SALINAN
FRE SIDE N
REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN PEMERINTAH
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 46 TAHUN 2011
TENTANG
PENILAIAN PRESTASI KERJA
PEGAWAI NECERI SIPIL
2. Undang-Undang . .
PRESIDEN
REPUBL1K INDONESIA
'.2-
2. Undang_Undang Nomor g
Tahun 1974 tentang pokok_
pokok Kepegawaian (Lembaran
Negara Republik
lH:::
:;:i:ffi
.i::f
,':fi Xtn :'j. Tillf T"[ffi
Urrdang_undans No,;o, aJ
i*1" ,,1:_r::_ Republik Indonesia
t*"" r'n'n'n'
"#ili
ran Lembaran Negara
":T}"T.T
Republik Indoncsia Nomor 3ggo);
MEMUTUSKAN:
Meactapkan : PERATURAN- PEMERINTAH
TENTANG PENILAIAN PRESTASI
KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL.
BAB I
KETENTUAN UMUM
pasal I
Dalam Peraturan pemerinta
r. e1e11ar Negcri Sip'1,^1J:-"HilT".:"1:*fi;
adalah pegawai Negeri Sipil
"J"g.i_;;--ir-*".,O
dalam peraturan perundang_u.rdarrsa;.
"".
2. Penilaian prestasi kerja PNS adalah
penilaian secara sistematis suatu proses
dilakukan oleh pejabat
penilai terhadap sasaran .yang
xer;a pegawai dan perilaku
kerja pNS.
3. prestasi kerja adalah
hasil kerja yang dicapai oleh
PNS pada satuan organisasi setiap
sesuai dengan sasaran keda
pegawai dan perilaku kerja.
4. Sasaran Kerja pegawe
adarah rencina do"
seorang pNS.
l"1Tj,r"""jHlli.ltffi :,:i
5.Target...
PRESIDEN
REFUBLIK INDoNESIA
-3-
I:r..:..,"h;;; ;;;,?11*"1"1iil.;L?'"
penjabaran dari sasaran ::ffil
yang
ditetapkan""i t""orJi"''"oTltogtu* telah
pasal 2
prestasi terja bertujuan unruk menjamin
".":rl"l"l pembinaan
objektivitas -lfSyang IU"U"O."-
pNS
sistem prestasi ke:ja dan b""a""""t
pada sistem prestasi kerja.
t..ir,
"i"r.* "r.
"""g'OrOUOi*.*""
pasal 3
Penilaian prestasi ke4.a pNS dilakukan
berdasarkan prinsip:
a. objektif;
b. terukur:
c. akuntabel ,
PRES ID E N
REPUBL1K INDONESIA
-4-
akuntabel;
d. partisipatif; dan
ransparan.
pasal 4
Penilaian prestasi kerja pNS terdiri
atas unsur:
a. SI(P; dan
b. perilaku kerja.
BAB II
SASARAN KERJA PEGAWA
pasal S
(1) Setiap pNS wajib menyusun
SKp sebagairnana dimaksud
dalam pasal 4 huruf a berdasarkin ,"r*J-?ai.
tahunan instansi.
(21 SKP sebagaimana dimak
ke gia ran ;*;"
l;;;"Tt J;: ""#;,"ill"
kurun waktu penilaian r""*-u.;;;;;;";o", i,ill.
{alam
dapat diukur.
(3) SKP yang Glah disusun
aya:. ( I ) harus disetuju,
penilai.
:ll"?,T,ilx .llffi "lr?111
(4) Dalam hal SKp yang disusun
oleh pNS tidak disetujui
oleh pejabat penilai maka kepurusannya
kepada atasan pejabat penilai di";.;;""--*-
dan bersifat frnJ.
(s) SKP sebagaimana dimaksr
setiap hhun pada bulan
avat (l) ditetapkan
(6) ";XJ1o"
D4lam.hal tedadi perpindahan pegawai setelah bulan
Januari maka yang bersangkutan
t"t.p
pada awal bulan sesuai dengan *"rryr".,ri
-;;;;; ife
melaksanakan tugas ata.u "".";menduduki
surat pgrintah
jabatan.
