Anda di halaman 1dari 18

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan YME yang telah melimpah kan rahmat dan
karuniaNya sehingga makalah ciri-ciri mutu asuhan keperawatan tepat pada
waktunya. Harapan penulis dengan diselesaikannya makalah ini, semoga
memberi manfaat baik untuk mengetahui lebih dalam mengenai ciri-ciri mutu
asuhan keperawatan dalam bidang keperawatan management ataupun untuk
pembaca yang bisa menjadikan makalah ini sebagai pembelajaran.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih dosen pengampu
yang sudah membimbing kami dalam penyelesaian makalah ini serta seluruh
teman-teman angkatan VI yang selalu memberikan dorongan moral. Teriring doa
semoga semua kebaikan yang telah diberikan kepada kelompok kami
mendapatkan balasan yang berlipat ganda dari Tuhan YME.

Juni, 2017

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...............................................................................................i
DAFTAR ISI ..............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................................1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................1
C. Tujuan Penulisan ..........................................................................................2
D. Manfaat Penulisan ........................................................................................2
1. Manfaat Teoritis ......................................................................................2
2. Manfaat Praktis .......................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian .....................................................................................................3
B. Ciri Mutu Asuhan Keperawatan...................................................................3
C. Falsafah Keperawatan ..................................................................................4
D. Tujuan Standar Asuhan Keperawatan ..........................................................4
E. Manfaat Standar Asuhan Keperawatan ........................................................5
F. Pedoman Standar Asuhan Keperawatan ......................................................5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.....................................................................................................15
B. Saran ...............................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................16

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di Indonesia secara legal telah ditetapkan Standar Asuhan Keperawatan
(SAK) dan diberlakukan serta diterapkan di seluruh rumah sakit di Indonesia
melalui SK Direktorat Pelayanan Medik No. YM 00.03.2.6.7637 tahun 1993
tentang SAK di rumah sakit. Alasan diberlakukanya SAK yaitu sebagai salah satu
kriteria asuhan profesional, tolok ukur mutu asuhan keperawatan, salah satu dasar
hukum asuhan keperawatan profesional. Kemudian tujuan diberlakukannya SAK
antara lain, secara umum untuk meningkatkan mutu asuhan keperawatan,
sedangkan secara khusus untuk mengetahui mutu asuhan keperawatan,
mengetahui kemampuan perawat dalam memberikan asuhan keperawatan.
Meningkatkan tingkat kepuasan pasien terhadap asuhan keperawatan dan
melindungi kepentingan pasien dan perawat.
Maka dari itu sebagai perawat yang profesonal kita hendaknya dapat
memberikan asuhan keperawatan sesuai standart yang telah ditetapkan untuk
memberikan pelayanan keperawwatan kepada pasien. Untuk itu perawat harus
mengetahui tentang standar asuhan keperawatan yang nantinya akan diaplikasikan
dalam pelayanan keperawatan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian standar asuhan keperawatan ?
2. Apa ciri mutu asuhan keperawatan?
3. Bagaimana falsafah keperawatan dalam standar asuhan keperawatan ?
4. Apa tujuan standar asuhan keperawatan ?
5. Apa manfaat standar asuhan keperawatan ?
6. Apa pedoman standar asuhan keperawatan ?

1
C. Tujuan Penulisan
Setelah dibuatnya makalah tentang ciri-ciri mutu asuhan keperawatan, diharapkan
mahasiswa mampu :
1. Memahami tentang pengertian standar asuhan keperawatan ?
2. Memahami tentang ciri mutu asuhan keperawatan?
3. Memahami tentang falsafah keperawatan dalam standar asuhan keperawatan ?
4. Memahami tentang tujuan standar asuhan keperawatan ?
5. Memahami tentang manfaat standar asuhan keperawatan ?
6. Memahami tentang pedoman standar asuhan keperawatan ?

