Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat dan
karuniaNya penulis dapat menyelesaikan laporan ini tanpa ada halangan yang tidak penulis
inginkan.
Dalam penyusunan laporan ini penulis banyak mendapatkan bimbingan dan bantuan
dari berbagai pihak, untuk itu melalui kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak ahmad atif fikri S.T., M.Eng., selaku instruktur pembimbing.
2. Rekan-rekan di kelas E2 Program Studi S1 Teknik Mesin Universitas Negeri
Malang.
3. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang juga telah
membantu dalam pembuatan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa apa yang dipaparkan dalam laporan ini tidaklah sempurna,
karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Penulis juga mohon
maaf bila ada kesalahan baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Akhir kata
semoga laporan ini dapat berguna bagi pembaca nantinya.

Malang, 13 Desember 2016


Penulis
DAFTAR ISI

Halaman Judul............................................................................................. i
Kata Pengantar ............................................................................................ ii
Daftar Isi ..................................................................................................... iii
BAB I PETUNJUK UMUM PRAKTEK............................................ 1
1.1 Maksud danTujuan .......................................................... 1
1.2 Proses Permesinan .......................................................... 1
1.3 Tata Tertib Praktek .......................................................... 3
BAB II SPESIFIKASI MESIN PERKAKAS CNC ............................ 4
2.1 Milling Mechine TU-3A ................................................. 4
2.2 Mesin Bubut / Turning TU CNC-2A .............................. 10
BAB III PENUTUP ............................................................................... 18
3.1 Kesimpulan ..................................................................... 18
3.2 Saran ............................................................................... 18
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam dunia globalisasi, kita di tuntut untuk mengikuti perkembangan
teknologi,perkembangan di bidang teknologi salah satunya adalah teknologi di bidang
produksi. Dimana nantinya kita selaku mahasiswa apabila telah terjun kedunia kerja,
keahlian dan keterampilan kita dapat dipakai dalam perusahaan serta diterima ditengah-
tengah masyarakat.
Dengan adanya praktikum mesin CNC ( computer numerically controlled),
mahasiswa di harapkan akan dapat lebih mengerti perbedaan antara CNC dengan mesin
konvensional,karena CNC memiliki banyak kelebihan di bandingkan mesin
konvensional.Untuk itu mesin CNC yang pengoperasiannya menggunakan cara
memasukkan program memiliki prinsip kerja yang jauh lebih efisien ,teknologi yang
tinggi sehingga ketelitiannya sangat tinggi
Oleh sebab itu, kita sebagai mahasiswa teknik mesin sangat dituntut sekali dalam
bidang ini untuk memudahkan pekerjaan. Praktikum pemesinan CNC ini merupakan
salah satu mata kuliah yang wajib diikuti oleh mahasiswa teknik mesin S1 universitas
Riau pada mata kuliah proses produksi II.
Dan diharapkan setelah melakukan praktikum mesin CNC mahasiswa lebih
mengenal cara pengoperasian mesin CNC, bagian-bagian mesin CNC,parameter-
parameter yang diperhatikan,serta simulasi program suatu benda kerja,dll.

Rumusan masalah

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum pemesinan mesin CNC adalah sebagai berikut:
 Mahasiswa dapat merancang program simulasi suatu benda kerja untuk CNC
 Mahasiswa dapat mengoperasikan mesin CNC.
 Mahasiswa dapat mengetahui langkah kerja dari mesin CNC .
 Mahasiswa dapat mengetahui jenis alat-alat serta ukuran tool yang digunakan dalam
mesin CNC
 Mahasiswa dapat mengetahui komponen mesin CNC
 Mahasiswa dapat mengetahui parameter-parameter pada mesin CNC

1.3 Manfaat
Adapun manfaat yang didapatkan dari praktikum pemesinan CNC diantaranya adalah
sebagai berikut:
 Mahasiswa dapat melatih kedisiplinan dalam bekerja
 Meningkatkan keterampilan serta menerapkan pekerjaan yang dilakukan dalam
praktikum kedunia kerja
 Mahasiswa dapat melatih kesabaran dalam bekerja
 Mahasiswa dapat bersaing dalam dunia usaha, dan profesional dalam bidangnya
 Menambah wawasan dalam bidang mesin CNC,serta perancangan benda kerja.
 Mahasiswa dapat mengikuti perkembangan teknologi di bidang produksi
 Melatih mahasiswa agar dapat bekerja sama dalam tim
BAB II
TEORI DASAR

