Anda di halaman 1dari 27

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Literasi Keuangan


Otoritas Jasa Keuangan (2017) mendefinisikan bahwa:
Literasi keuangan adalah rangkaian proses atau aktivitas untuk
mengingkatkan pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill) dan
keyakinan (confidence) konsumen dan masyarakat luas sehingga mereka
mampu mengelola keuangan pribadi lebih baik.

Otoritas Jasa Keuangan (2017) menyatakan bahwa:


Visiliterasi keuangan adalah mewujudkan masyarakat indonesia yang
memiliki tingkat literasi keuangan yang tinggi sehingga masyarakat dapat
memilih dan memanfaatkan produk dan jasa keuangan guna meningkatkan
kesejahteraan.
Dan misi dari literasi keuangan yaitu melakukan edukasi di bidang
keuangan kepada masyarakat indonesia agar dapat mengelola keuangan
secara cerdas, dan meningkatkan akses informasi serta penggunaan produk
dan jasa keuangan melalui pengembangan infrastruktur pendukung literasi
keuangan.

Organisation for Economic Co-operation and Development atau OECD


(2016) mendefinisikan literasi keuangan
sebagai pengetahuan dan pemahaman atas konsep dan risiko keuangan,
berikut keterampilan, motivasi, serta keyakinan untuk menerapkan
pengetahuan dan pemahaman yang dimilikinya tersebut dalam rangka
membuat keputusan keuangan yang efektif, meningkatkan kesejahteraan
keuangan (financial well being) individu dan masyarakat, dan
berpartisipasi dalam bidang ekonomi.

Remund (2010) dalam OJK (2017) menyatakan bahwa literasi keuangan


merupakan pengukuran terhadap pemahaman seseorang mengenai konsep
keuangan, dan memiliki kemampuan dan keyakinan untuk mengatur keuangan
pribadi melalui pengambilan keputusan jangka pendek yang tepat, perencanaan
keuangan jangka panjang, serta memperhatikan kejadian dan kondisi ekonomi.
Menurut Warsono (2010) dalam OJK (2017) literasi keuangan adalah
sejauh mana pengetahuan dan implementasi seseorang atau masyarakat dalam

10
11

mengelola keuangan pribadinya. tingkat literasi keuangan seseorang dapat dilihat


dari sebaik apa individu tersebut mampu mendayagunakan sumber daya
keuangan, menentukan sumber pembelanjaan, mengelola risiko jiwa, mengelola
aset yang dimilikinya dan mempersiapkan keamanan sumber daya keuangan
dimasa mendatang apabila sudah tidak bekerja.

Lusardi dan Mictchell (2007) dalam Fitriarianti (2017) menjelaskan


bahwa:
literasi keuangan merupakan pengetahuan keuangan dan kemampuan
untuk mengaplikasikannya di kehidupan sehari-hari dengan tujuan
mencapai kesejahteraan.

Menurut Mahdzan dan Victorian (2013) dalam Yusuf (2017):


financial literacy merupakan suatu kebutuhan dasar yang dibutuhan
seseorang agar terhindar dari masalah keuangan.

Dari definisi-definisi menurut para ahli diatas maka dapat disimpulkan


bahwa literasi keuangan adalah rangkaian proses atau aktivitas untuk
mengingkatkan pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill) dan keyakinan
(confidence) konsumen dan masyarakat luas dan terarah. untuk mengatur
keuangan pribadi melalui pengambilan keputusan jangka pendek yang tepat,
perencanaan keuangan jangka panjang, serta memperhatikan kejadian dan kondisi
ekonomi dan mampu mendayagunakan sumber daya keuangan, menentukan
sumber pembelanjaan, mengelola risiko jiwa, mengelola aset yang dimilikinya
dan mempersiapkan keamanan sumber daya keuangan dimasa mendatang apabila
sudah tidak bekerja.

2.1.1 Pengetahuan (knowledge)


Menurut Fahmi (2017) pengetahuan manusia terbentuk dari berbagai
sumber kemengertian (source of understanding) yang melekat secara eksternal
pada diri manusia, seperti perasaan, pikiran, ingatan, kesadaran dan lainnya.
pernyataan atau pendapat dari semua ini kemudian berakumulasi membentuk
12

pengalaman, pendapat, cara pandang dan kepercayaan yang dianut dan berlaku,
baik secara individual maupun secara bersama dalam kehidupan masyarakat.
Kusumadmo (2013) pengetahuan adalah penggunaan informasi dan data
secara penuh yang dilengkapi dengan potensi keterampilan, ide, intuisi,
komitmen, dan motivasi orang-orang yang terlibat.
Menurut sunyoto dalam purwanto (2016):
pengetahuan adalah semua informasi yang dimiliki konsumen mengenai
berbagai macam produk dan jasa, serta pengetahuan lainnya yang terkait
dengan produk dan jasa tersebut dan informasi yang berhubungan dengan
fungsinya sebagai konsumen.

Menurut Otoritas Jasa Keuangan (2017):


masyarakat yang sudah mengenal lembaga jasa keuangan maupun produk
dan layanan jasa keuangan perlu juga mengetahui karakteristik dari produk
dan layanan jasa keuangan. Karakteristik tersebut meliputi manfaat, risiko,
fitur, cara memperoleh, biaya denda, hak dan kewajiban dari suatu produk
dan layanan jasa keuangan.

Berdasarkan hasil Survei Strategi Nasional Keuangan Indonesia yang


dilakukan OJK (2016) menunjukan bahwa pengetahuan masyarakat terhadap
manfaat dan risiko dari suatu produk dan layanan jasa keuangan belum
berimbang. Data survei tersebut menunjukan bahwa dari setiap 100 penduduk,
terdapat 86 orang yang memahami manfaat produk dan layanan jasa keuangan dan
hanya 36 orang yang memahami risiko produk dan layanan jasa keuangan.
Indikator pengetahuan dalam lingkup pegadaian diantaranya adalah
produk-produk pegadaian seperti KCA (Kredit Cepat Aman), Krasida, Kreasi,
Arrum Haji, Logam Mulia. Tabungan Emas. Konsinyasi Emas, Pegadaian
Remittance, Multi Pembayaran Online, Persewaan Gedung, Jasa Sertifikat, Jasa
Taksiran, dan Jasa Titipan.

