Satuan Acara Penyuluhan
Satuan Acara Penyuluhan
F. KEGIATAN PENYULUHAN
No. WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN PESERTA
1. 5 menit Pembukaan:
mengucapkan salam.
· Memperkenalkan diri.
penyuluhan.
diberikan.
Menjawab salam
Mendengarkan
Memperhatikan
Memperhatikan
2. 30menit Pelaksanaan :
infeksi nosokomial
infeksi nosokomial
nosokomial
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
3. 8 menit Evaluasi:
diberikan.
menjawab pertanyaan.
· Menjawab
pertanyaan
4. 2 menit Terminasi:
· Mendengarkan
· Menjawab salam
G.KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
Mataram
2. Evaluasi Proses
3. Evaluasi Hasil
menyebutkan :
H.PENGORGANISASIAN
Moderator :
Pembicara :
Observer :
Fasilitator :
I. DAFTAR RUJUKAN
3. Soeparman, dkk. Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Balai Penerbit FKUI,
Jakarta; 2001
Sakit Pemerintah dan Swasta Provinsi DIY Tahun 2009. Badan Litbang
Yogyakarta; 2010
INFEKSI NOSOKOMIAL
A. Definisi
Infeksi adalah adanya suatu organisme pada jaringan atau cairan tubuh
yang disertai suatu gejala klinis baik lokal maupun sistemik. Infeksi yang muncul
selama seseorang tersebut dirawat di rumah sakit dan mulai menunjukkan suatu
gejala selama seseorang itu dirawat atau setelah selesai dirawat disebut infeksi
nosokomial. Secara umum, pasien yang masuk rumah sakit dan menunjukkan
tanda infeksi yang kurang dari 72 jam menunjukkan bahwa masa inkubasi
penyakit telah terjadi sebelum pasien masuk rumah sakit, dan infeksi yang baru
menunjukkan gejala setelah 72 jam pasien berada dirumah sakit baru disebut
infeksi nosokomial. Infeksi nosokomial ini dapat berasal dari dalam tubuh
yang semula memang sudah ada didalam tubuh dan berpindah ke tempat baru
yang kita sebut dengan self infection atau auto infection, sementara infeksi
Rumah sakit merupakan suatu tempat dimana orang yang sakit dirawat
dan ditempatkan dalam jarak yang sangat dekat. Di tempat ini pasien
mendapatkan terapi dan perawatan untuk dapat sembuh. Tetapi, rumah sakit
selain untuk mencari kesembuhan, juga merupakan depot bagi berbagai macam
penyakit yang berasal dari penderita maupun dari pengunjung yang berstatus
karier. Kuman penyakit ini dapat hidup dan berkembang di lingkungan rumah
sakit, seperti; udara, air, lantai, makanan dan benda-benda medis maupun non
lain :
penderitaan bertambah
biaya meningkat
banyak prosedur dan tindakan yang dilakukan baik untuk membantu diagnosa
pasien cukup rentan terkena infeksi nosokomial. Pasien dengan umur tua,
berbaring lama, atau beberapa tindakan seperti prosedur diagnostik invasif, infus
yang lama dan kateter urin yang lama, atau pasien dengan penyakit tertentu
yaitu penyakit yang memerlukan kemoterapi, dengan penyakit yang sangat
infeksi lebih besar. Sumber penularan dan cara penularan terutama melalui
tangan dan dari petugas kesehatan maupun personil kesehatan lainnya, jarum
injeksi, kateter iv, kateter urin, kasa pembalut atau perban, dan cara yang keliru
dalam menangani luka. Infeksi nosokomial ini pun tidak hanya mengenai pasien
saja, tetapi juga dapat mengenai seluruh personil rumah sakit yang berhubungan
a. Agen Infeksi
rumah sakit. Kontak antara pasien dan berbagai macam mikroorganisme ini tidak
selalu menimbulkan gejala klinis karena banyaknya faktor lain yang dapat
tergantung pada:
karakteristik mikroorganisme,
tingkat virulensi,
mikroorganisme yang didapat dari orang lain (cross infection) atau disebabkan
oleh flora normal dari pasien itu sendiri (endogenous infection). Kebanyakan
infeksi yang terjadi di rumah sakit ini lebih disebabkan karena faktor eksternal,
yaitu penyakit yang penyebarannya melalui makanan dan udara dan benda atau
bahan-bahan yang tidak steril. Penyakit yang didapat dari rumah sakit saat ini
manusia yang sebelumnya tidak atau jarang menyebabkan penyakit pada orang
normal.
1. Bakteri
Bakteri dapat ditemukan sebagai flora normal dalam tubuh manusia yang
sehat. Keberadaan bakteri disini sangat penting dalam melindungi tubuh dari
hidung dapat menyebabkan gangguan pada paru, pulang, jantung dan infeksi
pasien yang dirawat. Bakteri gram negatif ini bertanggung jawab sekitar
virus, termasuk virus hepatitis B dan C dengan media penularan dari transfusi,
dialisis, suntikan dan endoskopi. Respiratory syncytial virus (RSV), rotavirus, dan
enteroviruses yang ditularkan dari kontak tangan ke mulut atau melalui rute
faecal-oral. Hepatitis dan HIV ditularkan melalui pemakaian jarum suntik, dan
dari darah. Virus lain yang sering menyebabkan infeksi nosokomial adalah
orang dewasa maupun anak-anak. Banyak jamur dan parasit dapat timbul
Cryptosporidium.
c. Port of exit (Pintu keluar) adalah jalan dari mana agen infeksi
pasen
3) Airborne : partikel kecil ukuran < 5 μm, bertahan lama di udara, jarak
atau terokulasi) pada pejamu yang rentan. Contoh: air, darah, tinja,
makanan.
tahan tubuh yang cukup untuk melawan agen infeksi serta mencegah
status imunisasi, penyakit kronis, luka bakar yang luas, trauma atau
jenis kelamin, ras atau etnis tertentu, status ekonomi, gaya hidup,
orang yang sedang dirawat inap di rumah sakit. Anak-anak usia ini daya
kulit seperti bisul, infeksi di bawah kulit, serta infeksi yang lebih
satu ruang isolasi, tetapi bila sedang terjadi kejadian luar biasa
d. Mencuci tangan
makanan
digosokkan.
2.
a. Menggunakan Masker
b. Etika Batuk
Etika Batuk adalah tata cara batuk yang baik dan benar, dengan
cara menutup hidung dan mulut dengan tissue atau lengan baju.
Etika batuk:
sampah;