Membuat Kelompok
Pada situasi tertentu kita membutuhkan kerja kelompok agar diskusi dapat berlangsung lebih baik.
Situasi yang dimaksud adalah sebagai berikut.
Bila kebanyakan ibu terlihat malu atau tidak berani bicara, maka kita bisa meminta mereka
membuat pasangan atau kelompok kecil. Dalam pasangan atau kelompok, ibu-ibu akan merasa
lebih nyaman untuk bicara. Sehabis berdiskusi bersama pasangan atau dalam kelompok, minta
wakil-wakil (pasangan/ kelompok) menyampaikan hasil
diskusi.
Bila ada ibu-ibu yang dominan yang membuat ibu-ibu lain
diam, maka kita pun bisa meminta ibu-ibu untuk
berpasangan atau berkelompok.
Bila ada banyak atau beberapa topik yang ingin didiskusikan,
sementara waktunya terbatas, maka kita pun bisa meminta
ibu-ibu membuat kelompok. Kemudian, masing-masing
kelompok membahasa topik tertentu.
Dalam membuat kelompok, motivator dan kader perlu menghindari cara menujuk-nunjuk.
Beberapa cara yang bisa digunakan adalah sbb.
Berhitung. Minta ibu-ibu berhitung 1-2-3 dst (sesuai dengan jumah kelompok yang diharapkan)
atau berhitung menggunakan bahasa daerah yang mereka kuasai atau bisa juga dengan kata-
kata atau nama-nama (cis-kacang-buncis, papaya-pisang-jambu, dono-kasino-indro-wow!).
Setelah masing-masing ibu tahu kelompoknya, arahkan tunjukkan posisi di mana satu kelompok
harus duduk atau berdiri.
Berbaris lalu berkumpul. Bila ibu-ibu duduknya kurang rapih sehingga sulit untuk langsung
berhitung, maka sampaikan petunjuk bahwa ibu-ibu harus membuat 1 baris memanjang
berdasarkan urutan usia (pada kesempatan berikutnya bisa juga berdasarkan tinggi badan,
jumlah anak, ukuran sepatu dan lain-lain). Setelah itu mereka bisa berhitung atau menyebut
kata-kata tertentu untuk membuat kelompok (lihat bagian berhitung di atas).
2
d) Segera setalah motivator atau kader menyebut kata kunci, ibu-ibu harus segera membentuk
kelompok dengan jumlah anggota sesuai kata kunci
e) Dia/mereka yang salah berkelompok/ tidak membentuk kelompok yang benar diminta
untuk memberi-aba-aba bergantian.
f) Ulang beberapa kali agar menyenangkan, maksimal 4 kali. Pengelompokkan terakhir adalah
kelompok anggota yang akan bekerjasama untuk suatu urusan.
3
4
5
6
9. Memimpin Permainan
Dalam BSA, motivator atau kader perlu menjalankan permainan-permainan yang dapat memecah
kebekuan, membunuh kebosanan, mengumpulkan enerji, dan membuat suasana riang gembira.
a) Kata-kata penyemangat
MEMBUAT YEL-YEL
Buka keran kreativitas
Tiru lagu, kalimat atau kata-kata populer
Tambahkan dengan gerakan supaya kuat/ hidup
7
• Minta semua anggota secara rahasia menyiapkan 3 informasi tentang dirinya atau anaknya.
Dua adalah informasi yang salah dan satu adalah informasi yang betul.
• Minta satu anggota berdiri dan menyampaikan informasi itu ke forum. Selesai menyampaikan
satu informasi, motivator atau kader bertanya: itu betul atau salah? Minta mereka bergerak ke
sisi kanan jika jawab benar dan ke sisi kiri tembok bila salah.Lalu, minta anggota yang
melempar informasi untuk mengklarifikasi jawaban.
• Karena keterbatasan waktu, tidak semua anggota bisa mendapat kesempatan menceritakan
rahasianya. Permainan dapat dilanjutkan dalam pertemuan selanjutnya.
RAGAM PERMAINAN
Permainan ada yang menojolkan sifat tertentu, yakni
1) Gerak fisik (Sebaiknya selalu ada di setiap pertemuan. Dimainkan di awal pertemuan).
2) Lagu/ menyanyi (Sebaiknya ada di setiap pertemuan. Dimainkan di tengah pertemuan).
3) Konsentrasi. (Dilakukan di tengah pertemuan).
4) Olah otak (Dimainkan di tengah pertemuan).
5) Kerja sama kelompok (Dimainkan di tengah atau akhir pertemuan).
8
loyo. Telur supaya kamu tumbuh tinggi….”. Tiba-tiba Ayah berkata, “Ibu, ibu, jangan lupa
belikan ayah rokok ya”. Ibu menjawab, “Ayah hari ini libur saja merokoknya. Mendingan kita
beli telur.”“Iya, betul itu, yah,” kata Ani.Anto yang tadi sedang nonton TV juga membetulkan,
“Setuju ayah.Kita belikan telur saja.Rokoknya besok lagi saja.” Ayah berpikir, “Yah, bolehlah.
Baiklah, kalau begitu kita semua hari ini makan telur dan ayah ga usah merokok.”.
• Motivator atau kadermeminta salah satu ibu melanjutkan cerita. Yang bercerita tidak perlu
menggerakkan pinggang.Fokus saja bercerita.
• Berikan kesempatan bercerita kepada 4-5 orang.