2.1.2. Keyakinan (confidence)


Menurut Nopva (2011):
Keyakinan adalah suatu sikap yang ditunjukkan oleh manusia saat ia
merasa cukup tahu dan menyimpulkan bahwa dirinya telah mencapai
kebenaran.
13

Assaun (2009:123) dalam Retor (2014) mengemukakan bahwa keyakinan


adalah pemikiran deskriptif yang dianut seseorang tentang suatu hal.
Keyakinan itu didasarkan atas pengetahuan, opini dan keyakinan yang
mungkin dipengaruhi dan tidak dipengaruhi oleh rasa emosional.

Menurut Schiffman & Kanuk (2008:225) dalam Efraim (2013) dalam


keyakinan adalah pengetahuan dan presepsi yang diperoleh berdasarkan
kombinasi pengalaman langsung dengan obyek sikap dan informasi yang
berkaitan dari berbagai sumber.

Menurut Otoritas Jasa Keuangan (2017):


Sebelum masyarakat menggunakan produk dan layanan jasa keuangan,
masyarakat perlu memiliki keyakinan terhadap lembaga jasa keuangan
sebagai perusahaan yang menawarkan produk dan jasanya.

Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasidan Inklusi Keuangan Indonesia


yang dilakukan OJK(2016) sebanyak 90,5% masyarakat memiliki keyakinan
terhadap sektor perbankan diikuti oleh pegadaian sebesar 42,2% dan asuransi
sebesar 37,1%. Sedangkan masyarakat masih belum memiliki keyakinan yang
tinggi terhadap sektor pasar modal dibandingkan dengan sektor keuangan lainnya.
Indikator keyakinan menurut OJK (2016) meliputi keyakinan yang
dimiliki masyarakat terhadap lembaga jasa keuangan tersebut, seperti keyakinan
bahwa lembaga jasa keuangan dijamin oleh pemerintah, keyakinan bahwa
lembaga jasa keuangan memiliki risiko yang rendah, keyakinan bahwa lembaga
jasa keuangan tersebut sesuai dengan kebutuhan masyarakat, keyakinan bahwa
lembaga jasa keuangan memberikan rasa aman bagi nasabahnya, keyakinan
bahwa lembaga jasa keuangan tersebut diawasi dan diatur oleh Otoritas Jasa
Keuangan (OJK), dan keyakinan bahwa lembaga jasa keuangan tersebut memiliki
kredibilitas.

2.1.3. Keterampilan (skill)


Keterampilan berasal dari kata terampil yang berarti cakap, mampu, dan
cekatan. Otoritas Jasa Keuangan (2017):
Pengetahuan yang dimiliki masyarakat terkait keuangan perlu dilengkapi
dengan kemampuan masyarakat dalam melakukan perhitungan sederhana
mengenai bunga atau bagi hasil, angsuran atau pinjaman, hasil investasi,
14

biaya penggunaan produk dan layanan jasa keuangan, denda, perbedaan


nilai mata uang dan inflasi.

Hasil survei Strategi Nasional Keuangan Indonesia (2016) menunjukan


bahwa 36,8% masyarakat indonesia menyatakan mereka mampu melakukan
perhitungan tersebut. Namun setelah dilakukan pengujian diketahui bahwa 93,6%
dari total responden survei mampu menjawab pertanyaan mengenai perhitungan
keuangan sederhana secara benar.
Indikator keterampilan menurut OJK (2016) meliputi keterampilan yang
dimiliki masyarakat dalam menghitung jumlah bunga yang diperoleh dari
pinjaman tersebut, keterampilan masyarakat dalam menghitung jumlah angsuran
yang harus dibayarkan, keterampilan masyarakat dalam menghitung hasil
investasi yang diterima, keterampilan masyarakat dalam menghitung biaya
penggunaan produk/layanan, keterampilan masyarakat dalam menghitung jumlah
denda yang harus dibayarkan, dan keterampilan masyarakat mengenai nilai mata
uang/inflasi.

2.2. Pegadaian
Perusahaan umum pegadaian adalah satu-satunya badan usaha milik
negara (BUMN) yang secara resmi mempunyai izin untuk melaksanakan kegiatan
lembaga keuangan berupa pembiayaan dalam bentuk penyaluran dana kredit
kepada masyarakat atas dasar hukum gadai.

2.2.1 Visi dan misi pegadaian


1. Visi pegadaian
Sebagai solusi bisnis terpadu terutama berbasis gadai yang selalu menjadi
market leader dan mikro berbasis fidusia selalu menjadi terbaik untuk
masyarakat menengah kebawah .
2. Misi pegadaian
a. Memberikan pembiayaan yang tercepat, termudah, aman dan selalu
memberikan pembinaan terhadap usaha golongan menengah kebawah
untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
15

b. Memastikan pemerataan pelayanan dan infrastruktur yang memberikan


kemudahan dan kenyamanan di seluruh pegadaian dalam mempersiapkan
diri menjadi pemain regional dan tetap menjadi pilihan utama.
c. Membantu pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat
golongan menengah kebawah dan melaksanakan usaha lain dalam rangka
optimalisasi sumber daya perusahaan.

2.2.2. Produk pegadaian Konvensional


1. Produk Utama
a. KCA
Kredit Cepat Aman (KCA) adalah kredit dengan sistem gadai yang
diberikan kepada semua golongan nasabah, baik untuk kebutuhan
konsumtif maupun kebutuhan produktif. KCA merupakan solusi
terpercaya untuk mendapatkan pinjaman secara mudah, cepat dan
aman.Untuk mendapatkan kredit nasabah hanya perlu membawa agunan
berupa perhiasan emas, emas batangan, mobil, sepeda motor, laptop,
handphone, dan barang elektronik lainnya.
b. KRASIDA
Kredit angsuran bulanan yang diberikan kepada Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM) untuk pengembangan usaha dengan sistem gadai.
KRASIDA merupakan solusi terpercaya untuk mendapatkan fasilitas
kredit yang cepat, mudah dan murah. Agunan berupa perhiasan emas dan
kendaraan bermotor.
c. KREASI
Kreasi adalah kredit dengan angsuran bulanan yang diberikan kepada
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) untuk pengembangan usaha dengan
sistem Fidusia. Sistem Fidusia berarti agunan untuk pinjaman cukup
dengan BPKB sehingga kendaraan masih bisa digunakan untuk usaha.
KREASI merupakan solusi terpercaya untuk mendapatkan fasilitas kredit
yang cepat, mudah dan murah.
16

