Anda di halaman 1dari 11

KONSEP DASAR

A. Defenisi

Bronchopneumonia adalah suatu peradangan pada


parenkim paru yang meluas sampai bronkioli atau dengan kata lain
perandangan yang terjadi pada jaringan paru melalui cara
penyabaran langsung melalui saluran pernafasan atau melalui
hematogen sampai ke bronkus(sujono riyadi dan sukarmin,2009).

Menurut letak anatomi,pneumonia di bagi menjadi


pneumonia lobaris, pneumonia loburalis(broncopnemunia),dan
pneumonia interstialis,sementara berdasarkan
etiologis,bronchopneumonia disebabkan oleh
virus,bakteri,mycrolasma pneumonia,jamur,aspirasi,pneumonia
hypostatic,dan sindrom loafler. (DR.Nursalam ,M.Nurs dkk,2005).

Bronchopnemonia dapat juga dikatakan suatu


peradangan pada parenkim paru yang di sebabkan oleh
bakteri,virus,jamur,atau benda asing yang di tandai dengan gejala
panas tinggi,gelisah,dyspnea,nafas capat dan
dangkal,muntah,diare,batuk kering dan produktif
(A. Aziz Alimul Hidayat,2006).

Berdasarkan dari beberapa pengertian di atas,dapat


di simpulkan bahwa bronchopneumonia adalah radang paru-paru
yang mengenai satu lobus/beberapa lobus yang di tandai dengan
adanya bercak infiltrate yang disebabkan oleh
virus,bakteri,jamur,aspirasi,pneumonia hypostatic,dan sindrom
loafler.

B. Etiologi
Penyaebab tersering bronchopneumonia pada anak
adalah pneumokokus sedang penyebab lainya antara lain:
streptococcus pneumonia ,stapilokokus aureus,haemopphillus
influenza,jamur(seperti candida al bicans),dan virus.pada bayi dan
anak kecil di temukan staphylococcus aureus sebagai penyebab
yang berat,serius dan sangat progresif dengan mortalitas tinggi.
(sujono riyadi dan sukarmin,2009).

C. Patofisiologi

Kuman masuk ke jaringan paru-paru melalui saluran


pernafasan dari atas untuk mencapau bronchioles dan kemudian
alveolus. Kelainan yang timbul berupa bercak konsolidasi yang
tersebar pada kedua paru-paru,lebih banyak pada bagian basal.
(sujono riyadi dan sukarmin,2009).
Pneumonia dapat terjadi sebagai akibat inhalasi mikroba
yang ada di udara,aspirasi organisme dari nasofarink atau
penyebaran hematogen dari focus infeksi yang jauh.bakteri yang
masuk ke paru melalui saluran nafas masuk ke bronkoli dan
alveoli,menimbulkan reaksi perandangan hebat dan menghasilkan
cairan edemayang kaya protein dalam alveoli dan jaringan
interstitial.kuman pneumokokus dapat menyebar melalui porus
kohn dari alveoli keseluruh segmen atau lobus.eritrosit mengalami
perembesan da beberapa leukosit dari kapiler paru-paru.alveoli dan
septa menjadi penuh dengan cairan edema yang berisi eritrosit dan
fibrin serta relative sedikit leukosit sehingga kapiler alveoli menjadi
melebar.paru tidak berisi udara lagi,kenyal dan bewarna
merah.pada tingkat lebih lanjut,aliran darah menurun,alveoli penuh
dengan leukosit dan relative sedikit eritrosit.kuman pneumokokus di
fagositosis di leukosit dan sewaktu resolusi berlangsung ,makrofag
masuk kedalam alveoli dan menelan leukosit bersama kuman
pneumokokus di dalam nya. Paru masuk ke tahap hepatisasi abu-
abu dan tampak bewarna abu-abu kekuningan.secara perlahan-
lahan sel darah merah yang mati dan eksudat fibrin di buang dari
alveoli.terjadi resolusi sempurna,paru menjadi normal kembali
tanpa kehilangan kemampuan dalam pertukaran gas
. (sujono riyadi dan sukarmin,2009).

