PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tujuan pembangunan nasional adalah meningkatkan kualitas sumber daya
manusia. menyikapi hal tersebut dilaksanakanlah berbagai upaya di bidang
kesehatan termasuk upaya peningkatan kesehatan anak usia sekolah. Anak usia
sekolah merupakan generasi muda penerus bangsa yang mudah dijangkau karena
terorganisir dengan baik dalam wadah sekolah. Kelompok ini merupakan sasaran
strategis dalam pembinaan kesehatan, perilaku baik yang ditanamkan sejak dini
akan dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari.
Dokter kecil adalah siswa yang memenuhi criteria dan telah terlatih untuk
ikut melaksanakan sebagian usaha pemeliharaan dan peningkatan kesehatan
terhadap diri sendiri, teman keluarga dan lingkungannya. Diharapkan dokter kecil
dapat berperan serta secara aktif bersama-sama dengan masyarakat sekolah dalam
upaya peningkatan kesehatan bagi dirinya, teman-temannya dan masyarakat serta
lingkungan sekolah dan tempat tinggalnya.
1
B. Rumusan Masalah
1. Kurangnya sekolah yang memiliki UKS dan difungsikan dengan baik
2. Kurangnya pembinaan dokter kecil di sekolah
3. Kurangnya kesadaran para peserta didik dalam berperilaku hidup bersih
dan sehat
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatnya pengetahuan, sikap positif dan keterampilan peserta didik
berkaitan dengan pelaksanaan program UKS
2. Tujuan Khusus
a. Memahami program UKS dan dokter kecil
b. Agar siswa dapat menjadi penggerak hidup sehat di sekolah, di
rumah dan di lingkungannya
c. Agar siswa dapat menolong dirinya sendiri, sesama siswa dan orang
lain untuk hidup sehat.
d. Agar siswa dapat melakukan pengamatan kebersihan di sekolah
D. Manfaat
1. Bagi Dokter Kecil
a. Meningkatnya pengetahuan, sikap dan perilaku hidup bersih dan
sehat
b. Memiliki keterampilan dalam upaya pelayanan kesehatan yang
sederhana
c. Memiliki rasa kepedulian sosial
2. Bagi Puskesmas :
a. Meningkatkan kader-kader kesehatan puskesmas
b. Meningkatkan kesadaran tentang kesehatan mulai dari usia dini
c. Meningkakan kerja sama lintas sektoral demi mewujudkan
masyarakat yang lebih sehat
2
3. Bagi Masyarakat :
a. Masyarakat akan tergerak untuk hidup bersih dan sehat
b. Kualitas lingkungan hidup sehat akan meningkat
c. Meningkatnya kerjasama antara guru dengan orang tua peserta didik
dan petugas kesehatan dalam meningkatkan perilaku hidup bersih dan
sehat di lingkungan sekolah
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
c. Oranng tua murid, Komite Sekolah, dan masyarakat
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup UKS mencakup Trias UKS yang meliputi :
a. Pendidikan Kesehatan
Melalui kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler.
b. Pelayanan Kesehatan.
Bersifat komprehensif ( terpadu dan menyeluruh ) dengan mengutamakan
kegiatan promotif dan preventif serta didukung kegiatan kuratif dan
rehabilitatif untuk mencapai derajad kesehatan yang optimal.
1) Promotif ( Pencegahan )
2) Preventif ( Pencegahan )
3) Kuratif ( Penyembuhan )
4) Rehabilitatif ( Pemulihan )
c. Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat.
Mencakup pembinaan lingkungan fisik, mental dan social. Misal
dengan kegiatan jumat bersih, PSN, pembinaan warung sekolah, kegiatan
olah raga, dll.
Dokter Kecil
A. Pengertian
Dokter Kecil adalah siswa yang memenuhi kriteria dan telah dilatih untuk ikut
melaksanakan sebagian usaha pemeliharaan dan peningkatan kesehatan
terhadap diri sendiri, teman, keluarga dan lingkungannya.
B. Tujuan
Umum : Meningkatkan partisipasi siswa dalam program UKS.
Khusus :
1. Agar siswa dapat menjadi penggerak hidup sehat di sekolah, di
rumah dan lingkungannya.
2. Agar siswa dapat menolong dirinya sendiri, antar siswa dan
orang lain untuk hidup sehat.
