Ditetapkan
Direktur
STANDAR TANGGAL TERBIT
01 Agustus 2017
PROSEDUR
OPERSIONAL
Ditetapkan
Direktur
STANDAR TANGGAL TERBIT
01 Agustus 2017
PROSEDUR
OPERSIONAL
dr. Deddy Bob P Sitohang
Pendaftaran pasien yang dirawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit RSU
PENGERTIAN Gran Theresia Herna.
Ditetapkan
Direktur
STANDAR TANGGAL TERBIT
01 Agustus 2017
PROSEDUR
OPERSIONAL
PENGERTIAN Penerimaan pasien yang dirawat Unit Gawat Darurat RSU Gran Theresia
Herna dan merupakan pemeriksaan rujukan
Ditetapkan
Direktur
STANDAR TANGGAL TERBIT
01 Agustus 2017
PROSEDUR
OPERSIONAL
dr. Deddy Bob P Sitohang
PROSEDUR 1. Hasil pemeriksaan yang sudah selesai diperiksa sesuai dengan jenis
tindakan yang diminta kemudian di print dan ditandatangi oleh Dokter
Penanggung Jawab Laboratorium
2. Hasil print out tersebut kemudian dibawa petugas administrasi untuk
dimasukkan kedalam amplop dan selanjutnya hasil tersebut diberikan
kepada pasien yang datang dengan menyerahkan bon pengambilan
hasil
3. Petugas menyesuaikan bon pengambilan dengan lembar hasil
pemeriksaan.
4. Petugas menyerahkan amplop yang berisi lembar hasil pemeriksaan
kepada pasien
5. Pasien menandatangani buku expedisi pengambilan hasil sesuai dengan
tanggal pengambilan.
Ditetapkan
Direktur
STANDAR TANGGAL TERBIT
01 Agustus 2017
PROSEDUR
OPERSIONAL
PENGERTIAN Penyampaian hasil Laboratorium Patologi Klinik oleh pasien rawat inap.
PROSEDUR 1. Print out hasil pemeriksaan yang sudah selesai diperiksa sesuai
dengan jenis tindakan yang diminta, ditandatangi oleh Dokter
penanggung jawab laboratorium.
2. Hasil print out tersebut kemudian dibawa petugas Analis untuk
selanjutnya hasil tersebut dikirim kemasing-masing ruangan.
3. Petugas menuliskan nama-nama hasil pasien di buku expedisi sesuai
dengan tanggal pengiriman dan nama perawat yang menerima hasil
di masing-masing ruangan.
Ditetapkan
Direktur
STANDAR TANGGAL TERBIT
01 Agustus 2017
PROSEDUR
OPERSIONAL
PENGERTIAN Penyampaian hasil Laboratorium Patologi Klinik oleh pasien Unit Gawat
Darurat
PROSEDUR 1. Print out hasil pemeriksaan yang sudah selesai diperiksa sesuai
dengan jenis tindakan yang diminta, ditandatangi oleh Dokter
Penanggung jawab laboratorium
2. Hasil print out tersebut kemudian dibawa petugas Analis untuk
selanjutnya hasil tersebut diserahkan ke petugas Unit Gawat Darurat.
3. Petugas menuliskan nama-nama hasil pasien di buku expedisi sesuai
dengan tanggal pengiriman dan nama perawat yang menerima hasil.
Ditetapkan
Direktur
STANDAR TANGGAL TERBIT
01 Agustus 2017
PROSEDUR
OPERSIONAL
PENGERTIAN Prosedur sampling pasien rawat jalan mulai dari pendaftaran sampai
sample di proses.
TUJUAN Untuk mengetahui prosedur sampling pasien rawat jalan.
Ditetapkan
Direktur
STANDAR TANGGAL TERBIT
01 Agustus 2017
PROSEDUR
OPERSIONAL
PENGERTIAN Prosedur sampel pasien rawat inap mulai dari pendaftaran sampai sample
di proses.
TUJUAN Untuk mengetahui prosedur sampling pasien rawat inap.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur No.084/RSUGTH/DIR/SK/VIII/2017 Tentang
kebijakan Pelayanan di Unit Laboratorium RSU Gran Theresia Herna.
Ditetapkan
Direktur
STANDAR
TANGGAL TERBIT
PROSEDUR
01 Agustus 2017
OPERSIONAL
dr. Deddy Bob P Sitohang
PENGERTIAN Prosedur pengambilan sampel pasien cito mulai dari pendaftaran sampai
sample di proses.
TUJUAN Untuk mengetahui prosedur sampling pasien cito.
Ditetapkan
Direktur
STANDAR TANGGAL TERBIT
01 Agustus 2017
PROSEDUR
OPERSIONAL
dr. Deddy Bob P Sitohang
PROSEDUR Apabila ditemukan hasil pemeriksaan yang masuk dalam “critical values”,
maka :
1. Analis pemeriksa melaporkan ke dokter Penanggung Jawab
Laboratorium Setelah disetujui oleh dokter penanggung jawab, maka
dilaporkan ke:
- 10 menit pertama kepada Perawat / Bidan di ruangan tempat
pasien di rawat
Bila tidak dapat dihubungi maka :
- 10 menit kedua kepada Perawat / Bidan di ruangan tempat pasien
di rawat
- 10 menit ketiga kepada Kapokja ruangan tempat pasien di rawat
Ditetapkan
Direktur
STANDAR TANGGAL TERBIT
01 Agustus 2017
PROSEDUR
OPERSIONAL
dr. Deddy Bob P Sitohang
PENGERTIAN Penerimaan spesimen yang berasal dari luar Rumah Sakit dan merupakan
pemeriksaan rujukan
PROSEDUR 1. Pada saat menerima spesimen dari luar maka dilakukan pengisian
ulang formulir permintaan pemeriksaan laboratorium pada blanko
permintaan yang ada di Unit Patologi Klinik RSUGTH berdasarkan
surat pengantar / permintaan yang menyertai spesimen tersebut.
2. Selanjutnya pemeriksaan laboratorium yang diminta di pindahkan ke
buku register untuk pemberian nomor urut terhadap spesimen yang
telah memenuhi persyaratan dan spesimen tersebut diproses di
laboratorium.
3. Hasil dikelompokkan menurut bon permintaan, distempel, serta
diserahkan ke petugas Registrasi oleh petugas Sampling untuk
dibagikan kepada pasien yang bersangkutan.
