Anda di halaman 1dari 11

1. Laki-laki 74 th datang ke IGD karena nyeri dada yang terjadi 1 jam yg lalu.

Pasien saat ini


sudah tidak nyeri setelah pemberian morfin di ambulans. Pasien memiliki riwayat stroke
kardioembolik sisi kanan 3 tahun yang lalu dan gejala sisa ringan yaitu lemah pada lengan
kiri. EKG :

Langkah berikutnya pada manajemen pasien ini adalah:


a. Terapi trombolitik
b. Emergency PCI
c. Echocardiography
d. Indomethacin
e. Perikardiosentesis
f. Kateterisasi segera hanya jika nyeri berulang

PENJELASAN :
Bacaan EKG : STEMI anterior ekstensif
Sumber : ESC STEMI 2017
2. Seorang pria berusia 61 tahun dengan riwayat hipertensi dalam terapi mengalami dua
episode dada terasa berat dalam 24 jam terakhir. Faktor risiko meliputi kolesterol LDL 148
mg/dL; Troponin awalnya 0,1 ng/mL. Monitor EKG sekarang menunjukkan depresi ST 2
mm yang baru dengan inversi T-wave pada V5-V6. Pasien terlihat di ED sebelum masuk.
Pengobatan awal terbaik sekarang adalah:
a. ASA, unfractionated heparin, beta blocker
b. ASA, unfractionated heparin, P2Y12 inhibitor, beta blocker
c. ASA, clopidogrel, nifedipine
d. ASA, clopidogrel, IIb/IIIa inhibitor, immediate angiography

PENJELASAN :
Diagnosis : UAP DD NSTEMI
3. Seorang laki-laki 56 tahun datang ke dokter gigi dengan keluhan bengkak pada gusi sejak 1
bulan yang lalu. Pasien dikenal menderita penyakit jantung rematik dan telah menjalani operasi
penggantian dengan katup prostetik 2 tahun yang lalu. Pasien direncanakan ekstraksi gigi oleh
dokter gigi. Satu tahun yang lalu pasien pernah gatal dan bengkak pada seluruh tubuh saat
mengkonsumsi amoksisilin. Antibiotik yang paling tepat untuk profilaksis EI pada pasien ini
adalah :

a. Klindamisin 600 mg 1 hari sebelum tindakan


b. Eritromisin 1 gram sebelum tindakan
c. Amoksisislin 2 gram 1 hari sebelum tindakan ditambah steroid dan antihistamin oral
d. Ciprofloksasin 2x500 mg per oral 1 hari sebelum tindakan
e. Gentamisin 0,1 mg/kg IV 1 hari sebelum tindakan

Pembahasan: ( PAPDI bab Cardio, Halaman 1219)

Profilaksis:
Amoxilin 2 gram oral atau IV
Ampicillin 2 gram oral atau IV
Clindamycin 600mg oral atau iv

4. Seorang laki- laki 19 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri dada seperti ditusuk disertai
dengan sesak napas dan nyeri ulu hati sejak 5 hari yang lalu. Didapatkan juga keluhan demam,
badan pegal-pegal, flu, dan mudah lelah. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran kompos
mentis, tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 100x/menit, frekuensi napas 20x/menit, suhu
38,5ºC. Hasil laboratorium hemoglobin 13 gr/dL, leukosit 4.400/µL, trombosit 150.000/µL.
Foto rontgen thorak menunjukkan Cardiothoracic ratio 50%. Hasil pemeriksaan lain dalam
batas normal. Hasil EKG sebagai berikut.

Masalah yang mungkin terjadi pada pasien ini adalah...