2.1 Sejarah Singkat Mesin CNC (Computer NumericalControl).


Mesin otomatis telah ada sejak Perang Sipil di Amerika (1861-1865), namun
mesin tersebut hanya mampu membuat satu jenis produk dan dibutuhkan waktu yang
sangat lama untuk setting mesin apabila berganti produksi jenis produk lain
Dari sumber yang ada, mesin bubut ditemukan oleh seorang Insinyur, arsitek dari
swedia yang bernama Immanuel Nobel yang kemudian mempunyai seorang anak yang
sekarang dikenal sebagai Alfred Nobel yaitu seorang ilmuwan Penemu Dinamit dan
pengusaha terkenal sekaligus penggagas pemberian penghargaan Nobel.
Mesin otomatis dengan elektronik program pertama kali sukses dibuat oleh
proyek gabungan antara Massachusetts Institute of Technology (MIT) dan US Air Force
pada pertengahan tahun 1950. Mesin itu adalah 3 axis milling mesin yang dikontrol oleh
satu ruangan penuh perangkat Tabung Vakum Elektronik. Meskipun mesin ini tidak
handal, namun mesin ini merupakan satu langkah ke arah mesin modern. Kontroler
tersebut dinamakan Numerical Control, atau NC
The Electronics Industry Association (EIA) mendefinisikan NC sebagai "Sebuah
sistem dimana gerakan-gerakan mesin di kontrol dengan cara memasukkan langsung data
numerik di beberapa titik "Disebut kontrol numerik (NC = Numerical Control) karena
pemrograman yang digunakan menggunakan kode alfanumerik (terdiri dari alfabet/huruf
dan numerik/bilangan) yang digunakan untuk menuliskan instruksi-instruksi beserta
posisi relatif tool dengan benda kerjanya. Mesin NC dikontrol secara elektronis, tanpa
menggunakan komputer
Disebut Mesin Bubut CNC, singkatan dari Computer Numerical Control, adalah
perangkat yang mampu menjadikan suatu mesin perkakas ataupun mesin produksi
lainnya dapat beroperasi secara otomatis dengan memanfaatkan komputer sebagai
pengendali gerakan. Pada tahun 1960 an, Mesin Bubut CNC sudah tersedia dengan
masih menggunakan komputer dengan ukuran besar.
Selama tahun 1980 an, banyak pabrik mesin mengembangkan teknologi PC
(Personal Computer) untuk meningkatkan kehandalan dan menurunkan biaya dari
kontrol CNC model sebelumnya. Dalam perkembangnya Mesin Bubut CNC semakin
modern, Output perkerjaan atau kemampuan mesin makin meningkat, semakin sederhana
dan rapih bentuknya namun semakin mudah cara pengoperasiannya dan didesign
semakin komplit bagian perangkat alat kerjanya sehingga akan lebih effisien dan praktis.
2.2 Pengertian Mesin CNC (Computer Numerically Controlled)

