Oleh :
Akbar prajorghy utama
10711022
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2015
LEMBAR PENGESAHAN
KEGIATAN ELEKTIF PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK
DI PESANTREN LUKMAN AL-HAKIM DESA ADIPURO, KECAMATAN
KALIANGKRIK, KABUPATEN MAGELANG, JAWA TENGAH
Disusun Oleh :
Akbar Prajorghy Utama (10711022)
Assalamualaikum Wr.Wb.,
Alhamdulillahirobbilalamin. Segala puji dan syukur marilah kita ucapakan
kepada Allah SWT, serta shalawat serta salam kita panjatkan untuk Nabi besar
Muhammad SAW. Karena atas berkat dan rahmat yang telah Allah SWT limpahkanlah
maka penulisan Laporan Kegiatan Elektif yang berjudul PEMBERANTASAN
SARANG NYAMUK DI PESANTREN LUKMAN AL-HAKIM DESA ADIPURO,
KECAMATAN KALIANGKRIK, KABUPATEN MAGELANG, JAWA TENGAH ini
dapat terselesaikan tepat waktu. Laporan Kegiatan Elektif ini disusun demi untuk
memenuhi sebagian syarat dan tugas di Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat.
Segala Kendala dan hambatan dalam menyelesaikan Laporan Kegiatan Elektif ini datang
silih berganti tetapi dengan bantuan dan dukungan dari semua pihak maka masalah dan
hambatan tersebut dapat diatasi dengan mudah. Pada kesempatan kali ini penulis ingin
menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang secara
langsung maupun tidak langsung telah membantu penulis dalam penyelesaian laporan
kegiatan elektif ini. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih yang
tulus kepada:
1. dr. Maftunah Nurbeti, MPH selaku dosen pembimbing Fakultas Kedokteran UII
2. dr. Uma Malika selaku dosen pembimbing lapangan
3. Ustad faraouki selaku pemipin di pesantren lukman al-hakim yang telah meberikan
izin untuk melakukan kegiatan elektif di pesantren lukman al-hakim.
4. Para santri pesantren lukman al-hakim.
5. Kedua Orang tua tercinta H. ir. Efredi damri, M.Si dan Hj. Henny muryanti, SE.
yang telah banyak memberikan dukungan baik doa, moril, maupun materiil.
6. Teman-teman sejawat Dokter Muda khususnya teman satu kelompok
7. kepada seluruh pihak yang tidak bisa di sebutkan satu persatu yang telah banyak
sekali memberikan dukungan dan bantuan dalam penyelesaian laporan yang telah
dibuat.
Penulis sangat menyadari bahwa Laporan Kegiatan Elektif ini masih kurang
kesempurnaan dan memerlukan beberapa masukan dan saran serta kritik yang
membangun dari berbagai pihak demi untuk perbaikan dalam penyusunan laporan
selanjutnya. Semoga Laporan Kegian Elektif ini bisa bermanfaat dan berguna bagi
semua pihak dan kemajuan ilmu pengatahuan.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Dokter Muda
BAB I
LATAR BELAKANG
Dewasa ini pemberantasan sarang nyamuk sudah mulai menjadi masalah yang di
nomer duakan di lingkungan kita, hal ini didukung oleh data dari WHO yang
menunjukkan populasi di dunia diperkirakan berisiko terhadap penyakit DBD mencapai
2,5-3 miliar terutama yang tinggal di daerah perkotaan di negara tropis dan subtropis.
