Anda di halaman 1dari 6

I.

PENDAHULUAN

1.1 Umum

Dalam perencanaan penutup-penutup bangunan misalnya kuda2/truss merupakan suatu

hal yang perlu diperhatikan. Terlebih lagi jika struktur dari rangka tersebut menerima beban yang

bebar, dalam hal ini misalnya angin. Oleh karena itu perhitungan untuk rangka dengan

menggunakan baja baik itu pipa maupun baja profilperlu diperhatikan.

1.2 Analisa Struktur

Analisa struktur pipa main loby dilakukan secara 3 dimensi dengan program SAP 2000

dengan beban-beban yang telah dihitung sebelumnya.

1.3 Perencanaan Elemen

Perencanaan elemen pada pipa menggunakan kombinasi pembebanan angin dan beban

gravitasi.

1
II. ANALISA STRUKTUR UTAMA

2.1 Pembebanan

Untuk pembebanan beban yang berpengaruh adalah beban mati, beban hidup dan beban

angin.

Beban mati / berat penutup atap yaitu 4 kg/m.

Beban hidup diambil sesuai dengan SNI yaitu 100 kg/m2

Beban angin yang berkaitan dengan tekanan angin diambil sebesar 27 kg/m 2 atau sebesar

40,4 knot

2.2 Perencanaan Pipa dengan diameter 3”

Dari hasil analisis struktur SAP 2000, didapatkan nilai-nilai sebagai berikut :

Gaya tarik maksimum = 50 kgf

Gaya tekan maksimum = 780 kgf

Digunakan pipa besi dengan diameter 3”. (BJ 37)

t = 3,2 mm

fu = 370 MPa

fy = 240 MPa

d = 76,3 mm (luar)

d = 73,1 mm (dalam)

E = 200000 MPa

A = 7,35 cm2

2
Luas penampang (An) = 0,25 x π x d2luar - 0,25 x π x d2dalam

= 3,755 cm2

Pipa baja direncanakan agar memenuhi persyaratan kekuatan (strength) dan syarat

kekakuan (stiffness)

1. Analisis Batang Tarik

Cek Kekuatan Batang Tarik

Pu
a. Tegangan tarik yang terjadi, σ =
An

50 kg
=
3,75cm 2

= 13,31 kg/cm2

b. Tegangan tarik rencana, σr = φ x fy

= 0,9 x 2400

= 2160 kg/cm2


c. Rasio tegangan =
r

= 0,006 < 1 → OK

d. Syarat σ < σr → OK

Cek Kekakuan Batang Tarik

a. Momen inersia penampang, I = 1/64 x π x (d4luar - d4dalam)

= 26,2 cm4

I 26,2
b. Jari-jari inersia batang, i = 
A 7,35

3
= 1,88

c. Panjang batang (Lk) = 1,4 m = 140 cm

d. Nilai kelangsingan, λ = Lk/i

= 140/1,88 = 74,14

e. Syarat λ < λmax → 74,14 < 300 → OK

2. Analisis Batang Tekan

Cek Kekuatan Batang Tekan

a. Panjang batang, L = 150 cm

b. Faktor panjang efektif k =1

c. Panjang tekuk batang, Lk = k x L = 1 x 150 = 150 cm

I 26,2
d. Jari-jari inersia batang, i = 
A 7,35

= 1,88

1 Lk fy
e. Kelangsingan batang tekan, λc = x x
 i E

1 150 2400
= x x
3,14 1,88 2000000

= 2,7

Karena λc > 1,2

f. Faktor tekuk, ω = 1,25 x λc2

= 9,59

Pu
g. Tegangan tekan yang terjadi, σ =
An

4
780kg
=
3,755cm 2

= 207,73 kg/cm2

fy
h. Tegangan tekan rencana, σr =φx

= 0,85 x (2400/9,59)

= 216,9 kg/cm2


i. Rasio tegangan =
r

= 0,958 < 1 → OK

j. Syarat σ < σr → OK

Cek Kekakuan Batang Tekan

a. Jari-jari inersia batang, i = 1,88

b. Panjang batang (Lk) = 1,5 m = 150 cm

c. Nilai kelangsingan, λ = Lk/i

= 150/1,88 = 79,4

d. Syarat λ < λmax → 79,4 < 200 → OK

Untuk pipa konstruksi dengan diameter 3” ini, mampu menahan angina sampai dengan

kecepatan 40,4 knot.

1 knot = 0,514444 m/s = 1,852 km/jam.

5
Untuk sambungan antar pipa sendiri menggunakan las keliling.

Sambungan antara pipa dengan canal C di bawahnya juga digunakan las keliling.

Untuk beban yang diterima oleh Canal C double adalah sebesar 845 kg (menjadi beban titik)

Anda mungkin juga menyukai