Gambar 2.1 Mesin CNC Universitas Negeri Malang

CNC singkatan dari Computer Numerically Controlled, merupakan mesin


perkakas yang dilengkapi dengan sistem mekanik dan kontrol berbasis komputer yang
mampu membaca instruksi kode N, G, F, T, dan lain-lain, dimana kode-kode
tersebutakan menginstruksikan ke mesin CNC agar bekerja sesuai dengan program benda
kerja yang akan dibuat. Secara umum cara kerja mesin perkakas CNC tidak berbeda
dengan mesin perkakas konvensional. Fungsi CNC dalam hal ini lebih banyak
menggantikan pekerjaan operator dalam mesin perkakas konvensional. Misalnya
pekerjaan setting toolatau mengatur gerakan pahat sampai pada posisi siap memotong,
gerakan pemotongan dan gerakan kembali keposisi awal, dan lain-lain.Demikian pula
dengan pengaturan kondisi pemotongan (kecepatan potong, kecepatan makan dan
kedalaman pemotongan) serta fungsi pengaturan yang lain seperti penggantian pahat,
pengubahan transmisi daya (jumlah putaran poros utama), dan arah putaran poros utama,
pengekleman,pengaturan cairan pendingin dan sebagainya.
Mesin perkakas CNC dilengkapi dengan berbagai alat potong yang dapat
membuat benda kerja secara presisi dan dapat melakukan interpolasi yang diarahkan
secara numerik (berdasarkan angka).Parameter sistem operasi CNC dapat diubah melalui
program perangkat lunak (software load program) yang sesuai.Tingkat ketelitian mesin
CNC lebih akurat hingga ketelitian seperseribu millimeter, karena penggunaan ballscrew
pada setiap poros transportiernya. Ballscrew bekerja seperti lager yang tidak memiliki
kelonggaran/spelling namun dapat bergerak dengan lancar.
Pada awalnya mesin CNC masih menggunakan memori berupa kertas
berlubangsebagai media untuk mentransfer kode G dan M ke sistem kontrol. Setelah
tahun 1950,ditemukan metode baru mentransfer data dengan menggunakan kabel RS232,
floppydisks, dan terakhir oleh Komputer Jaringan Kabel (Computer Network Cables)
bahkan bisa dikendalikan melalui internet.Akhir-akhir ini mesin-mesin CNC telah
berkembang secara menakjubkan sehingga telah mengubah industri pabrik yang selama
ini menggunakan tenaga manusia menjadi mesin-mesin otomatik. Dengan telah
berkembangnya Mesin CNC, makabenda kerja yang rumit sekalipun dapat dibuat secara
mudah dalam jumlah yang banyak.Selama ini pembuatan komponen/suku cadang suatu
mesin yang presisi dengan mesin perkakas manual tidaklah mudah, meskipun dilakukan
oleh seorang operator mesin perkakas yang mahir sekalipun.
Penyelesaiannya memerlukan waktu lama. Bila ada permintaan konsumen untuk
membuat komponen dalam jumlah banyak dengan waktu singkat, dengan kualitas sama
baiknya, tentu akan sulit dipenuhi bila menggunakan perkakas manual. Apalagi bila
bentuk benda kerja yang dipesan lebih rumit, tidak dapat diselesaikan dalam waktu
singkat. Secara ekonomis biaya produknya akan menjadi mahal, hingga sulit bersaing
dengan harga di pasaran.
Tuntutan konsumen yang menghendaki kualitas benda kerja yang
presisi,berkualitas sama baiknya, dalam waktu singkat dan dalam jumlah yang banyak,
akanlebih mudah dikerjakan dengan mesin perkakas CNC (Computer
NumerlcallyControlled), yaitu mesin yang dapat bekerja melalui pemogramman yang
dilakukan dan dikendalikan melalui komputer. Mesin CNC dapat bekerja secara otomatis
atau semi otomatis setelah diprogram terlebih dahulu melalui komputer yang
ada.Program yang dimaksud merupakan program membuat benda kerja yang
telahdirencanakan atau dirancang sebelumnya. Sebelum benda kerja tersebut
dieksikusiatau dikerjakan oleh mesin CNC, sebaikanya program tersebut di cek
berulang-ulang agar program benar-benar telah sesuai dengan bentuk benda kerja yang
diinginkan, serta benar-benar dapat dikerjakan oleh mesin CNC. Pengecekan tersebut
dapat melalui layar monitor yang terdapat pada mesin atau bila tidak ada fasilitas
cheking melalui monitor (seperti pada CNC TU EMCO 2A/3A) dapat pula melalui
plotter yang dipasang pada tempat dudukan pahat/palsu frais. Setelah program benar-
benar telah berjalan seperti rencana, baru kemudian dilaksanakan/dieksekusi oleh mesin
CNC.
Dari segi pemanfaatannya, mesin perkakas CNC dapat dibagi menjadi dua,antara lain:
a. mesin CNC Training unit (TU), yaitu mesin yang digunakan sarana pendidikan, dosen
dan training.
b. mesin CNC produktion unit (PU), yaitu mesin CNC yang digunakan untuk membuat
benda kerja/komponen yang dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Dari segi jenisnya, mesin perkakas CNC dapat dibagi menjadi tiga jenis,antara lain:
a. mesin CNC 2A yaitu mesin CNC 2 aksis, karena gerak pahatnya hanya pada arah dua
sumbu koordinat (aksis) yaitu koordinat X, dan koordinat Z, atau dikenal dengan
mesin bubut CNC,
b. mesin CNC 3A, yaitu mesin CNC 3 aksis atau mesin yang memiliki gerakan sumbu
utama kearah sumbu koordinat X, Y, dan Z, atau dikenal dengan mesin frsais CNC.
c. mesin CNC kombinasi, yaitu mesin CNC yang mampu mengerjakan pekerjaan bubut
dan freis sekaligus, dapat pula dilengkapi dengan peralatan pengukuran sehingga
dapat melakukan pengontrolan kualitas pembubutan/ pengefraisan pada benda kerja
yang dihasilkan. Pada umumnya mesinCNC yang sering dijumpai adalah mesin CNC
2A (bubut) dan mesin CNC 3A (frais).