D. Manifestasi klinis

Bronchopneumonia biasanya didahului oleh infeksi


fraktus respiratorius bagian atas selama beberapa hari.suhu tubuh
dapat naik sangat mendadak sampai 39-40 derajat celcius dan
kadang di sertai kejang karna demam yang tinggi.anak sangat
gelisah,dyspnea,pernafasan cepat dan dangkal disertai cuping
hidung serta sianosis sekitar hidung dan
mulut,merintih,sianosis,kadang-kadang di sertai mntah dan
diare,batuk biasanya tidak di temukan pada permulaan
penyakit,tapi pada beberapa hari mula-mula kering dan menjadi
batuk produktif. (sujono riyadi dan sukarmin,2009).

E. Pemeriksaan penunjang

a. Pengambilan secret secara broncoscopy dam fungsi paru untuk


prepasi langsung ,biakan,dan test resistansi dapat menemukan
atau mencari etiologi nya. Tetapi cara ini tidak sering di lakukan
karena sukar.
b. Secara laboratorik di temukan leukositis biasanya 15.000-
40.000 dengan pergeseran LED mningkat.
c. Foto torax bronchopneumonia terdapat bercak-bercak infiltral
pada satu atau beberapa lobus. Jika pada pneumonia loburalis
terubar adanya konsolidasi pada satu/beberapa lobus.
( sujono riyadi dan sukarmin,2009).
F. Komplikasi
a. Ganguan pertukaran gas
b. Obstruksi jalan nafas
c. Efusi pleural
d. Atelectasis
e. Empisema
f. Abses paru
g. Infeksi sitemik
h. Endokarditis
i. Meningitis
(suriadi, Skp,MSN dan Rita Yuliani.Skp,M.Psi, 2006)

G. Penatalaksanaan

a. Pemberian obat anti biotik penisilin 50.000U/kg BB/hari,di


tambah dengan kloramfenicol 50-70 mg/kg BB/hari atau di
berikan antibiotic yang mempunyai spectrum luas seperti
ampisilin.
b. Koreksi ganguan asam basa dengan pemberian oksigen dan
cairan intra vena,biasanya di perlukan campuran glukoses 5%
dan Nacl 0,9% dalam perbandingan 3:1 di tambah larutan kcl 10
meq/500ml/botol infus.
c. Pemberian makanan enteral melalui selang naso gastri padda
penderita yang sudah mengalami perbaikan sesa nafas nya.
d. Pemberian terapi inhalasi nebulizer dengan flexotid dan
ventolin. ( sujono riyadi dan sukarmin,2009).
KONSEP KEPERAWATAN

A. Pengkajian
1. pengkajian
a. Adanya riwayat infeksi saluran pernafasan
sebelumnya,batuk,pilek,dan demam.
b. Anoreksia,sukar menlan,mual,muntah.
c. Riwayat penyakit berhubungan dengan imunitas seperti
malnutrisi.
d. Anggota keluarga lain mengalami sakit saluran pernafasan.
e. Batuk produktif,pernafasan cuping hidung.pernafasan
cepat,dangkal.gelisah,sianosis. (A. Aziz Alimul Hidayat,2006).