D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Teoritis
Manfaat dari makalah ini diharapkan menjadi salah satu bahan informasi
mengenai keperawatan management khususnya ciri-ciri mutu asuhan
keperawatan.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi penulis
Menambah referensi data mengenai keperawatan management khususnya
tentang ciri-ciri mutu asuhan keperawatan.
b. Bagi pendidikan
Dapat dijadikan dasar untuk pengembangan kurikulum mata ajar
keperawatan management khususnya dalam hal ciri-ciri mutu asuhan
keperawatan.
c. Bagi praktisi keperawatan
Dapat dijadikan referensi ilmiah dalam menentukan tindakan keperawatan
yang bekerja di pelayanan kesehatan.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Standar adalah pedoman kerja agar pekerjaan berhasil dan bermutu. Maka,
standar asuhan keperawatan identik dengan standar asuhan keperawatan, berguna
sebagai kriteria untuk mengukur keberhasilan dan mutu asuhan keperawatan.
Standar adalah pernyataan diskriptif tentang tingkat penampilan yang di
pakai untuk menilai kualitas struktur, proses, dan hasil. Sedangkan standar asuhan
keperawatan adalah pernyataan kualitas yang diinginkan dan dapat dinilai
pemberian asuhan keperawatan terhadap pasien. Standar ini memberikan petunjuk
kinerja mana yang tidak sesuai atau tidak dapat diterima. (Gillies,1994)
Standar asuhan keperawatan adalah uraian pernyataan tingkat kinerja yang
diinginkan, sehingga kualitas struktur, proses dan hasil dapat dinilai. Standar
asuhan keperawatan berarti pernyataan kualitas yang diinginkan dan dapat dinilai
pemberian asuhan keperawatan terhadap pasien atau klien. Hubungan antara
kualitas dan standar menjadi dua hal yang saling terkait erat, karena melalui
standar dapat dikuantifikasikan sebagai bukti pelayanan meningkat dan
memburuk. (Wilkinson, 2006).

B. Ciri Mutu Asuhan Keperawatan


Ciri mutu asuhan keperawatan yang baik adalah:
1. Memenuhi standar profesi yang ditetapkan.
2. Sumber daya untuk pelayanan asuhan keperawatan dimanfaatkan secara
wajar, efisiensi, dan efektif.
3. Aman bagi pasien dan dan tenaga keperawatan sebagai pemberi jasa.
4. Memuaskan bagi pasien dan tenaga keperawatan.
5. Aspek sosial, ekonomi, budaya, agama, etik dan tata nilai masyarakat
diperhatikan dan dihormati.

3
C. Falsafah Keperawatan
Falsafah keperawatan dalam standar asuhan keperawatan adalah keyakinan tenaga
keperawatan bahwa:
1. Manusia adalah individu yang memiliki kebutuhan biopsikososial dan
spiritual. Kebutuhan ini harus selalu diperhatikan dalam pemberian asuhan
keperawatan.
2. Keperawatan adalah bantuan bagi manusia yang bertujuan meningkatkan
derajat kesehatan secara optimal dengan tidak memandang bangsa, suku,
agama dan statusnya.
3. Tujuan asuhan keperawatan dapat dicapai melalui usaha bersama dari semua
anggota tim kesehatan dan pasien/keluarga.
4. Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat menggunakan proses
keperawatan.
5. Perawat bertanggung jawab dan bertanggung gugat, memiliki wewenang
melakukan asuhan keperawatan secara utuh.
6. Pendidikan keperawatan berkelanjutan harus dilaksanakan secara terus
menerus untuk pertumbuhan dan perkembangan staf dalam pelayanan
keperawatan.

D. Tujuan Standar Asuhan keperawatan


Tujuan keperawatan dalam asuhan keperawatan adalah:
1. Memberi bantuan yang paripurna dan efektif pada semua orang yang
memerlukan pelayanan kesehatan sesuai dengan sistem kesehatan nasional.
2. Menjamin bahwa semua bantuan diarahkan untuk memenuhi kebutuhan
pasien dan mengurangi kesenjangan.
3. Mengembangkan standar asuhan keperawatan yang ada.
4. Memberi kesempatan kepada tenaga keperawatan untuk mengembangkan
tingkat kemampuan profesionalnya.
5. Memelihara hubungan kerja yang efektif dengan semua anggota tim
kesehatan.

4
6. Melibatkan pasien dalam perencanaan dan pelaksanaan pelayanan kesehatan.
7. Menciptakan iklim yang menunjang proses belajar mengajar dalam kegiatan
pendidikan bagi perkembangan tenaga keperawatan.
8. Menunjang program pendidikan berkelanjutan bagi pertumbuhan dan
perkembangan pribadi tenaga perawatan.

