BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
faktor yang sangat menentukan kualitas sumber daya manusia, di samping itu
melakukan upaya kesehatan dasar, kesehatan rujukan dan atau upaya kesehatan
berkesinambungan.
adanya dukungan dari berbagai hal terkait. Salah satu hal penting yang dapat
1
2
rekam medis yang baik dan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang
berlaku.
diberikan kepada pasien dan dapat melindungi kepentingan hukum baik untuk
pasien, dokter, perawat, tenaga kesehatan lainnya maupun bagi rumah sakit
karena dengan adanya rekam medis akan membantu para petugas kesehatan
kesehatan, sebab dari inform consent akan lahir perjanjian atau kesepakatan
menumbuhkan rasa aman dan nyaman bagi seorang dokter atau tenaga
2
3
antara pasien dengan dokter atau rumah sakit dikemudian hari. Apabila
informasi yang disampaikan dokter, perawat kurang jelas dan kurang lengkap,
keperawatan.
yang tepat dan akurat tentunya harus didukung oleh pengisian setiap lembar
Apabila dari lembaran tersebut tidak diisi dengan lengkap, maka akan
mengakibatkan informasi yang ada didalam rekam medis menjadi tidak tepat,
tidak akurat dan tidak sah sebagai bukti guna pertanggungjawaban apabila
Instalasi Gawat Darurat (IGD) kelengkapan rekam medis pasien IGD di RSUD
Bayu Asih Kab.Purwakarta dari 75 berkas rekam medis IGD masih ditemukan
sebanyak 73 berkas atau 96 % informed concent yang tidak lengkap dan yang
lengkap sebayak 2 berkas atau 4 % informed concent. Bagian dari lembar yang
tidak diisi dengan lemgkap diantaranya nomor rekam medis, tanggal, tanda
tangan dokter atau perawat, tanda tangan saksi, pernyataan setuju atau tidak
dan jenis tindakan yang akan dilakukan oleh dokter atau perawat.
3
4
PURWAKARTA “
B. Identifikasi Masalah
akan dilakukan sehingga tidak terciptanya apa yang menjadi tujuan akan
keterbukaan informasi publik serta yang mendasari hak dan kewajiban baik
dari seorang petugas kesehatan selaku pelayan kesehatan dan pasien atau
keluarga selaku objek kesehatan. Sehingga tidak terciptnya apa yang diatur
C. Pembatasan Masalah
kesehatan di IGD RSUD Bayu Asih Purwakarta. Penulis hanya meneliti dari
dua variabel yakni kelengkapan formulir informed consent dan aspek hukum
kesehatan mengingat waktu, biaya dan tenaga peneliti yang terbatas tanpa
D. Perumusan Masalah
4
5
E. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Purwakarta.
5
6
Kab.Purwakarta.
F. Manfaat Penelitian
2. Bagi Akademik
informasi kesehatan.
3. Bagi Penulis
6
7
BAB II
KAJIAN KEPUSTAKAAN
A. Deskripsi Teoritis
1. Informed consent
7
8
secara harafiah terdiri dari dua kata yaitu informed dan concent. Informed
tanpa paksaan.
8
9
dua macam hak asasi sebagai hak dasar manusia, yaitu hak atas informasi
concent adalah persetujuan yang diberikan oleh pasien, keluarga atau wali
diantaranya:
yang sebenarnya tidak diperlukan dan secara medik tidak ada dasar
dan bersifat negatif, karena prosedur medis modern bukan tanpa resiko
adalah:
9
10
biomedik).
nasib diri sendiri bagi pasien dan hak pasien atas informasi telah
pasiendari tindakan tidak sah atas integritasnya oleh dokter, dan juga
pasien. Oleh karena itu, agar pasien dapat memberikan keputusan untuk
10
11
memberikan pengobatan.
3) Dengan bahasa yang tidak sempurna asal dapat diterima oleh pihak
lawan.
11
12
5) Dengan diam atau membisu tetapi asal dipahami atau diterima oleh
pihak lawan.
berobat.
mengalami kecacatan.
12
13
13
14
f) Perkiraan pembiyaan.
tindakan.
14
15
alternatif tindakan.
(unforeseeable).
adalah:
15
16
menikah.
