Anda di halaman 1dari 22

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMK GKPI-1 Pematangsiantar


Mata pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : X/1
Tema/Topik : Gemar Meneroka Alam Semesta
Alokasi waktu : 6 jam pelajaran (3 x pertemuan)

Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan prilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli(gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif, dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, manalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metode sesuai kaidah keilmuan.

A. Kompetensi Dasar
1.1 Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia dan menggunakannya
sesuai dengan kaidah dan konteks untuk mempersatukan bangsa.
2.1 Menunjukkan sikap tanggung jawab, peduli, responsif, dan santun dalam menggunakan
bahasa Indonesia untuk membuat anekdot mengenai permasalahan sosial, lingkungan,
dan kebijakan publik.
3.2 Membandingkan teks anekdot, laporan hasil observasi, prosedur kompleks, eksposisi,
dan negosiasi, baik melalui lisan maupun tulisan.
4.2 Memproduksi teks anekdot, laporan hasil observasi, prosedur kompleks, eksposisi, dan
negosiasi yang koheren sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat, baik secara
lisan maupun tulisan.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi


1.1 Mengidentifikasi persamaan teks laporan hasil observasi dengan laporan hasil kegiatan
berdasarkan isi dan sistematika laporan yang benar.
1.2 Mengidentifikasi perbedaan teks laporan hasil observasi dengan laporan hasil kegiatan
berdasarkan isi dan sistematika laporan yang benar.
1.3 Menentukan topik yang berkaitan dengan laporan hasil observasi untuk dibuat menjadi
sebuah laporan.
1.4 Membuat teks laporan hasil observasi berdasarkan topik yang sudah ditentukan sesuai
dengan isi dan sistematika laporan.
1.5 Menyampaikan secara tulis dan lisan teks laporan hasil observasi.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah membaca teks laporan hasil observasi, peserta didik dapat mengidentifikasi
persamaan teks laporan hasil observasi dengan laporan hasil kegiatan berdasarkan isi
dan sistematika laporan yang benar.
2. Setelah membaca teks laporan hasil observasi, peserta didik dapat mengidentifikasi
perbedaan teks laporan hasil observasi dengan laporan hasil kegiatan berdasarkan isi
dan sistematika laporan yang benar.
3. Setelah mengamati beberapa contoh laporan, peserta didik dapat menentukan topik
laporan berdasarkan hasil observasi.
4. Berdasarkan topik yang telah ditentukan, peserta didik dapat membuat teks laporan
hasil observasi sesuai dengan isi dan sistematika laporan yang benar.
5. Setelah membuat teks laporan hasil observasi, peserta didik dapat menyampaikan
secara lisan teks laporan hasil observasi tersebut.

Materi Pembelajaran
1. Contoh-contoh teks laporan hasil observasi.
2. Sistematika laporan.
3. Teknik menulis laporan.

Metode Pembelajaran
 Pendekatan : Saintifik (mengamati, menanyakan, menalar, mencoba, membentuk
jejaring)
 Metode : Curah pendapat, diskusi, dan penugasan

Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan pertama
1. Pendahuluan (10 menit)
a. Sebelum pelajaran dimulai guru mengajak berdoa bersama.
b. Guru mengecek kehadiran peserta didik.
c. Sebelum menyampaikan materi pelajaran, guru mengadakan tanya jawab tentang
teks laporan hasil observasi.
d. Mengekspresikan rasa syukur atas keberadaan bahasa Indonesia setelah
membaca teks laporan hasil observasi.
e. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
f. Peserta didik membentuk kelompok, sesuai arahan/petunjuk yang diberikan
guru.
2. Kegiatan Inti (70 menit)
a. Peserta didik mengamati (membaca) contoh teks laporan hasil observasi.
b. Peserta didik menjawab pertanyaan guru tentang butir-butir penting yang
berkaitan dengan isi dan sistematika laporan hasil observasi.
c. Peserta didik mendiskusikan persamaan teks laporan hasil observasi dengan
laporan hasil kegiatan berdasarkan isi dan sistematika laporan yang benar.
d. Peserta didik mendiskusikan perbedaan teks laporan hasil observasi dengan
laporan hasil kegiatan berdasarkan isi dan sistematik laporan yang benar.
e. Peserta didik menjelaskan hasil diskusi kelompok dalam diskusi kelas tentang
teks laporan hasil observasi.
f. Peserta didik menanggapi hasil laporan kelompok lain tentang teks laporan hasil
observasi.
g. Guru memberi penguatan terhadap hasil kerja peserta didik.
3. Penutup (10 menit)
a. Guru bersama peserta didik membuat simpulan hasil kerja peserta didik.
b. Melakukan refleksi dengan cara menanyakan kesulitan yang dihadapi peserta
didik dalam teks laporan hasil observasi.
c. Membuat kesepakatan dengan peserta didik untuk pertemuan berikutnya.
d. Perwakilan peserta didik memimpin doa untuk mengakhiri kegiatan
pembelajaran.
Pertemuan kedua
1. Pendahuluan (10 menit)
a. Sebelum pelajaran dimulai guru mengajak berdoa bersama.
b. Guru mengecek kehadiran peserta didik.
c. Tukar pendapat tentang kesulitan-kesulitan yang dialami siswa tentang
persamaan dan perbedaan teks laporan hasil observasi dengan laporan hasil
kegiatan.
d. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
e. Peserta didik membentuk kelompok, sesuai arahan/petunjuk yang diberikan
guru.
f. Menyepakati kegiatan yang akan dilakukan.
2. Kegiatan Inti (70 menit)
a. Masing-masing kelompok memajang temuan tentang persamaan dan perbedaan
teks laporan hasil observasi dan teks laporan kegiatan.
b. Peserta didik saling menilai hasil pekerjaan teman.
c. Perwakilan masing-masing kelompok mempresentasikan hasil penilaian.
d. Peserta didik memberi tanggapan terhadap hasil presentasi kelompok.
e. Guru memberikan penguatan terhadap hasil kerja peserta didik.
3. Penutup (10 menit)
a. Guru membuat simpulan hasil kerja peserta didik.
b. Melakukan refleksi dengan cara menanyakan kesulitan yang dihadapi peserta
didik dalam menentukan persamaan dan perbedaan laporan hasil observasi
dengan laporan hasil kegiatan.
c. Menginformasikan kepada peserta didik untuk pertemuan berikutnya.
d. Perwakilan peserta didik memimpin doa untuk mengakhiri kegiatan
pembelajaran.
Pertemuan ketiga
1. Pendahuluan (10 menit)
a. Sebelum pelajaran dimulai guru mengajak berdoa bersama.
b. Guru mengecek kehadiran peserta didik.
c. Sebelum menyampaikan materi pelajaran, guru mengadakan tanya jawab tentang
teks laporan hasil observasi.
d. Mengekspresikan rasa syukur atas keberadaan bahasa Indonesia setelah
membaca teks laporan hasil observasi.
e. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
f. Peserta didik membentuk kelompok, sesuai arahan/petunjuk yang diberikan
guru.
2. Kegiatan Inti (70 menit)
a. Masing-masing kelompok menentukan topik yang berkaitan dengan laporan hasil
observasi untuk dibuat menjadi sebuah laporan.
b. Masing-masing kelompok membuat teks laporan hasil observasi berdasarkan
topik yang sudah ditentukan sesuai dengan isi dan sistematika laporan.
c. Perwakilan masing-masing kelompok menyampaikan laporan hasil observasi
yang telah dibuat.
d. Peserta didik menanggapi laporan hasil observasi kelompok lain.
a. Guru memberi penguatan terhadap hasil kerja peserta didik.
3. Penutup (10 menit)
a. Guru bersama peserta didik membuat simpulan hasil kerja peserta didik.
b. Melakukan refleksi dengan cara menanyakan kesulitan yang dihadapi peserta
didik dalam menentukan topik laporan hasil observasi.
c. Menginformasikan kepada peserta didik untuk pertemuan berikutnya.
d. Perwakilan peserta didik memimpin doa untuk mengakhiri kegiatan
pembelajaran.
Media Pembelajaran
 Contoh-contoh laporan hasil observasi

