Anda di halaman 1dari 43

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Wilayah Penelitian

Secara geografis kota Pekanbaru memiliki posisi strategis berada pada

jalur Lintas Timur Sumatera, terhubung dengan beberapa kota seperti Medan,

Padang dan Jambi, dengan wilayah administratif, diapit oleh kabupaten siak pada

bagian utara dan timur, sementara bagian barat dan selatan oleh kabupaten

kampar. Kota ini dibelah oleh sungai siak yang mengalir dari barat ke timur dan

berada pada ketinggian berkisar antara 5 - 50 meter di atas permukaan laut. Kota

ini termasuk beriklim tropis dengan suhu udara maksimum berkisar antara 34.1 °C

hingga 35.6 °C, dan suhu minimum antara 20.2 °C hingga 23.0 °C.[12.

4.1.2 Kuisioner dan Demografi Responden

Objek dalam penelitian ini adalah pegawai atau karyawan bank umum

pemerintah dan pimpinan bank tersebut atau istilah atau istilah dalam dunia

perbankan branch manager (BM) kususnya di kantor cabang pembantu di setiap 4

bank umum. Pendistribusian kuisioner kepada responden dilakukan dengan cara

mendatangi dan membagikan kuisioner secara lansung keresponden peneliti akan

memberikan waktu sekitar 30 menit kepada masing-masing responden untuk

mengisi kuisioner dan penelitian ini dilakukan selama kurang lebih 3 minggu
Tabel 4.1 berikut menggambarkan secara ringkas tingkat partisipasi dan

pengembalian kuesioner.

Tabel 4.1
Sampel Penelitian Tingkat Pengembalian Kuesioner
Kuesioner Jumlah Persentase

Kuesioner yang disebar 64 100%

Kuesioner yang kembali 48 75%

Kuesioner yang dapat 48 75%


digunakan
Sumber :data penelitian Tahun 2016 (data diolah)

Dari tabel 4.1 diatas dilihat jumlah yang disebar sebanyak 64 responden.

Tingkat pengembalian kuesioner sudah mendapat respon yang baik, dari

responden dengan mencapai 48 yang kembali atau 75% dari 64 angket yang

disebarkan. Dari tabel diatas dapat juga dilihat bahwa yang dapat diolah sebanyak

48 atau 75% dengan demikian maka jumlah sampel akhir dalam penelitian ini

sebanyak 48 orang (75%) karakteristik responden dapat dilihat tabel 4.2

Tabel 4.2
Karakteristik Responden
Keterangan Total Persentase
Jumblah sampel 48 100%
Jenis Kelamin

Pria 15 31%
Wanita 33 68%

Pendidikan
SMA 10 20%
Diploma 10 20%
S1 20 41%
S2 8 16%
Lama Bekerja
1-2 15 31%
3-4 18 37%
5> 15 31%
Jabatan
Pimpinan bank 12 25%
Karyawan bank 36 75%

Sumber data diolah 2016

a. Jenis kelamin

Dari data tabel 4.2 dapat diketahui bahwa, responden dalam penelitian ini

terdiri dari 48 responden, 15 responden adalah pria dengan persentase 31%

Dan responden wanita dengan jumlah 33 responden dengan persentase 68%.

b. Pendidikan

Dari data tabel 4.2 diketahui bahwa, reponden dalam penelitian ini terdiri dari

10 responden atau 20% dengan pendidikan SMA, 10 responden atau 20%

dengan pendidikan diploma, 20 responden atau 41% dengan pendidikan S1

dan 8 responden atau 16% dengan pendidikan S2.

c. Lama masa kerja

Dari tabel 4.2 diketahui bahwa dalam penelitian ini terdiri dari 15 responden

atau 31 % dengan lama kerja 1-2 tahun, 18 responden atau 37% dengan lama

kerja 3-4 tahun, dan 15 responden atau 31% dengan lama kerja 3-4 tahun dan

15 responden dengan lama kerja 5 tahun.

d. Jabatan dari tabel 4.2 di atas dapat diketahui bahwa, 12 responden atau 25%

itu adalah pimpinan bank dan 36 responden atau 75% adalah karyawan bank

tersebut.
4.1.3 Statistik Deskriptif Variabel

Dalam penyajian statistik deskriptif bertujuan untuk menggambarkan

karakter sampel penelitian serta memberikan data yang digunakan dalam

penelitian ini. keterlibatan pemakai, program pelatihan dan pendidikan, dukungan

manajemen puncak, dan kemampuan teknik personal sebagai variabel independen

terhadap kinerja sistem informasi akuntansi sebagai variabel dependen di bank

umum pemerintah kota pekanbaru.

Untuk memberikan gambaran lebih lanjut megenai masing-masing

variabel dalam penelitian ini, maka akan diuraikan dalam bentuk analisis

deskriptif. Analisis deskriptif akan membahas kesimpulan yang diperoleh atas

kecenderungan responden dalam menjawab kuisioner yang diajuhkan.

Berdasarkan jawaban responden penulis kemudian melakukan interprsepsi,

menurut Gozali (2011) dengan cara sebagai berikut :

1. Menghitung jumlah skor untuk setiap alternatif jawaban

2. Menghitung skor tertinggi dengan cara, skor tertinggi x jumlah x jumlah

responden

3. Menghitung skor terendah dengan cara, skor terendah x jumlah pertanyaan

x jumlah responden

4. Menentukan posisi cerita, jumlah skor untuk semua pertanyaan: jumlah

skor total dibagi jumlah skor tertinggi x 100%

5. Tentukan kriteria interpretasi skor dengan cara sebagai berikut:


• Angka 20-36% Buruk sekali

• Angka 37-52% Buruk

• Angka 53-68% Cukup baik

•Angka 69-84% Baik

•Angka 85-100% Sangat baik

20% 36% 52% 68% 84% 100%


%

Buruk Buruk Cukup Baik Sangat


sekali Baik baik

4.1.4 Variabel Dependen

4.1.4.1 Kinerja Sistem Informasi Akuntansi

Dalam penelitian ini untuk menilai kinerja sistem informasi akuntansi

digunakan 19 pertanyaan dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.3
Tanggapan Responden Terhadap Kinerja Sistem Informasi
Akuntansi
N
Ju Rata
1 2 3 4 5 ml -
O Pernyataan
ah Rata
Kualitas Sistem
1 sistem informasi akuntansi mudah
0 7 3 32 6 48
dan nyaman digunakan 3,7
Jumlah 0 14 9 128 30 181
Sistem informasi akuntansi mudah
2
dipelajari oleh pengguna (user 0 9 3 30 6 48
3,6
friendly)
Jumlah 0 18 9 120 30 177
Sangat mudah bagi pengguna untuk
3
menjadi ahli dalam mengunakan 0 9 7 29 3 48
4,5
sistem informasi akuntansi
Jumlah 0 18 21 116 15 220
Dalam menggunakan sistem
4
informasi akuntansi tidak 0 2 9 24 13 48
4,0
membutuhkan usaha yang ekstra
Jumlah 0 8 27 96 65 195
5 Akses ke server dapat dilakukan
0 6 3 31 8 48
dengan cepat, mudah dan nyaman 3,8
Jumlah 0 12 9 124 40 185
Sistem informasi akuntansi dapat
6
merespon dan memberikan 0 0 9 39 0 48 3,8
konfirmasi dengan cepat
Jumlah 0 0 27 156 0 183
7 Koneksi pada website server jarang
0 5 3 25 15 48
terputus 4,0
Jumlah 0 10 9 100 75 194
Sistem informasi akuntansi dapat 3,5
8 memberikan layanan tanpa
0 8 10 27 3 48
kesalahan dan memberikan jalan
keluar jika ada masalah
Jumlah 0 16 30 108 15 169
Sistem informasi akuntansi stabil
9
dan tidak pernah mengalami 0 9 33 6 0 48
2,9
rusakan
Jumlah 0 18 99 24 0 141
Sistem informasi akuntansi sangat
10
fleksibel bagi pengguna dalam 0 0 13 35 0 48
3,7
memanfaatkan layanan
Jumlah 0 0 39 140 0 179
Pengguna tidak khawatir dengan
11
keamanan sistem informasi 0 0 9 31 8 48
3,9
akuntansi dalam menjaga data
Jumlah 0 0 27 124 40 191
Kepuasan Pengguna
Sistem informasi diperusahaan
12
dapat membantu pencarian data 0 0 9 35 4 48
secara efektif 4,6
Jumlah 0 0 27 175 20 222
Sistem informasi diperusahaan
13 secara efektif memenuhi kebutuhan
0 5 3 34 6 48 3,8
pengguna berkaitan dengan
pencarian data
Jumlah 0 10 9 136 30 185
Pengguna merasa puas dengan
14 pelayanan sistem informasi
0 6 6 32 4 48 3,7
diperusahaan
Jumlah 0 12 18 128 20 178
Pengguna memiliki pengalaman 3,5
yang menyenangkan dalam
15
menggunakan sistem informasi 0 7 9 29 3 48
perusahaan

