Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tujuan pembangunan nasional adalah meningkatkan kualitas sumber daya
manusia. menyikapi hal tersebut dilaksanakanlah berbagai upaya di bidang
kesehatan termasuk upaya peningkatan kesehatan anak usia sekolah. Anak usia
sekolah merupakan generasi muda penerus bangsa yang mudah dijangkau karena
terorganisir dengan baik dalam wadah sekolah. Kelompok ini merupakan sasaran
strategis dalam pembinaan kesehatan, perilaku baik yang ditanamkan sejak dini
akan dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari.

Sekolah merupakan salah satu unsur lingkungan kehidupan di masyarakat


yang menekankan proses pendidikan. Siswa yang merupakan unsur utama yakni
sebagai objek pendidikan merupakan orang yang sangat potensial untuk membantu
menjadi penggerak hidup sehat di lingkungan sekitarnya.

Pembinaan kesehatan anak usia sekolah yang dilakukan melalui jalur


sekolah dilaksanakan melalui program Usaha Kesehatan Sekolah. Usaha Kesehatan
Sekolah dilaksanakan sesuai UU RI No.23 tahun 1992 tentang kesehatan dimana
diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat siswa dalam
lingkungan hidup sehat sehingga siswa dapat belajar, tumbuh dan berkembang
secara harmonis dan optimal menjadi suber daya yang berkualitas. Salah satu upaya
pendekatan dalam program UKS ini adalah melibatkan partisipasi peserta didik
sebagai penggerak perilaku hidup bersih dan sehat melalui program dokter kecil.

Dokter kecil adalah siswa yang memenuhi criteria dan telah terlatih untuk
ikut melaksanakan sebagian usaha pemeliharaan dan peningkatan kesehatan
terhadap diri sendiri, teman keluarga dan lingkungannya. Diharapkan dokter kecil
dapat berperan serta secara aktif bersama-sama dengan masyarakat sekolah dalam
upaya peningkatan kesehatan bagi dirinya, teman-temannya dan masyarakat serta
lingkungan sekolah dan tempat tinggalnya.

1
B. Rumusan Masalah
1. Kurangnya sekolah yang memiliki UKS dan difungsikan dengan baik
2. Kurangnya pembinaan dokter kecil di sekolah
3. Kurangnya kesadaran para peserta didik dalam berperilaku hidup bersih
dan sehat

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatnya pengetahuan, sikap positif dan keterampilan peserta didik
berkaitan dengan pelaksanaan program UKS

2. Tujuan Khusus
a. Memahami program UKS dan dokter kecil
b. Agar siswa dapat menjadi penggerak hidup sehat di sekolah, di
rumah dan di lingkungannya
c. Agar siswa dapat menolong dirinya sendiri, sesama siswa dan orang
lain untuk hidup sehat.
d. Agar siswa dapat melakukan pengamatan kebersihan di sekolah

D. Manfaat
1. Bagi Dokter Kecil
a. Meningkatnya pengetahuan, sikap dan perilaku hidup bersih dan
sehat
b. Memiliki keterampilan dalam upaya pelayanan kesehatan yang
sederhana
c. Memiliki rasa kepedulian sosial

2. Bagi Puskesmas :
a. Meningkatkan kader-kader kesehatan puskesmas
b. Meningkatkan kesadaran tentang kesehatan mulai dari usia dini
c. Meningkakan kerja sama lintas sektoral demi mewujudkan
masyarakat yang lebih sehat

2
3. Bagi Masyarakat :
a. Masyarakat akan tergerak untuk hidup bersih dan sehat
b. Kualitas lingkungan hidup sehat akan meningkat
c. Meningkatnya kerjasama antara guru dengan orang tua peserta didik
dan petugas kesehatan dalam meningkatkan perilaku hidup bersih dan
sehat di lingkungan sekolah

