Anda di halaman 1dari 7

Eges, Pengaruh Pemahaman Konsep IPA Melalui Pendekatan Diskoveri Terbimbing 1

Pengaruh Pemahaman Konsep IPA Melalui Pendekatan Discovery Terbimbing


Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Wringinagung 1 Kecamatan Jombang
Kabupaten Jember

Eges Triwahyuni

Program Studi PG Anak Usia Dini


IKIP PGRI JEMBER

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemahaman konsep IPA


melalui pendekatan diskoveri terbimbing Terhadap hasil belajar siswa kelas V
SDN Wringinagung 1 Kecamatan Jombang Kabupaten Jember. Jenis penelitian
yang dilakukan adalah penelitian eksperimen dengan bentuk pretest-postest
control group design. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data
adalah Observasi, dokumentasi dan tes. Tes berupa soal-soal hasil belajar yang
telah melalui uji validitas menggunakan Product moment dan uji reliabilitas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelas eksperimen ada peningkatan sebesar
87.3% dan nilai rata-rata postest kelas kontrol juga mengalami peningkatan
sebesar 5.3%. Kemudian dari hasil uji t test ditemukan nilai rata-rata keaktifan
belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi yaitu 83,75%, kelas kontrol yaitu
75,09%, sedangkan dari hasil pengamatan dan persentase respon siswa kelas
eksperimen rata-rata yaitu 70,70%, kelas kontrol rata-rata yaitu 60,82%.

Kata kunci: discovery terbimbing, learning by doing, IPA sekolah dasar.

Pendahuluan rendah. Dari hasil pembelajaran tentang materi


IPA merupakan serangkaian ilmu cara hewan menyesuaikan diri dengan
pengetahuan yang berhubungan langsung lingkungan, hanya 25% siswa yang mendapat
dengan kehidupan manusia dan alam semesta. nilai di atas 65. Sementara untuk nilai rata-rata
Dalam IPA terdapat sekumpulan pengetahuan kelas hanya mencapai 55,17. Nilai ini masih
berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau jauh di bawah standar kelulusan yang
prinsip dan bahkan merupakan suatu proses seharusnya, yaitu 65. (Hasil survey penulis
penemuan yang masih harus digali oleh 2016)
manusia. Dalam kurikulum tingkat satuan Kenyataan di atas terjadi di SDN
pendidikan (2006: 46) dijelaskan bahwa IPA Wringinagung 1 kecamatan Jombang
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk kabupaten Jember, khususnya pada siswa kelas
memenuhi kebutuhan manusia melalui V. Dalam kegiatan pembelajaran, sebenarnya
pemecahan masalah-masalah yang dapat guru sudah berupaya untuk menggunakan
diidentifikasikan. strategi yang dapat menarik perhatian siswa.
Pendidikan IPA harus berorientasi pada Akan tetapi, upaya tersebut belum sesuai
pengembangan kemampuan berpikir dan dengan apa yang menjadi tujuan guru, yaitu
berkomunikasi, penanaman nilai-nilai etika meningkatnya hasil belajar siswa. Siswa masih
dan estetika, dan pengembangan sikap belum memahami konsep IPA dengan baik.
kemandirian, ketelitian, kritis serta Bertolak dari kenyataan ini, penulis mencoba
bertanggung jawab. Namun kenyataan di menawarkan kerja sama untuk melaksanakan
lapangan menunjukkan bahwa pembelajaran pembelajaran yang inovatif kepada guru kelas
IPA masih dianggap sebagai hal yang sulit, V, sehingga pembelajaran menjadi lebih
baik itu oleh guru maupun siswa. Hal ini bermakna bagi siswa. Salah satunya yaitu
terbukti dari hasil belajar IPA yang masih dengan menerapkan pendekatan diskoveri
2 INOVASI, Volume XIX, Nomor 1, Januari 2017

