Anda di halaman 1dari 1

BAB V

KESIMPULAN

1.5 Kesimpulan

Manajemen risiko keselamatan pada sistem manajemen keselamatan


perkeretaapian yaitu : Keselamatan merupakan pilar utama dalam bisnis perkereta
apian dan fasilitas untuk tercapainya target sasaran perusahaan, Untuk mencegah
kecelakaan diperlukan proses yang istematis yang berupa kegiatan merencanakan,
melaksanakan, mengevaluasi, dan langkah tindak lanjut, Manajemen risiko
keselamatan adalah metode untuk mengidentifikasi bahaya dan upaya pencegahan
kecelakaan, Hasil manajemen risiko keselamatan perlu dikelola pada tiap-tiap unit
kerja sesuai dengan keputusan direksi no KEP.U/LL/507/IX/1/KA-2013 tentang
pelaporan risiko keselamatan dalam bentuk daftar risiko dan pembuatan profil
risiko. Proses manajemen risiko yang dilaksanakan di PT.KAI adalah Memahami
kontek, Menidenttifikasi bahaya, Penilaian risiko, Pengendalian risiko, Evaluasi.
Dari hasil turun kelapangan yang didapat yaitu melihat secara rinci
bagaimana manajemen resiko yang ada di PT. Kereta Api secara lebih jelas lagi
dari teori yang dipelajari dan didasari dari contoh manajemen resiko yang ada di
PT kereta Api dan manfaat yang ada dalam penentuan tingkat resiko sehingga
dapat dilakukan pengendalian sehingga tidak merugikan bagi pekerja, alat dan
lingkungan disekitarnya. Untuk di kereta api sendiri manajemen resikonya sudah
sangat baik karena di pt tersebut sudah ada HSE dimana ada tiga unti yang ada
dilamnya yg memanajemen resiko baik itu administrasi (SSA), pekerjanya (SSH)
dan alat atau mesinnya (SSE).

1.6 Saran

Untuk PT kereta Api sebaiknya mempertahankan dan juga meningkatkankan


lagi manajemen resiko yang sudah baik sekarang menjadi lebih baik lagi.

Untuk mahasiswa menjadi pelajaran bagaimana manajemen resiko yang baik


dan benar dalam penerapan di suatu lingkungan yang memiliki manfaat yang
sangat besar untuk melihat tingkat resiko yang ada di lingkungan kerja tersebut.

Anda mungkin juga menyukai