DISUSUN OLEH :
MUH.ALI
BS 111 14 011
Contoh: 39 gram Kalium direaksikan dengan 36,5 gram HCl. Berapakah zat hasil reaksi? Bila Ar
K = 39; Ar Cl = 35,5; Ar H = 1
7 4 11 -
8 4 21 S=1
14 9 22 S=1
22 14 33 S = 2, Fe = 1
Dari data-data di atas dapat diketahui setiap 7g besi bereaksi dengan 4g belerang. Hal ini
menunjukan massa besi dan belerang yang ada dalam Fe2S3 selalu tetap yaitu 7 : 4. Perbandingan
massa unsur dalam senyawa dapat ditentukan dengan cara mengalikan jumlah atom dengan atom
relatif masing-masing unsur. Misalnya H2O perbandingan massa hydrogen dengan oksigen = 1 :
8. Perbandingan ini dapat diperoleh dengan cara sebagai berikut
Massa atom H : massa atom O = (2 x Ar.H) : (1 x Ar.O)
= (2 x 1) : (1 x 16)
= 2 : 16
=1:8
Contoh:
Jika kita mereaksikan 4g hidrogen dengan 40g oksigen, berapa gram air yang terbentuk?
Penyelesaian : Perbandingan massa hidrogen dengan oksigen = 1 : 8. Perbandingan massa
hidrogen dengan oksigen yang dicampurkan = 4 : 40. Karena perbandingan hidrogen dan oksigen
= 1 : 8, maka 4g hidrogen yang diperlukan 4 x 8 gram oksigen yaitu 32 gram. Untuk kasus ini
oksigen yang dicampurkan tidak bereaksi semuanya, oksigen masih bersisa sebanyak ( 40
– 32 ) g = 8 g. Nah, sekarang kita akan menghitung berapa gram air yang terbentuk dari 4 gram
hidrogen dan 32gram oksigen? Tentu saja 36 gram.
Ditulis Sebagai H2+ O2 ==> H2O
Perbandingan massa 1 gram 8 gram 9 gram
Jika awal bereaksi 4 gram 40 gram ….. gram?
Yang Bereaksi 4 gram 32 gram 36 gram
“Jika dua unsur dapat membentuk satu atau lebih senyawa, maka perbandingan massa dari unsur
yang satu yang bersenyawa dengan jumlah unsur lain yang tertentu massanya akan merupakan
bilangan mudah dan tetap.”
1 1 2 2
2 2 4 4
3 3 6 6
Sehingga dapat diperoleh rumus perbandingan volume: V1/N1= V2/N2 dimana P dan T tetap
2.Jika 6 liter hidrogen bereaksi dengan nitrogen membentuk amonia, hitunglah volume nitrogen
dan volume amonia dalam keadaan suhu dan tekanan yang tetap : 3H2+ N2 à 2NH3
F. Hukum Boyle
Boyle menemukan bahwa udara dapat dimanfaatkan dan dapat berkembang bila dipanaskan.
Akhirya ia menemukan hukum yang kemudian terkenal sebagai hukum Boyley ang berbunyi :
“Bila suhu tetap, volume gas dalam ruangan tertutup berbanding terbalik dengan tekananya.”
Dalam sejarah ilmu kimia terdapat beberapa tahap, antara lain tahap alkemi, tahap ilmu
kimia. dan tahap ilmu kimia modern Boyle adalah bapak ilmu kimia, sedangkan Lavoisier adalah
bapak ilmu kimia modern. Mengapa Boyle disebut bapak ilmu kimia?Karena ia mengadakan
eksperimen secara ilmiah. Karena ia menemukan konsep atom. Karena ia dapat membedakan
unsur senyawa dan campuran. Ia dapat membedakan asam, basa dan alkali. Para ahli sebelumnya
tidak dapat. Misalnya Aristoteles, ahli filsafat Yunani yang terbesar, mengira air, tanah, api, dan
udara, adalah unsure.
