Anda di halaman 1dari 9

Baiq Hana Susanti

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Abstrak. Tujuan penelitian ini adalah untuk : (1). Menghasilkan media pembelajaran berbasis media
sosial pada mata pelajaran biologi SMA/MA. (2) Mengetahui tingkat kemampuan mahasiswa
mengembangkan media pembelajaran berbasis media sosial pada mata pelajaran Biologi SMA/MA.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian riset dan pengembangan. Prosedur pengembangan
media dilakukan melalui : (1). Tahap studi pendahuluan dilakukan dengan melakukan studi
literatur. (2). Tahap pengembangan di mulai dengan penyusunan materi, pembuatan peta program,
menyiapkan story board dan uploading materi di masing masing media sosial. (3). Tahap evaluasi
meliputi penilaian masing masing konsep di masing masing media sosial. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa media pembelajaran yang tersusun terdiri dari 15 (lima belas) konsep biologi
yaitu: animalia, protista, virus, jamur, bakteri, keanekaragaman hayati, dunia tumbuhan, sistem
pernapasan, sistem pencernaan, sistem syaraf, sistem reproduksi, sistem eksresi, sistem imunitas,
sistem gerak dan sistem peredaran darah. Media sosial yang digunakan adalah: Instagram,
Facebook, Blog dan Twitter. Seluruh media pembelajaran tersebut mendapatkan penilaian yang
berada dalam katagori baik.
Kata Kunci: media, pembelajaran, media sosial, instagram, facebook, twitter, blog, animalia, protista,
virus, jamur, bakteri, keanekaragaman hayati, dunia tumbuhan, sistem pernapasan,
sistem pencernaan, sistem syaraf, sistem reproduksi, sistem eksresi, sistem imunitas,
sistem gerak dan sistem peredaran darah

Pendahuluan
Dewasa ini perkembangan teknologi semakin pesat. Dengan perkembangan teknologi saat
ini, banyak hal yang dapat dikerjakan dengan mudah. Salah satunya dalam hal berkomunikasi. Jika
dahulu kala orang berkomunikasi dengan bertatap muka secara langsung agar pesan yang
disampaikan dapat diterima dengan baik, namun sekarang orang tidak harus bertatap muka secara
langsung agar dapat berkomunikasi. Sehingga komunikasi dapat berlangsung lebih mudah dengan
adanya teknologi.
Berbagai teknologi telah dikembangkan para ilmuwan agar memudahkan manusia dalam
berkomunikasi. Mulai dari radio, telepon, televisi, hingga internet. Bahkan dengan kemajuan
teknologi sekarang ini, orang dapat berkomunikasi dengan orang lain pada tiap detik. Baik itu
dengan orang yang dikenal hingga orang yang tidak dikenal. Komunikasi tersebut bisa terjadi dengan
dua arah maupun satu arah. Teknologi mulai dari radio hingga internet memungkinkan komunikasi
yang sulit dilakukan menjadi bisa dilakukan. Salah satu dari sekian banyak temuan para ahli, yang
fenomenal adalah media internet.
Semakin berkembangnya tehnologi internet membuka wawasan bahwa informasi yang
dibutuhkan dengan mudah dan cepat kita dapatkan. Dengan internet dapat dilakukan melampaui
ruang dan waktu. Internet juga menyediakan fasilitas transaksi produk, tranformasi ilmu dan life
style. Bahkan umurpun tidak membatasinya, yang tua bahkan yang belia dapat menembus
keterbatasan di dunia ini.
Media sosial merupakan media yang meningkat dengan pesat, seiring dengan perkembangan
internet tersebut. Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan
Seminar Nasional Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, 9 Mei 2018
“Literasi Digital dalam Agama dan Sains untuk Mewujudkan Kecakapan Hidup Abad 21”

