Anda di halaman 1dari 3

Baca: 1 Raja-Raja 3:1-5

1 Raja-Raja 3:9

Maka berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang faham untuk menimbang perkara untuk menghakimi
umat-Mu dengan dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat, sebab siapakah yang sanggup
menghakimi umat-Mu yang sangat besar ini?

Raja salomo pada masa mudanya diangkat menjadi raja menggantikan ayahnya, Raja Daud. Hal utama
yang dilakukan raja salomo adalah meminta hikmat kepada Allah untuk setiap keputusannya bagi kaum
Israel dan Yehuda. Bukan kekayaan yang melimpah yang diinginkan raja salomo, tetapi hati yang cakap
dalam menimbang segala perkara. Dan terbukti raja salomo menjadi pribadi yang ditakuti karena
hikmatnya. Apa yang kita minta kepada Allah dewasa ini? Gadget baru? Pacar baru?. Bahkan dalam
mengingini segala sesuatu di hidup ini, kita perlu hikmat untuk mengetahui mana yang baik dan
berkenan di hadapan Allah. Ubah prioritas Doa kita, maka hidup kita akan lebih hebat sesuai dengan
kehendak Allah.

“isi doamu adalah kualitas dirimu, be a wonderful person in God with your pray”

Baca: Daniel 1: 1-21

Daniel 1: 8

Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan anggur yang
biasa diminum raja; dimintanyalah kepada pemimpin pegawai istana itu, supaya ia tak usah menajiskan
dirinya.

Menjadi berbeda dengan dunia ini adalah kerinduan Allah dalam kehidupan kita. Daniel, sadrakh,
mesakh , dan abednego menunjukkan kepada orang-orang pada zamannya bahwa menjadi berbeda
dengan dunia ini bukan hal yang cupu, dan ketinggalan zaman. Malahan dengan menjadi berbeda,
mereka menjadi Trend-Setter di istana babel. Seringkali kita menjadi orang yang tidak bisa mngucap
syukur dengan keadaan kita karena keinginan kita yang berbeda dengan kehendak Allah, kita ingin
menjadi orang lain (menjadi follower). Kita ingin menjadi seseorang yang kita lihat di tv, di social media,
di majalah ataupun disekitar kita. Ketahuilah bahwa Tuhan memberikan kalian potensi untuk menjadi
teladan dan panutan atau bahasa gaulnya Trend-Setter. Ada potensi yang Tuhan berikan bagi setiap kita
untuk menjadi pribadi yang memuliakan Allah di dunia ini. Takut akan Allah, menjauhi kenajisan, dan
tidak menyembah berhala adalah hal-hal yang dipilih oleh Daniel, dkk untuk dilakukannya. Dan Allah
memuliakan Daniel, dkk diantara semua orang pandai di negeri babel. Bagaimana dengan
kehidupanmu?

“menjadi Trendsetter atau follower yg mana pilihanmu? Jadilah berbeda dengan dunia ini”
Markus 9:50

Garam memang baik, tetapi jika garam menjadi hambar, dengan apakah kamu mengasinkannya?
Hendaklah kamu selalu mempunyai garam dalam dirimu dan selalu hidup berdamai yang seorang
dengan yang lain.

Tuhan Yesus sudah menjadi teladan dalam kehidupan kita. Bahkan pada zaman-Nya terdahulu Tuhan
Yesus menjadi suatu dampak yang besar bukan hanya untuk orang Yehuda tetapi juga orang Samaria,
bukan hanya untuk orang yang percaya tetapi juga untuk orang berdosa. Semua orang menerima
dampak atas kehadiran Tuhan Yesus. Dalam kehidupan kita, sudahkah kita menjadi garam dan terang
(baca: matius 5:12-16)? apakah kehidupan kita dapat “dirasakan” oleh keluarga kita, lingkungan kita
bahkan dalam pelayanan kita? Perintah Allah untuk menjadi terang dan Garam sudah diberikan, hanaya
bagaimana kita menanggapinya; dengan acuh; biasa-biasa saja; atau kita menanggapinya dengan penuh
tanggung jawab. Semua pilihan ada di tangan kita.

“untuk menjadi Garam dan Terang ada Tanggung Jawab yang harus kita ambil, semuanya tergantung
pilihan kita”

Baca: Markus 10:35-45

Markus 10:45

Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk
memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.

Menjadi pelayan Tuhan bukan tentang APA yang kita berikan bagi Tuhan tetapi BAGAIMANA kita
memberikan kehidupan kita kepada Tuhan. Pelayanan yang Tuhan Yesus berikan adalah pelayanan yang
totalitas, memberikan seluruh kehidupan bahakan nyawa-Nya bagi kita.kita semua juga adalah pelayan
Tuhan siapapun dirimu, apapunprofesimu, tidak ada pengecualian. kita semua diberikan Tugas
pelayanan yang sama yaitu menjadikan semua bangsa murid Tuhan. Jika kita saat ini belum bias
menginjili orang lain, maka yang harus kita lakukan adalah berdoa. Hal yang sebenarnya mudah
dilakukan tetapi butuh komitmen dan tanggung jawab untuk tetap bertekun dan setia melakukannya.
Berdoalah bagi bangsa-bangsa agar mereka juga diselamatkan. Selamat menjadi pelayan Tuhan, teman-
teman!!

“ambil tanggung jawab kita untuk menjangkau bangsa-bangsa dimulai dari DOAMU”

Baca: Hagai 1:1-14

Hagai 1:9

Sebagai manusia yang hidup di bumi ini, setiap harinya kita di sibukkan dengan berbagai hal di dalam
kehidupan kita. Pekerjaan, pendidikan, pergaulan, bahkan pelayanan kita adalah hal yang membuat kita
kehilangan waktu-waktu berharga kita dengan Tuhan. Tuhan Yesus tidak melarang kita untuk
beraktivitas, bahkan Tuhan Allah menyuruh kita memperhatikan semut-semut yang bekerja untuk
menyediakan makanannya (baca: amsal 6:6). Tetapi yang Tuhan kehendaki adalah kita tetap
meluangkan waktu untuk mengenal pribadi-Nya, untuk mengetahui isi hati-Nya dan apa yang menjadi
kehendak-Nya. Tuhan Yesus sudah memberitakan bahwa carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenaran-
Nya (Pribadi dan kehendak Allah) maka semuanya akan ditambahkan kepadamu. Mengapa kita bekerja
keras dan melihat tidak ada hasil yang kita peroleh ataupun hasil dari pekerjaan kita tida maksimal? Itu
karena Allah menghembuskan semuanya agar kita tidak menjadikan kesibukan kita menjadi fokus utama
tetapi membangun Rumah Allah didalam kehidupan kita menjadi yang Terutama didalam hidup kita.

“sesibuk apapun kamu jangan lupakan Tuhan yang menganugerahkan setiap hal di dalam hidupmu”

Anda mungkin juga menyukai