Saat ini juga diperkirakan ada 50 juta infeksi dengue yang terjadi diseluruh dunia setiap
tahun. Diperkirakan untuk Asia Tenggara terdapat 100 juta kasus demam dengue (DD)
dan 500.000 kasus DHF yang memerlukan perawatan di rumah sakit, dan 90%
penderitanya adalah anak-anak yang berusia kurang dari 15 tahun dan jumlah kematian
oleh penyakit DHF mencapai 5% dengan perkiraan 25.000 kematian setiap tahunnya
(WHO, 2012). Dari data tersebut dapat kita pahami bahwa angka penderita penyakit
DBD masih sangat tinggi terutama didaerah tropis seperti di indonesia. Hal ini
menunjukkan bahwa pada dasarnya mencegah terjadinya penyakit DBD sangatlah
penting terutama di daerah tropis seperti di indonesia. Selain hal di atas tersebut data
yang diberikan WHO juga menunjukkan bahwa negara Indonesia sebagai negara dengan
kasus DBD tertinggi di Asia Tenggara dan tertiggi nomor dua di dunia setelah Thailand
(Depkes, 2010). Hal ini semakin menujukkan betapa tingginya angka kejadian penyakit
DBD di indonesia sejauh ini.
Pada dasarnya nyamuk sendiri bukan hanya sumber dari penyakit DBD melainkan
juga merupakan vektor dari berbagai penyakit, salah satunya penyakit malaria. Nyamuk
sendiri merupakan hewan bersayap dua yang berisik dan bisa tinggal disemua daerah
bahkan di kutup sekalipun. Meskipun mampu hidup di kutub, sebagian besar nyamuk
lebih suka hidup di daerah yang beriklim tropis dengan kelembaban tinggi seperti di
Indonesia (Sunaryo 2001). Nyamuk pada dasarnya hidup dengan usia yang cukup
singkat, yaitu nyamuk betina berusia kurang lebih 3 minggu dan nyamuk jantan berusia
kurang lebih hanya satu minggu. Nyamuk berkembang biak dengan cara bertelur, dan
telur yang dihasilkan nyamuk biasanya diletakkan di genangan air. Untuk beberapa saat
kemudian nyamuk yang berada didalam genangan air tersebut akan berubah menjadi
larva, kemudian menjadi pupa, setelah itu akan berubah kembali menjadi nyamuk
dewasa. Setelah menjadi nyamuk dewasa maka siklusna akan kembali lagi dengan
nyamuk tersebut meletakkan telurnya di atsa genangan air.
Peningkatan populasi nyamuk biasanya banyak disebabkan oleh kondisi
perubahan global seperti bertambahnya kepadatang penduduk, pemanasan global, dan
termasuk didalamnya program kontrol nyamuk yang kurang efektif. Menurut WHO,
stadium larva penting karena pada stadium ini merupakan saat yang rentan dalam siklus
hidup vektor dan penting untuk perencanaan program pengendalian yang efektif. Untuk
mencegah penyakit yang disebabkan oleh nyamuk kita harus menghapuskannya di
peringkat larva, karena ini merupakan cara yang paling ideal dan efektif (WHO 1992).
Melihat tempat keberadaan larva yang ada didalam genangan air sehingga sudah jelas
bahwa menjaga kondisi penamungan air menjadi hal yang sangat penting untuk
melakukan pemberantasan nyamuk.
Setelah memahami tentang uraian di atas maka dapat kita pahami bahwa
mencegah berbagai penyakit yang disebabkan oleh nyamuk sangatlah penting karena
resiko yang dihadapi dapat hingga mengancam jiwa. Salah satu cara yang dapat
dilakukan adalah dengan program pembrantasan sarang nyamuk yang caranya bisa
dilakukan dengan gerakan 3M plus yaitu :
1. Menguras tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi, ember, dll
2. Menutup rapat tempat penampungan air
3. Mengubur barang bekas yang dapat menampung air hujan seperti kaleng, gelas, dll
4. Plus kegiatan memelihara ikan yang memakan jentik nyamuk seperti ikan gubi, nila
merah, cupang dan mujair.
Maka dari itu kegiatan pemberantasan sarang nyamuk sangatlah perlu dilakukan di
pesantren tersebut, hal ini mengingat tempat penampungan air yang tidak sering
dibersihkan dan kesadaran para santrinya tentang menjaga kebersihan diri sebagai contoh
masih banyak yang menggantung pakaian dengan menumpuk yang mana hal tersebut
dapat mengakibatkan peningkatan populasi nyamuk. Sehingga betapa pentingya kegiatan
pemberantasan sarang nyamuk di pesantren lukman al-hakim.