E. Manfaat Standar Asuhan Keperawatan


1. Bagi perawat, membimbing perawat dalam penentuan tindakan keperawatan
yang akan dilakukan terhadap pasien serta perlindungan dari kelalaian dalam
melakukan tindakan keperawatan dengan membimbing perawat melakukan
tindakan-tindakan keperawatan secara tepat dan benar.
2. Bagi rumah sakit, meningkatkan efisiensi serta efektifitas pelayanan
keperawatan yang akan berefek pada penurunan lama rawat pasien di rumah
sakit.
3. Bagi pasien, dengan perawatan yang tidak memakan waktu yang lama maka
biaya perawatan serta pengobatan yang ditanggung pasien dan keluarganya
akan lebih ringan.
4. Bagi profesi, sebagai alat perencanaan untuk mencapai target dan sebagai
tolak ukur untuk mengevaluasi penampilan, dimana standar ini digunakan
sebagai alat pengontrolnya.
5. Bagi tenaga kesehatan lainnya, untuk mengetahui batas kewenangan profesi
lain sehingga saling menghormati dan bekerjasama secara baik dalam
menjalankan pekerjaan sesuai profesinya dan meningkatkan pelayanan.

F. Pedoman Standar Asuhan Keperawatan


Direktorat Jenderal Pelayanan Medik, Depkes RI bersama dengan
Organisasi Profesi Keperawatan, telah menyusun Standar Asuhan Keperawatan
dan secara resmi Standar Asuhan keperawatan diberlakukan untuk diterapkan
diseluruh rumah sakit, melalui “SK Direktur Jenderal Pelayanan Medik,
No.YM.00.03.2.6.7637 tahun 1993 tentang berlakunya Standar Asuhan

5
Keperawatan di Rumah Sakit”. Ini berarti bahwa seluruh tenaga keperawatan di
rumah sakit, dalam memberikan asuhan keperawatan, harus berpedoman kepada
Standar Asuhan Keperawatan dimaksud.
Standar-standar yang ditetapkan dalam Standar Asuhan Keperawatan yang
dimaksud terdiri dari:
Standar 1 : Pengkajian Keperawatan
Standar 2 : Diagnosa Keperawatan
Standar 3 : Perencanaan Keperawatan
Standar 4 : Intervensi Keperawatan
a. Memenuhi kebutuhan oksigen.
b. Memenuhi kebutuhan nutrisi keseimbangan cairan dan elektrolit.
c. Memenuhi kebutuhan eliminasi.
d. Memenuhi kebutuhan keamanan.
e. Memenuhi kebutuhan kebersihan dan kenyamanan.
f. Memenuhi kebutuhan istirahat dan tidur.
g. Memenuhi kebutuhan gerak dan kegiatan jasmani.
h. Memenuhi kebutuhan spiritual.
i. Memenuhi kebutuhan emosional.
j. Memenuhi kebutuhan komunikasi.
k. Mencegah dan mengatasi reaksi fisiologis.
l. Memenuhi kebutuhan pengobatan dan membantu proses penyembuhan.
m. Memenuhi kebutuhan penyuluhan.
n. Memenuhi kebutuhan rehabilitasi.
Standar 5 : Evaluasi Keperawatan.
Standar 6 : Catatan Asuhan Keperawatan
Upaya peningkatan mutu asuhan keperawatan, tidak cukup dengan hanya standar
asuhan keperawatan tetapi didukung oleh sistem pemantauan dan penilaian
penerapan standar keperawatan tersebut dilaksanakan secara sistematis, objektif
dan berkelanjutan. Berikut pembahasan standar keperawatan yang berlaku :