5
C. Kriteria Peserta
1. Telah menduduki kelas 4 SD/MI.
2. Siswa kelas 5 dan 6 yang belum pernah mendapat pelatihan dokter kecil.
3. Berprestasi di sekolah.
4. Berbadan sehat.
5. Berwatak pemimpin dan bertanggung jawab.
6. Berpenampilan bersih dan berperilaku hidup sehat.
7. Berbudi pekerti baik dan suka menolong.
8. Diizinkan orang tua.
D. Kegiatan Dokter Kecil
1. Menggerakkan dan membimbing teman agar saling melaksanakan :
a. Pengamatan kebersihan dan kesehatan pribadi.
b. Pengukuran TB dan BB.
c. Penyuluhan Kesehatan.
2. Membantu petugas kesehatan melaksanakan pelayanan kesehatan
disekolah, antara lain :
a. Distribusi obat cacing, vitamin dan lain-lain.
b. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan.
c. Pertolongan Pertama Pada Penyakit.
3. Pengenalan dini dan tanda-tanda penyakit.
4. Pengamatan kebersihan Ruang UKS, Warung Sekolah dan lingkungan
sekolah.
5. Pengamatan higiene sanitasi di sekolah seperti halaman sekolah, ruang
kelas, perlengkapan, persediaan air bersih, tempat sampah dan saluran
pembuangan, termasuk PSN ( Pemberantasan Sarang Nyamuk ).
6. Pencatatan dan pelaporan, antara lain Buku Harian Dokter Kecil.
7. Melaporkan hal-hal khusus yang ditemuinya kepada Guru UKS/Kepala
Sekolah/Guru yang ditunjuk.
6
Kesehatan Lingkungan
A. Lingkungan Sehat
Lingkungan sehat adalah jika sampah, air limbah dan tinja dibuang secara
benar.
B. Sekolah
1. Bangunan sekolah
a. Pencahayaan
Dapat untuk membaca buku dengan jelas tanpa bantuan penerangan
pada siang hari.
b. Ventilasi
Luas ventilasi ≥ 20 % ( ruangan tidak pakai AC ), tidak pengap dan
tidak tercium bau apek ( untuk ruangan ber-AC )
c. Kepadatan kelas
Setiap peserta didik mendapat ruang seluas ≥ 1,75 m².
C. Pengadaan Air Bersih
1. Air bersih adalah :
Air yang jernih, tidak berbau, tidak berwarna dan tidak berasa atau tawar.
Air tampak bening, tanpa warna. Dengan mata telanjang kuman penyakit
tidak tampak.
2. Sumber air bersih dapat diperoleh dari :
a. Sumur pompa tangan.
b. Sumur gali tertutup.
c. Mata air yang dirawat atau dari air perpipaan.
d. Penampungan air hujan, jika sumber air lain tidak ada.
Letak sumber air bersih, jarak > 10 meter dari lubang penampungan
tinja/kotoran.
D. Jamban
Contoh jamban : jamban leher angsa, jamban cemplung
E. Sampah
1. Pengumpulan sampah :
a. Ada 2 jenis sampah :
7
1) Sampah organik
Adalah sampah yang dapat diurai di dalam tanah, dapat
digunakan sebagai pupuk. Contoh : daun, kulit buah, tulang
ayam, duri ikan, dll.
2) Sampah anorganik
Adalah sampah yang tidak dapat diurai dalam tanah. Contoh :
plastik, kaleng, botol, dll.
2. Penyakit yang ditimbulkan oleh sampah :
Diare, muntaber, disentri, tipus, penyakit kaki gajah.
8
9. Tersedia cukup air bersih.
10. Tersedian jamban yang bersih dan sehat.
11. Tidak ada sampah berserakan di sekolah. Masyarakat sekolah membuang
sampah pada tempatnya.
12. Warung sekolah menyediakan makanan yang bersih dan sehat.
C. Manfaat PHBS Sekolah
1. Terciptanya sekolah bersih & sehat → terlindungi dari penyakit.
2. Meningkatkan proses belajar mengajar → prestasi belajar.
3. Citra sekolah → menarik minat.
4. Citra Pemda → bidang pendidikan.
5. Percontohan sekolah sehat
9
BAB III
METODE KEGIATAN
B. Manajemen Kegiatan
1. Pembekalan Guru
Kegaiatan ini bertujuan sebagai sarana sosialiasi program kerja
puskesmas, inisiasi pembentukan UKS dan Sekolah Sehat, serta
pemaparan tentang rencana pelatihan dokter kecil di setiap sekolah.
