Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS CIAWIGEBANG
Jl. Raya Siliwangi no 149 Ciawigebang – Kuningan Tlp 0232 - 878339
Kode Pos 45591

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS CIAWIGEBANG


Nomor : 032/SK/PKM.CWG/I/2017
TENTANG
PENANGANAN KEJADIAN TIDAK DIINGINKAN (KTD), KEJADIAN POTENSIAL
CIDERA (KPC), KEJADIAN NYARIS CIDERA (KNC) DAN RISIKO PELAYANAN
KLINIS

KEPALA UPTD PUSKESMAS CIAWIGEBANG


Menimbang : a. bahwa pengelolaan risiko klinis merupakan upaya
spesifik dengan titik berat peningkatan kualitas dan
keselamatan pasien;
b. bahwa langkah pengelolaan risiko klinis yang berupa
identifikasi, penilaian frekuensi dan keparahan,
pengurangan/penghilangan risiko;
c. bahwa Akreditasi Puskesmas merupakan mekanisme
regulasi yang bertujuan untuk mendorong upaya
peningkatan mutu dan kinerja pelayanan Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama yang dilakukan oleh
lembaga independen yang diberikan kewenangan
oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
c. bahwa untuk kepentingan tersebut pada butir (a)dan
(b) dan (c) diatas dipandang perlu menetapkan Surat
Keputusan Kepala Puskesmas tentang penanganan
KTD, KPC, KNC dan Risiko Pelayanan Klinis

Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun


2009 tentang Kesehatan;
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20
tahun 2014 tentang Standarisasi dan Penilaian
Kesesuaian;
3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 8 tahun
1999 tentang Perlindungan Konsumen;
4. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 tahun
2009 tentang Pelayanan Publik;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 tahun 2013
tentang Pelayanan Kesehatan pada JKN;
6. Peraturan Menteru Kesehatan Nomor 75 tahun 2014
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.

MEMUTUSKAN
Menetapkan : PENANGANAN KEJADIAN TIDAK DIINGINKAN (KTD),
KEJADIAN POTENSIAL CIDERA (KPC), KEJADIAN
NYARIS CIDERA (KNC) DAN RISIKO PELAYANAN
KLINIS
KESATU : Menentukan Penyelenggaraan Penanganan KTD,
KPC, KNC dan Risiko Pelayanan Klinis sebagaimana
terlampir dalam keputusan ini;
KEDUA : Pelaksananan kegiatan dan dana kegiatan oleh tim
yang dimaksud dalam diktum Pertama harus
mengacu kepada peraturan yang berlaku dan dapat
dipertanggungjawabkan.
KETIGA : Kegiatan sebagaiamana dimaksud Diktum Kedua
agar digunakan sebagai pedoman seluruh staf dalam
penyelenggaraan pelayanan kesehatan di UPTD
Puskesmas Ciawigebang.
KEEMPAT : Keputusan ini berlaku pada tanggal ditetapkan.

DITETAPKAN DI : Ciawigebang
PADA TANGAL : 05 Januari 2017
KEPALA UPTD Puskesmas Ciawigebang

TUTI NURSARI
NIP. 19610609 198105 2 001
Lampiran I : Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Ciawigebang
Nomor : 032/SK/PKM.CWG/I/2017
Tanggal : 05 Januari 2017
Tentang : Penanganan KTD, KPC, KNC dan Risiko
Pelayanan Klinis