B. Pemeriksaan fisik
a. Status penampilan kesehatan: lemah
b. Tingkat kesadaran kesehatan: kesadaran
normal,stupor,koma,apatis,tergantung dengan tingkat
penyebaran penyakit.
c. Tanda-tanda vital
1. Frekuensi nadi dan tekanan darah: takikardi,hipertensi
2. Frekuensi pernafasan:
Takipnea,dyspnea progresif,pernafasan
dangkal,pengunaan otot bantu pernafasan,peleberan
nasal
3. Suhu tubuh
Hipertermi akibat penyebaran toksik mikroorganisme
yang direspon oleh hipotalamus.
d. Berat badan dan tinggi badanj
Kecendungan berat badan anak mengalami penurunan

e. Integument
Kulit
1. Warna: pucat sampai cyanosis
2. Suhu:
3. Pada hipertermi kulit terbakar panas akan tetapi setelah
hipertermi teratasi kulit anak akan teraba dingin.
f. Kepala dan mata
1. Perhatikan bentuk dan kesimetrisan kepala
2. Palpasi tengkorak akan adanya nodus atau
pembengkakan yang nyata.
3. Periksa hygiene kulit kepala,ada tidak nya lesi,kehilangan
rambut,perubahan warna.
(sujono riyadi dan sukarmin,2009).
C. Faktor psikologis.
a. Usia tingkat perkembangan.
b. Toleransi.
c. Koping.
d. Pengalaman terpisah dari keluarga/orang tua.
e. Infeksi saluran pernafasan sebelumya.
D. Pengetahuan keluarga/orang tua.
a. Tingkat pengetahuan keluarga tentang penyakit saluran
pernafasan.
b. Pengalaman keluarga tentang penyakit saluran pernafasan .
c. Kesiapan/kemauan keluarga untuk belajar merawat anak
nya.

Diagnosa yang mungkin muncul:

1. Bersiha jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan


peningkatan produksi sputum .
2. Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan
peningkatan tekanan kapiler alveolus.
3. Nyeri dada berhubungan dengan kerusakan parenkim paru. .
(sujono riyadi dan sukarmin,2009).
4. Deficit volume cairan berhubungan dengan
demam,menurunya intake cairan di dalam tubuh.
5. Kurang nya pengetahuan berhubungan dengan proses
penyakit yang di alami dan perawatan di rumah
(Suriadi,Skp,MSN,dan Rita Yuliani,Skp,M.Psi.2006)
ASUHAN KEPERAWATAN SECARA TEORITIS

1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan


produksi sputum
Tujuan :
 bersihan jalan nafas kembali efektif
k/h:
 secret dapat keluar
intervensi:
a. kaji kedalaman nafas
b. bantu latihan nafas dalam
c. lakukan suction sesuai indikasi
d. berikan cairan sedikit nya 1000ml/hari
e. ajarkan batuk efektif
f. berikan terapi inhalasi nebulizer
rasionalisasi:
a. mengetahui pola nafas
b. mengurangi rasa sesak
c. mengurangi jumlah sputum
d. mengencerkan sputum
e. sputum dapat keluar
f. mengurangi rasa sesak
2. kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan peningkatan
tekanan kapiler alveoli.
Tujuan:
 Pertukaran gas kembali normal

k/h:
 os memperlihatkan perbaikan ventilasi,pertukaran gas
normal.

Intervensi:
a. Kaji frekuensi kemudahan bernafas
b. Observasi warna kulit
c. Awasi suhu tubuh
d. Awasi frekuensi jantung atau irama
Rasionalisasi:
a. Untuk mengetahui kelancaran jalan nafas
b. Untuk mengetahui adanya sianosis atau tidak
c. Untuk mengetahui peningkatan suhu tubuh
d. Untuk megetahui peningakatan irama jantung

3. Nyeri dada berhubungan dengan kerusakan parenkim paru


Tujuan:
 Rasa nyeri berkurang/hilang
k/h:
 os tampak merasa nyaman dan tenang
intervensi:
a. pantau ttv
b. beri tindakan pengalihan(distraksi)
c. atur posisi
d. anjurkan menekan dada pada saat batuk
rasionalisasi:
a. untuk mengetahui adanya peningkatan tanda vital
b. rasa nyeri berkurang
c. adanya rasa nyaman
d. rasa nyeri berkurang

4. deficit volume cairan berhubungan dengan demam,menurunya


intake cairan di dalam tubuh.

