Anda di halaman 1dari 4

BAB V

KEHAMILAN

5.1 Pengertian Kehamilan


Kehamilan adalah merupakan suatu proses merantai yang berkesinambungan dan terdiri dari
ovulasi pelepasan sel telur, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot,
nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta, dan tumbuh kembang hasil konsepsi
sampai aterm (Manuaba, 2010). Kehamilan merupakan proses alamiah (normal) dan bukan
proses patologis, tetapi kondisi normal dapat menjadi patologi. Menyadari hal tersebut dalam
melakukan asuhan tidak perlu melakukan intervensi-intervensi yang tidak perlu kecuali ada
indikasi (Sulistyawati, 2009). Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.
Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari haid
pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan pertama dimulai dari hasil
konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dimulai dari bulan keempat sampai 6 bulan,
triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan (Saifuddin, 2008; 89).
Kehamilan adalah proses alamiah yang dialami oleh setiap wanita dalam siklus reproduksi.
Kehamilan dimulai dari konsepsi dan berakhir dengan permulaan persalinan. Selama
kehamilan ini terjadi perubahan-perubahan, baik perut, fisik maupun fsikologi ibu (Varney,
2007).
5.2 Tanda-tanda kehamilan
Menurut Manuaba (2010), untuk dapat menegakkan kehamilan ditetapkan dengan
melakukanpenilaian terhadap beberapa tanda dan gejala kehamilan, yaitu sebagai berikut :
1. Tanda Dugaan Kehamilan
a. Amenorea
Pada wanita hamil terjadi konsepsi dan nidasi yang menyebabkan tidak terjadi
pembentukan Folikel de graff dan ovulasi . Hal ini menyebabkan terjadinya amenorea
pada seorang wanita yang sedang hamil. Dengan mengetahui hari pertama haid
terakhir (HPHT) dengan perhitungan Neagle dapat ditentukan hari perkiraan lahir
(HPL)nyaitu dengan menambah tujuh pada hari, mengurangi tiga pada bulan, dan
menambah satu pada tahun.
b. Mual dan Muntah
Pengaruh estrogen dan progesteron menyebabkan pengeluaran asam lambung yang
berlebihan. Mual dan Muntah pada pagi hari disebut morning sickness. Dalam batas
yang fisiologis keadaan ini dapat diatasi. Akibat mual dan muntah nafsu makan
berkurang.
c. Ngidam
Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu, keinginan yang demikian
disebut ngidam.
d. Sinkope atau pingsan
Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan iskema
susunan saraf pusat dan menimbulkan sinkope atau pingsan. Keadaan ini menghilang
setelah usia kehamilan 16 minggu.
e. Payudara Tegang
f. Pengaruh hormon estrogen, progesteron, dan somatomamotrofin menimbulkan
deposit lemak, air, dan garam pada payudara. Payudara membesar dan tegang. Ujung
saraf tertekan menyebabkan rasa sakit terutama pada hamil pertama.
g. Sering Miksi (Sering BAK)
Desakan rahim kedepan menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh dan sering
miksi. Pada triwulan kedua, gejala ini sudah menghilang.
h. Konstipasi atau Obstipasi
Pengaruh hormon progesteron dapat menghambat peristaltik usus, menyebabkan
kesulitan untuk buang air besar
i. Pigmentasi Kulit
Terdapat pigmentasi kulit disekitar pipi (cloasma gravidarum). Pada dinding perut
terdapat striae albican, striae livide dan linea nigra semakin menghitam. Pada sekitar
payudara terdapat hiperpigmintasi pada bagian areola mammae, puting susu makin
menonjol.
j. Epulis
Hipertrofi gusi yang disebut epuils, dapat terjadi saat kehamilan.
k. Varices
Karena pengaruh dari hormon estrogen dan progesteron terjadi penampakan
pembuluh darah vena, terutama bagi mereka yang mempunyai bakat. Penampakan
pembuluh darah terjadi pada sekitar genetalia, kaki, betis, dan payudara. Penampakan
pembuluh darah ini menghilang setelah persalinan.