mudah berpartisipasi, berbagi dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, forum dan dunia
virtual. Dalam dunia pendidikan media sosial pun ikut berperan penting dalam peningkatan kualitas
pembelajaran. Perkembangan media sosial ini didukung dengan mudahnya mengakses internet
melalui ponsel. Kini untuk mengakses facebook atau twitter misalnya, bisa dilakukan dimana saja
dan kapan saja hanya dengan menggunakan sebuah ponsel
Dengan semakin populernya media sosial di kehidupan kalangan pelajar dan remaja, maka
media-media sosial ini juga berpeluang untuk dapat dimanfaatkan bagi dunia pendidikan.
Penggunaan media sosial dalam dunia pendidikan akan sangat berpengaruh terhadap jalannya proses
belajar mengajar. Baik guru maupun peserta didik akan mampu mengembangkan kemampuan teknis
dan sosial mereka dalam menghadapi era digital saat ini. Sifat media sosial yang imperatif membuat
peserta didik dan pendidik akan menemukan cara tersendiri untuk beradaptasi dengan teknologi
yang ada. Media sosial dengan berbagai kelebihannya juga berpeluang untuk membuka ruang
bersosialisasi seseorang dengan orang lain, sehingga penggunanya mampu mengelola jejaring
pertemanan mereka sendiri
Karakteristik media-media sosial yang berkembang saat ini membawa beberapa peluang
perubahan dalam pembelajaran. Hal-hal yang dapat dikembangkan kaitannya dengan pola
pembelajaran di era media-media sosial adalah melalui (1) peer based learning/pembelajaran
berdasarkan rekan sebaya; (2) kolaborasi; (3) kreativitas; (4) kegiatan berdasarkan minat; (5)
kegiatan berdasarkan persahabatan.
Oleh karena itu, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
sebagai salah satu LPTK, berkewajiban untuk mempersiapkan calon guru berkewajiban untuk
mempersiapkan mahasiswanya agar siap menjadi guru yang sesuai dengan tuntutan jaman. Salah satu
kecakapan yang wajib dimiliki oleh guru pada era milenial ini adalah kecakapan dalam
memanfaatkan ICT sebagai sarana atau media pembelajaran. Dengan melihat kondisi siswa yang
sebagian besar tidak bisa lepas dari media sosial, maka sudah seharusnya calon guru di persiapkan
untuk dapat mengembangkan media pembelajaran dengan menggunakan media sosial. Berdasarkan
beberapa alasan diatas, maka penulis sebagi salah satu staf pengajar media pembelajaran di Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : Pengembangan
Media Pembelajaran Berbasis Media Sosial pada Mata Pelajaran Biologi SMA/MA

Metode Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Program Studi Pendidikan Biologi, FITK UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta. sebagai tempat pengambilan data, analisis data dan interpretasi data. Penelitian ini
memerlukan waktu sekitar 1 semester tahun ajaran 2017/2018.
Subjek penelitian ini adalah semua mahasiswa program studi pendidikan Biologi di salah satu
LPTK di Jakarta, yang pada saat implementasi perkuliahan ini mereka mengambil mata kuliah
Media dan Teknologi Pembelajaran Biologi. Subjek berjumlah 47 mahasiswa.
Mahasiswa yang mengikuti perkuliahan Media dan Teknologi Pembelajaran Biologi,
berkewajiban membuat media pembelajaran Biologi yang sesuai untuk siswa sekolah menengah atas
(SMA/MA). Mahasiswa dibagi kedalam 15 kelompok, yang terdiri dari 2 (dua) atau 3 (tiga) orang.
Media yang sudah disusun oleh mahasiswa kemudian dinilai oleh 2 (dua) orang evaluator
Penelitian ini menggunakan metode Research and Development (R&D). Borg and Gall
(1989) menyatakan "educational research and development is a process used to develop and validate
educational product". Yang berarti bahwa penelitian pengembangan pendidikan (R&D) merupakan

Copyright © 2018| Seminar Nasional Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan | UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

