Disusun Oleh :
Fetra Bagus Tira
10711195
oleh :
2
dr. Lies Pramudiyanti dr. Syirotul Aini
3
I. LATAR BELAKANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI
Kehamilan resiko tinggi adalah kehamilan dimana keadaan kesehatan atau kehidupan
dari fetal serta maternal dalam kondisi yang tidak baik, dan tidak aman. Kehamilan
ini serng terjadi dikalngan masyarakat wilayah pedesaan yang kurang memperhatikn
dalam segi kesehatan selama kehamilan.
Dalam satu tahun sekitar 3,5 juta kehamilan mencapai viabilitas (usia kehamilan
22-24 minggu), akan tetapi sekitar 3000 janin meninggal. Data ini memberikan
infrmasi akan suatu beresikonya suatu kehamilan yang kurang terjaga kesehtan
maternal serta fetal, yang akan menyebabkan kehamilan dengan risiko tinggi.
Jenis- jenis dari kehamilan risiko tinggi sesuai dengan kriteria dari Umur
kehamilan (19 tahu atau kurang serta 35 keatas), Paritas ( jumlah anak hidup yang
lahir dari ibu), riwayat persalinan, perdarahan pasca persalinan. Dari kriteria tersebut
hal ini menunjukan akan pentingnya suatu ilmu pengetahuan yang perlu diberikan
terhadap orang hamil.
Banyaknya penyebab dari kehamilan dengan resiko tinggi, yakni Atonia Uteri,
Lasersi jalan lahir, Hematoma, rupture Uteri, Inversio Uteri. Kehamilan dengan risiko
tinggi dapat terjadi pada usia <20 th dan >35 tahun, Tinggi Badan <145 cm, Panggul
ibu yang terlalu sempit LILA <23,4 cm, Kehamilan dengan Kaki bengkak, riwayat
keguguran sebelumnya, umlah anak > 4, jarak kelahiran <2 th atau > 10 th,
perdarahan Selma kehamilan, ibu hamil dengan riwayat DM, Preeklamsia, Eklamsia,
Anemia dll, Sehingga pada ibu hamil yang mempunya beberapa penyebab dan factor
risiko diatas hendaknya perlu dilakukn suatau peninjauan dan skrining serta
penindaklanjutan, dalam hal ini juga perlu dilakukan pencegahan dengan cara
melakukan promosi kesehatan, sehingga kesehatan ibu hamil yang beresiko dapat
ditangani lebih awal.
Penulis disini mengharapkan bahwa kehamiln risiko tinggi dapat dilakukan
pencegahan, penanganan awal, dan ibu hamil juga paham akan maslah yang terjadi
mengenai kehamilan risiko tinggi, sehingga penulis melakukan promosi kesehatan
dengan melakukan penyuluhan dan penyebaran media promosi lain
4
I. LATAR BELAKANG TOGA
Tanaman obat keluarga merupakan tanaman obat yang ditanam dan di rawat oleh
anggota keluarga yang bertempat di halaman rumah dan juga di sekeliling rumah,
agar mudah dalam mencarinya sewaktu-waktu dibutuhkan, tanaman obat keluarga ini
merupakan cara keluarga agara dapat mendapatkan suatu bahan obat yang mudah
untuk di jangkau dan didapatkan, karena keluarga yang memiliki TOGA di halaman
rumahnya akan merasa nyaman bila membutuhkan obat segera, yang bersumber dari
alam.
Sejak jaman dahulu kala pengobatan menggunakan tanaman sudah dilakukan dari
Mesir Kuno, Yunani Kuno, Cina, Inggris, dan Indonesia. Tanaman yang digunakan
sebagai pengobatan merupakan tanaman-tanaman yang telah di sengaja disediakan
dan ditanam sebagai suatu cadangan untuk melakukan pengobatan. Catatan kuno
juga menyebutkan banyak macam tanaman yang saat ini masih dapat ditemukan dan
mudah didapatkan sebagai suatu tanaman obat untuk beberapa penyakit.