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Usaha Kesehatan Sekolah


A. Pengertian
Usaha Kesehatan Sekolah ( UKS ) merupakan upaya untuk membina dan
mengembangkan kebiasaan dan perilaku hidup sehat pada anak usia sekolah.
B. Tujuan
a. Tujuan Umum
Meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajad kesehatan peserta
didik serta menciptakan lingkungan sekolah yang sehat sehingga tercapai
pertumbuhan dan perkembangan yang optimal dalam upaya membentuk
manusia Indonesia yang berkualitas.
b. Tujuan Khusus
1) Meningkatkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan hidup sehat
peserta didik.
2) Memandirikan peserta didik untuk berperilaku hidup bersih dan
sehat seperti tidak merokok, melakukan aktivitas fisik dan makanan
gizi seimbang.
3) Meningkatkan peran serta peserta didik dalam usaha peningkatan
kesehatan di sekolah, di rumah tangga dan di lingkungan
masyarakat.
4) Meningkatkan ketrampilan hidup sehat peserta didik agar mampu
melindungi diri terhadap penyalahgunaan NAPZA, kenakalan
remaja, perilaku seks bebas dan penyakit menular seksual termasuk
HIV/AIDS
C. Sasaran
a. Peserta didik ( siswa ).
b. Masyarakat sekolah ( Guru, Staf Sekolah dan Pengelola Pendidikan
lainnya ).

4
c. Oranng tua murid, Komite Sekolah, dan masyarakat
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup UKS mencakup Trias UKS yang meliputi :
a. Pendidikan Kesehatan
Melalui kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler.
b. Pelayanan Kesehatan.
Bersifat komprehensif ( terpadu dan menyeluruh ) dengan mengutamakan
kegiatan promotif dan preventif serta didukung kegiatan kuratif dan
rehabilitatif untuk mencapai derajad kesehatan yang optimal.
1) Promotif ( Pencegahan )
2) Preventif ( Pencegahan )
3) Kuratif ( Penyembuhan )
4) Rehabilitatif ( Pemulihan )
c. Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat.
Mencakup pembinaan lingkungan fisik, mental dan social. Misal
dengan kegiatan jumat bersih, PSN, pembinaan warung sekolah, kegiatan
olah raga, dll.

Dokter Kecil
A. Pengertian
Dokter Kecil adalah siswa yang memenuhi kriteria dan telah dilatih untuk ikut
melaksanakan sebagian usaha pemeliharaan dan peningkatan kesehatan
terhadap diri sendiri, teman, keluarga dan lingkungannya.
B. Tujuan
Umum : Meningkatkan partisipasi siswa dalam program UKS.
Khusus :
1. Agar siswa dapat menjadi penggerak hidup sehat di sekolah, di
rumah dan lingkungannya.
2. Agar siswa dapat menolong dirinya sendiri, antar siswa dan
orang lain untuk hidup sehat.

5
C. Kriteria Peserta
1. Telah menduduki kelas 4 SD/MI.
2. Siswa kelas 5 dan 6 yang belum pernah mendapat pelatihan dokter kecil.
3. Berprestasi di sekolah.
4. Berbadan sehat.
5. Berwatak pemimpin dan bertanggung jawab.
6. Berpenampilan bersih dan berperilaku hidup sehat.
7. Berbudi pekerti baik dan suka menolong.
8. Diizinkan orang tua.
D. Kegiatan Dokter Kecil
1. Menggerakkan dan membimbing teman agar saling melaksanakan :
a. Pengamatan kebersihan dan kesehatan pribadi.
b. Pengukuran TB dan BB.
c. Penyuluhan Kesehatan.
2. Membantu petugas kesehatan melaksanakan pelayanan kesehatan
disekolah, antara lain :
a. Distribusi obat cacing, vitamin dan lain-lain.
b. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan.
c. Pertolongan Pertama Pada Penyakit.
3. Pengenalan dini dan tanda-tanda penyakit.
4. Pengamatan kebersihan Ruang UKS, Warung Sekolah dan lingkungan
sekolah.
5. Pengamatan higiene sanitasi di sekolah seperti halaman sekolah, ruang
kelas, perlengkapan, persediaan air bersih, tempat sampah dan saluran
pembuangan, termasuk PSN ( Pemberantasan Sarang Nyamuk ).
6. Pencatatan dan pelaporan, antara lain Buku Harian Dokter Kecil.
7. Melaporkan hal-hal khusus yang ditemuinya kepada Guru UKS/Kepala
Sekolah/Guru yang ditunjuk.