Demokritos, ahli filsafat Yunani, mengutarakan bahwa semua benda terdiri dari atom.Tapi
selama hampir 2000 tahun pendapat itu dilupakan orang, karena para ahli lebih sukamengikuti
ajaran Aristoteles yang teryata keliru Menurut Aristoteles semua benda terdiri dari air, tanah,
udara, dan api. Paracelcus, ahli fisika Swiss berpendapat bahwa semua benda terdiri dari
merkuri, belerang dan garam. Van Helmont, ahli kimia Belgia mengira bahwa semua benda
terdiri dari udara dan air.
Pada tahun 1661 Boyle menghidupkan kembali ajaran Demokritos. Ia mengungkapkan
dalam bukunya yang berjudul The Sceptical Chymist (Ahli Kimia Yang Sangsi). Dalam bukunya
itu Boyle menyerang ajaran Aristoteles dan Paracelsus. Ia mencela Aristoteles yang memandang
benda dari segi forma dan kualitas. Boyle menyatakan bahwa semua benda terdiri dari atom,
Adanya zat yang beraneka ragam disebabkan karena jumlah atom,kedudukan atom, gerak atom,
dan susunan atom. Karena jasa Boyle, ilmu fisika dan kimiadiluruskan ke jalur yang benar.
P1.V1= P2.V2
Contoh : 1 mol gas CO2 dengan volume 10 liter dan tekanan 1,5 atm 1 mol gas
H2 dengan volume 30 liter. Pada temperatur yang sama dengan gas CO2, berapa tekanannya?
Jawab : Diketahui : P1= 1,5 atm
V1= 10 liter
V2= 30 liter
P1.V1= P2.V2
1,5 x 10 = P2 x 30
P2 = 0,5 atm
KESIMPULAN
Hukum- hukum dasar kimia seperti yang dibahas di atas mempunyai peranan
yang penting dalam ilmu kimia yaitu sebagai pondasi atau dasar dari segala penghitungan
rumuskimia yang kita gunakan sehari-hari. Hukum – Hukum tersebut antara lain; Hukum
kekekalan massa, hukum perbandingan tetap, hukum perbandingan berganda, hukum
perbandingan volume, hukum kesamaan gas, dan hukum boyle. Hukum kekalan massa
dikemukakan oleh Antonie Lavoiser pada tahun 1789 menyatakan bahwa Massa sebelum dan
sesudah reaksi selalu sama. Dengan kata lain, hokum ini menyatakan bahwa dalam reaksi kimia,
suatu materi tidak dapat diciptakan ataupun dimusnahkan. Hukum perbandingan tetap
dikemukan oleh Joseph Proust pada tahun 1799, (JosephLouis Proust, 1754-1826) menyatakan
bahwa Perbandingan massa unsur – unsur dalam senyawa adalah selalu tetap walaupun berasal
dari daerah yang berbeda dan dibentuk dengan cara yang berbeda. Dengan kata lain setiap
sampel suatu senyawa memiliki komposisi unsur-unsur yang tetap. Hukum perbandingan
berganda dikemukakan oleh John Dalton (1766 – 1844) menyatakan bahwa “Jika dua unsur
dapat membentuk satu atau lebih senyawa, maka perbandingan massa dari unsur yang satu yang
bersenyawa dengan jumlah unsur lain yang tertentu massanya akan merupakan bilangan mudah
dan tetap.” Hukum Perbandingan Volume yang dikemukakan oleh Gay Lussac
menyatakan bahwa “Pada kondisi temperatur dan tekanan yang sama, perbandingan volume gas
-gas pereaksi dengan gas-gas hasil reaksi merupakan bilangan bulat dan sederhana”. Dengan kata
lain “Pada kondisi temperatur dan tekanan yang sama, perbandingan volume gas-gas sama
dengan perbandingan koefisien dalam reaksi yang sama”. Hukum kesamaan gas yang
dikemukakan oleh Amedeo Avogrado menyatakan bahwa “Pada suhu dan tekanan yang sama,
semua gas dengan volume yang sama akan mengandung jumlah molekul yang sama pula”.
Pernyataan ini dapat dirumuskan dengan P1V1=P2V2. Hukum Boyle adalah hukum gas yang
dikemukakan oleh Boyle menyatakan bahwa bila suhu tetap, volume gas dalam ruangan tertutup
berbanding terbalik dengan tekananya.Pernyataan diatas dapat dirumuskan dengan P
= sedangkan V =