Jumlah 0 14 27 116 15 172


Pengguna merasa bangga dalam
16 3,8
menggunakan sistem informasi 0 4 11 20 13 48
diperusahan
Jumlah 0 8 33 80 65 186
Pemakai Sistem Informasi
Pengguna selalu mencoba
17 menggunakan sistem informasi
0 6 3 33 6 48 3,8
diperusahaan setiap kali mencari
data
Jumlah 0 12 9 132 30 183
pengguna berkehendak mengguna
18
kan sistem informasi perusahaan 0 0 9 39 0 48
3,8
dimasa depan
Jumlah 0 0 27 156 0 183
19 Pengguna selalu menggunakan
0 4 5 29 10 48
informasi untuk mencari data 3,9
Jumlah 0 8 15 116 50 189

0 87 157 560 108 912


Jumlah Keseluruhan
3,7
224 342
0 174 471 540
0 5
Nilai Maksimum 4560
Nilai Minimum 1824
Standar Deviasi 11,34
Sumber: data olahan (2016)

Jumlah skor tertinggi = 5 X 19 X 48= 4560

Jumlah skor terendah = 2 X 19 X 48= 1824

Rata –rata = 3425/48/19 = 3,7

Kriteria posisi = 3425/4560 X 100% = 75,10 %

Dari tabel 4.3, diatas dapat dilihat bahwa jawaban responden diperoleh sebesar

(48) dengan nilai minimum (1824) , nilai maksimum (4560), rata-rata (3,7) dan

standar deviasi (75,10%).


20% 36% 52% 68% 100%
84%

Buruk Buruk Cukup Baik Sangat


Sekali Baik (75,10%) Baik

Gambar 4.1
Kriteria Posisi Responden Terhadap Variabel Kinerja Sistem
Informasi Akuntansi

Berdasarkan gambar 4.1 dapat dilihat bahwa kriteria posisi jawaban dari

48 responden terhadap variabel kinerja sistem informasi akuntansi berada pada

posisi 75,10% yang dikategorikan baik. Hal ini dikarenakan hasil hitung kriteria

poin berada pada range 68-84%.

Dilihat dari tabel 4.3, beranggapan bahwa sistem akuntansi yang nyaman

digunakan serta mudah dipelajari sehingga membuat pengguna mampu untuk

menjadi ahli dalam menggunakanya, artinya responden berpendapat bahwa

sofware yang telah diterapkan dengan baik oleh perusahaan akan membuat

karyawan mengerti akan tugas dan tanggung jawabnya. Hal ini dapat dilihat dari

rata-rata jawaban responden terhadap setiap pertanyaan memiliki nilai 3,7. 3,6 dan

4,5.

Dalam menggunakan sistem akuntansi tidak membutuhkan usaha yang

ekstra dalam akses sever dan juga dapat merespon dengan cepat, artinya

responden berpendapat bahwa kebutuhan akses internet berkecepatan tinggi


didalam perusahaan, dapat membantu kegiatan bisnis bagi perusahaan dan juga

dapat menunjang kegiatan operasional sehari-hari diperusahaan. Hal ini dapat

dilihat dari rata-rata jawaban responden terhadap setiap pertanyaan memiliki nilai

4,0. 3,8. dan 3,8.

Koneksi pada sistem webside sever jarang terputus dan stabil, dapat

memberikan layanan tanpa kesalahan serta memberikan jalan keluar jika ada

masalah, artinya responden berpendapat bahwa konektivitas internet yang tangguh

dan jarang down didalam perusahaan akan memudahkan pengguna dalam

melakukan trangsaksi bisnis. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata jawaban

responden terhadap setiap pertanyaan memiliki nilai 4,0. 3,5. dan 2,9.

Sistem informasi akuntansi yang sangat fleksible sehingga pengguna

tidak khawatir dengan keamanan dalam menjaga data perusahaan, artinya

responden berpendapat bahwa pemakai sudah mampu dalam beradaptasi bekerja

dalam situasi yang berbeda, dan menyesuaikan pendekatannya dengan perubahan

kondisi perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata jawaban responden

terhadap setiap pertanyaan memiliki nilai 3,7 dan 3,9.

Sistem informasi diperusahaan dapat membantu pencarian data secara

efektif dan dapat memenuhi kebutuhan pengguna, artinya responden beranggapan

bahwa kayawan telah merasa puas dengan pelayanan aplikasi komputer yang

dapat mengemat waktu dalam menyelesaikan pekerjaan dan dapat menambah

efisiensi pekerjaan. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata jawaban responden terhadap

setiap pertanyaan memiliki nilai 4,6. 3,8 dan 3,7.


Pengguna memiliki pengalaman yang menyenangkan serta kebanggan

dalam menggunakan sistem informasi, artinya responden beranggapan bahwa

perusahaan telah berhasil dalam menerapkan software akuntansi yang nyaman dan

mudah digunakan sehingga karyawan merasa senang dalam menjalankan tugas

dan pekerjaanya. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata jawaban responden terhadap

setiap pertanyaan memiliki nilai 3,5 dan 3.8

Pengguna selalu mencoba menggunakan sistem informasi diperusahaan

setiap kali mencari data dan setelah itu berkehendak menggunakan dimasa depan

karena mempunyai fitur yang dapat membantu pekerjaan, artinya responden

beranggapan bahwa tata letak aplikasi komputer yang bagus dapat membuat

karyawan nyaman dalam menggunakannya, dan juga dapat membantu

menyelesaikan pekerjaan secara lebih cepat. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata

jawaban responden terhadap setiap pertanyaan memiliki nilai 3,8. 3,8. dan 3,9.

Dari hasil perhitungan standar deviasi, semakin tinggi tingkat standar

deviasi maka akan semakin heterogenitas, yang berarti pernyataan dalam variabel

tersebut semakin bervariasi. Sedangkan jika semakin rendah tingkat standar

deviasinya maka semakin homogen, artinya bahwa semakin kecil variasi jawaban

atas pernyataan.

