Anda di halaman 1dari 12

Teknik Dasar

Setelah memperlengkapi diri anda, hal pertama yang perlu dilakukan adalah membiasakan
diri untuk menggunakan alat-alat tersebut. Tidak akan rugi bila anda menyediakan beberapa
lembar kertas untuk melatih beberapa teknik berikut ini, untuk menggali karakteristik berbagai
pigmen warna, dan untuk membiasakan diri menggunakan berbagai jenis kuas.
Meskipun medium ini disebut sebagai cat air, namun Anda perlu mengatur jumlah air yang
digunakan. Selalu bilas kuas anda dengan air bersih, sebelum, selama, dan sesudah
menyelesaikan bagian tertentu dari lukisan yang anda pekerjakan. Pastikan Anda selalu
menggunakan kertas serap untuk menyerap sisa air dari kuas.

Sapuan Gradasi
Papan lukis anda dimiringkan sedemikian rupa sehingga membentuk sudut sepuluh
derajat dari garis horizontal kea rah atas. Basahi seluruh bagian kertas, lalu usapkan kuas yang
sudah dibubuhi warna yang kuat secara horizontal ke atas. Setelah itu, encerkan sedikit warna
tersebut, lalu sapukan warna dengan sedikit menimpa warna sebelumnya. Bekerjalah dengan
cepat sampai anda memenuhi seluruh bagian kertas dengan warna yang semakin lembut. Anda
juga dapat bekerja menggunakan teknik dari bawah ke atas ataupun dari satu sisi ke sisi yang
lain.

Blok Warna
Membuat blok warna sebenarnya hanyalah memenuhi satu bagian kertas dengan satu
warna yang kemudian dapat ditimpa dengan warna lain untuk menambahkan bentuk. Kuas yang
rata cocok untuk melakukan teknik ini.
Warna yang Bertumpukan
Anda dapan menggunakan sifat transparan dari cat air untuk menciptakan media dan
kepekatan warna yang lebih gelap hanya dengan menimpakan lapisan cat kedua di atas lapisan
pertama yang sudah kering. Namun, anda harus melakukannya dengan cepat dan usahakan untuk
tidak mengganggu sapuan cat pertama. Teknik ini akan sangat bermanfaat untuk melukis
bayangan.

Garis Tipis
Saya menggunakan kuas runcing (rigger) untuk membuat sebagian besar garis. Kegunaan
kuas ini seperti namanya, adalah untuk menggambar talidi kapal dalam berbagai gambar yang
berhubungan dengan laut. Namun, dalam melukis pemandangan kuas ini sangat berguna untuk
menggambar dahan dan ranting pepohonan. Biasanya kuas digenggam tegak dan ketebalan garis
di ubah memiringkan kuas ke bawah. Buat garis yang rincing dari ujung bawah yang tebal ke
ujuk atas yang tipis. Sekali lagi latihan akan membuat anda semakin terampil.
Cat Basah di Atas Cat Basah
Teknik ini biasanya memberikan hasil lukisan yang baik. Basahi satu bagian kertas dengan
air bersih, lalu tetskan berbagai warna. Miringkan papan lukis ke berbagai sudut, dan biarkan cat
mengalir ke setiap sudut tersebut. Melukis dengan cara ini sangat tergantung pada waktu.
Latihan dan bereksperimen akam memberikan banyak keuntungan. Anda juga dapat
menggunakan teknik ini untuk menciptakan campuran warna yang agak samar pada, misalnya,
dedaunan.

Melukis dengan Kuas Kering


Cobalah menggunakan kuas anda dengan berbagai cara, dengan bermacam-macam
ketebalan cat, dan pada berbagai macam kertas.
Melukis dengan kuas kering sebenarnya adalah teknik untuk menarik dan mendorong kuas
yang berisi cat kering (campuran antara pigmen warna dengan sedikit air) dengan ringan di atas
permukaan kertras, sambil memanfaatkan tekstur kertas tersebut. Ubah kekuatan penekanannya,
dan catat berbagai tanda dan efek yang anda peroleh.