PENANGANAN KTD, KPC, DAN KNC DAN RISIKO PELAYANAN KLINIS

A. PENDAHULUAN
Keselamatan pasien menjadi isu global yang mengemuka sejak awal
2000-an dengan kampanye “To err is human, building a safer system”. Prinsip
dasarnya, pemberian pelayanan kesehatan memang merupakan kerja sistem
yang berpotensi mengalami error. Kesadaran itu mendorong penyusunan
sistem yang lebih aman sehingga potensi kesalahan bisa diminimalkan.
Keselamatan pasien adalah suatu sistem dimana puskesmas membuat
asuhan pasien lebih aman yang meliputi asesmen risiko, identifikasi dan
pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan
analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta
implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah
terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu
tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
Risiko merupakan suatu peluang terjadinya sesuatu yang akan
berdampak pada tujuan. Sedangkan risiko klinis adalah segala sesuatu yang
dapat berdampak terhadap pencapaian layanan yang bermutu tinggi, aman
dan efektif bagi pasien.
Insiden Keselamatan Pasien (IKP) yang selanjutnya disebut insiden
merupakan setiap kejadian atau situasi yang dapat mengakibatkan atau
berpotensi mengakibatkan cedera yang tidak seharusnya terjadi. Insiden ini
terdiri dari Kejadian Tidak diharapkan (KTD), Kejadian Nyaris Cidera (KNC),
Kejadian Potensial Cidera (KPC).
Kejadian Sentinel: Kejadian Tidak Diharapkan yang sampai
menyebabkan pasien meninggal/ cacat fungsi tubuh permanen
Kejadian Tidak Diharapkan (KTD): suatu insiden yang mengakibatkan
cedera pada pasien akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak
mengambil tindakan yang seharusnya diambil, dan bukan karena penyakit
dasarnya atau kondisi pasien.
Kejadian Nyaris Cedera (KNC)/ near miss: suatu insiden yang hampir
menyebabkan cedera pada pasien akibat melaksanakan suatu tindakan
(commission) atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil
(omission), dapat terjadi karena "keberuntungan" (misal: pasien menerima
suatu obat dengan overdosis lethal, tetapi staf lain mengetahui dan
membatalkannya sebelum obat diberikan), atau "peringanan" (suatu obat
dengan overdosis lethal diberikan, diketahui secara dini lalu diberikan
antidotumnya (KKP-RS, 2008).

B. TEMA
Penanganan KTD, KPC, dan KNC akan meningkatkan mutu pelayanan medis

C. TUJUAN
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di puskesmas
2. Meningkatnya akuntabilitas Puskesmas terhadap pasien dan masyarakat
3. Menurunnya KTD, KPC, dan KNC di Puskesmas
4. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan KTD
5. Terlaksananya kegiatan audit medis

D. SASARAN
1. Puskesmas
2. Puskesmas Pembantu
3. Poskesdes/PKD
4. Posyandu
E. BENTUK KEGIATAN
Penanganan terhadap terjadinya kasus KTD, KPC dan KNC adalah sebagai
berikut:
1. Identifikasi kasus atau Risiko
Identifikasi risiko adalah usaha mengidentifikasi situasi yang dapat
menyebabkan cedera, tuntutan, ataupun kegagalan pemberian layanan
yang aman kepada pasien.
Cara Identifikasi Risiko
Risiko dapat diidentifikasi dengan melihat:
o Laporan kejadian (Kejadian Tidak Diinginkan, Kejadian Nyaris
Cedera, Kejadian Sentinel, dsb)
o Review rekam medik (Melakukan telaah rekam medik untuk
melihat ada/ tidaknya penyimpangan dari standar pelayanan
medik)
o Komplain pelanggan
o Survei
o Self assessment
2. Pelaporan kepada Tim Mutu Puskesmas
Apabila ditemukan insiden keselamatan pasien, harus dibuat laporan
selambat-lambatnya 2x24 jam setelah insiden terjadi untuk mengurangi
dampak/akibat yang tidak diharapkan. Laporan diisi dalam formulir oleh
orang yang melihat insiden keselamatan pasien. Format laporan dapat
dilihat pada lampiran.
3. Analisis kasus oleh Tim Mutu Puskesmas
Atasan langsung akan memeriksa laporan dan melakukan grading risiko
terhadap insiden yang dilaporkan.
Besarnya risiko berbanding lurus dengan probabilitas terjadinya risiko
dan dampak risiko, oleh karena itu Skor Risiko (SR) dinilai dari hasil kali
antara Probabilitas (P) dan Dampak (D)
4. Penyusunan Rencana Perbaikan oleh Tim Mutu Puskesmas
5. Implementasi/Pelaksanaan Perbaikan pada Mutu Layanan Klinis oleh
semua tenaga klinis di Puskesmas.
6. Pencegahan terulangnya kembali kasus yang sama oleh semua tenaga
klinis di Puskesmas.

F. PENUTUP
Demikian program ini disusun untuk memberikan gambaran mengenai
penanganan KTD, KPC, dan KNC di UPTD Puskesmas Ciawigebang.

DITETAPKAN DI : Ciawigebang
PADA TANGAL : 05 Januari 2017
KEPALA UPTD Puskesmas Ciawigebang

HJ. TUTI NURSARI,SKM


NIP. 19610609 198105 2 001

Anda mungkin juga menyukai