Anda di halaman 1dari 8

PORTOFOLIO MASISWA DEPARTEMEN MANAJEMEN

DI RUANG DAHLIA II RSUD NGUDI WALUYO WLINGI

OLEH:
Hairul Anam
NIM.150070300011172

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2016
PORTOFOLIO
1. PENDAHULUAN
Praktik profesi ners departemen manajemen keperawatan ini adalah
selain untuk memenuhi tugas pendidikan profesi, saya juga ingin belajar dan
menerapkan teori manajemen keperawatan yang telah saya dapatkan saat
kuliah. Belajar menjadi seorang manajer yang baik, dan belajar mengelola semua
sumber daya yang dimiliki oleh ruangan sehingga dapat memberikan pelayanan
yang optimal, baik sumber daya manusia maupun prasarana dan sarana. Praktek
manajemen keperawatan ini adalah kedua kalinya, sebelumnya saya pernah
mengikuti praktek manajemen keperawatan saat Clinical Study. Namun ketika
clinical study saya hanya mendapat gambaran sekilas tentang manajemen
ruangan dan masih abstrak saat itu. Hal inilah yang menjadi alasan saya untuk
berusaha lebih keras lagi dalam praktek manajemen keperawatan dalam
pendidikan profesi yang akan dilakukan di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi
Tujuan utama saya dalam praktek manajemen keperawatan ini adalah
belajar secara nyata tentang fungsi-fungsi manajemen. Saya juga ingin belajar
tentang bagaimana memanage orang lain dengan berbagai karakteristik individu
yang berbeda-beda untuk mewujudkan tujuan atau visi misi yang telah ada.
Departemen manajemen keperawatan ini adalah departemen terakhir dalam
profesi ners, dan saya baru mengerti tentang pengaturan yang diterapkan di
masing-masing ruangan tempat praktik dahulu sebelum departemen manajemen
keperawatan.
Harapan yang saya miliki setelah saya keluar dari praktek manajemen
profes di Ruang Ruang dahlia II RSUD Ngudi Waluyo Wlingi nanti saya akan
mampu menanajemen diri saya sendiri pada khususnya untuk benar-benar
menjadi perawat yang profesional sehingga saya bisa memanajemen asuhan
keperawatan yang akan saya berikan, sehingga asuhan keperawatan yang
nantinya saya berikan dapat lebih bermutu. Sehingga nantinya bila saya bekerja
saya mampu ditempatkan dalam berbagai posisi, baik sebagai perawat
pelaksana maupun sebagai manajer.
Setelah saya menempuh praktek profesi manajemen di Ruang dahlia II
RSUD Ngudi Waluyo Wlingi, banyak sekali hal yang saya alami dan bermanfaat
bagi saya, salah satunya adalah banyak sekali keterampilan-keterampilan klinik
yang dapat saya asah dan pelajari. Kesempatan melakukan roleplay kepala
ruangan, kepala tim dan perawat pelaksana, sehingga dengan roleplay ini saya
menjadi lebih mengerti tentang tugas dan fungsi dari masing-masing peran.
Selain itu hal terpenting yang saya pelajari adalah tentang manajemen
dokumentasi asuhan keperawatan, hal ini sangat bernanfaat karena saya
menjadi tahu tentang bagaimana seharusnya perawat ruangan memanajemen
asuhan keperawatan mulai dari pentingnya sebuah pengkajian yang lengkap
hingga sebuah evaluasi yang komprehensif. Dalam praktek keperawatan ini
terutama dalam hal dokumentasi awalnya memang sangat sulit memanajemen
waktu untuk mendokumentasikan asuhan keperawatan namun setelah belajar
setiap hari akhirnya saya dapat menyelesaikan dokumentasi keperawatan tepat
waktu. Belajar tentang bagaimana untuk lebih terampil dalam pengkajian
sehingga semua data pasien dapat kita dapatkan, karena dengan pengkajian
yang lengkap saya bisa dengan mudah menentukan diagnosa dan merumuskan
rencana tindakan. Dari sisi implementasi saya belajar tentang bagaimana
tindakan keperawatan itu dapat kita kerjakan sendiri dengan berbagai
modifikasinya tanpa harus melupakan teori sebagai dasar tindakan yang kita
lakukan, serta belajar tentang cara berkomunikasi dan berkolaborasi dengan
tenaga kesehatan lain. Untuk evaluasi saya belajar tentang bagaimana
seharusnya mengukur respon klien agar dapat terlihat pencapaian dari kriteria
hasil yang telah ditetapkan dalam perencanaan.
Tugas yang paling sulit menurut saya salah satu yang terbesar adalah
membuat pengkajian situasi untuk diseminasi awal. Hal ini dikarenakan semua