d. Arrum Haji
Pembiayaan arrum haji menggunakan sistem gadai emas guna pendaftaran
haji.
2. Investasi Emas
a. Mulia
Mulia adalah layanan penjualan emas batangan kepada masyarakat secara
tunai atau angsuran dengan proses mudah dan jangka waktu yang
fleksibel. MULIA dapat menjadi alternatif pilihan investasi yang aman
untuk mewujudkan kebutuhan masa depan, seperti menunaikan ibadah
haji, mempersiapkan biaya pendidikan anak, memiliki rumah idaman serta
kendaraan pribadi.
b. Tabungan Emas
Tabungan Emas adalah layanan pembelian dan penjualan emas dengan
fasilitas titipan dengan harga yang terjangkau. Layanan ini memberikan
kemudahan kepada masyarakat untuk berinvestasi emas.
c. Konsinyasi Emas
Konsinyasi Emas adalah layanan titip-jual emas batangan di Pegadaian
sehingga menjadikan investasi emas milik nasabah lebih aman karena
disimpan di Pegadaian. Keuntungan dari hasil penjualan emas batangan
diberikan kepada Nasabah, oleh sebab itu juga emas yang dimiliki lebih
produktif.

3. Produk Lainnnya
a. Pegadaian Remittance
Pegadaian Remittance adalah layanan pengiriman dan penerimaan uang
dari dalam dan luar negeri dengan biaya kompetitif, bekerjasama dengan
beberapa remiten berskala nasional dan internasional seperti Western
Union, Telkom Delima, BNI Smart Remittance, dan Mandiri Remittance.
Pegadaian Remittance merupakan solusi terpercaya untuk kirim dan terima
uang kapanpun dan dimanapun secara instan, cepat, dan aman.
17

b. Multi Pembayaran Online


Multi Pembayaran Online (MPO) melayani pembayaran berbagai tagihan
seperti listrik, telepon/ pulsa ponsel, air minum, pembelian tiket kereta api,
dan lain sebagainya secara online. Layanan MPO merupakan solusi
pembayaran cepat yang memberikan kemudahan kepada nasabah dalam
bertransaksi tanpa harus memiliki rekening di Bank
c. Persewaan Gedung
Pegadaian Sewa Gedung merupakan Auditorium yang dikelola oleh
Pegadaian untuk disewakan kepada masyarakat luas guna keperluan
berbagai kegiatan acara dan seremoni. Auditorium dengan arsitektur
Belanda yang dipadukan dengan interior elegan nan artistik serta
dilengkapi sarana dan prasarana yang memadai, dapat menjadi tempat
ideal guna mensukseskan setiap momen berharga anda
d. Jasa Sertifikat Batu Mulia
Pegadaian G-Lab adalah Laboratorium untuk melakukan pengujian
tentang keaslian dan jenis Batu Permata serta spesifikasi yang berguna
untuk kepentingan inventasi dan kepastian jual beli batu
permata, Pegadaian G-Lab menyediakan berbagai layanan profesional
untuk melakukan identifikasi keaslian serta kualitas batu permata dengan
dukungan Gemologist bersertifikat internasional serta peralatan gemologi
berstandar internasional dari Gemological Insitute of America.
e. Jasa Taksiran
Pegadaian Jasa Taksiran dalah layanan kepada masyarakat yang ingin
mengetahui karatase dan kualitas harta perhiasan emas, berlian dan batu
permata, baik untuk keperluan investasi ataupun keperluan bisnis dengan
biaya yang relatif terjangkau. Layanan jasa taksiran ini memudahkan
masyarakat mengetahui tentang karatase dan kualitas suatu barang
berharga miliknya, sehingga tidak mengalami kebimbangan atas nilai pasti
perhiasan yang dimiliknya
18

f. Jasa Titipan
Pegadaian Jasa Titipan adalah layanan kepada masyarakat yang ingin
menitipkan barang berharga seperti perhiasan emas, berlian, surat berharga
maupun kendaraan bermotor. Layanan ini dikalangan perbankan dikenal
dengan Safe Deposit Box (SDB). Jika mendapatkan kesulitan dalam
mengamankan barang berharga di rumah sendiri saat akan keluar kota atau
luar negeri, melaksanakan ibadah haji, sekolah di luar negeri, dan
kepentingan lainnya. Percayakan barang berharga milik Anda untuk
dititipkan di Pegadaian karena keamanan menjadi prioritas kami

2.2.3 Keputusan Gadai


Gadai adalah suatu hak yang diperoleh orang yang berpiutang atas suatu
barang bergerak yang diserahkan oleh orang yang berutang sebagai jaminan
utangnya dan barang tersebut dapat dijual (dilelang) oleh yang berpiutang bila
yang berutang tidak dapat melunasi kewajibannya (Sari dan Sudrajat, 2013) .
Keputusan nasabah dalam menggunakan jasa gadai, sangat penting
sebelum nasabah bertransaksi di suatu organisasi tertentu. Keputusan bermaksud
agar tidak adanya hambatan baik yang besar maupun yang kecil, sehingga perlu
diambil suatu keputusan. Keputusan yang diambil dapat saja menimbulkan efek
dan memunculkan masalah pada bidang yang lain, sehingga saat mengambil
keputusan harus cermat (Arifin,2015)
Indikator keputusan gadai menurut Safi’i (2016) meliputi kepercayaan
(trust), keuntungan (profit), pelananan (services), dan promosi (promotion).

