PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
sehingga sifatnya agradasi.
Proses degradasi dan agradasi tersebut biasanya disebut dengan istilah
denudasi(denudation). Hanya saja pada istilah denudasi lebih dititik
tekankan pada preoses perataan permukaan bumi sebagai akibat dari
proses perendahan terhadap permukaan bumi yang menonjol, dan tidak
disertai dengan penekanan pada daerah-daerah yang mengalami
peninggian sebagai hasil dari proses penimbunan. Oleh karena itu, akan
digunakan istilah gradasi yang mencakup degradasi dan agradasi.
Tenaga eksogen akan menyababkan terjadinya proses degradasi dan
agradasi. Proses degradasi terdiri dari pelapukan, erosi dan gerak
massa batuan (masswasting).
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dari makalah ini, yaitu :
C. TUJUAN
Adapun tujuan dari makalah ini, yaitu :
2
BAB II
PEMBAHASAN
Gradasi = Perubahan.
Agradasi merupakan perubahan ke arah penambahan (pertambahan sedimen).
Degradasi merupakan perubahan kearah pengurangan (kemunduran)
Degradasi tanah (soil) merupakan proses kemunduran tanah yang menyebabkan
produktivitas tanah menurun pada saat ini dan di masa akan dating.
Ciri-ciri degradasi tanah : Parameternya terdiri dari degradasi lapisan tanah atas
hilang. Bahan organik (BO) dan unsur hara menurun, perubahan parameter fisika
tanah, akumulasi zat beracun (Al, unsur mikro, sulfat, masam, dan lain-lain),
penyebab utama adalah aktivitas manusia.
1. Erosi yakni kuantitatif dan kualitatif, erosi yang mengambil unsur hara dan
bahan organik (pencucian bahan organik), kesuburan kurang tebal. Erosi yang
menyebabkan lapisan tanah yang terkikis, tanah yang tipis (berkurang).
2. Penggaraman (solinization) yakni pasang surut dan instrusi air laut.
3. Pemasaman (acidification) yakni tanah sulfat masam, tanah gambut.
4. Pemadatan (compaction) yakni alat berat dan prubahan struktur oleh curah
hujan yang tinggi.
5. Khusus tanah gambut, pengeringan (irreversible drying) yakni subsidensi,
tanah gambut jika disiram kembali maka tidak akan basah lagi
3
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa tanah hasil erosi akan diendapakan di
sungai, waduk, kali, saluran drainase atau badan-badan air lainnya. Tanah yang diendapkan
ini yang disebut dengan sedimen.
Kalau bed load itu transportasi dari partikel-partikel sedimen yang masih ada
kontak dengan dasar saluran sedangkan sedimen tersuspensi itu tidak melakukan kontak
dengan dasar saluran, tapi ikut terlarut bersama air (larutan). Contohnya Anda lihat air
yang keruh ketika banjir, butiran-butiran tanah sudah terlarut bersama air.
Kalau sedimen tersuspensi membuat air menjadi keruh sedangkan muatan dasar
(bed load) sudah kita ketahui bahwa akan terakumulasi dan membuat saluran air menjadi
dangkal. Sedimen ini akan mengendap di bagian sungai yang landai yang kecepatan aliran
airnya lambat. Ini sudah kita lihat bersama dalam program noramalisasi sungai dimana alat
berat mengeruk sedimen (bed load) agar sungai tidak mengalami pendangkalan. Kasus
seperti itu kita sebut dengan agradasi atau peninggian dasar sungai.
Agar tidak terjadi agradasi dan degradasi harus diciptakan kondisi seimbang dalam suatu
sungai. Kondisi seimbang akan terjadi apabila suplai sedimen (dominan dari DAS) sama
4
1.3 Transpor Sedimen Di Sungai
Sumber sedimen
1. Material Dasar (Bed Material)
2. Wash Load
Mekanisme transpor sedimen
1. Transpor Sedimen Dasar (Bed Load)
2. Transpor Sedimen Suspensi (Suspended Load)
5
aliran sungai pada awal dan akhir proses berupa aliran permanen dan
seragam (steady and uniform flow)
selama proses, aliran sungai berupa aliran permanen semu (quasi-
unsteady) dan tak-seragam (nonuniform)
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
7
DAFTAR PUSTAKA
http://lorenskambuaya.blogspot.com/2012/11/agradasi-dan-degradasi.html
https://brainly.co.id/tugas/1373553
http://das2014do.blogspot.com/2013/04/pengertian-degradasi.html