Anda di halaman 1dari 20

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Penentuan Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sugiono (2012:115) Dalam

penelitian ini yang akan dijadikan populasi adalah Bank pemerintah kota

pekanbaru yang menggunakan sistem informasi akuntansi. Karena pekanbaru

dipilih sebagai lokasi penelitian karena penelitian berdomisili dipekanbaru secara

geogfafis muda dijangkau dan dapat menghemat waktu dan biaya.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut Sugiono (2012:116). Pada penelitian ini yang akan di jadikan

sampel adalah para pimpinan cabang atau dengan istilah branch manager (BM)

dan karyawan yang menggunakan sistem informasi keuangan. Kuisioner

diberikan sebanyak 4 kuisioner untuk setiap Kantor Cabang Pembantu. 1 untuk

manajer pimpinan cabang 3 untuk staff/karyawan dibagian keuangan atau

akuntansi. Teknik penentuan sampel adalah purposive sampling artinya bahwa

penentuan sampel mempertimbangkan kriteria-kriteria tertentu yang telah dibuat

terhadap objek yang sesuai dengan tujuan penelitian dalam penelitian ini kriteria

sebagai berikut:

1. Manajer yang telah menepati posisi sebagai branch manager yang telah

bekerja lebih dari 4 tahun.


2. Karyawan yang telah bekerja dan dibagian keuangan atau bagian akuntansi

lebih dari 1 tahun.

Alasan penelitian mengambil sampel ini karena bank tersebut merupakan

jenis perusahaan perbankkan yang sudah berkembang secara internasional dan

sudah memakai penggunaan teknologi informasi yang berkembang serta telah

terorganisasi dengan baik sehingga dapat dipercaya dan Bank Pemerintah adalah

Bank yang sebagaian atau seluruh sahamnya dimiliki oleh pemerintah indonesia.

Berikut daftar Kantor Cabang Bank Pemerintah yang ada dikota pekanbaru, yaitu:

Table 3.1. Bank Umum Pemerintah di Kota Pekanbaru


Nama bank Lokasi Bank Jumlah Kuisioner

Mandiri KCP Pekanbaru Jl. Hr soebrantas kav 3&4 4


Panam panam
Mandiri KCP Pekanbaru Jl. Jend. Sudirman No. 4
Sudirman Atas 452
Mandiri KCP Pekanbaru Jl. Jend. Ahmad Yani No. 4
Ahmad Yani 85
Mandiri KCP Pekanbaru Jl. Jend Sudirman No. 357 4
Sudirman Tengah
BTN KCP Pekanbaru JL HR Subrantas panam 4
panam pekanbaru
BTN KCP Pekanbaru JL. Kaharuddin nasution 4
Marpoyan no 297 A,simpang tiga
pekanbaru
BTN KCP Pekanbaru Komplek pertokoan , JL 4
Panam H Raden Soebrantas no 88
Pekanbaru
BTN KCP Pekanbaru JL. Sekolah no. 09 A 4
Rumbai Limbungan- rumbai.
Pekanbaru 28261
BNI KCP Pekanbaru JL. Soebrantas panam, 4
Panam pekanbaru
BNI KCP Pekanbaru JL. Kaharuddin nasution 4
Marpoyan pekanbaru
BNI KCP Pekanbaru JL. H. Imam munandar 4
Harapan Raya Pekanbaru
BNI KCP Pekanbaru JL. Jend. Sudirman no 4
Tangkerang 365
BRI KCP Pekanbaru JL. Ahmadyani pekanbaru 4
Ahmad yani
BRI KCP Pekanbaru JL. Riau no 18,pekanbaru 4
senapelan
BRI KCP Simpang Tiga JL Kharudin nasution 4
NO.171 E-F
BRI KCP Panam JL. H.R Subranta 4
pekanbaru
Sumber : Alamat Bank Cabang Pekanbaru

Selanjutnya dari jumlah populasi diatas sebanyak 16 kemudian diambil

sebanyak 64 orang yang dijadikan sampel. yang didasarkan pada peryantaan

Sugiono (2012), bahwa secara umum jumlah sampel untuk studi korelasional,

minimal 30 sampel untuk menguji ada tidaknya hubungan. Kuisioner akan

dibagikan di 4 Bank Pemerintah yang ada dikota Pekanbaru dan masing masing

akan disebarkan 4 kuisioner di setiap Kantor Cabang Pembantu di Wilayah Kota

Pekanbaru.

