Data Administrasi
Tanggal 16 November 2009 diisi oleh Nama: Fiona Amelia NPM: 0806362682
Pasien Keterangan
Nama Maria Antonia Sucima
Umur / Tgl. lahir 51th / 6 Desember 1957
1. KK
2. Istri
Kedudukan dalam 3. Anak
keluarga 4. Orangtua
5. Keponakan
6. Lain-lain, yaitu….
Jenis kelamin Perempuan
Agama Katolik
Pendidikan Tamat SD
Pekerjaan Tukang pijat
Status perkawinan Cerai Tidak sah secara hukum
Pasien datang sendiri, keadaan tenang, kunjungan pertama
Kedatangan yang ke 1 (Satu)
kali
Telah diobati
Tidak
sebelumnya
Alergi obat Tidak
Sistem pembayaran Umum Bayar sendiri, tidak ada asuransi kesehatan
Data Pelayanan
ANAMNESIS (dilakukan secara autoanamnesis)
A. Alasan kedatangan/keluhan utama
Jari-jari tangan kaku dan nyeri saat bangun pagi hari sejak 3 bulan yang lalu. Harapan pasien adalah keluhan ini
dapat hilang. Kekhawatiran pasien adalah keluhan ini mengganggu pekerjaannya.
B. Keluhan lain/tambahan
Pegal-pegal di kedua bahu sejak 2 bulan yang lalu.
ANAMNESIS OKUPASI
1. Jenis pekerjaan
Jenis pekerjaan Bahan/material yang Tempat kerja Lama kerja (dalam
digunakan (perusahaan) bulan/tahun)
Tukang pijat Minyak zaitun Rumah pelanggan 20 tahun
Baby oil
Krim
2. Uraian pekerjaan
Jam kerja pasien tergantung jumlah pelanggan di hari tersebut. Rata-rata pasien memijat 2 jam untuk 1
pelanggan. Saat ini rata-rata 2-3 pelanggan per hari dan pasien tidak setiap hari ada pelanggan. Pasien sudah
membatasi jam kerjanya sejak dinyatakan diabetes mellitus 3 bulan yang lalu.
Jam Kegiatan
05.00 Bangun tidur
05.00-05.30 Jalan pagi di sekitar rumah
05.30-06.30 Membersihkan rumah (menyapu, mengepel, mencuci baju)
06.30-07.00 Mandi
07.30-08.00 Pasien berangkat dari rumah dengan angkutan umum dan ojek (tergantung jauh
dekatnya rumah pelanggan)
08.00-10.00 Pasien memijat pelanggan. Tidak ada tahapan khusus.
Dalam memijat tekanan paling besar adalah di ibu jari tangan.
Posisi pasien biasanya bersujud. Bila ruangan cukup luas, pasien dapat mencari
posisi yang nyaman, bila ruangan sempit pasien harus menyesuaikan diri.
Bahan yang dipakai tergantung pelanggan, namun biasanya menggunakan minyak
zaitun, baby oil , atau krim.
10.00-10.30 Pasien pergi ke pelanggan berikutnya
25
Berkas Okupasi
10.30-12.30 Pasien melakukan pekerjaan yang sama seperti sebelumnya.
12.30-13.30 Istirahat makan (di rumah)
13.30-14.00 Pasien pergi ke pelanggan terakhir
14.00-16.00 Pasien melakukan pekerjaan yang sama seperti sebelumnya.