Ditetapkan
Direktur
STANDAR TANGGAL TERBIT
01 Agustus 2017
PROSEDUR
OPERSIONAL
dr. Deddy Bob P Sitohang
Ditetapkan
Direktur
STANDAR TANGGAL TERBIT
01 Agustus 2017
PROSEDUR
OPERSIONAL
dr. Deddy Bob P Sitohang
Ditetapkan
Direktur
STANDAR TANGGAL TERBIT
01 Agustus 2017
PROSEDUR
OPERSIONAL
dr. Deddy Bob P Sitohang
Ditetapkan
Direktur
STANDAR TANGGAL TERBIT
01 Agustus 2017
PROSEDUR
OPERSIONAL
dr. Deddy Bob P Sitohang
NO DOKUMEN HAL
NOMOR REVISI
RSUGTH/SPO/LAB/016/VIII/2017 16/1
00
Ditetapkan
Direktur
STANDAR TANGGAL TERBIT
01 Agustus 2017
PROSEDUR
OPERSIONAL
dr. Deddy Bob P Sitohang
PROSEDUR Pada pengambilan spesimen urin porsi tengah yang dilakukan oleh penderita
sendiri, sebelumnya harus diberikan penjelasan sebagai berikut :
1. Penderita harus mencuci tangan memakai sabun kemudian dikeringkan
dengan handuk
2. Tanggalkan pakaian dalam, lebarkan labia dengan satu tangan.
3. Bersihkan vulva menggunakan sabun dengan arah dari depan ke
belakang
4. Bilas dengan air hangat dan keringkan dengan kasa. Selama proses ini
berlangsung labia harus tetap terbuka lebar dan jari tangan jangan
menyentuh daerah yang akan dilewati urin
5. Keluarkan urin, aliran urin yang pertama keluar biarkan terbuang. Aliran
urin selanjutnya ditampung ke dalam wadah yang sudah disediakan
secukupnya. Hindari urin mengenai lapisan tepi wadah, pengumpulan
urin selesai sebelum aliran urin habis.
6. Wadah ditutup rapat dan segera dikirim ke laboratorium
HAL
NO DOKUMEN NOMOR REVISI
17/1
RSUGTH/SPO/LAB/017/VIII/2017 00
Ditetapkan
Direktur
STANDAR TANGGAL TERBIT
01 Agustus 2017
PROSEDUR
OPERSIONAL
dr. Deddy Bob P Sitohang
PROSEDUR Pada pengambilan spesimen urin porsi tengah yang dilakukan oleh
penderita sendiri, sebelumnya harus diberikan penjelasan sebagai berikut :
1. Penderita harus mencuci tangan memakai sabun
2. Jika tidak disunat tarik kulit preputium ke belakang. Keluarkan urin,
aliran yang pertama keluar biarkan terbuang, aliran urin selanjutnya
ditampung dalam wadah yang sudah disediakan secukupnya. Hindari
urin menegani lapisan tepi wadah. Pengumpulan urin selesai sebelum
aliran habis.
3. Wadah ditutup rapat dan segera dikirim ke laboratorium. Pada penderita
yang tidak mampu melakukan sendiri, hal ini dilakukan dengan bantuan
perawat.
UNIT TERKAIT
1. Unit Rawat Jalan
2. Unit Gawat Darurat
3. Unit Rawat Inap
4. ICU
5. Unit Kamar Bedah
CARA PENGAMBILAN BAHAN URIN
(URIN KATETER YANG SUDAH TERPASANG )
Ditetapkan
Direktur
STANDAR TANGGAL TERBIT
01 Agustus 2017
PROSEDUR
OPERSIONAL
dr. Deddy Bob P Sitohang
PROSEDUR 1. Lakukan desinfeksi dengan alkohol 70% pada bagian selang kateter
yang terbuat dari karet (jangan bagian yang terbuat dari plastik )
2. Biarkan kering kemudian aspirasi urin dengan menggunakan semprit 10
CC sebanyak kurang lebih 10 ml
3. Masukkan ke dalam wadah steril bertutup
4. Kirimkan segera ke laboratorium
5.
UNIT TERKAIT 1. Unit Rawat Jalan
2. Unit Gawat Darurat
3. Unit Rawat Inap
4. ICU
5. Unit Kamar Bedah
CARA PENGAMBILAN BAHAN URIN
( PADA BAYI DAN ANAK-ANAK )
Ditetapkan
Direktur
STANDAR TANGGAL TERBIT
01 Juni 201
PROSEDUR
OPERSIONAL
dr.Deddy Bob P Sitohang
PENGERTIAN
Tehnik pengambilan urinmerupakan tehnik untuk mendapatkan specimen urin
yang benar (representative)
TUJUAN Untuk mendapatkan urin yang tidak terkontaminasi
PROSEDUR 1. Penderita sebelumnya diberi minum untuk memudahkan buang air kecil
2. Bersihkan alat Genital seperti yang telah diterangkan di atas.
3. Pengambilan urin dilakukan dengan cara ;
Anak dipangku perawat. Pengaruhi anak untuk mengeluarkan urin,
tampung urin dalam wadah atau kantong plastik steril.
Bayi dipasang kantong penampung urin pada alat genital
Ditetapkan
Direktur
STANDAR TANGGAL TERBIT
01 Agustus 2017
PROSEDUR
OPERSIONAL
dr. Deddy Bob P Sitohang
PROSEDUR 1. Penderita diharuskan buang air kecil terlebih dahulu karena tinja
tidak boleh tercemar urin kemudian bilas dengan air dan keringkan
2. Instruksikan pada penderita untuk buang air besar langsung ke dalam
pot tinja sebesar ibu jari tangan (±) 5 gram
3. Tutup pot dengan rapat dan segera kirim ke laboratorium dalam 2
jam.
Ditetapkan
Direktur
STANDAR TANGGAL TERBIT
01 Agustus 2017
PROSEDUR
OPERSIONAL
dr. Deddy Bob P Sitohang
Ditetapkan
Direktur
STANDAR TANGGAL TERBIT
01 Agustus 2017
PROSEDUR
OPERSIONAL
NO DOKUMEN HAL
RSUGTH/SPO/LAB/023/VIII/2017 NOMOR REVISI
23/1
00
Ditetapkan
Direktur
STANDAR TANGGAL TERBIT
01 Agustus 2017
PROSEDUR
OPERSIONAL
Ditetapkan
Direktur
STANDAR
TANGGAL TERBIT
PROSEDUR
01 Agustus 2017
OPERSIONAL
PENGERTIAN Ditujukan pada bahan - bahan yang tidak dapat langsung diperiksa.
PROSEDUR 1. Spesimen yang akan disimpan telah memenuhi persyaratan yang telah di
tentukan.
2. Wadah spesimen diberi label nama, nomor dan dicantumkan jenis
pemeriksaannya.
3. Tempat penyimpanan harus sesuai dengan sampel maupun jenis
pemeriksaannya pada suhu 2 – 4º C.