95
Seminar Nasional Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, 9 Mei 2018
“Literasi Digital dalam Agama dan Sains untuk Mewujudkan Kecakapan Hidup Abad 21”

sebuah proses yang dipakai untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan. Hasil dari
penelitian pengembangan ini tidak hanya untuk pengembangan sebuah produk yang sudah ada saja,
melainkan juga untuk menemukan suatu pengetahuan atau jawaban atas permasalahan praktis.
Sugiyono (2009) menyampaikan bahwa Research and Development adalah metode penelitian yang
digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan metode tersebut.
Sejalan dengan hal ini, Sukmadinata (2011) menyatakan bahwa penelitian dan pengembangan
(R&D) adalah suatu pendekatan penelitian untuk menghasilkan suatu produk baru atau
menyempurnakan produk yang sudah ada. Produk yang dihasilkan dapat berbentuk hardware
maupun software.
Berdasarkan penjelasan Borg & Gall (2003), Bogdan & Biklen (1982), dan Sukmadinata
(2011), secara esensial penelitian pengembangan memiliki tiga tahapan pokok, yaitu studi
pendahuluan, pengembangan, dan pengujian.
Selanjutnya, karena penelitian ini berkaitan dengan proses pembelajaran, maka esensi tiga tahap
pengembangan tersebut (studi pendahuluan, pengembangan, dan pengujian) dilaksanakan dengan
bertumpu pada prinsip dan langkah-langkah pengembangan rancangan pembelajaran model ADDIE
seperti yang dikemukakan oleh MCGriff (2003) dan Prawiradilaga (2007).

Hasil dan Pembahasan


Dalam pelaksanaan penelitian di laksanakan dengan 3 tahap utama yaitu:
1. Tahap Studi Pendahuluan
Pada tahap ini terdiri dari 2 bagian antara lain : studi literatur dan studi lapangan. Studi
literatur dilakukan dengan mencari referensi maupun pustaka yang terkait dengan mata pelajaran
Biologi di SMA/MA. Sedangkan studi lapangan dengan menggali informasi, menggali
permasalahan dan mengidentifikasi masalah dalam pembelajaran biologi.
2. Tahap Pengembangan
Pada tahap ini terdiri dari beberapa tahap yaitu:
a. Penyusunan draft dan desain
Data yang didapat dari studi literatur dan studi lapangan ditunjang dengan dasar-dasar teori
dan hasil kepustakaan selanjutnya dilakukan penyusunan draft media yang terdiri dari:
1) Penyusunan draft materi
Berdasarkan hasil studi literatur, di simpulkan bahwa ada beberapa materi esensial pada
mata pelajaran biologi di SAM/MA, materi materi tersebut antara lain adalah: Animalia, protista,
jamur, bakteri, virus, kenaeka ragaman hayati, dunia tumbuhan, sistem pernapasan, sistem
pencernaan, sistem syaraf, sistem reproduksi, sistem eksresi dan sistem peredaran darah.
2) Penyusunan peta program (program mapping)
Setelah materi didapat, selanjutnya dilakukan penyusunan peta program. Penyusunan peta program
dilakukan untuk memudahkan dalam pengembangan media pembelajaran. Pembuatan peta program
ini disesuaikan dengan materi yang akan di kembangkan.
Contoh peta program yang dikembangkan dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Copyright © 2018| Seminar Nasional Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan | UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

96
Seminar Nasional Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, 9 Mei 2018
“Literasi Digital dalam Agama dan Sains untuk Mewujudkan Kecakapan Hidup Abad 21”

Tabel 1. Contoh Isian Peta Program


No Konsep/Sub Learning Point Alokasi
Visualisasi Sumber Belajar
Waktu

3) Drafting dan uoloading materi


Berikut disajikan materi biologi dan jenis media sosial yang digunakan:

Tabel 2. Media Pembelajaran yang dikembangkan Mahasiswa Menggunakan Blog


No Materi Blog
1 Animalia Anymalia.blogspot.co.id
2 Protista Protista2.blogspot.co.id
3 Virus Virusbiologi4a. blogspot.co.id
4 Jamur mimikio.blogspot.co.id
5 Bakteri bakteribacteria.blogspot.co.id
6 Keanekaraga Wowbiodiversity..blogspot.co.i
man hayati d
7 Dunia duniaplantae.blogspot.co.id
Tumbuhan
8 Sistem biorespirasi.blogspot.com
Pernapasan
9 Sistem sistempencernaanoke.blogspot.
Pencernaan com
10 Sistem ocahuzarere.blogspot.com
Syaraf
11 Sistem ruangbioku.blogspot.com
Reproduksi
12 Sistem sistemeksresipbiouinjkt.blogsp
Eksresi ot.com
13 Sistem Imun gengimun.blogspot.com

Copyright © 2018| Seminar Nasional Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan | UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

97
Seminar Nasional Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, 9 Mei 2018
“Literasi Digital dalam Agama dan Sains untuk Mewujudkan Kecakapan Hidup Abad 21”

14 Sistem biologger.blogspot.com
Gerak
15 Sistem Pembelajaran59.blogspot.com
Peredaran

Berdasarkan tabel diatas, terlihat bahwa seluruh kelompok mahasiswa yang menjadi sampel
penelitian telah mampu mengembangkan media pembelajaran dengan menggunakan media sosial
blog.
Tabel 3. Media Pembelajaran yang dikembangkan Mahasiswa Menggunakan Facebook
No Materi Alamat Facebook
1 Animalia Seputar Kingdom Animalia
2 Protista Kingdom Protista
3 Virus Seputar Virus
4 Jamur Mikologi UIN
5 Bakteri Bacteri (Bacteri O Fact)
6 Keanekaraga Kenaekaragaman Hayati
man hayati
7 Dunia Kingdom Plantae
Tumbuhan
8 Sistem 08998188186
Pernapasan
9 Sistem Bio Digestion
Pencernaan
10 Sistem Brains Fact
Syaraf
11 Sistem Sitianissa.fauzi
Reproduksi
12 Sistem Sistem eksresi
Eksresi
13 Sistem Imun sistemimoen
15 Sistem Biologi Edukasi
Peredaran
Berdasarkan tabel diatas, terlihat bahwa seluruh kelompok mahasiswa yang menjadi sampel
penelitian telah mampu mengembangkan media pembelajaran dengan menggunakan media sosial
facebook.

Copyright © 2018| Seminar Nasional Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan | UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

98
Seminar Nasional Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, 9 Mei 2018
“Literasi Digital dalam Agama dan Sains untuk Mewujudkan Kecakapan Hidup Abad 21”

Tabel 4. Media Pembelajaran yang dikembangkan Mahasiswa Menggunakan Twitter


No Materi Twitter
1 Animalia @animaliakingdomI
2 Protista @Protista_4
3 Virus @4avirus
4 Jamur @mikology_bio
5 Bakteri @bacteribacteria
6 Keanekaraga @WowBiodiversity
man hayati
7 Dunia @duniatumbuhan123
Tumbuhan
8 Sistem @biorespirasi
Pernapasan
9 Sistem @bio_digestion
Pencernaan
10 Sistem @brainfact
Syaraf
11 Sistem @s_reproduksi
Reproduksi
12 Sistem @excretionsystem
Eksresi
13 Sistem Imun @sistemimoen
14 Sistem @biologger16
Gerak

Berdasarkan tabel diatas, terlihat bahwa 14 kelompok (93%) telah mampu mengembangkan media
pembelajaran dengan menggunakan media sosial twitter.

