Anda di halaman 1dari 2

RESUME SEMINAR

“NEUROMUSCULAR TAPING: Peluang dan Tantangan

dalam Praktik Keperawatan di Indonesia”

Nama : Chairunnisa Permata Sari


Nim : 185070209111012
Kelas B SAP Ilmu Keperawatan
Fakultas Kedokteran UNIBRAW

Neuromuscular taping adalah sebuah ilmu terapan baru dalam rehabilitasi pasien,
yang merupakan perawatan tambahan dan tidak bisa berdiri sendiri tanpa perawatan
medis lain. Seminar ini langsung diisi oleh penemu ilmu tersebut yaitu Mr. David Blow
dari Italia, beliau sudah banyak mengaplikasikan teknik perawatan ini pada rehabilitasi-
rehabilitasi pasien. Awalnya ilmu ini diperkenalkan kepada fisioterapis, tapi kemudian
mulai diperkenalkan di dunia perawat.

Neuromuscular taping tujuannya yaitu untuk dekompresi yang dapat memperbaiki


sirkulasi, berperan dalam penyembuhan luka, mengurangi nyeri, imobilisasi,
meningkatkan vaskularisasi, dan lainnya. Berikut adalah contoh fungsi neuromuscular
taping, yaitu untuk dekompresi. Dekompresi yang benar yaitu saat tape yang menempel
itu menimbulkan kerutan (wrinkles). Neuromuscular taiping juga memerlukan
pemasangan dan teknik yang tepat, karena jika tidak maka tidak akan memberikan hasil
yang diinginkan.

Ketepatan penggunaan NMT bisa dilihat dari 5 poin ini, antara lain

1. Anatomi (pemasangan taping harus mengikuti alur struktur tubuh / otot / limfatik)
2. Skin elasticity (pemasangan taping harus menyesuaikan kemana kulit dapat
elastis/dapat ditarik)
3. Stretch posisi tubuh / Peregangan (pemasangan taping harus diawali dengan
meregangkan bagian tubuh yang akan dipasang)
4. Kelebaran (Semakin lebar tapingnya maka efeknya akan semakin ke dalam tubuh)
5. Jarak antara tape 1 dan lainnya (harus sesuai dan tidak jauh berbeda)

Kontraindikasi pemasangan NMT secara garis besar ada 3 yaitu infeksi sistemik
(harus mengikuti pengobatan antibiotic dulu selama 3 hari baru boleh dilakukan NMT),
internal bleeding (perdarahan dalam tubuh), dan bagian tubuh yang sudah terkena
metastase kanker. Kemudian salah satu keuntunngan NMT ini adalah terapi ini murah
dan tidak membutuhkan bahan-bahan yang mahal.

Aplikasi NMT ini menggunakan tape khusus yang dipotong sesuai daerah tubuh
yang akan dipasang dan efek yang diinginkan. Pemasangannya jika terdapat luka harus
proksimal dari luka dan minimal 2 cm. Aplikasi NMT ini sudah dilakukan pada berbagai
pasien yang mengidap berbagai penyakit antara lain pasien dengan ulkus diabetic, low
back pain, disturbed body image pada pasien stroke, nyeri akut pasca trauma, dan lain
lain.

Efek dari NMT yang disampaikan oleh Blow (2012) antara lain dapat menurunkan
nyeri, membantu memperbaiki tekanan pada otot, menurunkan kongestif pada vena dan
limpatik, meningkatkan vaskularisasi pembuluh darah, memperbaiki fungsi pergerakan,
dan memperbaiki postur. Terapi ini dapat diaplikasikan sesuai teori praktik keperawatan
yaitu Comfort theory : Kolcaba, Development of a management algorithm for post
operative pain (MAPP): Botti, M., et.al. (2014), dan Conservastion: Levine. NMT ini
merupakan ilmu terapan dalam terapi yang sangat bagus, dapat diaplikasikan di
keperawatan dan bahan yang dibutuhkan murah namun tetap harus dilakukan dengan
benar dan harus mengikuti pelatihan agar hasil yang diinginkan maksimal.

Anda mungkin juga menyukai