4. Lama penyimpanan tergantung sampel, suhu atau jenis pemeriksaannya
Ditetapkan
Direktur
STANDAR TANGGAL TERBIT
01 Agustus 2017
PROSEDUR
OPERSIONAL
PENGERTIAN Ditujukan pada bahan - bahan yang tidak dapat diperiksa karena
keterbatasan sarana laboratorium.
Ditetapkan
Direktur
STANDAR TANGGAL TERBIT
01 Agustus 2017
PROSEDUR
OPERSIONAL
PENGERTIAN
Pengolahan sample merupakan kegiatan yang mencek apakah sample
yang dibutuhkan sudah diambil dan adanya tempat mengolah sample yang
ada sesuai dengan sample yang dibutuhkan (EDTA, serum, plasma, dll.)
TUJUAN
Untuk menyiapkan sample pemeriksaan sesuai yang dibutuhkan untuk
pemeriksaan tiap jenis.
PROSEDUR Sampel darah rutin diterima dari Unit Rawat Jalan dan dari Unit Rawat
Inap yang diambil petugas sampling
Sampel darah rutin :
- Cek identitas sesuai dengan lembaran pemeriksaan.
- Identitas harus sama dengan bon pemeriksaan.
- Cek volume sampel cukup atau tidak, bila tidak sesuai atau tidak
cukup maka tidak bisa dilakukan pemeriksaan.
- Cek keadaan sample apakah ada bekuan atau tidak, bila ada bekuan
maka harus dilakukan sampling ulang.
- Setelah siap sampel darah rutin kita cek dan sample sesuai dengan
identitas, volume sampel cukup dan tidak ada bekuan.
Sampel kita terima dan akan di proses selanjutnya.
Ditetapkan
Direktur
STANDAR TANGGAL TERBIT
01 Agustus 2017
PROSEDUR
OPERSIONAL
PENGERTIAN Pengolahan sample merupakan kegiatan yang mencek apakah sample yang
dibutuhkan sudah diambil dan adanya tempat mengolah sample yang ada
sesuai dengan sample yang dibutuhkan (EDTA, serum, plasma, dll. ).
Sampel darah beku diterima dari Unit Rawat Jalan yang diambil oleh
petugas sampling atau dari Unit Rawat Inap
PROSEDUR Sampel darah beku (kimia/ imunologi) :
- Cek identitas sesuai dengan lembaran pemeriksaan.
- Identitas harus sama dengan bon pemeriksaan.
- Cek volume sampel cukup atau tidak, bila tidak sesuai atau tidak cukup
maka tidak bisa dilakukan pemeriksaan.
- Setelah darah beku (kimia/ imunologi) beku maka untuk pemisahan
serum darah, sampel darah tersebut diputar dengan kecepatan 3.000
rpm selama 10 menit.
- Cek apakah sampel tersebut lisis apa tidak, cukup apa tidak dan bila
tidak cukup maka sampel tersebut kita ulang.
- Bila pasien rawat jalan maka petugas sampling rawat jalan menjelaskan
kepada pasien untuk diambil sampel ulang.
- Bila pasien rawat inap, kita hubungi perawat yang ada
PENGOLAHAN SAMPEL
UNTUK PEMERIKSAAN DARAH BEKU (KIMIA/ IMUNOLOGI)
diruangan dan kita jelaskan bahan yang harus diambil ulang, antara lain:
- Atas nama pasien tersebut
- No. RM, Umur.
karena alasan lisis, tidak cukup
dan petugas analis akan mengambil ulang sampel.
Ditetapkan
Direktur
STANDAR TANGGAL TERBIT
01 Agustus 2017
PROSEDUR
OPERSIONAL
PENGERTIAN Sampel yang tidak cukup, lisis dan beku sehingga tidak dapat dilakukan
pemeriksaan atau hasil tidak dapat dilakukan pemeriksaan atau tidak sesuai
dengan kondisi pasien.
TUJUAN
Untuk menyiapkan sample pemeriksaan sesuai yang dibutuhkan untuk
pemeriksaan tiap jenis.
Ditetapkan
Direktur
STANDAR TANGGAL TERBIT
01 Agustus 2017
PROSEDUR
OPERSIONAL
PENGERTIAN Sampel yang tidak cukup, lisis dan beku sehingga tidak dapat dilakukan
pemeriksaan atau hasil tidak dapat dilakukan pemeriksaan atau tidak sesuai
dengan kondisi pasien.
TUJUAN Untuk mendapatkan hasil uji laboratorium yang akurat dan sesuai dengan
keadaan/ kondisi pasien.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur No.084/RSUGTH/DIR/SK/VIII/2017 Tentang
kebijakan Pelayanan di Unit Laboratorium RSU Gran Theresia Herna.
PROSEDUR 1. Sampel urine, feces yang diterima dari rawat jalan dan rawat inap
melalui petugas
- Cek identitas sesuaikan dengan bon permintaan pemeriksaan
- Cek volume sample cukup apa tidak
Contoh: untuk sampel urine ±20ml, untuk volume feces ± sebesar
biji jagung.
- Setelah sampel cukup, sampel akan diproses sesuai dengan jenis
pemeriksaan masing – masing.
2. Sampel Cairan Sperma
- Cek identitas dengan bon permintaan pemeriksaan
- Cek apakah sampel jumlah volumenya cukup atau tidak
Jika sudah sesuai sampel akan diperiksa sesuai dengan bon
pemeriksaan
Ditetapkan
Direktur
STANDAR
TANGGAL TERBIT
PROSEDUR
01 Agustus 2017
OPERSIONAL
TUJUAN Untuk membersihkan tumpahan darah / feces / sputum dan tumpahan cairan
tubuh ( cairan pleura / otak / urine).
KEBIJAKAN Keputusan Direktur No.084/RSUGTH/DIR/SK/VIII/2017 Tentang
kebijakan Pelayanan di Unit Laboratorium RSU Gran Theresia Herna.
Ditetapkan
Direktur
STANDAR TANGGAL TERBIT
01 Agustus 2017
PROSEDUR
OPERSIONAL
TUJUAN
Untuk menghindari hasil pemeriksaan laboratorium yang tidak tepat oleh
karena sampel yang tidak memenuhi syarat.
PROSEDUR
- Sampel yang sudah diambil diterima ke Laboratorium untuk diolah
- Periksa keadaan sampel bila sesuai akan di olah
- Bila ditemui sampel dengan kondisi seperti :
Identitas tidak jelas
Wadah tidak sesuai dengan sampel yang dibutuhkan
Wadah rusak
Jumlah specimen tidak cukup
Sampel Hemolisa
maka sampel ini ditolak, disampaikan kembali ke petugas
- Petugas analis menginformasikan kepada pasien
- Bila pasien bersedia dilakukan pengambilan sampel ulang
- Bila pasien tidak bersedia pemeriksaan dibatalkan.