2.3. Penelitian Terdahulu


Berdasarkan studi pustaka yang telah dilakukan, peneliti menemukan
beberapa penelitian yang kemudian dijadikan sebagai acuan untuk menentukan
indikator penelitian.Lasmiatin (2006) meneliti tentang Pengaruh Presepsi Nasabah
Tentang Kredit Gadai Terhadap Keputusan Pengambilan Kredit Di Perum
Pegadaian Cabang Blitar. Berdasarkan analisis deskriptif mengenai variabel
variatif barang jaminan dalam mendapatkan kredit berkategori sangat bervariatif,
19

variabel tarif sewa modal uang berlaku berkategori ringan, variabel pelayanan
karyawan dalam melayani pemberian dan pelunasan kredit berkategori sangat
mudah dan variabel pengambilan kredit berkategori tinggi.
Marlon Efraim (2013) meneliti tentang Motivasi, Keyakinan, dan Sikap
Nasabah terhadap Keputusan Menggunakan Kupedes di BRI Unit Girian. Jenis
penelitian ini adalah jenis penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang bersifat
hubungan antara dua variabel atau lebih. Hasil dalam penelitin ini Motivasi,
keyakinan, dan sikap secara bersama berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan menggunakan Kupedes di BRI unit Girian. Motivasi berpengaruh
positif tapi tidak signifikan terhadap keputusan menggunakan Kupedes di BRI
unit Girian. Keyakinan berpengaruh positif tapi tidak signifikan terhadap
keputusan menggunakan Kupedes di BRI unit Girian.Sikap berpengaruh positif
tapi tidak signifikan terhadap keputusan menggunakan Kupedes di BRI unit
Girian.
Sisilya Truly Retor (2014) meneliti tentang Analisis motivasi, persepsi,
pembelajaran, keyakinan dan sikap terhadap keputusan pembelian pada
PT.Conbloc Indonesia Surya Manado. Motivasi, persepsi, pembelajaran,
keyakinan dan sikap secara simultan berpengaruh terhadap keputusan pembelian
paving block pada PT.Conbloc Indonesia Surya cabang Manado. Motivasi
berpengaruh terhadap keputusan pembelian paving block pada PT.Conbloc
Indonesia Surya cabang Manado.Persepsi berpengaruh terhadap keputusan
pembelian paving block pada PT.Conbloc Indonesia Surya cabang Manado.
Pembelajaran berpengaruh terhadap keputusan pembelian paving block pada
PT.Conbloc Indonesia Surya cabang Manado. Keyakinan berpengaruh terhadap
keputusan pembelian paving block pada PT.Conbloc Indonesia Surya cabang
Manado. Sikap berpengaruh terhadap keputusan pembelian paving block pada
PT.Conbloc Indonesia Surya cabang Manado.
Hadijah (2015) meneliti tentang Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Keputusan Nasabah Menggunakan Jasa Pegadaian Syariah Kantor Cabang
Pegadaian Syariah (KCPS) Denpasar. Data yang digunakan dalam penelitian ini
diperoleh dengan menggunakan instrumen kuisioner. Hasil menunjukan faktor
20

yang mempengaruhi keputusan nasabah menggunakan jasa pegadaian syariah


KCPS Denpasar adalah faktor tampilan fisik (tangiable) dengan nilai varian
67,138%, faktor empati (emphaty) nilai varian 20,960%, faktor keandalan
(reliability) nilai varian 6,889%, faktor ketanggapan (responsiveness) nilai varian
2,919%, dan faktor jaminan (assurance) nilai varian 2,094%.
Safi’i (2016) meneliti tentang preferensi masyarakat terhadap gadai
syariah (studi kasus gadai emas BRI syariah Yogyakarta), dari hasil penelitian
tentang faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi nasabah gadai emas di BRI
syariah cabang yogyakarta dapat diketahui bahwa: trust, profit, services, religious,
dan promotion merupakan faktor yang mempengaruhi kecenderungan atau
preferensi nasabah gadai emas syariah memilih menggadaikan emasnya di BRI
Syariah cabang yogyakarta.
Tsalitsa dan Rachmansyah (2016) penelitian tentang Analisis pengaruh
literasi keuangan dan faktor demografi terhadap pengambilan kredit pada
pt.colombia cabang kudus. Literasi keuangan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap pengambilan kredit. Faktor demografi (pendapatan) berpengaruh positif
dan signifikan terhadap pengambilan kredit. Faktor demografi (usia) berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap pengambilan kredit. Faktor demografi (pekerjaan)
berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap pengambilan kredit. Dan faktor
demografi (pendidikan) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pengambilan
kredit.
Putri dan Rahyuda (2017) penelitian yang meneliti pengaruh literacy dan
faktor sosiodemografi terhadap perilaku keputusan investasi individu. Hasil
financial literacy berpengaruh signifikan positif terhadap perilaku keputusan
investasi individu. Artinya, semakin tinggi tingkat financial literacy, maka
semakin baik perilaku keputusan investasi individu. jenis kelamin bepengaruh
signifikan terhadap perilaku keputusan investasi individu. artinya, adanya
perbedaan signifikan antara perempuan dan laki-laki dalam perilaku keputusan
investasi. Pendapatan tidak berpengaruh signifikan terhadap perilaku keputusan
investasi. Artinya, tingkat pendapatan seorang tidak menjadi tolak ukur untuk
melakukan sebuah keputusan investasi individu.
21

Yusuf (2017) meneliti bertujuan untuk mengetahui pengaruh literasi


keuangan, presepsi risiko dan pendapatan terhadap keputusan berasuransi jiwa.
Hasil uji statistik menunjukan bahwa presepsi risiko berpengaruh terhadap
keputusan berasuransi jiwa sedangkan literasi keuangan dan pendapatan
berpengaruh tidak signifikan terhadap keputusan berasuransi jiwa. Oleh karena itu
hipotesis pertama dan ketiga dalam penelitian ini tidak dapat diterima.
Selanjutnya untuk hipotesis kedua dinyatakan diterima, artinya persepsi risiko
berpengaruh signifikan terhadap keputusan berinvestasi.
Rukmanasari (2017) meneliti tentang pengaruh pengetahuan, promosi dan
kualitas pelayanan terhadap minat nasabah menggunakan jasa pegadaian syariah.
Hasil pengujian hipotesis menunjukan bahwa terdapat pengaruh tidak signifikan
antara pengetahuan terhadap minat menggunakan jasa, hasil pengujian hipotesis
menunjukan terdapat pengaruh tidak signifikan antara promosi terhadap minat
menggunakan jasa dan terdapat pengaruh signifikan antara kualitas pelayanan
terhadap minat. Berdasarkan hasil pengujian diketahui bahwa F hitung > F tabel
(23.530 > 2.758) dan besarnya sig .000a < 0.05, hal ini menunjukkan bahwa
variabel independen (pengetahuan, promosi dan kualitas pelayanan) secara
bersama-sama mempengaruhi variabel dependen (minat menggunakan jasa)
secara signifikan.
Fitriarianti (2017) meneliti tentang Pengaruh literasi keuangan, perilaku
keuangan dan pendapatan terhadap keputusan investasi. Berdasarkan hasil uji
regresi linier berganda, menunjukan bahwa nilai konstanta dan koefisien variabel
yang memiliki nilai positif menunjukkan bahwa persamaan tersebut memiliki
hubungan yang searah. Berdasarkan hasil uji T, menunjukkan bahwa untuk
variabel literasi keuangan tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan
investasi. Berdasarkan hasil penelitian dengan uji F, diketahui bahwa secara
keseluruhan variabel literasi keuangan, perilaku keuangan dan pendapatan
bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap keputusan investasi.
Mabyakto (2017) meneliti tentang Analisis Tingkat Literasi Keuangan
Mahasiswa (Studi pada mahasiswa Magister Manajemen Univ Santa Dharma)
berdasarkan hasil uji dapat ditarik kesimpulan bahwa financial attitude tidak
22

