Oleh BIOOO

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 14

Oleh :

1. L. Rizwal Anwar
2. Egi Lela Yunisa
3. Indah Silvia
4. Nur Aulia Safitri
5. Rosalia
6. Tika Elsia Putri
Guru Pembimbing : Riza Sasmita,S.Pd
Kelas : XI IPA 1

SMAN 1 PESISIR TENGAH


TP 2017/2018
KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah


SWT, atas berkat Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga kami mampu
menyelesaikan tugas “Laporan Praktikum Osmosis dan Difusi” sebagai salah
satu persyaratan untuk menyelesaikan studi praktikum biologi.

Dalam penyusunan tugas ini, kami mendapat bimbingan, arahan dan


petunjuk dari Bapak guru. Oleh karenanya, sepantasnya kami menghaturkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Riza Sasmita, Sp.d. selaku
guru biologi SMAN 1 PSS TENGAH.

Akhirnya tiada satu kata yang kami dapat berikan sebagai imbalan selain
mengucapkan terima kasih dan kami berharap semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca. Dengan segala kesederhanaan tulisan ini, kami
tetap mengharapkan saran dan kritik demi penyempurnaan laporan ini.
Wassalamu Alaikum Wr. Wb.

Krui,12 Agustus 2017


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL. ............................................................................


KATA PENGANTAR ..........................................................................
DAFTAR ISI ........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang......................................
B. Tujuan........................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. KajianTeori.................................................................................
BAB III METODE PENELITIAN
A. WaktudanTempat.......................................................................
B. AlatdanBahan......................................
C. ProcedurKerja...................................... .....................................
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HasilPengamatan........................................................................
B. Pembahasan................................................................................
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................
B. Saran .........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang

Apa yang terjadi jika sel tumbuhan atau hewan, misalnya sel darah merah
ditempatkan dalam suatu tabung yang berisi larutan dengan sifat larutan yang berbeda-beda?
Pada larutan isotonis, sel tumbuhan dan sel darah merah akan tetap normal bentuknya. Pada
larutan hipotonis, sel tumbuhan akan mengembang dari ukuran normalnya dan mengalami
peningkatan tekanan turgor sehingga sel menjadi keras. Berbeda dengan sel tumbuhan, jika
sel hewan/sel darah merah dimasukkan dalam larutan hipotonis, sel darah merah akan
mengembang dan kemudian pecah /lisis, hal irri karena sei turgor dan mengalami plasmolisis
(lepasnya membran sel dari dinding sel), sedangkan sel hewan/sel darah merah dalam larutan
hipertonis menyebabkan sel hewan/sel darah merah mengalami krenasi sehingga sel menjadi
keriput karena kehilangan air.

Sel adalah suatu mesin kimia. Sel memperoleh bahan dan energi dari lingkunganya
dan mengubahnya di dalam sel melalui proses kimia yang merupakan metabolisme dari selsel
tersebut. Pada akhirnya sel-sel tersebut mengembalikan sebagian dari hasil akhir proses itu
kepada lingkunganya. Hal ini dijelaskan jika kita ingat akan amoeba yang hidup di dalam
kolam, tetapi bila kita ingat akan sel-sel organisme darat multiseluler, seperti pohon atau
manusia, hal ini tidak dapat terlihat dengan jelas. Meskipun demikian tiap sel hidup dari
oganisme ini dikelilingi oleh suatu cairan, sebagai contoh sel-sel badan kita terdapat di dalam
cairan interstisium yang berasal dari darah.

Membran sel merupakan lapisan yang melindungi inti sel dan sitoplasma. Membran
sel membungkus organel-organel dalam sel. Membran sel juga merupakan alat transportasi
bagi sel yaitu tempat masuk dan keluarnya zat-zat yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan oleh
sel. Struktur membran ialah dua lapis lipid (lipid bilayer) dan memiliki permeabilitas tertentu
sehingga tidak semua molekul dapat melalui membran sel.

Membran plasma bersifatselektifpermeabel(semipermeabel) yang artinya membrane


plasma dapatdilaluiolehmolekulatau ion tertentu. Perpindahanmolekulatau ion
melewatimembranadaduamacamyaitutransporpasifdan transport aktif. Salah
satucontohdaritransporpasifyaitu Osmosis.

Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari bagian yang
lebih encer ke bagian yang lebih pekat.
Dua faktor penting yang mempengaruhi osmosis adalah:
1. Kadar air dan materi terlarut yang ada di dalam sel.
2. Kadar air dan materi terlarut yang ada di luar sel.