3.2 Jenis dan Sumber Data

Untuk mengumpulkan data-data informasi yang ada dalam penelitian ini

menggunakan data primer dan skunder.

1. Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya diamati

dicatat pertama kalinya Sugiono (2012). Dari objek penelitian secara lansung

dikumpulkan dan diolah sendiri oleh peneliti dengan menggunakan istrumen

dalam bentuk kuisioner. Data primer secara kusus dikumpulkan peneliti untuk
menjawab pertanyaan penelitian yang berupa opini subjek secara individual, hasil

observasi dan hasil penelitian.

2. Data skunder

Data skunder diperoleh dari buku-buku dan literature sebagai referensi yang

relevan dengan tujuan penelitian.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Kuisioner yaitu teknik pengumpulan informasi yang memungkinkan analisis

mempelajari sikap-sikap, keyakinan, prilaku, dan karakteristik beberapa orang

utama di dalam suatu organisasi atau istansi dan menyebarluaskan daftar

pertanyaan yang berkaaitan dengan pertanyaan tentang apa yang dilakukan sehari-

hari di dalam kegiatan organisasi tersebut seperti: keterlibatan pemakai, program

pelatihan pendidikan pemakai, dukungan manajemen puncak, kemampuan teknik

personal, yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi pada Bank

Umum Pemerintah Kota Pekanbaru.

Setelah itu peneliti menyebarkan semua kuisioner / angket pertanyaan yang

dilakukan pada responden yang sudah peneliti tentukan yaitu pimpinan kantor

cabang pembantu dan karyawan bagian keuangan yang menggunakan sistem

informasi akuntansi di tempat mereka bekerja selama ini. Yang sesuai dengan

kriteria-kriteria peneliti buat untuk mendapatkan jawaban dan untuk mengetahui

data yang akan digunakan dalam penelitian. Data penelitian diolah dan

mendapatkan hasil penelitian. dan data-data dalam penelitian ini diperoleh dari

buku-buku, jurnal-jurnal, pencarian di internet dan instansi terkait serta referensi

lainnya yang berkaitan dengan objek yang diteliti.


3.4 Definisi Operasional Variable dan Pengukurannya

3.4.1 Variable Dependen

Variabel dependen adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi

oleh variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja

sistem informasi akuntansi.

3.4.1.1 Kinerja Sistem Informasi Akuntansi


Kinerja Sistem Informasi Akuntansi adalah organisasi formulir, catatan

dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan

informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan

pengelolaan perusahaan dan mempunyai tugas untuk menyediakan informasi.

Secara menyeluruh yang bertujuan untuk membantu pengambilan keputusan

oleh pihak manajer dalam suatu perusahaan dimana akan menghasilkan

informasi keuangan baik, untuk kepentingan pihak internal maupun kepentingan

pihak eksternal, yang merupakan subsistem khusus dari sistem yang berfungsi

untuk mengumpulkan, memproses, dan melaporkan yang berkaitan dengan

aspek keuangan dari suatu kejadian bisnis (Mulyadi, 2010). Skala likert didesain

untuk menelaah seberapa kuat subjek setuju atau tidak setuju dengan pertanyaan

pada skala 5 titik dengan susunan. SS (Sangat Setuju) diberi 5 skor, S (Setuju)

diberi 4 skor, (Kurang Setuju) diberi 3 skor, TS (Tidak Setuju) diberi 2 skor,

(Sangat Tidak Setuju) 1.

Indikator untuk Kinerja sistem Informasi akuntansi adalah Kualitas

Sistem, Kepuasan Pengguna Sistem dan Pengguna Sistem. Kuisioner di

kembangkan oleh Hasnul (2012).