6) Dalam hal pasien tidak sadar atau pingsan serta tidak didampingi
dari siapapun.
diderita pasien dan tindakan medik yang akan dilakukan serta resiko yang
mungkin timbul dari tindakan medik yang akan dilakukan serta resiko
16
17
yang mungkin timbul dari tiindakan kedokteran tersebut kepada pasien dan
keluarganya.
paksaan.
segi hukum.
perundang-undangan.
Pasal 58 ayat (1) setiap orang berhak menuntut ganti rugi terhadap
17
18
Pasal 45 ayat (1) setiap tindakan kedokteran atau kdokteran gigi yang
akan dilakukan tindakan oleh dokter atau dokter gigi terhadap pasien
secara tertulis maupun lisan, ayat (5) setiap tindakan kedokteran atau
18
19
ayat (2), ayat (3), ayat (4), ayat (5), ayat (6) diatur dengan peraturan
Mentri..
persetujuan tindakan medis Pasal 2 ayat (1) s/d (3), Pasal 3 ayat (1) s/d
lama dua tahun delapan bulan atau denda paling banyak Rp.
4.500,,-
19
20
sengaja.
Kedokteran
Pasal 79:
b) Sanksi Perdata
c) Sanksi Administratif
ijin praktek.
2. Hukum Kesehatan
20
21
optimal.
21
22
oleh kesadaran etis mengenai apa yang adil dan apa yang tidak adil.
keseluruhan.
kepentingan masyarakat.
3. Rekam Medis
22
23
Rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang
pelayanan lain yang diberikan kepada seorang pasien selama dirawat di rumah
sakit yang dilakukan di unit-unit rawat jalan termasuk unit gawat darurat dan
merupakan catatan dan dokumen tentang keadaan pasien, namun kalau dikaji
lebih dalam rekam medis mempunyai makna yang lebih luas dari pada catatan
akan dijadikan dasar didalam menentukan tindakan lebih lanjut dalam upaya
hanya merupakan salah satu kegiatan dari pada penyelenggaraan rekam medis.
data medik pasien selama pasien itu mendapat pelayanan medik di rumah sakit.
keperluan lainnya.
23
24
rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas
pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Catatan adalah tulisan yang
dibuat oleh dokter atau dokter gigi tentang segala tindakan yang dilakukan
dan semua rekaman, baik berupa foto radiologi, gambar pencitraan (imaging),
tindakan pasien selama pasien masuk sampai keluar rumah sakit yang berguna
24
25
i. Pengobatan pasien
yang optimal.
2. Pembiayaan
pada pasien.
3. Statistik kesehatan
25
26
tertentu.
pelayanan medis dan kesehatan di rumah sakit, baik dimasa lalu, masa
kini maupun perkiraan masa datang tentang apa yang akan terjadi.
sakit atau petugas kesehatan yang melalaikan dan berbuat khilaf dalam
Ada dua kelompok data rekam medik rumah sakit di sebuah rumah
sakit yaitu kelompok data medik dan kelompok data umum (Permenkes,
2008)
1) Data Medik
26
27
darurat
Hampir sama dengan isi rekam medis untuk pasien rawat jalan,
evaluasi pengobatan.
27
28
2) Data Umum
Data umum dihasilkan oleh kelompok kegiatan non medik yang akan
(Permenkes, 2008)
Tanpa didukung suatu sistem pengelolaan rekam medis yang baik dan
28
29
Kegunaan rekam medis dapat dilihat dari beberapa aspek, antara lain,
(Permenkes, 2008)
a. Aspek Administrasi
jawab sebagai tenaga medis dan para medis dalam mencapai tujuan
pelayanan kesehatan.
b. Aspek Medis
c. Aspek Hukum
d. Aspek Keuangan
29
30
aspek keuangan.
f. Aspek Penelitian
1. Aspek Pendidikan
2. Aspek Dokumentasi
sakit.
kegunaan yang sangat luas, karena tidak hanya menyangkut antara pasien
30
31
rumah sakit.
medik pasien.
Rekam Medis
31
32
kepada pasien, dokter dan dokter gigi segera melengkapi rekam medis
telah dilakukannya.
Setiap catatan dalam rekam medis harus dibubuhi nama, waktu, dan
number (PIN).
medis, catatan dan berkas tidak boleh dihilangkan atau dihapus dengan
cara ini dapat dibaca pada Peraturan Menteri Kesehatan tentang Rekam
32
33
Alur rekam medis pasien rawat jalan dari mulai pendaftaran hingga
register nama pasien, nomor Rekam Medis, identitas, dan data sosial
33
34
diberikan kepada pasien, yang harus dibawa apa pasien berobat ulang.