Ditetapkan
Direktur
STANDAR TANGGAL TERBIT
01 Agustus 2017
PROSEDUR
OPERSIONAL
Jalankan sampel :
1. Tekan “New Sample” lalu ketik No. sampel (ID Pasien) dan Nma
Pasien (Lihat layar monitor)
2. Lakukan homogenisasi terlebih dahulu pada sampel terlebih dahulu
3. Masukkan sampel darah pasien ke jarum Open Tube lalu tekan
Start Plate, darah akan terhisap kdalam alat
4. Setelah terdengar bunyi Beep, tarik sampel dari jarum Open Tube
(akan ada tulisan remove tube)
5. Hasil akan keluar dalam waktu 57 detik dan akan tampil pada layar
dan tersimpan di memori
6. Untuk melihat hasil pada memory, tekan “Sample”
Untuk pemeriksaan sampel selanjutnya maka ikuti prosedur dari awal
kembali.
Ditetapkan
Direktur
STANDAR TANGGAL TERBIT
01 Agustus 2017
PROSEDUR
OPERSIONAL
Ditetapkan
Direktur
STANDAR
TANGGAL TERBIT
PROSEDUR
01 Agustus 2017
OPERSIONAL
Ditetapkan
Direktur
STANDAR TANGGAL TERBIT
01 Agustus 2017
PROSEDUR
OPERSIONAL
PROSEDUR 1. Sampel darah kapiler atau darah EDTA atau darah kapiler.
2. Pipet lekosit diisi dengan darah sampai garis 0,5 bila diduga
trombositopenia sampai garis 1, bersihkan ujung pipet dengan
kertas tissue.
3. Sambil menahan darah pada ujung pipet, isi pipet dengan
larutan Rees Ecker sampai garis 101.
4. Letakkan pipet horizontal untuk menghindari
mengalirnya larutan keluar.
5. Ujung pipet ditekan dengan kedua jari kemudian digoyang
membuat angka 8 selama 3 sampai 5 menit.
6. Buang 3 tetes larutan tersebut, kemudian dengan membuat sudut
30 derajat teteskan larutan ke dalam kamar hitung yang telah
ditutup dengan kaca penutup.
7. Daimkan kamar hitung selama 2 menit.
8. Hitung di bawah mikroskop dengan pembesar 40.
9. Bidang yang dihitung adalah semua bidang kecil. Perhitungan
jumlah trombosit X 2000 /mm3
Ditetapkan
Direktur
STANDAR
TANGGAL TERBIT
PROSEDUR
01 Agustus 2017
OPERSIONAL
PROSEDUR
1. Sediakan objek glass bersih & bebas debu dan lemak.
2. Teteskan 1 tts darah pada 1/3 bag objek glass.
3. Deck glass dipegang di atas darah yang diteteskan tadi membentuk
sudut 35-45º.
4. Stlh darah menyebar ke kiri&kanan sisi deck glass segera didorong
atau dihapus ke arah kiri sambil memegang dengan posisi miring
tadi.
5. Biarkan hapusan kering, dan diberi kode atau tanda.
6. Letakkan di atas rak,kmdn fixasi dengan methanol selama 5-7
menit, bila menggunakan alkohol absolut fixasi harus 15-20 menit.
7. Stlh alkohol dibuang, bubuhi sediaan dgn larutan Giemsa dengan
perbandingan (1 bag giemsa : 4 bag bufer pH 7,2) selama 15
menit.
8. Buanglah zat warna dan bilas dengan air kran, keringkan sediaan
tegak lurus di atas kertas saring.
Ditetapkan
Direktur
STANDAR
TANGGAL TERBIT
PROSEDUR
01 Agustus 2017
OPERSIONAL
TUJUAN Untuk melihat ada tidaknya kelainan jumlah dari jenis-jenis sel darah putih.
PROSEDUR 1. Periksa hapusan darah yang telah diwarnai di bawah mikroskop dengan
pembesaran 10x. Cari bagian di mana eritrosit tersebar merata.
2. Lensa obyektif diganti dengan pembesaran 40x, kemudian 100x dan
diberi minyak emersi oil.
3. Golongkan dan catat setiap sel berinti pada daerah yangdilalui sampai
genap 100 sel, kemudian masing-masing dibuat persentasenya.
Ditetapkan
Direktur
STANDAR TANGGAL TERBIT
01 Agustus 2017
PROSEDUR
OPERSIONAL
PENGERTIAN
Pemeriksaan Laju Endap Darah merupakan pemeriksaan untuk melihat
waktu yang dibutuhkan sel-sel darah merah untuk mengendap dalam cairan
plasma pada tabung yang diletakkan tegak lurus.
TUJUAN
pemeriksaan LED untuk menilai kecepatan mengendapnya sel-sel darah
merah.
PROSEDUR
1. Buat campuran 0,4ml NaCitrat 3,8% +1,6ml darah yang homogen,
campur baik-baik.
2. Hisap darah tersebut dengan pipet Westergren sampai garis ).
3. Biarkan darah tersebut dalam rak secara tegak lurus selama 60
menit ( 7 menit 45ºC).
4. Baca tinggi plasma dengan milimeter.
Ditetapkan
Direktur
STANDAR
TANGGAL TERBIT
PROSEDUR
01 Agustus 2017
OPERSIONAL
PENGERTIAN
Pemeriksaan malaria merupakan pemeriksaan untuk melihat adanya
Mikrofilaria dalam darah.
TUJUAN
Pemeriksaan untuk mengetahui ada tidaknya plasmodium malaria dalam
darah
KEBIJAKAN Keputusan Direktur No.084/RSUGTH/DIR/SK/VIII/2017 Tentang
kebijakan Pelayanan di Unit Laboratorium RSU Gran Theresia Herna.
Ditetapkan
Direktur
STANDAR
TANGGAL TERBIT
PROSEDUR
01 Agustus 2017
OPERSIONAL
TUJUAN
Pemeriksaan untuk mengetahui ada tidaknya plasmodium malaria dalam
darah.
PROSEDUR 1. Pada objek gelas bersih darah EDTA diteteskan pada 2 tempat,
biarkan semalaman.
2. Darah kering ditetesi air kran sampai dengan sebagian besar merah
hilang, keringkan.
3. Sediaan diberi methanol selama 5 menit kemudian diberi giemsa
selama 15 menit.
NO DOKUMEN HAL
RSUGHT/SPO/LAB/041/VIII/2017 NOMOR REVISI
43/1
00
Ditetapkan
Direktur
STANDAR TANGGAL TERBIT
01 Agustus 2017
PROSEDUR
OPERSIONAL
PENGERTIAN
Pemeriksaan Malaria merupakan pemeriksaan untuk melihat adanya ke 4
(empat) jenis Plasmodium dalam darah yaitu, plasmodium palcifarum,
plasmodium vivax, plasmodium malariae dan plasmodium ovale.