Sumber Belajar
 Bahasa Indonesia SMA/SMK. Ekspresi Diri dan Akademik. 2013. Jakarta. Kemendikbud.
 Pengalaman peserta didik dan guru.
 Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Penilaian Hasil Belajar


1.1 Teknik dan Bentuk Instrumen
Teknik Bentuk Instrumen
Observasi Lembar pengamatan sikap dan rubrik
Tes Tulis Tes uraian: mengidentifikasi persamaan dan perbedaan
laporan hasil observasi dengan laporan kegiatan,
menentukan topik dan menyusun laporan hasil
observasi.
Tes Praktik Menyampaikan secara tulis dan lisan laporan hasil
observasi.
1.2 Instrumen Penilaian Kemampuan Membuat Laporan Hasil Observasi

Nama Siswa : ________________________


Kelas / NIS : ________________________

No Aspek Penilaian Skor Jumlah

1 Kesesuaian topik dengan isi laporan


a. Sesuai 3
b. Kurang sesuai 2
c. Tidak sesuai 1
2 Bahasa yang digunakan
a. Baku 2
b. Tidak baku 1
3 Sistematika penulisan laporan
a. Sistematis 3
b. Kurang sistematis 2
c. Tidak sistematis 1
4 Penggunaan ejaan
a. Sesuai dengan EYD 3
b. Kurang sesuai dengan EYD 2
c. Tidak sesuai dengan EYD 1
5 Jumlah skor maksimal 11

Nilai Akhir = Jumlah skor perolehan x 100


Jumlah skor maksimal

1.3 Instrumen Penilaian Presentasi Menyampaikan Laporan Hasil Observasi

Nama Siswa : ________________________


Kelas / NIS : ________________________

No Aspek Penilaian Skor Jumlah

1 Sistematika penyampaian
a. Sistematis 3
b. Kurang sistematis 2
c. Tidak sistematis 1
2 Bahasa yang digunakan
c. Baku 2
d. Tidak baku 1
3 Struktur kalimat
d. Benar 2
e. tidak benar 1
4 Pelafalan
d. jelas 3
e. kurang jelas 2
f. tidak jelas 1
5 Jumlah skor maksimal 10

Nilai Akhir = Jumlah skor perolehan x 100


Jumlah skor maksimal
1.4 Tes Uraian
1. Cobalah Anda identifikasi persamaan dan perbedaan laporan hasil observasi
dengan laporan hasil kegiatan berdasarkan isi dan sistematikanya (minimal tiga)!
2. Tentukan topik yang akan Anda susun menjadi sebuah laporan hasil observasi!
3. Buatlah laporan teks laporan hasil observasi berdasarkan topik yang telah Anda
buat sesuai dengan isi dan sistematika laporan yang benar!

1.5 Tes Praktik


1. Presentasikan laporan hasil observasi yang telah Anda buat di depan kelas!

Kunci Jawaban
I. Tes Uraian
1. Persamaan dan perbedaan laporan hasil observasi dan laporan hasil kegiatan:
a. Persamaan
No Laporan Hasil Observasi Laporan Hasil Kegiatan
1
2
3
a. Perbedaan
No Laporan Hasil Observasi Laporan Hasil Kegiatan
1
2
3

2. Jawaban siswa bisa bervariasi.


3. Jawaban siswa bisa bervariasi.

II. Tes Praktik


1. (Menyampaikan presentasi laporan hasil observasi secara lisan yang telah dibuat oleh
siswa di depan kelas)

