Modul pelatihan pelayanan kesehatan peduli remaja (PKPR) bagi konselor sebaya
Kementrian kesehatan RI th 2011
Masa remaja merupakan masa yang penting karena pada masa tersebut terjadi proses awal kematangan
organ reproduksi manusia yang disebut sebagai masa pubertas.
B. Perkembangan jiwa
Pada remaja usia 12-15 th, pencarian identitas diri masih berada pada tahap permulaan,
dimulai pada pengukuhan kemampuan yang sering diungkapkan dalam bentuk kemauan yang
tidak dapat dikompromikan sehingga mungkin berlawanan dengan kemauan orang lain. Bila
kemauan itu ditentang mereka akan memaksa sehingga dapat menjadi masalah bagi lingkungan.
Selain itu remaja juga cenderung untuk melepaskan diri dari ikatan orang tua. Karakteristik
psikososial remaja dapat dikelompokan menjadi 3 yaitu:
1. Remaja awal ( 10-13 th)
a. Cemas terhadap penampilan badan
b. Perubahan hormonal menyebabkan emosi mudah berubah ubah seperti mudah
tersinggung.
c. Menyatakan kebebasan berdampak bereksperiman dalam pberpakaian
d. Perilaku memberontak membuat remaja sering konflik dengan lingkungan
e. Merasa kawan lebih penting
f. Perasaan memiliki terhadap teman sebaya berdampak punya geng
g. Menuntut keadilan dari segi pandangnya sendiri sehingga kurang toleran dan sulit diajak
kompromi
2. Remaja tengah (14-16 th)
a. Mulai mampu berkompromi, lebih tenang, sabar dan toleran untuk menerima
pemdapat orang lain
b. Belajar berfikir independen dan menolak campur tangan orang lain termasuk ortu
c. Bereksperimen untuk mendapat citra diri yang dirasa nyaman
d. Memerlukan pengalaman baru walaupun beresiko, akibatnya mulai bereksperimaen
merokok, alkohol,seks bebas dan mungkin napza
e. Lebih bersoaialisasi dan tidak lagi pemalu
f. Membangun nilai, norma dan oralitas sehingga mempertanyakan kebenaran ide, norma
yang dianut keluarga
g. Membutuhkan lebih banyak solidaritas
h. Mulai membina hubungan dengan lawan jenis tetapi tidak menjurus serius.
i. Mulai berfikir secara abstrak dan mulai berhipotesa
j. Ketrampilan intelektuak khusus menyebabkan perlunya mediasi
k. Minat yang besar dalam seni, olah raga berorganisasisehngga mengabaikan pekerjaan
sekolah
l. Senang berpetualang sehingga ingin mandiri
3. Remaja akhir (17 -19 th)
a. Idealis
b. Terlibat dalam kehidupan, pekerjaan dan hubungan diluar keluarga dan mulai belajar
mengatasi stres yang dihadapi dan sulit diajak berkumpul dengan keluarga.
c. Belajar mencapai kemandirian secara finansial maupun emosional mengakibatkan
kecemasan dan ketidak pastianmasa depan yg dapat merusak keyakinan diri
d. Lebih mampu membuat hubungan yang stabil dengan lawan jenis
e. Merasa sebagai orang dewasa dan cenderung mengemukakan pengalaman yang
berbeda dg orang tuanya
f. Mulai nampak ingin meninggalkan rumah untuk hidup sendiri.
Emosi
Merupaka reaksi sesaaat yang biasanya muncul dalam bentuk perilaku sedangkan
perasaan aalah sesuatu yang sifatnya lebih menetap. Paa masa remaja kepekaan emosi
biasanya meningkat sehingga rangsangan sedikit saja sudah menimbulkan luapan emosi
yang besar, menjadi murah marah atau menangis. Remaja ingin diperlakukan sebagai
orang dewasa serta senang bila dihargai sehingga menimbulkan konflik dg lingkungan,
dapat menyebabkan remaja mengalami kecemasan dan ketegangan.
