Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.LATARBELAKANG
Dinegara ini, kota mengalami pertambahan jumlah penduduk meningkat pesat. Selain
dari factor kelahiran ini diakibatkan dari migrasi atau berpindahnya penduduk desa ke kota.
Dengan alasan perekonomian dikota lebih baik daripada di desa. Mereka yang dating ke kota
tanpa memiliki bekal keterampilan yang menonjol hanya akan menjadi tuna karya dikota.
Walaupun mereka bekerja, mereka hanya akan menjari buruh serabutan, pengemis, atau
pengamen.
1.2.TUJUAN
a. Diajukan untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah ilmu sosial budaya dasar.
b. Menginformasikan seluk-beluk pengamen.
1.3.RUMUSAN MASALAH
a. Definisi Pengamen
b. Faktor-faktor penyebab munculnya pengamen.
c. Macam-macam pengamen jalanan
d. Hasil wawancara
1.4.SISTEMATIKA PENULISAN
Makalah ini tersusun dari :
a. Kata pengantar
b. Daftar isi
c. Bab I pendahuluan, mencakup :
1. Latarbelakang
2. Tujuan
3. Rumusan Masalah
4. Sistematika Penulisan.
e. Bab II pembahasan, mencakup :
1. Definisi Pengamen
2. Faktor-faktor penyebab munculnya pengamen.
3. Macam-macam pengamen jalanan

1
4. Hasil wawancara
f. Bab III penutup, mencakup :
1. Kesimpulan
2. Saran
g. Daftar pustaka

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI
Pengertian yang pengamen dalam Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Dalam kamus
online pengamen ditulis sebagai “beg while singing playing musical instruments or reciting
prayers, atau be persistent (memaksa).” Jadi pengertian-pengertian yang diberikan dalam
beberapa kamus pengertiannya hampir sama. Kegiatan bermain musik dari satu tempat ke
tempat lain dengan mengharapkan imbalan sukarela atas pertunjukan yang mereka suguhkan.
Namun karya yang mereka suguhkan berbeda-beda, baik dari segi bentuk dan kualitas
maupun performannya.
Oleh sebab itu pengamen bahkan sering disebut pula identik sebagai penyanyi jalanan
yang ada di perkotaan atau setempat, sementara itu musik-musik yang dimainkan umumnya
disebut sebagai Musik Jalanan. Pengertian antara musik jalanan dengan penyanyi jalanan
secara terminology (bahasa) tidaklah sederhana, karena musik jalanan dan penyanyi jalanan
masing-masing mempunyai disiplin dan pengertian yang spesifik bahkan dapat dikatakan
suatu bentuk dari sebuah warna musik yang berkembang di dunia kesenian.

2.2 FAKTOR- FAKTOR PENYEBAB MUNCULNYA PENGAMEN


Menurut hasil penelitian Artidjo Alkastar (dalam Sudarsono, 1995) tentang potret Anak
jalanan yang bekerja sebagai pengamen menyatakan bahwa yang menyebabkan menuju
kearah kehidupan jalanan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal yaitu sebagai
berikut:
A. Faktor Internal meliputi : kemalasan, tidak mau bekerja keras, tidak kuat mental,
cacat fisik dan psikis, adanya kemandirian hidup untuk tidak bergantung kepada
orang lain.
B. Faktor Eksternal meliputi :
a. Faktor ekonomi (kemiskinan) : pengamen dihadapkan kepada kemiskinan
keluarga dan sempitnya lapangan pekerjaan yang ada.
b. Faktor geografis : kondisi tanah tandus dan bencana alam yang tak terduga.

3
c. Faktor sosial : akibat arus urbanisasi penduduk dari desa ke kota tanpa disertai
partisipasi masyarakat dalam usaha kesejahteraan sosial.
d. Faktor pendidikan : rendahnya tingkat pendidikan dan tidak memiliki
keterampilan kerja.
e. Faktor psikologis : adanya keretakan keluarga yang menyebabakan anak tidak
terurus.
f. Faktor kultural : lebih bertendensi pasrah kepada nasib dan hukum adat yang
membelenggu.
g. Faktor lingkungan : anak dari keluarga pengamen telah mendidik anak menjadi
pengamen pula.
h. Faktor agama : kurangnya pemahaman agama, tipisnya iman dan kurang tabah
dalam menghadapi cobaan hidup.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan faktor-faktor yang menyebabkan


munculnya pengamen adalah adanya dua faktor, yaitu intern dan ekstern dimana
faktor intern antara lain kemalasan, dan bahkan kemandirian untuk dapat memenuhi
kebutuhan hidup tanpa bergantung dengan orang lain, dan faktor ekstern yaitu
meliputi kondisi ekonomi keluarga yang lemah yang dialami oleh orang tua, kondisi
kehidupan keluarga yang kurang harmonis, lingkungan, kultural dan pendidikan.

