Anda di halaman 1dari 14

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. Identifikasi Masalah Kesehatan Lingkungan


1. Kualitas Udara
a. Pencahayaan

Pencahayaan Ruang Tamu


Banyak
indikator Persentase
Rumah
1 TMS 121 60.2%
2 MS 80 39.8%
Jumlah 201 100%

Pencahayaan di Ruang Tamu pada Desa Pasirangin RW 06 dari Jumlah rumah 201
buah yang tidak memenuhi syarat sebanyak 121 rumah dengan persentasi 60,2% dan yang
memenuhi syarat sebanyak 80 rumah dengan persentasi 39,8%.

pencahayaan kamar tidur


No Banyak
indikator Persentase
Rumah
1 TMS 149 74.1%
2 MS 52 25.9%
Jumlah 201 100%

Pencahayaan di kamar tidur pada Desa Pasirangin RW 06 dari Jumlah rumah 201
buah yang tidak memenuhi syarat sebanyak 149 rumah dengan persentasi 74,1% dan yang
memenuhi syarat sebanyak 52 rumah dengan persentasi 25,9%.

pencahayaan dapur
No Banyak
indikator Persentase
Rumah
1 TMS 164 81.6%
2 MS 37 18.4%
Jumlah 201 100%

Pencahayaan di dapur pada Desa Pasirangin RW 06 dari Jumlah rumah 201 buah
yang tidak memenuhi syarat sebanyak 164 rumah dengan persentasi 81,6% dan yang
memenuhi syarat sebanyak 37 rumah dengan persentasi 18,4%.
Pencahayaan di ketiga ruangan sebagian besar tidak memenuhi syarat yaitu di ruang
tamu 60,2%, kamar tidur 74,1% dan dapur 81,6% hal ini dikarenakan posisi rumah yang
membelakangi datangnya sinar matahari, banyaknya kanopi jadi cahaya matahari hanya
sampai sebatas teras rumah dan pengaruh kerapatan rumah.
b. Kelembaban Udara Ruang

Kelembaban Ruang
Jumlah
No Indikator Persentase
Rumah
1 TMS 201 100%
2 MS 0 0%
total 201 100%

Kelembaban udara ruang di Desa Pasirangin RW 06 dari Jumlah rumah 201 buah
semuanya tidak memenuhi syarat kesehatan dengan persentase 100%. Persyaratan
Kelembaban ruang yaitu berdasarkan Permenkes 829 tahun 1999 tentang Persyaratan
Rumah Sehat yaitu 40%-60%. Kelembaban tinggi karena pengukuran dilakukan pada saat
musim hujan dan desa Pasirangin secara letak geografis terletak di wilayah pegunungan,
kelembaban yang tinggi dapat menjadi tempat perkembangbiakan bakteri penyebab
penyakit contohnya adalah bakteri Lactobacilus tuberculosis penyebab penyakit TB Paru.
c. Suhu Ruang

Suhu Ruang
Jumlah
No Indikator Persentase
Rumah
1 TMS 0 0%
2 MS 201 100%
total 201 100%

Suhu udara ruang di Desa Pasirangin RW 06 dari Jumlah rumah 201 buah
semuanya memenuhi syarat kesehatan dengan persentase 100%. Persyaratan suhu ruang
yaitu berdasarkan Permenkes 829 tahun 1999 tentang Persyaratan Rumah Sehat yaitu
180C-280C.
d. Luas Ventilasi Tetap

Luas Ventilasi Tetap


Luas Banyak
No Persentase
Ventilasi Rumah
1 MS 0 0%
2 TMS 201 100%
Jumlah 201 100%

Luas ventilasi tetap di Desa Pasirangin RW 06 dari Jumlah rumah 201 buah
seluruhnya tidak memenuhi syarat yaitu < 10% dari luas lantai dengan persentasi 100%.
Hal ini dikarenakan sebagian besar warga tidak memiliki sarana ventilasi tetap dan jika
adapun luasnya tidak memenuhi syarat,
e. Sarana Penyehatan Udara (Ventilasi Tetap)

Sarana Penyehatan Udara (Ventilasi Tetap)