16.00-16.30 Pasien pulang ke rumah
3. Bahaya potensial
Bahaya Potensial Gangguan Risiko
Urutan
kesehatan yang kecelakaan
kegiatan Fisik Kimia Bio Ergo Psiko mungkin kerja
Jatuh Trauma
Kecelakaan
26
Berkas Okupasi
PEMERIKSAAN FISIS
A. Keadaan umum dan tanda-tanda vital termasuk status gizi
Kesadaran : Compos mentis
Keadaan umum : Baik
Tinggi badan : 147 cm
Berat badan : 45 kg
Status gizi : IMT = 20,82 (normal)
Lingkar perut : 76 cm
Tanda vital : Tekanan darah 130/90 mmHg
Frekuensi nadi 80x/menit
Frekuensi nafas 16x/menit
Suhu 36,7oC
B. Status generalis
Kepala : tidak ada deformitas, terdapat bekas jahitan pada regio temporoparietal sinistra
Rambut : hitam keabu-abuan, lebat, tidak mudah dicabut
Mata : konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-)
Telinga : liang telinga lapang, serumen (-)
Hidung : tidak ada deformitas dan tidak hiperemis
Tenggorok : uvula di tengah, arkus faring simetris, tonsil T1-T1
Gigi dan mulut : oral hygiene kesan baik
Leher : JVP 5-2 cmH2O, KGB tidak teraba
Dada : simetris statis dan dinamis, retraksi interkostal (-), retraksi suprasternal (-), retraksi
substernal (-)
Paru I : simetris statis dan dinamis
P : fremitus kanan = fremitus kiri
P : sonor pada lapang paru kanan dan kiri
A : bunyi vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-
Jantung I : iktus kordis tidak terlihat
P : iktus kordis teraba pada sela iga 5, 1 jari medial linea midklavikula sinistra
P : batas jantung kanan di sela iga 4 linea sternalis dekstra
batas jantung kiri di sela iga 5 1 jari medial linea midklavikula sinistra
pinggang jantung di sela iga 3 linea parasternalis sinistra
kesan: tidak ada pembesaran jantung
A : S1S2 normal, murmur (-), gallop (-)
Abdomen I : datar, lemas
P : hepar dan limpa tidak teraba, nyeri tekan epigastrium (+)
P : timpani di seluruh lapang abdomen
A : bising usus (+) normal
Punggung : bunyi vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-, nyeri tekan CVA -/-, nyeri ketok CVA -/-
Ekstremitas : edema -/-, CRT <2”
27
Berkas Okupasi
Status neurologis : pupil bulat, isokor, 3mm/3mm, refleks cahaya langsung +/+, refleks cahaya tak
langsung +/+
Tanda rangsang meningeal tidak diperiksa
Nervus kranialis kesan normal
Refleks fisiologis + +
+ +
Refleks patologis -/-
C. Status lokalis
Pulsasi arteri dorsalis pedis +/+, arteri tibialis posterior +/+, arteri poplitea +/+
Sensibilitas normal
7. Hidung
a. Meatus Nasi Normal Tidak Normal
b. Septum Nasi Normal Deviasi ke ........
c. Konka Nasal Normal Udem lubang hidung ........
d. Nyeri Ketok Sinus maksilaris Normal Nyeri tekan positif di ……..
e. Penciuman : normosmia
28
Berkas Okupasi
8. Gigi dan Gusi
87654321 12345678
87654321 12345678
9. Tenggorokan
a. Pharynx Normal Hiperemis Granulasi
b. Tonsil : Ukuran Kanan : To T1 T2 T3 Kiri : To T1 T2 T3
Normal Hiperemis Normal Hiperemis
Kanan Kiri
15a.Tulang/Sendi Ekstremitas Atas
- Gerakan Normal Tidak normal Normal Tidak normal
- Tulang Normal Tidak normal Normal Tidak normal
- Sensibilitas Baik Tidak baik Baik Tidak baik
- Oedema Tidak ada Ada Tidak ada Ada
- Varises Tidak ada Ada Tidak ada Ada
- Kekuatan otot 5/5/5/5 5/5/5/5
- Vaskularisasi Baik Tidak baik Baik Tidak baik
- Kelainan kuku jari Tidak ada Ada Tidak ada Ada
29
Berkas Okupasi
Kanan Kiri
15b.Tulang/Sendi Ekstremitas Bawah
- Gerakan Normal tidak normal Normal Tidak normal
- Kekuatan otot ……/ …./ ...../ ..... ……/ …./ ...../ .....
- Tulang Normal Tidak normal Normal Tidak normal
- Sensibilitas Baik Tidak baik Baik Tidak baik
- Oedema Tidak ada Ada Tidak ada Ada
- Varises Tidak ada Ada Tidak ada Ada
- Vaskularisasi Baik Tidak baik Baik Tidak baik
- Kelainan kuku jari Tidak ada Ada Tidak ada Ada
15c. Otot Motorik
1. Trofi Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal
2. Tonus Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal
3. Kekuatan 5/5/5/5 5/5/5/5 Gerakan abnormal :
(Fs motorik) Tidak ada
Tic Ataxia Lainnya ..
