pusat Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan - - 1 3 8
Jumlah 11 5 67 242 676

484

Anda mungkin juga menyukai