3.4.2 Variabel Independen

sedangkan variable Independen dari penelitian ini adalah keterlibatan

pemakai, program pelatihan pemdidikan pemakai, dukungan manajemen puncak,

kemampuan teknik personal berikut penjelasan tersebut:

3.4.2.1 Keterlibatan Pemakai Dalam Proses Pengembangan Sistem

Keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem merupakan aktivitas

pemakai dalam tahap pengembangan perusahaan yang menunjukan seberapa

besar tingkat keterlibatan responden terhadap proses pengembangan informasi,

pengalaman pemakai terhadap sistem dan kemampuan pemakai dalam

merancang sistem yang berkaitan dengan kinerja, komputer, dan model sistem

informasi akuntansi Rusmiati (2012). Vaiabel ini diukur dengan menggunakan

sekala likert. Sekala likert didesain untuk menelah seberapa kuat subjek setuju

atau tidak setuju dengan pertanyaan pada skala 5 titik. SS (Sangat Setuju) diberi

5 skor, S (Setuju) diberi diberi 4 skor, KS (Kurang Setuju) diberi 3 skor, TS

(Tidak Setuju) diberi 2 skor, STS (Sangat Tidak Setuju) diberi 1 skor.

Indikator disini yaitu tingkat keterlibatan pengembangan dan tingkat

pengaruh dalam pengembangan sistem. Kuisioner ini dikembangkan oleh Bara

(2012).

3.4.2.2 Program Pelatihan Dan Pendidikan Pemakai

Program pelatihan dan pendidikan pemakai adalah kegiatan yang

dilakukan manajemen dalam meningkatkan kualitas pemakai sistem informasi

akuntansi yang ada diperusahaan sehingga memberikan hubungan timbal balik

terhadap kegiatan operasi perusahaan, dengan pelatihan dan pendidikan


pengguna bisa mendapatkan kemampuan untuk mengidentifikasi persyaratan

informasi, mereka dan kesungguhan serta keterbatasan sistem informasi (Hall

2011). Variabel ini diukur dengan menggunakan skala likert. Skala likert

didesain untuk menelaah seberapa kuat. Subjek setuju atau tidak setuju dengan

pertanyaan pada skala 5 titik dengan susunan pada yaitu. SS (Sangat Setuju)

diberi 5 skor, S (Setuju) diberi 4 skor, (Kurang Setuju) diberi 3 skor, TS (Tidak

Setuju) diberi 2 skor, (Sangat Tidak Setuju) 1.

Indikator disini yaitu mengikuti pelatihan pendidikan, keuntungan

mengikuti pelatihan dan pendidikan. Kuisioner ini dikembangkan oleh Hidayani

(2012).

3.4.2.3 Dukungan Manajemen Puncak

Septiani (2010) bahwa dukungan manajemen puncak adalah sesuatu

bertanggung jawab atas penyediaan pedoman umum bagi kegiatan sistem

informasi tingkat dukungan yang diberikan oleh manajemen puncak bagi

organisasi dapat menjadi suatu faktor sangat penting dalam menentukan

keberhasilan semua kegiatan yang berkaitan dengan sistem informasi. Variabel

ini diukur dengan menggunakan skala likert. Skala likert didesain untuk

menelaah seberapa kuat subjek setuju atau tidak setuju dengan pertanyaan pada

skala 5 titik dengan susunan. SS (Sangat Setuju) diberi 5 skor, S (Setuju) diberi

4 skor, (Kurang Setuju) diberi 3 skor, TS (Tidak Setuju) diberi 2 skor, (Sangat

Tidak Setuju) 1.
Indikator disini yaitu mampu memahami sistem informasi akuntansi,

terlibat aktif dalam peran operasi, perhatian akan kinerja sistem dan ranting

perusahaan dengan menggunakan kuisioner ini yang dikembangkan oleh Bara

(2012).

3.4.2.4 Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi

Kemampuan teknik personal adalah skill individu yang dimiliki oleh

karyawan yang menjalankan tugasnya dalam melakukan pekerjaan sehari-hari

dan kemampuan itu dapat diperoleh dari pendidikan dan pengalaman selama ia

bekerja pada suatu perusahaan Komara (2006). Variable ini diukur dengan

menggunakan skala likert didesain untuk menelaah seberapa kuat subjek setuju

atau tidak setuju dengan pertanyaan skala 5 titik dengan susunan. ST (Sangat

Tinggi) diberi 5 skor, T (Tinggi) diberi diberi 4 skor, CT (Cukup Tinggi) diberi

3 skor, KT (Kurang Tinggi) diberi 2 skor, SR (Sangat Rendah) diberi 1 skor.