konsep masih terlihat sangat abstrak bagi saya. Namun dengan bantuan dan
kerjasama dari pihak ruangan, akhirnya pengkajian untuk diseminasi awal dapat
dilakukan dan selesai tepat waktu, meskipun masih ada kekurangan yang harus
diperbaiki.
Ada beberapa kendala yang saya temui ketika memasuki minggu-minggu
roleplay, salah satunya adalah kurangnya pemahan kami akan tugas yang
seharusnya kami kerjakan dari preceptor akademik dan tahapan-tahapan yang
sebenarnya sudah dirancang untuk mempermudah kami dalam mengerjakan
tugas-tugas profesi departemen manajeman keperawatan, salah satunya adalah
pendokumentasian askep. Dengan bimbingan dari preceptor akademik, akhirnya
kami dapat mendokumentasikan askep dengan baik.
Dalam praktek manajemen ini awalnya saya sempat mengalami
kebingungan untuk mengkongkritkan semua teori manajemen yang saya
dapatkan dikuliah. Namun saya mulai menguatkan diri saya bahwa saya tidak
sendiri, saya dan 8 teman saya yang lain adalah tim, kami bersama dan yakin
bisa menyelesaikan target-target manajemen keperawatan. Pembagian tugas
dan rasa percaya akan kemampuan masing-masing anggota kelompok sangat
mempengaruhi terselesaikannya tugas-tugas manajemen.
Bagian yang tersulit dalam proses belajar adalah diseminasi awal, karena
pasih belum terpolanya proses berpikir saya sehingga saya masih harus meraba-
raba apa yang harus kami lakukan. Karena saya adalah ketua kelompok, hal itu
memudahkan saya mempraktekkan fungsi-fungsi manajemen yang ada pada
kelompok saya.
Banyak hal yang belum saya pahami mengenai manajemen keperawatan
sebelum saya mengikuti praktek manajemen antara lain: saya kurang memahami
tentang fungsi manajemen baik kepala ruang, kepala tim maupun Perawat
Primer; Operan, preconference dan Ronde Keperawatan merupakan hal yang
sangat abstrak bagi saya sebelum mengikuti pendidikan profesi manajemen. Hal
yang ingin saya pelajari lebih lanjut adalah tentang manajemen asuhan dan
dokumentasi keperawatan yang baik karena selama proses saya menyadari
masih sangat banyak kekurangan saya dan butuh belajar terus menerus
sehingga nantinya akan selalu ada perbaikan dalam manajemen asuhan
keperawatan yang saya lakukan.
2. KETERANGAN
a) Buki Perkembangan:
Perkembangan yang telah saya rasakan selama menempuh pendidikan
profesi ners departemen manajemen keperawatan adalah saya
menjjadai lebih paham akan tugas masing-masing peran, yaitu kepala
ruang, kepala tim dan juga perawat pelaksana karena sayua praktik
langsung menjadi peran-peran tersebut selama 4 minggu. Ketika saya
menjadi kepala ruangan, awalnya saya sangat gugup karena harus
berbicara di depan banyak orang, tidak hanya mahasiswa tetapi juga
perawat ruangan dan juga kepala unit. Tetapi dari 3 hari menjadi kepala
ruangan, saya semakin hari-semakin bisa lebih tenang dalam berbicara
dengan orang banyak.
Ketika menjadi kepala tim, saya belajar untuk mengkkordinasikan setiap
rencana tindakan yang ada pada hari itu dengan perawat pelaksana
dengan sebaik-baiknya, sehingga semua rencana kegiatan hari itu di
shift pagi bisa terlaksana semua tanpa hambatan. Hal ini juga didukung
oleh kerjasama dan bantuan para perawat di ruangan. Saya juga mulai
belajar mengevaluasi segala rencana dan tindakan yang telah dilakukan
hari itu. Belajar melakukan supervisi pada perawat pelaksan, yang
menurut saya awalnya tidak boleh saya menjudge seseorang salah atau
kurang dalam melakukan tindakan keperawatan, tetapi saya mulai berani
untuk sedikit memberikan penilaian tentang tindakan ytang dilakukan
perwata pelaksana dengan cara berdiskusi, sehingga tidak ada sakit hati
dan ilmu serta skill dapat sama-sama semakin baik dan bertambah.
Ketika menjadi perawat pelaksana saya dapat menerapkan asuhan
keperawatan khususnya kasus-kasus medical. Saya menjadi semakin
paham dengan tindakan-tindakan yang diberikan dengan kasus-kasus
tertentu, Praktik langsung menjadi kepala ruang, kepala tim dan juga
perawat pelaksana sangat menambah pengetahuan dan wawasan saya
akan masing-masing peran.
b) Bukti Keteladanan:
Salah satu karya terbaik yang pernah kelompok kami gagas adalah