terbimbing (penemuan terbimbing) dalam dan (3) sikap ilmiah, misalnya rasa ingin tahu,
kegiatan pembelajaran. Dalam pendekatan hati-hati, obyektif dan jujur (Bundu, 2006: 11).
diskoveri terbimbing siswa diarahkan untuk 2.2. Hakikat Pembelajaran IPA di Sekolah
mendapatkan suatu kesimpulan dari Dasar
serangkaian aktifitas yang dilakukan, sehingga Bidang studi IPA adalah program untuk
seolah-olah siswa menemukan sendiri menanamkan dan mengembangkan
pengetahuan tersebut (Asy’ari, 2006: 51). pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai
Pembelajaran seperti ini sesuai dengan amanat ilmiah pada peserta didik serta rasa mencintai
pembelajaran IPA yang dirumuskan dalam dan menghargai kebesaran Tuhan Yang Maha
kurikulum tingkat satuan pendidikan, Esa beserta ciptaan-Nya (Samatowa, 2006:
Depdiknas, 2006 yang berbunyi 102). Menurut Blough, et al (dalam Samatowa,
Pembelajaran IPA sebaiknya 2006: 147), pembelajaran IPA di sekolah dasar
dilaksanakan secara inkuiri ilmiah perlu didasarkan pada pengalaman untuk
(scientific inquiry) untuk menumbuhkan membantu siswa belajar IPA,
kemampuan berpikir, bekerja dan mendeskripsikan, dan menjelaskan hasil kerja
bersikap ilmiah serta dan prosedurnya. Tujuan pembelajaran IPA
mengkomunikasikannya sebagai aspek adalah membantu siswa memperoleh ide,
penting kecakapan hidup. Oleh karena pemahaman, dan keterampilan (life skill)
itu, pembelajaran IPA di SD/MI esensial sebagai warga negara. Life skill
menekankan pada pemberian esensial yang perlu dimiliki siswa adalah
pengalaman belajar secara langsung kemampuan menggunakan alat tertentu,
melalui penggunaan dan pengembangan kemampuan mengamati benda dan lingkungan
keterampilan proses dan sikap ilmiah. sekitarnya, kemampuan mendengarkan,
Pembelajaran dengan pendekatan kemampuan berkomunikasi secara efektif,
diskoveri terbimbing merupakan pembelajaran menanggapi dan memecahkan masalah secara
yang banyak melibatkan siswa dalam kegiatan efektif.
belajar mengajar. Dalam pembelajaran ini, Pengertian IPA
siswa dapat belajar melalui pengalaman KTSP 2006 (2006: 46) menjelaskan
langsung (Learning by doing) sehingga dapat bahwa Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
memperkuat daya ingat siswa. Penelitian ini berhubungan dengan cara mencari tahu
bertujuan untuk menguji kesesuaian penerapan tentang alam secara sistematis, sehingga IPA
pendekatan diskoveri terbimbing dalam upaya bukan hanya penguasaan kumpulan
meningkatkan mutu pembelajaran IPA. pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-
Melalui penelitian ini diharapkan pendekatan konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga
diskoveri terbimbing mampu mengatasi merupakan suatu proses penemuan.
permasalahan rendahnya pemahaman siswa Sebagaimana kita ketahui, dalam pembelajaran
terhadap konsep IPA. IPA ditandai dengan adanya proses, produk,
dan sikap ilmiah. Keberhasilan kegiatan
Kajian Pustaka pembelajaran dapat diketahui salah satunya
Hakikat IPA dari pemahaman siswa terhadap konsep IPA.
Ilmu pengetahuan alam (IPA) atau biasa Konsep baru yang diterima oleh siswa harus
disebut juga dengan sains merupakan berhubungan dengan konsep yang telah
terjemahan dari kata-kata bahasa Inggris, yaitu diperoleh siswa sebelumnya. Guru harus
natural science. Menurut Hendro Darmojo mampu mengembangkan materi pelajaran
(dalam Samatowa, Usman, 2006: 2), IPA yang berhubungan dengan konsep yang telah
membahas tentang gejala-gejala alam yang dipahami siswa sebelumnya. Hal ini untuk
disusun secara sistematis yang didasarkan memudahkan siswa dalam memahami materi
pada hasil percobaan dan pengamatan yang pelajaran yang baru didapatnya.
dilakukan oleh manusia. Terdapat tiga Pengertian Konsep dan Dimensi Konsep
komponen penting dalam IPA, yaitu: (1) Dahar, RW (1989: 79) menyatakan
produk ilmiah, misalnya prinsip, konsep, bahwa konsep-konsep merupakan dasar bagi
hukum, dan teori, (2) proses ilmiah, misalnya proses-proses mental yang lebih tinggi untuk
mengamati, mengklasifikasikan, memprediksi, merumuskan prinsip-prinsip dan generalisasi-
merancang, dan melaksanakan eksperimen, generalisasi. Untuk memecahkan masalah,
seorang siswa harus mengetahui aturan-aturan
Eges, Pengaruh Pemahaman Konsep IPA Melalui Pendekatan Diskoveri Terbimbing 3