10) Petugas rekam medis membuat rekapitulasi setiap akhir bulan, untuk
Medisnya
Medis
34
35
Rekam medis dapat melindungi minat hukum (legal interest) pasien, rumah
sakit, dan dokter serta staff rumah sakit bila ketiga belah pihak melengkapi
Rahasia Kedokteran
wajibkan:
ditetapkan
rekam medis
Rekam medis dapat digunakan sebagai salah satu alat bukti tertulis di
pengadilan.
35
36
sama yaitu dengan mencari nomor RM yang telah diberikan kepada pasien.
Keuntungan :
Kerugian :
rekam medis
36
37
medis pada pasien berobat jalan maupun pasien rawat inap dan gawat
darurat, setiap pasien yang berobat mendapatkan satu nomor pada saat
Keuntungan:
seorang pasien.
rekam medis
iii. Pemberian nomor cara seri unit (Serial Unit Numbering System)
37
38
system unit.
1) Sentralisasi
Kebaikan :
ruangan.
mudah distandarisasikan.
Kekurangan :
38
39
2) Desentralisasi
poliklinik dengan rekam medis rawat inap. Berkas rekam medis rawat
Kebaikan :
Kekurangan :
medis.
39
40
tidak selalu mahal akan tetapi mempunyai cara kerja yang baik, praktis
dan efisien dengan kondisi dan situasi yang ada. Peralatan ini juga sangat
1) Rak Penyimpanan
a) Rak Terbuka
b) Roll Opack
c) Roll Omet
d) Dll
2) Penunjuk penyimpanan
Pada deretan map-map rekam medis yang disimpan di rak harus di beri
40
41
41
42
medis.
format pencatatan berkas rekam medis yang keluar dapat dibuat pada
program komputer.
dipinjam kembali.
42
43
pindah tangan, asal pindah, kepada siapa, untuk keperluan apa, dan
d. Pengambilan/Peminjaman
rekam medis dari tempat penyimpanan karena diperlukan oleh pihak lain.
Karena rekam medis itu dipinjam, maka perlu adanya pencatatan agar
petugas rekam medis dapat mengetahui dimana rekam medis itu berada,
dikembalikan.
43
44
tandai dengan slip atau tanda keluar yang mencakup nomor rekam
medis, tanggal dan nama klinik, dokter atau bangsal yang meminjam.
B. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir adalah alur pemikiran dalam melihat suatu masalah serta
Gambar 2.1
Kerangka Berpikir
44
45
yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
penelitian adalah suatu atribut/ sifat/ nilai dari suati objek atau kegiatan yang
mempunyai variasi yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
C. Hipotesis Penelitian
BAB III
METODE PENELITIAN
45
46
Kel. Nagri Tengah Kab. Purwakarta Jawa Barat. RSUD Bayu Asih berdiri
sejak tahun 1933 dan saat ini berstatus Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
sejak bulan Oktober tahun 2014. RSUD Bayu Asih saat ini mempunyai empat
belas pelayanan kesehatan dinaungi tiga Instalasi utama yakni Instalasi Gawat
Darurat, Instalasi Rawat Jalan dan Instalasi Rawat Inap serta ditopang oleh
pelayanannya RSUD Bayu Asih di bantu oleh slah satu Unit yakni Unit Sistem
46
47
B. Metode penelitian
1. Observasi
2. Wawancara
Yaitu melakukan Tanya jawab kepada kepala Unit Rekam Medik, Kepala
Ruangan IGD, dan petugas analisis rekam medis yang berada dibagian
3. Lembaran Ceklis
4. Studi Kepustakaan
teliti.
47
48
terhadap sampel dari populasi berkas rekam medis IGD yang tidak diisi dengan
1. Populasi
tertentu, yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipeljari dan kemudin ditarik
kesimpulannya.
Data yang diambil adalah berkas rekam medis pada periode satu
2. Sampel
48
49
D. Instrumentasi Penelitian
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dan lembaran
dari:
6. Biodata.
7. Lembar Pengesahan.
E. Analisa Data
fakta, keadaan, variabel dan fenomena yang terjadi pada saat penelitian
49
50
rekam medis kemudian membandingkan dengan teori yang ada dan diuraikan
50
51
51