Memahami Kepekatan Warna


Variasi kepekatan warna, Khususnya yang berhubungan dengan bagian terang dan gelap
dari sebuah benda, adalah aspek yang sangat penting dalam setiap lukisan. Anda dapat menilai
kepekatan warna dengan melihat ke sebuah gambar dengan mata setengah tertutup. Semakin
anda menutup mata, semakin jelas kontras yang terlihat antara terang dan gelap. Melukis dengan
warna monokrom (menggunakan bayangan dari hanya satu warna) akan membantu anda
memahami pentingnya kepekatan. Anda dapat mencobanya menggunakan warna apa pun, namun
memilih warna gelap yang dicairkan sampai hamper bening akan memberikan hasil yang terbaik,
misalnya warna cokelat tua.
Anda akan membutuhkan
Cat: Cokelat tua
Kuas:
19mm (¾in)pipih
38mm(1½in)pipih
No.5 bulat
No. 10 bulat
No. 1 Tali

Rumah Petani
Ini adalah subjek yang baik untuk membuat lukisan monokrom, karena terdapat sumber
cahaya yang cukup kuat (dari kiri) yang menciptakan bagian yang kontras antara gelap dan
terang. Selain itu juga terdapat permukaan datar dengan kepekatan yang berbeda-beda, beberapa
siluet pohon yang menempel pada langit yang jernih, dan bayangan di tanah yang memberikan
kesan kedalamam pada gambar.
Saat melukis menggunakan cat air, baik monokrom maupun dengan menggunakan
beberapa warna, cobalah untuk bekerja dari atas ke bawah, da terang ke gelap, dan dari belakang
ke depan. Saya melukis demonstrasi ini di atas kertas kasar sebesar 380x280mm (15x11in)
sengan berat 425gsm.
Meskipun saya membuat sebagian besar lukisan saya di tempat asalnya, biasanya saya juga
membuat satu atau dua sketsa menggunakan pensil untuk referensi di kemudian hari. Saya
menggunakan sketsa tersebut untuk menentukan sebuah komposisi, arah cahaya, dan posisi serta
bentuk bayangan. Saya juga membuat beberapa foto seandainya aktivitas saya dibatasi oleh
kondisi yang tidak bisa diduga sebelumnya, misalnya perubahan cahaya, kilat, atau sebuah truk
yang tiba-tiba melintas dan menghalangi pandangan saya.
1. Siapkan selembar kertas di atas papan lukis, dan gunakan sketsasebagai referensi untuk
membuat garis besar unsur-unsur utama dari gambar yang akan kita buat. Setelah itu,
gunakan kuas pipih dengan ukuran 38mm(1½in) dan air bersih untuk membasahi seluruh
bagian kertas, kecuali rumah petani yang untuk sementara harus dibiarkan kering.
2. Gunakan kuas pipih 19mm (¾in) untuk menyapukan warna cokelat tua yang encer di atas bagian
kertas yang basah. Usapkan lagi warna yang lebih pekat di atas dan bawah gambar untuk
memberikan penekanan pada sudut pandang. Setelah itu biarkan kering.
3. Gunakan kuas No.5 yang ujungnya bulat dan cat yang sedikit lebih gelap untuk melukiskan
cakrawala yang jauh. Tambahkan warna, setelah itu lukis atap dan cerobong asap rumah,
sehingga menimbulkan beberapa bagian yanf tersorot cahaya. Gunakan warna uyang lebih pekat
untuk melukis semak-semak kecil di depan rumah petani.
4. Sekarang, mulailah menyapukan warna dari terang ke gelap, menggunakan kuas No.10 untuk
melukis dedaunan yang ada di pohon. Dengan lembut tarik salah satu sisi dari kuas ke bagian
kertas menjadi tembus pandang. Gunakan teknik melukis dengan kuas kering untuk
menambahkan semak-semak di bawah pohon.
5. Gunakan kuas runcing untuk melukis ranting dan dahan pohon. Kuas agak dimiringkan untuk
membuat bagian yang lebih tebal dari setiap dahan, lalu tegakkan sedikit sehihingga garisnya
menjadi semakin runcing. Lukis sisi kiri pohon dengan cara yang sama.
6. Gunakan kuas No.5 untuk menambahkan bayangan di atas atap kiri, lalu lukis bayangan dinding
dan ujung dinding atap dari rumah petani.
7. Likis alur yang akan membawa mata kearah lukisan dengan kepekatan sedang. Tambahkan
beberapa sentuhan kecil menggunakan warna yang lebih gelap untuk menciptakan cahaya,
bayangan, dan membentuk pohon, serta benda lain.
Lukisan yang sudah jadi.
Sapuan kuas No.10 yang penuh dengan tinta digunakan untuk membuat bayangan di tanah.
Sebagian dari warna yang lebih muda terlihat seperti mengintip dan menciptakan semacam
pecahan cahaya di tanah. Meskipun alur biasanya mengarahkan mata ke dalam lukisan, namun
menggelapkan tanak akan mempertegas adanya pancaran cahaya matahari ke bagian tengah
lukisan, dan mengarahkan mata ke bagian tersebut.
Kapal Nelayan
280x190mm (11x7½in), 425gsm NOT.
Gambar ini dibuat dengan cara yang sma seperti domonstrasi sebelumnya. Sekalilagi
sumber cahaya dating dari sisi kiri.
Akan sangat menyenangkan untuk membuat lukisan lain menggunakan warna yang
berbeda. Cobalah menggunakan warna amber (cokelat kemerahan) untuk memberikan efek
hangat , atau gunakan warna yang lembut seperti biru untuk memberikan kesdan malam.