Indikator disini yaitu kemampuan Knowlede, Abilities dan Skills.

Kuisioner ini dikembangkan oleh Bara (2012).


Table 3.2
Matriks Oprasional Variabel dan Pengukurannya

No Variabel Definisi Indikator Skala Instr

. penguk umen

uran

1. Kinerja Merupakan kumpulan 1. Kualitas


Sistem sumber daya manusia, sistem
Informasi dan peralatan yang di informasi :
V a. Kemudahan
A Akuntansi rancang untuk 1-5
b. Kecepatan O
mengubah data akses
R 6
keuangan dan data c. keandalan 7-9
I R
lainnya ke dalam d. Fleksibilitas 10
A informasi. Informasi e. keamanan D 11
B tersebut
E dikomunikasikan 2. Kepuasan I
L kepada para pembuat pengguna
D keputusan dan baik itu sistem: N
E dilakukan dengan a. Efesiensi 12
b. Keefektivan A 13
P sistem manual atau
c. Kebanggaan 14-16
E melalui sistem, L
N terkomputerisasi
untuk mengelolah 3. Pemakai
D
informasi yang sistem
E informasi:
dibutuhkan pihak yang
N a. Frekunsi
berkepentingan 17-19
pengguna
Bodnar&Hoppwood Hasnul (2012)
(2006)
2. Keterlibat keterlibatan pemakai 1. Hubungan O 1-2
an secara tradisional 2. Wawasan 3-6
V pemakai dikenal sebagai 3. Tanggung R 7-9
jawab
dalam keikutsertaan di dalam
A 4. Waktu D 10
proses proses pengembangan 5. Nilai,
pengemba sistem sebagai 11-15
kepuasan, I
R ngan aktivitas yang telah kepercayaan,d
sistem dilakukan oleh para an dukungan N
I pemakainya 6. Biaya
Rihini A 16
A Bara
(2005)
(2012) L
3. B merupakan usaha 1. Mengikuti O 1-2
Program secara formal untuk Pelatihan dan
E pelatihan tujuan transfer pendidikan R
dan pengetahuan sistem 2. Keuntungan
L D 3-4
pendidika informasi yang mengikuti
n pemakai disyaratkan yang pelatihan dan I
I meliputi konsep- pendidikan
konsep sistem N
N informasi, kemampuan Hidayati
teknis, kemampauan (2012) A
D
organisasi, dan
L
pengetahuan mengenai
E
produk-produk sistem
P informasi
Halim
E (2007)

4. Manajemen puncak 1 Mahir dalam O 1


N Dukungan di artikan sebagai menggunakan
manajeme sesuatu orang yang komputer R
D 2 Memiliki
n puncak bertanggung jawab
harapan yang D 2
E atas penyediaan tinggi dalam
pedoman umum bagi penggunaan SI I
N 3 Aktif terlibat
kegiatan sistem dalam N
informasi dan perencanaan 3
tingkat dukungan operasi SI A
yang diberikan oleh 4 Memberi
perhatian yang L
manajemen puncak tinggi terhadap 4
bagi sistem kinerja SI
informasi di 5 Ranting 5
organisasi dapat pemakai SI
menjadi suatu faktor Bara
yang sangat penting (2012)
dalam menentukan
keberhasilan semua
kegiatan yang
berkaitan dengan
sistem informasi

Komara
( 2006)
5. Kemampu Sesuatu yang 1. Knowlede O 1-2
an teknik menggunakan sistem 2. Abilities 3-7
personal informasi akuntansi 3. Skills R 8-9
sistem terkomputerisasi
Bara D
informasi kemampuan (2012)
pengoperasian sistem I
seorang user sangat
dibutuhkan. dalam N
perusahaan
Jogianto A
(2008)
L

3.5 Metode Analisis Data

3.5.2 Uji Validitas dan Reliabilitas

Karena Penelitian ini menggunakan Instrument Kuesioner dalam

pengumpulan data maka di perlukan Uji Validitas dan Uji Reliabilitas atas

Instrument yang digunakan. Kesimpulan yang diperoleh tergantung pada kualitas

data yang akan dikumpulkan dan di analisis. Istrument yang digunakan untuk

mengumpulkan data penelitian. Artinya suatu penelitian akan menghasilkan

kesimpulan yang bias jika datanya kurang valid dan kurang reliable. Sedangkan

kualitas data penelitian ditentukan oleh instrument yang digunakan.