Mengetahui, Pematangsiantar, Juli 2014

Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran,

T. Hotlion Sihombing, S.Si Ali Jeddy Limbong, S.Pd.


LAMPIRAN 1

Contoh Laporan Hasil Observasi

PENGARUH CAHAYA MATAHARI TERHADAP


PERTUMBUHAN TANAMAN KACANG HIJAU

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tumbuhan merupakan makhluk hidup yang berperan sebagai produsen di muka
bumi ini. Dalam ekosistem terdapat dua macam komponen yang saling ketergantungan,
yaitu komponen biotik dan komponen abiotik. Komponen biotik terdiri dari tumbuhan,
hewan, dan manusia. Sedangkan komponen abiotik antara lain: udara, gas, angin, cahaya,
matahari, dan sebagainya. Antara komponen biotik dan abiotik saling mempengaruhi,
misalnya, tumbuhan memerlukan cahaya matahari untuk melakukan fotosintesis. Hasil
fotosintesis dibutuhkan oleh makhluk hidup lainnya. Oleh karena itu, kami mengadakan
eksperimen untuk mengetahui apakah benar ada pengaruh cahaya matahari terhadap
pertumbuhan kacang hijau.

1.2 Tujuan dan Manfaat


1.2.1 Tujuan
Tujuan kami melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Ingin mengetahui, apakah benar ada pengaruh cahaya matahari terhadap
pertumbuhan kacang hijau
b. Ingin mengetahui dan mengkaji masalah pengaruh cahaya matahari terhadap
tanaman kacang hijau.
c. Ingin mengetahui bagaimana cahaya matahari dapat memengaruhi
pertumbuhan tanaman kacang hijau.

1.2.2 Manfaat
Manfaat dari kegiatan pengamatan ini adalah agar kita mengetahui betapa
pentingnya pengaruh cahaya matahari bagi makhluk hidup, tak terkecuali terhadap
pertumbuhan tanaman.

1.2.3 Variabel
a. Variabel kontrol, meliputi: media tumbuh, jenis bibit, jumlah air.
b. Variabel bebas, meliputi: suhu udara, jumlah cahaya, kelembaban udara.
c. Variabel terikat, meliputi: jumlah daun, tinggi batang, usia tanaman, kualitas
tanaman

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

Banyak faktor yang memengaruhi pertumbuhan di antaranya adalah faktor genetik untuk
internal dan faktor eksternal terdiri dari cahaya, kelembapan, suhu, air, dan hormon. Untuk
proses perkecambahan banyak dipengaruhi oleh faktor cahaya dan hormon, walaupun faktor
yang lain ikut memengaruhi. Menurut literatur perkecambahan dipengaruhi oleh hormon auksin,
jika melakukan perkecambahan di tempat yang gelap maka akan tumbuh lebih cepat namun
bengkok, hal itu disebabkan karena hormon auksin sangat peka terhadap cahaya, jika
pertumbuhannya kurang merata. Sedangkan di tempat yang terang perkecambahan akan terjadi
relatif lebih lama, hal itu juga disebabkan pengaruh hormon auksin yang aktif secara merata
ketika terkena cahaya. Sehingga dihasilkan tumbuhan yang normal atau lurus menjulur ke atas

Sinar matahari memang berguna bagi fotosintesis pada tumbuhan, namun efek lain dari
sinar matahari ini adalah menekan pertumbuhan sel tumbuhan. Hal ini menyebabkan tumbuhan
yang diterpa cahaya matahari akan lebih pendek daripada tumbuhan yang tumbuh di tempat
gelap. Peristiwa ini disebut dengan etiolasi, yaitu pertumbuhan sel tumbuhan yang sangat cepat
di tempat gelap. Etiolasi = fenomena yang diperlihatkan tumbuhan yang tumbuh dalah gelap,
bercirikan warna pucat, ruas panjang-panjang, dan daun kecil. (www.kamusilmiah.com)
Dampak tanaman akibat etiolasi adalah tanaman tidak dapat melakukan proses
fotosintesis. Padahal proses fotosintesis bertujuan untuk menghasilkan karbohidrat yang
berperan penting dalam pembentukan klorofil. Karena karbohidrat tidak terbentuk, daun pun
tanpa klorofil sehingga daun tidak berwarna hijau, melainkan kuning pucat.

Kondisi gelap juga memacu produksi hormon auksin. Auksin adalah hormon tumbuh yang
banyak ditemukan di sel-sel meristem, seperti ujung akar dan ujung batang. Oleh karena itu,
tanaman akan lebih cepat tumbuh dan panen.