yang relevan, dan aturan-aturan ini didasarkan memuji dan membesarkan hati siswa yang
pada konsep-konsep yang diperolehnya. bergiat dalam proses penemuan, dan
Konsep IPA berdasarkan bentuknya dapat membantu siswa merumuskan prinsip-prinsip
dibagi menjadi tiga, yaitu klasifikasi, dan generalisasi atas hasil temuannya.
berkorelasi, dan teoretis. Sedangkan (Suryosubroto, 1999).
berdasarkan tingkatannya, konsep IPA dibagi
menjadi dua, yaitu: konkret dan abstrak. Metode Penelitian
Pemahaman konsep IPA Penelitian ini menggunakan metode
Pada umumnya hasil belajar dapat eksperimen yang melibatkan dua kelompok,
dikelompokkan menjadi tiga ranah, yaitu: yaitu satu kelompok eksperimen dan satu
ranah kognitif, psikomotor dan afektif. kelompok kontrol. Kelompok eksperimen
Pemahaman sebagai salah satu indikator diberikan perlakuan pengaruh pemahaman
proses pembelajaran berada pada aspek konsep IPA melalui pendekatan diskoveri
kognitif. Dengan merujuk pada tulisan Gulo terbimbing Terhadap hasil belajar siswa kelas
(dalam Sudraja, 2008) dapat dijelaskan bahwa V SDN Wringinagung 1 Kecamatan Jombang
pemahaman merupakan kegiatan mental Kabupaten Jember. Kelompok kontrol
intelektual yang mengorganisasikan materi diberikan perlakuan pembelajaran
yang telah diketahui. Pemahaman konsep IPA konvensional dengan metode ceramah dan
berarti suatu proses mental intelektual untuk Tanya jawab pada mata pelajaran IPA.
mengakomodasikan konsep IPA yang baru Dalam penelitian ini, peneliti
diterima dan diasimilasikan dengan berkolaborasi dengan guru bidang studi IPA.
pengetahuan yang telah ada sehingga Kehadiran penulis mutlak diperlukan dalam
membentuk struktur kognitif yang baru. Siswa keseluruhan kegiatan penelitian. Peneliti
dikatakan paham apabila indikator-indikator berkerja sama dengan guru bidang studi untuk
pemahaman tercapai. mencari permasalahan yang muncul dalam
Pengertian Diskoveri Terbimbing kegiatan pembelajaran kemudian bersama-
Asy’ari (2006:51) menyatakan sama mencari alternatif pemecahannya. Lokasi
pendekatan diskoveri (penemuan) terbimbing penelitian ini adalah bertempat di SDN
merupakan pendekatan dimana siswa Wringinagung 1 kecamatan Jombang
diarahkan untuk mendapatkan suatu kabupaten Jember. Sedangkan sebagai objek
kesimpulan dari serangkaian aktivitas yang penelitian ini adalah siswa kelas V dengan
dilakukan sehingga siswa seolah-olah jumlah 29 siswa. Jenis data yang diperoleh
menemukan sendiri pengetahuan tersebut. dalam penelitian ini meliputi: data
Dengan pendekatan ini, siswa dihadapkan keterlaksanaan pendekatan diskoveri
kepada situasi dimana ia bebas menyelidiki terbimbing, data aktivitas siswa, data
dan menarik kesimpulan. pemahaman konsep IPA, dan data peningkatan
Pembelajaran melalui penemuan pemahaman konsep IPA.
terbimbing mengikuti langkah-langkah Metode Pengumpulan Data
berikut, yaitu: identifikasi kebutuhan siswa, Penelitian ini menggunakan metode
seleksi pendahuluan terhadap prinsip-prinsip, Teknik pengumpulan data yang digunakan
pengertian konsep dan generalisasi yang akan dalam penelitian ini adalah melalui observasi,
dipelajari, seleksi bahan dan problema/tugas- tes dan dokumentasi. Metode tes ini digunakan
tugas, membantu memperjelas tugas/problema oleh peneliti untuk mengetahui hasil belajar
yang akan dipelajari dan peranan masing- siswa setelah dilakukan proses pembelajaran,
masing siswa, mempersiapkan setting kelas yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan
dan alat-alat yang diperlukan, mengecek psikomotor.
pemahaman siswa terhadap masalah yang akan Analisis Data
dipecahkan dan tugas-tugas siswa, memberi Adapun langkah-langkah analisis data
kesempatan pada siswa untuk melakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
penemuan, membantu siswa dengan 1. Uji Prasyarat
informasi/data, jika diperlukan oleh siswa, Uji prasyarat digunakan untuk
mempimpin analisis sendiri (self analysis) memenuhi persyaratan yang harus ada
dengan pertanyaan yang mengarahkan dan sebelum melakukan uji statistik mengenai
mengidentifikasi proses, merangsang rataan. Uji yang dilakukan adalah uji
terjadinya interaksi antar siswa dengan siswa, normalitas dan uji homogenitas.
4 INOVASI, Volume XIX, Nomor 1, Januari 2017