3.5.2.1 Uji Validitas

Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner

mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.

Pengukuran validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan


Coeffcient correlationpearson yaitu dengan menghitung kolerasi antara skor

masing masing butir pertanyaan dengan total skor Ghozali (2011).

3.5.2.2 Uji Realibilitas

Menurut Ghozzali (2011) reliabilitas adalah alat untuk mengukur sesuatu

kuesioner yang merupakan indikator dari variable atau konstruk. Suatu kuesioner

dikatakan reliableatau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah

konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.

3.5.2.3 Regresi Berganda

Persamaan regresi dalam pengertian modern adalah suatu studi

bagaimana variabel dependen dipengaruhi oleh suatu atau lebih dari variabel

independen dengan tujuan untuk mengestimasi dan memprediksi nilai rata-rata

dependen didasarkan pada nilai independen yang diketahui (Ghozali 2011).

Penelitian ini menggunakan analisis regrasi liner berganda untuk dampak lansung

Persamaan regresinya adalah:

Y = β0 + β1 x 1 + β2x2 + β3x3 + β4x4 + e

Y = Kinerja SIA

X1 = Keterlibatan pemakai

X2 = Pelatihan dan Pendidikan

X3 = Dukungan Manajemen Puncak

X4 = Kemampuan teknik personal


β0 = Konstanta

e = standar eror

β1.......... β4 = kofesiensi regresi variable independen X1.....X4

3.6 Uji Asumsi Klasik

Persaratan statistik yang harus dipenuhi pada analisis regresi linear

berganda dengan menggunakan uji normalitas data, multikolinieritas uji

autokorelasi dan uji heterokedastisitas.

3.6.2 Uji Normalitas Data

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel dependen dan independen keduanya mempunyai distribusi normal atau

tidak Ghozali (2011). Untuk menguji model regresi mempunyai distribui normal

atau tidak dapat dilihat dari penyebaran data (titik) pada sumbu diagonaldari

grafik yang bersangkutan.

1. Bila data menyebar disekitaran garits diagonal dan mengikutiarah garis

diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normal.

2. Bila data menyebar jauh dari garis diagonal, maka model regresi tidak

memenuhi asumsi normaliditas.

Untuk memeriksa model regresi berdistribusi normal atau tidak dapat diperiksa

melalui gambar Normal P-P plot of Regression Standarddizad Residual.


3.6.3 Uji Multikolinieritas

Uji ini dimaksudkan untuk mendekteksi gejala korelasi antara variabel

independen yang satu dengan variabel independen yang lain. Pada model

regresi yang baik seharusnya tidak terdapat korelasi diantara independen. Uji

Multikolinieritas dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan melihat VIF

(Variance Inflation Factors) dan nilai tolerancejika VIF > 10 dan nilai

tolerance< 0,10 maka terjadi gejala Multikolinieritas Ghozali (2011).

3.6.4 Uji Autokorelasi

Autokorelasi dikenal dengan nilai Durbin Watson (D-W)artinya terjadi

korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t dengan kesalahan pada

periode sebelumnya (Ghozali, 2011). Dalam model regresi diharapkan tidak

terjadi problem autokorelasi. Nilai Durbin-Watson (D-W) diukur dengan :

1. Bila nilai DW terletak antara batas atas atau upper bound (du) dan (4-du),

maka koefisien autokorelasi sama dengan nol, berarti tidak ada

autolorelasi.

2. Bila nilai DW lebih rendah daripada batas bawah atau lower bound (dl),

maka koefisien autokorelasi lebih besar daripada nol, berarti ada

autokorelasi positif.

3. Bila nilai Dw lebih besar daripada (4-dl), maka koefisien autokorelasi

lebih kecil daripada nol, berarti ada autokorelasi negatif.

