Anda di halaman 1dari 4

Nama : Caroko Tri Hatmojo B.Y.

P
NRP : 1103161026
Jurusan: 1 D3 Elektronika A

RESISTOR, KAPASITOR DAN INDUKTOR


A. Resistor

Resistor merupakan komponen elektronik yang memiliki dua pin dan didesain
untuk memberikan hambatan pada arus listrik supaya mengeluarkan resistensi tertentu
pada kedua pin.
B. Jenis Jenis Resistor

Resistor sendiri mempunyai beberapa jenis, yaitu :


1. Variable Resistor : Variable resistor adalah resistor yang nilainya
dapat diubah ubah.
2. LDR (Light Dependent Resistor) : LDR adalah resistor yang nilainya berubah saat
terkena cahaya.
3. Termistor : Termistor adalah resistor yang nilainya berubah
saat perubahan suhu. Terdiri dari NTC(negative temperature coefficient) dan
PTC (postive temperature coefficient).
C. Identifikasi Pita pada Resistor
C.1. Identifikasi Empat Pita

Identifikasi empat pita adalah skema kode warna yang paling sering
digunakan. Ini terdiri dari empat pita warna yang dicetak mengelilingi badan resistor.
Dua pita pertama merupakan informasi dua digit harga resistansi, pita ketiga
merupakan faktor pengali (jumlah nol yang ditambahkan setelah dua digit resistansi)
dan pita keempat merupakan toleransi harga resistansi. Kadang-kadang terdapat pita
kelima yang menunjukkan koefisien suhu, tetapi ini harus dibedakan dengan sistem
lima warna sejati yang menggunakan tiga digit resistansi. Sebagai contoh, merah-biru-
kuning-merah adalah 26 x 104Ω = 260 kΩ ± 2%. Deskripsi yang lebih mudah adalah
pita pertama berwarna merah yang mempunyai harga 2, dan pita kedua berwarna biru
yang mempunyai harga 6, sehingga keduanya dihitung sebagai 26. Pita ketiga
berwarna kuning yang mempunyai harga 104 yang menambahkan empat nol di
belakang 26, sedangkan pita keempat berwarna merah yang merupakan kode untuk
toleransi ± 2% memberikan nilai 260.000Ω pada keakuratan ± 2%.
C.2. Identifikasi Lima Pita

Identifikasi lima pita digunakan pada resistor presisi (toleransi 1%, 0.5%,
0.25%, 0.1%), untuk memberikan harga resistansi ketiga. Tiga pita pertama
menunjukkan harga resistansi, pita keempat adalah pengali, dan yang kelima adalah
toleransi. Resistor lima pita dengan pita keempat berwarna emas atau perak kadang-
kadang diabaikan, biasanya pada resistor lawas atau penggunaan khusus. Pita keempat
adalah toleransi dan yang kelima adalah koefisien suhu.
Tabel Pengukuran Pita

Pita ketiga Pita keempat Pita kelima


Warna Pita pertama Pita kedua
(pengali) (toleransi) (koefisien suhu)

Hitam 0 0 × 100

Cokelat 1 1 ×101 ± 1% (F) 100 ppm

Merah 2 2 × 102 ± 2% (G) 50 ppm

Jingga (oranye) 3 3 × 103 15 ppm

Kuning 4 4 × 104 25 ppm

Hijau 5 5 × 105 ± 0.5% (D)

Biru 6 6 × 106 ± 0.25% (C)

Ungu 7 7 × 107 ± 0.1% (B)

Abu-abu 8 8 × 108 ± 0.05% (A)

Putih 9 9 × 109

Emas × 10−1 ± 5% (J)

Perak × 10−2 ± 10% (K)

Kosong ± 20% (M)


D. Kapasitor
Kapasitor atau Kondensator adalah alat yang dapat menyimpan muatan listrik
yang berbentuk seperti tabung berkaki, kaki tersebut dipisahkan oleh bahan dielektrik
(bahan yang tidak dapat menhantarkan muatan listrik dengan baik).
E. Jenis Jenis Kapasitor