Pasal 6...
PRESIDEN
R EFUETLIK INDONESIA
-5-
pasal 6
tidak menyusun SKp sebagaimana
l*" Ila
pasal s dijatuhi hukuman disiplin ;"""J dimaksud dalam
peraturan perundang_undangan yang ;";;;il*rr..r*
disiplin PNS. -".rgaL mengenal
pasal Z
{l} SKp yang telah disetujui dan
ditetapkan sebagaimana
dimaksud da.lam pasat s
pejabat penilai. -""j;i-;-".;;;;-""
""*
(21 SKp
l€iltaia.r,aspek: sebagaimana dimaksud pada ayar .(t)
meliputi
a, kuantitas;
b. kualitas:
c. waktu; dan
d. biaya.
(3) Penilaian SKp sebagaima
paling sedikir meliputi 1t:1.".:d nada avat (2)
waktu, sesuai o;;; ;j.n,fiilii.li*fTff,,tr
""1i,-
kegiatan pada masing-masing
unit keria.
14l Dalam hal kegiatan tugas
anggaran maka penilaian SKp.labatan didukung oleh
sqlsgsiry1"r" Jiri.t".o
pada ayat (2), meliputi pula
aspek biaya.
(s) Berdasarkan aspek seb ag-almana
ayat (21, setiap instansi dimaksud pada
s::naa1 teknis kegiatan J"Tf
sifat, jenis kegiatan, dan kebutuha]rH_::*_ln::iff
masing jabatan.
*c;" ;;;;"-
(6) Instansi dalam menyusun standar
sebagaimana dimaksud pada
teknis kegiatan
berdasarkan pedoman ya
ayat (S) diiakukan
ditetapkan oleh Kepala
Badan Kepegawui.., N"n..ul8
Pasal 8...
PRESIOEN
REPUBLIK INDONESIA
-6-
pasal g
(1) peuilaian SKp sebagaimana dimaksud dalam pasaLl 4
huruf a dilakukan dc membandingkan antara
realisasi t"4" a"rrg"rrx.[€ara
(2) Dalam hal realisasi
peni,aian r* ""*r:i;1:it*,I""a"tr-"j#i;
capaiannya dapat lebih dari .**-
IOO 1".r"arJ.
pasal 9
Dalam hal SKp tidak terc
aihar kemamf;;;fi;XTL{T:JHi*il ;[:"ffH
pada perlimbangan kondisi
penyebabnya.
pasal lO
Dalam hal pNS:
a. melaksanakan tugas tambahan
pimpinan atau pejabat penilai yang diberikan - oleh
yang i"rti"ia"r, O".,g"r,
tugas jabatan; dan/ atau
b. menunjukkan kreativitas yang
organtsasi dalam melaksanakan
bermanfaat h^;
ei,.Br
tugas jat^t*,___
maka hasil penilaiap menjadi
bagian dari penilaian capaian
pasal I I
Ketentuan lebih lanjut mer
pedoman penyusunan
penilaian sKp diatur o.tt"tut
Ingan Peraturan Kepala dan
Kepegawaian Negara. Badan
BAB III
PERILAKU KERJA
pasal 12
(1) perilaku kerja sebagaimana
lenitaral
Pasal 4 huruf
dimaksud dalam
b meliputi aspek:
a. orientasi. . .
PRE S IDE N
REPUBLIK TNDONESIA
a, onentasi pelayanan;
b. integritas;
c. komitmen;
d. disiplin;
e. kerja sama; dan
f. kepemimpinan.
(21 Penilaian kcpemimpinan scbagaimana
dimaksud pada
ayat {t) huruf f hanya dilakukan bagi
menduduki jabatan struktural. PNS yang
pasal lS
(1) pcrilaku kerja sebagaimana
lenilaill
Pasal 12 dilakukan dimaksud dalarn
melal
pen'ai teihadap pNs
(21
""",;iT,.i:::ffi:T,,:IL:::*,
Pejabat penilai dalam melakukan
penilaian perilaku
kerja PNS sebagaimana dir
memperrimbangkur, otl1 ayat (l) dapat
Tn:"o.
o,,ruu".*,il j,tff
In""r.t
(3)
yans setinskat
*:H:Htll
kerja dapat diberikan paling
I#i*:::'"f tinggi
pasal 14
Ketentuan lebih lanjut mengenai
kriteria penilaian perii,aku
kerja sebagaimana dimaksuj a"am pa""r
dengan Peraturan Kepala Badan
ia'"i"?iri, o"*,
X.p"gr_"i^r, f.f.gl.j.
