Anda di halaman 1dari 3

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang Masalah

Fosfat merupakan mineral essensial yang dibutuhkan oleh setiap sel

tubuh untuk dapat berfungsi normal dengan normal. Fosfor memainkan

peranan penting dalam proses metabolisme sebagai anion intraseluler

utama, konstituent enzim, dan phosphorylated intermediate compounds.

Fosfor juga merupakan komponen dari membran sel, asam nukleat dan

protein nukleus (Mea’ad Khadum;2002, de Menezes dkk; 2004).

Meskipun jarang ditemukan pada populasi umum, insiden

hipofosfatemia tinggi pada kelompok tertentu misalnya pada mereka yang

mengalami hospitalisasi (2,2 – 3,1 %) atau yang dirawat di Intensive Care

Unit (28,85 – 33,9 %), dan mereka yang mengalami sepsis (65-80 %),

alkoholisme kronik (2,5-30,4%), trauma mayor (75%) dan penyakit paru

obstruksi kronik (21,5%). De Menezes dkk menyatakan bahwa

hipofosfatemia ditemukan pada 76% pasien anak yang dirawat di Pediatric

Intensive Care Unit. Hipofosfatemia telah lama dilaporkan berkaitan dengan

sepsis dan infeksi bakteri gram negatif (Brunelli dan Goldfarb; 2007, de

Menezes dkk; 2004, Landenberg dan Shoenfeld; 2001).

Hipofosfatemia berat dapat menyebabkan kelemahan otot umum,

paralisis otot pernapasan, disfungsi miokard, penurunan resistensi vaskuler

perifer, dan ensefalopati (Santiago dkk; 2008).


Oleh karena pentingnya peranan fosfor dimana kekurangan dari

mineral ini dapat membahayakan jiwa maka penting untuk mengetahui

kadar fosfat sebagai faktor prognostik pada penderita yang dirawat di

perawatan intensif untuk mencegah lebih dini akibat yang lebih fatal yang

diakibatkan dari keadaan hipofosfatemia.

Angka kejadian hipofosfatemia pada pasien anak dengan sepsis

sampai saat ini masih belum banyak dilaporkan sehingga perlu untuk

dilakukan penelitian untuk menentukan kejadian hipofosfatemia dan

pengaruhnya terhadap outcome pasien anak dengan sepsis yang dirawat

di Pediatric Intensive Care Unit.

Sepengetahuan peneliti, penelitian mengenai pengaruh

hipofosfatemia terhadap outcome pasien anak dengan sepsis yang dirawat

di PICU belum pernah dilakukan di Indonesia.

II. Manfaat Penelitian

1. Memberikan informasi ilmiah mengenai gambaran kadar fosfat darah

pada penderita sepsis yang dirawat di perawatan intensif.

2. Memberikan informasi mengenai hipofosfatemia sebagai faktor yang

berperan pada outcome penderita sepsis yang dirawat di perawatan

intensif.
3. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar penelitian lebih lanjut

terutama dalam hal upaya intervensi dini terhadap penderita yang

dirawat di perawatan intensif.

Anda mungkin juga menyukai