Anda di halaman 1dari 12

Bab I Pendahuluan

A. Latar Belakang

Dalam era globalisasi yang tiap hari meningkat, kita harus menyikapi sisi
positif dan negatifnya. Khususnya dibidang agama, banyak remaja sekarang yang
masih belum mengetahui apa saja yang termasuk makanan haram dan halal. Seperti
macam macam makanan haram dan halal dalam Al-Qur’an dan kriterianya, oleh
karena itu kami membuat makalah dengan judul “Makanan Halal dan Haram”.

B. Ruang Lingkup

Ruang lingkup dalam penelitian ini mencangkup seleruh remaja dan


khususnya mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya.

C. Tujuan
1. Mahasiswa mengerti fungsi makanan haram dan halal bagi tubuh.
2. Mahasiswa mengerti kriteria makanan halal dan haram.
3. Mahasiswa mengerti macam macam makanan halal dan haram.
D. Manfaat
1. Memberikan mahasiswa pengetahuan tentang makanan haram dan halal dalam
lingkup Agama Islam.
2. Menyelesaikan tugas dari pembelajaran semester 1

1
Bab II Isi
A. Fungsi Makanan Bagi Tubuh

Semua mahluk hidup ciptaan Allah SWT membutuhkan makanan, tak terkecuali
manusia. Setiap manusia mempunyai kebutuhan makan yang berbeda, setiap bahan makanan
pun memiliki kandungan gizi yang spesifik. Gizi tersebut dibutuhkan manusia agar bisa
mencukupi energi yang akan digunakan manusia saat beraktifitas sehari hari. Gizi tersebut
mengandung zat. Zat-zat tersebut antara lain : karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral
dan air.

2
Makanan tersebut harus diolah secara baik oleh tubuh, agar sari sari makanan yang
diolah dapat diserap tubuh dan dijadikan sebagai sumber energi untuk aktifitas tubuh.
Diantara pun fungsi gizi yang telah disebutkan ialah:

1. Fungsi Karbohidrat
a. Kegunaan karbohidrat bagi tubuh manusia yaitu menjaga keseimbangan
metabolisme tubuh, atau menjadi penyeimbang asam dan basa pada tubuh kita.
Selain itu karbohidrat dapat memperbaiki jaringan-jaringan sel/organ tubuh
atau regenerasi.
b. Proses Oksidasi Lemak
Karbohidrat berfungsi sebagai pencegahan akan terjadinya ketidaksempurnaan
proses oksidasi pada lemak.
c. Pengisi Ulang
Energi utama karbohidrat bagi tubuh manusia adalah sebagai isi ulang energi
dalam tubuh. Dalam setiap 1 gram karbohidrat akan menghasilkan 4 kalori
yang akan menjadi energi positif dalam tubuh kita.
d. Melancarkan pencernaan
Beberapa jenis makanan yang mengandung karbohidrat juga diketahui
memiliki serat yang cukup. Fungsi serat adalah membantu proses sistem
pencernaan menjadi lancar dan sehat.
e. Pemanis Alami
Karena kandungan disakarida dan monosakarida membuatkarbohidrat bersa
manis

3
2. Fungsi Protein

a. Fungsi protein sebagai enzim. Peranan protein dalam mempercepat reaksi


biologis.
b. Fungsi protein yang terdapat pada hemoglobin yang memiliki peran dalam
pembentukan sel darah merah, dapat mengangkut oksigen pada eritrosit.
Sedangkan protein yang terdapat pada mioglobin akan mengangkut oksigen
pada otot.
c. 4.1 kalori dapat dihasilkan oleh 1 gram protein. Hal ini menunjukkan bahwa
protein merupakan sumber energy yang baik untuk mendukung tubuh dalam
menjalankan aktifitas sehari-hari. Dan bagi yang sedang melakukan diet sehat,
akan sangat baik dengan banyak mengonsumsi makanan yang tinggi protein.
Karena bila karbohidrat bersifat gula lain halnya dengan protein yang justru
rendah gula.
d. Fungsi protein sebagai pembentuk antibody.
e. Fungsi protein sebagai penyembuh luka dan meregenerasi sel terutama kulit.
f. Fungsi protein sebagai penyeimbang asam basa dengan cairan tubuh, dengan
cara menjaga stabititas ph cairan yang ada di dalam tubuh itu sendiri.