Komposisi
Prinsip-prinsip lama seperti aturan ketiga, melukis dari terang ke gelap, dari belakang ke
depan, terdengar seperti nasihat, namun seperti peraturan yang lain, aturan ini pun dapat
dilanggar. Seluruh unsur dari sebuah komposisi seharusnya memiliki kontribusi terhadap pusat
perhatian utama. Kepekatan, kecerahan, suhu (hangat di tengah dan dingin di tepi kertas), dan
kontras harus tunduk pada pusat perhatian utama.

Aturan ketiga
Secara sederhana, aturan ketiga berrti cakrawala dan pusat gambar sebainya diletakkan
tidak di tengah kertas. Garis cakrawala seharusnya berada kurang lebih tiga perempat dari bagian
bawah kertas (atau sepertiga dari bawah kertas, dan pusat gamabar berada pada posisi kurang
lebih sepertiga dari tepi kertas. Ini adalah prinsip yang baik, namun seperti semua peraturan
lainnya, peraturan ini pun sesekali dapat dilanggar.

Perspektif
Aspek paling silit dari melukis adalah menerjemahkan apa yang kita lihat. Sebagian besar
observasi kita merupakan ilusi yang disebabkan oleh adanya jarak. Perspektif atau sudut pandang
linear dan aerial (dari atas) akan digunakan untuk membantu memindahkan ilusi tersebut ke atas
kertas.

Perspektif Linear
Benda-benda fisik seperti bangunan dan jalan raya tidak benar-benar runcing sampai
menghilang ke satu arah, dan semua itu juga tidak akan terlihat semakin kecil karena jarak.
Benda-benda tersebut hanya akan terlihat mengecil. Ilusi seperti inilah yang dianggap sebagai
perspektif linear, dan secara umum istilah ini berarti bahwa semua garis sejajar akan bertemu da
satu titik di cakrawala. Ingatlah bahwa cakrawala tersebut sejajar dengan mata anda. Cara garis-
garis tersebut bertemu di satu titik sangat tergantung pada sudut pandang anda terhadap
cakrawala.
Saya memasukkan beberapa sketsa kecil ini sebagai ilustrasi terhadap prinsip-prinsip
perspektif linear.
Pespektif Aerial (dari atas)
Jarak juga mempengaruhipersepsi visual kita terhadap warna, kepekatan warna, dan
kontras. Saat sebuah objek memakin menjauh, warnanya akan terlihat semakin pucat, ini dikenal
sebagai perspektif aerial. Triknya adalah dengann mengamati efek-efek ini dengan cermat, lalu
mengembangkan kerampilan untuk menggambarkannya menggunakan cara yang merangsang
dan menyenanggkan bagi mata. Ini adalah teknik yang dapat dieksploitasi (dan dikembangkan)
untuk membuat gambar tiga dimensi.