a. Uji Normalitas Instrumen Penelitian


Uji normalitas digunakan untuk Adapun instrumen yang digunakan
mengetahui apakah sampel untuk dalam penelitian ini adalah dengan
menentukan hipotesis berasal dari menggunakan tes dan dokumen. Melalui tes
populasi yang terdistribusi normal atau diharapkan dapat dikumpulkan data hasil
tidak. Untuk mengetahui suatu data belajar IPA siswa kelas V SDN Wringinagung
berdistribusi normal, dengan metode 01 Kecamatan Jombang Kabupaten Jember
kolmogorov-Smirnov, dengan ketentuan setelah menempuh proses belajar mengajar
jika nilai asymp.sig lebih besari dari dengan menggunakan pendekatan diskoveri
0,05 maka data berdistribusi normal. terbimbing dan menggunakan pembelajaran
Adapun hasil perhitungan uji normalitas konvensional (ceramah, Tanya jawab).
sebagai berikut: Dari hasil perhitungan
dengan metode Kolmogorov Smirnov Hasil dan Pembahasan
kedua kelompok data memiliki nilai Pada bab ini akan dibahas tentang
asymp.sig lebih besar dari 0,05, analisis hasil penelitian yang dikaitkan dengan
sehingga dapat disimpulkan data tujuan penelitian sebagaimana yang telah
berdistribusi normal. dikemukakan pada bab sebelumnya, maka
b. Uji Homogenitas pada bab ini dapat diuraikan penjelasan
Uji homogenitas digunakan untuk diantaranya sebagai berikut: A. Uji Hipotesis,
menguji apakah populasi yang dan B. Peningkatan. Deskripsi data yang
diperbandingkan mempunyai variansi- disajikan berupa data yang diperoleh dari hasil
variansi yang sama/tidak” (Budiyono, tes materi dengan pengaruh pemahaman
2004:175). Homogenitas suatu populasi konsep IPA melalui pendekatan diskoveri
adalah syarat untuk melakukan terbimbing Terhadap hasil belajar siswa kelas
pengujian statistik. Untuk mengetahui V SDN Wringinagung 1 Kecamatan Jombang
suatu data bersifat homogen, dapat Kabupaten Jember.
diketahui dengan uji F Levene test, Penghitungan data dilakukan dengan
dengan membandingkan nilai sig. (p) F program komputer Statistical Program For
hitung dari varians jika nilai lebih besar Social Science (SPSS) for windows
dari 0,05 maka data homogen. Adapun evaluations 20.0. Pada uji data yang
hasil perhitungan uji F uji levene test, dilakukan, uji statistik melalui komputer maka
sebagai berikut: Dari hasil perhitungan akan berhubungan dengan nilai p (pvalue).
dengan uji F diketahui bahwa nilai sig. Nilai p ini digunakan untuk keputusan uji
lebih besar dari 0.05 sehingga statistik dengan cara membandingkan nilai p
disimpulkan data bersifat homogen. dengan α (alpha). Adapun hal-hal yang hendak
2. Uji hipotesis. disajikan dalam bab ini meliputi :
Dalam buku metodologi penelitian 1. Distribusi hasil tes materi dengan konsep
pendidikan dijelaskan bahwa dalam setiap IPA melalui pendekatan diskoveri
penelitian, disamping perlu menggunakan terbimbing Terhadap hasil belajar siswa
metode penelitian yang tepat, juga memilih kelas V SDN Wringinagung 1
teknik dan alat pengumpul data yang relevan. Kecamatan Jombang Kabupaten
Penggunaan teknik dan pengumpul data yang Jember.
tepat, memungkinkan diperolehnya data yang
obyektif dan akurat (Martono, 2000:158).