TUJUAN
Pemeriksaan untuk mengetahui ada tidaknya parasit Malaria dalam darah.
PROSEDUR 1. Sediakan object glass bersih bebas dari debu dan lemak
2. eteskan 1 tetes darah (homogen) pada 1/3 bagian obyek glass.
3. eck glass dipegang di atas darah dengan membentuk sudut 30 º-45º,
setelah darah menyebar ke kiri dan kanan sisi deck glass segera
didorong.Biarkan kering dan beri kode.
4. Letakkan di atas rak , kemudian fiksasi dengan Methanol selama 5
menit kemudian bubuhi dengan larutan Giemsa (1 bagian Giemsa + 4
bagian buffer ph 7,2) selama 15 menit
5. Buang zat warna, cuci dengan air keran , keringkan sediaan, siap dibaca
di bawah mikroskop dengan pembesaran 100 x.
NO DOKUMEN HAL
NOMOR REVISI
RSUGHT/SPO/LAB/042/VIII/2017 44/1
00
Ditetapkan
Direktur
STANDAR
TANGGAL TERBIT
PROSEDUR
01 Agustus 2017
OPERSIONAL
PROSEDUR 1. Letakan setetes serum anti A di sebelah kiri dan setetes anti B di
sebelah kanan kaca objek yang bersih
2. Teteskan darah di samping masing-masing tetesan anti A dan anti B
tadi, kemudian dicampur
3. Diamkan beberapa menit dan perhatikan adanya aglutinasi
Bila pada A : Aglutinasi positif ------------ Gol A
Bila pada B : Aglutinasi positif ------------ Gol B
Bila pada A dan B aglutinasi positif-------- Gol AB
Bila pada A dan B aglutinasi negatif ------ Gol O
Ditetapkan
Direktur
STANDAR
TANGGAL TERBIT
PROSEDUR
01 Agustus 2017
OPERSIONAL
PENGERTIAN Pemeriksaan faktor rhesus dalam eritrosit dengan mencampur eritrosit dengan
antibodi berupa serum anti D.
TUJUAN Untuk mengetahui adanya faktor rhesus seseorang.
PROSEDUR 1. Letakan setetes serum anti D di sebelah kiri kaca objek yang bersih
2. Teteskan darah di samping tetesan anti D, kemudian dicampur
3. Diamkan beberapa menit dan perhatikan adanya aglutinasi
Bila Aglutinasi positif ------------- Rhesus positif
Bila Aglutinasi negatif ------------ Rhesus negatif
Ditetapkan
Direktur
STANDAR
TANGGAL TERBIT
PROSEDUR
01 Agustus 2017
OPERSIONAL
PROSEDUR Pasang tensimeter dan diberi tekanan hingga 100 mmHg, pertahankan selama
10 menit, lalu lihat apakah ada timbul petechiae. Nilai normal antara 5-10.
Ditetapkan
Direktur
STANDAR
TANGGAL TERBIT
PROSEDUR
01 Agustus 2017
OPERSIONAL
Ditetapkan
Direktur
STANDAR
TANGGAL TERBIT
PROSEDUR
01 Agustus 2017
OPERSIONAL
Ditetapkan
Direktur
STANDAR TANGGAL TERBIT
1 Agustus 2017
PROSEDUR
OPERSIONAL
dr. Deddy Bob P Sitohang
TUJUAN
Untuk mengetahui Faal Hati
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : No.084/RSUGTH/DIR/SK/VIII/2017 Tentang
kebijakan Pelayanan di Unit Laboratorium RSU Gran Theresia Herna.
Ditetapkan
Direktur
STANDAR TANGGAL TERBIT
1 Agustus 2017
PROSEDUR
OPERSIONAL
dr. Deddy Bob P Sitohang
Ditetapkan
Direktur
STANDAR
TANGGAL TERBIT
PROSEDUR
01 Agustus 2017
OPERSIONAL
TUJUAN
Untuk mengetahui Faal Hati
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : No.084/RSUGTH/DIR/SK/VIII/2017
Tentang kebijakan Pelayanan di Unit Laboratorium RSU Gran Theresia
Herna.
Ditetapkan
Direktur
STANDAR
TANGGAL TERBIT
PROSEDUR
01 Agustus 2017
OPERSIONAL
TUJUAN
Untuk mengetahui Faal Hati
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : No.084/RSUGTH/DIR/SK/VIII/2017 Tentang
kebijakan Pelayanan di Unit Laboratorium RSU Gran Theresia Herna.
Ditetapkan
Direktur
STANDAR
TANGGAL TERBIT
PROSEDUR
01 Agustus 2017
OPERSIONAL
TUJUAN
Untuk mengetahui Faal Hati
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : No.084/RSUGTH/DIR/SK/VIII/2017 Tentang
kebijakan Pelayanan di Unit Laboratorium RSU Gran Theresia Herna.
Ditetapkan
Direktur
STANDAR
TANGGAL TERBIT
PROSEDUR
01 Agustus 2017
OPERSIONAL
TUJUAN
Untuk mengetahui Fungsi Hati
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : No.084/RSUGTH/DIR/SK/VIII/2017
Tentang kebijakan Pelayanan di Unit Laboratorium RSU Gran Theresia
Herna.
Ditetapkan
Direktur
STANDAR
TANGGAL TERBIT
PROSEDUR
01 Agustus 2017
OPERSIONAL
TUJUAN
Untuk mengetahui Cholesterol dalam darah
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : No.084/RSUGTH/DIR/SK/VIII/2017
Tentang kebijakan Pelayanan di Unit Laboratorium RSU Gran Theresia
Herna.
Ditetapkan
Direktur
STANDAR TANGGAL TERBIT
01 Agustus 2017
PROSEDUR
OPERSIONAL
TUJUAN
Untuk mengetahui metabolisme lemak
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : No.084/RSUGTH/DIR/SK/VIII/2017
Tentang kebijakan Pelayanan di Unit Laboratorium RSU Gran Theresia
Herna.
Ditetapkan
Direktur
STANDAR TANGGAL TERBIT
01 Agustus 2017
PROSEDUR
OPERSIONAL
TUJUAN
Untuk mengetahui Metabolisme Lemak
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : No.084/RSUGTH/DIR/SK/VIII/2017
Tentang kebijakan Pelayanan di Unit Laboratorium RSU Gran Theresia
Herna.
