PENDAHULUAN
globalisasi sekarang ini semakin maju yang dibuktikan dengan munculnya banyak
tersebut juga merambah pada bidang informasi dan berbagai aspek kegiatan
organisasi, tanpa terkecuali organisasi yang bergerak dalam bidang jasa yaitu
menghasilkan informasi.
adalah merupakan kumpulan sumber daya manusia dan peralatan yang di rancang
untuk mengubah data keuangan dan data lainnya ke dalam informasi. Informasi
tersebut dikomunikasikan kepada para pembuat keputusan dan baik itu dilakukan
suatu hasil kerja (output) individu maupun kelompok dalam suatu aktivitas tertentu
yang diakibatkan oleh kemampuan alami atau kemampuan yang diperoleh dari proses
belajar serta keinginan untuk berprestasi, kehadiran teknologi informasi telah banyak
berhasil apabila teknologi ini dapat terlebih dahulu diterima digunakan oleh
tujuan perusahaan.
mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas yang dilakukan oleh organisasi
dan sumber daya yang dipengaruhi oleh aktivitas tersebut agar pihak manajemen,
para pegawai, dan pihak-pihak luar yang berkepentingan dapat meninjau ulang hal-
hal yang terjadi dan mengubah data menjadi informasi yang berguna bagi pihak
organisasi, termasuk data organisasi, untuk memastikan bahwa data tersebut tersedia
saat dibutuhkan, akurat, dan andal. Tujuan dalam penyusunan suatu sistem informasi
keuangan, memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada, baik
mengenai mutu, ketepatan penyajian maupun struktur informasinya. Selain itu untuk
dan harapan semua orang yang membutuhkan informasi tersebut untuk melakukan
proses mereka konsep ini dikaitkan dengan konsep produk informasi yang
menggunakan data sebagai masukan dan informasi didefinisikan sebagai data yang
sistem informasi akuntansi dilihat dari dua pendekatan yaitu kepuasan pemakai dan
dijadikan sebagai tolak ukur keberhasilan sistem, karena pemakai dan kepuasan
pemakai paling objektif, muda dikuatifikasi, dan telah digunakan paling ekstensif
disimpulkan dari defenisi diatas bahwa kualitas informsi dan kepuasan pengguna
serta pengguna sistem adalah tolak ukur sebuah keberhasilan sistem informasi.
Ketiga konstruk tersebut seperti kualitas & kepuasan serta pemakai telah
Kualitas yang secara konsisten dapat memenuhi persyaratan dan harapan semua
terhadap sistem yang digunakan. Kepuasan akan diperoleh oleh pengguna jika syarat
Hasrul (2012).
yang dilakukan suatu instansi belum tentu dapat berjalan sesuai dengan apa yang
sesuai dengan kebutuhan dan peraturan. Sistem dapat menambah nilai bagi suatu
perusahaan dengan menghasilkan informasi yang akurat dan tepat waktu akan tetapi
penerapan sistem dalam suatu perusahaan tidak terlepas dari suatu permasalahan.
Komara (2006) mengatakan bahwa dalam penerapan sistem baik secara manual
keberhasilan atau kegagalan, suatu sistem akan dikatakan berhasil apabila memenuhi
kualitas lebih baik dari pada sebelumnya, atau kepuasan pemakai informasi
meningkat.
Seperti suatu fenomena yang terjadi bahwa seharusnya suatu sistem mampu
memberikan sebuah informasi yang handal dan akurat tapi malah sebaliknya jika
sistem itu tidak diterapkan dengan hati-hati maka akan menjadi bencana bagi
perusahan tersebut seperti kasus terjadinya kesalahan sistem seperti yang terjadi
tanggal 15 juni 2015 diriau yang menimpa pelanggan salah satu bank pemerintah
yaitu bahwa dia telah kehilangan uang sebesar 8 juta dari dalam ATM dan setelah
diselidiki bahwa uang yang hilang itu kirim sendiri tampa adanya dilakukan oleh si
banking yang merugikan nasabah dalam konteksnya pelayanan sms banking itu
mempermuda nasabah dalam transaksi tapi malah menjadi sebuah kerugian nasabah
tersebut contoh kasus seperti transfer dinyatakan gagal dan seharusnya saldo tersebut
harusnya tetap ini malah sebaliknya yang terjadi saldo nasabah berkurang dari situ
kita dapat ambil persepsi adanya sebuah kegagalan dari penerapan sistem dibank
disimpulkan bahwa kualitas suatu barang seperti software dan hardware yang
diterapkan di dalam perusahaan tersebut yang memiliki nilai kualitas yang mahal dan
seharusnya bisa memberikan kuantitas yang bagus didalamnya dan malah sebelaiknya
kuantitas yang dihasilkan cenderung sangat rendah dan juga mengakibatkan kepuasan
pelanggan pun berkurang. Pada kasus tersebut dapat di ambil kesimpulan bahwa
terdapat sebuah kesalahan implementasi penerapan sistem yang masih salah oleh
karena itu untuk itulah peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tersebut.