6
1. STANDAR I : PENGKAJIAN
Untuk melakukan asuhan keperawatan diperuntukan data yang lengkap dan
aktual sesuai dengan keadaan pasien, data ini diperoleh melalui pengkajian.
Komponen pengkajian keperawatan meliputi:
a. Pengumpulan data:
Kriteria :
1) Menggunakan format yang baku
2) Sistematis
3) Di isi sesuai item yang tersedia
4) Aktual
5) Absah
b. Pengelompokan data
Kriteria :
1) Data biologis
2) Data psikologis
3) Data sosial
4) Data spiritual
c. Perumusan masalah
Kriteria :
1) Kesenjangan antara status kesehatan dengan norma dan pola fungsi
kehidupan
2) Perumusan masalah ditunjang oleh data yang telah di kumpulkan
2. STANDAR II : DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa dirumuskan berdasarkan status kesehatan pasien, dianalisis, dan
dibandingkan dengan norma fungsi kehidupan pasien.
Kriteria :
a. Diagnosa keperawatan dihubungan dengan penyebab kesenjangan dan
pemenuhan kebutuhan pasien
b. Dibuat sesuai wewenang perawat

7
c. Komponennya terdiri dari masalah, penyebab, tanda dan gejala atau terdiri
dari masalah dan penyebab
d. Bersifat aktual apabila masalah kesehatan pasien sudah nyata terjadi.
e. Bersifat potensial apabila masalah kesehatan pasien, kemungkinan besar
akan terjadi
f. Dapat ditanggulangi oleh perawat
3. STANDAR III : PERENCANAAN KEPERAWATAN
Perencaan keperawatan disusun berdasarkan diagnosa keperawatan.
Komponen perencaanan keperawatan meliputi :
a. Prioritas masalah :
Kriteria :
1) Masalah-masalah yang mengancam kehidupan merupakan prioritas
pertama.
2) Masalah-masalah yang mengancam kesehataan seseorang adalah
prioritas kedua
3) Masalah- masalah yang mempengaruhi perilaku merupakan prioritas
ketiga.
b. Tujuan asuhan keperawatan :
Kriteria :
1) Spesifik
2) Bisa diukur
3) Bisa dicapai
4) Realistik
5) Ada batas waktu
c. Rencana tindakan :
Kriteria :
1) Disusun berdasarkan tujuan asuhan keperawatan
2) Melibatkan pasien atau keluarga
3) Mempertimbangkan latar belakang budaya pasien atau keluarga
4) Menentukan alternatif tindakan yang tepat

8
5) Mempertimbangkan kebijaksanaan dan peraturan yang berlaku,
lingkungan, sumber daya dan fasilitas yang ada.
6) Menjamin rasa aman dan nyaman bagi pasien
7) Kalimat instruksi, ringkas, tegas dengan bahasanya mudah dimengerti.
Dalam Standar Asuhan Keperawatan aspek keamanan pasien mendapat
perhatian dengan ketentuan:
a. Menjaga keselamatan pasien yang gelisah diatas tempat tidur.
b. Mencegah infeksi nosokomial.
c. Mencegah kecelakaan pada penggunaan alat elektronika.
d. Menjaga dari kecelakaan akibat penggunaan alat yang mudah meledak.
e. Mencegah kekeliruan pengguanan obat.
4. STANDAR IV : INTERVENSI KEPERAWATAN
Intervensi Keperawatan adalah pelaksanaan rencana tindakan yang ditentukan
dengan maksud agar kebutuhan pasien terpenuhi secara maksimal yang
mencakup aspek peningkatan, pencegahan, pemeliharaan serta pemulihan
kesehatan dengan mengikutsertakan pasien dan keluarganya.
Kriteria :
a. Dilaksanakan sesuai dengan rencana keperawatan
b. Menyangkut keadaan bio-psiko-sosio spiritual pasien
c. Menjelaskan setiap tindakan keperawatan yang akan dilakukan kepada
pasien/keluarga
d. Sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
e. Menggunakan sumber daya yang ada
f. Menerapka prinsip aseptik dan antiseptik
g. Menerapkan prinsip aman, nyaman, dan ekonomis, privacy dan
mengutamakan keselamatan pasien
h. Melaksanakan perbaikan tindakan berdasarkan respons pasien
i. Merujuk dengan segera bila ada masalah yang mengancam keselamatan
pasien
j. Mencatat semua tindakan yang telah dilaksanakan