Tujuan:
 Volume cairan tubuh kembali terpenuhi
k/h:
 tanda dehidrasi tidak ada
intervensi:
a. kaji turgor kulit
b. berikan cairan peroral
c. monitor intake dan out put
d. timbang berat badan
e. kaji demam 4 jam sekali
rasionalisasi:
a. untuk mengetahui keadaan kulit
b. kebutuhan cairan tubuh kembali normal
c. untuk mengetahui pemasukan dan pengeluaran
cairan di dalam tubuh
d. memngetahui ada nya peningkatan suhu tubuh
5. kurang nya pengetahuan berhubungan dengan proses penyakit
dan perawatan di rumah.
Tujuan:
 Keluarga dapat memahami penyakit yang di alami
keluarga nya
k/h:
 keluarga dapat melakukan pencegahan terhadap
penyakit yang di alami

intervensi:
a. jelaskan tentang proses penyakit
b. jelaskan proses pengobatan
c. jelaskan tentang perawatan
rasionalisasi:
a. untuk mengetahui penyakit yang di alami
b. untuk mengetahui cara pengobatan
c. untuk mengetahui cara perawatan penyakit yang di
alami
DAFTAR PUSTAKA

 William,dan Willkins.2011.Nursing The Series For Clinical


Excelence.Jakarta Barat:indeks

 Riyadi,sujono dan sukarmin.2009.Asuhan Keperawatan pada


Anak.yogyakarta:Graha Ilmu

 A.Aziz Alimul Hidayat.2006.Pengantar ilmu keperawatan


anak.jakarta:Salemba Medika

 Suriadi,Skp,MSN,dan Rita Yuliani,Skp,M.Psi.2006.Asuhan


Keperawatan Pada Anak Edisi 2.Jakarta:Sagung Seto

 DR.Nursalam,M.nurs,dkk.2005.Asuhan Keperawatan Bayi Dan


Anak.jakarta:salemba medika
LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA A.nD BRONCHOPNEUMIA
DI RUANG KENARI RUMAH SAKIT dr.BRATANATA
JAMBI