Tabel 5. Media Pembelajaran yang dikembangkan Mahasiswa Menggunakan Instagram


No Materi Instagram
1 Animalia @animaliakingdomI
2 Protista @Protista_4a
3 Virus @virology_4a
4 Jamur @mikology_bio

Copyright © 2018| Seminar Nasional Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan | UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

99
Seminar Nasional Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, 9 Mei 2018
“Literasi Digital dalam Agama dan Sains untuk Mewujudkan Kecakapan Hidup Abad 21”

5 Bakteri @bacteribacteria
6 Keanekaraga @Wow_Biodiversity
man hayati
7 Dunia @duniatumbuhan
Tumbuhan
8 Sistem @biorespirasi
Pernapasan
9 Sistem @bio_digestion
Pencernaan
10 Sistem @brainfact
Syaraf
11 Sistem @s_reproduction_system
Reproduksi
12 Sistem @excretionsystem
Eksresi
13 Sistem Imun @sistemimoen
14 Sistem @biologger16
Gerak
15 Sistem @bioeduac
Peredaran
Darah
Berdasarkan tabel diatas, terlihat bahwa seluruh kelompok mahasiswa yang menjadi sampel
penelitian telah mampu mengembangkan media pembelajaran dengan menggunakan media sosial
instagram.

3. Tahap Penilaian
Pada penelitian ini penialian dilakukan oleh dosen pengampu matakuliah media dan
teknologi pembelajaran biologi. Beberapa hal yang dinilai adalah kelayakan isi, kebahasaaan,
penyajian, penggunaan, struktur navigasi, desain grafis, kemampuan akses, kecepatan akses, fungsi,
maintenabilitas, reusability, dan sharebility. Instrumen penilaian merupakan skala likert dengan
rentang nilai 1 sampai 5. Hasil penilaian dari evaluator memperlihatkan hasil bahwa untuk aspek
kelayakan isi dinilai baik oleh evaluator dengan nilai rata rata sebesar 3,21. Untuk aspek kebahasaan
memperoleh nilai rata rata sebesar 3,15 (baik), penyajian 3,18 (baik), penggunaan 3,07 (baik),
struktur navigasi 3,24 (baik), desain grafis 3,22 (baik), kemampuan akses 3,65 (baik), kecepatan
akses 3,6 (baik), fungsi 3,34 (baik), maintanibility 3,32 (baik), reusability 3,35 (baik) dan aspek
sharebility sebesar 3,42 (baik).
Apabila dilihat pada data diatas, terlihat bahwa kemampuan akses menjadi aspek yang
mendapatkan nilai yang tertinggi, sementara aspek penggunaan mendapatkan nilai terrendah.
Namun demikian tidak ada satupun aspek yang mendapatkan nilai kurang dari 3 (katagori baik).

Copyright © 2018| Seminar Nasional Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan | UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

100
Seminar Nasional Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, 9 Mei 2018
“Literasi Digital dalam Agama dan Sains untuk Mewujudkan Kecakapan Hidup Abad 21”

Dapat disimpulkan bahwa seluruh aspek yang dinilai oleh evaluator mendapatkan nilai
dalam katagori baik dan media yang dikembangkan dapat digunakan untuk keperluan pembelajaran
Biologi di SMA/MA.
Selanjutnya, apabila dibandingkan antar konsep, didapatkan hasil sebagai berikut: untuk
konsep sistem reproduksi didapatkan nilai rata rata sebesar 3,27 (baik), sistem eksresi 3,59 (baik),
keanekaragaman hayati 2,82 (baik), virus 3,37 (baik), plantae 3,6 (baik) sistem peredaran darah 3,45
(baik), animalia 2,9 (baik), protista 3,25 (baik), sistem pencernaan 3,66 (baik), sistem syaraf 3,32
(baik), sistem pernapasan 3,24 (baik), sistem gerak 3,6 (baik) dan sistem imun 3,22 (baik).
Dari data diatas, terlihat bahwa konsep sistem pencernaan mendapatkan nilai tetinggi
(3,66) dan konsep Animalia mendapatkan nilai terendah (2,9). Hal ini disebabkan karena Animalia
memiliki cakupan materi yang luas dan memerlukan banyak ragam animasi untuk menyajikannya.
Sehingga mahasiswa memiliki keterbatasan untuk menyajikannya dengan baik. Untuk konsep sistem
pencernaan, aspek tertinggi didapatkan pada aspek penyajian, kemampuan akses, kecepatan akses,
reusability dan sharebility dengan nilai masing masing 4 (sangat baik). Sedangkan untuk konsep
Animalia nilai tertinggi didapatkan pada aspek kecepatan akses dengan nilai 3,5 dan nilai terendah
pada aspek Reusability sebesar 2,5.
Pengembangan media pembelajaran biologi tidak terlepas dari karakterisstik konsep yang
ada dalam tiap tiap konsep. Untuk menyajikan dalam media pembelajaran dibutuhkan multimedia
yang dapat menghasilkan suatu informasi berupa gambar, suara, dan animasi sehingga peran
multimedia sangat membantu dalam mengalirkan informasi.

