ABSTRAK
Dalam penelitian ini dilakukan pengujian karakteristik viskositas kinematik, specific
gravity, warna, kadar air dan volume hasil dari minyak pelumas hasil daur ulang untuk
mengetahui variasi campuran optimal antara asam sulfat dengan tanah liat sebagai adsorben
pada tahap clay treatment dan kemudian dibandingkan dengan lube base oil standar. Dari
pengujian, menunjukkan bahwa campuran asam sulfat dan tanah liat terbukti efektif dalam
memurnikan kembali minyak pelumas yang telah terkontaminasi (minyak pelumas bekas). Pada
pengujian nilai viskositas kinematik yang mendekati dengan viskositas kinematik lube base oil
diperoleh pada variasi campuran A10T400 dengan nilai 13.43 cSt, untuk Specific gravity yang
mendekati dengan nilai lube base oil pada variasi campuran A10T300 dengan nilai 0.88983,
untuk warna didapatkan nilai L 4.1 pada variasi A15T500, kadar air terendah pada 0.000633 g/l
pada variasi A5T500 dan volume hasil terbanyak didapatkan pada variasi campuran A10T300
yaitu 584.33 ml.
Kata kunci : pemurnian, minyak pelumas bekas, metode acid and clay, tanah liat, adsorben.
106
Dinamika Teknik Mesin, Volume 5 No. 2 Juli 2015 Made MaraArif Kurniawan: Analisa pemurnian minyak
ISSN: 2088-088X bekas dengan metode acid and clay
107
Dinamika Teknik Mesin, Volume 5 No. 2 Juli 2015 Made MaraArif Kurniawan: Analisa pemurnian minyak
ISSN: 2088-088X bekas dengan metode acid and clay
alat pengaduk, gelas ukur, screen mesh 200. A5 121.97 120.38 118.30 123.47 -
A10 116.93 116.47 115.59
Prosedur Penelitian A15 115.13 112.33 109.08
Prosedur penelitian dilakukan dengan 2
tahap yaitu tahapan pertama pencampuran Tabel 2. Viskositas Kinematik 100o C (cSt)
dengan asam sulfat (acid treatment) dengan
T500 H2SO4 TANAH LIAT USED OIL
lama waktu pengadukan 30 menit (900 rpm)
13.51 T300 T400 T500
dan dilanjutkan dengan tahap pencampuran
tanah liat (clay treatment) lama waktu 13.74 A5 13.78 13.72 13.62 17.27
pengadukan 30 menit (900 rpm). Pada 13.60 A10 13.51 13.43 13.35
masing-masing tahap diberikan waktu lama 13.60 A15 13.32 13.31 13.08
pengendapan selama 21 hari.
0
Gambar 1. Grafik Viskositas Kinematik 100 C
108
Dinamika Teknik Mesin, Volume 5 No. 2 Juli 2015 Made MaraArif Kurniawan: Analisa pemurnian minyak
ISSN: 2088-088X bekas dengan metode acid and clay
Dari data dan grafik viskositas oleh kontaminan yang viskositasnya tinggi
kinematis pada temperatur 100o C didapatkan juga yaitu kandungan kontaminan logam
bahwa semakin banyak campuran asam sulfat dalam minyak pelumas bekas. Kontaminan
yang digunakan pada minyak pelumas akan logam dalam minyak pelumas bekas pada
semakin besar nilai penurunan viskositas proses pemurnian akan beraksi membentuk
kinematik dari minyak pelumas hasil daur larutan garam dimana larutan garam memiliki
ulang. Dengan menggunakan analisis data densitas lebih tinggi dari minyak pelumas
statistik anova juga dapat di buktikan bahwa sehingga terjadi pengendapan ke dasar
pengaruh faktor nilai variasi asam sulfat larutan. Berikut reaksi kontaminan logam,
berpengaruh secara signifikan terhadap contohnya Fe ketika dilakukan proses acid
penurunan nilai viskositas kinematik pada treatment
temperatur 100o C. Namun pada perhitungan Fe (s) + H2SO4 (l) → H2 (g) + FeSO4 (aq).
statistik anova dua arah faktor nilai variasi Perubahan atau penurunan viskositas
campuran asam sulfat tidak berpengaruh kinematik tertinggi pada campuran A15T500
secara signifikan terhadap penurunan sebesar 13.08 cSt tidak bisa dijadikan standar
viskositas kinematik pada temperatur 40 o C penurunan viskositas kinematik optimal
bahwa nilai F lebih kecil dari F crit. Dan untuk dikarenakan nilai viskositas kinematik ini
nilai variasi campuran tanah liat tidak terlampau melewati viskositas kinematik
berpengaruh secara signifikan terhadap standar dari minyak pelumas standar
penurunan viskositas kinematik bahwa nilai F Pertamina yaitu 13.39 cSt, hal ini dapat
lebih kecil dari nilai F crit, pada taraf signifikan disebabkan oleh banyaknya jumlah campuran
5%. dari cairan terlarut dari asam sulfat ataupun
Perubahan atau penurunan viskositas gas yang terbentuk dari asam sulfat yang
kinematik tertinggi pada variasi campuran kemungkinan masih tersisa dan tidak bereaksi
A15T500 sebesar 13.08 cSt menandakan dari campuran minyak pelumas tersebut. Dan
bahwa tingginya nilai kontaminan yang dapat campuran yang paling mendekati dengan
diserap pada variasi campuran ini. Jika dilihat standar LBO didapatkan dari campuran
dari nilai viskositas kinematik dari minyak A10T400 yaitu13.43 cSt.