Dalam proses osmosis terdapat tekanan osmosis yang merupakan tekanan hidrostatik
yang terdapat suatu larutan pada keseimbangan osmosis.Tekanan yang diberikan pada suatu
larutan akan meningkatkan energi bebas ,sehingga PA meningkat dan juga meningkatkan
kemampuan difusi dalam larutan.Tekanan yang diberikan atau sering disebut PT yang disebut
juga tekanan turgor.Dari ketiga potensial tersebut dapat dilihat adanya hubungan yang dapat
dituliskan rumus sebagai berikut :
PA = PO + PT
Dari rumus tersebut terlihat,apabila tidak ada tekanan maka rumusnya menjadi :
PA = PO
KETERANGAN :
PA = Potensial air
PO = Potensial osmotik
PT = Potensial tekanan

B. Tujuan
1. Difusi
1. Mendeskripsikan difusi benda padat dan cair
2. Osmosis
1. Mengetahui efek dari potensial air pada sel yang diletakkan di larutan hipotonis dan
hipertonis.
2. Mendeskripsikan peristiwa osmosis pada sel tumbuhan, yaitu kentang
3. MembuktikanPeristiwa Osmosis
4. Untuk mengetahui perbedaan pada percobaan proses osmosis pada kentang, yaitu
antaralarutan garam ½ sendok makan , larutan garam 1 sendok makan, dan air biasa.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. KajianTeori

Osmosis
Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari bagian yang
lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Membran semipermeabel harus dapat ditembus oleh
pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran.
Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat secara buatan dengan
meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian
dengan konsentrasi yang lebih encer. Gaya per unit luas yang dibutuhkan untuk mencegah
mengalirnya pelarut melalui membran permeabel selektif dan masuk ke larutan dengan
konsentrasi yang lebih pekat sebanding dengan tekanan turgor. Tekanan osmotik merupakan
sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini bergantung pada konsentrasi zat terlarut, dan
bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri.Osmosis adalah suatu topik yang penting dalam
biologi karena fenomena ini dapat menjelaskan mengapa air dapat ditransportasikan ke dalam
dan ke luar sel.
Osmosis adalah gerakan suatu materi, misalnya air melintasi suatu selaput atau
membran. Air selalu bergerak melewati membran ke arah sisi yang mangandung jumlah
materi terlarut paling banyak dan kadar air paling sedikit. Dalam percobaan ini, materi
terlarut adalah garam. Garam dan air adalah dua dari bahan-bahan kimia yang ada pada
kentang. Irisan-irisan kentang yang diletakkan dalam mangkuk air tawar akan mempunyai
kadar air semula ditambah dengan air dari mangkuk yang masuk ke dalam irisan melalui
membran sel. Air yang masuk ini membuat irisan-irisan kentang tadi menjadi kaku. Kadar
garam dalam tiap irisan kentang lebih kecil jumlahnya dibandingkan dengan kadar yang ada
dalam mangkuk air garam. Irisan-irisan yang ada dalam mangkuk air garam menjadi lembek,
karena kehilangan sebagian dari air yang semula dikandung dalam sel-selnya. Air yang
berasal dari dalam tiap irisan kentang keluar melalui membran-membran sel dan masuk ke
dalam mangkuk air garam.Irisan-irisan tadi akan terisi sebagian dan menjadi lembek.

Osmosis terbalik adalah sebuah istilah teknologi yang berasal dari osmosis. Osmosis
adalah sebuah fenomena alam dalm sel hidup di mana molekul “solvent” (biasanya air) akan
mengalir dari daerah “solute” rendah ke daerah “solute” tinggi melalui sebuah membran
“semipermeable”. Membran “semipermeable” ini menunjuk ke membran sel atau membran
apa pun yang memiliki struktur yang mirip atau bagian dari membran sel. Gerakan dari
“solvent” berlanjut sampai sebuah konsentrasi yang seimbang tercapai di kedua sisi
membran.