Penutup
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
a. Macam media sosial yang dipakai oleh mahasiswa dalam mengembangkan media
pembelajaran adalah : Instagram, Facebook, Blog dan Twitter
b. Konsep biologi yang dikembangkan mahasiswa terdiri dari 15 (lima belas) konsep biologi
yaitu: animalia, protista, virus, jamur, bakteri, keanekaragaman hayati, dunia tumbuhan,
sistem pernapasan, sistem pencernaan, sistem syaraf, sistem reproduksi, sistem eksresi,
sistem imunitas, sistem gerak dan sistem peredaran darah.
c. Kemampuan mengembangkan media pembelajaran mahasiswa termasuk dalam kategori
baik.
1) Produk akhir penelitian masih ada kekurangan, bagi peneliti yang ingin
mengembangkan media pembelajaran berbasis video tutorial dengan menggunakan
berbagai software yang ada
2) Perkuliahan dengan media sosial diharapkan dapat digunakan dalam mata kuliah
lainnya.
3) Media pembelajaran yang dikembangkan diharapkan lebih bervariasi, dengan
menggunakan teknologi terkini antara lain menggunakan audio book dan video book.

Daftar Pustaka
Ariesto Hadi Sutopo (2012), Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan. Yogyakarta.
Graha Ilmu.

Copyright © 2018| Seminar Nasional Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan | UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

101
Seminar Nasional Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, 9 Mei 2018
“Literasi Digital dalam Agama dan Sains untuk Mewujudkan Kecakapan Hidup Abad 21”

Azhar Arsyad (2003), Media Pembelajaran. Jakarta PT.Raja Grafindo Persada.


Bambang Warsita (2008). Tekhnologi Pembelajaran. Jakarta PT. Rineka Cipta.
Basyiruddin Usman, Asnawir, 2002, Media Pembelajaran, Jakarta : Ciputat Pers.
Borg and Gall (1983), Educational Reseach, An Introduction. New York and London, Longman
Inc.
Chaeruman. (2008). Mengembangkan Sistem Pembelajaran dengan Model ADDIE. Jakarta: PT
Remaja Rosdakarya
Gay, L.R. (1991). Educational Evaluation and Measurement: Competencies for Analysis and
Application. Second edition. New York: Macmillan Publishing Company.
Horton, W. (2012). E-Learning by Design. USA: Pfeiffer
Lukman, E. (2015, January 21). The latest numbers on web, mobile, and social media in Indonesia
(INFOGRAPHIC) . Retrieved from TECHINASIA:
https://www.techinasia.com/indonesia-web-mobile-data-start-2015
Oemar Hamalik, 1989, Media Pendidikan, Bandung : Citra Aditya
Rusman,dkk., Pembelajaran Berbasis TIK (2012). Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.
Sugiyono, (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D . Bandung: Alfabeta
Sukmadinata, Nana Syaodih. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya

Copyright © 2018| Seminar Nasional Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan | UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

102

Anda mungkin juga menyukai