2. Tanda Tidak Pasti Kehamilan


Perut Membesar
Pada pemeriksaan dalam di temui:
a. Tanda Hegar yaitu perubahan pada rahim menjadi lebih panjang dan lunak
sehingga seolah-olah kedua jari dapat saling bersentuhan
b. Tanda Chadwicks yaitu vagina dan vulva mengalami peningkatan pembuluh
darah sehingga makin tampak dan kebiru-biruan karena pengaruh estrogen.
c. Tanda Piscaceks yaitu adanya pelunakan dan pembesaran pada unilateral pada
tempat implantasi (rahim).
d. Tanda Braxton Hicks yaitu adanya kontraksi pada rahim yang disebabkan karena
adanya rangsangan pada uterus.
e. Pemeriksaan test kehamilan positif.
3. Tanda Pasti Kehamilan
a. Gerakan janin dalam rahim
b. Terlihat dan teraba gerakan janin, teraba bagian-bagian janin.
c. Denyut jantung janin
Didengar dengan stetoskop Laenec, alat Kardiotografi, dan Doppler. Dilihat dengan
ultrasonografi.
5.3 Pemeriksaan Diagnostik Kebidanan
1. Tes urine kehamilan (Tes HCG)
a. dilaksanakan seawal mungkin begitu diketahui ada amenore (satu minggu setelah koitus).
b. Upayakan urine yang digunakan adalah urine pagi hari.
2. Palpasi abdomen
Menggunakan cara Leopod dengan langkah sebagai berikut :
a. Leopod I
- Bertujuan untuk mengetahui TFU dan Bagian janin yang ada di fundus.
- Cara pelaksanaannya adalah sebagai berikut :
 Pemeriksaan menghadap pasien
 Kedua tangan meraba fundus dan mengukur berapa tinggi fundus uteri.
Meraba bagian apa yang ada di fundus, jika teraba benda bulat, melenting, mudah
digerakkan, maka itu adalah kepala. Namaun jika teraba benda bulat, besar,
lunak, tidak melenting, dan susah digerakkkan, maka itu adalah bokong janin.

b. Leopod II
 Bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang ada disebelah kanan dan kiri
perut ibu.
 Cara pelaksanaannya adalah sebagai berikut :
o Kedua tangan pemeriksa berada disebelah kanan dan kiri perut ibu.
o Ketika memriksa sebelah kanan, maka tangan menahan perut sebelah kiri
ke arah kanan.
o Raba perut sebelah kanan menggunakan tangan kiri, dan rasakan bagian
apa yang ada disebelah kanan (jika teraba benda yang rata tidak teraba
bagian kecil, terasa ada tahanan, maka itu adalah punggung bayi, namun
jika teraba bagian-bagian yang terkecil dan menonjol maka itu adalah
bagian kecil janin).
c. Leopod III
 Bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang ada di bawah uterus.
 Cara pelaksanaannya adalah sebagai berikut :
a. Tangan kiri menahan fundus uteri.
b. Tangan kananmeraba bagian yang ada di bagian bawah uterus. Jika teraba
yang bulat, melenting, keras, dan dapat digoyangkan, maka itu adalah
kepala. Namun jika teraba bagian yang bulat, besar, lunak, dan sulit
digerakkan, maka ini adalah bokong. Jika di bagian bawah tidak ditemukkan
kedua bagian seperti diatas, maka pertimbangkan apakah janin dalam letak
melintang.
c. Pada letak sungsang (melintang) dapat dirasakan ketika tangan kanan
menggoyangkan bagian bawah, tangan kiri akan merasakan ballottement
(pantulan dari kepala janin, terutama ini ditemukan pada usia kehamilan 5-7
bulan)
d. Tangan kanan meraba bagian bawah (jika teraba kepala, goyangkan, jika
masih mudah digoyangkan, berarti kepala belum masuk panggul, namun
jika tidak dapat digoyangkan, berarti kepala sudah masuk panggul), lalu
lanjutkan pada pemeriksaan Leopold IV untuk mengetahui seberapa jauh
kepala sudah masuk panggul.
d. Leopold IV
 Bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang ada dibawah dan untuk
mengetahui apakah kepala sudah masuk panggul atau belum.
 Cara pelaksanaannya adalah sebagai berikut.
o Pemeriksa menghadap kaki pasien.
o Kedua tangan meraba bagian janin yang ada di bawah.
o Jika teraba kepala, tempatkan kedua tangan di dua belah pihak yang
berlawanandi bagian bawah.
o Jika kedua tangan konvergen (dapat saling bertemu) berarti kepala belum
masuk panggul.
o Jika kedua tangan divergen (tidak saling bertemu) berarti kepala sudah
masuk panggul.

Anda mungkin juga menyukai