Istilah auksin berasal dari bahasa Yunani yaitu auxien yang berarti meningkatkan. Auksin
ini pertama kali digunakan Frits Went, seorang mahasiswa pascasarjana di negeri Belanda, yang
menemukan bahwa suatu senyawa yang belum dapat dicirikan mungkin menyebabkan
pembengkokan koleoptil ke arah cahaya. Fenomena pembengkokan ini dikenal dengan istilah
fototropisme. Senyawa ini banyak ditemukan Went didaerah koleoptil. Aktifitas auksin dilacak
melalui pembengkokan koleoptil yang terjadi akibat terpacunya pemanjangan pada sisi yang
tidak terkena cahaya matahari. Dan hasil penelitian beliau, pada tahun 1928 produksi auksin
terhambat pada tanaman yang sering terkena sinar matahari.

Selain itu, enzim riboflavin pada ujung batang menyerap sinar nila dari sinar matahari.
Sinar nila perusak enzim-enzim yang membentuk pembentukan asam indo asetat (salah satu
jenis auksin). Itulah sebabnya, pertumbuhan tanaman etiolasi selalu lebih cepat, tapi batang
tampak layu karena mengandung banyak air.

Akibat tidak ada sinar matahari organ perbanyakan pada tanaman, lama-lama mengkerut
lalu mati karena tidak mendapat sumber makanan. Selain itu, Para ahli fisiologi telah meneliti
pengaruh auksin dalam proses pembentukan akar lazim, yang membantu mengimbangkan
pertumbuhan sistem akar. Terdapat bukti kuat yang menunjukkan bahwa auksin dari batang
sangat berpengaruh pada awal pertumbuhan akar. Bila daun muda dan kuncup, yang
mengandung banyak auksin dipangkas, maka jumlah pembentukan akar akan berkurang. Bila
hilangnya organ tersebut diganti dengan auksin, maka kemampuan membentuk akar sering
terjadi kembali.

1.2 Hipotesis
1. Tanaman etiolasi memiliki tinggi batang yang lebih tinggi daripada tanaman yang
terkena sinar matahari.
2. Tanaman etiolasi nampak lebih layu daripada tanaman yang terkena sinar matahari.
3. Jumlah daun tanaman etiolasi sama dengan tanaman yang terkena sinar matahari.
4. Warna daun tanaman etiolasi berwarna kuning pucat, sedangkan warna daun tanaman
yang terkena sinar matahari berwarna hijau.
5. Tanaman etiolasi memiliki usia lebih pendek daripada tanaman yang terkena sinar
matahari.
BAB III
METODE PENGAMATAN
3.1 Waktu
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 5 Agutus s.d. 12 agutus 2009

3.2 Tempat
Laboratorium IPA SMA Negeri 3 Jambi

3.3 Alat Dan Bahan


1. 3 buah gelas aqua.
2. Kapas secukupnya.
3. Beberapa bibit tanaman kacang hijau.
4. Air secukupnya.
5. Spidol.

3.4 Cara kerja


1. Rendamlah beberapa bibit tanaman kacang hijau. Biarkanlah untuk beberapa saat.
2. Pilihlah bibit tanaman kacang hijau yang tumbuh untuk ditanam.
3. Siapkanlah 3 buah gelas aqua.
4. Tulislah pada gelas aqua yang pertama dengan tulisan “pot 1”, gelas aqua yang kedua
dengan tulisan “pot 2”, dan gelas aqua yang ketiga dengan tulisan “pot 3”.
5. Letakanlah beberapa kapas bengan ketebalan masing-masing 1 cm pada tiap gelas
aqua.
6. Tanamlah pada tiap gelas aqua tadi dengan masing-masing 5 bibit tanaman kacang
hijau.
7. Letakanlah gelas aqua yang pertama pada tempat yang terkena cahaya matahari dan
gelas aqua yang kedua di tempat yang redup ( tidak terkena cahaya secara langsung),
dan gelas aqua yang ketiga di tempat gelap yang sama sekali tidak terkena cahaya
matahari.
8. Siramilah ketiga gelas aqua tersebut dengan jumlah air yang sama banyak
(secukupnya) secara rutin setiap pagi dan sore.
9. Amatilah pertumbuhan ketiga tanaman kacang hijau tersebut dan masukkan data-data
yang ada pada tabel yang sudah disediakan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