3. Fungsi Vitamin

a. Vitamin A. Vitamin ini juga disebut sebagi Retinol. Fungsi vitamin A antara
lain untuk: menjaga penglihatan, mencegah hingga memulihkan penyakit
rabun, serta menjaga lapisan selaput mukosa dalam tubuh.
b. Vitamin B. Manfaat vitamin B ini sangat baik untuk memperlancar
pertumbuhan anak-anak, memperkuat tulang dan gigi, meningkatkan
kekebalan tubuh, mencegah virus yang akan menyerang tubuh kita. Selain itu,
manfaat vitamin B yang terkenal adalah untuk mencegah penyakit beri-beri.
c. Vitamin C. Vitamin ini dikenal pula dengan istilah asid askorbik. Fungsi
vitamin C antara lain adalah sebagai pembentuk dan pengekal kolagen (suatu
protein yang sangat penting untuk memperkuat kedudukan sel badan),
mempercepat proses penyembuhan luka, memperkuat tulang dan gigi,
mempercepat proses metabolisme, serta menjadi antioksidan yang sangat baik
untuk menangkal radikal bebas.

4
d. Vitamin D. Fungsi vitamin D yang paling utama adalah sebagai penghancur
dan pembunuh segala macam virus maupun bakteri yang merugikan tubuh.
Selain itu, fungsi vitamin D juga dapat memberikan kekuatan terhadap tubuh
dari serangan penyakit. Vitamin D juga sangat penting untuk memperlancar
proses pertumbuhan tulang dan gigi serta menjaganya dari kerapuhan.

4. Fungsi Lemak

a. Dapat melindungi tubuh dari perubahan suhu terlebih lagi terhadap suhu
dingin sangat membantu dalam tubuh manusia.
b. Dapat membantu dalam proses pelarutan vitamin di dalam tubuh.
c. Merupakan salah satu sumber energi yang bisa digunakan dalam aktifitas
keseharian manusia.
d. Dapat berguna untuk alat pengangkut vitamin yang ikut terlarut dalam lemak
sehingga tidak semua vitamin tercampur dengan lemak.

5. Fungi Mineral dan Air

Fungsi mineral adalah sebagai pengatur proses metabolisme dalam tubuh


sedangkan fungsi air melarutkan zat makanan, mengatur suhu tubuh dan
melancarkan pencernaan makanan.

Beberapa point fungsi makanan bagi tubuh, diantaranya adalah :

1. Sebagai sumber energi


2. Sumber pengatur dan pelindung tubuh terhadap penyakit
3. Sumber pembangun tubuh baik untuk pertumbuhan maupun perbaikan tubuh
4. Sebagai sumber bahan pengganti sel-sel tua yang usang dimakan usia/rusak.
5. Mengatur metabolisme dan mengatur berbagai keseimbangan, misalnya
keseimbangan air, keseimbangan asam basa dan keseimbangan mineral didalam
cairan tubuh
6. Sebagai penghangat dan pelindung organ penting
7. Berperan di dalam mekanisme pertahanan tubuh terhadap berbagai penyakit, misalnya
sebagai antioksidan dan antibodi.

5
B. Makanan Halal
Makanan yang halal ialah makanan yang dibolehkan untuk dimakan menurut
ketentuan syari’at Islam. Segala sesuatu baik berupa tumbuhan, buah-buahan ataupun
binatang pada dasarnya adalah hahal dimakan, kecuali apabila ada nash Al-Quran atau
Al-Hadits yang menghatamkannya. Ada kemungkinan sesuatu itu menjadi haram
karena memberi atau mengandung mudharat atau bahaya bagi kehidupan manusia.
Allah berfirman:

Artinya:
Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi,
dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; Karena Sesungguhnya
syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu. (QS. Al-Baqarah [2]: 168).

Dari dua ayat di atas maka jelaslah bahwa makanan yang dimakan oleh seorang
Muslim hendaknya memenuhi 2 syarat, yaitu:
 Halal, artinya diperbolehkan untk dimakan dan tidak dilarang oleh hukum syara’
 Baik, artinya makanan itu bergizi dan bermanfaat untuk kesehatan.