Tanaman obat yang dapat dijadikan sebagai TOGA merupakan tanaman yang
dapat menjadikan mafaat bagi penanamnya baik dari batang, akar, umbi, daun, biji
dan juga dari buahnya.
Saat ini para pengguna obat sangatlah selektif dan sangat berhati-hati karena
penggunaan obat kimia yang pada dasarnya adalah racun dapat menyebabkan
gangguan-gangguan pada organ lain bila d konsumsi secara berlebihan, sehingga saat
ini banyak kosumen melirik pengobatan dengan obat tradisional, disamping harganya
lebih ekonomis, efek smping yang minimal, dan kandungan dalam obat tradisional
sama dengan obat yang ebrbahan kimia, karena bahan kimia merupakan suatu bahan
derivate yang berasal dari alam. Sehingga konsumen saat ini lebih bnayak memilih
obat tradisional.
Dengan adanya suatu manfat tanaman sebagai obat untuk penanganan awal dan
pencegahan dan untuk melkakukan peminimalan biaya pengobatan maka dari itu
penulis disini melakuakan penyuluhan mengenai tanaman obat keluarga (TOGA)
supaya dapat memberikan pengetahuan dan pengalaman sehingga pengunaan lahan
5
kososng di sekitar rumah dapat dilaksanakan dan dapat sebagai cara untuk
meningkatkan pendapatan keluarga bila TOGA tersebt dikembangkan lebih lanjut,
dismaping juga sebagai sarana apotik hidup keluarga.
6
Masyarakat terutama ibu hamil yang hadir berpartisipasi dalam penyuluhan dan dapat
memahami materi penyuluhan tentang Kehamilan Risiko tinggi, serta dapat mengenal
mengenai TOGA dengan komunikasi dua arah, aktif Tanya jawab.
Bidan Desa sangat kooperatif dan peduli kepada warga, sehingga bisa membantu
memberikan promosi kesehatan yang baik.
Media promosi seperti penyuluhan yang disampaikan kepada warga masyarakat yang
hadir, leaflet yang dibagikan kepada warga masyarakat, dan pamflet yang diberikan di
kantor kelurahan dan puskesmas XXXXXX.
2. Weakness (kelemahan)
Terbatasnya dalam kelancaran berbahasa jawa sehingga kurang terciptanya interaksi yang
baik.
Terbatasnya jumlah media promosi yang diberikan kepada warga.
Terbatasnya pengetahuan ibu hamil akan beberapa penyakit yang dapat muncul selama
kehamilan sehingga sulit untuk dilakukan komunikasi dua arah.
Belum sadarnya ibu hamil akan bahaya kehamilan risiko tinggi sehingga membuat ibu
hamil kurang tanggap dan antusias.
3. Opportunity (kesempatan)
Harapannya pada masyarakat desa XXXXXXXX dapat mengerti dan paham serta dapat
melakukan pencegahan dengan mengerti bagaimana bahayanya dari kehamilan risiko
tingi, sehingg dapat dilakukan penanganan tepat dan menurunkan angka kematian ibu
hamil yang dikarenakan kehamilan dengan risiko tinggi, serta mengenalkan dan
menggerakkan masyarakat untuk memulai menanam serta memanfaatkan Toga.
4. Threat ( hambatan )
Kendala dalam penyuluhan adalah bahasa, karena bahasa yang diberikan pemateri
banyak emnggunakan istilah yang masih belum familiar di masyarakat tetapi sering
terdengar oleh ibu hamil sehingga kendala ini masih bias dilakukan suatu perbaikan
dalam penyampaian materi, selain itu juga banyaknya ibu hamil dengan pendidikan
rendah membuat dalam komunikasi dua arah menjadi sulit untuk terjalin.
7
Kesulitan dalam mengumpulkan kader desa karena masyarakat tidak datang dengan tepat
waktu.