9
Marina-menari-di atas-menara
Keempat kata di atas harus diikuti dengan gerakan tertentu. Marina, tangan menunjuk ke diri.
Menari, tangan menari. Di atas, tangan ke atas. Menara, tangan membentuk segi tiga tinggi ke atas.
Lalu, motivator atau kader bernyanyi. Awalnya, sekali dua atau tiga kali dalam kalimat di atas:
marina-menari-di atas-menara. Ibu-ibu mengikuti nyanyian dengan ikut bernyanyi dan bergerak.
Setelah tiga kali, motivator atau kader dapat memodifikasi: di atas-di atas-menara-marina-marina,
marina-menari-menara-menara dan lain sebaiknya.
1 + 1 = 2 (angkat tangan kanan, buat jumlah dengan dua tangan, angkat tangan kiri sejajarkan
tangan, angkat dua tangan)
2 + 2 = 4 (angkat dua tangan kanan, buat jumlah dengan dua tangan, angkat dua tangan, sejajarkan
tangan, angkat kaki kanan)
4 + 4 = 8 (angkat kaki kanan, buat jumlah dengan dua tangan, angkat kaki kiri, sejajarkan tangan,
putar pinggang)
8 + 8 = 16 (putar pinggang, buat jumlah dengan dua tangan, putar pinggang, sejajarkan tangan,
loncat dan putar pinggang)
Kalau suka hati tepuk tangan, kalau suka hati tepuk tangan, kalau kau suka hati mari kita lakukan,
kalau kau suka hati tepuk tangan
Kalau suka hati tepuk paha, kalau suka hati tepuk paha, kalau kau suka hati mari kita lakukan, kalau
kau suka hati tepuk tangan
Kalau suka hati injak bumi, kalau suka hati injak bumi, kalau kau suka hati mari kita lakukan, kalau
kau suka hati injak bumi
Selanjutnya, motivator atau kader bisa mengganti kata hati dengan kata lainnya. Minta seorang ibu
memimpin permainan dengan kata lain (biar dia memikirkan. Bisa saja kata yang dimainkan adalah:
anak atau BSA atau ibadah atau lainnya).
10
Pada hari minggu, kuturut ayah ke kota
Naik delman istimewa, kududuk di muka
Kududuk samping pak kusir yang sedang bekerja
Mengendari kuda supaya baik jalannya
Hai, tuk tik tak tik tuk tik tak tik tuk tik tak tik tuk
tuk tik tak tik tuk tik tak suara sepatu kuda
Buat gerakan tangan yang berdari 8 ketukan. 7 ketukan untuk gerak, satu ketukan terakhir untuk
tepuk tangan.
Kubilang caka
Kubilang ceke
Kubilang ciki
Kubilang coko
....
Paragaraf pertama: Buat gerakan melangkah maju, balik badan (sambil melempar tangan)
Paragraf kedua: Buat gerakan loncat maju, loncat mundur, ke kiri dan ke kana
.....
Buat gerakan yang sesuai
2. Pastikan peserta dapat menyanyikan lagu di atas dan juga bisa membuat gerakan yang sesuai
(topi = pegang kepala, saya = menunjuk diri dengan dua tangan, bundar = membuat lingkaran
11
besar, kalau = tangan terbuka di depan pinggang, tidak = kedua tangan digerak-gerakan
menunjukkan tidak).
3. Setelah paham, minta peserta bernanyi dan bergerak, tapi tanpa menyebut kata topi. Setelah
itu, kaya saya dhilangkan dalam nyanyian. Setelah itu, tidak.
g) Bermain berkelompok
Regu tembak
Minta ibu-ibu berkelompok berisi tiga orang. Jelaskan bahwa kita akan bermain regu tembak.
Minta mereka berbanjar ke belakang. Yang di belakang tugasnya adalah mengisi (berteriak: isi).
Yang di tengah tugasnya adalah mengokang (berteriak: kokang). Yang di depan bertugas
menembak (berteriak: tembak sambil menunjukkan jarinya ke arah kelompok lain)
Kelompok yang ditunjuk harus bereaksi sama. Mulai dari isi-kokang-tembak (ke kelompok lain).
Kelompok yang mati adalah yang tidak bereaksi seperti aturan (diam atau anggota salah teriak).
Main Bola
Minta ibu-ibu membagi diri menjadi 3 kelompok dengan jumlah yang sama.
Minta setiap kelompok membuat 1 banjar panjang ke belakang dan kemudian berhitung (per
kelompok). Masing-masing anggota harus hapal nomornya. Motivator atau kader dapat
mengabsen beberapa kali agar mereka hapal.
Sampaikan bahwa kita akan bermain bola dan dalam permainan bola setiap orang memiliki
nomor. Bola akan bergerak sesuai nomor yang disebut. Bila diteriakkan gol, maka bola harus ke
dilempar cepat ke depan
Siapa yang gerakannya akurat dan paling cepat menggolkan, maka dia yang menang.
Motivator atau kader bertindak seperti komentator bola: priiit, wasit meniup peluit, tanda
pertandingan bola dimulai. Pemain nomor satu bergerak cepat, menendang bola ke pemain
nomor 7, pemain 7 menggocek bola, arahkan ke pemain nomor 2, pemain nomor 2 langsung
tendang ke 5, 5 ke 6, 6 ke 10....10 ke 2 dan gooooolll
12
13
14
15
16
17
18
19