4. Bila nilai DW terletak diantara batas atas (du) dan batas bawah (dl) atau

DW terletak antara (4-du) dan (4-dl), maka hasilnya tidak dapat

disimpulkan.
3.6.5 Uji Heterokedastisitas

Uji Heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual suatu pengamatan ke

pengamatan yang lain tetap, atau disebut Homoskedastisitas. Model regresi yang

baik adalah yang Homoskedastisitas, tidak Heterokedastisitas.

Heterokedastisitas ditandai dengan adanya pola tertentu pada grafik

scatterplot. Jika titik-titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur

(bergelombang), maka terjadi Heterokedastisitas. Selain itu, heterokedastisitas

dapat diketahui uji Glejser. Jika Probalitas signifikan masing-masing variabel

independen >0,05, maka dapat disimpulkan terjadi Heterokedastisitas dalam

model regresi Ghozali (2011).

3.6.6 Pengujian Parsial ( Uji t)

Untuk melakukan pengujian hipotesis secara parsial digunakan uji t. Uji t

bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara independen dengan dependen dan

untuk mengetahui apakah variable bebas memiliki hubungan signifikan/tidak

dengan variabel terikat secara individual untuk setiap item penelitian ini

menggunakan program SPSS versi 21.00. Dasar pengambilan keputusan adalah

1. Jika t hitung <_ t tabel maka H0 diterima dan Ha ditolak (tidak ada pengaruh

yang signifikan), atau apabila tingkat sig>a 0,05 maka secara parsial variabel

independen tersebut tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel

dependen
2. Jika t hitung >_ t tabel maka H0 dan Ha diterima (ada pengaruh yang

signifikan), T tabel dilihat dengan derajat bebas = n-k-1, atau apabila tingkat sig

<a 0,005 maka secara parsial variabel independen tersebut mempunyai pengaruh

yang signifikan terhadap variabel dependen.

3.6.4.1 Pengujian Hipotesis 1

Berdasarkan tinjauan teoritis dan kerangka pemikiran maka dapat

dirumuskan hipotesis penelitian pertama sebagai berikut:

H01: Tidak terdapat pengaruh keterlibatan pemakai dalam proses

pengembangan sistem terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.

Ha1: terdapat pengaruh keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan

sistem terhadap kinerja sistem informasi akuntansi

Untuk menguji hipotesis pertama yaitu pengaruh keterlibatan pemakai

dalam proses pengembangan sistem (X1) terhadap kinerja sistem informasi

akuntansi (Y) digunakan persamaan regresi yang telah diterangkan sebelumnya.

Jika β1 signifikan dan positif (β1>0,) hal ini menunjukan bahwa hipotesis

didukung atau berarti keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan sistem

berpengaruh positif terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Untuk menguji

hipotesis ini juga uji parsial . uji t dilakukan dengan dua arah (2 tails) dengan

tinggkat keyakinan 95% ( yang merupakan standar tingkat keyakinan untuk

penelitian bisnis dan uji tingkat signifikasi ditentukan sebesar 5% dan degree of

freedom (df) =n-k

Jika nilai t-hitung> t table maka terdapat pengaruh variable independen

terhadap variabel dependen yang artinya Ha1 diterima jika t-hitung <t- tabel
maka tidak terdapat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen

yang artinya H01 ditolak nilai βpositif, maka menunjukan hubungan secara

artinya jika terjadi peningkatan independen terjadi juga peningkatan pada

dependen.

3.6.4.2 Pengujian Hipotesis 2

Berdasarkan tinjauan teoritis dan kerangka pemikiran maka dapat

dirumuskan hipotesis penelitian kedua sebagai berikut:

H01: Tidak terdapat pengaruh program pelatihan dan pendidikan pemakai

terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.

Ha1: Terdapat pengaruh program pelatihan dan pendidikan pemakai

terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.

Untuk menguji hipotesis kedua yaitu pengaruh program pelatihan dan

pendidikan pemakai (X2) terhadap kinerja sistem informasi akuntansi (Y)

digunakan persamaan regresi yang telah diterangkan sebelumnya.