BAB IV
PENILAIAN
Bagian Kesaru
Tata Cara penilaian
pasal 15
(l) Penilaian prestasi kerja sebagaimana
dimaksud daram
Pasal 4 dilakukan mcneeabun*kan
penilaian sKp dengan
,*ff::
0"".?,n,
(2) Bobot .
PRESIDEN
REPUBLIK INOONESIA
-8-
Pasal 20 .
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-9-
pasal 2O
Pejabat pembina kepegawaian sebagai
pejabat penilai
u":/..o: atasan pejabat penilai yang,""r,i"*i-'J-irrgu..rrg"r,
unit kerja masing-masing.
Bagian Ketiga
pelaksanaan penilaian
pasal 2 I
(l) Hasil penilaian prestasi kerja sebagaimana
dalam pasal 15 diberikan dimaksud
r""-g"r"g'ltui" p";"U"t
""".""
penilar kepada pNS yang dinilai.
(2) PNS yang dinilai dar
prestasikerla*ebagai,lJ:t#n::?X.::li,tiH,T
menandatangani sertE mengembalikan
penilai paling tu*^ t.t kepada pejabat
sej ak tanggar
diterimanya ;*, ;""i;:I;:J" L:?lJr'
pasal 22
Dalam hal pNS yang dinilai dan/atau
pejabat penilai tidak
menandatangani hasil penrraran prestasi
kerja maka hasil
prestasi kerja ditetapkan oleh
i:lii:l* ni"".rJ n".;.u",
pasal 23
(I ) Pejabat penilai wajib menyamparkan
hasil penilaian
prestasi kerja kepada atasan pejabat p""il"i
14 (empat belas) hari sejak ,"nggat
p"il; l;;
0,,"r,_"rriJf,"rrif"i.r,
prestasi kerja.
(2) Hasil penilaian prestasi kerja mulai
berlaku sesudah ada
pengesahan dari atasan pejabat penilai.
pasal 24
Pejabat penilai berdasarkan_ hasil penilaian
prestasi kerja
dapat memberikan rekomend.asi kepaoa p..;"uJt
fungsional bertanggung jawab dibidang ilif
k6.g"*;;'J;;;""""r"
bahan pembinaan terhad.ap pNS yang
ainilai.
Bagian .
PRESIOEN
REPUBLIK INDONESIA
-IO-
Bagian Keempat
Keberatan Hasil penilaian
pasal 25
(1) Dalam hal pNS yang dinilai keberatan
penilaian maka pNS atas hasil
yang dinilai dapat mengajukan
keberatan disertai d
atasan pej abat o""d"11T-"T,.T,itnTff ",*:"i;
{cmpat belas) hari sejak direrima h."ii p"'r;;;'prestasi
kerja.
(2) Atasan pejabat penilai berdasarkan
keberatan yang
diajukan sebagaimana. dimaksud p"a.
,q,it
"v"J[fprestasi
memeriksa dengan seksama hasii p"nilian.
ke{a yang disampaikan kepadanya. ' ---'- t
(3) Terhadap keberatan sebagaimana
dimaksud pada
.arat .(l), .atasan pejabat penilai *"*irrt. pli,1"tu""r.
kepada pejabat penilai dan pNS yang
di;-ilJ. '*,
(4) Berdasarkan penjelasan sebagaimana
dimaksucl pada
ayat (3), atasan pcjabat penilai wajib
menetapkln irasif
penilaian prestasi kerja dan bersifai
final.