Dengan demikian “halal” itu ditinjau dari Islam sedangkan “baik” ditinjau dari
ilmu kesehatan.
Dalam Islam, halalnya suatu makanan harus meliputi tiga hal, yaitu:
 Halal karena dzatnya. Artinya, benda itu memang tidak dilarang oleh hukum syara’,
seperti nasi, susu, telor, dan lain-lain.
 Halal cara mendapatkannya. Artinya sesuatu yang halal itu harus diperoleh dengan
cara yang halal pula. Sesuatu yang halal tetapi cara medapatkannya tidak sesuatu
dengan hukum syara’ maka menjadi haramlah ia. Sebagaimana, mencuri, menipu, dan
lain-lain.
 Halal karena proses/cara pengolahannya. Artinya selain sesuatu yang halal itu harus
diperoleh dengan cara yang halal pula. Cara atau proses pengolahannya juga harus
benar. Hewan, seperti kambing, ayam, sapi, jika disembelih dengan cara yang tidak
sesuai dengan hukum Islam maka dagingnya menjadi haram.

6
Ketentuan-ketentuan makanan yang halal dan yang haram telah dijelaskan oleh
Rasulullah melalui sabdanya :

Rasulullah SAW ditanya tentang minyak sanin, keju dan kulit binatang yang
dipergunakan untuk perhiasan atau tempat duduk. Rasulullah SAW bersabda: Apa yang
dihalalkan oleh Allah dalam Kitab-Nya adalah halal dan apa yang diharamkan Allah di
dalam Kitab-Nya adalah haram, dan apa yang didiamkan (tidak diterangkan), maka barang
itu termasuk yang dimaafkan”. (HR. Ibnu Majah dan Turmudzi).

Selanjutnya, Allah Swt berfirman:

Artinya:
(yaitu) orang-orang yang mengikut rasul, nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati
tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka
mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan
menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang
buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada
mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan
mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka Itulah orang-
orang yang beruntung. (QS. Al-A’raf [7]: 157)

Berdasarkan firman Allah dan hadits Nabi SAW, dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis
makanan yang halal ialah:

 Semua makanan yang baik, tidak kotor dan tidak menjijikan.


 Semua makanan yang tidak diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya.
 semua makanan yang tidak memberi mudharat, tidak membahayakan kesehatan
jasmani dan tidak merusak akal, moral, dan aqidah.

7
C. Makanan Haram

Haram artinya dilarang, jadi makanan yang haram adalah makanan yang dilarang
oleh syara’ untuk dimakan. Setiap makanan yang dilarang oleh syara’ pasti ada
bahayanya dan meninggalkan yang dilarang syara’ pasti ada faidahnya dan mendapat
pahala. Berikut adalah jenis-jenis makanan yang termasuk diharamkan:
 Semua makanan yang disebutkan dalam firman Allah surat Al-Maidah ayat 3 dan
Al-An’am ayat 145 :

Artinya:
Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang
disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk,
dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan
(diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. (QS. Al-Maidah [5]: 3)

Artinya:
Katakanlah: “Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan kepadaku,
sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, kecuali kalau makanan itu
bangkai, atau darah yang mengalir atau daging babi, karena sesungguhnya semua itu kotor
atau binatang yang disembelih atas nama selain Allah. Barang siapa yang dalam keadaan
terpaksa sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka
sesungguhnya Tuhanmu Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al-An’am[6]: 145)

8
Dari dua ayat tadi, terdapat beberapa jenis barang yang terang-terang diharamkan,
yaitu: Bangkai (kecuali bangkai ikan dan belalang), darah (kecuali hati dan limpa), daging
hewan yang disembelih atas nama selain Allah Swt), binatang yang mati tercekik, terpukul,
terjatuh, karena ditanduk binatang lain, diterkam oleh binatang buas, dan yang disembelih
untuk berhala.

 Semua makanan yang keji, yaitu yang kotor, menjijikan.