jika dalam suatu bejana yang dipisahkan oleh selaput semipermiabel ditempatkan dua
Iarutan glukosa yang terdiri atas air sebagai pelarut dan glukosa sebagai zat terlarut dengan
konsentrasi yang berbeda dan dipisahkan oleh selaput selektif permeabel, maka air dari
larutan yang berkonsentrasi rendah akan bergerak atau berpindah menuju larutan glukosa
yang konsentrainya tinggi melalui selaput permeabel. jadi, pergerakan air berlangsung dari
larutan yang konsentrasi airnya tinggi menuju kelarutan yang konsentrasi airnya rendah
melalui selaput selektif permiabel. Larutan vang konsentrasi zat terlarutnya lebih tinggi
dibandingkan dengan larutan di dalam sel dikatakan .sebagai larutan hipertonis. sedangkan
larutan yang konsentrasinya sama dengan larutan di dalam sel disebut larutan isotonis. Jika
larutan yang terdapat di luar sel, konsentrasi zat terlarutnya lebih rendah daripada di dalam
sel dikatakan sebagai larutan hipotonis.
Osmosis harus melewati membran. Jadi jika terjadi perpindahan pelarut tanpa melalui
membran selektif semipermeabel bukanlah osmosis tetapi peristiwa tersebut adalah difusi.
Perhatikan gabar berikut:

A B

GambarA : Proses Osmosis, Gambar tersebut adalah 2 sel yang masing-masing memiliki
membran plasma dan pada gambar tersebut terjadi perbedaan konsentrasi. Konsentrasi garam
sebelah kanan lebih tinggi akibatnya volume pelarutnya lebih kecil dibandingkan dengan sel
yang sebelah kiri.
GambarB : Proses Difusi, Pada gambar B, di sana tidak nampak adanya membran
semipermeabel jadi peristiwa tersebut proses difusi bukan osmosis dimana yang pindah
adalah partikelnya bukan pelarutnya(jika sebuah larutan), perpindahannya juga dari
konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.

Dua faktor penting yang mempengaruhi osmosis adalah:


1. Kadar air dan materi terlarut yang ada di dalam sel.
2. Kadar air dan materi terlarut yang ada di luar sel.

Difusi
Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian
berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Perbedaan konsentrasi yang ada
pada dua larutan disebut gradien konsentrasi. Difusi akan terus terjadi hingga seluruh partikel
tersebar luas secara merata atau mencapai keadaan kesetimbangan dimana perpindahan
molekul tetap terjadi walaupun tidak ada perbedaan konsentrasi. Contoh yang sederhana
adalah pemberian gula pada cairan teh tawar. Lambat laun cairan menjadi manis. Contoh lain
adalah uap air dari cerek yang berdifusi dalam udara.Difusi yang paling sering terjadi adalah
difusi molekuler. Difusi ini terjadi jika terbentuk perpindahan dari sebuah lapisan (layer)
molekul yang diam dari solid atau fluida. Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya
suatu zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi
rendah. Contoh yang sederhana adalah pemberian gula pada cairan teh tawar. Lambat laun
cairan menjadi manis. Contoh lain adalah uap air dari cerek yang berdifusi dalam udara
Difusi merupakan proses perpindahan atau pergerakan molekul zat atau gas dari
konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Difusi melalui membran dapat berlangsung melalui
tiga mekanisme, yaitu difusi sederhana (simple difusion),d ifusi melalui saluran yang
terbentuk oleh protein transmembran (simple difusion by chanel formed), dan difusi
difasilitasi (fasiliated difusion).
Difusi sederhana melalui membrane berlangsung karena molekul -molekul yang
berpindah atau bergerak melalui membran bersifat larut dalam lemak (lipid) sehingga dapat
menembus lipid bilayer pada membran secara langsung. Membran sel permeabel terhadap
molekul larut lemak seperti hormon steroid, vitamin A, D, E, dan K serta bahan-bahan
organik yang larut dalam lemak, Selain itu, memmbran sel juga sangat permeabel terhadap
molekul anorganik seperti O,CO2, HO, dan H2O. Beberapa molekul kecil khusus yang
terlarut dalam serta ion-ion tertentu, dapat menembus membran melalui saluran atau chanel.
Saluran ini terbentuk dari protein transmembran, semacam pori dengan diameter tertentu
yang memungkinkan molekul dengan diameter lebih kecil dari diameter pori tersebut dapat
melaluinya. Sementara itu, molekul – molekul berukuran besar seperti asam amino, glukosa,
dan beberapa garam – garam mineral , tidak dapat menembus membrane secara langsung,
tetapi memerlukan protein pembawa atau transporter untuk dapat menembus membrane.
Proses masuknya molekul besar yang melibatkan transforter dinamakan difusi difasilitasi.
Difusi difasiltasi (facilitated diffusion) adalah pelaluan zat melalui rnembran plasrna
yang melibatkan protein pembawa atau protein transforter. Protein transporter tergolong
protein transmembran yang memliki tempat perlekatan terhadap ion atau molekul vang akan
ditransfer ke dalam sel. Setiap molekul atau ion memiliki protein transforter yang khusus,
misalnya untuk pelaluan suatu molekul glukosa diperlukan protein transforter yang khusus
untuk mentransfer glukosa ke dalam sel.
Protein transporter untuk grukosa banyak ditemukan pada sel-sel rangka, otot jantung,
sel-sel lemak dan sel-sel hati, karena sel – sel tersebut selalu membutuhkan glukosa untuk
diubah menjadi energy.Difusi yang paling sering terjadi adalah difusi molekuler. Difusi ini
terjadi jika terbentuk perpindahan dari sebuah lapisan (layer) molekul yang diam dari solid
atau fluida.
Ada beberapa faktor yang memengaruhi kecepatan difusi, yaitu:
 Ukuran partikel. Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu akan
bergerak, sehinggak kecepatan difusi semakin tinggi.
 Ketebalan membran. Semakin tebal membran, semakin lambat kecepatan difusi.
 Luas suatu area. Semakin besar luas area, semakin cepat kecepatan difusinya.
 Jarak. Semakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin lambat kecepatan
difusinya.
 Suhu. Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak dengan lebih
cepat. Maka, semakin cepat pula kecepatan difusinya.