berpengaruh terhadap tingkat literasi keuangan mahasiswa Magister Manajemen


Univ Santa Dharma angkatan IV, V, VI dan VII. Financial behavior berpengaruh
terhadap tingkat literasi keuangan mahasiswa Magister Manajemen Univ Santa
Dharma angkatan angkaran IV, V, VI dan VII. dan financial attitude dan financial
behavior secara simultan berpengaruh terhadap tingkat literasi keuangan angkatan
IV, V, VI dan VII.
23

Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Metode Perbedaan dengan
No Nama Peneliti Judul penelitian Hasil
Penelitian Penelitian Sekarang
1 Pipit Lasmiatin Pengaruh persepsi nasabah Menggunakan  Berdasarkan analisis deskriptif  Menggunakan variabel
(2006) tentang pengambilan kredit analisis deskriptif mengenai variabel variatif barang pengetahuan
gadai terhadap keputusan dan analisis jaminan dalam mendapatkan kredit (knowledge),
pengambilan kredit di perum inferensial. sangat bervariatif. keyakinan
pegadaian cabang blitar  variabel tarif sewa modal yang (confidence), dan
berlaku berkategori ringan. keterampilan (skill)
 variabel pelayanan karyawan sebagai variabel
Studi kasus pada nasabah dalam melayani pemberian dan independen (X)
golongan C pengambilan kredit pelunasan kredit berkategori  Studi kasus pada
bulan mei 2006 sangat cepat. masyarakat kelurahan
 variabel prosedur pemberian dan karanganyar
pelunasan kredit berkategori kecamatan subang
sangat mudah dan variabel kabupaten subang
pengambilan kredit berkategori
tinggi.
2 Marlon Efraim Motivasi, Keyakinan, dan Sikap Jenis penelitian ini  Motivasi, keyakinan, dan sikap  pengetahuan
(2013) Nasabah terhadap Keputusan adalah jenis secara bersama berpengaruh positif (knowledge),
Menggunakan Kupedes di BRI penelitian asosiatif, dan signifikan terhadap keputusan keyakinan
Unit Girian. yaitu penelitian menggunakan Kupedes di BRI (confidence), dan
yang bersifat unit Girian. keterampilan (skill)
hubungan antara  Motivasi berpengaruh positif tapi sebagai variabel
dua variabel atau tidak signifikan terhadap independen (X)
lebih. keputusan menggunakan Kupedes  variabel (Y)
di BRI unit Girian. menggunakan
24

Metode Perbedaan dengan


No Nama Peneliti Judul penelitian Hasil
Penelitian Penelitian Sekarang
 Keyakinan berpengaruh positif tapi keputusan gadai.
tidak signifikan terhadap
keputusan menggunakan Kupedes
di BRI unit Girian.
 Sikap berpengaruh positif tapi
tidak signifikan terhadap
keputusan menggunakan Kupedes
di BRI unit Girian.
3 Sisilya Truly Analisis motivasi, persepsi,  Motivasi, persepsi, pembelajaran,  pengetahuan
Retor pembelajaran, keyakinan dan keyakinan dan sikap secara (knowledge),
(2014) sikap terhadap keputusan simultan berpengaruh terhadap keyakinan
pembelian pada PT.Conbloc keputusan pembelian paving block (confidence), dan
Indonesia Surya Manado. pada PT.Conbloc Indonesia Surya keterampilan (skill)
cabang Manado. sebagai variabel
 Motivasi berpengaruh terhadap independen (X)
keputusan pembelian paving block  variabel (Y)
pada PT.Conbloc Indonesia Surya menggunakan
cabang Manado. keputusan gadai.
 Persepsi berpengaruh terhadap
keputusan pembelian paving block
pada PT.Conbloc Indonesia Surya
cabang Manado.
 Pembelajaran berpengaruh
terhadap keputusan pembelian
paving block pada PT.Conbloc
Indonesia Surya cabang Manado.
25

Metode Perbedaan dengan


No Nama Peneliti Judul penelitian Hasil
Penelitian Penelitian Sekarang
 Keyakinan berpengaruh terhadap
keputusan pembelian paving block
pada PT.Conbloc Indonesia Surya
cabang Manado.
 Sikap berpengaruh terhadap
keputusan pembelian paving block
pada PT.Conbloc Indonesia Surya
cabang Manado.
4 Siti HadijahFaktor-faktor yang Jenis data yang  Hasil menunjukan faktor yang  Menggunakan variabel
mempengaruhi keputusan digunakan adalah mempengaruhi keputusan nasabah pengetahuan
Vol: 5 No:1 nasabah menggunakan jasa kuantitatif. Dengan menggunakan jasa pegadaian (knowledge),
Tahun 2015 pegadaian syariah kantor cabang instrumen syariah KCPS Denpasar adalah keyakinan
pegadaian syariah (KCPS) penelitian faktor tampilan fisik (tangiable) (confidence), dan
denpasar. menggunakan dengan nilai varian 67,138%. keterampilan (skill)
Jurusan pendidikan ekonomi, kuesioner.  faktor empati (emphaty) nilai sebagai variabel
fakultas ekonomi dan bisnis varian 20,960%. independen (X)
universitas pendidikan ganesha  faktor keandalan (reliability) nilai  Studi kasus pada
singaraja, indonesia. varian 6,889%. masyarakat kelurahan
 faktor ketanggapan karanganyar
(responsiveness) nilai varian kecamatan subang
2,919%. kabupaten subang
 faktor jaminan (assurance) nilai  Faktor yang
varian 2,094%. . faktor yang mempengaruhi
paling dominan mempengaruhi keputusan nasabah :
keputusan nasaah menggunakan kepercayaan,
jasa pegadaian syariah KCPS keuntungan,
26