Ventilasi Banyak
No Persentase
Tetap Rumah
1 Punya 73 36.3%
Tidak
2 128 63.7%
Punya
Jumlah 201 100.0%

Sarana penyehatan udara untuk ventilasi tetap di Desa Pasirangin RW 06 dari


Jumlah rumah 201 buah, yang memiliki sarana sebanyak 73 rumah dengan persentase
36,5% dan yang tidak memiliki sarana sebanyak 128 rumah dengan persentase 63,7% hal
ini dikarenakan tanpa adanya sarana ventilasi tetap, suhu di dalam rumah tetap dingin
karena 128 rumah tersebut memiliki rumah dengan kontruksi rumah panggung yang terbuat
dari bilik untuk dinding dan kayu untuk lantainya, sehingga banyak terdapat lubang-lubang
udara dimana hal ini tidak berfungsi sebagai ventilasi.

2. Kualitas makanan dan minuman


a. Sumber Makanan

Sumber Makanan
No Banyak
indikator Persentase
Rumah
1 memasak sendiri 192 95.5%
2 beli 9 4.5%
Jumlah 201 100.0%

Sumber makanan di Desa Pasirangin RW 06 dari Jumlah rumah 201 buah yang
memasak sendiri sebanyak 192 rumah dengan persentasi 95,5% dan yang langsung
membeli sebanyak 9 rumah dengan persentasi 4,5%. Karena sebagian besar warga sumber
makanannya berasal dari bahan sendiri dan mengolah serta memasak sendiri sehingga
warga yang membeli makanan harus memerhatikan kondisi makanan yang dibelinya agar
tidak terjadi masalah kesehatan atau gangguan kesehatan.
b. Organoleptik Makanan

Organoleptik Makanan
Banyak
No Indikator Persentase
Rumah
1 TMS 1 10%
2 MS 9 90%
Jumlah 10 100%

Pemeriksaan makanan secara fisik/ organoleptic makanan di Desa Pasirangin RW


06 dari Jumlah rumah 201 buah yang terdapat makanan hanya 10 buah rumah. Hasil
pemeriksaannya yaitu yang tidak memenuhi syarat sebanyak 1 rumah dengan persentasi
10% dan yang memenuhi syarat sebanyak 9 rumah dengan persentasi 90%. Di satu rumah
tersebut kami menemukan makanan berjenis sayuran kentang, kol dan ubi yang kondisinya
sudah berair, menghitam dan berbau hal ini dikhawatirkan makanan tersebut telah
mengalami pembusukan dan telah terkontaminasi bakteri.
c. Organoleptik Makanan Berpengawet

1. Tahu berformalin

No Indikator Ya Tidak
1 Tektur terlampau keras √
2 Kenyal tetapi tidak padat √
3 Tidak rusak sampah 3 hari dalam suhu kamar √

2. Bakso perpengawet

No Indikator Ya Tidak
1 Terktur sangat kenyal √
2 Warna tidak kecoklatan √
3 Warna cenderung keputihan √
4 Tidak rusak sampai 2 hari dalam suhu kamar √

Pengawet
No Makanan Sumber
Formalin Boraks
1 Tahu Pedagang Keliling √
2 Bakso Pedagang Keliling √ √

d. Pemeriksaan Fisik Alat Makan


Pemeriksaan Fisik Alat Makan
Banyak
No indikator Persentase
Rumah
1 TMS 9 4.5%
2 MS 186 92.5%
Jumlah 201 100%

Pemeriksaan alat makan secara fisik di Desa Pasirangin RW 06 dari Jumlah rumah
201 buah yang memenuhi syarat sebanyak 186 rumah dengan persentasi 4,5% dan yang
tidak memenuhi syarat sebanyak 9 rumah dengan persentasi 92,5%. Ke Sembilan rumah
tersebut menggunakan alat makan yang telah berkarat, gompel, retak, tidak utuh dan
menggunakan botol kemasan air minum yang digunakan terus menerus sampai dinding
dalam kemasan tersebut telah menguning hal ini dikhawatirkan terdapat bakteri dan
senyawa kimia yang dapat mengganggu kesehatan.
e. Sumber Air Minum