6
Kesehatan Lingkungan
A. Lingkungan Sehat
Lingkungan sehat adalah jika sampah, air limbah dan tinja dibuang secara
benar.
B. Sekolah
1. Bangunan sekolah
a. Pencahayaan
Dapat untuk membaca buku dengan jelas tanpa bantuan penerangan
pada siang hari.
b. Ventilasi
Luas ventilasi ≥ 20 % ( ruangan tidak pakai AC ), tidak pengap dan
tidak tercium bau apek ( untuk ruangan ber-AC )
c. Kepadatan kelas
Setiap peserta didik mendapat ruang seluas ≥ 1,75 m².
C. Pengadaan Air Bersih
1. Air bersih adalah :
Air yang jernih, tidak berbau, tidak berwarna dan tidak berasa atau tawar.
Air tampak bening, tanpa warna. Dengan mata telanjang kuman penyakit
tidak tampak.
2. Sumber air bersih dapat diperoleh dari :
a. Sumur pompa tangan.
b. Sumur gali tertutup.
c. Mata air yang dirawat atau dari air perpipaan.
d. Penampungan air hujan, jika sumber air lain tidak ada.
Letak sumber air bersih, jarak > 10 meter dari lubang penampungan
tinja/kotoran.
D. Jamban
Contoh jamban : jamban leher angsa, jamban cemplung
E. Sampah
1. Pengumpulan sampah :
a. Ada 2 jenis sampah :

7
1) Sampah organik
Adalah sampah yang dapat diurai di dalam tanah, dapat
digunakan sebagai pupuk. Contoh : daun, kulit buah, tulang
ayam, duri ikan, dll.
2) Sampah anorganik
Adalah sampah yang tidak dapat diurai dalam tanah. Contoh :
plastik, kaleng, botol, dll.
2. Penyakit yang ditimbulkan oleh sampah :
Diare, muntaber, disentri, tipus, penyakit kaki gajah.

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat


A. Pengertian PHBS
PHBS adalah sekumpulan perilaku (psikomotor) yang dipraktekkan oleh
peserta didik, guru dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran
sebagai hasil pembelajaran untuk mencegah terjadinya penyakit dan
meningkatkan status kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan
lingkungan sehat.

B. Indikator PHBS Institusi Pendidikan di Jawa Tengah


1. Kuku siswa pendek dan bersih minimal 80%. Masyarakat institusi
pendidikan memotong kuku seminggu sekali. Mencuci tangan dengan air
bersih dan sabun.
2. Institusi pendidikan bebas asap rokok.
3. Gigi dan mulut siswa bersih dan sehat ( minimal 80% )
4. Siswa memakai alas kaki (minimal 80% ).
5. Sekolah mempunyai ruang UKS dan P3K. Ruang UKS dilengkapi alat dan
obat P3K.
6. Sekolah mempunyai kader kesehatan sekolah ( dokter kecil ) 10% dari
jumlah siswa.
7. Sekolah mempunyai dana sehat.
8. Sekolah melaksanakan PSN ( Pemberantasan Sarang Nyamuk ).

8
9. Tersedia cukup air bersih.
10. Tersedian jamban yang bersih dan sehat.
11. Tidak ada sampah berserakan di sekolah. Masyarakat sekolah membuang
sampah pada tempatnya.
12. Warung sekolah menyediakan makanan yang bersih dan sehat.
C. Manfaat PHBS Sekolah
1. Terciptanya sekolah bersih & sehat → terlindungi dari penyakit.
2. Meningkatkan proses belajar mengajar → prestasi belajar.
3. Citra sekolah → menarik minat.
4. Citra Pemda → bidang pendidikan.
5. Percontohan sekolah sehat

9
BAB III
METODE KEGIATAN

A. Waktu, Peserta, dan Lokasi Kegiatan


Kegiatan dibagi menjadi 2, yaitu pembekalan guru dan pelatihan siswa.
Pembekalan guru dilaksanakan pada bulan Juli di Aula Puskesmas Purwantoro
1 selama 1 hari dan diikuti oleh kordik dan seluruh guru UKS se wilayah kerja
Puskesmas Purwantoro 1.
Pelatihan siswa dilaksanakan selama 10 hari kerja pada bulan Agustus di
masing-masing sekolah yang ditunjuk. Satu sekolah mendapat alokasi waktu 1
hari pelatihan dengan peserta 20 siswa yang berasal dari kelas 4 atau 5.