2. Pelatihan Siswa
Pelatihan siswa dilaksanaka selama 10 hari kerja dengan
sasaran 10 sekolah terpilih. Peserta pelatihan adalah 20 siswa kelas 4
atau 5 yang telah dipilih oleh sekolah untuk mengikuti pelatihan
selama 1 hari di sekolah masing-masing.
Materi dalam pelatihan dokter kecil dibagi menjadi dua bagian
yakni pemberian materi tentang kesehatan gigi dan mulut yang
diberikan oleh drg. Anik yang dilanjutkan materi pelatihan dokter
kecil oleh tim puskesmas.
3. Metode Pelatihan
Metode yang dipakai adalah pemaparan materi secara interaktif
yang dilanjutkan dengan simulasi. Materi yang diberikan adalah
10
a. Pengantar dokter kecil dan UKS
b. Kesehatan gigi dan mulut
c. PHBS
d. PPPK
e. Manajemen luka sederhana
f. Mengenal beberapa jenis penyakit
Simulasi yang dipraktekkan adalah
a. Sikat gigi
b. Cuci tangan pakai sabun
c. Pengukuran BB/ TB
d. Pengukuran suhu
e. Pembuatan larutan gula garam
f. Penanganan pingsan
g. Penanganan berbagai luka sederhana dan mimisan
4. Mentor Pelatihan
a. Drg. Anik Anggara
b. Dr. Rizal Nur Rohman
c. Sri Nuryani, AMK
d. Ani Nurmaida, AMKL
e. Sigid Purnomo, SKM
5. Pemberian sertifikat
Sebagai bukti mengikuti pelatihan, setiap siswa akan diberikan
sertifikat oleh Puskesmas Purwantoro 1.
11
BAB IV
Senagai tindak lanjut dari pertemuan dengan guru UKS, tim pembinaan
dokter kecil Puskesmas Purwantoro 1 yang dipimpin oleh Bu Sri Nuryani, AMK
melakukan kunjungan dan pembinaan langsung ke 10 sekolah selama 10 hari kerja.
Pembinaan untuk 1 sekolah dilakukan selama 1 hai dengan sasaran 20 siswa kelas
4 dan 5. Jadwal pembinaan adalah sebagai berikut
No. Waktu Lokasi Keterangan
1 7 Agustus 2018 MI Al Barokah UKS (-), Kotak P3K (+)
2 8 Agustus 2018 SDN 1 Ploso UKS (+), Kotak P3K (+)
12
3 9 Agustus 2018 SDN 2 Ploso UKS (+), Kotak P3K (+)
4 10 Agustus 2018 SDN 2 Gondang UKS (+), Kotak P3K (+)
5 13 Agustus 2018 SDN 2 Sendang
6 14 Agustus 2018 SDN 1 Sendang
7 15 Agustus 2018 SDN 1 Kenteng
8 20 Agustus 2018 MI Al Maarif
9 21 Agustus 2018 SDN 2 Kenteng
10 23 Agustus 2018 SDN 1 Tegalrejo
a. Sikat gigi
b. Cuci tangan pakai sabun
c. Pengukuran BB/ TB
d. Pengukuran suhu
e. Pembuatan larutan gula garam
f. Penanganan pingsan
g. Penanganan berbagai luka sederhana dan mimisan
13
diberikan oleh Puskesmas Purwantoro 1. Sehingga perilaku hidup bersih dan sehat
di tataran sekolah melalui pendekatan UKS dan Dokter Kecil dapat dilaksanakan
dengan baik. Selain itu, jika suatu saat dibutuhkan perwakilan sekolah untuk
mengikuti lomba dokter kecil, sekolah sudah memiliki banyak siswa terampil.
14
BAB V
A. Simpulan
B. Saran
Untuk Sekolah
Untuk Puskesmas
15
Untuk masyarakat
16
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
Kemenkes, 2011. Pedoman Pelatihan Dokter Kecil. Jakarta: Dirjen Bina Gizi dan
Kesehatan Ibu Anak
17
LAMPIRAN DOKUMENTASI
18