4.1.5 Variabel Independen

4.1.5.1 Keterlibatan Pemakai Dalam Proses Pengembangan Sistem

Dalam penelitian ini untuk menilai keterliabatan pemakai dalam proses

pengembangan sistem digunakan 16 pertanyaan dengan hasil sebagai berikut:


Tabel 4.4
Tanggapan Responden Terhadap Keterlibatan Pemakai Dalam Proses
Pengembangan Sistem
NO Ju
Rata
Pernyataan 1 2 3 4 5 ml
-rata
ah
Hubungan
1
Pada saat perusahaan membangun
sistem setiap bagian di ikut 0 7 3 32 6 48 3,7
sertakan untuk berpartisipasi
Jumlah 0 14 9 128 30 181
2 Partisipasi pemakai sistem
informasi di perusahaan dapat
meningkatkan hubungan antara 0 9 6 27 6 48
pemakai, manajemen dan ahli 3,6
sistem
Jumlah 0 18 18 108 30 174
Wawasan
3 Partisipasi pemakai dalam
pengembangan sistem dapat 0 2 12 30 4 48
3,7
memperluas wawasan pemakai
Jumlah 0 4 36 120 20 180
4 3,6
Partispasi pemakai informasi dalam
pengembangan sistem dapat 0 9 3 30 6 48
memperluas wawasan manajemen

Jumlah 0 18 9 120 30 177


5 3,0
Dalam pengembangan sistemi,
pemakai sistem ikut berpartisipasi 0 14 34 0 0 48
mengusulkan bagaimana sistem
yang harus dibangun

Jumlah 0 28 120 0 0 148


6 Dalam pengembangan sistem
pemakai ikut menyumbangkan 0 3 9 30 6 48 3,8
pikiran dan tenaga
Jumlah 0 6 27 120 30 183
Tanggung Jawab
7 Dengan adanya partisipasi pemakai
dalam pengembangan sistem maka
0 7 3 34 4 48
tanggung jawab pemakai dapat 3,6
diringankan
Jumlah 0 14 9 136 15 174
8 Dengan adanya Partisipasi pemakai
0 7 8 27 6 48 3,6
dalam pengembangan sistem maka
tanggung jawab manajemen dapat
diringankan
Jumlah 0 14 24 108 30 176
9 Pemakai sistem informasi turut
0 3 12 28 5 48
menjaga informasi yang dibangun 3,7
Jumlah 0 6 36 112 25 179
Waktu
10 Partisipasi pemakai dalam
pengembangan sistem dapat 0 7 5 32 4 48 3,6
mempersingkat waktu
Jumlah 0 14 15 128 20 177
Nilai kepuasan kepercayaan dan dukungan
11 3,7
Partisipasi pemakai dalam
pengembangan sistem informasi
0 0 14 34 0 48
akan menghasilkan informasi yang
lebih bernilai
Jumlah 0 0 42 136 0 178
12 Partisipasi pemakai dalam 3.7
pengembangan sistem akan
0 3 11 30 4 48
memberikan kepuasaan kepada
pemakai
Jumlah 0 6 33 120 20 179
13
Partisipasi pemakai dalam
pengembangan sistem akan
0 3 12 30 3 48
memberikan kepuasaan bagi pihak 3,6
manajemen

Jumlah 0 6 36 120 15 177


14 Partisipasi pemakai dalam
pengembangan sistem akan
meningkatkan kepercayaan 0 7 4 33 4 48 3,7
manajemen terhadap proyek
tersebut
Jumlah 0 14 13 132 20 179
15 Partisipasi pemakai dalam
pengembangan sistem akan 3,7
meningkatkan antara dukungan 0 0 13 35 0 48
perusahaan terhadap proyek
tersebut
Jumlah 0 0 39 140 0 179
Biaya
16 partisipasi pemakai sistem
informasi perusahaan dapat
0 2 9 32 5 48 3,7
mengurangi biaya pemeliharaan
sistem
Jumlah
0 4 27 128 20 179
Jumlah keseluruhan 0 69 138 498 63 768
199 285 3,7
0 138 414 315
2 9
Nilai Maksimum 3840
Nilai Minimum 1536
Standar Deviasi 10,26
Sumber data olahan (2016)

Jumlah skor tertinggi = 5 X 16 X 48 =3840

Jumlah skor terendah = 2 X 16 X 48 =1536

Rata –rata = 2859 / 48 / 16 = 3.7

Kriteria posisi = 2859 / 3840 X 100 % = 74,45 %

Dari tabel 4.4 diatas, dapat dilihat bahwa jawaban responden diperoleh sebesar

(48) dengan nilai minimum (1536), nilai maksimum (3840), rata-rata (3.7) dan

standar deviasi (10.26).

20% 36% 52% 68% 84% 100%

Buruk Buruk Cukup Baik Sangat


Gambar 4.2
Baik Baik
Kriteria Sekali (74,45%) Pemakai
Posisi Tanggapan Terhadap Variable Keterlibatan Dalam
Proses Pengembangan Sistem

Gambar 4.2
Kriteria Posisi Tanggapan Variabel Keterlibatan Pemakai Dalam
Proses Pengembangan Sistem

Berdasarkan gambar 4.2 dapat dilihat bahwa kriteria posisi jawaban dari

48 responden terhadap variabel kinerja sistem informasi akuntansi berada pada

posisi 74,45% yang dikategorikan baik. Hal ini dikarenakan hasil hitung kriteria

poin berada pada range 68-84%.


Dilihat dari tabel 4.4, beranggapan bahwa pada saat perusahaan

membangun sistem setiap bagian diikut sertakan untuk berpartisipasi demi

meningkatkan hubungan antara pemakai dan manajemen, artinya dengan adanya

kerja sama para personil untuk mengembangkan suatu operasi yang membuat

koputer menjadi lebih mudah digunakan dan menarik. Hal ini dapat dilihat dari

rata-rata jawaban responden terhadap setiap pertanyaan memiliki nilai 3,7 dan 3,6.

Partisipasi dalam pengembangan sistem dapat memperluas wawasan

pemakai dan manajemen, artinya dengan adanya keikutsertaan dan saling

memberi pendapat akan memberikan sesuatu hal yang update dalam

mengembangkan operasi perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata jawaban

responden terhadap setiap pertanyaan memiliki nilai 3,6 dan 3,0.

Pemakai ikut dalam menyumbang pikiran dan tenaga untuk mengusulkan

bagaimana sistem harusnya dibangun, artinya personil perusahaan akan

menggunakan hak politiknya dengan bebas seperti berorganisasi, berkumpul,

berserikat dan menyampaikan pendapat secara lisan maupun tertulis. Dalam

mengebangkan sumberdaya komputer untuk memperkuat posisi kompetitif

perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata jawaban responden terhadap setiap

pertanyaan memiliki nilai 3,0 dan 3,8.

Dengan adanya partisipasi antara pemakai dan manajemen akan selalu

menjaga informasi yang ada didalam perusahaan, artinya dengan adanya

kerjasama yang baik dalam mengelola informasi akan memberikan suatu kualitas
yang bagus didalam pengambilan keputusan. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata

jawaban responden terhadap setiap pertanyaan memiliki nilai 3,6. 3,6. dan 3,7.

Sistem dapat mempersingkat waktu dalam menghasilkan informasi yang

bernilai, artinya pengguna akan merasa puas jika kebutuhan pekerjaanya dapat

terpenuhi. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata jawaban responden terhadap setiap

pertanyaan memiliki nilai 3,6 dan 3,7.

Partisipasi dalam pengembangan sistem akan memberi kepuasan bagi

pihak pemakai dan manajemen, artinya dengan adanya keikutsertaan dan

keterbukan kegiatan berbagi opini akan memberikan dampak positif untuk

menunjang kegiatan usaha perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata

jawaban responden terhadap setiap pertanyaan memiliki nilai 3,7. 3,6. dan 3,7.

Dengan adaya partisipasi pemakai perusahaan dapat mengurangi biaya

pemeliharaan sistem, artinya ketika seseorang sering berinteraksi dalam

pengembangan operasi sistem seiring waktu menjadikan pemakai menjadi

seseorang yang ahli diperusahaan tersebut. Dan ketika sistem sedangan

mengalami kendala perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya lebih, karena

sudah ada seseorang yang ahli dalam memperbaiki sistem di perusahaan. Hal ini

dapat dilihat dari rata-rata jawaban responden terhadap setiap pertanyaan memiliki

nilai 3,7 dan 3,7.

Dari hasil perhitungan standar deviasi, semakin tinggi tingkat standar

deviasi maka akan semakin heterogenitas, yang berarti pernyataan dalam variabel

tersebut semakin bervariasi. Sedangkan jika semakin rendah tingkat standar


deviasinya maka semakin homogen, artinya bahwa semakin kecil variasi jawaban

atas pernyataan.