bergantung pada kesuaian harapan antara lain adalah system analyst, user, sponsor,
yang dikembangkan, karena perubahan dari suatu sistem manual ke sistem yang telah
digunakan oleh perusahaan, maka dapat diketahui bahwa manajemen dari perusahaan
tersebut bagus atau tidaknya. Fakta menunjukan bahwa hasil penelitian Komara
(2006), kinerja sistem informasi akuntansi telah di uji hubungannya dengan beberapa
penelitian ini hanya meneliti 4 variable yang akan diteliti dari 8 variable tersebut.
merupakan bagian yang tidak dapat dilepaskan dari keberhasilan penerapan suatu
terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Hasil penelitian Wati, Restu Agusti, dan
karyawan sangat ditentukan dan dipengaruhi dari pendidikan formal yang pernah
tentang sistem informasi akuntansi juga akan rendah jika dibandingkan dengan
tingkat pendidikan formal yang tinggi (perguruan tinggi) karyawan. Karyawan yang
yang baik, apabila didukung dengan latar belakang pendidikan akuntansi dan sistem
orientasi mengenai kegiatan usaha dari tujuan itu tegas dan kebijakan. pemakai yang
akan langsung berinteraksi dengan sistem baru juga perlu menerima pelatihan intensif
dalam operasi pecific dan aturan yang berlaku. Dari pernyataan tersebut dapat
karyawan lebih terampil dalam menggunakan sistem yang baru. Sehingga program
pendidikan adalah hal yang penting jika diadakan berupa training terhadap pada
calon pengguna atau pemakai sistem melalui pelatihan mereka akan lebih memahami
kompleksitas sistem baru yang ditawarkan dan dapat memperkecil resiko kesalahan
ketika sistem tersebut diterapkan. Program pelatihan dan pendidikan digunakan tim
pengajar yang merupakan tenaga ahli dasar pemikirannya adalah hasil pembelajaran
dengan tenaga ahli sebagai pengajarnya dapat memberi manfaat kepada responden
penelitian yang dilakukan Rahadian, Amir Mahmud, dan Henny Murtini (2014)
dengan kinerja sistem informasi. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Jen
(2003) tidak menunjukan adanya pengaruh hubungan antara program pelatihan dan
yang terdiri dari sekelompok eksekutif. Sering disebut dengan sebutan Presiden
Direktur, Wakil Direktur, Wakil Presiden Senior, Kepala Divisi dan lain sebagainya.
keputusan dalam pengembangan sistem menjadi lebih baik dan kinerja pun ikut
meningkat.
puncak adalah bentuk bantuan yang diberikan oleh pimpinan dapat berupa dukungan
pimpinan kepada bawahan dan semakin besar dukungan yang diberikan manajemen
informasi akuntansi.
berbagai tugas dalam pekerjaan tertentu itulah penilaian tentang apa yang dapat
melalui kegiatan atau perilaku yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan sehingga
semakin sering kemampuan individu yang bagus akan mengefektifkan kinerja sistem
kemampuan yang dimiliki oleh pemakai terkait sistem yang akan digunakan dan
kemampuan pemakai dalam mengoperasikan sistem yang baru sangat dibutuhkan, hal
ini penting dalam pengoperasian kinerja sistem agar sistem dapat beroperasi secara
maksimal. Tanpa adanya kemampuan yang dimiliki oleh pemakai, para pemakai akan
menerapkan sebuah sistem dan sebuah kemampuan teknik pemakai yang baik akan
informasi akan lebih tinggi. Penelitian Gustian (2014) membuktikan bahwa dalam
1. Sampel peneliti terdahulu dilakukan pada dealer Honda, Yamaha, Suzuki dan
teknik personal.
Alasan penelitian ini ingin menguji kembali variabel serta variabel yang di
tambahkan apakah dengan teori yang sama namun dengan menggunakan populasi,
sampel, lokasi dan waktu yang berbeda akan menghasilkan penelitian yang berbeda
Berdasarkan Uraian diatas, maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan bukti empiris
mengenai:
1. Untuk menguji pengaruh keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan
Diharapkan Dari hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat pada semua
2. Bagi penulis. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan peran kita
Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada perusahaan jasa yang ada di kota
pekanbaru.
3. Bagi peneliti selanjutnya. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah
mampu memberikan gambaran-gambaran dan kondisi yang jelas sesuai dengan apa
yang diharapkan. Adapun sistematika penulisan disusun tiga bab terdiri dari:
BAB II : Bab ini merupakan teori dengan permasalahan yang akan diteliti,
penelitian ini.
BAB III : Bab ini penulis menguraikan tentang populasi dan sample yang
BAB IV : Bab ini merupakan bab Hasil dan Pembahasan, dimana bab ini
pembahasan dari hasil penelitian yang diperoleh dari uji – uji yang
dilakukan.
BAB V : Bab kesimpulan dan saran ini berisikan tentang penarikan