(5) Dalam hal terdapat alasan_alasan yang
cukup, Atasan
Pejabat. penilai dapat melakukan
prestasi kerja pNS.
p".,.,tJ*r, nilai
BAB V
KETENTUAN T,AIN
pasal 26
Ketentuan dalam peraturan. pemerintah
ini berlaku juga bagi
Calon pNS.
pasal 27
Penilaian prestasi kerja bagi pNS yang
diangkat sebagai
pejabat negara atau pimpinanT anggota- temUaga
nonstruktural dan tidak diberhentikan-
a"ri l"Uat n
organiknya dilakukan oleh pimpinan instansi:
yang
bersangkutan berdasarkan bahan dari instansi
tempat yang
bersangkutan bekerja.
Pasal 28...
PRESIDEN
REPUBLIK INOONESIA
_ 11 _
pasal 28
(1) Penilaian prestasi
menj alankan,"u"" oliJlr .t"t'",#t"r_:Tt*;ffi
oleh pejabat penilai dengan menggunakan
penilaian prestasi akademik bahan_bahan
pimpinan perguruan tinggr ;"u ;;;; oleh
ut"., yang
ber$angkutan. ""kotJ
(2) Penilaian prestasi ke
tusas berajar di r,.,":"""?:ii
penirai.dengan menggunakan
:il:-Jtr ;ffiilH
bahan-barran- penilaian
prestasi akademik
persuruan*,-,*,",".,1I5,"no,11i.1ff
Republik Indonesia di negara yang
*"i,".,1":ff
bersangkutan.
ilil
pasal 29
(l) Penileian prestasi
. -kerja bagi pNS yang
diperbantukan/dipekerjakan p.a" fL"rirrt"i O""""1,
Provinsi/Kabupaten/Kota atau
lainnya dilakukan oleh pejabat
lrr"t"rr"i ilr.r""irrt f,
bersangkutan bekerja. o.rr-,,^r-'orriir"
".r,u
(2) Penilaian prestasi
.kerjap.a"'.r.g*a
diperbantukan/dipekerjakan
bagi pNS yang
lembaga internasional sahabat,
u.a".,-
"*.,i^_-;; TiTinl*"fi? r",Hn
dilakukan oleh pimpinan lnstansi induknya
lain yang ditunjuk berdasarkan atau peJabat
uJ;;';;;;f,",or"r,
dari instansi tempat yang bersangkutan .
U"t"r:i..
pasal 30
(f) PNS yang diangkat menjadi pejabat
pimpinan/anggota lembaga Negara atau
nonstruktural dan
diberhentikan dari jabatan .rg."it"r", --
Tanggungan Negara, Masa p.r"i.pa., J-,i oirirli
p"r"irrr,
diberhentikan sementara, dikecualikan
sebagaimana
dari kewajiban
dimaksud dalam pasal 4.
\zl Ejagr . ,
PRESIOEN
REPUBLIK INDONESIA
-12-
pasal 33
Peraturan pemerintah ini mulai
berlaku
diundangkan, yang mulai dilaksanakan pada tanggal
pada tanggal
I Januari 2014.
Agat . . .
PR ESIOE N
REPUBLIK INOONESIA
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 3O November 2Ol I
PRESIDEN REPUBUK INDONESIA,
ttd.
DR. H. SUSII,o BAMBANG YUDHOYONO
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal I Desember 2Ol 1
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
AMTR SYAMSUDIN
Setiawan
*,,,J'TF'l$S1",,,o
PENJELASAN
ATAS
PERATURAN PEMERINTAH
REPUBLIK INDONESiA
NOMOR 46 TAHUN 20I
I
TENTANG
PENILAIAN PRESTASI KERJA
PEGAWAI NEGEzu SIPIL
I. UMUM
ill
aspek kuantitas, kualitai. *"u.,, -,1'^I-
il::Par: TroK ukur j'ang meliputi
ii**
ftlg]"#*ti#'"
-".,"*
ditetapkan.
r:* "l,T"ii':'\"*"i* ;il;
;,il;:'iT:";:* ;#,i _11*i"."fr
hambatan peraksanaan peked.aan'
men5rusun rekomendasi perbaikan
unru;;";ffi;,r:l fiiH"J;"::;:
a* ."".i.Jiiiasil penilaian.