B. Manajemen Kegiatan
1. Pembekalan Guru
Kegaiatan ini bertujuan sebagai sarana sosialiasi program kerja
puskesmas, inisiasi pembentukan UKS dan Sekolah Sehat, serta
pemaparan tentang rencana pelatihan dokter kecil di setiap sekolah.
2. Pelatihan Siswa
Pelatihan siswa dilaksanaka selama 10 hari kerja dengan
sasaran 10 sekolah terpilih. Peserta pelatihan adalah 20 siswa kelas 4
atau 5 yang telah dipilih oleh sekolah untuk mengikuti pelatihan
selama 1 hari di sekolah masing-masing.
Materi dalam pelatihan dokter kecil dibagi menjadi dua bagian
yakni pemberian materi tentang kesehatan gigi dan mulut yang
diberikan oleh drg. Anik yang dilanjutkan materi pelatihan dokter
kecil oleh tim puskesmas.

3. Metode Pelatihan
Metode yang dipakai adalah pemaparan materi secara interaktif
yang dilanjutkan dengan simulasi. Materi yang diberikan adalah

10
a. Pengantar dokter kecil dan UKS
b. Kesehatan gigi dan mulut
c. PHBS
d. PPPK
e. Manajemen luka sederhana
f. Mengenal beberapa jenis penyakit
Simulasi yang dipraktekkan adalah
a. Sikat gigi
b. Cuci tangan pakai sabun
c. Pengukuran BB/ TB
d. Pengukuran suhu
e. Pembuatan larutan gula garam
f. Penanganan pingsan
g. Penanganan berbagai luka sederhana dan mimisan
4. Mentor Pelatihan
a. Drg. Anik Anggara
b. Dr. Rizal Nur Rohman
c. Sri Nuryani, AMK
d. Ani Nurmaida, AMKL
e. Sigid Purnomo, SKM
5. Pemberian sertifikat
Sebagai bukti mengikuti pelatihan, setiap siswa akan diberikan
sertifikat oleh Puskesmas Purwantoro 1.

11
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pembekalan Guru UKS


Program pembekalan guru UKS se wilayah kerja Puskesmas Purwantoro 1
telah dilakukan pada tanggal 24 Juli 2018 di Aula Puskesmas Purwantoro. Acara
ini berisi pemaparan tentang sekolah sehat, PHBS di lingkungan sekolah,
pentingnya UKS dan pembinaan dokter kecil di sekolah.
Pada sesi diskusi, didapatkan data bahwa sebagian besar sekolah belum
memiliki UKS yang layak dan tidak ada program pembinaan dokter kecil yang
terpadu. UKS hanya ruangan seadanya yang dipersiapkan menjelang akreditasi
saja. Sedangkan dokter kecil yang ada hanya bersifat comotan tanpa pembinaan
terpadu guna mengikuti perlombaan ditingkat kecamatan maupun kabupaten.
Oleh karena itu, Puskesmas Purwantoro 1 mendorong seluruh sekolah untuk
membuat ruangan UKS dengan sumber daya mandiri sekolah, mendorong
sekolah menunjuk satu guru penanggung jawab dengan SK resmi, dan
memfasilitasi pembinaan dokter kecil di setiap sekolah. Akan tetapi karena
keterbatasan sarana dan prasarana, pada tahun pelajaran 2018/2019, pembinaan
dokter kecil dari Puskesmas Purwantoro masih terbatas untuk 10 SD/MI.

B. Pembinaan Dokter Kecil

Senagai tindak lanjut dari pertemuan dengan guru UKS, tim pembinaan
dokter kecil Puskesmas Purwantoro 1 yang dipimpin oleh Bu Sri Nuryani, AMK
melakukan kunjungan dan pembinaan langsung ke 10 sekolah selama 10 hari kerja.
Pembinaan untuk 1 sekolah dilakukan selama 1 hai dengan sasaran 20 siswa kelas
4 dan 5. Jadwal pembinaan adalah sebagai berikut
No. Waktu Lokasi Keterangan
1 7 Agustus 2018 MI Al Barokah UKS (-), Kotak P3K (+)
2 8 Agustus 2018 SDN 1 Ploso UKS (+), Kotak P3K (+)

