Anda di halaman 1dari 4

KONSELING KESEHATAN REMAJA BAGI TENAGA KESEHATAN

I. KONSELING KESEHATAN REMAJA


A. Latar belakang
Untuk membantu remaja menyelesaikan masalah secara tanggung jawab diperlukan
keberpihakan terhadap remaja. Salah satu bentuk kegiatan pelayanan kesehatan
perduli remaja (PKPR) yang dapat membantu remaja dalam menyelesaikan masalah
yang dihadapi dengan pemahaman, empati dan dukungan kepada remaja adalah
melalui konseling kesehatanya
B. Pengertian
Konseling adalah suatu hubungan dimana sedikitnya satu diantara pihak pihak yang
terlibat mempunyai maksud membantu pihak lain untuk meningkatkan
perkembangan dirinya, kedewasaannya, kemampuan berfungsi dan menghadapi
hidup dengan lebih baik.
Konseling kesehatan remaja adalah konseling yang diberikan oleh konselor kepada
seorang klien remaja atau kelompok remaja yang membutuhkan teman bicara untuk
mengenali dan memecahkan masalahnya.
Konseling kesehatan remaja dapat memanfaatkan media komunikasi atau teknologi
yang ada ( email, sms, webside, radio/TV)
C. Tujuan
1) Membantu remaja agar mampu memahami masalahnya
2) Memberikan informasi pada remaja
3) Mendorong remaja menemukan berbagai alternatif penyelesaian masalah
4) Membantu remaja untuk mengambil keputusan sendiri dan bertanggung
jawab pada keputusannya
5) Memberi dukungan emosi, mengurangi kekhawatiran dan penderiataan.

II. KOMPONEN KONSELING KESEHATAN REMAJA


A. Klien remaja
Klien remaja adalah remaja yang membutuhkan bantuan untuk menyelesaikan
masalah masalah terkait kesehatannya baik fisik maupun psikososial
B. Konselor
1) Pengertian
Konselor yaitu orang yang dilatih untuk membantu memahami
permasalahan yang hadapi oleh orang lain, mengidentifikasi dan
mengembangkan alternatif pemecahan masalah dan mampu membuat
orang lain tersebut mengambil keputusan atas permasalahannya.
2) Tugas
 Sebagai pendengar yang baik
 Meningkatkan kewaspadaan remaja terhadap informasi yang kurang
bertanggunga jawab
 Meningkatkan pengetahuan rema
 Menemukan sedini ungkin masalah kesehatan remaja
 Membantu menyelesaikan masalah remaja SESUAI dengan
kemampuan
 Memberi pengetahuan yang benar ttg kesehatan remaja
 Merujuk keahli yang terkait dg masalah remaja pada kasus diluar
kemampuan
3) Syarat
 Mempunyai minat dn motivasi yg kuat untuk menolong remaja
 Memahami karakteristik tumbuh kembang remaja
 Memiliki wawasan yang luas dan pengetahuan dlm bidang
kesehatan
 Menyediakan waktu
 Mampu memegang kode etik profesi
4) Kompetensi
 Pengetahuan
Pengetahuan yang perlu dimiliki konselor sebaya mengenai
karakteristik remaja dan masalah kesehatn yang teman sebaya
hadapi terutama terkait dengan perilaku beresiko, seperti masalah
pacaran, kesulitan belajar, perilaku seksual, kesehatn reproduksi
secara umum, HIV-AIDS, infeksi menular seksual(IMS), kehamilan
tdak diinginkan, dll
 Sikap sikap
 Empatimemahami apa yang dirasakan oleh klien sebaya tetapi
masih dapat memisahkan perasaan itu dengan diri sendiri
 Kongruensi memahami diri sendiri
 Penerimaan tanpa sarat menghargai dan menerima nilai nilai
klien sebaya yang bisa jadi berbeda dengan nilai nilai yang
konselor miliki seperti nilai nlai berpacaran, menyontek,
kesopanan,dll