Berdasarkan kegunaannya kondensator dibagi dalam:


 Kondensator tetap (nilai kapasitasnya tetap tidak dapat diubah)
 Kondensator elektrolit (Electrolite Condenser = Elco)
 Kondensator variabel (nilai kapasitasnya dapat diubah-ubah)
F. Fungsi Kapasitor

Fungsi kapasitor dalam rangkaian elektronik sebagai penyimpan arus atau


tegangan listrik. Untuk arus DC, kapasitor dapat berfungsi sebagai isulator (penahan
arus listrik), sedangkan untuk arus AC, kapasitor berfungsi sebagai konduktor
(melewatkan arus listrik). Dalam penerapannya, kapasitor banyak di manfaatkan
sebagai filter atau penyaring, perata tegangan yang digunakan untuk mengubah AC ke
DC, pembangkit gelombang AC (Isolator) dan masih banyak lagi penerapan lainnya.
G. Induktor

Induktor adalah komponen elektronika pasif seperti halnya resistor dan


kapasitor yang mayoritas bentuknya torus dan dapat menyimpan energi pada medan
magnet yang dimunculkan oleh aliran listrik yang melaluinya.
H. Fungsi Induktor
Fungsi induktor sendiri banyak sekali, berdasarkan pengertian diatas bisa kita
ambil kesimpulan bahwa induktor berfungsi sebagai:
1. Sebagai wadah lahirnya gaya magnet.
2. Membangkitkan getaran.
3. Melipat tegangan.
Dari fungsi di atas kita bisa menggunakannya untuk memproses sinyal pada
rangkaian berupa analog, menghilangkan dengungan (noise), pencegah intrusi
frekuensi radio, komponen terpenting untuk membuat transformator, alat filter pada
rangkaian berupa power supply.
I. Jenis Jenis Induktor
Jenis induktor umumnya dibedakan berdasarkan inti yang dipakainya, yaitu:
1. Induktor inti udara (Air Core Induktor)
2. Induktor frekuensi radio (Radio frequency inductor)
3. Induktor inti Feromagnetik (Ferromagnetic core inductor)
4. Induktor Variabel (Variable inductor)
5. Induktor-inti-Laminasi (Laminated core inductor)
6. Induktor-inti-toroida (Toroidak core inductor)
7. Induktor-inti-ferit (Ferrite core inductor)
J. Konstruksi Induktor
Konduktor dibuat dengan melilitkan bahan penghantar ke inti magnet,
biasanya kawat tembaga, digulung pada inti magnet berupa udara atau bahan
feromagnetik. Bahan inti yang mempunyai permeabilitas magnet yang lebih tinggi
dari udara meningkatkan medan magnet dan menjaganya tetap dekat pada induktor,
sehingga meningkatkan induktansi induktor.
K. Jenis Jenis Lilitan

Macam lilitan pada induktor secara umum dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Lilitan ferit sarang madu
Lilitan sarang madu dililit dengan cara bersilangan untuk mengurangi efek
kapasitansi terdistribusi. Ini sering digunakan pada rangkaian tala pada penerima
radio dalam jangkah gelombang menengah dan gelombang panjang. Karena
konstruksinya, induktansi tinggi dapat dicapai dengan bentuk yang kecil.
2. Lilitan inti toroid
Sebuah lilitan sederhana yang dililit dengan bentuk silinder menciptakan
medan magnet eksternal dengan kutub utara-selatan. Sebuah lilitan toroid dapat dibuat
dari lilitan silinder dengan menghubungkannya menjadi berbentuk donat, sehingga
menyatukan kutub utara dan selatan. Pada lilitan toroid, medan magnet ditahan pada
lilitan. Ini menyebabkan lebih sedikit radiasi magnetik dari lilitan, dan kekebalan dari
medan magnet eksternal.

Anda mungkin juga menyukai