4.1.5.2 Program Pelatihan dan Pendidikan Pemakai

Dalam penelitian ini untuk menilai program pelatihan dan pendidikan


pemakai digunakan 4 pertanyaan dengan hasil sebagai berikut :
Tabel 4.5
Program Pelatihan dan Pendidikan Pemakai Sistem
NO Ju
Rata
Pernyataan 1 2 3 4 5 ml
Rata
ah
Mengikuti pelatihan dan pendidikan
1 Pelatihan dan pendidikan berupa
Training secara berkala, penting 0 1 12 21 14 48 4,0
untuk dilakukan
Jumlah 0 2 36 84 70 192
2 karyawan mengikuti program
pelatihan dan pendidikan guna
0 4 9 22 13 48 3,9
mengajarkan cara pemakaian sistem
yang baru
Jumlah 0 8 27 88 65 188
Keuntungan mengikuti pelatihan dan pendidikan
3 Pemakai sistem informasi telah
memperoleh keuntungan dari
0 9 3 15 21 48
program-program pelatihan yang 4,0
pernah dilaksanakan
Jumlah 0 18 9 60 105 192
4 Training yang pernah dilaksanakan
telah memberikan keuntungan yang
0 0 9 19 20 48
akurat dalam kepercayaan
terhadappenerapan sistem 4,2
Jumlah 0 0 27 76 100 203
0 14 33 77 68 192 4,0
Jumlah Keseluruhan 0 28 99 308 340 775

Jumlah maksimum 906


Jumlah minimum 384
Standar devesiasi 2.89
Data diolah Tahun(2016)

Jumlah skor tertinggi = 5 X 4 X 48 = 906

Jumlah skor terendah = 2 X 4 X 48 = 384


Rata –rata = 775 / 48 / 4 = 4,0

Kriteria posisi = 775 / 906 X 100% = 83.33%

Dari tabel 4.5 diatas dapat dilihat bahwa jawaban responden diperoleh sebesar

(48) dengan nilai minimum (384), nilai maksimum (906) rata-rata (4,0) dan

standar deviasi (2,89).

20% 36% 52% 68% 84% 100%


%

Buruk Buruk Cukup Baik Sangat


Sekali Baik Baik
(83,33%)

Gambar 4.3
Kriteria Posisi Tanggapan Responden Terhadap Program Pelatihan dan
Pendidikan Pemakai Sistem

Berdasarkan gambar 4.3 dapat dilihat bahwa kriteria posisi jawaban dari

48 responden terhadap variabel program pelatihan dan pendidikan pemakai sistem

berada pada posisi 83,33% yang dikategorikan baik. Hal ini dikarenakan hasil

hitung kriteria poin berada pada range 68-84%.

Dilihat dari tabel 4.5, beranggapan bahwa pelatihan dan pendidikan

pemakai berupa traning secara berkala penting untuk dilakukan guna

mengajarkan pemakaian sistem yang baru, artinya pengetahuan dan keterampilan

yang dapat digunakan dalam mempermuda dan mempelancar pelaksanaan pada


saat mereka menjalankan sistem di perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata

jawaban responden terhadap setiap pertanyaan memiliki nilai 4,0 dan 3,9.

Pemakai sistem informasi telah memperoleh keuntungan dari program

pelatihan yang akurat, artinya responden berpendapat bahwa pengguna telah

mampu menjalankan prosedur yang telah diterapkan, serta mampu mengatasi

masalah jika ada kesalahan dalam pengoperasian sistem perusahaan. Hal ini dapat

dilihat dari rata-rata jawaban responden terhadap setiap pertanyaan memiliki nilai

4,0 dan 4,2.

Dari hasil perhitungan standar deviasi, semakin tinggi tingkat standar

deviasi maka akan semakin heterogenitas, yang berarti pernyataan dalam variabel

tersebut semakin bervariasi. Sedangkan jika semakin rendah tingkat standar

deviasinya maka semakin homogen, artinya bahwa semakin kecil variasi jawaban

atas pernyataan.
4.1.5.3 Dukungan Manajemen Puncak

Dalam penelitian ini untuk menilai dukungan manajemen puncak

digunakan 5 pertanyaan dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.6
Tanggapan Responden Terhadap Variable Dukungan Manajemen Puncak
N Pertanyaan 1 2 3 4 5 Ju Rata-
ml Rata
O ah
Mahir dalam menggunakan komputer
1 Staf harus mahir dalam 0 6 4 31 7 48
menggunakan komputer 3,8
Jumlah 0 12 12 124 35 183
Memiliki harapan yang tinggi dalam pembangunan SI
2 Manajemen puncak memiliki 0 0 10 38 0 48
harapan yang tinggi terhadap 3,7
pengguna sistem informasi
Jumlah 0 0 30 152 0 182
Aktif dalam perencanaan operasi SI
3 Manajemen puncak secara aktif 0 6 3 31 8 48 3,8
terlibat dalam perencanaan sistem
informasi
Jumlah 0 12 9 124 40 185
Memberi perhatian yang tinggi terhadap kinerja SI
4 Manajemen puncak memberikan 0 4 9 28 7 48 3,7
perhatian yang tinggi terhadap
kinerja sistem informasi
Jumlah 0 8 27 112 35 182
Ranting pemakai SI
5 Manajemen puncak sangat senang 0 0 9 38 0 48 3,7
mengevaluasi sistem informasi
dalam perusahaan
Jumlah 0 0 27 152 0 179
Jumlah keseluruhan 0 16 35 167 22 240 3,8
0 32 105 668 110 915
Jumlah maksimum 1200
Jumlah minimum 480
Standar deviasi 3,07
Data diolah (2016)
Jumlah skor tertinggi = 5 X 5 X 48 = 1200

Jumlah skor terendah = 2 X 5 X48 = 480

Rata –rata = 915 / 48 / 5 = 3,8

Kriteria posisi = 915 /1200 X 100% = 76.25 %

Dari tabel 4.6 diatas dapat dilihat bahwa jawaban responden diperoleh sebesar

(48), dengan nilai minimum (480), nilai maksimum (1200), Rata-Rata (3,8), dan

standar deviasi (3,07).

20% 36% 52% 68% 84% 100%

Buruk Buruk Cukup Baik Sangat


Sekali Baik Baik
76,25%

Gambar 4.4
Kriteria Posisi Tanggapan Responden Terhadap Variabel Dukungan
Manajemen Puncak

Berdasarkan gambar 4.4 diatas dapat dilihat bahwa kriteria posisi jawaban

dari 48 responden terhadap variabel dukungan manajemen puncak berada pada

posisi 76,25% yang dikategorikan baik. Hal ini dikarenakan hasil hitung kriteria

poin berada pada range 68-84%.

Dilihat dari tabel 4.6 beranggapan bahwa manajemen puncak mahir dalam

menggunakan komputer dan memiliki harapan yang tinggi terhadap pengguna

sistem informasi, artinya atasan akan memberi solusi atau memberi jalan keluar

kepada staf yang sedang kebingungan dalam mengerjakan tugas dan pekerjaanya
sehingga akan memberikan suatu kelancaan operasional pada perusahaan tersebut.

Hal ini dapat dilihat dari rata-rata jawaban responden terhadap setiap pertanyaan

memiliki nilai 3,8 dan 3,7.

Manajemen puncak secara aktif terlibat dalam perencanaan sistem dan

memberikan perhatian yang tinggi serta sangat senang mengevaluasi sistem

informasi dalam perusahaan, artinya para manager pimpinan suatu perusahaan

akan selalu memeriksa sistem yang telah diterapkan di suatu perusahaan dengan

seringnya pimpinan mengevaluasi sistem diperusahaan akan memberikan dampak

semakin bagus terhadap kinerja dari sistem tersebut. Hal ini dapat dilihat dari rata-

rata jawaban responden terhadap setiap pertanyaan memiliki nilai dan 3,8. 3,7

dan 3,7.