DI SUSUN OLEH :
YOFI AL GAMA
2011-12-936
DOSEN PEMBIMBING :
Ns.ASMERIYANI S.KEP

AKADEMI KEPERAWATAN KESDAM II/SRIWIJAYA


GARUDA PUTIH JAMBI T.A 2013/2014

Anda mungkin juga menyukai

  • LP Stroke Hemoragik
    LP Stroke Hemoragik
    Dokumen16 halaman
    LP Stroke Hemoragik
    Yulian's Hyosun
    Belum ada peringkat
  • Siapa Sih Balita Itu
    Siapa Sih Balita Itu
    Dokumen1 halaman
    Siapa Sih Balita Itu
    Noraa Safitri Arzya
    Belum ada peringkat
  • Grafik Poli Anak
    Grafik Poli Anak
    Dokumen4 halaman
    Grafik Poli Anak
    Noraa Safitri Arzya
    Belum ada peringkat
  • Materi Bga
    Materi Bga
    Dokumen3 halaman
    Materi Bga
    nersdyme
    Belum ada peringkat
  • Gizi Pada Anak Sekolah Dan Remaja
    Gizi Pada Anak Sekolah Dan Remaja
    Dokumen1 halaman
    Gizi Pada Anak Sekolah Dan Remaja
    Noraa Safitri Arzya
    Belum ada peringkat
  • Askep Hiper
    Askep Hiper
    Dokumen20 halaman
    Askep Hiper
    Noraa Safitri Arzya
    Belum ada peringkat
  • Grafik Poli Anak
    Grafik Poli Anak
    Dokumen4 halaman
    Grafik Poli Anak
    Noraa Safitri Arzya
    Belum ada peringkat
  • S.A.P Gastritis Manoy
    S.A.P Gastritis Manoy
    Dokumen4 halaman
    S.A.P Gastritis Manoy
    Noraa Safitri Arzya
    Belum ada peringkat
  • Tim MUTU
    Tim MUTU
    Dokumen2 halaman
    Tim MUTU
    Noraa Safitri Arzya
    Belum ada peringkat
  • Broncnho Pneumonia Yofi
    Broncnho Pneumonia Yofi
    Dokumen11 halaman
    Broncnho Pneumonia Yofi
    Noraa Safitri Arzya
    Belum ada peringkat
  • Siapa Sih Balita Itu
    Siapa Sih Balita Itu
    Dokumen1 halaman
    Siapa Sih Balita Itu
    Noraa Safitri Arzya
    Belum ada peringkat
  • Prosedur
    Prosedur
    Dokumen5 halaman
    Prosedur
    Noraa Safitri Arzya
    Belum ada peringkat
  • Askep All
    Askep All
    Dokumen11 halaman
    Askep All
    Xonny Tehe Nama
    Belum ada peringkat
  • Gizi Pada Anak Sekolah Dan Remaja
    Gizi Pada Anak Sekolah Dan Remaja
    Dokumen1 halaman
    Gizi Pada Anak Sekolah Dan Remaja
    Noraa Safitri Arzya
    Belum ada peringkat
  • Asam Urat
    Asam Urat
    Dokumen6 halaman
    Asam Urat
    Noraa Safitri Arzya
    Belum ada peringkat
  • Asam Urat
    Asam Urat
    Dokumen6 halaman
    Asam Urat
    Noraa Safitri Arzya
    Belum ada peringkat
  • Prosedur
    Prosedur
    Dokumen5 halaman
    Prosedur
    Noraa Safitri Arzya
    Belum ada peringkat
  • Daftar Tilik Baru Pin
    Daftar Tilik Baru Pin
    Dokumen11 halaman
    Daftar Tilik Baru Pin
    Noraa Safitri Arzya
    Belum ada peringkat
  • Asam Urat
    Asam Urat
    Dokumen11 halaman
    Asam Urat
    Noraa Safitri Arzya
    Belum ada peringkat
  • Hipertensi
    Hipertensi
    Dokumen31 halaman
    Hipertensi
    Noraa Safitri Arzya
    Belum ada peringkat
  • S.a.P Hipertensi
    S.a.P Hipertensi
    Dokumen8 halaman
    S.a.P Hipertensi
    Noraa Safitri Arzya
    Belum ada peringkat
  • Askep Hiper
    Askep Hiper
    Dokumen20 halaman
    Askep Hiper
    Noraa Safitri Arzya
    Belum ada peringkat
  • S.A.P Gastritis Manoy
    S.A.P Gastritis Manoy
    Dokumen4 halaman
    S.A.P Gastritis Manoy
    Noraa Safitri Arzya
    Belum ada peringkat
  • Asam Urat
    Asam Urat
    Dokumen6 halaman
    Asam Urat
    Noraa Safitri Arzya
    Belum ada peringkat
  • Asam Urat
    Asam Urat
    Dokumen11 halaman
    Asam Urat
    Noraa Safitri Arzya
    Belum ada peringkat
  • Asam Urat
    Asam Urat
    Dokumen11 halaman
    Asam Urat
    Noraa Safitri Arzya
    Belum ada peringkat
  • Materi Inti II Puncak-R
    Materi Inti II Puncak-R
    Dokumen58 halaman
    Materi Inti II Puncak-R
    Noraa Safitri Arzya
    Belum ada peringkat
  • Gizi Pada Anak Sekolah Dan Remaja
    Gizi Pada Anak Sekolah Dan Remaja
    Dokumen1 halaman
    Gizi Pada Anak Sekolah Dan Remaja
    Noraa Safitri Arzya
    Belum ada peringkat
  • 5 - Syok
    5 - Syok
    Dokumen8 halaman
    5 - Syok
    Noraa Safitri Arzya
    Belum ada peringkat