pelumas bekas adalah 17.27 cSt dan nilai
viskositas kinematik dari LBO yaitu 13.39 cSt, Tabel 3. Density
maka di dapatkan hubungan antara viskositas H2SO4 TANAH LIAT USED OIL LBO
minyak pelumas bekas dengan kontaminan T300 T400 T500
adalah semakin tinggi nilai viskositas
A5 0.89104 0.89096 0.89073 0.93301 0.8893
kinematik minyak pelumas bekas maka akan
A10 0.88983 0.88905 0.88899
semakin tinggi pula nilai kontaminan pada
minyak pelumas bekas. Tingginya viskositas A15 0.88754 0.88751 0.88604
tolak ukur dalam pengurangan nilai SAE 40 pertamina adalah 0.8893 dan specific
kontaminan, semakin rendah (mendekati gravity dari used oil = 0.933005 dari kedua
LBO) nilai massa jenis minyak pelumas maka data tersebut diambil persentase penurunan
semakin banyak kontaminan yang nilai specific gravity minyak pelumas sehingga
dihilangkan. Diketahui bahwa nilai specific didapatkan nilai penurunan specific gravity
109
Dinamika Teknik Mesin, Volume 5 No. 2 Juli 2015 Made MaraArif Kurniawan: Analisa pemurnian minyak
ISSN: 2088-088X bekas dengan metode acid and clay
110
Dinamika Teknik Mesin, Volume 5 No. 2 Juli 2015 Made MaraArif Kurniawan: Analisa pemurnian minyak
ISSN: 2088-088X bekas dengan metode acid and clay
memiliki warna dasar coklat kemerahan yang adsorben (clay treatment) dalam hal ini adalah
kemudian diolah untuk mengubah warna adsorben warna bekrja dengan mengikat sisa
tersebut menjadi jernih sehingga dapat karbon serta warna gelap dari minyak
diterima di pasaran yang oleh produsen pelumas hasil dari proses acid treatment dan
masing-masing pelumas diolah menjadi warna diendapkan kedasar larutan. Sehingga
yang lebih spesifik guna menentukan Pembentukan atau perubahan warna pada
karakteristik produknya masing-masing. minyak pelumas sebagian besar terjadi pada
Dalam prosesnya perubahan warna proses clay treatment.
minyak pelumas mulai terlihat dari awal tahap
pemprosesan yaitu tahap pencampuran
dengan asam sulfat (acid treatment) terjadi
perubahan warna minyak pelumas dari hitam
menjadi coklat. Hasil dari proses acid
treatment menunjukkan masih adanya bau
menyengat dan warna yang masih gelap,
Warna gelap pada minyak pelumas umumnya
Gambar 5. Endapan Gambar 6. Kontaminan
disebabkan oleh kandungan kerak karbon dari
sisa hasil pembakaran dalam ruang bakar Tabel 6. Volume Hasil
yang masuk kedalam celah ruang pelumasan
(Sailon,2009). Dalam proses pemurnian yang T300 T400 T500
dilakukan pada tahap acid treatment sebagian A5 537.67 538.67 470.00
besar kontaminan karbon akan ikut terikat
bersama larutan garam dan terendap kedasar A10 584.33 539.33 453.33
larutan, namun dari proses tersebut masih A15 574.33 568.00 473.33
terdapat sisa dari kontaminan karbon yang
tidak ikut terendap. Tanah liat sebagai
Volume hasil adalah volume akhir yang terhadap volume hasil minyak pelumas bekas
dihasilkan dari proses pemurnian minyak bahwa nilai F lebih kecil dari nilai F crit.
pelumas bekas dalam mililiter (ml) yang dari Namun pada nilai variasi campuran tanah liat
volume awal sebelum dilakukan pelakuan berpengaruh secara signifikan terhadap
adalah 1000 ml. Jika dilihat dari data dan volume hasil bahwa nilai F lebih besar dari
grafik, volume hasil cenderung tidak nilai F crit, pada taraf signifikan 5%.
berpengaruh terhadap variasi asam sulfat. KESIMPULAN DAN SARAN
Namun pada variasi tanah liat terjadi
peningkatan volume hasil yang didapatkan, Kesimpulan
semakin rendah massa tanah liat yang Dari hasil pembahasan yang telah
ditambahkan maka semakin tinggi volume dipaparkan di atas, dapat disimpulkan
hasil yang diperoleh (Grafik 4.13). Analisis ini sebagai berikut :
diperkuat dengan perhitungan analisa data - Hasil optimal viskositas kinematik yang
volume hasil minyak pelumas dari hasil daur mendekati dengan standar LBO didapatkan
ulang dengan menggunakan program analisis dari variasi A10T400 yaitu13.43 cSt.
Anova (analysis of variant) dan hasilnya - Hasil optimal Specific gravity di dapatkan
didapatkan pada nilai variasi campuran asam pada variasi A10T300 yaitu 0.88983 dengan
sulfat tidak berpengaruh secara signifikan
111
Dinamika Teknik Mesin, Volume 5 No. 2 Juli 2015 Made MaraArif Kurniawan: Analisa pemurnian minyak
ISSN: 2088-088X bekas dengan metode acid and clay
112