BAB II
METODE
Menurut bahasa pesantren berasal dari kata santri dengan awalan pe- dan akhiran
-an yang memiliki arti tempat tinggal santri. Kata santri sendiri, menurut C. C Berg
berasal dari bahasa India, shastri , yaitu orang yang tahu buku-buku suci agama Hindu
atau seorang sarjana ahli kitab suci agama Hindu. Sementara itu, A.H. John menyebutkan
bahwa istilah santri berasal dari bahasa Tamil yang berarti guru mengaji. Sedangkan
menurut Soegarda Poerbakatwatja yang dikutip oleh Haidar Putra Daulay
mengatakan pesantren berasal dari kata santri yaitu seseorang yang
belajar agama Islam sehingga dengan demikian pesantren mempunyai
arti tempat orang berkumpul untuk belajar agama Islam. Dari
penjelasan berdasarkan beberapa teori tersebut dapat kita pahami
pada dasarnya pesantren memiliki arti tempat berkumpulnya orang
orang yang ingin belajar agama, namun berdasarkan pemahaman
masyarakat indonesia secara awam pesantren merupakan tempat
berkumpulnya orang orang islam untuk menimba agama islam dan
ilmu formal lainnya.
Pada dasarnya pesantren seharusnya memiliki image yang bersih dan rapih
mengingat pesantren merupakan tempat belajar agama. Namun hal ini berbanding
terbalik dengan kondisi yang ada di pesantren pada saat ini. Termasuk dipesantren
lukman al-hakim, pada pesantren ini sebenarnya kebersihan lingkungan cukup baik
namun kesadaran para santri dan para ustadnya masih kurang terkait dengan tempat
penampungan air. Hal ini terbukti dari kondisi saat dilakukan observasi semua bak
penampungan air terbuka dan dibiarkan menggenang, sehingga banyak terlihat jentik
jentik nyamuk. Seperti yang telah diketahui sebelumnya, tempat nyamuk menempatkan
telurnya adalah di atas genangan air, hal ini akan menyebabkan peningkatan populasi
nyamuk yang ada disuatu lingkungan tersebut. Karena hal tersebut maka dapat
menyebabkan terjadi peningkatan angka kejadian DBD, Terjadinya peningkatan kasus
DBD setiap tahunnya berkaitan dengan sanitasi lingkungan dengan tersedianya tempat
perindukan bagi nyamuk betina yaitu bejana yang berisi air jernih (bak mandi, kaleng
bekas dan tempat penampungan air lainnya). Kondisi ini diperburuk dengan pemahaman
masyarakat yang kurang tentang DBD dan juga partisipasi masyarakat yang sangat
rendah, terlihat dari kondisi lingkungan yang buruk dan mempermudah pertumbuhan
nyamuk DBD (Hermansyah, 2012).
Karena hal tersebutlah sehingga kegiatan pemberantasan sarang nyamuk harus
digalakan sejak dini, bahkan perlu dilakukan pembentukan kader agar kegiatan
pemberantasan sarang nyamuk dapat dilakukan secara berkesinambungan.
Pemberantasan sarang nyamuk merupakan kegiatan yang sangat membantu dalam
melakukan kegiatan pencegahan DBD. Dengan demikian maka cara paling efektif adalah
memutus daur hidup nyamuk dengan memberantas sarangnya, melalui kegiatan
pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Oleh karenanya perilaku memberantas sarang
nyamuk perlu terus ditumbuhkan, apalagi di banyak negara PSN terbukti dapat
mengurangi kasus DBD (Depkes RI, 2008). Mengingat hal tersebutlah sehingga peneliti
sebagai dokter muda menggalakan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk agar para
santri dan ustad yang ada di pesantren lukman al-hakim dapat terhindar dari penyakit
DBD.