2.3 Prinsip Mesin CNC (Computer Numerically Controlled)


CNC adalah mesin yang dipergunakan untuk pengontrolan otomatis dalam
dunia industri. Mesin ini berfungsi untuk mengontrol kinerja mesin-mesin lain yang
dipergunakan. NC/CNC (Numerical Control/Computer Numerical Control) merupakan
istilah yang digunakan untuk menunjukkan bahwa suatu peralatan manufaktur; misalnya
bubut, milling, dll; dikontrol secara numerik berbasis komputer yang mampu membaca
instruksi kode N, G, F, T, dan lain-lain, dimana kode-kode tersebut akan
menginstruksikan ke mesin CNC agar bekerja sesuai dengan program benda kerja yang
akan dibuat.mengoperasikannya. Dengan mesin CNC, ketelitian suatu produk dapat
dijamin hingga 1/1000 mm lebih, pengerjaan produk masal dengan hasil yang sama
persis dan waktu permesinan yang cepat

2.4 Tabel Macam-Macam Kode CNC

Kode Fungsi Artinya


N Nomor Menunjukkan urutan pengoperasian
Tahapan tetapi bukan perintah
G untuk mengatur untuk menunjkkan fungsi
pergerakan yang harus dilakukan
X pergerakan sumbu -X Pergerakan absolute searah sumbu Z
X
U pergerakan sumbu -X Pergerakan incremental searah sumbu Z
X
Z pergerakan sumbu -Z Pergerakan absolute searah sumbu Z
Z
W pergerakan sumbu -Z Pergerakan incremental searah sumbu Z
Z
R Jari-jari sudut untuk membuat sudut dengan jari-jari
C Bentuk Champer untuk membuat champer
F Feeding untuk mengatur feed rate
S Spindle speed untuk mengatur perputaran
T Fungsi tool menunjukkan nomor tool yang digunakan
M Modifikasi fungsi -
P Dwelling time -
O Awal nomor untuk mengawali nomor program
program

a. Kode G
G 00 : Gerak lurus cepat ( tidak boleh menyayat)
G 01 : Gerak lurus penyayatan
G 02 : Gerak melengkung searah jarum jam (CW)
G 03 : Gerak melengkung berlawanan arah jarum jam (CCW)
G 04 : Gerak penyayatan (feed) berhenti sesaat
G 20 : Data input dalam inchi
G 21 : Baris blok sisipan yang dibuat dengan menekantombol ~ dan INP
G 25 : Memanggil program sub routine
G 27 : Perintah meloncat ke nomeor blok yang dituju
G 28 : Mengembalikan posisi pahat pada titik referensi (0)
G 33 : Pembuatan ulir tunggal
G 64 : Mematikan arus step motor
G 65 : Operasi disket (menyimpan atau memanggil program)
G 73 : Siklus pengeboran dengan pemutusan tatal
G 78 : Siklus pembuatan ulir
G 81 : Siklus pengeboran langsung
G 82 : Siklus pengeboran dengan berhenti sesaat
G 83 : Siklus pengeboran dengan penarikan tatal
G 84 : Siklus pembubutan memanjang
G 85 : Siklus pereameran
G 86 : Siklus pembuatan alur
G 88 : Siklus pembubutan melintang
G 89 : Siklus pereameran dengan waktu diam sesaat
G 90 : Program absolut
G 91 : Program Incremental
G 92 : Penetapan posisi pahat secara absolut
G 98 : Feed per Menit
G 99 : Feed per revolution.

b. Kode M
M00 : Berhenti terprogram
M03 : Sumbu utama searah jarum jam
M 02 : Untuk menutup program
M 04 : untuk putaran spindle berlawanan arah jarum jam diikuti dengan kode S untuk
kecepatan putaran dalam mm/min atau inchi/min
M05 : Sumbu utama berhenti