Dari hasil perhitungan standar deviasi, semakin tinggi tingkat standar

deviasi maka akan semakin heterogenitas, yang berarti pernyataan dalam variabel

tersebut semakin bervariasi. Sedangkan jika semakin rendah tingkat standar

deviasinya maka semakin homogen, artinya bahwa semakin kecil variasi jawaban

atas pernyataan.
4.1.5.4 Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi

Dalam penelitian ini untuk menilai kemampuan teknik personal digunakan

9 pertanyaan dengan hasil sebagai berikut:

Table 4.7
Tanggapan Responden Terhadap Variabel Kemampuan Teknik Personal
Sistem Informasi
NO Ju
Rata-
Pernyataan 1 2 3 4 5 ml
Rata
ah
Knowlede
1 Pemakai sistem informasi memiliki 3,6
pengetahuan tentang sistem 0 9 6 28 5 48
akuntansi
Jumlah 0 18 18 112 25 173
2 Pemakai sistem informasi
memahami pengetahuan tugas dan 0 6 3 32 7 48
3,8
pekerjaannya
Jumlah 0 12 9 128 35 184
Abilities
3
Pemakai sistem informasi mampu
menjalankan sistem akuntansi yang 0 0 10 38 0 48
berjalan di perusahaan ini
3,7
Jumlah 0 0 30 152 0 182
4 Pemakai sistem informasi mampu
menyampaikan kebutuhan 0 0 16 25 7 48 3,7
informasi oleh pemakai
Jumlah 0 0 48 100 30 178
5
Pemakai sistem informasi mampu
3,6
menyampaikan bagaimana sistem 0 0 17 24 7 48
beroperasi seharusnya
Jumlah 0 0 51 96 30 177
Pemakai sistem informasi mampu
mengerjakan tugas dan pekerjaan
6 0 8 5 30 5 48
dengan menggunakan sistem yang
3,6
sedang berjalan
Jumlah 0 16 15 120 25 176
7 Pemakai sistem informasi
akuntansi mampu menyesuaikan
pendekatan pekerjaannya dan 0 0 9 32 7 48
tugas dengan sistem yang sedang 3,9
berjalan di perusahaan
Jumlah 0 0 27 128 35 190
Skills
8 Pemakai sistem informasi memiliki 2,7
keahlian dalam pekerjaan yang 0 8 8 29 3 48
menjadi tanggung jawabnya
Jumlah 0 16 16 87 15 134
9 Pemakai sistem informasi memiliki
keahlian dalam menyampaikan 0 7 5 31 5 48
3,7
kebutuhan tugas dan pekerjaan
Jumlah 0 14 15 124 25 178
0 38 79 269 46 432
0 107 161 3,7
Jumlah keseluruhan 76 237 230
6 9
Nilai Maksimum 2160
Nilai Minimum 882
Standar deviasi 5,45
Data diolah Tahun(2016)

Jumlah skor tertinggi = 5 X 9 X 48 = 2160

Jumlah skor terendah = 2 X 9 X 49 = 882

Rata –rata = 1619 / 48 / 9 = 3,7

Kriteria posisi = 1619 / 2160 X 100% = 74.95 %

Dari tabel 4.7 diatas, dapat dilihat bahwa jawaban responden diperoleh sebesar

(48), dengan nilai minimum (882), nilai maksimum (2160), rata-rata (3,7), dan

standar deviasi (5,45).


20% 36% 52% 68% 84% 100%

Buruk Baik
Buruk Cukup Sangat
Sekali Baik 74,95 % Baik

Gambar 4.5 Kriteria Posisi Responden Terhadap Variabel


Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi

Berdasarkan gambar 4.4 diatas dapat dilihat bahwa kriteria posisi jawaban

dari 48 responden terhadap variabel kemampuan teknik personal berada pada

posisi 74,95% yang dikategorikan baik. Hal ini dikarenakan hasil hitung kriteria

poin berada pada range 68-84%.

Dilihat dari tabel 4.7 diatas, beranggapan bahwa pemakai telah memiliki

pengetahuan tentang sistem informasi akuntansi dan mampu memahami tugas

dan pekerjaanya, artinya karyawan tidak akan mengalami kesulitan dalam

mengerjakan tugasnya, karena telah memiliki kemampuan yang memadai hal ini

dapat membantu menyelesaikan pekerjaan dengan cepat, tepat dan akurat. Hal ini

dapat dilihat dari rata-rata jawaban responden terhadap setiap pertanyaan memiliki

nilai 3.6 dan 3.8.

Pemakai mampu menjalankan sistem akuntansi untuk menyampaikan

kebutuhan informasi perusahaan, artinya karyawan yang telah mahir dalam

menggunakan sofware komputer diperusahaan akan bisa menghasilkan suatu

informasi yang berkualitas untuk kepentingan eksternal maupun internal


perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata jawaban responden terhadap setiap

pertanyaan memiliki nilai 3,6 dan 3,8.

Pemakai informasi mampu menyesuaikan tugas dan pekerjan dengan

sistem yang sedang berjalan, artinya berpikir bekerja dan bersikap ilmiah serta

mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup, oleh karena itu

karyawan akan sangat muda menyesuaikan bekerja dengan lebih cepat. Hal ini

dapat dilihat dari rata-rata jawaban responden terhadap setiap pertanyaan memiliki

nilai 3,6 dan 3,9.

Pemakai sistem informasi memiliki keahlian dalam melakukan pekerjaan

yang menjadi tanggung jawabnya, artinya semakin peduli pengguna sistem

terhadap laporan yang dibuatnya, makan akan semakin kualitas laporan tersebut.

Hal ini dapat dilihat dari rata-rata jawaban responden terhadap setiap pertanyaan

memiliki nilai 2,7 dan 3,7.

Dari hasil perhitungan standar deviasi, semakin tinggi tingkat standar

deviasi maka akan semakin heterogenitas, yang berarti pernyataan dalam variabel

tersebut semakin bervariasi. Sedangkan jika semakin rendah tingkat standar

deviasinya maka semakin homogen, artinya bahwa semakin kecil variasi jawaban

atas pernyataan.

4.1.6 Hasil Uji Kualitas Data

Pengujian kualitas terhadap data diperoleh ingin bertujuan untuk

mengetahui apakah istrumen yang digunakan valid dan reliabel.


4.1.6.1 Hasil Uji Validitas

Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner

mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh kuesioner tersebut

Ghozali (2011). Pengujian dilakukan dengan metode korelasi product moment

dari Pearson dengan cara melihat angka koefisien korelasi (rxy) yang menyatakan

hubungan antara skor butir pertanyaan dengan skor total (item-total correlation).

Butir dikatakan sah atau valid jika rhitung> rtabel.

Untuk menguji butir pertanyaan, maka nilai rhitung diperoleh dengan

melihat nilai Corrected Item-Total Correlation. Sedangkan rtabel diperoleh dengan

persamaan df= N-2= 48-2 = 46 = 0,2845.


4.1.6.2 Kinerja Sistem Informasi Akuntansi

pada penelitian ini untuk variabel kinerja sistem informasi akuntansi

digunakan 19 item pertanyaan hasil pengujian validitas data dapat dilihat pada

tabel 4.8

Tabel 4.8
Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Sistem Informasi Akuntansi
Item R hitung R tabel Keterangan
Item 01 (Y) 0,932 0,2845 Valid
Item 02 (Y) 0,850 0,2845 Valid
Item 03 (Y) 0,797 0,2845 Valid
Item 04 (Y) 0,505 0,2845 Valid
Item 05 (Y) 0,887 0,2845 Valid
Item 06 (Y) 0,905 0,2845 Valid
Item 07 (Y) 0,901 0,2845 Valid
Item 08 (Y) 0,767 0,2845 Valid
Item 09 (Y) 0,720 0,2845 Valid
Item 10 (Y) 0,647 0,2845 Valid
Item 11 (Y) 0,698 0,2845 Valid
Item 12 (Y) 0,795 0,2845 Valid
Item 13 (Y) 0,817 0,2845 Valid
Item 14 (Y) 0,820 0,2845 Valid
Item 15 (Y) 0,750 0,2845 Valid
Item 16 (Y) 0,457 0,2845 Valid
Item 17 (Y) 0,890 0,2845 Valid
Item 18 (Y) 0,905 0,2845 Valid
Item 19 (Y) 0,874 0,2845 Valid