Jika β1 signifikan dan positif (β1>0,) hal ini menunjukan bahwa hipotesis

didukung atau berarti keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan sistem

berpengaruh positif terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Untuk menguji

hipotesis ini juga uji parsial. uji t dilakukan dengan dua arah (2 tails) dengan

tinggkat keyakinan 95% yang merupakan standar tingkat keyakinan untuk

penelitian bisnis dan uji tingkat signifikasi ditentukan sebesar 5% dan degree of

freedom (df) = n-k

Jika nilai t-hitung> t tabel maka terdapat pengaruh variabel independen

terhadap variabel dependen yang artinya Ha1 diterima jika t-hitung <t- tabel maka
tidak terdapat pengaruh independen terhadap dependen yang artinya H01 ditolak

nilai β positif, maka menunjukan hubungan terjadi peningkatan independen terjadi

juga peningkatan pada dependen.

3.6.4.3 Pengujian Hipotesis 3

Berdasarkan tinjauan teoritis dan kerangka pemikiran maka dapat

dirumuskan hipotesis penelitian ketiga sebagai berikut:

H01: Tidak terdapat pengaruh dukungan manajemen puncak terhadap

kinerja sistem informasi akuntansi.

Ha1: terdapat pengaruh dukungan manajemen puncak terhadap kinerja

sistem informasi akuntansi

Untuk menguji hipotesis ketiga yaitu pengaruh dukungan manajemen

puncak (X3) terhadap kinerja sistem informasi akuntansi (Y) digunakan

persamaan regresi yang telah diterangkan sebelumnya.

Jika β1 signifikan dan positif (β1>0,) hal ini menunjukan bahwa hipotesis

didukung atau berarti keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan sistem

berpengaruh positif terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Untuk menguji

hipotesis ini juga uji parsial. Uji t dilakukan dengan dua arah (2 tails) dengan

tinggkat keyakinan 95% (yang merupakan standar tingkat keyakinan untuk

penelitian bisnis dan uji tingkat signifikasi ditentukan sebesar 5% dan degree of

freedom (df) =n-k.

Jika nilai t-hitung> t tabel maka terdapat pengaruh variabel independen

terhadap variabel dependen yang artinya Ha1 diterima jika t-hitung <t- table maka

tidak terdapat pengaruh independen terhadap dependen yang artinya H01 ditolak
nilai β positif, maka menunjukan hubungan secara artinya jika terjadi peningkatan

independen terjadi juga peningkatan pada dependen.

3.6.4.4 Pengujian Hipotesis 4

Berdasarkan tinjauan teoritis dan kerangka pemikiran maka dapat

dirumuskan hipotesis penelitian keempat sebagai berikut:

H01: Tidak terdapat pengaruh kemampuan teknik personal terhadap

kinerja sistem informasi akuntansi.

Ha1: terdapat pengaruh kemampuan teknik personal terhadap kinerja

sistem informasi akuntansi

Untuk menguji hipotesis keempat yaitu pengaruh kemampuan teknik

personal (X4) terhadap kinerja sistem informasi akuntansi (Y) digunakan

persamaan regresi yang telah diterangkan sebelumnya.

Jika β1 signifikan dan positif (β1>0,) hal ini menunjukan bahwa hipotesis

didukung atau berarti keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan sistem

berpengaruh positif terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Untuk menguji

hipotesis ini juga uji parsial. Uji t dilakukan dengan dua arah (2 tails) dengan

tinggkat keyakinan 95% yang merupakan standar tingkat keyakinan untuk

penelitian bisnis dan uji tingkat signifikasi ditentukan sebesar 5% dan degree of

freedom (df) =n-k

Jika nilai t-hitung> t tabel maka terdapat pengaruh variabel independen

terhadap variabel dependen yang artinya Ha1 diterima jika t-hitung <t- table maka

tidak terdapat pengaruh independen terhadap dependen yang artinya H01 ditolak
nilai β positif, maka menunjukan hubungan secara artinya jika terjadi peningkatan

independen terjadi juga peningkatan pada dependen.

3.6.7 Uji Koefisien Deteriminasi

Koefifien destriminasi (R²) digunakan untuk mengukur tingkat

kemampuan model dalam menerangkan variasi dependen. Nilai koefisien

determinasi berbeda diantara 0 dan 1. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan

variabel independen dalam menjelaskan variable dependen amat terbatas. Nilai R²

yang mendekati 1 berarti variabel independen memberikan hampir semua

informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi dependen Gozali (2011).

Anda mungkin juga menyukai