Anda di halaman 1dari 2

1.

Hepatocelullar Carcinoma
Karsinoma hepatoseluler atau hepatoma merupakan kanker hati primer yang paling
sering ditemukan daripada tumor hati lainnya seperti limfoma maligna,fibrosarkoma
dan hemangioendotelioma1. Di Amerika Serikat sekitar 80%-90% dari tumor ganas
hati primer adalah hepatoma. Angka kejadian tumor ini di Amerika Serikat hanya
sekitar 2% dari seluruh karsinoma yang ada. Sebaliknya di Afrika dan Asia hepatoma
adalah karsinoma yang paling sering ditemukan dengan angka kejadian 100/100.000
populasi2. Setiap tahun muncul 350.000 kasus baru di Asia, 1/3-nya terjadi di
RepublikRakyat China. Di Eropa kasus baru berjumlah sekitar 30.000 per tahun, di
Jepang 23.000 per tahun, di Amerika Serikat 7000 per tahun dan kasus baru di Afrika
6x lipat dari kasus di Amerika Serikat. Pria lebih banyak daripada wanita. Lebih dari
80% pasien hepatoma menderita sirosis hati.

Hepatoma biasa dan sering terjadi pada pasien dengan sirosis hati yang merupakan
komplikasi hepatitis virus kronik. Hepatitis virus kronik adalah faktor risiko penting
hepatoma, virus penyebabnya adalah virus hepatitis B dan C. Bayi dan anak kecil
yang terinfeksi virus ini lebih mempunyai kecenderungan menderita hepatitis virus
kronik daripada dewasa yang terinfeksi virus ini untuk pertama kalinya. Pasien
hepatoma 88% terinfeksi virus hepatitis B atau C. Virus ini mempunyai hubungan
yang erat dengan timbulnya hepatoma. Pada pasien ini telah diperiksa serologi virus
dan didapatkan Hepatitis B dan Heaptitis C, sehingga besar kemungkinan faktor
resiko pencetus hepatoma pada pasien ini berasal dari virus tersebut. Hepatoma
seringkali tak terdiagnosis karena gejala karsinoma tertutup oleh penyakit yang
mendasari yaitu sirosis hati atau hepatitis kronik. Jika gejala tampak, biasanya sudah
stadium lanjut dan harapan hidup sekitar beberapa minggu sampai bulan. Keluhan
yang paling sering adalah berkurangnya selera makan, penurunan berat badan, nyeri
di perut kanan atas dan mata tampak kuning. Pada pasien ini, gejala hepatoma tidak
terlalu Nampak karena pada awalnya samar dengan gejala penyakit sirosis yang
timbul lebih dahulu pada pasien ini seperti mual, muntah hitam, perut begah dan
badan menguning.

Pemeriksaan Alfa Feto Protein (AFP) sangat berguna untuk menegakkan diagnosis
penyakit hepatoma ini. Pada pasien ini ditemukan kadar AFP yang sangat tinggi
sehingga menyokong diagnosis Hepatoma primer, bukan suatu metastasis keganasan
dari tempat lain. Penggunaan ultrasonografi ( USG ), Computed Tomographic
Scanning (CT Scan), Magnetic Resonance Imaging (MRI) penting untuk menegakkan
diagnosis dan mengetahui ukuran tumor. Komplikasi yang sering terjadi pada sirosis
adalah asites, perdarahan saluran cerna bagian atas, ensefalopati hepatika, dan
sindrom hepatorenal  pada pasien ini sudah muncul hamper sebagian besar gejala
sirosis tersebut.

2. Hepatorenal syndrome
Sindrom hepatorenal adalah suatu keadaan pada pasien dengan hepatitis kronik,
kegagalan fungsi hati, hipertensi portal, yang ditandai dengan gangguan fungsi ginjal
dan sirkulasi darah. Sindrom ini mempunyai risiko kematian yang tinggi 4 Diagnosis
sindrom hepatorenal didasarkan pada oliguri yang tidak diketahui sebabnya pada
penderita penyakit hati serta ditandai secara objektif dengan peningkatan serum
kreatinin pasien  pada kasus ini kreatinin pasien meningkat sedikit 1.7 . Penting
untuk meneliti penyebab lain gagal ginjal akut tersebut seperti : hipotensi prerenal,
hipovolemi, perdarahan gastrointestinal, dan dehidrasi karena diare dan muntah,
glomerulonefritis (termasuk glomerulosklerosis), IgA nefropati, dan
krioglobulinemia, infeksi hepatitis C dihubungkan dengan penyakit hati, nekrosis
tubular bakterial atau toksin kimia, obat-obat nefrotoksik, hipoksi lama, nefritis
interstitial, dan obstruksi post-renal  sudah disingkirkan penyebab lain pada pasien
ini sehingga diagnosis AKI prerenal pada pasien ini dapat ditegakkan akibat
Hepatorenal syndrome.

DAFTAR PUSTAKA
1.Rifai A., 1996. Karsinoma Hati. dalam Soeparman (ed). Ilmu Penyakit Dalam Jilid1
edisi ketiga. Jakarta : Balai Penerbit FKUI.
2.Singgih B., Datau E.A., 2006, Hepatoma dan Sindrom Hepatorenal. Diakses dari
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/08_150_HepatomaHepatorenal.pdf/08_150_He
patomaHepatorenal.html
3.Jacobson R.D., 2009. Hepatocelluler Carcinoma. Diakses dari http
://emedicine.medscape.com/article/369226-overview
4. Davison AM. Hepatorenal failure. Nephrol Dial Transplant.1996;11(Suppl 8):24-31

Anda mungkin juga menyukai