Untuk . . .
,."rJ.TF'lSS!*r.,o
-2-
dalarn peniraian prestasi
;lH"ffTffIl'bj:fl* kerja digunakarr
kerja yang nyat. dan terukur
rnerupakan penjabaran Jli P:t'
visi' misi' dan tujuan organisasi, yang
subjektivitas penilaian o;an sehiDgga
vang berpresta", r.',* *"Io1to:ffit},illfi,iengan demikia" ;.";" ;T;
3a?m.rangka meningkatkan daya guna dan
kerja dlaksanakan densan hasil su
il;il"i::1"T"AT^ilT:,:
*10..I..";
ffi #:ii"::::':'"*xm;*J;;:J"T:""*p.,,"""""",,r".ji
Hasi.l rekomendasi penilai
kin.4" *g;i";J "*"i"ffi ffil;'.H,""::il;r<1;nr\erJa,
untut peningkatan
Ftotensi, dan karier pNS pengembaagan
yang b"r"";;; pengembangan
manajemen, organisasi, dan
lingkungan t"c,l.-*' 'erta
Atasan pejabat penilai
memberikan legalitas n., """ut"
fungsional
bukan hanya sekedar
penilaian dari pejabat penilai,
berfungsi sebagai *o,iu.,.ttt tetapi leiil
merakukanpe,ii,_"",;;i;"*"?,i;::?;:r"T:AT::*,"",;1liTil,;
penitai sebagai upaya
menghil."G., ui""--uiJ*';]fr"r""
Sistem penilaian prestasi
kerja pNS yang bersifat t
dapat meningk"tt"r, diharapkan
-otr*,"..i ;:'-"-^'r:j_:, :-"rsrlat .terbuka,
nutunga,,,";;;;;JFS;::i;:i::h*tl;.;#ffi
::H:il:1"*"vitas
pen'aian' d"" ;;tJ ;;;;o;"" :r#
kepuasan kerja
Pa$al I
Cukup jelas.
Pasal 2
Pasal 3...
PRESIOEN
REPUBLIK INDONESIA
-3-
Pasal 3
Huruf
yang dimaksud dengan .,objektil"
adalah penilaian terhadap
pencapaian prestasi kerja sesuai
den
se benarnya ta111 ain.,sa,.,rri
o r"i p.ia"sff."
subjektif pribadi dari pejabat penilai. T;f il"Jff
Huruf b
yang dimaksud dengan
"terukur, adalah penilaian prestasi
kerja yang dapat diukur
k r".rtit.il aan kualitatif.
Huruf c """.r"
yang dimaksud .akuntabel,
penilaian eres::i_.d.enean adalah seluruh hasil
k:rJa harus dapat aip-"rtur,ggurrgawabkan
kepada pejabat yang berwenans.
Hurrf d
yang dimaksud
g:"*.r. "partisipatil. adatah seluruh proses
penilaian presta-si keda dengan
pejabat penilai dengan pNS yang"r.flU"tt^r, secara aktif Antara
dinilai,
Huruf e
yang dimaksud dengan ,,transparan,
dan hasil penitaian pretasi ker.ja adalah seluruh proses
bersifat
;;r";;; terbuka dan tidak
rahasia
Pasal 4
Cukup jelas.
Pasal 5
Ayat (t)
Cukup jelas.
Ayat (2)
PRES ID E N
REPUELIK INDONESIA
4-
Ayat (2)
Dalam ketentuan ini yang dimaksud
dengan:
a. Kegiatan tugas jabatan adalah kegiatan
dilakukan dalam rangka pelaksa-naan
yang wajib
ri"gli :"u"t*;
b. Target adalah jumlah beban kerja yang
akan drcapai dari
setiap pelaksanaan tugas jabatan.