Sasaran promosi adalah seluruh masyarakat Desa XXXXXXX terutama Ibu hamil
melalui kader desa, KecamatanXXXXXXXX.
V. TAHAP-TAHAP PROMOSI
Adapun tahap-tahap promosi kesehatan adalah sebagai berikut :
1. Perencanaan
a. Mencari permasalahan kesehatan yang ada di Desa xxxxxxxxxxxxxx
b. Menentukan tema promosi dan media promosi.
c. Mencari materi tentang “Kehamilandengan risiko tinggi dan Mari Mengenal Toga” ,
membuat slide powerpoint, membuat media promosi.
d. Berkoordinasi dengan bidan desa setempat, kepala desa dan Kepala Puskesmas untuk
melaksanakan penyuluhan.
2. Pelaksanaan
a. Kegiatan dilaksanana sesuai dengan jadwal penyuluhan dan saat MMD.
b. Memberikan materi penyuluhan dengan menjelaskan secara langsung dan
menampilkan slide powerpoint.
c. Memberikan leaflet kepada warga masyarakat yang hadir, serta memberikan pamflet
3. Evaluasi
a. Penyampaian menggunakan bahasa jawa agar terjadi komunikasi yang lebih bisa
dimengerti lagi oleh warga.
b. Diadakannya diskusi tanya jawab yang aktif agar terjadi interaksi dan mengetahui
seberapa jelas materi yang disampaikan.
8
Kehamilan Risiko tinggi merupakan kehamilan yang mengganggu dan
membahayakan ibu dan janin, yang dapat menyebabkan kematian akibat komplikasi
serius selama kehmilan. Kehamilan Risiko Tinggi adalah salah satu kehamilan yang
di dalamnya kehidupan atau kesehatan ibu atau janin dalam bahaya akibat gangguan
kehamilan yang kebetulan atau unik. Untuk ibu, status risiko tinggi berlangsung (
berubah-ubah ) selam masa nifas, yaitu sampai 29 hari setelah klelahiran. Komplikasi
maternal pasca melahirkan biasanya teratasi dalam sebulan kelahiran, tetapi
morbiditas perinatal dapat berlanjut selama beberapa bulan atau tahun. ( Edy 2012)
b. Yang dapat mengalami kehilan risiko tinggi:
Kehamilan dengan risiko tinggi dapat terjadi pada usia <20 th dan >35 tahun, Tinggi
Badan <145 cm, Panggul ibu yang terlalu sempit LILA <23,4 cm, Kehamilan dengan
Kaki bengkak, riwayat keguguran sebelumnya, umlah anak > 4, jarak kelahiran <2 th
atau > 10 th, perdarahan Selma kehamilan, ibu hamil dengan riwayat DM,
Preeklamsia, Eklamsia, Anemia dll
c. Tanda Bahaya Kehamilan
Tanda bahaya dalam kehamilan adalah tanda yang menunjukan ibu atau bayi yang
dikandunganya dalam keadaan bahaya. Gangguan tersebut dapat terjadi secara
mendadak dan biasanya tidak dapat diprkirakan sebelmnya.
9
a. Dibetes Mielitus Gestasional
b. Preeklamsia dan Eklamsia
c. Anemia
f. Bahaya dari kehamilan risiko tinggi
a. Bayi lahir premtur
b. Berat Bayi Lahir Rendah
c. Keguguran (abortus)
d. Persalinan tidak lancer.
e. Perdarahan sebelum dan sesudah persalinan
f. Janin meninggal di dalam kandungan
g. Ibu hamil atau bersalin meninggal dunia
h. Kejang-kejang
10
A. Penyuluhan
Keuntungan
- Komunikasi dengan masyarakat berlangsung dua arah sehingga terjalin interaksi
yang baik.
- Penyampaian menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
Keterbatasan
- Diperlukannya kelancaran bahasa jawa agar interaksi semakin baik.
- Perlu meggunakan alat eraga agar isi pesan dapat tersampaikan.