Langit
Langit sering kali menjadi tempat berlangsungnya berbagai hal dalam sebuah gambar, dan
seharusnya selalu dipandang sebagai bagian dari keseluruhan komposisi. Dan langit yang anda
buat biasanya tergantung pada subjek,jenis suasana uyang sedang ingin anda gambarkan, dan
unsur lain yang perlu dimasukkan.
Bila komposisinya terlalu penuh, dengan bangunan, pepohonan, atau kapal-kapal yang
memberikan kesan vertical yang kuat, dan bila terdapat banyak titik menarik di bagian depan dan
tengah gambar, adabaiknya bila anda membuat gambar sederhana. Bila pusat gambar cukup dan
rata, sebaiknya cakrawala dibuat rendah, dan bentuk awan akan sangat berpengaruh.

Melukis Pohon
Melukis pohon adalah bagian yang penting, yang perlu dikuasai oleh para pelukis
pemandangan. Dalam melukis pohon, anda akan menemukan beberapa hal yang akan terasa
menantang. Semakin anda berlatih, anda akan semakin terampil. Cara anda melukis pohon
sangat tergantung pada cara pohon tersebut terlihat dalan keseluruhan komposisi lukisan. Bila
saja pepohonan digambarkan hanya dengan coretan-coretan pada cakrawala, dengan bentuk yang
indah (namun kecil) pada jarak yang tidak terlalu jauh, ataupun objek mendetail pada bagian
depan gambar. Semuanya akan sanagat tergantung pada penekanannya.
Misalnya pepohonan yang mengeliingi rumah petani di halaman 30 sekedar menjadi
pendukung, dan konsekuensinya adalah pepohonan tersebut di lukis hanya dengan sapuan
sederhana yang hamper merata. Namun, bila sebuah pohon menjadi subjek utama dari
komposisi (lihat halamamn 37 dan 38), maka akan dibutuhkan usaha untuk menggambar dengan
lebih mendetail.
Bentuk pohon bisa sangat beragam , dan saya suka membuat banyak sketsa pohon dari
berbagai musim. Melihat pohon tanpa daun di musim dingin akan membantu anda saat harus
melukiskan dedaunan. Saya memasukkan beberapa sketsa pohon untuk menunjukkan beberapa
bentuk dan tekstur pohon yang dapat anda lukis.

Pohon di Musim Dingin


Sebuah pohon yang sudah mati, atau yang dilukis tanpa daun di musim dingin, biasanya
akan terlihat sangat bagus bila digambar di atas tanah pada bagian depan gambar. Meskipun
demikian, anda tetap perlu membuat garis-garis pensil tipis sebagai bentuk luar pohon untuk
menunjukkan bagaimana pohon tersebut akan terlihat dalam seluruh komposisi. Mengeploitasi
berbagai kepekatan warna pada dahan-dahan pohon akan membantu membuat pohon tersebut
menjadi sebuah objek tiga dimensi.

Pohon Ek
Pohon EK terlihat sangat lebat, dan dilukis menggaunakan teknik “cat basah di atas cat
basah” di akhir musim panas. Dedaunnya di lukis lebih awal, lalu saat catnya masih basah,
pelukisnya menambahkan dahan, dan ranting berwana lebih gelap, sehingga warna sedikit
bercampur (lihat juga halaman 36 dan 37). Perhatikan semak-semak terlihat kontras dengan
warna pucat pada bagian bawah pohon.

Pohon Willow
Pohon willow yang menjuntai merupakan objek lukisan yang sangat baik karena pohon
jenis ini memiliki struktur cabang yang meluas dan bentuk yang menarik. Bagian terbesar dari
daun dilukis dengan teknik “cat basah di atas cat basah”, lalu dibiarkan mongering. Juntaian
daun kemudian ditambahkan mrenggunakan kuas kering, dengan menarik kuas vertical kearah
bawah.