A. Perikarditis
B. Miokarditis
C. Kardiomiopati
D. Endokarditis infektif
E. Penyakit jantung rematik

Pembahasan: (PAPDI Bab Cardio halaman 1238)


Pericarditis akut adalah peradangan primer maupun sekunder pericardium parietalis/visceralis
atau keduanya. Etiologi bervariasi mulai dari virus, bakteri, tuberculosis, jamur, uremia,
neoplasia, autoimun, trauma, infark jantung sampai idiopatik.
Keluhan paling sering adalah sakit/nyeri dada yang tajam, retrosternal atau sebelah kiri.
Bertambah sakit bila bernafas, batuk atau menelan. Keluhan lainnya adlaah rasa sulit bernafas
karena nyeri pleuritik di atas atau karena efusi pericard.
Pemeriksaan jasmani ditemukan friction rub presistolik, sistolik atau diastolic. Bila efui banyak
atau cepat terjadi maka bisa terjadi tamponade.
EKG menunjukkan elevasi segmen ST. gelombang T umumnya ke atas, namun bila ada
miokarditis maka akan ke bawah (inversi).
5. Laki-laki 44 tahun, mengeluh sesak nafas, yang semakin bartambah bila melakukan
aktivitas. Pada pemeriksaan jasmani ditemukan kesadaran CMC, TD 110/40mmHg, serta
bising diastolik di katup aorta dan pada EKG ditemukan hipertropi ventrikel kiri.

Tanda kebocoran perifer yang tidak ditemukan pada penyakit ini:

a. Tekanan nadi yang melebar


b. Nadi quinke
c. Pistol shoot sound
d. Tanda durozier
e. Pulsus paradoksus

Pembahasan:

Diagnosis: Regurgitasi aorta

Regurgitasi aorta adalah kembalinya darah ke ventrikel kiri dari aorta selama diastole.

Pada regurgitasi aorta dapat ditemukan tekanan nadi yang melebar, nadi quince, pistol shoot
sound dan tanda durizier,

Pulsus paradoksus: ditemukan pada cardiac tamponade.

6. Seorang perempuan berusia 38 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan sesak napas, sejak 5
jam yang lalu. Pasien juga mengeluhkan berdebar-debar dan gemetaran sejak 1 bulan lalu. Pada
pemeriksaan fisik kesadaran apati, TD 80/40mmHg, nadi 180x/menit ireguler, nafas 22 x
permenit, kulit teraba hangat dan halus. Pada pemeriksaan fisik paru tidak terdapat ronki
maupun wheezing. Pemeriksaan EKG memperlihatkan atrial fibrilasi rapid respon.
Penatalaksanaan awal pada pasien ini sesuai data di atas adalah

a. Defibrilasi
b. Kardioversi 50 joule
c. Kardioversi 120 joule
d. Kardioversi 200 joule
e. Drip dobutamin

Pembahasan: (ACLS)
LATIHAN SOAL BOARD KARDIO

7. Lelaki 18 th datang ke faskes primer dengan keluhan palpitasi episodik yang cenderung datang tiba-tiba. Tidak
ada pemicu yang tetap. Setelah episode-episode ini, ia sering merasakan keinginan miksi. EKG didapatkan
seperti ini:

Diagnosis paling mungkin berdasarkan gejala klinis dan EKG adalah:


a. AVNRT
b. AVRT
c. Atrial takikardia
d. PAF
e. Paroxysmal atrial flutter

Pembahasan:
Gambaran delta wave  WPW syndrome
WPW syndrome termasuk AVRT (via accessory pathway  Bundle Kent)

8. Laki laki 25 tahun tanpa keluhan datang untuk menjalani pemeriksaan rutin . Dari pemeriksaan fisik didapat
tinggi badan 2 m dengan tungkai yang panjang dan pectus excavatum. Riwayat keluarga dengan Sindroma
Marfan. Mana yang merupakan kriteria mayor untuk sindroma Marfan dibawah ini:
a. Prolapsus katup mitral
b. Mild pectus excavatum
c. Joint hypermobility
d. Descending aortic aneurysm
e. Ectopia lentis

Source: Ghent Criteria for the diagnosis of Marfan Syndrome (1996)

9.
Berdasarkan perki 2017

Anda mungkin juga menyukai