Sumber Air Minum


No. Banyak
indikator Persentase
Rumah
1 cibadak 1 0.5%
2 cibengang 1 0.5%
3 cikopeng 74 36.8%
4 cikubang 3 1.5%
5 cileungsing 5 2.5%
6 cimaung 20 10.0%
7 ciroyom 27 13.4%
8 ciseke 14 7.0%
9 cisomang 23 11.4%
10 coblong 4 2.0%
11 gombong
1 0.5%
koneng
12 silingsing 1 0.5%
13 sumur bor 7 3.5%
14 sumur gali 16 8.0%
15 beli 4 2.0%
Jumlah 201 100.0%

Sumber air minum di Desa Pasirangin RW 06 terdapat 15 jenis, sumber air minum
yang banyak digunakan oleh warga adalah mata air Cikopeng yang digunakan oleh 74
warga dengan persentasi 36,8%, mata air Ciroyom digunakan oleh 27 warga dengan
persentasi 13,4%, mata air Cisomang digunakan oleh 23 warga dengan persentasi 11,4%,
mata air Cimaung digunakan oleh 20 warga dengan persentasi 10%, dari sumur gali
digunakan oleh 16 warga dengan persentasi 8%, dari Ciseke digunakan oleh 14 warga
dengan persentasi 7%, dari sumur bor digunakan oleh 7 warga dengan persentasi 3,5%,
mata air Cilengsing digunakan oleh 5 warga dengan persentasi 2,5%, mata air Coblong
digunakan oleh 4 warga dengan persentasi 2%, mata air Cikubang digunakan oleh 3 warga
dengan persentasi 1,5% dan yang paling sedikit digunakan adalah mata air Cibadak,
Cibengang, Gombong Koneng dan Silingsing yang digunakan masing-masing oleh 1
warga dengan persentasi 0,5%.
f. Pengolahan Air Minum

Pengolahan Air Minum


No Banyak
indikator Persentase
Rumah
1 memasak 197 98.0%
2 beli 4 2.0%
Jumlah 201 100.0%

Pengolahan air minum di Desa Pasirangin RW 06 dari Jumlah rumah 201 buah
yang diolah dengan cara memasak air sebanyak 197 rumah dengan persentasi 98,0% dan
yang membeli air minum sebanyak 4 warga dengan persentasi 2,0%.
g. Pemeriksan Air Minum Secara Fisik

fisik air minum


Banyak
No Indikator Persentase
Rumah
1 TMS 0 0%
2 MS 201 100%
Jumlah 201 100%

Pemeriksaan air minum secara fisik di Desa Pasirangin RW 06 dari Jumlah rumah
201 buah semuanya memenuhi syarat dengan persentasi 100%.

3. Kualitas Air Bersih


a. Sumber Air Bersih

Sumber Air Bersih


No. Banyak
indikator Persentase
Rumah
1 cibadak 1 0.5%
2 cibengang 1 0.5%
3 cikopeng 84 41.8%
4 cikubang 3 1.5%
5 cileungsing 5 2.5%
6 cimaung 21 10.4%
7 ciroyom 27 13.4%
8 ciseke 7 3.5%
9 cisomang 27 13.4%
10 coblong 4 2.0%
11 gombong koneng 1 0.5%
12 silingsing 1 0.5%
13 sumur bor 8 4.0%
14 sumur gali 11 5.5%
Jumlah 201 100.0%

Sumber air bersih di Desa Pasirangin RW 06 terdapat 14 jenis, sumber air bersih
yang banyak digunakan oleh warga adalah mata air Cikopeng yang digunakan oleh 84
warga dengan persentasi 41,8%, mata air Ciroyom dan Cisomang digunakan masing-
masing oleh 27 warga dengan persentasi 13,4%, mata air Cimaung digunakan oleh 21
warga dengan persentasi 10,4%, sumur gali digunakan oleh 11 warga dengan persentasi
5,5%, sumur bor digunakan oleh 8 warga dengan persentasi 4%, Ciseke digunakan oleh 7
warga dengan persentasi 3,5%, mata air Cileungsing digunakan oleh 5 warga dengan
persentasi 2,5%, mata air Coblong digunakan oleh 4 warga dengan persentasi 2,0%, mata
air Cikubang digunakan oleh 3 warga dengan persentasi 1,5%, dan yang paling sedikit
digunakan adalah mata air Cibadak, Cibengang, Gombong Koneng dan Silingsing yang
digunakan masing-masing oleh 1 warga dengan persentasi 0,5%.
Sumber Air Bersih
No. Banyak
indikator Persentase
Rumah
1 Langsung pada mata
5 5.9%
air Cikopeng
2 Tidak langsung pada
79 94,1%
mata air Cikopeng
Jumlah 84 100.0%