Berdasarkan Tabel 4.8 diatas, dapat dilihat bahwa hasil pengujian

validitas data menunjukkan bahwa nilai terendah pada item Y16 yaitu 0,457.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua item variabel kinerja sistem

informasi akuntansi (Y) diatas 0,2845 yang berarti memenuhi syarat valid.
4.1.6.3 Keterlibatan Pemakai Dalam Proses Pengembangan Sistem

pada penelitian ini variabel digunakan 16 item pernyataan. Hasil data

dapat dilihat pada tabel 4.9

Tabel 4.9
Hasil Uji Validitas Variabel Keterlibatan Pemakai Sistem
Item R hitung R tabel Keterangan
Item 01 (X) 0,868 0,2845 Valid
Item 02 (X) 0,962 0,2845 Valid
Item 03 (X) 0,891 0,2845 Valid
Item 04 (X) 0,972 0,2845 Valid
Item 05 (X) 0,548 0,2845 Valid
Item 06 (X) 0,929 0,2845 Valid
Item 07 (X) 0,861 0,2845 Valid
Item 08 (X) 0,935 0,2845 Valid
Item 09 (X) 0,866 0,2845 Valid
Item 10 (X) 0,954 0,2845 Valid
Item 11 (X) 0,548 0,2845 Valid
Item 12 (X) 0,889 0,2845 Valid
Item 13 (X) 0,823 0,2845 Valid
Item 14 (X) 0,931 0,2845 Valid
Item 15 (X) 0,512 0,2845 Valid
Item 16 (X) 0,878 0,2845 Valid

Berdasarkan Tabel 4.9 diatas, dapat dilihat bahwa hasil pengujian validitas

data menunjukkan bahwa nilai terendah pada item X1 15 yaitu 0,512. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa semua item variabel keterlibatan pemakai

dalam proses pengembangan sistem (X1) diatas 0,2845 yang berarti memenuhi

syarat valid.

4.1.6.4 Program Pelatihan dan Pendidikan Pemakai


Dalam penelitian ini variabel program pelatihan dan pendidikan pemakai

sistem digunakan dengan 4 item pernyataan hasil pengujuan validitas data dapat

dilihat tabel 4.10

Tabel 4.10
Hasil Uji Validitas Variabel Program Pelatihan dan Pendidikan Pemakai
Item R hitung R tabel Keterangan
Item 01 (X) 0,716 0,2845 Valid
Item 02 (X) 0,609 0,2845 Valid
Item 03 (X) 0,649 0,2845 Valid
Item 04 (X) 0,607 0,2845 Valid

Berdasarkan Tabel 4.10 diatas, dapat dilihat bahwa hasil pengujian

validitas data menunjukkan bahwa nilai terendah pada item X2 4 yaitu 0,607.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua item variabel program

pelatihan dan pendidikan pemakai (X2) diatas 0,2845 yang berarti memenuhi

syarat valid.

4.1.6.5 Dukungan Manajemen Puncak


Dalam penelitian ini variabel dukungan manajemen puncak digunakan

dengan 5 item pernyataan hasil pengujuan validitas data dapat dilihat tabel 4.11

Tabel 4.11
Hasil Uji Validitas Variabel Dukungan Manajemen Puncak
Item R hitung R tabel Keterangan

Item 01 (X) 0,936 0,2845 Valid


Item 02 (X) 0,852 0,2845 Valid
Item 03 (X) 0,902 0,2845 Valid
Item 04 (X) 0,853 0,2845 Valid
Item 05 (X) 0,898 0,2845 Valid

Berdasarkan Tabel 4.11 diatas, dapat dilihat bahwa hasil pengujian

validitas data menunjukkan bahwa nilai terendah pada item X3 2 yaitu 0,852.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua item variabel dukungan

manajemen puncak (X3) diatas 0,2845 yang berarti memenuhi syarat valid.

4.1.6.6 Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi

Dalam penelitian ini variabel kemampuan teknik personal digunakan

dengan 9 item pernyataan hasil pengujuan validitas data dapat dilihat tabel 4.12

Tabel 4.12
Hasil Uji Validitas Variabel Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi
Item R hitung R tabel Keterangan
Item 01 (X) 0,862 0,2845 Valid
Item 02 (X) 0,781 0,2845 Valid
Item 03 (X) 0,772 0,2845 Valid
Item 04 (X) 0,702 0,2845 Valid
Item 05 (X) 0,673 0,2845 Valid
Item 06 (X) 0,861 0,2845 Valid
Item 07 (X) 0,846 0,2845 Valid
Item 08 (X) 0,501 0,2845 Valid
Item 09 (X) 0,852 0,2845 Valid
Berdasarkan Tabel 4.12 diatas, dapat dilihat bahwa hasil pengujian

validitas data menunjukkan bahwa nilai terendah pada item X4 8 yaitu 0,501.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua item variabel kemampuan

teknik personal (X4) diatas 0,2845 yang berarti memenuhi syarat valid.

4.1.7 Hasil Uji Reabilitas

Uji reliabilitas dilakukan dengan uji cronbach alpha menggunakan SPSS

17,00. Suatu konstruk dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha >

0,60 Ghozali (2009). Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel 4.13 sebagai

berikut :
Tabel 4.13
Hasil Uji Reliabilitas Data
Cronbach Total Cronbach
Variabel Keterangan
alpha alpha variabel
Kinerja sistem informasi 0,60 0,965 Reliabel
akuntansi
Keterlibatan pemakai
0,60 0,977 Reliabel
pengembangan sistem
Program pelatihan dan
0,60 0,812 Reliabel
pendidikan
Dukungan manajemen
0,60 0,934 Reliabel
puncak
Kemampuan teknik
0,60 0,929 Reliabel
personal

Berdasarkan pada tabel 4.13 diatas, diketahui bahwa besarnya nilai

Cronbach Alpha pada seluruh variabel baik Y, X1, X2, X3, dan X4 lebih besar dari

0,60 dan sesuai dengan dasar pengambilan keputusan, hal ini berarti bahwa butir

atau item pernyataan tersebut reliabel dan dapat digunakan dalam penelitian.

4.1.8 Hasil Pengujian Asumsi Klasik

Dalam penelitian ini pengujian asumsi klasik menggunakan uji normalitas, uji

multikolonieritas, uji autokorelasi, uji heteroskedastisitas. Berikut hasil pengujian

asumsi klasik

4.1.8.1 Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel memiliki distribusi normal. Model regresi yang baik adalah jika model

regresi memiliki distrisbusi normal atau mendekati normal. Cara untuk

mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan melihat

grafik normal. Jika pola menunjukkan penyebaran titik-titik di sekitar garis


diagonal, dan mengikuti arah garis diagonal mengindikasikan model regresi

memenuhi asumsi normalitas. Hasil uji normalitas dapat di gambar 4.5.

Gambar 4.5
Hasil Uji Normalitas

Sumber: Data Olahan, 2016

Berdasarkan gambar 4.5 diatas dapat dilihat penyebaran titik-titik di

sekitar garis diagonal, dan mengikuti arah garis diagonal. Dengan demikian dapat

diartikan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.

4.1.8.2 Hasil Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independent) atau tidak.

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel

bebas. Pengujian multikolonieritas dapat dilakukan dengan melihat nilai inflation

factor (VIF). Adanya multikolonieritas dapat diketahui jika nilai VIF > 10. Hasil

uji multikolinieritas dapat dilihat pada tabel 4.14


Tabel 4.14
Hasil Uji Multikolinieritas
Collinearity Statistics
Model Keterangan
Tolerance VIF
Keterlibatan pemakai 0,363 2,757 Bebas Multikolinieritas
Program pelatihan 0,309 3,232
dan pendidikan Bebas Multikolinieritas
Dukungan 0,153 6,526
Manajemen Bebas Multikolinieritas
Kemampuan Teknik 0,183 5,477
Personal Bebas Multikolinieritas
Sumber: Output SPSS (Data Diolah, 2016)

Berdasarkan Tabel 4.14 diatas dapat diketahui bahwa nilai VIF seluruh

variabel < 10 dan tolerance > 0,10. Dengan demikian maka dapat diketahui bahwa

tidak ada multikolonieritas dalam model regresi.