2.3 MACAM-MACAM PENGAMEN JALANAN


Pengamen ada di mana-mana mulai di perempatan jalan raya, di dalam bis kota, di rumah
makan, di ruko, di perumahan, di kampung, di pasar, dan lain sebagainya. Penampilan
pengamen pun macam-macam juga mulai dari tampilan yang biasa saja sampai penampilan
banci / bencong, anak punk, preman, pakaian pengemis dan pakaian seksi nan minim.
Pengamen terkadang sangat mengganggu ketenangan kita akan tetapi mau bagaimana
lagi. Jika mereka tidak mengamen mereka mau makan apa dan dari pada mereka melakukan
kejahatan. lebih baik mengamen secara baik-baik walaupun mengganggu, Berikut ini adalah
macam-macam pengamen :
A. Pengamen Baik
Pengamen yang baik adalah pengamen profesional yang memiliki kemampuan
musikalitas yang mampu menghibur sebagian besar pendengarnya. Para pendengar pun

4
merasa terhibur dengan ngamenan pengamen yang baik sehingga mereka tidak sungkan
untuk memberi uang receh maupun uang besar untuk pengamen jenis ini. Pengamen ini
pun sopan dan tidak memaksa dalam meminta uang.
B. Pengamen Tidak Baik
Pengamen yang tidak baik yaitu merupakan pengamen yang permainan musiknya
tidak enak di dengar oleh para pendengarnya namun pengamen ini umumnya sopan dan
tidak memaksa para pendengar untuk memberikan sejumlah uang. Tetapi ada juga yang
menyindir atau mengeluh langsung ke pendengarnya jika tidak mendapatkan uang seperti
yang diharapkan.
C. Pengamen Pengemis
Pengamen ini tidak memiliki musikalitas sama sekali dan permainan musik maupun
vokal pun sesuka hatinya/ seenak hatinya. Setelah mengamen mereka tetap menarik uang
receh dari para pendengarnya. Dibanding mengamen mereka lebih mirip pengemis
karena hanya bermodal dengan nekat saja dalam mengamen serta hanya berbekal belas
kasihan dari orang lain dalam mencari uang.
D. Pengamen Pemalak / Penebar Teror
Pengamen yang satu ini adalah pengamen yang lebih suka melakukan teror kepada
para pendengarnya sehingga para pendengar merasa lebih memberikan uang receh
daripada mereka diapa-apakan oleh pengamen tukang palak tersebut. Mereka tidak hanya
menyanyi tetapi kadang hanya membacakan puisi-puisi yang menebar teror dengan
pembawaan yang meneror kepada para pendengar. Pengamen jenis ini biasanya akan
memaksa diberi uang dari tiap pendengar dengan modal teror. Pengamen ini layak
dilaporkan ke polisi dengan perbuatan tidak menyenangkan di depan umum.
E. Pengamen Penjahat
Pengamen yang penjahat adalah pengamen yang tidak hanya mengamen tetapi juga
melakukan tindakan kejahatan seperti sambil mencopet, sambil nodong, menganiaya
orang lain, melecehkan orang lain, dan lain sebagainya. Kalau menemukan pengamen
jenis ini jangan ragu untuk melaporkan mereka ke polisi agar modus mereka tidak ditiru
orang lain.
F. Pengamen Cilik / Anak-Anak

5
Pengamen jenis ini ada yang bagus tetapi ada juga yang sangat tidak enak untuk
didengar. Yang tidak enak didengar inilah yang lebih condong mengemis daripada
mengamen. Akan tetapi bagaimanapun juga mereka hanya anak-anak bocah cilik yang
menjadi korban situasi dari orang-orang jahat dan tidak kreatif di sekitarnya. Pengamen
anak ini bisa dipaksa menjadi pengamen oleh orang tua, oleh preman, dsb namun juga
ada yang atas kemauan sendiri dengan berbagai motif. Sebaiknya jangan diberi uang agar
tidak ada anak-anak yang menjadi pengamen. Mereka seharusnya tidak berada di jalanan.