Sumber air bersih dari mata air Cikopeng terbagi menjadi dua jenis distribusi, yaitu
pertama bersumber dari mata air Cikopengnya langsung sebanyak 5 rumah dengan
persentase 5,9% sedangkan yang kedua tidak langsung bersumber dari mata air
Cikopengnya melainkan dari limpasan mata air tersebut sebanyak 79 rumah dengan
persentase 94,1%.
b. Pemeriksaan Fisik Air Bersih
Pemeriksaan Fisik Air Bersih
Banyak
No Indikator Persentase
Rumah
1 TMS 3 1%
2 MS 198 99%
Jumlah 201 100%

Pemeriksaan air bersih secara fisik di Desa Pasirangin RW 06 dari Jumlah rumah
201 buah yang memenuhi syarat sebanyak 198 rumah dengan persentasi 99% dan yang
tidak memenuhi syarat sebanyak 3 rumah dengan persentasi 1 %. Tiga rumah yang tidak
memenuhi syarat tersebut secara fisik kondisi airnya sangat keruh hal ini dikarenakan
sumber air bersihnya berasal dari pesawahan. Kondisi fisik air bersih pada musim hujan
untuk sumber air bersih yang tidak langsung dari mata air kondisinya keruh.
4. Pengelolaan Limbah Cair Domestik
a. Sarana Pembuangan Limbah Cair – Grey Water

Sarana Pembuangan Limbah Cair - Grey Water


Banyak
No indikator Persentase
Rumah
1 Sungai 133 66.2%
2 kebun 7 3.5%
3 semi-cubluk 3 1.5%
4 kolam 57 28.4%
5 septic Tank 1 0.5%
Jumlah 201 100.0%

Sarana pembuangan limbah cair domestic jenis Grey Water di Desa Pasirangin RW
06 dari Jumlah rumah 201 buah, jenis sarana pembuangan yang banyak digunakan adalah
sungai sebanyak 133 rumah dengan persentasi 66,2%, kolam sebanyak 57 rumah dengan
persentasi 28,4%, kebun sebanyak 7 rumah dengan persentasi 3,5%, semi-cubluk sebanyak
3 rumah dengan persentasi 1,5% dan yang paling sedikit adalah menggunakan septic tank
sebanyak 1 rumah dengan persentasi 0,5%.
b. Sarana Pembuangan Limbah Cair – Black Water

Pengolahan Limbah Cair - Black Water


Banyak
No indikator Persentase
Rumah
1 Sungai 75 37.3%
2 kebun 1 0.5%
3 semi-cubluk 57 28.4%
4 kolam 59 29.4%
5 septic Tank 9 4.5%
Jumlah 201 100.0%

Sarana pembuangan limbah cair domestic jenis Black Water di Desa Pasirangin
RW 06 dari Jumlah rumah 201 buah, jenis sarana pembuangan yang banyak digunakan
adalah sungai sebanyak 75 rumah dengan persentasi 37,3%, kolam sebanyak 59 rumah
dengan persentasi 29,4%, semi-cubluk sebanyak 57 rumah dengan perentasi 28,4%, septic
tank sebanyak 9 rumah dengan persentasi 4,5 % dan kebun sebanyak 1 rumah dengan
persentasi 0,5%.
c. Pemeriksaan Fisik Air Kolam

Pemeriksaan Fisik Air Kolam


Banyak
No indikator Persentase
Rumah
1 Terdapat ikan yang hidup 59
2 Tidak terdapat ikan yang hidup 0
3 Berbau tinja 0
4 Tidak berbau tinja 59
5 Warna kolam
Jumlah 59 100.0%

