Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Permukaan bumi salalu mengalami perubahan dari waktu ke


waktu sebagai akibat dari tenaga dan proses geomorfologi, baik yang
berasal dari luar bumi (eksogen bersifat degradasi dan agradasi)
maupun berasal dari dalam dalam bumi (endogen mencakup
diastrofisme dan vulkanisme). Dalam membicarakan perubahan muka
bumi yang bersifat degradasi (destruktif) dan agradasi (konstruktif),
terlebih dahulu dikemukakan mengenai pengertian tenaga dan proses
geomorfologi.

Tanaga geomorfologi merupakan kekuatan yang menyebabkan


permukaan bumi mengalami perubahan. Sedangkan proses
geomorfologi yang maksud adalah kelangsungan perubahan sebagai
akibat dari tenaga geomorfologi.
Secara garis besar, tenaga dan proses geomorfologi itu dapat
dikelompokkan atas 3 golongan. Adapun mengenai Tanaga eksogen,
merupakan tenaga dari luar bumi, tenaga ini menimbulkan proses
perubahan pada permukaan bumi yang disebut proses eksogen atau
proses epigen.

Air yang mengalir di permukaan bumi, adanya angin yang bertiup,


gletser yang bergerak, adanya gelombang dan arus laut, penyinaran
matahari, hujan, turunnya salju dan sebagainya, merupakan kekuatan
yang dapat menyebabkan terjadinya prose perubahan pada permukaan
bumi. Perubahan tersebut di satu sisi perubahan bersifat merusak
dengan proses memperendah bagian-bagian permukaan bumi
(agradasi) dan di sisi lain bersifat membangun yaitu terjadi proses
pengendapan (sedimentasi) terhadap daerah-daerah yang rendah
melalui proses pengangkutan terhadap material hasil pengerusakan,

1
sehingga sifatnya agradasi.
Proses degradasi dan agradasi tersebut biasanya disebut dengan istilah
denudasi(denudation). Hanya saja pada istilah denudasi lebih dititik
tekankan pada preoses perataan permukaan bumi sebagai akibat dari
proses perendahan terhadap permukaan bumi yang menonjol, dan tidak
disertai dengan penekanan pada daerah-daerah yang mengalami
peninggian sebagai hasil dari proses penimbunan. Oleh karena itu, akan
digunakan istilah gradasi yang mencakup degradasi dan agradasi.
Tenaga eksogen akan menyababkan terjadinya proses degradasi dan
agradasi. Proses degradasi terdiri dari pelapukan, erosi dan gerak
massa batuan (masswasting).

B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dari makalah ini, yaitu :

1. Apa pengertian degradasi dan agradasi dasar sungai ?

2. Bagaimana prediksi pada kedalaman degradasi ?

C. TUJUAN
Adapun tujuan dari makalah ini, yaitu :

1. Mengetahui pengertian degradasi dan agradasi sungai.

2. Mengetahui prediksi pada kedalaman degradasi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. DEGRADASI DAN AGRADASI DASAR SUNGAI


1.1 Pengertian Degradasi dan Agradasi

 Gradasi = Perubahan.
 Agradasi merupakan perubahan ke arah penambahan (pertambahan sedimen).
 Degradasi merupakan perubahan kearah pengurangan (kemunduran)
 Degradasi tanah (soil) merupakan proses kemunduran tanah yang menyebabkan
produktivitas tanah menurun pada saat ini dan di masa akan dating.
 Ciri-ciri degradasi tanah : Parameternya terdiri dari degradasi lapisan tanah atas
hilang. Bahan organik (BO) dan unsur hara menurun, perubahan parameter fisika
tanah, akumulasi zat beracun (Al, unsur mikro, sulfat, masam, dan lain-lain),
penyebab utama adalah aktivitas manusia.

1.2 Penyebab degradasi tanah

1. Erosi yakni kuantitatif dan kualitatif, erosi yang mengambil unsur hara dan
bahan organik (pencucian bahan organik), kesuburan kurang tebal. Erosi yang
menyebabkan lapisan tanah yang terkikis, tanah yang tipis (berkurang).
2. Penggaraman (solinization) yakni pasang surut dan instrusi air laut.
3. Pemasaman (acidification) yakni tanah sulfat masam, tanah gambut.
4. Pemadatan (compaction) yakni alat berat dan prubahan struktur oleh curah
hujan yang tinggi.
5. Khusus tanah gambut, pengeringan (irreversible drying) yakni subsidensi,
tanah gambut jika disiram kembali maka tidak akan basah lagi

Agradasi merupakan suatu proses yang menyebabkan bertambahnya suatu bentang


alam. Yang termasuk ke dalam proses agradasi adalah sedimentasi atau pengendapan.