Ditetapkan
Direktur
STANDAR
TANGGAL TERBIT
PROSEDUR
01 Agustus 2017
OPERSIONAL
TUJUAN
Untuk mengetahui LDL Cholesterol dalam darah
NO DOKUMEN HAL
NOMOR REVISI
RSUGHT/SPO/LAB/057/VIII/2017 59/1
00
Ditetapkan
Direktur
STANDAR TANGGAL TERBIT
01 Agustus 2017
PROSEDUR
OPERSIONAL
TUJUAN
Untuk mengetahui faal ginjal
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : No.084/RSUGTH/DIR/SK/VIII/2017 Tentang
kebijakan Pelayanan di Unit Laboratorium RSU Gran Theresia Herna.
Ditetapkan
Direktur
STANDAR
TANGGAL TERBIT
PROSEDUR
01 Agustus 2017
OPERSIONAL
TUJUAN
Untuk mengetahui Faal Ginjal
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : No.084/RSUGTH/DIR/SK/VIII/2017 Tentang
kebijakan Pelayanan di Unit Laboratorium RSU Gran Theresia Herna.
Ditetapkan
Direktur
STANDAR TANGGAL TERBIT
01 Agustus 2017
PROSEDUR
OPERSIONAL
TUJUAN
Untuk mengetahui Faal Ginjal
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : No.084/RSUGTH/DIR/SK/VIII/2017 Tentang
kebijakan Pelayanan di Unit Laboratorium RSU Gran Theresia Herna.
Ditetapkan
Direktur
STANDAR TANGGAL TERBIT
01 Agustus 2017
PROSEDUR
OPERSIONAL
Ditetapkan
Direktur
STANDAR
TANGGAL TERBIT
PROSEDUR
01 Agustus 2017
OPERSIONAL
PROSEDUR 1. Celupkan strip (Medi- Test URYXXON Stick 10) kedalam sampel urin
selama sekitar satu detik
2. Sentuhkan ujung strip pada kertas tissue untuk membuang urin yang
berlebih
3. Tempatkan strip pada wadah strip yang terdapat pada alat
4. Geser atau dorong strip pada ujung wadah. Jangan sentuh bantalan
reagen pada strip
5. Instrument akan mendeteksi secara otomatis strip yang ditempatkan
diwadah
6. Strip akan ditarik ke dalam instrument setelah 30 detik
7. Setelah kira – kira 60 detik hasil pengukuran akan ditampilkan pada
layar
8. Dengan memilih panel kembali atau no.3 pada gambar akan membuat
layar kembali ke awal permulaan (start)
9. Lakukan prosedur diatas untuk penguykuran sampel berikutnya
Ditetapkan
Direktur
STANDAR
TANGGAL TERBIT
PROSEDUR
01 Agustus 2017
OPERSIONAL
PENGERTIAN Merupakan pemeriksaan untuk melihat unsur tidak larut di dalam urin yang
berasal dari darah, ginjal dan saluran kemih.
Ditetapkan
Direktur
STANDAR
TANGGAL TERBIT
PROSEDUR
01 Agustus 2017
OPERSIONAL
Ditetapkan
Direktur
STANDAR
TANGGAL TERBIT
PROSEDUR
01 Agustus 2017
OPERSIONAL
Ditetapkan
Direktur
STANDAR
TANGGAL TERBIT
PROSEDUR
01 Agustus 2017
OPERSIONAL
TUJUAN Untuk memeriksa adanya darah, cacing, amoeba, sisa-sisa makanan yang
tidak terabsorbsi, dll
A. Pemeriksaan Makroskopis
PROSEDUR Catat warna feces, konsistensi, adanya darah&lendir
B. Pemeriksaan Mikroskopis
1. Teteskan eosin 2% sebanyak 1 tetes pada objek glass yang
bersih
2. Bahan diambil seujung lidi
3. Aduk sampai merata dan tutup dengan deck glass, hindari
terbentuknya gelembung
4. Lihat di bawah mikroskop dengan pembesaran 10 x dan 40 x
5. Hasil : ada atau tidak telur cacing, amoeba, eritrosit, leukosit
dan lemak / serat
Ditetapkan
Direktur
STANDAR
TANGGAL TERBIT
PROSEDUR
01 Agustus 2017
OPERSIONAL
PROSEDUR
1. Catat kekentalan sperma, warna, bau, pH, dan pencairan
2. Volume semen diukur dengan gelas ukur 10 ml
3. Jumlah sperma dihitung dengan menggunakan kamar hitung
improved neubauer dengan cara menghisap cairan sperma sampai
garis bertanda 0,5, kemudian hisap cairan buffer bicarbonat sbg
pengencer sampai tanda 11, Kocok pipet, buang 3 tetes, kemudian isi
kamar hitung dan biarkan 5 menit. Hitunglah spermatozoa dalam
kamar hitung pada permukaan seluas 1 mm² dengan pembesaran 40
x,Jumlah spermatozoa per ml spesimen = jumlah sel yang dihitung
dikalikan 200.000.
4. Menilai motility : setetes semen yang sudah cair diletakkan di atas
kaca objek dilihat di bawah mikroskop dengan lensa obyektif 40 x,
hitunglah berapa % sel sperma yg aktif, lemah dan tidak bergerak
5. Menilai morfologi : sedian hapus diwarnai dengan giemsa dan dilihat
di bawah mikroskop dengan lensa objektif 100x menggunakan imersi
oil, hitung jumlah sperma yang normal dan abnormal sampai 100 sel,
nyatakan hasil dalam %.
PEMERIKSAAN ANALISA SPERMA
NO DOKUMEN HAL
NOMOR REVISI
RSUGHT/SPO/LAB/067/VIII/2017 70/1
00
Ditetapkan
Direktur
STANDAR
TANGGAL TERBIT
PROSEDUR
01 Agustus 2017
OPERSIONAL
TUJUAN Untuk mendeteksi ada tidaknya antibody salmonella dalam serum penderita.
PROSEDUR
1. Letakkan slide pada posisi baik.
2. Digunakan 8 (delapan) lingkaran untuk test.
3. Delapan lingkaran secara berurut untuk Salmonella typhi O,
Salmonellla Paratyphi AO,BO,CO, Salmonella typhi H, Salmonella
Paratyphi AH,BH,CH
4. Letakkan pada seluruh lingkaran masing-masin 40 µl serum.
5. Lalu tambahkan pada slide masing-masing 1 (satu)tetes antigen
Salmonella typhi O, Salmonella Paratyphi AO,BO,CO dan
Salmonellatyphi H, Salmonella Paratyphi AH,BH,CH
6. Aduk dengan tangkai pengaduk pada tiap-tiap lingkaran.
7. Rotomix selama 2 menit lalu baca hasilnya.
8. Jika terjadi aglutinasi maka pemeriksaan dilanjutkan,
Cara kerja sama tetapi jumlah sample (serum) diperkecil setengah
bagian.