Metode Perbedaan dengan


No Nama Peneliti Judul penelitian Hasil
Penelitian Penelitian Sekarang
Denpasar adalah faktor tampilan pelayanan, dan
fisik (tangible) dengan nilai promosi.
dengan nilai varimax rotation
67,123%
5 Muhamad Aris Penelitian adalah 
Preferensi masyarakat terhadap hasil penelitian tentang faktor-  Menggunakan variabel
Safi’i gadai syariah penelitian lapangan faktor yang mempengaruhi pengetahuan
(field reseach), preferensi nasabah gadai emas di (knowledge),
Jurnal Hukum Studi kasus gadai emas BRI pengumpulan data BRI syariah cabang yogyakarta keyakinan
Islam, Vol.14, syariah Yogyakarta dengan observasi dapat diketahui bahwa: trust, (confidence), dan
No.2, atau peneliti profit, services, religious, dan keterampilan (skill)
desember 2016 mengamati secara promotion merupakan faktor yang sebagai variabel
langsung perilaku mempengaruhi kecenderungan independen (X)
nasabah dalam atau preferensi nasabah gadai emas  Studi kasus pada
kontekas syariah memilih menggadaikan masyarakat kelurahan
prefeFrensi emasnya di BRI Syariah cabang karanganyar
nasabah dan yogyakarta. kecamatan subang
melakukan  Tingkat validitas dari masing- kabupaten subang
wawancara yang masing faktor memiliki tingkat
terstruktur kepada yang cukup, seperti diungkapkan
pimpinan. dalam hasil uji coba validitas
instrumen untuk variable
preferensi.
 Indikator trust dan religious
memiliki nilai mean yang tinggi
sehingga dapat diketahui bahwa
preferensi nasabah gadai emas di
27

Metode Perbedaan dengan


No Nama Peneliti Judul penelitian Hasil
Penelitian Penelitian Sekarang
BRI syariah cabang yogyakarta
lebih banyak dipengaruhi oleh
nilai-nilai trust dan religious.
6 Alina Tsalitsa Analisis pengaruh literasi Penelitian  Literasi keuangan  Menggunakan variabel
keuangan dan faktor demografi mengggunakan berpengaruhpositif dan signifikan keputusan gadai
Yanuar terhadap pengambilan kredit model penelitian terhadap pengambilan kredit. sebagai variabel Y
Rachmansyah pada pt.colombia cabang kudus regresi linier  Faktor demografi (pendapatan)  Studi kasus pada
berganda. Skala berpengaruh positif dan signifikan masyarakat kelurahan
Media ukur yang terhadap pengambilan kredit. karanganyar
ekonomi dan digunakan adalah  Faktor demografi (usia) kecamatan subang
manajemen vol skala likert berpengaruh negatif dan signifikan kabupaten subang
31 no.1 Sedangkan untuk terhadap pengambilan kredit.
faktor demografi  Faktor demografi (pekerjaan)
meliputi usia, berpengaruh negatif dan tidak
pendidikan, signifikan terhadap pengambilan
pekerjaan dan kredit.
pendidikan dengan  faktor demografi (pendidikan)
skala ordinal berpengaruh negatif dan signifikan
kategori 1-5 terhadap pengambilan kredit
7 Ni Made Pengaruh tingkat financial Menggunakan  Hasil financial literacy  Menggunakan variabel
DwiyanaRasu literacy dan faktor pendekatan berpengaruh signifikan positif keputusan gadai
ma Putri, sosiodemografi terhadap kuantitatif dengan terhadap perilaku keputusan sebagai variabel Y
perilaku keputusan investasi metode statistik. investasi individu. Artinya,  Studi kasus pada
Henny individu. Dan menggunakan semakin tinggi tingkat financial masyarakat kelurahan
Rahyuda kuesioner. literacy, maka semakin baik karanganyar
(2017) perilaku keputusan investasi kecamatan subang
28

Metode Perbedaan dengan


No Nama Peneliti Judul penelitian Hasil
Penelitian Penelitian Sekarang
individu. kabupaten subang
E-journal Fakultas ekonomi dan bisnis  jenis kelamin bepengaruh
ekonomi dan universitas udaya, bali, signifikan terhadap perilaku
bisnis indonesia keputusan investasi individu.
universitas artinya, adanya perbedaan
udayana 6.9 signifikan antara perempuan dan
(2017):3407- laku-laku dalam perilaku
3434 keputusan investasi.
 Pendapatan tidak berpengaruh
signifikan terhadap perilaku
keputusan investasi. Artinya,
tingkat pendapatan seorang tidak
menjadi tolak ukur untuk
melakukan sebuah keputusan
investasi individu.
8 Firdiah Pengaruh literasi keuangan, Jenis data  Penelitian ini bertujuan untuk  Menggunakan variabel
Febriyanti persepsi risiko, dan pendapatan kuantitatif yang mengetahui pengaruh literasi keputusan gadai
Yusuf terhadap keputusan berasuransi berupa. Dan keuangan, persepsi risiko dan sebagai variabel Y
jiwa pada masyarakat gerdang menggunakan pendapatan terhadap keputusan  Studi kasus pada
kertosusila. kuesioner. berasuransi jiwa. masyarakat kelurahan
 Hasil uji statistik menunjukan karanganyar
bahwa presepsi risiko berpengaruh kecamatan subang
tersebut keputusan berasuransi kabupaten subang
jiwa sedangkan literasi keuangan
dan pendapatan berpengaruh tidak
signifikan terhadap keputusan
29