Pohon Walnut
Carilah pohon dengan bentuk yang menarik tentuhnya anda tidak melukis pohon
berbentuk permen lollipop, kan? Pohon walnut yang tua ini memiliki batang yang hamper
berongga, dan terlihat agak miring kerna tertiup angin. Buatlah sketsa sesering mungkin, lalu
masukan dalam komposisi, khususnya saat pohon yang akan anda lukis terlihat kurang menarik.

Pohon dalam Pemandangan


Dalam demonstrasi atau peragaan melukis sebuah pohon Ek tua, saya mengembinasikan
beberapa teknik, antara lain sapuan kuas yang bebas, sapuan kuas yang kering, dan teknik garis
dengan kuas runcing. Saya juga menambahkan dua warna dalam palet. Saya membuat
demonstrasi ini menggunakan kertas 425gsm dengan ukuran 380x280mm (15x11in) kertas kasar.
Anda akan membutuhkan
Cat:
Biru Kobalt
French Ultramarine
Merah terang
Sienna mentah
Kuning lemon
Kuas:
19mm (¾ in) rata/pipih
38mm (1½ in) rata/pipih
No.10 bulat
NO.12 bulat
NO.1 runcing

Sketsa ladang. Meskipun sketsa ini cukup mendetail, namun saya hanya memindahkan detail-
detail tersebut seminimal mungkin ke atas kertas untuk melukis cat air, yaitu garis cakrawala,
bentuk dasar pohon dan posisi batangnya.

1. Gunakan kuas rata berukuran 38mm (1½ in) dan air bersih untuk membasahi kertas
sampai batas cakrawala. Campurkan sapuan warna French Ultramarine, Biru kolbat, dan
sedikit sentuan merah terang. Setelah itu, gunakan kuas rata berukuran 19mm (¾ in)
untuk melukis langit. Sapukan kuas meluas di atas kertas, dan biarkan warnanya semakin
pucat saat semakin dekat dengan cakrawala.
2. Tambahkan sedikit merah terang ke campuran warna langit, dan teruskan menyapukan
kuas sebelumnya sehingga semakin kebawah akan terlihan semakin hangat.
3. Tambahkan sentuhan warna Sienna mentah cair ke dalam campuran, dan berikan sapuat
kuas terakhir pada cakrawala.
4. Selanjutnya, mulailah melukiskan dedaunan pada pohon. Bersihkan kuas dan berikan
sedikit warna sienna mentah (dicampur air) pada langit yang masih basah. Anda akn
menemuhkan bahwa warna sienna mentah akan membayangi warna biru langit,dan
meninggalkan kesan hangat sebagar dasar bagi gambar daun. Kuas bisa sedikit
mengangkat warna biru. Oleh karena itu, bilas kuas anda sampai bersih lalu teruskan
memberikan warna pada setiap bagian.
5. Gunakan kuas bulat No.10. Campurkan warna biru kobalt dengan sedikit sentuhan merah
terang, untuk melukiskan cakrawala yang jauh saat kertas masih terasa lembab.
6. Buatlah campuran warna hijau kering dari warna French Ultramarine dengan kuning
lemon, di tambah dengan sentuhan seienna mentah dan air. Gunakan kuas dan teknik
kuas kering untuk memulai melukis daun pada pohon.
7. Perkuat campuran warna hijau menggunakan sedikit tambahan warna French
Ultramarine, lalu sambil membayangkan arah cahaya, sapukan warna ini ke daun yang
masih basah ebagai efek bayangan.
8. Campurkan sapuan warna French Ultramarine dengan merah terang untuk menciptakan
warna abu-abu netral. Sementara daun-daunnya masih basah, gunakanlah kuas runcing
untuk melukiskan bagian atas dari bagian atas pohon, serta dahan-dahan yang lebih tebal.
9. Lanjutkan dengan menambahkan dahan-dahan pohon, sehingga warna yang lebih gelap
agak bercampur dengan warna hijau dari dedaunan. Ingatlah bahwa dahan-dahan menjadi
semakin ramping di bagian ujungnya. Jadi, mulailah setiap sapuan dengan kuas runcing
dalam posisi yang agak ditidurkan, lalu tegakkan sedikit demi sedikit saat mendekati
ujung.
10. Gunakan campuran yang sama, dengan kuas bulat No.10 untuk memmberikan warna
pada batang pohon. Berikan warna yang lebih cair pada sisi kanan untuk menciptakan
bentuk.
11. Campurkan warna kuning lemon dengan sentuhan French ultramarine dan siena mentah.
Lalu gunakan kuas bulat No.12 untuk menyapukan warna pada bidang tanah di bagian
depan.
12. Campurkan warna French ultramarine, kuning lemon, dan merah terang, lalu gunakan
kuas bulat No.10, dan berikan usapan tidak beraturan kearah bawah untuk melukiskan
semak-semak dibelakang pohon. Buatlah variasi kepekatan warna untuk menciptakan
efek cahaya dan bayangan.
13. Campurkan warna French ultramarine, dengan sedikin sentuhan merah terang, lalu
gunakan ujung kuas untuk membuat pagar. Encerkan campuran warna tersebut, lalu
tambahkan baeangan pada batang pohon dan rumput.
Lukisan sudah selesai
Bayangan ditambahkan pada batang pohon untuk memperjelas arah datangnya cahaya,
yaitu dari kanan ke kiri. Akhirnya ujung kuas runcing digunakan untuk menggambar
sekawanan burung di angkasa, yang dapat melengkapi seluruh komposisi.