5. Pengelolaan Sampah
a. Timbulan Sampah

Di Desa Pasirangin RW 06 dengan Jumlah rumah 201 timbulan sampah yang


dihasilkan adalah sebanyak 768,71 liter/hari sedangkan jumlah timbulan sampah dengan
jumlah penghuni 736 orang adalah 1.04 Liter/Orang/Hari.
b. Pengolahan Sampah Organik

Pengolahan Sampah Organik


Jumlah
No indikator Persentase
Rumah
1 pengomposan 124 61.7%
2 ke sungai 20 10.0%
3 pembakaran 49 24.4%
4 ke kolam 1 0.5%
5 pakan hewan 7 3.5%
Jumlah 201 100.0%
Pengolahan Sampah Organik di Desa Pasirangin RW 06 dari Jumlah rumah 201
buah, jenis pengolahan yang banyak dilakukan adalah pengomposan sebanyak 124 rumah
dengan persentasi 61,7%, pembakaran sebanyak 49 rumah dengan persentasi 24,4%, di
buang ke sungai sebanyak 20 rumah dengan perentasi 10,0%, pakan hewan sebanyak 7
rumah dengan persentasi 3,5 % dan di buang ke kolam sebanyak 1 rumah dengan persentasi
0,5%.
c. Pengolahan Sampah Anorganik

Pengolahan Sampah Anorganik


Jumlah
No indikator Persentase
Rumah
1 pembakaran 194 96.5%
2 penguburan 1 0.5%
3 ke sungai 5 2.5%
4 dijual 1 0.5%
Jumlah 201 100.0%

Pengolahan Sampah Anorganik di Desa Pasirangin RW 06 dari Jumlah rumah 201


buah, jenis pengolahan yang banyak dilakukan adalah pembakaran sebanyak 194 rumah
dengan persentasi 96,5%, di buang ke sungai sebanyak 5 rumah dengan persentasi 2,5%,
dan lakukan penguburan serta dijual masing-masing sebanyak 1 rumah dengan persentasi
0,5%.
6. Kepadatan Vektor
a. Kepadatan Jentik

No Indikator Nilai
1 House Index 6.97 %
2 Container Index 6.72 %
3 Breteau Index 7.96 %
4 Angka Bebas Jentik 93.03 %
5 Density Figure 2

Kepadatan jentik nyamuk di Desa Pasirangin RW 06 dari Jumlah rumah 201 buah,
house indexnya adalah 6,97%, container indexnya adalah 6,72% breateu index adalah
7,96%, angka bebas jentiknya adalah 93,03% dan density figurenya adalah 2.
b. Kepadatan Lalat
Indikator
Banyak
No Kepadatan Persentase
Rumah
lalat
1 Rendah 83 41.3%
2 Sedang 74 36.8%
3 Tinggi 44 21.9%
Jumlah 201 100.0%

Kepadatan lalat di Desa Pasirangin RW 06 dari Jumlah rumah 201 buah, kepadatan
tertinggi sebanyak 44 rumah dengan persentase 21,9%, kepadatan sedang sebanyak 74
rumah dengan persentase 36,8% dan kepadatan yang terendah sebanyak 83 rumah dengan
persentase 41,3%. Kepadatan lalat yang tinggi disebabkan karena pada saat pengukuran
sedang berlangsungnya panen ayam di RT 27 dan hal tersebut berlangsung musiman.
Kepadatan lalat tersebut dikhawatirkan dapat menularkan penyakit yang dibawanya ke
makanan dan luka yang terbuka.
c. Kepadatan Tikus

Keberadaan Banyak
No Persentase
Tikus Rumah
1 Ada 180 89.6%
2 Tidak Ada 21 10.4%
Jumlah 201 100.0%

Kepadatan tikus di Desa Pasirangin RW 06 dari Jumlah rumah 201 buah yang
terdapat keberadaan tikus sebanyak 180 rumah dengan persentase 89,6% dan yang tidak
terdapat keberadaan tikus sebanyak 21 rumah dengan persentase 10,4%. Keberadaan tikus
tersebut dikhawatirkan dapat menimbulkan penyakit Leptospirosis dan bukan hanya dari
tikusnya saja tetapi dari pinjal tikus yang dapat menyebabkan penyakit Pes.
d. Kepadatan Kecoa