( Uji Statistik Deskriptive )

Variabel Rerata Stndard Deviasi (SD) Terendah-Tertinggi


Pre-test 69,42 8,72 55-90
Eksperimen
Post-test 85,71 8,75 70-100
Pre-test 68,18 7,68 50-80
Kontrol
Post-test 68,93 6,70 55-80
Sumber : Analisis data primer (2016)
Tabel 1. Distribusi Hasil Tes Materi IPA pada kelompok eksperimen dan Kelompok Kontrol
Eges, Pengaruh Pemahaman Konsep IPA Melalui Pendekatan Diskoveri Terbimbing 5

Hasil belajar pre-test dan post-tes kelas Hasil belajar pre-test dan post-tes kelas
eksperimen mengalami peningkatan. Nilai kontrol yang menggunakan pendekatan
Siswa terendah mengalami peningkatan, konvensional (ceramah) terhadap pemahaman
setelah guru menerapkan pendekatan diskoveri konsep IPA tidak mengalami peningkatan, Hal
terbimbing di kelas V ada peningkatan ini karena siswa di kelas tidak termotivasi
signifikan nilai terendah siswa meningkat untuk melakukan ujicoba. Metode ceramah
menjadi 19,5%, dan nilai tertinggi siswa kelas merupakan metode pembelajaran konvensional
V mengalami peningkatan 10%. Oleh karena dan siswa akan merasa bosan untuk menerima
itu pemahaman konsep IPA dengan penerapan materi yang hanya berasal dari satu sumber.
pendekatan diskoveri terbimbing yang Dengan hasil penerapan diskoveri terbimbing
dilakukan guru kelas bisa memacu pola belajar menunjukkan hasil yang lebih baik
siswa menjadi lebih aktif dan kreatif, sehingga dibandingkan dengan pendekatan secara
siswa mampu melakukan ujicoba dengan konvensional (ceramah). Hal ini sejalan
penemuan-penemuan baru baik dikelas dengan penelitian oleh Khamdun (2010) yang
maupun diluar kelas. berjudul Peningkatan Hasil Belajar IPA
Di kelas eksperimen dari siswa 29 yang Melalui Inkuiri Terbimbing Pada Siswa SDN 1
mendapatkan nilai 55 ada 16 anak, nilai 60 ada Ngembalrejo Bae Kudus dengan hasil yang
2 anak, nilai 65 ada 2 anak, nilai 70 ada 5 sama mengalami peningkatan yang signifikan.
anak, setelah guru menerapkan pendekatan Hasil penelitian Shen (2007) yang berjudul
diskoveri terbimbing di kelas V ada Pembelajaran Penemuan Terbimbing IPA di
peningkatan signifikan dari siswa 29 yang SD untuk meningkatkan hasil belajar ditinjau
mendapatkan nilai 55 ada 5 anak meningkat dari Kemandirian Siswa dengan hasil yang
11%, nilai 60 ada 2 anak meningkat 0%, nilai sama mengalami peningkatan yang signifikan.
65 ada 2 anak meningkat menjadi 0%, nilai 70 2. Hasil tes Materi dengan konsep IPA
ada 7 anak meningkat 2%, nilai 80 ada 4 anak melalui pendekatan diskoveri
meningkat 4%, nilai 90 ada 5 anak meningkat terbimbing Terhadap hasil belajar siswa
5%, nilai 100 ada 5 anak meningkat 5% kelas V SDN Wringinagung 1
Kecamatan Jombang Kabupaten Jember