- Sinar matahari dan bayangan


255 x 255mm (10 x 10 in), 425 gsm kasar.
Lukisan ini hamper menyerupai potret sebuah pohon. Bunga berwarna merah yang ada
di bidang tanah bagian depan akan menarik perhatian orang yang akan melihatnya, dan
bentuk jalanan akan mengarahkan pandangan penikmat lukisan kearah gambar.

- Berkuda di Pagi hari


245 x 305 mm (9½ x 12) 640gsm NOT
Ini adalah lukisan yang bibuat di dalam studio, berdasarkan pada beberapa sketsa yang
dikumpulkan sebelumnya. Para penunggang kuda dan kuda-kuda mereka dilukis dengan
bebas untuk mendapatkan efek seolah bergerak.

Melukis Air
Barangkali melukis air merupakan tantangan yang paling menakutkan bagi para pelukis
pemula, namun sebenarnya hal ini tidak perlu menjadi penghalang.seperti biasanya, trik yang
dapat anda gunakan adalah dengan melakukan pengamatan yang cermat, lalu melukis apa yang
anda lihat. Bidang gelap disini, bidang terang disana, warna pekat, setengah pekat, dan tidak
pekat. Meskipun air pada umumnya tidah berwarna, namun air dapat berperan sebagai cermin,
dan memantulkan sebagai warna yang ada di sekelilingnya pada beberapa halaman berikutnya ini
saya mencoba menunjukkan cara melukis berbagai bentuk air.
Air yang Tenang
Air yang sangat tenang biasanya akan memantulkan bayangan dari objek yang ada di
belakangnya seperti sebuah cermin. Namun demikian, seharusnya bayangan tersebut terlihat
agak buram, dan intensitas warna yang digunakan juga lebih pucat.

Bayangan Riak Air


Perahu di tambahkan di atas air yang beriak. Perhatikan bagaimana bayangan kapal sedikit
bergoyang. Perhatikan juga bagaimana bayangan dari kapal yang terang terlihat berwarna agak
gelap.

Genangan Air
Sedikit sentuhan artistic dibutuhkan untuk melukis genangan air. Anda perlu mendapatkan
objek sedemikian rupa sehingga membentu bayangan vertical, dalam hal ini tiang dan tali kapal.