2.3 PERBEDAAN NGAMEN DAN PENGAMEN


Ngamen jika kita lihat dari sisi yang aktif dapat diartikan menjual “keahlian”, khususnya
dalam bidang musik yang dapat berpindah-pindah tempat atau berkeliling dari stau tempat
ke tempat yang lain missal ada di warung, depan took atau rumah, dijalanan, lampu merah
yang mempunyai simpang-simpang jalan, sedangkan pengamen ituadalah orang-orang yang
melakukan kegiatan ngamen tersebut. Menjual keahlian karena dilihat dari sejarahnya
banyak pengamen di kota-kota memang berlatar belakang sebagai pemain yang mempunyai
musik-musik yang tinggi. maka dengan teman-temannya (pengamen) dia menggantungkan
hidup dari kegiatan bermain musik keliling dengan menjual jasa secara suka rela, namun
dengan harapan ada balasan berupa materi (uang). Kegiatan ini sudah ada yang
melakukannya sebelum penamen-pengamen baru yang timbul dijaman sekarang ini.
Mengamen bisa di katakan sebagai meminta sesuatu (uang) dengan usaha yg seminimal
mungkin.
Jadi engamen merupakan sesuatu yang sering bahkan sangat sering sekali kita lihat dalam
kehidupan kita sehari-hari, khususnya bagi masyarakat perkotaan. Pengamen merupakan hal
yang tidak asing lagi bagi kita, karena hampir di setiap tempat “mereka pengamen” hadir
membawakan lagu-lagu mulai dari lagulagu yang beranekaragam sepertilagu band, dangdut,
country, kroncong, pop, slow rook dan setersusnya. Juga ada yang menggunakan bahasa
daerah, bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Juga ada pengamen yang hanya sendiri, bahkan
sampai - sampai berkelompok dengan membawa alat-alat yang ada pada mereka. Bahkan
demikian juga banyak juga yang ada pengamen yang sama sekali tidak menggunakan
istrumen musik sampai menggunakan beragam alat musik lainya.

6
2.4 KARAKTERISTIK PENGAMEN
Pengamen melakukan pekerjaan dengan cara melihat jika di sebuah tempat itu rame atau
sunyi, bahkan pengamen ingin didampingi dengan cara yang sesuai, maksutnya tukang kutup
duit nantinya sambil mengulurkan sebuah topi ata kaleng-kaleng dimana itu adalah sebuah
tampungan untuk uang yang diberi oleh pendengar musik sebagian Pengamen lainnya
berputar-putar untuk saling mendapatkan pendengaran dari seseorangl lainya.
Hasil yang di peroleh dari pengamen yang telah berkumpul kemudian dipisah-pisahkan
menurut jenisnya (uang kertas dan uang logam), sebelum akhirnya di bagi rata para
pengamen yang mempunyai kelompok pengamen. Jadi hasil dari seseoarang pengamen
adalah orang yang mempunyai modal atau dukungan modal untuk membeli beberapa yang
pengamen butuhkan, kadang-kadang pengamen membeli rokok dan di lengketkan di tangah
jari-jar sambil memainkan gitari, sehingga para Pegamen yang menjadi anak buahnya tidak
perlu menganggu temannya yang sedang bermain, cukup untuk menepuk tangan sebelum
mengulurkan topi untuk mengambil uang dari pendengar. Ongkos. Para pengamen tentu
mengunakan alat bantu yang sederhana, yaitu: Guitar, Gendang, Seruling, Topi atau kaleng.
Semua alat ini sangat berfungsi sekali untuk meringan kan tehadap pengamen, Biasanya
alat ini dipakai supaya lebih praktis, karena dengan memakai alat-alat yang ada diatas
memudahkan seiring dengan apa yang pengamen lakukuan

2.5 PENGAMEN DALAM AGAMA ISLAM


Di dalam agama islam, banyak sekali menyinggung masalah-masalah yang ada pada
manusia, salah satunya adalah bersedekah terhadap orang yang kurang mampu dalam
memenuhi kebutuhannya, jadi didalam islam sangat lah sempurna dalam keseimbangan di
dunia, saling tolong menolong terhadap sesama, dan banyak lainnya jika kita telusuri
bersama terhap apa-apa yang menjadi pokok pembahasan di dunia ini. Salah satu contoh
yang sudah tepat dalam pembahasan sebelumnya adalah tentang pengamen. Yang namanya
pengamen itu sudah jelas menginginkan sesuatu terhadap si pendengar yaitu sejenis benda
maupun uang yang ia inginkan. Tetapi dalam kehidupan islam orang yang memberikan
sesuatu itu dengan ikhlas didalam hati dan apa yang ia berikan kepada si pengamen atau
lainnya, itu adalah sedekah. Oleh sebab itu pengamen patutlah kita hargai jika kita ingin
menolong sesama kita dengan cara bersedekah dan ingin mendapatkan pahala dari allah