Dalam mengambil zat-zat nutrisi yang penting dan mengeluarkan zat-zat yang tidak
diperlukan, sel melakukan berbagai jenis aktivitas, dan salah satunya adalah difusi. Ada dua
jenis difusi yang dilakukan, yaitu difusi biasa dan difusi khusus.
Difusi biasa terjadi ketika sel ingin mengambil nutrisi atau molekul yang hydrophobic
atau tidak berpolar / berkutub. Molekul dapat langsung berdifusi ke dalam membran
plasma yang terbuat dariphospholipids. Difusi seperti ini tidak memerlukan energi atau ATP
[Adenosine Tri-Phosphate].
Difusi khusus terjadi ketika sel ingin mengambil nutrisi atau molekul yang
hydrophilic atau berpolar dan ion. Difusi seperti ini memerlukan protein khusus yang
memberikan jalur kepada partikel-partikel tersebut ataupun membantu dalam perpindahan
partikel. Hal ini dilakukan karena partikel-partikel tersebut tidak dapat melewati membran
plasma dengan mudah. Protein-protein yang turut campur dalam difusi khusus ini biasanya
berfungsi untuk spesifik partikel.

Plasmolisis

Plasmolisis merupakan dampak dari peristiwa osmosis. Jika sel tumbuhan diletakkan
di larutan garam terkonsentrasi (hipertonik), sel tumbuhan akan kehilangan air dan juga
tekanan turgor, menyebabkan sel tumbuhan lemah.Tumbuhan dengan sel dalam kondisi
seperti ini layu.Kehilangan air lebih banyak akan menyebabkan terjadinya
plasmolisis.Dampak plasmolisis yang meneyebabkan tekanan terus berkurang sampai di
suatu titik di mana protoplasma sel terkelupas dari dinding sel, menyebabkan adanya jarak
antara dinding sel dan membran.Akhirnya cytorrhysis – runtuhnya seluruh dinding sel –
dapat terjadi.Tidak ada mekanisme di dalam sel tumbuhan untuk mencegah kehilangan air
secara berlebihan, juga mendapatkan air secara berlebihan, tetapi plasmolisis dapat
dibalikkan jika sel diletakkan di larutan hipotonik. Proses sama pada sel hewan disebut
krenasi. Sel tumbuhan dalam kondisi lingkungan berbeda
Plasmolisis hanya terjadi pada kondisi ekstrem, dan jarang terjadi di alam. Biasanya
terjadi secara sengaja di laboratorium dengan meletakkan sel pada larutan bersalinitas tinggi
atau larutan gula untuk menyebabkan ekosmosis, seringkali menggunakan tanaman Elodea
atau sel epidermal bawang yang memiliki pigmen warna sehingga proses dapat diamati
dengan jelas. Bila sel tumbuhan dimasukkan kedalam cairan hipotonik,turgor sel akan
meningkat..Bila berada dalam keadaan isotonik (larutan yang konsentrasinya sama dengan
konsentrasi isi sel,maka sebagian sel yang ada mengalami plasmolisis,sebagian sel
tidak.Keadaan ini dapat dipakai untuk menentukan tekanan osmosis sel dengan meletakkan
pada larutan yang ditentukan molaritas larutan atau tekanan osmotiknya dan melihat berapa
banyak sel yang terplasmolisis.
Proses sama pada sel hewan disebut krenasi.Cairan di dalam sel hewan keluar karena
