Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN PROGRAM MALARIA

TAHUN 2017

1. PENDAHULUAN

Malaria adalah penyakit yang diebabkan oleh parasitbernaman


Plasmodium. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi
parsit tersebut Didalam tubuh manusia. Parsit plasmodium akan
berkembang baik diorgan hatikemudian meninfeksi sek darah merah yang
akhirnya menyebabakan penderita mengalami gejala-gejal malria seperti
gejala padapenderita influenza. Apabila tidak diobati, penyakit akan
semakin parah dan dapat terjadi kompliasi yang berujung pada kematian.

Penyakit ini paling banyk terjadi didaerah tropis dan sub tropis diman
parasite plasmodium dapat brkembang baik begitu pukla vector nyamuk
Anopheles. Daerah selatan sahara di afrika dan papuanugini di oceania
merupakn tempat-tempat dengan angka kejadian malaria tertinggi.

Berdasarkan data di dunia, penyakit malaria membunuh satu anak


setiap 30 detik. Sekitar 300-500 juta orang terinfeksi dan sekitar 1juta
orangb meninggalkarena penyakit ini setiap tahunnya. Sebnayak 90%dari
jumlah kematian yang terjadi di afrika dialami anak-anak.

2. LATAR BELAKANG

Dalam rangka pengendalian malaria banyak hal yang sudah maupun


sedqang di lakukan baik skala global maupun nasional malaria merupakan
salah satu indicator dari target pembangunan millennium (MDGs). Diman
ditargetkan untuk menghentikan penyebaran dan mengurangi kejadian
insiden malaria pada tahun 2015 yang dilihat dari indicator menurunny
angka kesakitan dan angka kematian akibat malaria. Program eliminasi
malaria di Indonesia tertuang dalam kepurtusan menteri kesehatan RI No.
293/KEMENKES/SK/IV/2009.pelaksanan pengendalian malaria menuju
eliminasi dilakukan secara bertahapdarusatu atau beberapa pulau sampai
seluruh pulau tercakup guna terwujudnya masyarakat hidup sehat yang
terbebas dari penularan malaria sampai tahu 2030(bulletin malaria 2011).

Upaya penanggulangan penyakit amalriadi Indonesia sejak tahun


2007 dapat dipantau dengan menggunakan indicator annual
parsitIncidence(API). hal ini sehubungan dengan kebijakan kementrian
kesehatan mengenai penggunaan satu indicator untuk mengukur kejadian
malaria., yaitu dengan api. pad athun 2007 kebijakan ini mensyartkan
bhawa setiap kasusu malaria harus dibuktuikan dengan hasil pemeriksaa
sediaan darah dan semua kasus psituif harus diobati dengan pengobatan
kombimasi berbasis artemisinis atau ACT (Artemisini-based Combinasi
Therapies).

Penyakit malaria masih ditemuka di seluruh profinsi di idnonesia


berdasarkan API, dilakukan stratifikasi wilayah dimana indonesia nagian
timur masuk dalam stratifikasi malaria tinggi, strtifikasi sedang di beberapa
wilayah di kalimantan , sulawesi dan sumatera sedasngkan dijaw –bali
masuk stratifikasi rendah, meskipun masih terdapat desa/fokus malria
tinggi. APIdari tahun 2008-2009menurun drai 2,47 per 1000penduduk
menjadi 1,85per 1000penduduk. Bila dilihatper propinsi dari tahu 2008-
2009 propinsi dengan API yang tertinggiadalah papua barat, NTT dan Papua
(bulletin malaria 2011)

3. SASARAN PROGRAM

Target masing masing dipuskesmas disesuaikan dengan target


yangditetapkan oleh dinas kesehatan kabupaten / kota didaerah kerja
puskesmas bengkuring
4. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

program malria dilaksanakan satu kali sebulan yang pelaksanaannya


oleh tiim program malria sesuai SK Kepala UPT Puskesmas Bengkuring dan
jadwal yang telah disusun sertuap tahunnya.

5. EVALUASI KEGIATAN DAN PELAPORAN


a. Evaluasi kegiatan
1. Evaluais kegiatan akan dilakuka setiap satu bulan oleh petugas
malaria
2. Evaluasi dilakukan saat minilokakarya

b. PELAPORAN

Pelaporan dilakukan satu bulan sekali di akhir bulan

6. PENCATATAN, PELAPORAN,DAN EVALUASI KEGIATAN


a. PENCATATAN

Pencatan hasil posyand direkap oleh masing masing tim

b. PELAPORAN

Ditanda tangani oleh kepal puskesmas dan dilporkan ke dians


kesehatan dan ditembuskan ke kecamatan

c. EVALUASI KEGIATAN
Evaluasi dilakukan setiap bulan, oleh WASOR P2 MALARIA dan
surveilens.

Anda mungkin juga menyukai