7
S.W.T. Sebagai mana allah telah menjelaskan didalam Al-Qur’an Surah Al-Qashash pada
ayat 77 yang berbunyi sebagai berikut : Artinya:
Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri
akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (keni`matan) duniawi dan berbuat
baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah
kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang
yang berbuat kerusakan.(Q.S. Al-Qashash pada ayat 77).
Mengenai tinjauan Islam tentang pengamen berkaitan erat dengan pemecahan
kesejahtraan social. Syariat islam dengan tegas menyatakan, bahwa semua itu adalah
kewajiban tiap orang yang mempunyai kemampuan. Menurut peneliti pengamen itu mencari
nafkah dengan kemampuan yang ia bisa tampilkan terhadap keahliannya yang ia miliki, baik
itu dengan bermain gitar dan bernyanyi, maka tak ada salahnya menjadikan skillnya itu untuk
menghidupi kebutuhan pribadi maupu yang mempunyai anak istrinya. Ya qaumi'malu 'ala
syakilatihi, “bekerjalah kamu sesuai dengan skill”.
Jadi Bekerja (Al-A’mal) semua manusia hidup dalam komunitas masyarakat dituntut
untuk berusaha mengembara di muka bumi dan makan rezki Allah, sebagaimana firman
Allah menjelaskan dalam surah Al-Mulk ayat 15 yiatu :
Artinya : Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah disegala
penjurunya dan makanlah sebagian dari rizkinya. Dan hanya kepadanyalah kamu (kembali
setelah) dibangkitkan. (Q.S Al Mulk ayat 15 ).

8
HASIL WAWANCARA

1. Apa alasan anda menjadi seorang pengamen ?


Faktor ekonomi yang membuat saya menjadi seorang pengamen.

2. Kenapa anda mengamen ? kan masih banyak pekerjaan yang lain ?


Karena saya tidak tamat sekolah dan tidak punya keahlian lain selain mengamen.

3. Apakah anda sendirian mengamen ?


Saya mengamen bersama teman saya. 3 orang.

4. Biasanya anda mengamen keliling kemana saja ?


Biasanya saya ke pasar, buss, tempat keramaian, dan warung-warung.

5. Orangtua anda mengetahui kalau anda mengamen ?


Iya, orang tua saya mengetaui saya suka mengamen.

6. Sejak kapan anda mengamen ?


Sejak keluar dari SMA kelas 2.

7. Usia berapa awalmula anda mengamen ?


Awalmula nya saya pada usia 16 tahun.

8. Apakah itu kemauan sendiri apa ajakan orang lain ?


Awalnya saya tidak terfikirkan untuk mengamen, tapi teman saya mengajak saya untuk
mengamen walaupun hidup dijalanan itu keras.

9. Berapa penghasilan anda dalam sehari ?


Kadang Rp. 100.000 perhari. Tapi kalau lagi sepi hanya dapat Rp. 30.000 saja.

10. Bagaimana rasanya menjadi seorang pengamen ?


Dibawa happy saja.

9
BAB III
PENUTUP

3.1.KESIMPULAN
Pengamen adalah orang yang bermain musik dari satu tempat ke tempat lain dengan
mengharapkan imbalan sukarela atas pertunjukan yang mereka suguhkan. Ada beberapa
faktor penyebab yang menjadikan seseorang menjadi pengamen yaitu faktor internal seperti
kemalasan bekerja keras, atau kecacatan fisik dan fsikis. Dan faktor eksternal, seperti
ekonomi, pendidikan, lingkungan, agama.

3.2.SARAN
Makalah yang berjudul pengamen ini akhirnya dapat diselesaikan dengan sebaik
mungkin. Walaupun penyusun sangat menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini
banyak sekali kekurangannya serta jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penyusun
mengharapkan adanya kritikan dan saran dari pihak yang membaca, demi terciptanya
makalah yang jauh lebih sempurna dimasa yang akan datang. Semoga makalah ini banyak
memberikan manfaat bagi yang menyusunnya pada khususnya dan bagi yang membacanya
pada umumnya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Suharto, Edi. 2009. Pekerja sosial dan kesejahteraan social. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Hendarso. Susanti, Emi. 2006. Metode Penelitian Sosial, dalam buku Bangong Suyanto dan
Sutinah, Jakarta : Prenada Media Group.
Soetomo, 2008, Masalah Sosial Dan Upaya Pemecahannya, PUSTAKA PELAJAR, Yogjakarta.

11

Anda mungkin juga menyukai