Selisih Rerata
Uraian Peningkatan (%)
(Post-Pre test)
Pre-test
Eksperimen 16.286 23.457 %
Post-test
Pre-test
Kontrol 0.714 1.048 %
Post-test

Pada hasil tes materi dengan konsep terbimbing yang dilakukan oleh guru kelas
IPA melalui pendekatan diskoveri terbimbing dapat memacu pola belajar siswa menjadi
Terhadap hasil belajar siswa kelas V kelompok lebih aktif dan kreatif, sehingga ketika siswa
eksperimen jelas terlihat ada peningkatan melakukan tes materi mampu mengerjakan
sebesar 23.45% , begitu juga untuk hasil tes dengan maksimal. Penggunaan metode
materi dengan konsep IPA melalui pendekatan diskoveri terbimbing oleh guru kelas dalam
diskoveri terbimbing Terhadap hasil belajar menjelaskan konsep IPA terhadap siswa amat
siswa kelas V kelompok kontrol juga penting, terbukti dengan metode ini ternyata
mengalami peningkatan sebesar 1.048%. pemahaman siswa tentang konsep IPA
Sehingga diketahui pada kelompok meningkat bermakna.
eksperimen, terhadap hasil tes materi dengan 3. Hasil Pengamatan Keaktifan Belajar
konsep IPA melalui pendekatan diskoveri Siswa
terbimbing Terhadap hasil belajar siswa kelas Keaktifan belajar siswa adalah kegiatan
V berpengaruh signifikan. Hal ini siswa selama proses pembelajaran berlangsung
menunjukkan bahwa pemahaman konsep IPA melalui pengamatan di kelas eksperimen dari
dengan penerapan pendekatan diskoveri 29 siswa ada 10 anak yang sungguh-sungguh
6 INOVASI, Volume XIX, Nomor 1, Januari 2017