Air yang Bergerak


Gerakan air barangkali merupakan subjek yang paling sulit untuk digambarkan. Sekali
lagi, kuncinya adalah pengamatan. Pada lukisan laut yang berobak, setiap ombak terlihat lebih
gelap pada bagian puncaknya, dan terang pada bagian lembah. Terkana anda dapat membiarkan
kertas tetap tidak tersentuh warna untuk melukis ombak yang memecah. Bandingkan sketsa ini
dengan gerakan air terjun.

Air Terjun
Untuk gerakan air seperti air terjun, trik yang dapat anda gunakan adalah “apa yang tidak
anda lukis”, dan bukannya apa yang anda lukis! Dengan kata lain, sebagian besar air adalah
kertas putih yang diberi sedikit sapuan kuas dengan warna lembut untuk memberikan efek
bayangan.

Jalan yang Basah


Metode yang digunakan disini mirip dengan cara anda melukis air yang beriak. Jalanan
tidak sepenuhnya rata, sehingga bayangan akan terlihat sedikit goyang pada permukaan air. Akan
sangat bermanfaat untuk memastikan beberapa detail yang dipantulkan, seperti jendela, garis-
garis vertical, dan berbagai benda, diposisikan secara akurat.

Perahu
Melukis pemandangan laut telah menjadi tradisi dalam lukisan cat air, dan masih tetap
popular sampai sekarang. Untuk demonstrasi atau peragaan yang terakhir ini, saya akan melukis
sebuah perahu tua yang sedang membuang sauh. Saya menggunakan delapan warna dan
selembar kertas kasar berukuran 380 x 280mm (15 x 11in) dengan berat 425 gsm.
Ada beberapa masalah yang sering dihubungkan dalam sebuah lukisan perahu. Salh satu
masalah yang selalu terjadi adalah bagaimana mulai menggambar perahu. Ada ungkapan
menyatakan “didalam setiap lukisan yang baik selalu terdapat gambar yang baik” dan tidak ada
pendapat yang lebih benar dari itu. Seperti sebelumnya, pengamatanyang baik dan latihan yang
intensif menjadi kuncinya. Saya melihat bahwa akan sangat membantu untuk membayangkan
bahwa saya sedang melihat ke lambung kapal, dengan penglihatan sinar X, sehingga saya dapat
melihat garis-garis kapal di sisi yang lain, serta cara garis-gartis tersebut saling terhubung dengan
garis-garis yang ada di sisi yang dapat anda lihat.
Bayangan di air seharusnya tidak membuat anda takut. Anda dapat membuat efek yang
meyakinkan dengan mudah hanya dengan menggunakan pendekatan yang sederhana namun
berani.
Anda akan membutuhkan
Cat:
Biru kobalt
French ultramarine
Sienna matang
Merah cadmium
Kuning cadmium
Merah terang
Biru cerulean
Sienna mentah
Kuas:
19mm (¾ in) rata
38mm (1½ in) rata
No.5 bulat
No.10 bulat
No.1 runcing