Target dalam SKp_pada prinsipnya
berlaku bagi pemegang
,*:r#;S maupun runlsionar' J""!* rct""t"""
:*t
I| Bagi pemegang jaiatan sruktural.
maupun fungsional
umum dengan sifat tugas yang inputTUahan
kerjanya
berasal dari
penetapan,4:,:
tahunan yang telah ditetapkan;
.l.::HXll :::iff}H; H:
2l Bagi pemegang jabatan sfuktural
maupun fungsional
umum dengan sifat t_ugas yarrg inputf
iahan tce4anya
berasal dari output/hasil kerja
unit,organisasi lain,
penetapan target didasarkan
asumsi rata-rata tahriri
sebelumnya;
3) Bagi pemegang. jabatan fungsional
tertentu,
_ penetapan ,r"!.1,0:.O..".".kan
pada angka kredit yang
dipersyaratkan sesuai d.engan peraturln
perundang-
undangan.
c. Nyata dan dapat diukur adalah kegiatan
dapat dilaksanakan dan hasilnya dapat yang realistis
satuan angka, umPamanYa jumlah, dihitung dalam
persentase dan
Iarnanya waktu.
Ayat (3)
Dalam menetapkan SKp, pejabat penilai
mempertimbangkan harus
usul bawahan dan waktu penyelesaian
beban kerja unit organisasi.
Ayat (4)
^."uJ.TEslRS!*..,o
-5-
Ayat (4)
Cukup jelas
Ayat (S)
Cukup jelas.
Ayat (6)
Cukup jelas.
Pasal 6
Cukup jelas.
Pasal 7
Ayat (r)
SKp yang tetah dan ditetapkan, dipantau
pejabat penilai dalam
r ^d,i-s1tujui.
pelaksanaanny" urrt rt oleh
perkembangan kemajuan p.f"t""rr""rr-rf.lgiatan mengetahui
ctalam SKp.
Ayat (21
Huruf a
yang dimaksud dengan ,.kuantiras,,
' jumlah atau banyaknyl adalah ukuran
h^"il;;;;:;s dicapai.
Huruf b
yang dimaksud
dengan "kualitas,, adatah
setjap hasil kerja yang ukuran mutu
dicapai.
Huruf c
yang dimaksud dengan
"waktu,, adalah ukuran lamanya
proses setiap hasil keq.a yang dicapai.
Huruf d
yang dimaksud,
dengan "biaya, adalah besaran jurhlah
anggaran yang djgunakan sedap
hasil keda.
Ayar (s) ...
*.ruJ.5ft'IREB*.,,o
-6-
Ayar (3)
Cukup jelas.
Ayat {4}
Cukup jelas.
Ayat (s)
Cukup jelas,
Ayat (6)
Cukup jelas.
Pasal 8
Ayat (r)
Dalam melakukan penilaian, pejabat penilai
menggunakan
formula:
a. aspek kuantitas: penghitungannya
_ menggunakan
Rumus:
ffiffsffiLx,oo
b. aspek kualitas: penghitungannya
menggunakan
Rumus:
Realisasi Kualitas {RK} ,. .
Target Kualitas (TK) ^ ruu ^^
Ayat (2)
*.ruJ.TF'lRSB"..,o
-7 -
Ayat (2)
Cukup jelas.
Pasal 9
yang dimaksud dengan faktor-faktor
diluar kemampuan individu
PNS yalg dinilai anr
keadaan-rain"""*.'ff*lil"TilT:,#1il;il.fffi
yang ditimbulkan oleh.sistem/mekanisme
dari organisasi
ffidan[,"ffi:
target
i:X:?ffi;ttrg
input/bahan kerjanva ;;;;;"r pada pihak/unit
bersanskuta' ai". J"n':?.'"?"*ffilT:_,
",ffIl
yang telah ditetapkan dalam tahun
kondisi yang terjadi sehingga menjadi
L"".i.i ^:tr
serta
."rT} tr
menjclaskan
pejabat penilai untuk menilai
L.fr"" p"*-Uangan bagi
ens yang U"r"*gtrr,"rr.
Pasal 10
Yang dimaksud dengan "tugas tambahan,,
ada.tah tugas lain atau
tugas-tugas yang ada, hubungannya
birsangkutan dan tidak ada a.i"* ixp
a"rrg* Lg." jabatan yarrg
yang dimaksud dengan ,pimpinan" v""?*,"t^n ait"t"pk"r,.
adalah fe.jabat yang mempunyai
kewenangan memimpin dilingkungan
l<l;; *""rng_masing.