16. Kulit
a. Kulit Normal Tidak Normal
b. Selaput Lendir Normal Tidak Normal
c. Kuku Normal Tidak Normal
d. Lain – lain ………
Status lokalis :
30
Berkas Okupasi
Body Discomfort Map:
DEPAN BELAKANG
Keterangan
Tanda pada gambar, area yang dirasakan:
Kesemutan = Pegal-pegal =
Baal = Nyeri =
31
Berkas Okupasi
KRITERIA TANGAN PERGELANGAN SIKUT BAHU LEHER PUNGGUNG TUNGKAI
SIKAP
Menjepit > 1 kg Beban > 5 kg Beban > 5 kg Dengan beban Menangani beban > Pedal kaki yang
KEKUATAN
Menggengam > 5 kg 10 kg > 10 kg
LAMA Jepitan/Genggaman > 10 detik Salah satu sikap > > 10 detik > 10 detik > 10 detik > 30%/8 jam
FREKWENSI > 30 manipulasi per menit 2/menit > 2/menit > 2/menit > 2/menit > 2/menit
TOTAL Kiri 2 Kanan 2 Kiri 2 Kanan 2 Kiri 0 Kanan 0 Kiri 0 Kanan 0 Skor = 3 Skor = 3 Kiri 2 Kanan 2
32
Berkas Okupasi
KESIMPULAN BRIEF SURVEY
High Risk:
Tangan kiri dan kanan (skor = 2)
Pergelangan tangan kiri dan kanan (skor = 2)
Leher (skor = 3)
Punggung (skor = 3)
Tungkai kiri dan kanan (skor = 2)
PEMERIKSAAN PENUNJANG:
Pemeriksaan GDP dan GDPP
Pemeriksaan kecepatan hantar saraf (KHS)
Pemeriksaan hematologi lengkap (terutama jumlah leukosit dan hitung jenis)
Pemeriksaan kadar asam urat darah dan urinalisis
33
Berkas Okupasi
DIAGNOSIS KERJA
1. Carpal Tunnel Syndrome (CTS)
Diagnosis ini ditegakkan atas dasar keluhan kekakuan, nyeri, dan kesemutan pada ujung-ujung jari tangan
pada saat bangun tidur di pagi hari. Penyebab timbulnya gejala-gejala tersebut adalah adanya jepitan nervus
medianus pada terowongan karpal di pergelangan tangan. Terowongan karpal ini memiliki lumen yang kecil
dan dikelilingi oleh tulang-tulang pergelangan tangan dan ligamen-ligamen kaku yang menghubungkan
tulang-tulang tersebut. Melalui kanal inilah tendon-tendon yang berperan dalam fleksi jari-jari berjalan
bersama nervus medianus. Bila pergelangan tangan difleksikan atau jari-jari digerakkan, otot-otot dan tendon
bergerak. Bila terjadi pergerakan yang repetitif dan berlebihan, maka tendon akan membesar sehingga dapat
menekan nervus medianus. Dari anamnesis didapatkan bahwa pasien adalah seorang tukang pijat panggilan
yang memiliki jam kerja paling sedikit 4-6 jam sehari. Dari pemeriksaan fisis didapatkan Tinel’s sign (+) pada
tangan kiri. Kelainan ini bisa berhubungan dengan diabetes mellitus dan artritis Gout.
2. Mialgia
Diagnosis ini ditegakkan atas dasar keluhan pegal-pegal pada bahu dan leher. Penyebab rasa sakit di bahu
dapat diakibatkan oleh kelainan pada saraf seperti neuropati pleksus brachialis, iritasi diafragma, arthritis
pada sendi glenohumeral, gout, dan kelainan sendi lainnya. Pada pasien tidak ada keterbatasan gerak sendi
bahu, tidak ada tanda-tanda radang, kekuatan otot juga baik. Namun terdapat keterbatasan gerak bila leher
diputarkan ke kanan. Keluhan-keluhan di atas dapat disebabkan karena postur pasien yang janggal dan
dipertahankan dalam waktu lama saat memijat, yaitu leher menunduk ke depan >20O dan karena tubuh
membungkuk ke depan >20O dengan lama >10 detik dan frekuensi >2/menit.
DIAGNOSIS DIFERENSIAL
1. Carpal Tunnel Syndrome (CTS) DD/ Neuropati diabetik, artritis Gout
Neuropati diabetik dipikirkan sebagai diagnosis banding karena pasien memiliki riwayat kesemutan pada
tangan kiri yang menjalar hingga lengan kiri. Selain itu kontrol gula darah pasien yang belum adekuat juga
menunjang ke arah neuropati diabetik. Namun, biasanya pada neuropati diabetik terdapat gangguan sensorik,
sedangkan pada pasien semuanya masih normal. Tapi tetap perlu dipikirkan sebagai diagnosis banding
karena CTS dapat berhubungan dengan diabetes mellitus. Sedangkan artritis Gout dipikirkan sebagai
diagnosis banding karena keluhan kekakuan dan nyeri pada jari-jari tangan pada saat bangun tidur. Pasien
juga memiliki riwayat asam urat yang cukup tinggi (6 mg/dL), di mana angka tersebut adalah batas atas dari
nilai asam urat darah normal. Pasien juga memiliki kebiasaan diet tinggi purin. Biasanya pada artritis Gout
rasa nyerinya sangat sakit dan terdapat kemerahan serta bengkak pada persendian. Pada pasien keluhan ini
tidak ada. Namun, diagnosis ini belum bisa disingkirkan karena inflamasi yang disebabkan karena artritis
Gout juga bisa berhubungan dengan CTS.