pertama: pembuatan booklet MAKP. Dengan adanya booklet MAKP ini
diharapkan dapat meberikan pengetahuan baru bagi perawat di ruangan
tentang MAKP, kedua: Five moment hand hygine dari program ini kami
mengadakan lomba mingguan (nurse of the week) yang nantinya skor
tertinggi akan mendapatkan hadiah dari kami tujuannya untuk
meningkatkan kepatuhan perawat dalam 5 moment cuci tangan dan hal
ini didukung juga oleh kepala ruang karena nantinya akan berguna untuk
persiapan akreditasi rumah sakit, ketiga: pembuatan jadwal mika-miki
dengan tujuan mencegah terjadinya dekubitus di ruangan selama di
rawat, keempat: pembuatan penanda resiko jatuh hal ini bertujuan untuk
mempermudah indentifikasi pasien resiko jatuh.
c) Bukti adanya Pilihan:
Selama proses belajar manajemen di ruang Dahlia II,saya telah belajar
banyak untuk mengambil keputusan serta memprioritaskan masalah
untuk di tangani. Misalnya dari 4 masalah yang muncul saat pengkajian,
saya dan kelompok mampu memilih masalah utama yang dapat kami
angkat dan kami selesaikan dengan baik. Masalah –masalah tersebut
yaitu tentang pengetahuan MAKP, five moment hand hygine,
pencegahan dekubitus, penandaan pasien resiko jatuh. Kami saling
bekerjasam untuk menyelesaikan masalah yang ada. Saat evaluasi,
masing-masing masalah dapat menunjukkan adanya peningkatan dari
masing-masing program yang kami implementasikan
d) Bukti Keberhasilan:
Selama saya berperan menjadi Kepala ruang, saya telah berhasil untuk
menjalankan fungsi perencanaan dengan lebih baik dengan membagi
Perawat Primer, pasien kelolaan dan semua perawat asosiet yang ada
dari sift pagi. Selain itu saya mampu meningkatkan motivasi PP untuk
pemberian KIE pasien resiko dekubitus dengan jadawal mika-miki nya,
identifikasi pasien resiko jatuh dan five moment hand hygine.
Selama saya berperan menjadi PP saya mengalami keberhasilan
terbesar dalam pengelolaan askep pasien dengan DM gangrene yang
setiap 2 hari sekali dilakukan rawat luka, DM 1,2,3. Yang menunjukkan
adanya perkembangan ditandai dengan proses penyembuhan luka yang
semakin membaik.
e) Bukti Pembelajaran Sosial:
Dalam praktek manajemen ini saya belajar banyak mengenai
kemampuan bekerja sama dengan orang lain, berbagi dan saling
membantu dengan mahasiswa lain, menyumbang pemikiran untuk
menjalankan suatu program. Di sinilah saya belajar bagaimana
berhubungan sosial dengan orang lain, dengan mahasiswa lain. Ketika
masih ada teman satu tim yang belum selesai mengerjakan tugas yang
menjadi bagiannya, kami saling membantu mengerjakan kekurangan
agar tugas tersebut bisa selesai tepat waktu.
f) Bukti Penerapan:
Setiap penyelesaian masalah membutuhkan cara penyelesaian yang
berbeda-beda tergantung karakteristik masalah dan factor-faktor yang
mendukungnya. Begitu juga dengan teori-teori manajemen lain, saya
harus berusaha menyesuaikan dengan kondisi yang ada, misalnya pada
saat memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan pasien di
rumah dan kebiasaan untuk mencuci tangan 6 langkah. Sasaran kita
saat melakukan pendidikan kesehatan tidak sama, setiap pasien dengan
tingkat pendidikan yang berbeda-beda. Tentu saja kita tidak bisa
menerapkan satu cara yang sama. Untuk itu saya membuat media dan
bahasa penyuluhan yang berbeda untuk setiap pasien. Saya berusaha
menyederhanakan bahasa yang digunakan berupa bahasa yang dapat
dimengerti oleh semua orang.
g) Bukti Evaluasi:
Banyak sekali hal yang telah saya pelajari dalam departemen ini antara
lain saya belajar tentang cara memanajemen orang lain dan semua
sumber daya yang ada, cara manajemen dokumentasi askep, dan
pentingnya kesesuaian antara tindakan dan SOP. Selain mendapatkan
sesuatu saya juga terus berusaha untuk memberikan sesuatu, dengan
cara hasil karya saya sendiri yang saya rasa bermanfaat bagi semua.
Tentu saja hasil kerja saya belum sempurna, masih banyak kesalahan-
kesalahan yang saya sadari dan juga disadari oleh orang lain. Oleh
karena itu saya sangat terbuka terhadap kritik dan akan tetap berusaha
untuk memperbaiki kelemahan saya sebagai suatu kekuatan.