M06 : Penghitungan panjang pahat, penggantian pahat


M08 : Untuk menghidupkan cairan pendingin (coolant)
M09 : Untuk menghentikan cairan pendinggin (coolant)
M 10 : Untuk membuka chuck
M 11 : Untuk Mengunci Chuck
M 13 : kombinasi antara kode M 03 dan M 08
M 14 : kombinasi antara kode M 04 dan M 08

M l7 : Perintah melompat kembali


M 22 : Titik tolak pengatur
M 23 : Titik tolak pengatur
M 26 : Titik tolak pengatur
M 30 : Untuk menutup program
M 38 : untuk membuka pintu pelindung
M 39 : Untuk menutup pintu pelindung
M 99 : Parameter lingkaran
M 98 :Kompensasi kelonggaran/ kocak Otomatis.

c. Kode Tanda Alaram


A 00 : Kesalahan perintah pada fungsi G atau M
A 01 : Kesalahan perintah pada fungsi G02 dan G03
A 02 : Kesalahan pada nilai X
A 03 : Kesalahan pada nbilai F

A 04 : Kesalahan pada nilai Z


A 05 : Kurang perintah M30
A 06 : Putaran spindle terlalu cepat
A 09 : Program tidak ditemukan pada disket
A 10 : Disket diprotek
A 11 : Salah memuat disket
A 12 : Salah pengecekan
A 13 : Salah satuan mm atau inch dalam pemuatan
A 14 : Salah satuan
A 15 : Nilai H salah
A 17 : Salah sub program

2.10 Kecepatan Potong dan Putaran Mesin


a. Kecepatan Potong
Kecepatan potong adalah suatu harga yang diperlukan dalam menentukan kecpatan
pada proses penyayatan atau pemotongan benda kerja. Harga kecepatan potong
tersebut ditentukan oleh jenis alat potong dan jenis benda kerja yang dipotong.Adapun
rumus dasar untuk menentukkan kecepatan potong adalah :
V XDXS
Vs = (m/menit)
1000
Keterangan :
Vs: kecepatan potong dalam m/menit
D : diameter pisau dalam mm
S : Kecepatan putar spindel dalam rpm
faktor-faktor yang mempengaruhi harga kecepatan potong
1). Bahan benda kerja/material
Semakin tinggi kekuatan bahan yang dipotong, maka hargakecepatan potongnya
semakin kecil
2). Jenis alat potong
Jemakin tinggi kekuatan alat potongnya, maka hargakecepatan potongnya semakin
besar.
3). besarnya kecepatan penyayatan/asutan
semakin besar jarak asutan, maka kecepatan potongnyasemakin kecil.
4). kedalaman penyayatan/pemotongan
semakin tebal penyayatan, maka harga kecepatanpotongnya semakin kecil.

b. Jumlah Putaran
Jika harga kecepatan potong benda kerja diketahui maka jumlah putaran sumbu utama
dapat dihitung dengan ketentuan :
Vc x 1000
c. Kecepatan Asutan n=
πd
Secara teoritis kecepatan asutan bisa dihitung dengan rumus :
(putaran/menit)
F = n x fpt x Z

Keterangan :
n: jumlah putaran dalam put/menit
fpt :feed per teeth dalam mm
Zn :jumlah gigi pisau.
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1 Alat
Alat yang digunakan selama praktikum Proses Produksi II (CNC Simulator) adalah :
1. Laptop

Gambar 3. 1 Laptop

Berfungsi untuk menjalankan program CNC yang telah dibuat dalam sebuah kertas
dan simulasi program CNC.

2. Peralatan gambar
Peralatan gambar meliputi pena, pensil, pengaris, penghapus serja jangka Berfungsi
untuk menggambar hasil benda kerja yang telah diperoleh dari hasil simulasi program
CNC

3. Modul praktikum
Berfungsi untuk menjalankan program CNC dalam bentuk jobsheet yang akan dibuat
nantinya sehingga dapat diproduksi masal.