Metode Perbedaan dengan


No Nama Peneliti Judul penelitian Hasil
Penelitian Penelitian Sekarang
berasuransi jiwa. Oleh karena itu
hipotesis pertama dan ketiga dalam
penelitian ini tidak dapat diterima .
 untuk hipotesis kedua dinyatakan
diterima, artinya persepsi risiko
berpengaruh signifikan terhadap
keputusan bersuransi jiwa.
9 Feti Pengaruh pengetahuan, promosi
Penlitian  Hasil pengujian hipotesis  Menggunakan variabel
Rukmanasari dan kualitas pelayanan terhadap
kuantitatif dengan menunjukan bahwa terdapat pengetahuan
minat nasabah menggunakan sumber data primer pengaruh tidak signifikan antara (knowledge),
2017 jasa pegadaian syariah. dan sekunder yang pengetahuan terhadap minat keyakinan
berasal dari menggunakan jasa. (confidence), dan
Studi kasus pada pegadaian angket/kuesioner,  pengujian hipotesis menunjukan keterampilan (skill)
syariah majapahit semarang. dokumen, terdapat pengaruh tidak signifikan sebagai variabel
wawancara. antara promosi terhadap minat independen (X)
menggunakan jasa  Studi kasus pada
 dan terdapat pengaruh signifikan masyarakat kelurahan
antara kualitas pelayanan terhadap karanganyar
minat. kecamatan subang
 Berdasarkan hasil pengujian kabupaten subang
diketahui bahwa F hitung > F tabel  Hanya menggunakan
(23.530 > 2.758) dan besarnya sig sumber data primer
.000a < 0.05, hal ini menunjukkan
bahwa variabel independen
(pengetahuan, promosi dan
kualitas pelayanan) secara
30

Metode Perbedaan dengan


No Nama Peneliti Judul penelitian Hasil
Penelitian Penelitian Sekarang
bersama-sama mempengaruhi
variabel dependen (minat
menggunakan jasa) secara
signifikan.
10 Baiq Pengaruh literasi keuangan, Jenis penelitian  Berdasarkan hasil uji regresi linier  Menggunakan variabel
Fitriarianti perilaku keuangan dan yang digunakan berganda, menunjukan bahwa nilai pengetahuan
pendapatan terhadap keputusan adalah kuantitatif konstanta dan koefisien variabel (knowledge),
investasi. metode deskriptif. yang memiliki nilai positif keyakinan
menunjukkan bahwa persamaan (confidence), dan
tersebut memiliki hubungan yang keterampilan (skill)
searah. sebagai variabel
 Berdasarkan hasil uji T, independen (X)
menunjukkan bahwa untuk  Studi kasus pada
variabel literasi keuangan tidak masyarakat kelurahan
berpengaruh signifikan terhadap karanganyar
keputusan investasi. kecamatan subang
 Berdasarkan hasil penelitian kabupaten subang
dengan uji F, diketahui bahwa  Menggunakan variabel
secara keseluruhan variabel literasi keputusan gadai
keuangan, perilaku keuangan dan sebagai variabel Y
pendapatan bersama-sama
berpengaruh signifikan terhadap
keputusan investasi.
11 Galang Analisis Tingkat Literasi Jenis penelitian  financial attitude tidak  Menggunakan variabel
Mabyakto Keuangan Mahasiswa (Studi yang digunakan berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan
(2017) pada mahasiswa Magister dalam penelitian literasi keuangan mahasiswa (knowledge),
31

Metode Perbedaan dengan


No Nama Peneliti Judul penelitian Hasil
Penelitian Penelitian Sekarang
Manajemen Univ Santa Dharma) ini menggunakan Magister Manajemen Univ Santa keyakinan
metode survei . Dharma angkatan IV, V, VI dan (confidence), dan
VII. keterampilan (skill)
 Financial behavior berpengaruh sebagai variabel
terhadap tingkat literasi keuangan independen (X)
mahasiswa Magister Manajemen  Studi kasus pada
Univ Santa Dharma angkatan masyarakat kelurahan
angkaran IV, V, VI dan VII. dan karanganyar
 financial attitude dan financial kecamatan subang
behavior secara simultan kabupaten subang
berpengaruh terhadap tingkat  Menggunakan variabel
literasi keuangan angkatan IV, V, keputusan gadai
VI dan VII. sebagai variabel Y
32

2.4. Kerangka Pemikiran


Peneliti akan meneliti tentang bagaimana pengaruh literasi keuangan
tentang pengaruh pengetahuan (knowledge), keyakinan (confidence) dan
keterampilan (skill) tentang pegadaian terhadap keputusan gadai. Sampel yang
digunakan adalah masyarakat Kelurahan Karanganyar Kecamatan Subang.
Menurut Anindika (2009) kebutuhan akan uang tunai kadang-kadang
menjadi kebutuhan yang segera dan mendesak yang tidak diimbangi dengan
adanya ketersediaan akan uang tunai yang dimiliki. Dengan demikian pegadaian
kini menjadi opsi sebagian besar masyarakat dalam penggunaan produk dan
layanan jasa keuangan salah satunya dalam mengambil kredit gadai. Lasmiatin
(2006) pemberian kredit gadai adalah pemberian jaminan berdasarkan hukum
gadai dengan prosedur pelayanan yang cepat sederhana dan mudah. Gadai sebagai
salah satu kategori dari perjanjian utang-piutang, untuk suatu kepercayaan dari
kreditur maka debitur menggadaikan barangnya sebagai jaminan terhadap
utangnya. MenurutSahal dalam Safi’i (2016) preferensi nasabah pegadaian
dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti kepercayaan (trust), keuntungan (profit),
pelayanan (services) dan promosi (promotion). Dalam hal ini literasi keuangan
(financial literacy) sangat dibutuhkan untuk pengambilan keputusan.
Selain itu, pemahaman akan financial literacy saat ini sangat diperlukan
masyarakat dalam mengetahui bagaimana pengetahuan (knowledge) masyarakat
terhadap produk dan layanan jasa pegadaian, keyakinan (confidence) masyarakat
dalam memilih produk dan layanan jasa pegadaian, dan keterampilan (skill) dalam
memilih produk dan layanan jasa pegadaian terhadap keputusan bergadai
33

LITERASI KEUANGAN

Pengetahuan keyakinan keterampilan


(knowledge) (confidence) (skill)

Keputusan
Gadai

Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
(Sumber : Peneliti,2018)

2.5. Pengembangan Hipotesis


Adapun pengembangan hipotesis penelitian ini adalah :