1. Buatlah garis-garis panduan dari perahu dan sekocinya. Setelah itu gunakan kuas 38mm
(1½ in) yang ujungnya rata untuk membasahi bidang langit kecuali ruang kemudi, yang
harus di biarkan kering untuk sementara waktu. Sketsa ini menunjukkan struktur kapal
dan bayangannya.
2. Campurkan warna French ultramarine, biru kobalt, dan merah terang, lalu gunakan kuas
rata berukuran 19mm (¾ in) untuk menyapukan campuran warna tersebut ke bidang
langit. Berikan warna yang tidak pekat pada cakrawala. Sisakan beberapa bagian tanpa di
beri warna untuk menjadi awan.
3. Tambahkan sentuhan merah terang pada cakrawala, dan biarkan beberapa warna
tercampur. Sapuhkan warna Sienna mentah pada bagian awan.
4. Berikan warna pada bagian air yang lebih gelap, biarkan beberapa bagian tetap putih
untuk menggambarkan riak air. Gunakan kuas lembab yang kering untuk sedikit
mengankat cat warna Biru dan melukiskan bayangan awan.
5. Gunakan kuas bulat No.10, dan campuran warna biru yang sama untuk melukiskan
daratan di kejauhan.
6. Gunakan kuas runcing dan warna Sienna matang untuk melukiskan tiang kapal. Tarik
kuas runcing menggunakan penggaris agar garis yang dihasilkan benar-benar lurus.
7. Gunakan kuas bulat No.10 untuk melukiskan bagian dalam kapal menggunakan sapuan
warna Sienna mentah yang pucat. Setelah itu berikan blok warna pada bagian bawah
kabin dan bagian atas lambung kapal dengan warna Biru cerulean. Encerkan campuran
warna di mana cahaya bertemu dengan haluan.
8. Gunakan campuran warna Merah Kadmium dan Kuning Kadmium untuk atap kabin.
Berikan blok warna pada bagian bawah lambung kapal, lalu sapukan sedikit warna
Amber (cokelat kemerahan). Angkat sedikit warna yang ada di dekat haluan kapal untuk
mendapatkan bentuk dan pencahayaan.
9. Gunakan campuran warna Merah Kadmium dan Kuning Kadmium untuk mewarnai
pelampung dan bendera kapal. Gunakan berbagai variasi kepekatan warna untuk
mendapatkan bentuk yang diinginkan.
10. Gunakan berbagai variasi kepekatan warna French ultramarine dan Merah terang pada
bayangan serta berbagai detail yang ada dalam bagian dalam kapal, juga pada bagian luar
lambung kapal. Encerkan campuran warna tersebut dan gunakan untuk mempergelap
buritan kapal.
11. Gunakan kuas bulat No.5 dan warna French ultramarine untuk memberi warna layar
kapal yang sedang tergulung.
12. Berikan warna kapal sekoci menggunakan teknik yang sama seperti dijelaskan pada
langkah 6-10.
13. Campurkan Warna French ultramarine dengan sedikit warna merah terang, lalu gunakan
dari ujung kuas yang runcing untuk melukis tali-tali kapal.
14. Campurkan warna French ultramarine dengan Sienna mentah, lalu berikan sapuan
horizontal menggunakan kuas bulat No.10 untuk mendapatkan lapisan riak air. Sisahkan
sedikit sisa kertas tanpa diberikan warna sama sekali, berupa garis-garis panjang yang
tidak teratur, untuk melukiskan bagian air yang tenang tak terganggu. Setelah kering,
tambahkan bayangan menggunakan campuran warna kapal. Perhatikan bahwa bayangan
hanya muncul pada bidang air yang berwarna lebih gelap, dan bahwa warna-warna
tersebut, entah bagaimana, menghilang didalam bayangan.
Gambar yang sudah selesai
Perhatikan bagaimana langit digambarkan sedemikian rupa untuk menyeimbangkan
seluruh komposisi.
Kemilau Pagi
560 x 380 mm (22 x 15 in), 640 gsm NOT
Hasil lukisan studio yang menggunakan kertas yang cukup berat ini merupakan hasil
dari kumpulan sketsa di tambah referensi dari lukisan lukisan lain di salah satu lokasi favorit
saya. Pemandangan berwarna gelap dan terlihat jauh merupakan bagian yang di gambar
terlebih dahulu, lalu sapuan warna pada langit di bawah turun demikian rupa sehingga
terlihat seperti ada jeda di antara kedua bagian ini. Gambar matahari yang masih basah
dikeringkan dengan dibantu oleh kuas yang bersih namun sedikit lembab. Penggunaan
sapuan warna Sienna mentah yang cukup banyak memberikan kesan hangat pada
keseluruhan lukisan.

Kedamaian di Tepi Sungai


380 x 280 mm (15 x 11 in), 300 gsm kasar
Dalam lukisan ini, arah cahaya kurang lebih menuju ke orang yang sedang melihat
lukisan tersebut, sehingga membentuk cahaya di belakang kapal dan memberikan suatu
nuansa siluet. Tujuan saya adalah untuk menonjolkan suasana tenang dan damai yang sering
ditimbulkan oleh daerah- daerah yang berair.

Anda mungkin juga menyukai