Tabel 1 (POT 1 diletakkan di tempat yang terkena sinar matahari)

Usia
Jumlah Tinggi batang
tanaman Keadaan/kualitas tanaman
daun (cm)
(hari ke-…)
1 0 0,3 Tanaman segar, daun berwarna
2 0 0,6 hijau tua, batang tanaman tumbuh
3 0 1,9 ke atas, hanya saja pertumbuhan
tanaman sangat terhambat,
4 1 3
tanaman juga agak layu karena
5 2 6 mendapatkan terlalu banyak sinar
6 2 9,2 matahari.
7 2 15

Tabel 2 (POT 2 diletakkan di tempat yang redup)

Usia
Jumlah Tinggi batang
tanaman Keadaan/kualitas tanaman
daun (cm)
(hari ke-…)
1 0 0,5 Tanaman segar, daun berwarna
2 0 1.3 hijau tua, batang tanaman tumbuh
3 1 5 ke atas.
4 1 11
5 2 18,3
6 2 20,5
7 2 22,7

Tabel 3 (POT 3 diletakkan di tempat yang tidak terkena sinar matahari)

Usia Jumlah Tinggi batang Keadaan/kualitas tanaman


tanaman daun (cm)
(hari ke-…)

1 0 0,7 Tanaman sedikit layu, daun


2 1 3,4 berwarna hijau kekuning-kuningan
3 1 7,9 dan telihat pucat, batang tanaman
tumbuh melengkung,
4 2 12
pertumbuhan tanaman berjalan
5 2 19,1 dengan sangat cepat.
6 2 22
7 2 24,1

4.2 Pembahasan
Tanaman kacang hijau yang dietiolasi (tumbuhan yang tumbuh dalah gelap)
pertumbuhannya lebih cepat daripada tanaman yang terkena banyak sinar natahari
maupun di tempat yang redup karena kerja hormon auksin tidak dihambat oleh sinar
matahari. Auksin adalah hormon tumbuh yang banyak ditemukan di sel-sel meristem,
seperti ujung akar dan ujung batang. Oleh karena itu, tanaman akan lebih cepat tumbuh.
Akan tetapi batang tanaman tersebut tidah bisa tegak, melainkan melengkung.
Begitu juga dengan daunnya. Daun tanaman tersebut nampak layu dan tidak segar, serta
berwarna hijau kekuning-kuningan dan agak pucat. Hal ini terjadi karena tanaman tidak
mendapat sinar matahari sama sekali sehingga tanaman tidak mampu menghasilkan
karbohidrat untuk pembentukkan klorofil. Tanaman ini juga memiliki kadar air yang
berlebih akibat tidak terkena sinar matahari. Dan karena tidak mendapatkan sinar
matahari, lama-lama akan mengkerut lalu mati karena tidak mendapat sumber makanan.

Sedangkan tanaman kacang hijau yang mendapatkan sedikit sinar matahari /


diletakkan di tempat redup pertumbuhannya berjalan normal. Tanaman nampak segar
karena mendapatkan cukup sinar matahari. Daun tanaman tersebut berwarna hijau tua.
Pertumbuhannya berjalan normal ke atas. Hormon auksin pada tanaman ini berjalan
dengan normal yang mengakibatkan tidak terlalu tinggi. Daun juga mendapatkan cukup
sinar matahari untuk pembentukan klorofil dari karboidrat.

Berbeda lagi dengan tanaman yang selalu terkena cahaya matahari. Pertumbuhan
tanaman ini sangat terhambat. tetapi tekstur batangnya sangat kuat dan juga warna
daunnya nampak berwarna hijau tua dan tampak segar. Hal ini terjadi karena tumbuhan
terlalu banyak mendapatkan cahaya matahari yang menyebabkan hormon auksin
terhambat sehingga tanaman menjadi kerdil/pendek. Dengan demikian, sinar matahari
sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau.
BAB V
PENUTUP

5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil pengamatan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Tanaman etiolasi memiliki tinggi batang yang lebih tinggi daripada tanaman yang
terkena cahaya matahari.
2. Tanaman etiolasi nampak lebih layu daripada tanaman yang terkena sinar matahari
3. Kedua tanaman memiliki jumlah daun yang sama banyak, yaitu 2 helai.
4. Sinar matahari merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi pertumbuhan
tanaman kacang hijau.