peristiwa difusi.Plasmolisis hanya terjadi pada kondisi ekstrem, dan jarang terjadi di
alam.Biasanya terjadi secara sengaja di laboratorium dengan meletakkan sel pada larutan
bersalinitas tinggi atau larutan gula untuk menyebabkan ekosmosis, seringkali menggunakan
tanaman Elodea atau sel epidermal bawang yang memiliki pigmen warna sehingga proses
dapat diamati dengan jelas.
Jika konsentrasi larutan yang menyebabkan 50% sel terplasmolisis diketahui ,maka nilai
tekanan osmosis sel dapat ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
phi = M x R x T di mana
phi = tekanan osmotik (atm)=Tekanan Osmotik sel
M = Molaritas , Konsentrasi larutan yang menyebabkan 50% sel terplasmolisis
R = tetapan gas (0.082 )
T = suhu (Kelvin ) =Temperatur mutlak (273+t 0C)
BAB III
METODE PENELITIAN
1. DIFUSI
A. Waktu dan Tempat
Waktu :Rabu,2 Agustus 2017, pukul 13.00-14.00 WIB
Tempat : Kelas XI IPA 1,SMA N 1 PSS TENGAH
B. Alat dan Bahan
1. Empat buah gelas kemasan air mineral
2. Air
3. Tinta hitam
4. Gula ¼ dan ½ sdm
5. Jam tangan
6. Pipet tetes
C. Prosedur kerja
1. Mengisi gelas dengan aquadest atau air mineral ± 100 ml
2. Meneteskan kira-kira 10 tetes larutan sirup atau tinta hitam kedalam gelas yang
berisi aquadest. Mengamati peyebaran warna hitam atau merah tanpa pengadukan
3. Mencatat berapa lama waktu yang diperlukan dalam percobaan
4. Mengulangi percobaan dengan tinta hitam dan sirup dengan ukuran yang sama
seperti semula, tetapi setelah itu larutan segera diaduk. Lakukan percobaan ini satu
persatu.
2. OSMOSIS
A. WaktudanTempat
Waktu : Sabtu,12 Agustus 2017, pukul 15.00-16.30 WIB
Tempat : RUMAH
B. AlatdanBahan
1. Mistar
2. Tiga buah gelas kemasan air mineral
3. Kentang
4. Air
5. Larutan Garam ½ dan 1 sdm
6. Pisau
7. Tissue
C. ProcedurKerja
1. Buatlah potongan kentang berbentuk dadu dengan perbandingan panjang :lebar :tinggi
adalah 2 cm : 2 cm : 2 cm.
2. Buatlah potongan kentang tersebut sebanyak 3 buah.
3. Sediakan 3 buah gelas air mineral bekas bersih dan masing-masingdiberi label A, B,
dan C.
4. Masukkkan air biasa ke dalam gelas air mineral kemasan A. Masukkan larutan garam
½ garam kedalam gelas air mineral kemasan B. Masukkan larutan garam 1 sdm gelas
air mineral kemasan C
5. Ukurlah ukuran setiap kentang sebelum di masukkan kedalam gelas air mineral
tersebut.
6. Setelah itu, masukkanmasing-masing 1 buah potongan kentang pada gelas air
mineral A, B, dan C.
7. Kemudian diamkan selama 25 menit
8. Setelahitu, ukurlah kembali ukuran serta warna dan tekstur kentang pada setiap
gelas air mineral
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
1. DIFUSI
No Gelas Bahan Waktu Warna
Air
Mineral
1 A Lar.Banyak gula 15 Menit Keruh
2 B Lar.Sedikit gula 11 Menit 10 detik Agak keruh
3 C Lar.Banyak tinta 1 Menit 38 detik Hitam pekat
4 D Lar.Sedikit tinta 3 menit Hitam