12
3 9 Agustus 2018 SDN 2 Ploso UKS (+), Kotak P3K (+)
4 10 Agustus 2018 SDN 2 Gondang UKS (+), Kotak P3K (+)
5 13 Agustus 2018 SDN 2 Sendang
6 14 Agustus 2018 SDN 1 Sendang
7 15 Agustus 2018 SDN 1 Kenteng
8 20 Agustus 2018 MI Al Maarif
9 21 Agustus 2018 SDN 2 Kenteng
10 23 Agustus 2018 SDN 1 Tegalrejo

Metode yang dipakai adalah pemaparan materi secara interaktif yang


dilanjutkan dengan simulasi. Materi yang diberikan adalah

a. Pengantar dokter kecil dan UKS


b. Kesehatan gigi dan mulut
c. PHBS
d. PPPK
e. Manajemen luka sederhana
f. Mengenal beberapa jenis penyakit

Simulasi yang dipraktekkan adalah

a. Sikat gigi
b. Cuci tangan pakai sabun
c. Pengukuran BB/ TB
d. Pengukuran suhu
e. Pembuatan larutan gula garam
f. Penanganan pingsan
g. Penanganan berbagai luka sederhana dan mimisan

Para siswa mengikuti pembinaan dokter kecil dengan penuh antusias.


Mereka mendapatkan ilmu baru dan pelurusan terhadap mitos tidak benar yang
beredar di masyarakat. Sebagai bentuk tindak lanjut dari pembinaan ini adalah
sekolah diharapkan melanjutkan pembinaan sesuai buku panduan yang sudah

13
diberikan oleh Puskesmas Purwantoro 1. Sehingga perilaku hidup bersih dan sehat
di tataran sekolah melalui pendekatan UKS dan Dokter Kecil dapat dilaksanakan
dengan baik. Selain itu, jika suatu saat dibutuhkan perwakilan sekolah untuk
mengikuti lomba dokter kecil, sekolah sudah memiliki banyak siswa terampil.

14
BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Telah dilaksanakan pembekalan guru UKS dan pembinaan dokter kecil di


10 SD di wilayah kerja Puskesmas Purwantoro 1

B. Saran

Berdasarakan hasil mini project ini didapatkan beberapa saran yaitu :

Untuk Sekolah

1. Perlu ditingkankan kerja sama lintas sektoral dalam meningkatkan


kesehatan di layanan pendidikan dasar

2. Sekolah perlu mewujudkan lingkungan sekolah yang sehat dengan


ruangan UKS yang berisi sarana yang lengkap

3. Sekolah perlu menunjuk 1 orang guru penanggung jawab UKS dan


dokter kecil secara jelas dengan SK resmi

4. Sekolah perlu menganggarkan alokasi keuangan tersendiri untuk


peningkatan kesehatan di sekolah

Untuk Puskesmas

1. Puskesmas perlu melakukan pendampingan UKS dan pelatihan dokter


kecil secara berkelanjutan minimal 1 tahun sekali untuk semua SD di
wilayah kerja Puskesmas Purwantoro 1

2. Puskesmas perlu menyusun panduan pembentukan UKS di sekolah dan


kurikulum terpadu dokter kecil

3. Metode pelatihan dengan mengumpulkan beberapa sekolah dalam satu


tempat dapat dipertimbangkan demi efektivitas waktu

15
Untuk masyarakat

1. Masyarakat perlu mendukung program dokter kecil dengan mendukung


dokter kecil mempraktekkan ilmu yang di dapat pada keluarga maupun
lingkungan

16
BAB VI

DAFTAR PUSTAKA

Kemenkes, 2011. Pedoman Pelatihan Dokter Kecil. Jakarta: Dirjen Bina Gizi dan
Kesehatan Ibu Anak

Kemenkes, 2015. Rapor Kesehatanku Buku Catatan Kesehatan Peserta Didik


Tingkat SD/MI. Jakarta: Dirjen Kesmas

Kemenkes, 2015. Rapor Kesehatanki Buku Imformasi Kesehatan Peserta Didik


Tingkat SD/MI. Jakarta: Dirjen Kesmas

17
LAMPIRAN DOKUMENTASI

18

Anda mungkin juga menyukai