2. Mialgia DD/ Fibromialgia
Diagnosis banding yang dapat dipikirkan pada pasien adalah fibromialgia. Keluhan fibromialgia adalah nyeri
dan pegal pada otot selama lebih dari 3 bulang, disertai adanya gejala gangguan tidur dan kekakuan pada pagi
hari. Sifat nyeri berupa pegal, panas, rasa seperti terbakar, dapat disertai rasa kesemutan dan kebas. Pada
pasien, tidak ada keluhan-keluhan penyerta seperti yang disebutkan sebelumnya.
34
Berkas Okupasi
DIAGNOSIS OKUPASI
Langkah 1 Diagnosis klinis Carpal Tunnel Syndrome (CTS). Diagnsosis klinis mialgia e.c. muscle strain.
Penyebab timbulnya gejala-gejala CTS adalah Mialgia muncul 3 sejak pasien bekerja
adanya jepitan nervus medianus pada sebagai tukang pijat. Hal ini terjadi karena
terowongan karpal di pergelangan tangan adanya peregangan otot (muscle strain) dalam
akibat pergerakan yang repetitif dan waktu yang lama. Saat pasien memijat posisi
berlebihan, yang mungkin disebabkan pasien lebih banyak menundukkan kepala
pekerjaan pasien sebagai tukang pijat sejak 20 dan membungkukkan badan ke arah depan
tahun yang lalu. CTS cenderung berkembang sehingga otot-otot fleksor leher dan batang
lambat dan dapat dicetuskan karena tubuh teregang. Keluhan ini bertambah bila
peningkatan beban kerja yang tiba-tiba dan jam kerja memijat >4-5 jam/hari.
penurunan waktu jeda antarpijatan.
Langkah 2 Pajanan yang dialami ialah ergonomi. Pajanan yang dialami ialah ergonomi.
Gerakan repetitif dan berlebihan berupa Postur janggal dan dipertahankan dalam
sikap pinch grip dan finger press >10 detik, fleksi waktu lama, berupa sikap leher dan
pergelangan tangan >45o selama >10 detik. punggung yang menekuk ke depan >200
lamanya >10 detik dan frekuensi >2/menit.
Langkah 3 Dari literatur diketahui bahwa CTS banyak Dari literatur diketahui bahwa mialgia banyak
terjadi pada praktisi pijat (massage practitioners) disebabkan oleh postur janggal yang
dan pekerjaan yang repetitif dan banyak menyebabkan peregangan otot dan
menggunakan ekstremitas atas. dipertahankan dalam waktu lama.
Langkah 4 Hasil brief survey menunjukkan pasien memiliki Hasil brief survey menunjukkan pasien memiliki
risiko tinggi mengalami gangguan risiko tinggi mengalami kelelahan otot.
muskuloskeleteal pada ekstremitas atas.
Langkah 5 Tidak ada peran faktor individu. Tidak ada peran faktor individu.
Langkah 6 Pekerjaan rumah tangga memiliki sikap tubuh Pekerjaan rumah tangga memiliki sikap tubuh
yang dapat memperparah kondisi klinis pasien. yang dapat memperparah kondisi klinis pasien.
Langkah 7 Dari langkah-langkah diagnosis okupasi di atas Dari langkah-langkah diagnosis okupasi di atas
disimpulkan bahwa pajanan ergonomi pada disimpulkan bahwa pajanan ergonomi pada
pasien merupakan penyebab CTS. pasien merupakan penyebab mialgia pada leher
dan bahu.
KATEGORI KESEHATAN
a. Kesehatan baik
b. Kesehatan cukup baik dengan kelainan yang dapat dipulihkan
c. Kemampuan fisik terbatas untuk pekerjaan tertentu
d. Tidak fit dan tidak aman untuk semua pekerjaan
35
Berkas Okupasi
PROGNOSIS
Klinis : Quo ad vitam bonam
Quo ad functionam bonam
Quo ad sanationam dubia ad bonam
Okupasi: Quo ad vitam bonam
Quo ad functionam dubia ad bonam
Quo ad sanationam dubia ad malam
37