B. Leaflet
Keuntungan :
- Leaflet menarik untuk dilihat
- Mudah untuk dimengerti
- Merangsang imajinasi dalam pemahaman isi leaflet
- Lebih ringkas dalam penyampaian isi informasi
Keterbatasan :
- Salah dalam desain tidak akan menarik pembaca
- Leaflet hanya untuk dibagikan, tidak bisa dipajang atau ditempel
- Dibutuhkan kemampuan membaca dan perhatian, karena tidak bersifat auditif dan
visual
C. Pamflet
Keuntungan :
- Bisa dilihat oleh banyak orang
- Ditempatkan di tempat umum dan ramai orang sehingga mudah terlihat
- Isi gambar yang menarik dan informasi yang mudah untuk dimengerti
- Dapat bertahan lama
- Biaya yang terjangkau
Keterbatasan :
- Informasi yang ada cenderung kurang lengkap dan terbatas
- Tidak efisien Karena tidak dapat di gunakan dimana saja dan di bawa kemana
saja.
11
KESIMPULAN
Kehamilan risiko tinggi merupakan kehamilan yang dapat menyebabkan bahaya bagi ibu
dan juga bayi yang masih ada di dalam kandunganya. Kehamilan resiko tinggi adalah kehamilan
dimana keadaan kesehatan atau kehidupan dari fetal serta maternal dalam kondisi yang tidak
baik, dan tidak aman. Kehamilan ini serng terjadi dikalngan masyarakat wilayh pedesaan yang
kurang memperhatikn dalam segi kesehatan selama kehamilan. Kehamilan dengan risiko tinggi
dapat terjadi pada usia <20 th dan >35 tahun, Tinggi Badan <145 cm, Panggul ibu yang terlalu
sempit LILA <23,4 cm, Kehamilan dengan Kaki bengkak, riwayat keguguran sebelumnya,
umlah anak > 4, jarak kelahiran <2 th atau > 10 th, perdarahan Selma kehamilan, ibu hamil
dengan riwayat DM, Preeklamsia, Eklamsia, Anemia. Perlu dilakukan promosi kesehatan bagi
wanita hamil untuk mengetaui tanda dan gejala dari bahaya kehmilan risiko tinggi.
Tanaman obat keluarga merupakan tanaman obat yang ditanam di sekitar rumah dan di
tujukan untuk menjadi persiapan untuk pengobatan bagi anggota keluarga yang mengalami sakit.
TOGA suda ada sejak jaman dahulu sebagai media pengobatan yang digunakan untuk
melakukan tindakan utama bukan hanya sebgai terapi awal. Tanaman obat yang digunakan
sebagai obat-obatan di ambil dari batang, akar, umbi, buah, daun, yang dapat digunakan sebagai
suatu komodasi dan meningatkan penghasilan keluarga. Sehingga perlu dilakukan penyuluhan
untuk meningkatkan kesadaran dan memberi pengethauan masyarakat agar melakukan pembutan
TOGA di lingkungan rumah.
SARAN
12
dilakukan di lingkungan rumah, dan juga dilakukan suatu penyuluhan lanjut untuk memberikan
suatu pengetahuan dalam perawtan Tanaman yang telah ada.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat FK UII. 2012. Buku Ajar Kepanitraan Klinik Ilmu
Kesehatan Masyarakat
http://id.wikipedia.org/wiki/kretek
http://iervanzone.blogspot.com/2009/06/perokok-aktif-dan-perokok-pasif.html
http://health.kompas.com/read/2012/08/31/13441937/rokok.memicu.pendarahan.otak
http://www.ubb.ac.id/menulengkap.php?judul=Obat%20Tradisional%20dan%20Tanaman%20O
bat%20di%20Indonesia&&nomorurut_artikel=293
http://www.ubb.ac.id/menulengkap.php?...Obat%20Tradisional%20dan%20Tanaman%20Obat%
20di
13
LAMPIRan
14