 Ketrampilan mendengar aktif dan komunikasi verbal nonverbal


 mendengar aktif
 bukan hanya sekedar mendengar melainkan juga
menyimak dan mampu menyampaikan kembali apa yang
didengar.
 Manfaat mendengar aktif: persamaan persepsi,
menghargai, mencegah rasa marah, membantu mengingat,
menjaga hubungan baik
 Parafrasingpernyataan isi pesan klien dengan kata kata
konselor sendiri
 Refleksi perasaan  menangkap dan mengemukakan isi
perasaan klien sebaya dalam bentuk kata kata konselor,
membantu klien menemukan perasaannya dibalik pessan
verbal.
 Refleksi mana gabungan refleksi isi dan refleksi perasaan
 Komunikasi verbal non verbal
Yang perlu dihindari saat komunikasi verbal:

 Menghakimi”kamu belum mengerti juga?”


 Memberi solusi”akan lebih baik bila kamu..”, “kamu
seharusnya....”
 Menghindar:
 Membelokan apa yg kamu lakukan sekarang?
 Argumen logik  satu satunya cara agar tidak tertular
adalah tidak....
 Menentramkan  ya sudah badai pasti berlalu
Komunikasi nonverbal
 Gerakan dan posisi tubuh
 Ekspresi
 Suara
 Kontak mata
 sentuhan
C. Suasana/ atmosfir konseling kesehatan remaja
 Adanya kepercayaan antara konselor dan klien sebaya, keterbukaan dan
kejujuran dalam mengekspresikan diri
 Tempat yg nyaman, aman, terjamin kerahasiaan, tenang dan tidak ribut
 Dilaksanakan dalam suasana santai, dan tidak terburu buru

III. PROSES KONSELING KESEHATAN REMAJA


A. Greet – Salam
 Tujuan  membangun hubungan untuk mencairkan suasana agar klien
merasa aman dan nyaman dalam mengemukakan masalah.
 Yang perlu diperhatikan konselor memberi salam terlebih dahulu,
menunjukan sikap dan perilaku berempati dan mengerti perasaan klien.

B. Ask – Tanyakan
 Tujuan
a. Mengetahui secara mendalam ttg perasaan, situasi,dan alasan klien mencari
bantuan
b. mengidentifikasi masalah
 Yang perlu diperhatikan
a. Ajukan pertanyaan dengan tenang
b. Jangan memaksa
c. Biarka klien bercerita
d. Konselor menggali permasalahan
e. Memahami perilaku

C. Tell – Ungkapkan
 Tujuan  memberikan informasi sesuai kebutuhan klien sebaya
 Yang perlu diperhatikan 
a. hindari informasi yang tidak perlu
b. Gunakan media KIE
c. Hindari penggunaan istilah bahasa asing atau medis

D. Help – banTU
 Tujuan mendiskusikan alternatif pemecahan masalah beserta
konsekuensinya sehingga klien sebayabe bisa membuat keputusan.
 Yang perlu diperhatikan 
a. Beri kesempatan klien sebaya untuk mencari jalan keluar dan hargai
pendapatnya
b. Bantu klien mencari alternatif pemecahan dan mempertimbangkan segi
baik buruknya
c. Tawarkan bberapa cara yang dapat dilakukan dalam memecahkan
masalah tersebut.

E. Explain – jelaskan
 Tujuan  menjelaskan pada klien sebaya apa yang perlu dilakukan
setelah mengammbil keputusan, termasuk konsekuensinya
 Hal yang perlu diperhatikan  mengingatkan kembali resiko resiko yang
mungkin muncul atas keputusannya.

F. Return – undang
 Tujuan  mengevaluasi proses konseling apakah sudah sesuai dengan
kebutuhan klien sebaya, mengakhiri proses konseling atau kembali jika
diperlukan
 Hal yang perlu diperhatikan  evaluasi dan terminasi

Anda mungkin juga menyukai