selama pembelajaran setelah menerapkan Daftar Pustaka


pendekatan diskoveri terbimbing ada Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu
peningkatan menjadi 25 siswa sehingga Pendekatan Praktik (Edisi Revisi).
prosentase meningkat 15%, dari 29 siswa ada Jakarta: Rineka Cipta
12 anak yang mampu dalam mengerjakan Asy’ari, Muslichach. 2006. Penerapan
tugas dan mengkomunikasikan hasil Pendekatan Sains Teknologi
pekerjaannya setelah menerapkan pendekatan Masyarakat dalam Pembelajaran Sains
diskoveri terbimbing ada peningkatan menjadi di Sekolah Dasar. Jakarta: Depdikbud
25 anak sehingga prosentase meningkat 13% , Dirjen Dikti.
dari 29 siswa ada 10 keaktifan siswa Azwar, Saifuddin. 2012. Reliabilitas dan
berdiskusi serta keaktifan siswa dalam Validitas. Edisi 4. Yogyakarta: Pustaka
menjawab atau menanggapi pertanyaan setelah Pelajar
menerapkan pendekatan diskoveri terbimbing Bundu, Patta. 2006. Penilaian Keterampilan
ada peningkatan menjadi 20 siswa sehingga Proses dan Sikap Ilmiah dalam
prosentase meningkat 10%, sehingga keaktifan Pembelajaran Sains Sekolah Dasar.
belajar siswa ada peningkatan sebesar 38%. Jakarta: Depdiknas Dirjen Dikti.
Oleh karena itu pemahaman konsep IPA Dahar. RW. 1989. Teori-teori Belajar. Jakarta:
dengan penerapan pendekatan diskoveri Penerbit Erlangga
terbimbing yang dilakukan guru kelas dapat Holil, Anwar. 2008. Menjadi Manusia
memacu pola belajar siswa menjadi lebih aktif Pembelajar, (Online), (http://anwarholil.
dan kreatif, sehingga penerapan pendekatan blogspot.com/2008_04_01_archive.html
diskoveri terbimbing mampu mengondisikan , diakses tanggal 13 Oktober 2008).
kelas yang menyenangkan dan kondusif. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
2013. Tema 1 Indahnya Kebersaan:
Simpulan Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013.
Dari pembahasan sebelumnya dapat Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
ditarik suatu kesimpulan sebagai berikut: Kebudayaan.
Dengan pemahaman konsep IPA melalui Khamdun.2010. Peningkatan Hasil Belajar
pendekatan diskoveri terbimbing hasil belajar IPA Melalui Inkuiri Terbimbing Pada
pre-test dan post-tes kelas eksperimen Siswa SDN 1 Ngembalrejo Bae Kudus.
mengalami peningkatan. Nilai terendah siswa Tesis. Universitas Muria Kudus.
kelas V mengalami peningkatan sebesar Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. 2006.
19,5%, dan nilai tertinggi mengalami Jakarta: Depdiknas
peningkatan 10%. Pendekatan diskoveri Shen, Min Ma. 2007. Pembelajaran Penemuan
terbimbing sangat mempengaruhi keaktifan Terbimbing IPA d SD untuk
siswa kelas V yang ditunjukkan dengan meningkatkan hasil belajar ditinjau dari
kesungguhan siswa selama pembelajaran Kemandirian Siswa. Tesis. Universitas
meningkat 15%, kecakapan siswa dalam Sebelas Maret Surakarta.
mengerjakan tugas dan mengkomunikasikan Samatowa, Usman. 2006. Bagaimana
hasil pekerjaannya meningkat 13%, serta Membelajarkan IPA di Sekolah Dasar.
keaktifan siswa berdiskusi serta keaktifan Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti.
siswa dalam menjawab dan menanggapi Slavin, Robert. E. 2011. Educational
pertanyaan meningkat 10%. Dengan demikian Psychology Theory and Practice. Edisi
keaktifan belajar siswa ada peningkatan Bahasa Indonesia. Marianto Samosir
sebesar 38%. Dengan demikian pemahaman (penerjemah). Jakarta
konsep IPA dengan penerapan pendekatan Sudrajat, Akhmad. 2008. Taksonomi Perilaku
diskoveri terbimbing yang dilakukan guru Individu, (Online), (http://akhmad-
kelas dapat memacu pola belajar siswa sudrajad.wordpress.com/2008/01/30/tak
menjadi lebih aktif dan kreatif, sehingga sonomi-perilaku-individu/, diakses
kondisi kelas menyenangkan dan kondusif. tanggal 23 Nopember 2008).
Suryosubroto. B. 1999. Proses Belajar
Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT.
Rineka Cipta
Universitas Negeri Malang. 2000. Pedoman
Penulisan Karya Ilmiah. (Edisi
Eges, Pengaruh Pemahaman Konsep IPA Melalui Pendekatan Diskoveri Terbimbing 7

keempat). Malang: Universitas Negeri wordpress.com/pendekatan-inquiry-dan-


Malang. diskoveri/, diakses 13 Oktober 2008).
Yuliani, R.E. 2008. Pendekatan Inquiry dan
Diskoveri, (Online), (http://refi07.

Anda mungkin juga menyukai