Keberadaan Banyak
No Persentase
Kecoa Rumah
1 Ada 179 89.1%
2 Tidak Ada 22 10.9%
Jumlah 201 100.0%

Kepadatan kecoa di Desa Pasirangin RW 06 dari Jumlah rumah 201 buah yang
terdapat keberadaan kecoa sebanyak 179 rumah dengan persentase 89,1% dan yang tidak
terdapat keberadaan kecoa sebanyak 22 rumah dengan persentase 10,9%. Keberadaan
kecoa tersebut dikhawatirkan dapat menularkan penyakit yang dibawanya ke makanan.
II. Penyebab Masalah Air Bersih
1. Kontruksi Perlindungan Mata Air

Kebutuhan air bersih RW 06 Desa Pasir Angin 91,5% bersumber dari mata air. Sumber
mata air yang paling banyak digunakan adalah mata air Cikopeng yang digunakan oleh
41,8% rumah, mata air Ciroyom yang digunakan 13,4% rumah dan mata air Cisomang
yang digunakan 13,4% rumah. Mata air yang menjadi sumber kebutuhan air bersih harus
memenuhi persyaratan Pelindungan Mata Air guna mencegah risiko pencemaran yang
berdampak pada kesakitan. Berikut merupakan hasil observasi keadaan Mata Air Cikopeng
di RW 06 Desa Pasir Angin:
No Persyaratan Ya Tidak Ket.
1 Letak bangunan penangkap air untuk melindungi mata

air terhindar dari pencemaran
2 Pada jarak 10 meter atau lebih dari bangunan PMA

tidak terdapat ternak hewan
3 Tidak terdapat kubangan air di atas bangunan PMA √
4 Tidak terdapat Jamban di atas bangunan PMA √
5 Bangunan penampung air dibuat dari bahan kedap air

dan memiliki penutup
6 Lubang pemriksaan (Manhole) dibuat tertutup √
7 Tutup terbuat dari plat besi atau plat beton √
8 Pipa peluap dipasang dengan kawat kassa √
9 Sekeliling bangunan PMA di pagar √
10 Terdapat pipa penguras untuk menghasilkan

pembersihan yang baik pada saat pengosongan air
11 Dipasang pagar dan saluran pengering air yang dating

dari samping penampung

Skor Persyaratan Kontuksi Perlindungan


Mata air
skor
No. Standar persentase
persyaratan
1 4 11 36%
total 11 11 100%

Dari hasil obervasi sarana sumber air, yaitu mata air Cikopeng persyaratan sarana air
bersih adalah 36% karena dari 11 poin persyaratan hanya 4 poin yang memenuhi syarat.
Sedangkan dua mata air lainnya tidak kami observasi karena keterbatasan jarak dan akses
menuju mata air tersebut.
Mata air Cikopeng merupakan mata air yang berada di daerah perkebunan dan
persawahan RT 27 RW 06 Desa Pasir Angin yang memiliki satu jalur dengan Curug
Cisomang. Berdasarkan hasil observasi mata air Cikopeng berisiko tinggi tercemar dari
pencemar pupuk pertanian dan persawahan.
2. Pengetahuan

Pengetahuan Mengenai Sarana


PMA
Jumlah
No indikator persentase
warga
1 cukup 174 96%
2 rendah 8 4%
Total 182 100%

Masyarakat Desa Pasirangin RW 06 yang menggunakan sumber air bersih dari


mata air berjumlah 182 rumah. Pengetahuan warga mengenai persyaratan perlindungan
mata air yang memenuhi syarat kesehatan yaitu kategori cukup 174 orang dengan
persentase 96% dan kategori rendah 8 orang dengan persentase 4%.

3. Sikap
Sikap Mengenai Sarana PMA
Jumlah
No indikator persentase
wagra
1 cukup 173 95%
2 rendah 9 5%
total 182 100%
Masyarakat Desa Pasirangin RW 06 yang menggunakan sumber air bersih dari
mata air berjumlah 182 rumah. Sikap warga mengenai perlindungan mata air yang
memenuhi syarat kesehatan yaitu kategori cukup 173 orang dengan persentase 95% dan
kategori rendah 9 orang dengan persentase 5%.

Anda mungkin juga menyukai