Anda di halaman 1dari 3

PERBEDAAN KADAR CEA MENURUT DERAJAT HISTOPATOLOGI

ADENOKARSINOMA RECTUM DI RSUP HASAN SADIKIN BANDUNG

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kanker kolorektal merupakan suatu tumor ganas terbayak diantara tumor lainnya yang menyerang

saluran pencernaan. Kolon merupakan bagian lain dari usus besar yang terletak di atas pinggul.

Rektum merupakan bagian 15 cm terakhir dari usus besar dan terletak di dalam rongga panggul di

tengah tulang pinggul. Kolon dan rektum adalah bagian dari usus besar pada sistem pencerrnaan

yang disebut dengan traktus gastrointestinal. Traktus gastrointestinal berfungsi sebagai penghasil

energi bagi tubuh dan membuang zat – zat yang tidak diperlukan tubuh (Capple, 2005).

Kanker kolorektal merupakan keganasan ketiga terbanyak dari seluruh penderita kanker

dan penyebab kematian keempat dari seluruh kematian pada pasien kanker di dunia. Dari data

Globocan 2012 didapatkan insidensi kanker kolorektal di Indonesia merupakan keganasan ketiga

setelah kanker payudara dan kanker paru. Kanker rektum juga menjadi penyebab kematian ketiga

dari seluruh kasus kematian akibat keganasan (Capple, 2005). Deteksi dini pada stadium awal lesi

dapat menurunkan morbiditas dan mortalitas keganasan ini. Kolonoskopi masih menjadi alat

deteksi yang signifikan pada kanker rektum. Selain itu, untuk membantu diagnosis diperlukan

pemantuan petanda atau marker yang tidak invasif untuk mendeteksi kanker rektum lebih awal.

Rekomendasi American Society of Clinical Oncology (ASCO) tahun 2006 menyatakan bahwa

Carcinoembryonic Antigen (CEA) diperiksa sebelum operasi untuk membantu dalam penentuan
stadium atau rencana tindakan juga dalam memonitor respon terapi selama pengobatan aktif.

Beberapa faktor yang mempengaruhi kadar CEA pada penderita kanker rektal yaitu: stadium

tumor, derajat tumor, fungsi hati, letak tumor, obstruksi usus, riwayat merokok dan status ploidi

tumor. Konsentrasi ini juga berkorelasi dengan ukuran tumor. Tumor dengan ukuran lebih kecil

memiliki konsentrasi CEA serum yang normal (Wang et al, 2015; Tarantino et al, 2012).

Penelitian ini bertujuan untuk menguji perbedaan kadar CEA menurut derajat histopatologi

adenokarsinoma rektum sehingga kadar CEA dapat dipakai sebagai prediktor derajat histopatologi

pada pasien dengan adenokarsinoma rektum.

1.2. Rumusan Masalah

Penulis ingin mengetahui bagaimana perbedaan kadar CEA menurut derajat histopatologi

adenokarsinoma rektum yang dirawat di RSUP Hasan Sadikin Bandung.

1.3. Pertanyaan Penelitian

Apakah ada perbedaan kadar CEA menurut derajat histopatologi?

1.4.Tujuan penelitian

Untuk mengetahui perbedaan kadar CEA sebelum terapi menurut derajat histopatologi

adenokarsinoma pada pasien kanker rektum yang dirawat di RSUP Hasan Sadikin Bandung.

1.5. Manfaat Penelitian

1.5.1 Manfaat Bagi Peneliti


Sebagai informasi mengenai perbedaan kadar CEA sebelum terapi menurut histopatologi

adenokarsinoma rektum yang dirawat di RSUP Hasan Sadikin Bandung.

1.5.2 Manfaat Bagi tenaga Kesehatan, Institusi, Akademis dan Peneliti Lain

Manfaat penelitian ini bagi tenaga kesehatan dan institusi akademis adalah sebagai informasi

mengenai perbedaan kadar CEA sebelum terapi menurut histopatologi adenokarsinoma rektum

pada pasien kanker rektum yang dirawat di RSUP Hasan Sadikin Bandung.

Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar untuk melakukan penelitian lebih lanjut

tentang hubungan kadar CEA sebelum terapi menurut derajat histopatologi adenokarsinoma

rektum pada pasien kanker rektum yang dirawat di RSUP Hasan Sadikin Bandung.

Anda mungkin juga menyukai