5.2 Saran
Di muka bumi ini, tumbuhan adalah sumber makanan, saran kami adalah marilah kita
menjaga kelestarian tanaman karena kita menyadari bahwa tanpa tanaman atau tumbuhan
kita tidak akan ada di muka bumi ini.

Semoga laporan hasil pengamatan tenang “Pengaruh Cahaya Matahari terhadap


Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau“ bisa memberikan manfaat bagi para pembaca.
LAMPIRAN 2

Contoh Laporan Hasil Kegiatan

PEMBENTUKAN PENGHIJAUAN DI LINGKUNGAN

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Adanya berbagai perubahan kondisi dan kualitas lingkungan tentunya akan bisa
berpengaruh buruk terhadap manusia. Beragam bentuk kerusakan lingkungan, seperti
pencemaran udara, pencemaran air, dan menurunnya kualitas lingkungan akibat bencana
alam, banjir, longsor, kebakaran hutan, krisis air bersih, sekolah menjadi gersang. Hal ini
lama kelamaan akan dapat berdampak global pada lingkungan, khususnya bagi kesehatan
masyarakat dan sekolah itu sendiri.

Manusia memang terkadang tenggelam dalam rangkaian kegiatan yang terlalu


berlebihan dan tidak memperhatikan kepentingan lainnya. Kurangnya kesadaran
masyarakat dalam menata dan memelihara kelestarian lingkungan, telah mengakibatkan
kemerosotan kualitas lingkungan yang begitu parah. Hal ini hendaklah menjadi perhatian
khusus bagi penanggung jawab sekolah dan komunitasnya dalam menata kembali
lingkungan sekolah dari segala bentuk berbagai kerusakan lingkungan, disamping
menciptakan dan membangun budaya pelaku pendidikan dalam berwawasan lingkungan.

Dalam konteks ini, tidaklah berlebihan jika gerakan ramah lingkungan pun bisa
kembali digalakkan melalui program penghijauan lingkungan sekolah secara menyeluruh.
Sebab, dalam rangka menjaga dan memelihara kelestarian lingkungan hidup, sangatlah
perlu adanya kerja sama yang baik antara pemerintah, masyarakat dengan sekolah itu
sendiri. Berbagai bencana alam yang sering melanda sebagian wilayah di negara kita pada
dasarnya merupakan akibat kurangnya kesadaran masyarakat dalam menata dan
memelihara kelestarian lingkungan.
Masalah lingkungan, seperti bencana banjir, bencana kekeringan, tanah longsor,
kebakaran hutan, masalah sampah, dan meningkatnya kadar polusi udara merupakan
masalah lingkungan yang bukan tergolong sepele. Betapa tidak? Sebab, tidak
terselesaikannya atau berlarut-larutnya masalah lingkungan akan menghancurkan potensi
pemenuhan generasi mendatang.

Pembangunan di berbagai sekolah hendaklah bisa memperhatikan ekosistem di


sekitarnya. Janganlah, eksistensi lingkungan dikesampingkan oleh dalih penataan
lingkungan tanpa menghiraukan kelestarian dan kenyamanan lingkungannya.

Menyikapi hal ini, sebagai pelaku pendidikan dan anggota masyarakat yang cinta
lingkungan, paling tidak kita secara moral (etika) bisa ikut berpartisipasi pada setiap
program yang berkait dengan kelestarian lingkungan hidup yang dicanangkan oleh
pemerintah melalui lingkungan paling dekat dengan kita yaitu lingkungan sekolah.

1.2 Rumusan Masalah


a. Bagaimanakah proses pembentukan lingkungan penghijauan di SMA Negeri 3 Subang?
b. Bagaimanakah kondisi penghijauan di SMA Negeri 3 Subang?
c. Bagaimanakah perawatan perawatan lingkungan penghijauan di SMA Negeri 3
Subang?