3.2 Bahan
Bahan yang digunakan selama praktikum Proses Produksi II (CNC Simulator) adalah
1. Millimeter Blok

Gambar 3. 2 Kertas Milimeter

Berfungsi untuk media gambar benda kerja agar lebih teliti dan jelas dimana titiknya
4.1 Prosedur Umum
1. Alat dan bahan disiapkan.
2. Benda kerja diukur dengan jangka sorong.
3. Buatlah simulasi program untuk benda kerja kerja
4. Hidupkanlah mesin CNC
5. Simpan program data ke disket lalu pindahkan data ke mesin CNC
6. Benda kerja disetting
7. Mesin disetting.
8. Mesin CNC bekerja sesuai program
9. Matikanlah mesin CNC
10. Ukur benda kerja
11. Rapikan dan bersihkan peralatan
4.2 Program CNC Mastercam X5
1.Buka Mastercam X5
2.Tekan F9 Untuk memunculkan garis sumbu

3. Desain di titik yang ingin dituju


4. Desain sesuai yang diinginkan

5. Atur proses milling yang diinginkkan

6. setelah desain masukkan ke SSD CNC untuk memulai proses pembubutan


4.3 TATA TERTIB PRAKTEK KERJA

Beberapa peraturam yang harus ditaati antara lain:


a. Persiapan
1. Absensi peserta dilakukan 15 menit sebelum praktikum.
2. Semua tas dan peralatan yang tidak berhubungan dengan praktikum dilarang
untuk dibawa masuk lab.
3. Dilarang merokok di ruang lab.
4. Program manuscript harus sudah selesai sebelum melaksanakan praktek kerja.
b. Selama Praktek Kerja Berlangsung
1. Satu kelompok praktikum dapat menempati tempat mesin yang telah ditentukan.
2. Periksa semua perlengkapan yang tersedia apakah sudah lengkap.
3. Jangan memaksakan perintah pada mesin bila tidak yakin atau ragu-ragu akan
operasinya, mintalah petunjuk instruktur.
4. Semua praktikum bertanggung jawab penuh terhadap semua peralatan yang
berada di ruang lab, terutama yang sedang digunakan.
5. Penggunaan peralatan lain, selain yang diperlukan dalam menyelesaikan tugas
harus seijin instruktur.
6. Apabila terjadi kerusakan alat, harus segera melapor pada instruktur.
7. Kerusakan dan kehilangan peralatan menjadi tanggung jawab dari kelompok
bersangkutan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berikut hasil kesimpulan dari praktikum mesin CNC :
1. Kesalahan dalam membuat program dapat mengakibatkan kerusakan pada mesin
CNC,sehingga di perlukan simulasi program untuk member peringatan/alarm pada
kesalahan program
2. Hasil benda kerja yang buruk disebabkan banyak factor diantaranya sebagai berikut:
kesalahan pada parameter kecepatan potong dan kecepatan putar,kecepatan asutan,
kesalahan perhitungan posisi benda kerja, tool benda kerja , kesalahan dalam
pembuatan program,dll
3. Mesin CNC tidak dapat melakukan pemakanan yang sangat tebal dalam sekali
pemotongan.
4. Pemotongan yang tebal akan mengakibatkan permukaan benda kerja menjadi
kasar/rusak dan merusak tool
5. Permukaan benda kerja yang halus di dapat dari putaran spindle yang tinggi dan
feeding yang rendah
6. Mesin CNC hanya dapat bekerja sesuai program data yang di masukkan,maka
susunlah langkah pemotongan yang teratur

5.2 Saran
Adapun beberapa saran dalam mesin CNC ini adalah sebagai berikut:
1. Terlebih dahulu pahami dan pelajari prinsip kerja dan tombol pengendali kontrol
2. Lakukanlah pemahaman untuk langkah yang akan dilakukan pada benda kerja
3. Lakukanlah simulasi program untuk benda kerja
4. Pemakanan benda kerja jangan terlalu tebal
5. Lakukan pengecekan pada mesin CNC serta tool,perlengkapan dan coolantnya
6. Gunakan putaran spindle tinggi dan kecepatan feeding rendah serta coolant agar
permukaan benda kerja rata dan halus
7. Penguncian benda kerja maupun tool harus benar-benar kencang, jangan lupa
menjauhkan perlengkapan dari benda kerja sebelum pemotongan
DAFTAR PUSTAKA

 https://id.wikipedia.org/wiki/CNC
 https://aditya89.wordpress.com/2008/02/21/artikel-mesin-cnc/
 http://www.cafependidikan.com/2016/06/tata-cara-penulisan-laporan-penelitian.html

Anda mungkin juga menyukai