Firman Allah:

Artinya:

(yaitu) orang-orang yang mengikut rasul, nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati
tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka
mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan
menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang
buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada
mereka[574]. Maka orang-orang yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya
dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka Itulah
orang-orang yang beruntung. (QS. Al-A’raf [7]: 157)

 Semua jenis makanan yang dapat mendatangkan mudharat terhadap jiwa, raga, akal,
moral dan aqidah.
Firman Allah:

Artinya:
Katakanlah: “Tuhanku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak atau
pun yang tersembunyi (akibatnya), dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa
alasan yang benar. (QS. Al-A’raf [7]: 33).

9
 Bagian berupa daging. Tulang atau apa saja yang dipotong dari binatang yang masih
hidup.
Sabda Nabi Saw, artinya:
“Daging yang dipotong dari binatang yang masih hidup, maka yang terpotong itu termasuk
bangkai”. (HR. Ahmad)
 Makanan yang didapat dengan cara yang tidak halal seperti makanan hasil curian,
rampasan, korupsi, riba dan cara-cara lain yang dilarang agama.

D. Kriteria Makanan Haram


Didalam syariat Islam, makanan yang haram dikonsumsi dibedakan menjadi 2 :
 Pertama: Haram Lidzatihi (makanan yang haram karena dzatnya).
Maksudnya hukum asal dari makanan itu sendiri memang sudah haram.
Contohnya : Darah, daging babi, khamar (minuman keras), semua binatang
buas yang bertaring yang dengan taringnya ia memangsa dan menyerang
mangsanya, semua jenis burung yang bercakar yang dengan cakarnya ia
mencengkeram atau menyerang mangsanya, semua binatang yang
diperintahkan untuk dibunuh, semua binatang yang dilarang untuk dibunuh dan
binatang yang buruk atau menjijikkan.
 Kedua: Haram Lighairihi (makanan yang haram karena faktor eksternal).
Maksudnya hukum asal makanan itu sendiri adalah halal, akan tetapi dia
berubah menjadi haram karena adanya sebab yang tidak berkaitan dengan
makanan tersebut. Misalnya: makanan dari hasil mencuri atau dibeli dengan
uang hasil korupsi, transaksi riba, upah pelacuran, sesajen perdukunan, dan lain
sebagainya.
E. Kriteria Makanan Halal
Pada prinsipnya dalam Islam, segala sesuatu itu diperbolehkan kecuali ada dalil yang
mengharamkannya (lihat Halal dan Haram: Yusuf Qardhawi) dengan mengambil
kaidah ushul fiqh (al-Ashl fil Asy-ya’ al-ibahah, yatta yadul ad-daliil ‘ala tahrimih).
Maka sesungguhnya yang diharamkan itu amatlah sempit dan yang dihalalkan
sangatlah terhampar luas. Termasuk dalam hal makanan dan minuman. Maka jika
tidak kita temukan dalil yang mengharamkan, kita kembalikan kepada hukum asalnya,
yaitu boleh.

Allah swt telah menghamparkan dan menyediakan makanan dan minuman untuk
dinikmati oleh hamba-Nya. Ini sebagai bentuk dari sifat-Nya yang Maha Penyayang
kepada setiap makhluk. Kita menikmati makanan dan minuman yang Allah sediakan
salah satu sebagai bentuk syukur dan merupakan perintah agar menjadi orang
bertakwa (QS. An-Nahl 114), sebaliknya jika kita mengkonsumsi makanan haram
maka kita telah mengikuti langkah syaitan (QS. Al-Baqarah 178). Oleh karena itu kita
perlu memperhatikan kriteria makanan yang telah diharamkan.

10
Bab III Penutup

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan
judul makalah ini.

Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman untuk memberikan kritik dan saran
yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah
di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada
khususnya juga para pembaca pada umumnya.

11
Daftar Pustaka

1. https://nuramaya.wordpress.com/2008/05/20/dibalik-alasan-di-haramkannya-
bangkai-darah-daging-babi-dan-khamr/
2. https://tafsiralquran2.wordpress.com/2012/11/24/2-168
3. http://www.tintaguru.com/2011/06/makanan-dan-minuman-yang-halal-dan-
yang.html
4. http://muchlasjackson.blogspot.co.id/2013/01/kriteria-makanan-halal-dan-haram-
dalam_1262.html
5. http://cecepsupriadihpai.blogspot.co.id/2014/12/kriteria-makanan-halal-
thoyyib.html

12

Anda mungkin juga menyukai