2. OSMOSIS

No Gelas Ukuran Ukuran Tekstur Warna


Air awal akhir
Mineral
1 Air biasa 2 cm 2,2 cm Keras Kuning Keputihan
2 Sedikit 2 cm 1.9 cm Lembek Kuning
garam
3 Banyak 2 cm 1,8 cm Lembek sekali Kuning Kecoklatan
garam

B. Pembahasan

1. DIFUSI
Dari tabel diatas diperoleh hasil pada gelas air mineral A yaitu larutn dengan
banyak gula(1/3 sdm) dengan air diperlukan waktu 15 menit. Waktu yang diperlukan untuk
melarutkan sedikit gula(1/4 sdm)dengan air diperlukan waktu 11 menit 10 detik. Waktu yang
diperlukan untuk melarutkan banyak tinta(1 ½ tetes) 1 menit 38 detik. Sedangkan wktu yang
diperlukan untuk melarutkan sedikit tinta(1 tetes) 3 menit.

Difusi biasa terjadi ketika sel ingin mengambil nutrisi atau molekul
yang hydrophobic atau tidak berpolar/berkutub. Molekul dapat langsung berdifusi kedalam
membran plasma.

Mengambil zat-zat nutrisi yang penting dan pengeluaran zat-zat yang tidak
diperlukan. Sel dilakukan melalui berbagai jenis aktivitas, dan Salah satunya adalah difusi.
Ada dua jenis difusi yang dilakukan, yaitu difusi biasa dan difusi khusus.Difusi biasa terjadi
ketika sel ingin mengambil nutrisi atau molekul yang hydrophobic atau tidak
berpolar/berkutub. Molekul dapat langsung berdifusi kedalam membran plasma yang
terbuatdari phospholipids. Difusi seperti ini tidak memerlukan energy atau ATP(Adenosine
Tri-Phosphate).
Difusi khusus terjadi ketika sel ingin mengambil nutrisi atau molekul
yang hydrophilic atau berpolar dan ion. Difusi seperti ini memerlukan protein khusus yang
memberikan jalur kepada partikel-partikel tersebut ataupun membantu dalam perpindahan
partikel. Hal ini dilakukan karena partikel-partikel tersebut tidak dapat melewati membran
plasma dengan mudah. Protein-protein yang turut campur dalam difusi khusus ini biasanya
berfungsi untuk spesifik partikel. Larutan sirup dan tinta hitam yang diaduk lebih cepat
merata dibandingkan dengan cara tanpa pengadukan, karena larutan atau tinta hitam yang
diaduk akan menyebar secara merata, sedangkan larutan atau tinta hitam yang tidak aduk
akan mengendap pada permukan gelas. Sehingga waktu yang dibutuhkan untuk menyebar
secara rata akan lama.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan difusi, yaitu :

1. Ukuran partikel. Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu akan
bergerak, sehingga kecepatan difusi semakin tinggi.
2. Ketebalan membran. Semakin tebal membran, semakin lambat kecepatan difusi.
3. Luas suatu area. Semakin besar luas area, semakin cepat kecepatan difusinya.
4. Jarak. Semakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin lambat kecepatan
difusinya.
5. Suhu. Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak dengan lebih
cepat. Maka, semakin cepat pula kecepatan difusinya.