Ditetapkan
Direktur
STANDAR TANGGAL TERBIT
01 Agustus 2017
PROSEDUR
OPERSIONAL
PROSEDUR
1. Tampung urine segar (urin pertama di pagi hari setelah bangun tidur)
dalam wadah yang bersih
2. Celupkan strip kedalam urin sesuai dengan tanda panah batas garis
maksimum selama 30 - 60 detik
Hasil
Positif : bila tidak terjadi aglutinasi
Negatif : bila terjadi aglutinasi
Ditetapkan
Direktur
STANDAR
TANGGAL TERBIT
PROSEDUR
01 Agustus 2017
OPERSIONAL
PENGERTIAN Pemeriksaan untukmendeteksi adanya antibodi IgM dan IgG terhadap virus
dengue dalam darah
TUJUAN Untuk mendeteksi antibody IgM dan IgG yang spesifik terhadap virus
dengue dalam serum
1. Keluarkan test card dari tempatnya dan taruh pada permukaan datar
PROSEDUR 2. Teteskan 5µl serum ke dalam lubang sampel yang telah diberi tanda
‘A’
3. Tambahkan 5 tetes diluent buffer pada lubang bertanda ‘B’
4. Amati hasil pengetesan selama 15 menit
5. Hasil reaksi IgG dapat dilihat selama kurang lebih 5-10 menit. Untuk
IgM hasil yang didapatkan dapat dilihat selama kurang lebih 15
menit karena rendahnya titer antibody IgM. Maka dari itu, garis IgM
positif biasanya sangat terang atau samar
Ditetapkan
Direktur
STANDAR
TANGGAL TERBIT
PROSEDUR
01 Agustus 2017
OPERSIONAL
PENGERTIAN
Pewarnaan BTA ( Ziehl Nielsen ) merupakan tehnik pewarnaan untuk melihat
jenis bakteri tahan asam yang ada dalam spesimen
TUJUAN
Untuk membedakan bakteri tahan asam dari bakteri lain.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : No.084/RSUGTH/DIR/SK/VIII/2017 Tentang
kebijakan Pelayanan di Unit Laboratorium RSU Gran Theresia Herna.
PROSEDUR 1. Buat hapusan pada objek glass kemudian keringkan , kemudian lewatkan
3x diatas bunsen / nyala api untuk fiksasi ( hindari terjadinya percikan)
2. Beri 2 tetes Carbol fuchsin 0,3% hingga seluruh hapusan , panaskan
masing-masing slide diatas nyala api bunsen sampai keluar uap (jangan
sampai mendidih), pastikan nyala api selalu bergerak, hentikan
pemanasan setelah timbul uap. Tunggu minimal 15 menit. Bilas dengan
air mengalir.
3. Tetesi dengan larutan Hcl alkohol 3% sampai warna merah keunguan
menghilang, tunggu 2 menit, kemudian bilas dengan air mengalir.
4. Beri 1 tetes metilen blue 0,3% tunggu selama 30 detik kemudian bilas
dengan air mengalir dan keringkan.
5. Baca dibawah mikroskop dengan pembesaran 100 x.
Ditetapkan
Direktur
STANDAR
TANGGAL TERBIT
PROSEDUR
01 Agustus 2017
OPERSIONAL
PROSEDUR Setiap hari jam 8.00 WIB dan jam 15.00 WIB semua meja kerja
dbersihkan dengan menggunakan larutan chlorin 0,5%
Ambil tissue atau kertas koran dan basahi dengan larutan chlorine 0,5%
untuk membersihkan meja pemeriksaan.
Biarkan selama 10 menit, lalu keringkan dengan kertas koran (kertas
Koran dibuang ke tempat sampah infeksius)
Selanjutnya dibersihkan seperti biasa
Ditetapkan
Direktur
STANDAR
TANGGAL TERBIT
PROSEDUR
01 Agustus 2017
OPERSIONAL
TUJUAN Untuk menjamin peralatan bebas dari kontaminan sebelum digunakan untuk
pemeriksaan mikrobiologi selanjutnya.
Ditetapkan
Direktur
STANDAR TANGGAL TERBIT
01 Agustus 2017
PROSEDUR
OPERSIONAL
PENGERTIAN
Kalibrasi peralatan merupakan bagian dari pemeliharaan peralatan
laboratorium.
TUJUAN
Agar alat -alat yang dipergunakan tetap optimal sampai masa kerja alat
tersebut berakhir.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : No.084/RSUGTH/DIR/SK/VIII/2017 Tentang
kebijakan Pelayanan di Unit Laboratorium RSU Gran Theresia Herna.
Ditetapkan
Direktur
STANDAR
TANGGAL TERBIT
PROSEDUR
01 Agustus 2017
OPERSIONAL
TUJUAN Untuk mengetahui bagaimana cara membersihkan sampel pasien yang tumpah
sehingga tidak terjadi transmisi penyakit.
Ditetapkan
Direktur
STANDAR
TANGGAL TERBIT
PROSEDUR
01 Agustus 2017
OPERSIONAL
PENGERTIAN Suatu sistem dan sarana untuk penampungan dan pengolahan limbah umum
maupun limbah khusus.
1. Mencegah terjadinya Infeksi Nosokomial.
TUJUAN 2. Menciptakan lingkungan kerja aman, nyaman dan sehat.
3. Memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pekerja
setinggi –tingginya baik fisik, mental dan sosial.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : No.084/RSUGTH/DIR/SK/VIII/2017 Tentang
kebijakan Pelayanan di Unit Laboratorium RSU Gran Theresia Herna.
PROSEDUR
Limbah dibagi atas 3 bagian yaitu :
1. Limbah Cair :
a. Darah/serum /plasma/CSF/Urine/Sperma/ Sputum langsung dibuang
ke saluran pembuangan di dalam laboratorium oleh analis.
b. Analis mendesinfeksi sisa spesimen, reaksi kimia/reagen HIV
dengan larutan hipeklorit 0,5 - 1,0% rendam selama 10-30’,
kemudian ditampung di penampungan sementara.
c. Analis menetralkan sisa reaksi kimia, reagen dan pengecatan yang
bersifat basa dengan HCl atau H2SO4 dan yang bersifat asam
dinetralkan dengan NaOH atau Ca (OH)2, kemudian dibuang oleh
PRT ke saluran pembuangan di dalam laboratorium.
2. Limbah Padat :
a. Analis memisahkan sampah benda tajam dan ditampung ditempat
penampungan sementara untuk dimusnahkan.
b. Tabung plastik, sarung tangan bekas, tabung kaca, botol reagen, yang
telah dipakai rendam oleh analis dengan larutan hipoklarit 0,5 -1%
selama 10 - 30’, kemudian dicuci oleh PRT untuk dapat dipakai
kembali.