REFLEKSI DIRI AKHIR PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATAN

Nama : Hairul Anam Tanggal: 01-12-2016

o Hal terpenting yang saya pelajari dari praktik profesi ners departemen
manajemen adalah bahwa tidak mudah untuk menjadi seorang manajer,
dalam hal ini adalah kepala ruangan. Seorang kepala ruangan harus
mampu mengatur sumber daya yang ada dengan baik, baik sumber daya
manusia maupun prasarana dan sarana. Diperlukan ketegasan untuk
dapat menjadi seorang pemimpin yang disegani bukan ditakuti. Mengatur
banyak orang dengan karakteristik berbeda-beda serta keunikan masing-
masing. Tidak semua orang dapat diperlakukan sama. Menghargai
perasaan orang lain adalah sangat penting. Bekerja berdasarkan aturan
yang sudah sama-sama disepakati dari hati adalah sangat penting .
o Hal yang paling istimewa yang saya pelajari adalah tentang manajemen
konflik, dimana masing-msing orang butuh dimengerti dan dihargai.
o Yang paling ingin saya pelajari selanjutnya adalah tentang manajemen
asuhan keperawatan yang tepat. Karena dengan saya bisa tahu tentang
bagaimana cara yang tepat dalam memberikan asuhan keperawatan
mulai dari cara mengkaji yang kadang kita anggap sederhana padahal itu
sangat vital bagi penentuan program kita untuk perawatan pasien,
penentuan diagnosa dan repra yang benar-benar harus diperhatikan agar
benar-benar tepat bila digunakan untuk mengatasi kondisi pasien,serta
pentingnya pendokumentasian setiap implementasi dan evaluasi yang
kita lakukan karena itu yang dapat melindungi perawat dan dapat menjadi
alat yang menentukan kondisi pasien menjadi lebih baik atau tidak.
Sehingga dengan saya belajar lebih dalam lagi tentang semua itu saya
dapat memberikan asuhan keperawatan yang lebih bermutu pada pasien.

Anda mungkin juga menyukai