2. OSMOSIS
Dari tabel di atas, di peroleh hasil pada gelas air mineral A yaitu kentang dengan
ukuran panjang lebar dan tinggi sebesar 2 cm. Kemudian setelah di masukkan kedalam gelas
air mineral A yaitu air biasa, ukuran kentang serta larutannya mengalami peningkatan yaitu
ukuran kentang menjadi 2,2 cm,kentang bertekstur keras dan berwarna kuning keputihan.
Kemudian di gelas air mineral B yaitu larutan garam ½ sdm, ukuran kentang mengalami
penurunan yaitu menjadi 1,9 cm,kentang bertekstur lembek dan warna menjadi lebih kuning,
pada gelas air mineral , kentang bertekstur lembek. Kemudian setelah di masukkan kedalam
gelas air mineral C yaitu larutan gula 20%, tinggi dan berat kentang serta larutannya
mengalami penurunan yaitu tinggi kentang menjadi 2.7 cm, berat kentang menjadi 0.51/0.59
dan larutannyamenjadi 0.4 gr, pada gelas C, kentang bertekstur lembek sekali.
Saat kentang direndam dalam larutan gula 10% dan 20% akan terjadi perpindahan air
secara osmosis dari sel-sel kentang keluar menuju ke larutan. Perpindahan air ini terjadi
karena sel-sel kentang hipotonis terhadap larutan gula yang hipertonis.
SaatKentang direndam dalam air biasa mengalami difusi dimana kandungan air yang
ada di luar kentang lebih besar sehingga air cenderung masuk dan menyebabkan berat
kentang bertambah (hipotonis).
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum, dapat disimpulkan bahwa:
1. DIFUSI
Dari hasil percobaan, dapat disimpulkan bahwa ;
a) Difusi adalah penvampuran antara dua molekul yang berbeda konsentrasi yaitu
dari tempat yang konsentrasinya tinggi ke tempat yang konsentrasinya rendah.
b) Faktor yang mempengaruhi difusi diantanya adalah Ukuran partikel, ketebalan
membran, luas suatu area, jarak, suhu, jumlah eryth/kadar Hb, perbedaan tekanan
dan konsentrasi gas, waktu difusi, afinitas gas.
c) Proses difusi pada organisme hidup terjadi antara molekul yang berbeda
konsentrasinya itu dipisahkan oleh membrane plasma yang mempunyai pori-pori
(osmos). Jadi, osmosis adalah proses difusi pada organisme hidup dimana molekul
yang berdisfusi harusa menerobos pori-pori membrane plasma.

2. OSMOSIS
1. Osmosis merupakan proses perpindahan molekul-molekul pelarut (air) dari konsentrasi
pelarut tinggi ke konsentrasi pelarut yang lebih rendah melalui membran diferensial
permeabel.
2. Larutan yang mempunyai konsentrasi lebih tinggi akan naik. Hal ini berarti bahwa pada
osmosis terjadi dari konsentrasi yang lebih rendah kekonsentrasi yang lebih tinggi.
Zat pelarut (air) akan berpindah dari hipotonik ke hipertonik hingga isotonis yang
mengakibatkan plasmolisis
3. Potensial air pada sel dipengaruhi oleh larutan. Ketika larutan hipotonis maka molekul
air di lingkungan akan masuk ke dalam sel sehingga menambah berat sel. Ketika larutan
hipertonis maka molekul air di dalam sel akan keluar dan mengurangi berat sel.
4. Kentang yang direndam dalam larutan garam mengalami osmosis dimana kandungan air
dalam kentang lebih besar sehingga air cenderung keluar yang menyebabkan berat
kentang berkurang (hipertonis).
5. Kentang yang direndam dalam air biasa mengalami difusi dimana kandungan air yang
ada di luar kentang lebih besar sehingga air cenderung masuk dan menyebabkan ukuran
kentang bertambah (hipotonis).
6. Difusi dan Osmosis merupakan bagian dari proses trasnpor pasif yang tidak memerlukan
energi dalam prosesnya.
7. Permeabilitas dan semi permeabilitas merupakan kemampuan yang dimiliki oleh
membran sel dalam dalam menyaring partikel-partikel yang akan melalui membran sel.
Keduanya dibedakan oleh kemampuan yang dimiliki masing-masing akibat kondisi yang
kurang menguntungkan

B. Saran
1. Didalam melakukan praktikum siswa – siswi sebaiknya sekolah menyediakan alat –
alat praktikum yang lebih lengkap agar praktikum dapat dilakukan dengan lebih baik.
2. Diharapkan kedepannya tulisan-tulisan yang berkaitan mengenai difusi dan osmosis
diperbanyak, mengingat masih minimnya informasi mengenai proses difusi dan
osmosis.
DAFTAR PUSTAKA

Ø Moeluzie.Thursday June 21 2012.LaporanPraktikum Osmosis.Bloger.com

Ø Eksakta, Rizal Suhardi.November(2).Difusi Osmosis danPlasmolisis.


Bloger.com

Ø Gadget, CutekiWidget.Rabu, 11 April 2012. Praktikum Osmosis. Bloger.com

Ø Falinda, Putri. Senin, 17 September 2012.LaporanPraktikumDifusidan


Osmosis.Bloger.com

Ø Hana.Sabtu, 12 Maret 2011. LaporanPraktikumDifusi. Bloger.com

Ø Made, Anca.Kamis, 18 November 2010. LaporanPercobaan Osmosis.


Bloger.com

Ø S.P, Ayu Dkk.2011. PercayaDiriMeraihPrestasi.Nganjuk; PT Temprina


Media Grafika

Anda mungkin juga menyukai