Yang dimaksud dengan "kreativitas,, ";li
adaiah k.*rrrpruo pNS untuk
menciptakan sesuatlr gagasan/metode
pekerjaan yang bermanfaat
bagi organisasi.
Pasal I 1
Cukup jelas.
Pasal 12
Ayat (l)
Huruf a
Yang dimaksud dengan ,,orientasi pelayanan,
sikap dan perilaku kerja pNS a"f"* --"*Uiii"r, ada.lah
pelayanan terbaik kepada yang
dilayani
meliputi masyarakat, atasan, rekan sekerja,antara lain
terkait, dan/atau instansi lain.
unit ke4a
Hurirf b .
PRES IDE N
REPUBLIK INDONESIA
-8-
Huruf b
yang dimaksud. dengan
"integritas, adalah kemampuan
untuk bertindak sesuai dengan
dalam organisasi. "if"i, .,o.rlrr" dan etika
Huruf c
yang dimaksud
dengan "komitmen,, adalah
kemampuan untuk kemauan dan
Ji[
.merryelar""r..r, -o''Jlisasitindakan
dan
il:-"Tli-J:-Tl1* tqi"" dengan
*"O.ro.r*"n dinas daripada tepentinlan
_ diri sendiri, ieoraag, dan/atau golongan.
"".r
Huruf d
yang dimaksul .,disiplin,,
pegawai Negeri 1:"g." adalah kesanggupan
Sipil untuk menalJ*t*;ro"r, o*
menghindari la
0"..*,o**_,,,ffi "fri :i:"J,tT,::s" ;"Tilff
yang apabila tidak ditaati
hukuman disiplin.
,
"t"., diturrgg* alijatuhi
Huruf e
yang dimaksud ,.kerja
sarna, adalah kemauan
dan kemampuan 1:l_*.,
pNS untuk l.n.*
sekerja, atasan,.bawah"" ""rll.oengan rekan
a"U_ .r.it ierianya serta
instansi lain dalam meny.t""aik",i.
".,*, arg"" a"r,
sehingsa
:T:-il:"'tr|^nasrl
Li1t -on""'ukan,
guna
mencapai
yang sebesar-besarnya.
Huruf f
Cukup jelas.
Pasal 13. ..
PRESIOEN
REPUBLIK INDONESIA
-9-
Pasal 1.3
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
- yang dimaksud dengan
"pqiabat penilai
pejabatpen'aiyanf sed;;;;;;;*o'"il;:i:1il
langsung) yang ditunjuk or"r,
le
j:H:tr
lingkungan unit kerja "-t"saL'pejabat penilai di
-""ir,g_*""irrg.
Dalam hal tidak ada pejabat penilai
dengan pejabat penilai, maka penilaian
lain yang sctingkat
dilakukan sendiri oleh
vang ada aatam tingtcup organisasi
i:'.*::-:::fi vang
pejabat penilai lain
harus memberikan masukan
pejabat penilai terfokus kepada
pada penilaian pl.itrtu k"4..
AIat (3)
Cukup jelas.
Pasal 14
Cukup jelas.
Pasat 15
Ayat (r)
Cukup jelas.
Ayat (2)
penilaian SKp sebesar
600/o dan perilaku kerja sebesar 4OZo
fiffiff;1H";#::,"H:,Ti::n pembinaan PNS ;;
Pasal 16
Cukup jelas.
Pa.sal 17
PRESIOEN
REPUBLIK TNDONESIA.
-10-
Pasal 17
Cukup jelas.
Pasal 18
Cukup jelas.
Pasal 19
Cukup jelas.
Pasal 2O
pejabat pembina kepegawaian
selain sebagai pejabat penilai
tertinggi, sekaligus juga sebagai atasan pejaJa't
penilai
tertinggi di
lingkungan unit kerja masing-masing,
pejabat penilai dan seketj$r"
;;" Iain Menteri adarah
terhadap seorang Direktur -"rri"di atasan pejabat penilai
Jenderal daiam lingkungannya.