9
k. Merapikan pasien dan alat setiap selesai melakukan tindakan
l. Melaksanakan tindakan keperawatan berpedoman pada prosedur teknis
yang telah ditentukan
Intervensi keperawatan berorientasi pada 14 komponen keperawatan dasar
meliputi :
1. MEMENUHI KEBUTUHAN OKSIGEN
Kriteria :
a. Menyiapkan alat sesuai dengan jenis tindakan dan umur pasien
b. Mengatur posisi pasien
c. Memberikan obat dengan prinsip 5 tepat dan 1 W (tepat pasien, tepat obat,
tepat dosis, tepat cara, tepat waktu dan waspada terhadap reaksi)
2. MEMENUHI KEBUTUHAN NUTRISI, KESEIMBANGAN CAIRAN DAN
ELEKTROLIT
Kriteria :
a. Menyiapkan alat sesuai dengan jenis tindakan dan umur pasien
b. Mengatur posisi pasien sesuai dengan jenis tindakan
c. Memberikan cairan dan makanan sesuai program
d. Mencocokkan jenis cairan dan mengobservasi tetesan infuse
e. Memeriksa kondisi darah dan golongan darah sebelum pemberian
transfuse darah
f. Mengobservasi reaksi pasien, tanda-tanda vital pasien selama pasien
mendapat transfuse darah
3. MEMENUHI KEBUTUHAN ELIMINASI
Kriteria :
a. Menyiapkan alat sesuai dengan jenis tindakan dan umur pasien
b. Memperhatikan suhu cairan (pada pemberian huknah)
c. Menjaga privacy pasien
d. Mengobservasi dan mencatat konsistensi fecces dan keadaan urine
e. Mengobservasi reaksi pasien dan keberhasilan huknah

10
4. MEMENUHI KEBUTUHAN KEAMANAN
Kriteria :
a. Menerapkan pelaksanaan aseptic dan anti aseptic dalam setiap tindakan
b. Memasang alat pengaman pada pasien yang tidak sadar, gelisah, anak dan
pasien usia lanjut
c. Memberi label ibu dan bayi, sidik jari bayi kaki kanan dan kiri
d. Menyiapkan alat-alat dan obat berbahaya di tempat yang telah disediakan
e. Menyiapkan lingkungan yang aman, lantai tidak licin, cukup
penerangan/cahaya
f. Menyediakan alat dalam keadaan siap pakai
5. MEMENUHI KEBUTUHAN KEBERSIHAN DAN KENYAMANAN FISIK
Kriteria :
a. Memperhatikan privacy pasien
b. Memperhatikan keberhasilan perseorangan
c. Mengganti alat-alat tenun sesuai dengan kebutuhan
6. MEMENUHI KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR
Kriteria :
a. Mengatur posisi yang tepat
b. Mengatur ventilasi dan penerangan/cahaya
c. Mencegah kebisingan suara
d. Memperhatikan keberhasilan lingkungan
e. Mengatur pelaksanaan pengobatan/tim dalam keperawatan
f. Mengatur kunjungan visite dokter
g. Mencegah tamu di luar jam keunjungan
h. Mengobservasi respon pasien
7. MEMENUHI KEBUTUHAN GERAK DAN KEGIATAN JASMANI
Kriteria :
a. Mengatur posisi sesuai dengan kebutuhan
b. Memperhatikan reaksi pasien

11
8. MEMENUHI KEBUTUHAN SPIRITUAL
Kriteria :
a. Menyediakan sarana ibadah sesuai dengan kebutuhan pasien
b. Membantu pasien beribadah
c. Mendampingi pasien saat mendapat bimbingan spiritual
9. MEMENUHI KEBUTUHAN EMOSIONAL
Kriteria :
a. Memperhatikan kebutuhan pasien
b. Mendengarkan keluhan pasien
c. Memberikan penjelasan tentang tindakan, pengobatan yang akan
dilakukan
d. Melaksanakan program orientasi kepada pasien dan keluarganya
10. MEMENUHI KEBUTUHAN KOMUNIKASI
Kriteria :
a. Menggunakan bahasa sederhana dan mudah dimengerti
b. Memberi penjelasan dengan singkat dan jelas
c. Memperhatikan intonasi suara
d. Memperhatikan pesan-pesan pasien
e. Membantu dan memberi kemudahan kepada pasien dan keluarga untuk
berkomunikasi
11. MENCEGAH DAN MENGATASI REAKSI FISIOLOGIS
Kriteria :
a. Mengobservasi tanda-tanda vital sesuai kebutuhan dan kondisi pasien
b. Melakukan test alergi pada setiap pemberian obat tertentu dan dicatat
hasilnya
c. Mengobservasi reaksi pasien