PENANGANAN DAN PENGELOLAAN
LIMBAH LABORATORIUM
PROSEDUR c. Tabung plastik, sarung tangan bekas, tabung kaca, botol reagen, yang
telah dipakai rendam oleh analis dengan larutan hipoklarit 0,5 -1%
selama 10 - 30’, kemudian dicuci oleh analis untuk dapat dipakai
kembali.
Ditetapkan
Direktur
STANDAR
TANGGAL TERBIT
PROSEDUR
01Agusus 2017
OPERSIONAL
PROSEDUR
1. Cek kelengkapan lembar permintaan , ditandai dengan tulisan Cyto
di pojok kanan atas .
2. Petugas sampling segera mengambil sampel di ruangan rawat.
3. Sampel dikirim ke Unit patologi Klinik
4. Setelah diterima sampel langsung diolah dan dikerjakan,
didahulukan dari sampel yang sudah terlebih dahulu diterima.
5. Hasil segera dikirim ke ruangan
UNIT TERKAIT
1. UGD
2. Unit Rawat Inap
3. Unit Rawat Jalan
4. Unit Kamar Bedah
5. Unit Kamar Bersalin
6. ICU
ARSIP HASIL PEMERIKSAAN
Ditetapkan
Direktur
STANDAR TANGGAL TERBIT
01 Agustus 2017
PROSEDUR
OPERSIONAL
PENGERTIAN Tata cara penyimpanan Arsip Hasil Pemeriksaan yang dilakukan di Unit
Patologi Klinik.
TUJUAN Sebagai acuan di dalam melaksanakan penyimpanan Arsip Hasil
Pemeriksaan Laboratorium Klinik.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : No.084/RSUGTH/DIR/SK/VIII/2017
Tentang kebijakan Pelayanan di Unit Laboratorium RSU Gran Theresia
Herna.
Ditetapkan
Direktur
STANDAR TANGGAL TERBIT
01 Agustus 2017
PROSEDUR
OPERSIONAL
PENGERTIAN
Permintaan reagensa dan alat kesehatan habis pakai ke pihak Logistik
TUJUAN Untuk memenuhi seluruh kebutuhan pemeriksaan di Unit Patologi
Klinik.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : No.084/RSUGTH/DIR/SK/VIII/2017
Tentang kebijakan Pelayanan di Unit Laboratorium RSU Gran
Theresia Herna.
Ditetapkan
Direktur
STANDAR
TANGGAL TERBIT
PROSEDUR
01 Agustus 2017
OPERSIONAL
PENGERTIAN Penerimaan reagensia dan alat kesehatan habis pakai untuk kebutuhan Unit
Patologi Klinik.
TUJUAN Menerima reagensia dan alat kesehatan habis pakai dari pihak suplier dan
pihak Logistik.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : No.084/RSUGTH/DIR/SK/VIII/2017
Tentang kebijakan Pelayanan Laboratorium di Unit RSU Gran Theresia
Herna.
PROSEDUR
1. Menerima reagensia dan alat kesehatan habis pakai bersama pihak
Logistik dari masing-masing Suplier
2. Menyimpan reagensia kedalam refrigrator yang butuh
penyimpanan pada suhu 2ºC - 8º C. Dan diluar refrigrator yang
butuh penyimpanan pada suhu ruangan 20º C - 25º C.
3. Mencatat ke dalam buku penerimaan khusus reagensia dan alat
kesehatan habis pakai sesuai dengan tanggal penerimaan dan
jumlah barang serta expire date
4. Mencatat ke kartu stock ( kartu barang ) sesuai dengan tanggal
penerimaan dan jumlah barang serta expire date
Ditetapkan
Direktur
STANDAR
TANGGAL TERBIT
PROSEDUR
01 Agustus 2017
OPERSIONAL
PENGERTIAN Penggunaan reagensia dan alat kesehatan habis pakai sesuai kebutuhan
masing-masing divisi.
TUJUAN Mengeluarkan reagensia dan alat kesehatan habis pakai untuk digunakan
masing-masing divisi digunakan untuk pelayanan kepada pasien.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : No.084/RSUGTH/DIR/SK/VIII/2017 Tentang
kebijakan Pelayanan di Unit Laboratorium RSU Gran Theresia Herna.
PROSEDUR
1. Membuat rekapitulasi reagensia dan alat kesehatan habis pakai yang
masuk dan keluar serta sisa perbulan dan total pemakaian dalam satu
tahun
2. Dari data rekapitulasi diketahui reagensia dan alat kesehatan habis
pakai mana yang mengalamipeningkatan jumlah pemakaian dan jenis
reagensia baru yang belum pernah dipesan.
3. Jika ada reagensia yang sampai masa expire datenya maka dibuat
berita acara yang diketahui oleh Ka. Unit Laboratorium RSU Gran
Theresia Herna dan pihak Logistik untuk dimusnahkan oleh Unit
Kesehatan Lingkungan RSU Gran Theresia Herna.
Ditetapkan
Direktur
STANDAR TANGGAL TERBIT
01 Agustus 2017
PROSEDUR
OPERSIONAL
PROSEDUR
1. Petugas sampling mengambil spesimen ke pasien sesuai pemeriksaan
yang dibutuhkan
2. Sampel diserahkan ke bagian pengolahan sampel
3. Sampel diolah sesuai dengan pemeriksaan yang dibutuhkan
4. Masukkan sampel ke dalam wadah yang sesuai
Ditetapkan
Direktur
STANDAR TANGGAL TERBIT
01 Agustus 2017
PROSEDUR
OPERSIONAL
TUJUAN
Untuk mengoptimalkan pertimbangan pemilihan peralatan laboratorium yang
dikehendaki.
PROSEDUR
1. Diinventarisasi beberapa produk peralatan yang dibutuhkan sesuai
dengan pemeriksaan klinik yang diinginkan Unit Patologi Klinik.
2. Dicari brosur dan jurnal ilmiah tentang performance beberapa produk
peralatan yang dibutuhkan untuk pemeriksaan yang diperlukan.
3. Dicari informasi dari berbagai sumber mengenai keunggulan dan
kelemahan peralatan tersebut dari segi metode, kecepatan pemeriksaan,
akurasi, presisi, unit cost.
4. Dilakukan pengkajian terhadap masing-masing produk
5. Dilakukan rapat pembahasan untuk kajian mengenai peralatan mana
yang akan dipilih. Setelah dipilih, diusulkan pengadaannya kepada
Rumah Sakit
Ditetapkan
Direktur
STANDAR TANGGAL TERBIT
01 Agustus 2017
PROSEDUR
OPERSIONAL
TUJUAN
Untuk menjaga stabilitas suhu ruangan
PROSEDUR Atur suhu ruangan tetap pada posisi 200c, tidak boleh lebih rendah dari 200c
agar tidak terjadi bekuan es.