Anda di halaman 1dari 1

IQRA, PIKIR, DAN AKAL

Iqra itu berpikir dengan landasan wahyu. Itu baru dinamakan berakal.

Berpikir tanpa wahyu, sesat yang nyata. TAPI JANGAN SEKALI-KALI MENISTAKAN KEGIATAN BERPIKIR
ITU.

Akal itu cahaya ruh.


Maka orang berakal akan berjihad-bersyariat untuk kembali ke sumber cahaya akal itu, yaitu ruh.
Inilah jalan innalillahi wa inna ilaihi raaji'uun.

"Ruh itu urusan Tuhan." (Al-Isra:85)


Jadi yang berurusan dengan Tuhan itu hanya ruh. Ruh ini Nur Ilahi.

Hanya cahaya matahari yang sampai dan esa dengan matahari.


Hanya Cahaya Tuhan yang sampai ke Tuhan dan esa dengan Tuhan
.
Inilah makna hakiki 'araftu Rabbi bi Rabbi.
Inilah makna kenal diri, kenal Tuhan.

‫ا ِىفَو‬ ‫َل ِٰ ٰت ٰا‬


‫ي ِ َ ِرَ َ ا‬ ‫ا َ َني َِى َق َوت ِا‬
Dan di bumi terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang yakin,

‫ف ا ِِ َوكِسَ ِف َان ِىف َََِا‬


‫ل ِِ ِف ِ ا‬
‫َِنَوَ ر َِى ِا‬
dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?
[Q.S. Az-Zariyat: Ayat 20-21]

RUH KAMU ITU ADA PADAMU ATAU ADA DI RUMAH TETANGGA?

Ingat:
Jangan sekali-kali meremehkan aktivitas manusia berpikir. Kufur nikmat kamu meskipun hapal Quran
dan hadis. Bahlul.

Anda mungkin juga menyukai