Pasal 21
Ayat (r)
penilaian prestasi kerja
sebagaimana dimaksud pada ayat
ini,
i"l'J'Iil,"T"ilxJ,11Til:.:"":"i..#iTJilli,"::Fil*
pejabat penilai tempat bekerja sating
be..iauhan, -ffi hasil
penilaian prestasi kerja dapat a .iri* "r."p"I" maka
bersangkutan. ;;
Ayat (2)
Cukup jelas.
Pasal 22
Cukup Jelas.
Pasal 23
*,.uJ,_1['ISEB*.r,^
_ ll -
Pasal 23
Ayat (l)
Hasil penilaian prestasi kerja dalam
ketenruan ini, keberatan
;3X
jiit'ff Hfi T5?'-i;ni:Xil;o*"atasanpejabat
Ayat (2)
Cukup jelas.
Pasal 24
Pembinaan pNS antr
panskat,o..**o",u,l'i1ff
peratihan, tugas belajar, k"n.rk.n ,#il,T:li":"'il:i"ff;"ffi il
c"jt';;;;,
dengan peraturan perundang-,rrraul,'g.rr. - '-'*, ;"n
' lain_rain sesuai
Pasal 25
Ayat (1)
pNS yang Ori,]i^..O"1n*
mengajukan keberatan apabila
menurut eena11ln1a ada .
nilai yang kurang
Keberatan ters sesuai.
1 4 empat o",""'roil.11"ii"::.*,i'iiH
"i,*"m
(
prestasi terja
yang- drajukan melebihi
14 (empat belas) 1..r;1Uyt. .Keberaran
hari tidak dipertimi"r,"gt Alasan-alasan
keberatan nttt". .
-1lltT:n.r.*
Keberatan tersebut
i."e." r"
"rr.
secara tertulis.
"?kap
diajukan k.p"*d" at.lan
secara hierarki.
pejabat penilai
Ayat (2)
Ayat (4) . .
".,rJ.TF'IRSB,n. r,o
-L2-
Ayat (4)
pcnjelasan hasil
Fenilaian prestasi kerja dimaksudkan untuk
memberikan kejelasan tentang capaian sKp
serta kelebihan
dan kekurangan perilaku kerja pNS yang dinilai
dalam
melaksanakan tugas sesuai dengan catatan yang
ada dalam
buku catatan perilaku keria.
Ayat (5)
Atasan pejabat. penitai wajib menetapkan
presrasi kerja dan bersifat final yang
hasil penilaian
harus diterima oleh
pejabat penilai dan pNS yang airrif,i,
diajukan keberaran.
Udak dapat
""ro
Pasal 26
Cukup jelas.
Pasal 27
Yang dimaksud dengan pejabat negara
yang tidak diberhentikan
dari jabatan organiknya antara lain:
Hakim dan wakil Ketua pengadilan Tingkat perrama
Ketua Pengadilan yang bersangkutan, dinilai oreh
Oi" pejabat penilai
adalah Ketua pengadilan Tinggi. ",.u"r,
Hakirn dan Wakil Ketua pengadilan Tinggi
Pegadilan Tinggi, dan atasan pejabat dinilai oleh Ketua
penifai adalah Kefua
Mahkamah Agung.
Ketua pengadilan Tinggi dinilai oleh
Ketua MahkaDah Agung
sekaligus sebagai atasan pejabat penilai.
Y-ang dimaksud dengan lembaga
nonstruktural, antara
lain adalah
Komisi Nasional Hak Asasi Manusi" gOfrnXeSgAM),
Pengawas persaingan Komisi
Usaha (KppU) a^r, f<o*i"i- p.r,yiaran
(KPr). Indonesia
Pasal 28...
PRESIDEN
R EPLIBLIK INOONESIA
-13_
Pasal 28
Ayat (t)
Pasal BO
Cukup jelas.
Pesal 3l
Cukup jeias.
Pasal 32
Cukup jelas.
hsel 3g
Cukup jelas.