3
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa tanah hasil erosi akan diendapakan di
sungai, waduk, kali, saluran drainase atau badan-badan air lainnya. Tanah yang diendapkan
ini yang disebut dengan sedimen.

Sedimen bergerak di dalam sungai sebagai sedimen tersuspensi (suspended


sediment) dalam air yang mengalir dan sebagai muatan dasar atau (bed load ) bergeser atau
menggelinding sepanjang dasar saluran serta juga bergerak dalam bentuk loncatan
(saltation) yaitu, gerakan partikel yang kelihatannya melenting di sepanjang dasar saluran.

Kalau bed load itu transportasi dari partikel-partikel sedimen yang masih ada

kontak dengan dasar saluran sedangkan sedimen tersuspensi itu tidak melakukan kontak

dengan dasar saluran, tapi ikut terlarut bersama air (larutan). Contohnya Anda lihat air

yang keruh ketika banjir, butiran-butiran tanah sudah terlarut bersama air.

Kalau sedimen tersuspensi membuat air menjadi keruh sedangkan muatan dasar

(bed load) sudah kita ketahui bahwa akan terakumulasi dan membuat saluran air menjadi

dangkal. Sedimen ini akan mengendap di bagian sungai yang landai yang kecepatan aliran

airnya lambat. Ini sudah kita lihat bersama dalam program noramalisasi sungai dimana alat

berat mengeruk sedimen (bed load) agar sungai tidak mengalami pendangkalan. Kasus

seperti itu kita sebut dengan agradasi atau peninggian dasar sungai.

Agar tidak terjadi agradasi dan degradasi harus diciptakan kondisi seimbang dalam suatu

sungai. Kondisi seimbang akan terjadi apabila suplai sedimen (dominan dari DAS) sama

dengan kapasitas transport sedimen sistem sungai.

4
1.3 Transpor Sedimen Di Sungai

 Sumber sedimen
1. Material Dasar (Bed Material)
2. Wash Load
 Mekanisme transpor sedimen
1. Transpor Sedimen Dasar (Bed Load)
2. Transpor Sedimen Suspensi (Suspended Load)

1.4 Aliran Air Dan Aliran Sedimen

Aliran air Aliran sedimen

 Contoh Degradasi-Agradasi Dasar Sungai

Beberapa contoh degradasi


¤ pasokan sedimen (solid discharge) dari hulu berhenti atau berkurang
¤ debit aliran (air) bertambah
¤ penurunan dasar sungai di suatu titik di hilir

Beberapa contoh agradasi


¤ pasokan sedimen (solid discharge) dari hulu bertambah
¤ debit aliran (air) berkurang
¤ kenaikan dasar sungai di suatu titik di hilir

1.5 Prediksi Kedalaman Degradasi


1. Proses degradasi atau agradasi
 merupakan proses jangka panjang evolusi dasar sungai, z(x,t)

5
 aliran sungai pada awal dan akhir proses berupa aliran permanen dan
seragam (steady and uniform flow)
 selama proses, aliran sungai berupa aliran permanen semu (quasi-
unsteady) dan tak-seragam (nonuniform)

2. Asumsi untuk penyederhanaan


 aliran quasi-uniform, ¶U ¶x = 0 , aliran di sungai selama waktu tinjauan tidak
berubah (debit, kecepatan, kedalaman àà konstan)
 shg dapat dipakai model parabolik, yang memungkinkan
dilakukannya penyelesaian analitis.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

 Degradasi berkaitan erat dengan penggunaan tata guna lahan.


 Semakin banyak yang teroresi semakin besar kemungkinan
terjadinya degradasi lahan.
 Proses agradasi dan proses degradasi pada sungai terjadi.

B. Saran

Didalam makalah ini masih memiliki banyak kekurangan,


sehingga saran dan kritikan dari pembaca sangat diperlukan.

7
DAFTAR PUSTAKA

http://lorenskambuaya.blogspot.com/2012/11/agradasi-dan-degradasi.html

https://brainly.co.id/tugas/1373553

http://das2014do.blogspot.com/2013/04/pengertian-degradasi.html

Anda mungkin juga menyukai