Permasalahan remaja
Masalah remaja yang sangat komplek berasal dari:
1. Individu remaja sendiri
a. Emosi
Umumnya remaja malu mengemukakan pendapat, tidak mau dicela dan mau
benar sendiri
b. Perubahan pribadi
Remaja tidak menyukai sombong, sulit berbaur dg orang lain malu tampil
dimuka umum.
c. Kesehatan
Yang menjadi perhatian remaja: pertumbuhan badan memerlukan gizi yang
cukup, perlu perawatan tubuh agar tetap menarik, larangan merokok dari ortu
dan guru, perubahan paa alat kelamin.
d. Kebutuhan keuangan
Kebutuhan yang dianggap penting ,melalui belanja : makanan/jajan,
pakaian/perlengkapan, hiburan
e. Perilaku seks
Secara fisik remaja sudah dapat melakukan hubungan seks, namun kesiapan
fisik yg sehat dan sosial ekonomi belum siap. Pengetahuan ttg seks yang
bertanggung jawab tdk didapatkan seperti bahaya danakibat hubungan seks
bebas, masturbasi/onani, mimpi basah, menstruasi.
f. Persiapan keluarga
g. Pemilihan pekerhjaan dan kesempartan belajar
h. Agama dan ahlak
2. Lingkungan sosial sekitar remaja
a. Keluarga
Sering terjadi pertentangan antara remaja dan orang tua, dimana orang tua
terlalu otoriterdan belum banyak mengetahui dan memperhatikan tentang
perkembangan remaja.
b. Sekolah
Persoalan disekolah yg sering terjadi adalah pelajaran yang membosankan,
perubahan kurikulum, dll
c. Penyediaan sarana hiburan dan olah raga
Untuk mengukur status gizi remaja digunkan berbagai cara salah satunya Indeks Masa Tubuh
(IMT)menurut umur. Dengan IMT akan diketahui apakah BB seseorang dikatakan kurus, normal,
atau berlebihan, dengan rumus :
IMT= BB (KG
TB (m) x TB (m)
Setelah hasil penghitungan IMT diketahui gunakan tabel atau grafik standar IMT terhadap umur
(WHO 2007).
Penyebab anemia
Ketidak seimbangan antara konsumsi bahan makanan sumber zat besi yang masuk ndalam
tubuh dg kebutuhan tubuh akan zat besi atau karena meningkatnya kebutuhan tubuh akan zat
besi seperti pada ibu hamil, remaja, penyakit TBC atau infeksi lain.
Dikenal dengan 5 L yaitu lemah, letih, lesu, lalai, lalai. Selain itu sering disertai dengan keluhan
pusing dan mata berkunang kunang.
Akibat anemia menurunnya kemampuan tubuh, konsentrasi belajar, kebugaran tubuh, daya
tahan tubuh dan menghambat pertumbuhan dan perkembangan.
Minum 1 tablet tambah darah setiap minggu, dan bagi remaja putri pada saat menstrusai
minum 1 tablet setiap hari. Selain itu makanlah makanan yang kaya zat besi terutama dari
sumber hewani.
Menurut Pedoman Umum Gizi Seimbang ( PUGS ) untujk remaja, pedoman tersebut tersebut
memuat pesan pesan dasar sebagai berikut:
Gizi lebih
Kelebihan energi dalam tubuh disimpan sebagai cadangan energi dalam bentuk lemak sehingga
mengakibatkan seseorang menjadi gemuk, akibat buruknya adalah beresiko untuk mengalami penyakit
degeneratif seperti penyakit jantung diabetes, darah tinggi.
Perilaku yang salah tentang gizi
1. Remaja lebih suka jajanan yang kurang bergizi seperti gorengan, coklat, es sehingga konsumsi
makanan tidak beragam
2. Remaja sering makan diluar rumah dg teman nya sehingga waktu makan tidak teratur.
3. Sering tidak sarapan
4. Remaja putri sering menghindari beberapa jenis makanan dihubungkan sbg penyebab
kegemukan
5. Standar langsing tiak jelas bagi remaja
1. Diet
Makan teratur dg gizi seimbang, kurangi jumlah makanan terutama sumber energi, kurangi
makanan berminyak berlemak/bersantan, kurangi konsumsi gula makan banyak sayuran dan
buah buahan, hindari minuman beralkohol
2. Olah raga dan kegiatan fisik
Olah raga secara teratur selama ½ s/d 1 jam minimal 3x seminggu, sesuai dg usia dan kondisi
kesehatan, tingkatkan kegiatan fisik sesuai yg dilakukan sehari hari.