12
12. MEMENUHI KEBUTUHAN PENGOBATAN DAN MEMBANTU PROSES
PENYEMBUHAN
Kriteria:
Melaksanakan tindakan perawatan dan program pengobatan dengan
memperhatikan prinsip 5 tepat dan 1 W ( tepat pasien, tepat obat, tepat dosis,
tepat cara, tepat waktu dan waspada terhadap reaksi ekonomis dan aman bagi
pasien
13. MEMENUHI KEBUTUHAN PENYULUHAN
Kriteria :
a. Mengindentifikasi kebutuhan penyuluhan
b. Melaksanakan penyuluhan sesuai dengan kebutuhan
c. Menggunakan bahasa yang dapat dimengerti
14. MEMENUHI KEBUTUHAN REHABILITASI
Kriteria :
a. Menyiapkan alat sesuai kebutuhan
b. Melatih pergerakan mobilisasi pasien sedini mungkin sesuai kondisi
pasien, baik secara aktif maupun pasif
c. Membantu dan melatih pasien menggunakan alat bantu sesuai kondisi
d. Mengobservasi reaksi pasien

5. STANDAR V : EVALUASI KEPERAWATAN


Evaluasi keperawatan dilakukan secara periodik, sistematis, dan berencana
untuk menilai perkembangan pasien
Kriteria :
a. Setiap tindakan keperawatan dilakukan evaluasi
b. Evaluasi hasil menggunakan indicator yang ada pada rumusan tujuan
c. Hasil evaluasi segera dicatat dan dikomunikasikan
d. Evaluasi melibatkan pasien, keluarga dan tim kesehatan
e. Evaluasi dilakukan sesuai dengan standar

13
6. STANDAR VI : CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN
Catatan asuhan keperawatan dilakukan secara individual
Kriteria :
a. Dilakukan selama pasien selama pasien dirawat nginap dan rawat jalan
b. Dapat digunakan sebagai bahan informasi, komunikasi dan laporan
c. Dilakukan segera setelah tindakan dilaksanakan
d. Penulisannya harus jelas dan segera dan ringkas serta menggunakan istilah
yang baku
e. Sesuai dengan pelaksanaan proses keperawatan
f. Setiap pencatatan harus mencantumkan initial/paraf/nama perawat yang
melaksanakan tindakan dan waktunya
g. Menggunakan formulir yang baku
h. Disimpan sesuai dengan peraturan yang berlaku

14
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Standar asuhan keperaawatan adalah uraian pernyataan tingkat kinerja
yang diinginkan, sehingga kualitas struktur, proses dan hasil dapat dinilai. Standar
asuhan keperawatan berarti pernyataan kualitas yang diinginkan dan dapat dinilai
pemberian asuhan keperawatan terhadap pasien atau klien.
Ciri mutu asuhan keperawatan yang baik adalah:
a. Memenuhi standar profesi yang ditetapkan
b. Sumber daya untuk pelayanan asuhan keperawatan dimanfaatkan secara
wajar, efisiensi, dan efektif.
c. Aman bagi pasien dan dan tenaga keperawatan sebagai pemberi jasa
d. Memuaskan bagi pasien dan tenaga keperawatan
e. Aspek sosial, ekonomi, budaya, agama, etik dan tata nilai masyarakat
diperhatikan dan dihormati.

B. SARAN
Untuk penulis selanjutnya mencari lagi literatur dan informasi tentang apa itu ciri-
ciri mutu asuhan keperawatan secara lebih lengkap.

15
DAFTAR PUSTAKA

Tim Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Standar Asuhan Keperawatan.


1997. Direktorat Rumah Sakit Umun dan Pendidikan Direktorat Jenderal
Pelayanan Medik Departemen Kesehatan RI
http://www.inna-ppni.or.idkl./index.php/keperawatan-di-indonesia/standar-asuhan-
keperawatan
http://www.gobookee.net/8-standar-asuhan-keperawatan-depkes/
http://catatankeperawatankend.blogspot.co.id/2014/01/standart-asuhan-
keperawatan.html. Diakses pada tanggal 06 Juni 2017 Pukul 16.28 WITA

16

Anda mungkin juga menyukai