2.5.1. Pengaruh Pengetahuan (Knowledge) Terhadap Keputusan Gadai


Pengetahuan (knowledge) merupakan informasi yang dimiliki konsumen
mengenai berbagai macam produk dan jasa.Menurut Sunyoto dalam Purwanto
(2016) pengetahuan adalah semua informasi yang dimiliki konsumen mengenai
berbagai macam produk dan jasa, serta pengetahuan lainnya yang terkait dengan
produk dan jasa tersebut dan informasi yang berhubungan dengan fungsinya
sebagai konsumen.
Hanzaee dan Ghafelehbashi (2012) dalam Halim dan Herdinata (2014)
Pengetahuan produk memiliki peranan penting dalam perilaku konsumen, karena
perbedaan tingkat pengetahuan suatu produk membuat konsumen berbeda pula.
Proses pengambilan keputusan dan strategi konsumen dengan pengetahuan
produk yang lebih tinggi akan berbeda dari konsumen yang kurang pengetahuan.
Menurut Otoritas Jasa Keuangan (2017) masyarakat yang sudah mengenal
lembaga jasa keuangan maupun produk dan layanan jasa keuangan perlu juga
mengetahui karakteristik dari produk dan layanan jasa keuangan. Karakteristik
tersebut meliputi manfaat, risiko, fitur, cara memperoleh, biaya denda, hak dan
34

kewajiban dari suatu produk dan layanan jasa keuangan. Dengan pengetahuan
(knowledge) akan produk dan layanan jasa keuangan diharapkan mampu
membantu masyarakat dalam merencanakan keuangan yang baik, salah satunya
membantu dalam pengambilan keputusan bergadai pada perum pegadaian.
Penelitian yang dilakukan oleh Rukmanasari (2017) hasil pengujian
hipotesis menunjukan bahwa terdapat pengaruh tidak signifikan antara
pengetahuan terhadap minat menggunakan jasa.Berdasarkan uraian di atas maka
hipotesis dalam penelitian ini adalah :
H1 : Pengetahuan (knowledge) literasi keuangan pegadaian berpengaruh terhadap
keputusan gadai

2.5.2. Pengaruh Keyakinan (Confidence) Terhadap Keputusan Gadai


Astrini (2011) keyakinan adalah suatu kepercayaan yang dianut oleh
konsumen dalam menggunakan produk atau jasa. Sedangkan Nopva (2011)
keyakinan (confidence) adalah suatu sikap yang ditunjukkan oleh manusia saat ia
merasa cukup tahu dan menyimpulkan bahwa dirinya telah mencapai kebenaran.
Keyakinan merupakan suatu gagasam deskriptif yang dianut oleh seseorang
tentang sesuatu. Oleh karena itu, untuk membuat konsumen merasa yakin atas
produk yang ditawarkan, maka tidak terlepas dari mempelajari perilaku konsumen
(Retor, 2014).
Menurut OJK (2017) selain masyarakat mengetahui dan menggunakan
produk dan layanan jasa pegadaian, masyarakat perlu memiliki keyakinan
terhadap pegadaian sebagai lembaga yang menawarkan produk dan
jasanya.Dengan keyakinan (confidence) akan produk dan layanan jasa keuangan
diharapkan mampu membantu masyarakat dalam merencanakan keuangan yang
baik, salah satunya membantu dalam pengambilan keputusan bergadai pada
perum pegadaian. Berdasarkan uraian di atas maka hipotesis dalam penelitian ini
adalah :
H2 : Keyakinan (confidence) literasi keuangan pegadaian berpengaruh terhadap
keputusan gadai
35

2.5.3. Pengaruh Keterampilan (Skill) Terhadap Keputusan Gadai


Keterampilan berasal dari kata terampil yang berarti cakap, mampu, dan
cekatan. Menurut Otoritas Jasa Keuangan (2016) pengetahuan yang dimiliki
masyarakat terkait keuangan perlu dilengkapi dengan kemampuan masyarakat
dalam melakukan perhitungan sederhana mengenai bunga atau bagi hasil,
angsuran atau pinjaman, hasil investasi, biaya penggunaan produk dan layanan
jasa keuangan, denda, perbedaan nilai mata uang dan inflasi. Dengan
Keterampilan (Skill) akan produk dan layanan jasa keuangan diharapkan mampu
membantu masyarakat dalam merencanakan keuangan yang baik, salah satunya
membantu dalam pengambilan keputusan bergadai pada perum pegadaian.
Berdasarkan uraian di atas maka hipotesis dalam penelitian ini adalah :
H3 : keterampilan (skill) literasi keuangan pegadaian berpengaruh terhadap
keputusan gadai

2.5.4. Pengaruh Pengetahuan (Knowledge), Keyakinan (Confidence), dan


Keterampilan (Skill) Terhadap Keputusan Gadai
Istilah literasi keuangan menurut Otoritas Jasa Keuangan (2016)
mendefinisikan literasi keuangan sebagai serangkaian pengetahuan (knowledge),
keyakinan (confidence), dan keterampilan (skill), yang mempengaruhi sikap
(attitude) dan perilaku (behavior) untuk meningkatkan kualitas pengambilan
keputusan dan pengelolaan keuangan dalam rangka mencapai kesejahteraan.
Welly (2012) dalam Mabyakto (2017) menjelaskan pengetahuan terhadap
jasa keuangan perlu diimbangi dengan keyakinan dan keterampilan terhadap jasa
keuangan. Masyarakat yang memiliki pengetahuan, keyakinan dan keterampilan
terhadap jasa keuangan akan lebih selektif dalam memilih jasa keuangan yang
aman dan jasa keuangan yang tidak aman.
Dengan pengetahuan (knowledge), keyakinan (confidence)dan
keterampilan (skill) akan produk dan layanan jasa keuangan diharapkan mampu
membantu masyarakat dalam merencanakan keuangan yang baik, salah satunya
membantu dalam pengambilan keputusan bergadai pada perum pegadaian.
36

H4: Pengetahuan (knowledge), keyakinan (confidence) dan keterampilan (skill)


literasi keuangan pegadaian berpengaruh terhadap keputusan gadai.

Pengetahuan
H1
(knowledge)

Keyakinan H2
Keputusan Gadai
(confidence) H3
Keterampilan
(skill)

H4

Gambar 2.2
Kerangka Hipotesis
(Sumber: Peneliti,2018)

Anda mungkin juga menyukai