Anda di halaman 1dari 2

HATI

a.Hepatitis

Morfologi :- Gambaran spesifiknya adalah

b. Abses Hati

Morfologi :- Biasanya timbul pada keadaan defisiensi imun



misalnya usia sangatlanjut, imunosupresi, atau kemoterapi kanker disertai kegagalan sumsumtulang.- Abses
hati piogenik (bakteri) dapat terjadi sebagai lesi tunggal atau jamak, dengan garis tengah berkisar dari
milimeter hingga masif.- Penyebaran bakteri melalui sistem arteri sistem arteri atau portacenderung
menimbulkn abses kecil multipel, sedangkan perluasan langsungdan trauma biasanya menyebabkan abses
besar dan tunggal

etiologi :

Di negara yang sedang berkembang. Sebagian besar disebabkan olehinfeksi parasit, misalnya ameba,
ekinokokus, serta (yang lebih karang)protozoa dan cacing lainnya.- Di negara maju, abses hati akibat parasit
jarang ditemukan dan umumnyamengenai migran.- Di dunia barat, abses akibat bakteri atau jamur lebih
sering terjadi,mencerminkan komplikasi infeksi di tempat lain

varian fibrolamelar

dimana sel hepar neoplastik tersusun dalam pita lebar atau lamela yang dipisahkan oleh jaringan fibrosa
padat. Varian ini kebanyakan timbul pada wanita muda,tanpa sirosis sebagai faktor
predisposisi.Etiologi :- Aflatoksin, mikotoksi karsinogenik yang diproduksi oleh jamur

Aspergillusflavus

, yang mengkontaminasi makanan yang disimpan dalam keadaanlembab.- Virus hepatitis B- Sirosis hepar,
tanpa memperhatikan sebabnyad. Perlemakan Hati (Steatosis Hati)Morfologi :- Bahkan dengan asupan

Etiologi :- Asupan alkohol dalam jumlah sedang, dapat terjadi penimbunan butir-butir lemak kecil
(mikrovesikular) dalam hepatosit.- Pada asupan alkohol yang kronis, lemak tertimbun sampai
tahapmenciptakan globulus makrovesikuler besar yang jernih serta menekandan menggeser nukleus ke perifer
hepatosit. Tranformasi ini padaawalnya bersifat setrilobulus, tetapi pada kasus yang parah perubahandapat
mengenai keseluruhan lobulus.
e. Sirosis

Morfologi :- Proses difus, irreversibel, ditandai dengan fibrosis dan regenerasi noduler Etiologi :- Penyebabnya
termasuk virus hepatitis (VHB dan VHC), alkohol,

hemokromatosis, penyakit autoimun hepar (hepatitis „lupoid‟ dan sirosis

biliaris primer), obtruksi biliaris rekuren (misalnya baru empedu), penyakitWilson.

f. Penyakit hati karena Alkohol

Morfologi :- Menimbulkan kerusakan arsitektur hepar yang irreversibel, berawal daritraktus portal dan/atau
venula hepatik terminalis digantti dengan jaringanikat fibrosa, dan berakhir dengan terjadinya regenerasi
noduler sel hepar,ini merupakan sirosis hepar.

Etiologi :Disebabkan oleh penyalahgunaan alkohol.

g. Penyakit hati karena Zat Toksik

Morfologi :- Prinsip cedera akibat obat dan toksin pada hati diklasifikasikan sebagaireaksi yang dapat diduga
(intrinsik) atau yang tidak dapat diduga(idosinkratik).- Reaksi obat yang dapat diduga dapat terjadi pada semua
orang yangmengalami akumulasi obat hingga jumlah tertentu.- Reaksi yang tidak dapat diduga bergantung
pada idiosikrasi pejamu,terutama kecenderungan pejamu menghasilkan respon imun terhadaprangsangan
antigen, dan kecepatan pejamu memetabolisme bahanpenyebab.Etiologi :- Disebabkan oleh obat dan zat
toksin

Penyakit hati karena Alkohol

Morfologi :- Menimbulkan kerusakan arsitektur hepar yang irreversibel, berawal daritraktus portal dan/atau
venula hepatik terminalis digantti dengan jaringanikat fibrosa, dan berakhir dengan terjadinya regenerasi
noduler sel hepar,ini merupakan sirosis hepar

Anda mungkin juga menyukai