4.1.8.3 Hasil Uji Autokorelasi

Untuk menguji Autokorelasi dapat dilihat dari nilai Durbin Waston (DW),

yaitu jika nilai DW terletak antara du dan (4 – dU) atau du ≤ DW ≤ (4 – dU),

berarti bebas dari autokorelasi. Jika nilai DW lebih kecil dari dL atau DW lebih

besar dari (4 – dL) berarti terdapat autokorelasi. Nilai dL dan dU dapat dilihat

pada tabel durbin waston, yaitu nilai dL ; dU = α ; n ; (k – 1). Keterangan : n

adalah jumlah sampel, k adalah jumlah variabel, dan α adalah taraf signifikan lihat

table 4.15.

Tabel 4.15
Hasil Uji Autokorelasi
Batas Bawah Batas Atas Durbin Watson Keterangan
dU 4-dU Dw Bebas Autokorelasi
1,72 2,28 2,217
Sumber: Data Olahan, 2016
Pada tabel 4.15 di atas, terlihat bahwa nilai durbin-watson model adalah

2,217. Dari tabel durbin watson dengan α = 5% ; n = 48 ; (k – 1) didapatkan nilai

dU 1,72. Dari nilai tersebut diketahui bahwa 4-dU = 4-1,72 = 2,28. dari hasil

perhitungan tersebut diketahui bahwa nilai drubin watson 2,217 lebih besar dari

1,72 dan lebih kecil dari 2,28. Artinya tidak terjadi masalah autokorelasi pada

model yang dibangun.

4.1.8.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Pengujian heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah model

regresi terjadi kesamaan varian dari residual suatu periode pengamatan ke

periode pengamatan yang lain. Metode yang digunakan untuk mendeteksi

heterokedasitas dapat dilakukan dengan melihat Scatterplot. Jika Scatterplot

membentuk pola tertentu yang jelas maka regresi mengalami gangguan

heterokedastisitas. Hasil uji heterokedastisitas dapat dilihat pada gambar 4.6.

Gambar 4.6
Hasil Uji Heterokedastisitas
Sumber: Data Olahan, 2016
Berdasarkan Gambar 4.6 diatas dapat dilihat Scatterplot tidak membentuk

pola tertentu (menyebar). Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat

heterokedastisitas dalam model regresi.

4.1.9 Hasil Analisis Regresi linier Berganda

Untuk membuktikan apakah hipotesis diterima atau ditolak, maka dilakukan

uji regresi linier berganda. Dari pengujian yang dilakukan, diperoleh hasil

koefisien regresi dapat dilihat pada tabel 4.16

Tabel 4.16
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Kinerja Sistem Informasi Akuntansi


Variabel Independen
B T Sig.
Konstanta 1,895 0,901 0,373
Keterlibatan pemakai 0,407 8,133 0,000
Pelatihan dan pendidikan 0,756 3,932 0,000
Dukungan manajemen puncak 1,484 5,775 0,000
Kemampuan teknik personal 0,279 2,102 0,041
R Square = 0,968 R = 0,984

Berdasarkan hasil analisis regresi diatas, maka persamaan regresi yang

terbentuk pada uji regresi ini adalah :

Y = 1.895+ 0.407X1+0.756 X2 +1.484 X3 +0.279 X4 + e

Persamaan regresi diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Nilai a = 1,895 menunjukkan bahwa jika variabel Keterlibatan pemakai,

pelatihan dan pendidikan, dukungan manajemen puncak, kemampuan


teknik personal bernilai 0 (nol) maka kinerja sistem informasi akuntansi

bernilai sebesar 1,895.

2. Nilai koefisien regresi keterlibatan pemakai (X1) adalah 0,407 dan

bertanda positif. Hal ini berarti bahwa setiap perubahan satu satuan pada

keterlibatan pemakai (X1) dengan asumsi variabel lainnya tetap, maka

perubahan yang diperoleh pada variabel kinerja sistem informasi akuntansi

(Y) adalah sebesar 0,407 satuan dengan arah yang sama

3. Nilai koefisien regresi pelatihan dan pendidikan (X2) adalah 0,756 dan

bertanda positif. Hal ini berarti bahwa setiap perubahan satu satuan pada

program pelatihan (X2) dengan asumsi variabel lainnya tetap, maka

perubahan yang diperoleh pada variabel kinerja sistem informasi

akuntansi(Y) adalah sebesar 0,756 satuan dengan arah yang sama.

4. Nilai koefisien regresi dukungan manajemen puncak (X3) adalah 1,484

dan bertanda positif. Hal ini berarti bahwa setiap perubahan satu satuan

pada manajemen puncak (X3) dengan asumsi variabel lainnya tetap, maka

perubahan yang diperoleh pada variabel kinerja sistem informasi akuntansi

(Y) adalah sebesar 1,484 satuan dengan arah yang sama.

5. Nilai koefisien regresi kemampuan teknik personal (X4) adalah 0,279 dan

bertanda positif. Hal ini berarti bahwa setiap perubahan satu satuan pada

kemampuan teknik personal (X4) dengan asumsi variabel lainnya tetap,

maka perubahan yang diperoleh pada variabel kinerja sistem informasi

akuntansi (Y) adalah sebesar 0,279 satuan dengan arah yang sama.
6. Standar eror (e) merupakan variabel acak dan mempunyai distribusi

probabilitas yang mewakili semua faktor yang mempunyai pengaruh

terhadap Y tetapi tidak dimasukkan dalam persamaan.

4.1.10 Hasil Analisis Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan

model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai R2 terletak antara 0

sampai dengan 1 (0 ≤ R2 ≤ 1). Tujuan menghitung koefisien determinasi adalah

untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika dalam

proses mendapatkan nilai R2 yang tinggi adalah baik, tetapi jika nilai R2 rendah

tidak berarti model regresi jelek (Ghozali, 2009:15). Nilai R2 pada penelitian ini

dapat dilihat pada tabel 4.17.

Table 4.17
Hasil Analisis Koefisien Determinasi.
Model Summaryb
Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square Estimate

1 ,984a ,968 ,965 2,12197

a. Predictors: (Constant), KEMAMPUAN TEKNIK PERSONAL,


KETERLIBATAN PEMAKAI, PROGRAM PELATIHAN DAN
PENDIDIKAN, DUKUNGAN MANAJEMEN

b. Dependent variabel: kinerja sistem informasi akuntasi

Hasil perhitungan analisis regresi pada tabel 4.17 diperoleh adjustedR2

sebesar 0.965. Hal ini menunjukkan bahwa keterlibatan pemakai, program

pelatihan dan pendidikan, dukungan manajemen puncak, kemampuan teknik

personal, dapat menjelaskan variabel kinerja sistem informasi akuntansi 96,5%.


Sedangkan sisanya 3,5% dipengaruhi oleh variabel seperti ukuran organisasi,

formalisasi sistem, komite pengendali, dan lokasi departemen.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Hasil Pengujian Hipotesis Pertama

Hasil pengujian hipotesis pertama pada penelitian ini dilihat dari tabel 4.18
berikut:

Tabel 4.18
Hasil Pengujian Hipotesis Pertama
Variabel Beta thitung ttabel Sig Keterangan
Independen
Keterlibatan
0,407 8,133 2,017 0,000 Berpengaruh
Pemakai (X1)

Sumber : Data Primer yang Diolah (2016)

Berdasarkan tabel 4.18, diperoleh nilai thitung sebesar 8,133 dan ttabel sebesar

2,017. Serta Pvalue sebesar 0,000< 0,05. Karena thitung > ttabel dan nilai Pvalue lebih

kecil dari nilai alpa 0,05, maka hasil penelitian ini menerima hipotesis pertama

yang menyatakan terdapat pengaruh yang signifikan keterlibatan pemakai

terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.

