Idris
Referensi utama
utama::
ESC heart failure guidelines 2008
ESC heart failure guidelines 2016
Kematian akibat gagal jantung
dapat dicegah
• Gagal jantung akut memiliki morbiditas dan
mortalitas tinggi
• Kematian akibat gagal jantung mengalami
penurunan signifikan dalam beberapa dekade
terakhir
• Tatalaksana awal sangat berperan dalam
kesintasan
• Dokter umum sangat vital peranannya
Peran GP sangat vital!
• Diagnosis segera
• Memberikan terapi awal dan stabilisasi
• Stratifikasi risiko
• Melakukan konsultasi dan rujukan sekiranya
diperlukan
Epidemiologi GJA
• Prevalensi: 10% di populasi >75 tahun
• 78% didiagnosa di IGD in ER
• 80-88% pasien GJA yang didiagnosis di IGD
dirawat
• Morbiditas dan mortalitas tinggi
• Prognosis jangka pendek buruk:
– 3 bulan: 61% rawat ulang atau meninggal
– 6 bulan: 30% rawat ulang , 23% meninggal
ADHERE registry data 2003
Tatalaksana buruk
• Pasif dan lambat
– Waktu dari kedatangan sampai pemberian
diuretik: 7.8 jam
– Waktu dari kedatangan sampai pemberian obat
vasoaktif: 23.6 jam
• Keterlambatan diagnosis dan terapi = luaran
yang buruk!
‘Normal’
Pulmonary
edema
Cardiac index:
Hypovolemic Cardio
shock shock
PCWP: 18 mmHg
Jenis/Klasifikasi
• Karena sering dan spesifik, SKA memiliki
klasifikasi sendiri berdasar Killip and Kimball
– I: tidak ada tanda/gejala GJA
– II: GJA dengan rhonki dan gallop
– III: edema paru akut
– IV: syok kardiogenik, hipotensi (sistolik <90 mmHg)
dan terdapat tanda vasokonstriksi perifer: oliguria,
sianosis & diaforesis
Pendekatan diagnosis
• Anamnesis
• Pemeriksaan fisis
• Pemeriksaan penunjang bedside
– EKG
– CXR
– Lab
– Echo
Pendekatan tatalaksana
• Umum dan awal:
– Resusitasi: topangan sirkulasi pada syok kardiogenik
dan bantuan ventilasi pada gagal napas
– Memperbaiki status hemodinamik untuk meringankan
gejala dan stabilisasi fungsi organ
• ↓ volume overload & filling pressure
• ↓ systemic vascular resistance
• ↑ cardiac output
• ↓ neurohormonal activation
• Spesifik, dan selanjutnya (dapat berjalan paralel):
terapi definitif berdasar etiologi
Referensi
• Ponikowski P, Jankowska EA.Pathogenesis and clinical presentation of
acute heart failure. Rev Esp Cardiol (Engl Ed) 2015;68:331–337.
• Metra M, Felker GM, Zaca ` V, Bugatti S, Lombardi C, Bettari L, Voors AA,
Gheorghiade M, Dei Cas L. Acute heart failure: multiple clinical profiles
and mechanisms require tailored therapy. Int J Cardiol 2010;144:175–179.
• Filippatos G, Zannad F. An introduction to acute heart failure syndromes:
definition and classification. Heart Fail Rev 2007;12:87–90.
• Alla F, Zannad F, Filippatos G. Epidemiology of acute heart failure
syndromes. Heart Fail Rev 2007;12:91–95.
• Nohria A, Tsang SW, Fang JC, Lewis EF, Jarcho JA, Mudge GH, Stevenson
LW. Clinical assessment identifies hemodynamic profilesthat predict
outcomes in patients admitted with heart failure. J Am Coll Cardiol
2003;41:1797–1804.
• StevensonLW.Design of therapyforadvanced heart failure.Eur J Heart
Fail2005; 7:323–331.
Terima kasih
Gagal jantung
• Sindroma klinis, pasien menunjukkan gejala
• Gejala yang khas: sesak napas, mudah lelah
• Bisa disertai tanda seperti peningkatan tekanan
vena jugular, rhonki, dan edema perifer.
• Disebabkan oleh gangguan jantung struktural &
atau fungsional
• Akibat penurunan curah jantung & atau
peningkatan tekanan intrakardiak saat istirahat
atau aktivitas