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorhagic Fever
(DHF) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan
melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini dapat menyerang semua orang dan
dapat mengakibatkan kematian. Penyakit DBD atau DHF merupakan penyakit menular
yang sering menimbulkan kejadian luar biasa (KLB) di Indonesia (Salawati, 2010). Dari
pengertian tersebutlah sehingga betapa pentingnya memberantas penyebaran sarang
nyamuk dengan jalan melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk. Gerakan
pemberantasan sarang nyamuk di pesantren ini diharapkan dapat terus dijalankan dengan
berkesinambungan. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan pembentukan kader
PSN agar para kader dapat terus mengontrol kondisi yang ada di lingkunagan pesantren,
yang mana tunjuannya adalah agar warga pesantren lukman al-hakim dapat terhindar dari
serangan penyakit DBD. Berbagai upaya telah dilakukan untuk menanggulangi terjadinya
peningkatan kasus, salah satu diantaranya dan yang paling utama adalah dengan
memberdayakan masyarakat dalam kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)
melalui gerakan 3M ( Menguras-Menutup-Mengubur). Kegiatan ini telah diintensifkan
sejak tahun 1992 dan pada tahun 2000 dikembangkan menjadi 3M Plus yaitu dengan cara
menggunakan larvasida, memelihara ikan dan mencegah gigitan nyamuk. Sampai saat ini
upaya tersebut belum menampakkan hasil yang diinginkan karena setiap tahun masih
terjadi peningkatan angka kematian. Namun sejauh ini cara yang paling tepat untuk
melakukan pemberantasan sarang nyamuk adalah dengan gerakan 3M plus.
Jika para santri dan para ustad dapat terus menjaga kondisi penampungan bak air
dan ditambah dengan selalu menjaga kebersihan lingkungan maka semua warga
pesantren lukman al-hakim diharapkan dapat terhindar dari berbagai macam penyakit
yang disebabkan oleh nyamuk. Selain itu kegiatan selalu menjaga kebersihan lingkungan
tersebut juga diatur dalam agama islam yaitu sesuai dengan sabda Rasulullah SAW yaitu:
Sesungguhnya Allah SWT itu suci yang menyukai hal hal yang suci, dia maha bersih
dan menyukai kebersihan, dia maha mulia yang menyukai kemuliaan, dia maha indah
yang menyukai keindahan, karena itu bersihkanlah tempat tempatmu. (HR. Tirmizi).
Selain itu Rasulullah SAW juga pernah bersabda bahwa Sesungguhnya Allah Taala
adalah baik dan mencintai kebaikan, bersih dan mencintai kebersihan, mulia dan
mencintai kemuliaan, dermawan dan mencintai kedermawanan, maka bersihkanlah
rumahmu dan janganlah kamu menyerupai orang yahudi. (HR. Tarmizi RA)
DIARY ELEKTIF (PESANTREN LUKMAN AL-HAKIM)
2015 dipesantren
Istirahat dan melakukan ibadah sholat Jumat
11.00 13.00
Memberikan penyuluhan kepada santri kelas 2 tentang
13.00 15.00
pentingnya pemberantasan sarang nyamuk dipesantren.
ISHOMA
15.00 15.30
Memberikan penyuluhan kepada santri kelas 3 tentang
15.30 17.30 pentingnya pemberantasan sarang nyamuk dipesantren.
Berg, C.C,dan E.J.H. Corner, (2005), Moraceae - Ficus, Flora Malesiana Series
I,17: 1-70
Salawati, T., Rahayu, A., Nurdiana, H., 2010, Kejadian Demam Berdarah Dengue
Berdasarkan Faktor Lingkungan dan Praktik Pemberantasan Sarang Nyamuk
(Studi Kasus Di Wilayah Kerja Puskesmas Srondol Kecamatan Banyumanik Kota
Semarang), Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 6 No. 1 Tahun 2010,
Semarang.