Dari hasil pengujian hipotesis pertama, semakin besar tingkat keterlibatan

pemakai dalam proses pengembangan sistem akan meingkatkan kinerja sistem

informasi akuntansi tersebut. Karena keterlibatan pemakai (user involvement)

dalam perancangan dan pengembangan lebih ditekankan pada bagaimana peranan

pemakai dalam proses perancangan sistem dan langkah-langkah apa yang akan

dilakukan dalam mendukung dan mengarahkan kontribusinya dan tingkat

keterlibatan pemakai sebagai seberapa banyak partisipasi yang sesungguhnya


(actual) diberikan oleh pemakai, dan partisipasi yang diinginkan (desired) oleh

pemakai di dalam aktivitas pengembangan sistem (Azhar susanto:2008).

Hasil pengujian hipotesis pertama didukung oleh penelitian yang dilakukan

Comasatu (2014), yang dilakukan di wilayah surakarta, menemukan bahwa

terdapat pengaruh positif dan signifikan antara keterlibatan pemakai dengan

kinerja sistem informasi akuntansi. Hasil penelitian yang dilakukan oleh

Almilia&Brilientien (2007), tidak sejalan dengan penelitian ini, yang

mendapatkan hasil bahwa variabel keterlibatan pemakai tidak berpengaruh

terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.

4.2.2 Hasil Pengujian Hipotesis Kedua

Hasil pengujian hipotesis kedua pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel
4.19 berikut:

Tabel 4.19
Hasil Pengujian Hipotesis Kedua
Variabel Beta thitung ttabel Sig Keterangan
Independen
Pelatihan dan
0,756 3,932 2,017 0,000 Berpengaruh
Pendidikan (X2)

Sumber : Data Primer yang Diolah (2016)

Berdasarkan tabel 4.19 diperoleh nilai thitung sebesar 3,932 dan ttabel sebesar

2,017 Serta Pvalue sebesar 0,000< 0,05. Karena thitung > ttabel dan nilai Pvalue lebih

kecil dari nilai alpa 0,05. Maka hasil penelitian ini menerima hipotesis kedua yang

menyatakan terdapat pengaruh yang signifikan program pelatihan dan pendidikan

terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.


Berdasarkan hasil pengujian hipotesis kedua, semakin besar program

pelatihan dan pendidikan pemakai diselenggarakan oleh pihak perusahaan akan

meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi tersebut. Karena dengan

pelatihan sering dianggap sebagai aktivitas yang paling umum dan para pimpinan

mendukungan adanya pelatihan. Hal ini dikarenakan melalui pelatihan, para

pekerja akan menjadi lebih trampil dan lebih produktif walaupun manfaat –

manfaat tersebut harus diperhitungkan dengan waktu yang tersita ketika pekerja

sedang dilatih sehingga dapat memahami kopleksifitas sistem tersebut nHalim

(2007).

Hasil pengujian hipotesis kedua didukung oleh penelitian yang dilakukan

Korama (2006), yang dilakukan diperusahaan manufaktur skala menengah kota

Cirebon, mendapatkan asil bahwa program pelatihan dan pendidikan pemakai

memiliki pengaruh positif dan signifikan dengan kinerja sistem informasi

akuntansi. Hasil penelitian yang dilakukan dengan Soegiharto (2003), tidak

sejalan dengan penelitian ini karena tidak terdapat pengaruh antara program

pelatihan dan pendidikan pemakai terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.

4.2.3 Hasil Pengujian Hipotesis Ketiga

Hasil pengujian hipotesis ketiga pada penelitian ini dapat dilihat tabel 4.20

berikut:

Tabel 4.20
Hasil Pengujian Hipotesis Ketiga
Variabel Beta thitung ttabel Sig Keterangan
Independen
Dukungan
Manajemen puncak 1,484 5,775 2,017 0,000 Berpengaruh
(X3)
Sumber : Data Primer yang Diolah (2016)

Berdasarkan tabel 4.20 diperoleh nilai thitung sebesar 5,775 dan ttabel

sebesar 2,017. Serta Pvalue sebesar 0,000< 0,05. Karena thitung > ttabel dan nilai Pvalue

lebih kecil dari nilai alpa 0,05, maka hasil penelitian ini menerima hipotesis ketiga

yang menyatakan terdapat pengaruh yang signifikan program dukungan

manajemen puncak terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.

Dari hasil pengujian hipotesis ketiga, semakin besar dukungan manajemen

puncak diberikan akan meningkatkan kinerja sistem informasi. Karena dukungan

dalam suatu perusahaan memegang peranan yang penting dalam setiap siklus

pengembangan perusahaan dan keberhasilan implementasi sistem. Dukungan

tersebut penting tidak hanya alokasi sumber daya yang diperlukan untuk

perusahaan tetapi juga penting untuk memberikan singyal yang kuat kepada para

karyawan bahwa perubahan yang dilakukan merupakan sesuatu yang penting

selain itu juga mempunyai pengaruh dan kekuatan untuk mensosialisasikan

pengembangan operasi yang memungkinkan pemakai untuk berpartisipasi dalam

setiap tahap pengembangan sistem Handoko (2007).

Hasil pengujian hipotesis ketiga didukung oleh penelitian yang dilakukan

Almilia&Brilientien (2007), yang dilakukan di Bank umum pemerintah di

wilayah Surabaya dan Sidoarjo. mendapatkan asil bahwa dukungan manajemen

puncak memiliki pengaruh positif dan signifikan dengan kinerja sistem informasi

akuntansi. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Gustiyan (2014) tidak sejalan
dengan penelitian ini karena tidak mendapatkan hubungan antara dukungan

majemen puncak dengan kinerja sistem informasi akuntansi.

4.2.4 Hasil Pengujian Hipotesis Keempat

Hasil pengujian hipotesis ketiga pada penelitian ini dapat dilihat tabel 4.21
berikut:

Tabel 4.21
Hasil Pengujian Hipotesis keempat
Variabel Beta thitung ttabel Sig Keterangan
Independen
Kemampuan teknik
0,279 2,102 2,017 0,041 Berpengaruh
personal (X4)

Sumber : Data Primer yang Diolah (2016)

Berdasarkan tabel 4.21 diperoleh nilai thitung sebesar 2,102 dan ttabel sebesar

(2,017). Serta Pvalue sebesar 0,041< 0,05. Karena thitung > ttabel dan nilai Pvalue lebih

kecil dari nilai alpa 0.05, maka hasil penelitian ini menerima hipotesis keempat

yang menyatakan terdapat pengaruh yang signifikan kemampuan teknik personal

terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.

Hasil pengujian hipotesis keempat, semakin bagus kemampuan teknik

personal seseorang akan meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi.

Karena kemampuan pengoperasian seorang user sangat dibutuhkan oleh penggua

yang mahir dan memahami kompleksifitas pekerjaan tersebut. Kinerja yang

dihasilkan dari sistem tersebut dan juga menyatakan kemampuan teknik seseorang

sebagai rata-rata pendidikan atau tingkat pengalaman dari user dan pemakai

informasi yang memiliki kemampuan, akan meningkatkan kepuasan dalam


menjalankan pekerjaan dan akan terus menggunakannya dalam membantu

menyelesaikan pekerjaannya Jogianto (2008).

Hasil pengujian hipotesis keempat didukung oleh penelitian yang

dilakukan Rizki & Kamaliah dan Alazhar L (2014) yang diakukan di Bank

seluruh kota Pekanbaru mendapatkan hasil. Bahwa terdapat pengaruh positif dan

signifikan antara kemampuan teknik personal dengan kinerja sistem informasi

akuntansi. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rahadian, Amir mahmud dan

Henny Murtini (2014) tidak sejalan dengan penelitian ini karena tidak terdapat

pengaruh antara kemampuan teknik personal dengan kinerja sistem informasi

akuntansi.

Anda mungkin juga menyukai