1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui bagaimana proses pembentukan penghijauan di SMA Negeri 3
Subang.
b. Untuk mengetahui kondisi penghijauan di SMA Negeri 3 Subang.
c. Untuk mengetahui bagaimana perawatan lingkungan penghijauan di SMA Negeri 3
Subang.
1.4 Manfaat Penelitian
Dengan adanya penerapan penghijauan lingkungan sekolah diharapkan bisa menjadi salah
satu alternatif dalam menata dan memelihara kelestarian lingkungan hidup di wilayah
Indonesia. Disamping adanya kesadaran masyarakat yang tinggi dalam memelihara dan
melestarikan lingkungan hidup dalam rangka mengantisipasi dari segala bentuk
pengrusakan dan pencemaran lingkungan.
BAB II
KEGIATAN
2.1 Proses
Hal yang perlu dilakukan dalam penghijauan adalah:
a. Pengelolaan limbah/sampah dan air.
b. Landscaping dan penghijauan.
c. Perawatan fisik bangunan dan lingkungan.
d. Sekolah menjadi pusat penghijauan (green school) yang bermanfaat bagi lingkungan.

2.2 Kondisi
Kondisi Penghijauan di SMA Negeri 3 Subang berjalan dengan lancar. Sehingga lingkungan
menjadi hijau, asri, sehat, bersih dan terjaga.

2.3 Perawatan
Cara agar lingkungan tetap terjaga adalah:
a. Jangan memetik, memangkas, atau merusak tanaman yang ada.
b. Dilarang menginjak, bermain di taman rumput dan taman hias yang mengakibatkan
rumput-rumput itu mati.
c. Dilarang membuang sampah pada tanaman.
d. Dilakukan kerja bakti untuk membersihkan sampah sehingga taman terlihat indah.
e. Di taman sekolah diupayakan agar terawat dengan cara menyapu, menyiram,
memberi pupuk sehingga tanaman bertambah subur.
f. Berilah obat pembasmi hama sehingga tanaman tidak terganggu pertumbuhannya.

2.4 Manfaat
Membangun kesadaran siswa agar mempunyai wawasan lingkungan yang luas merupakan
“pilar” dalam menjaga kondisi lingkungan benar-benar jauh dari berbagai sumber
pengrusakan dan pencemaran lingkungan. Sebab, pada dasarnya masalah lingkungan yang
mengakibatkan kerusakan lingkungan disebabkan oleh tangan-tangan manusia itu sendiri.

Dengan pola pendidikan, melalui institusi pendidikan ataupun dengan penyuluhan


langsung ke siswa secara sungguh-sungguh akan terciptalah akar budaya masyarakat yang
mempunyai kesadaran lingkungan yang tinggi. Artinya, etika lingkungan akan menjadi
pondasi dalam setiap pembangunan di Indonesia.
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN

3.1 Simpulan
Penataan Lingkungan Sekolah menjadi Green School dapat menciptakan suasana yang asri,
sejuk, bersih, sehat dan dapat mendukung proses pelaksanaan KBM dengan status: dalam
ruang atau luar ruang, dalam ruang dan luar ruang, serta bermanfaat bagi lingkungan luar
sekolah.

Lingkungan sekolah yang kondusif sangat diperlukan dalam menghasilkan tamatan yang
cakap melalui proses belajar mengajar berbasis sistem pendidikan yang bermutu. Tidak itu
saja, lingkungan sekolah yang kondusif juga akan ikut mendorong terwujudnya pola hidup
bermutu yang pada saat ini sangat diperlukan dalam meningkatkan daya saing bangsa
dimata dunia sekaligus melestarikan kekayaan sumber daya alam hayati Indonesia.

3.2 Saran
Mari kita lakukan gerakan penghijauan di lingkungan SMA Negeri 3 Subang ini.
LAMPIRAN 2

Contoh Laporan Hasil Kegiatan

LAPORAN KEGIATAN
BHAKTI SOSIAL PENGIRIMAN AIR BERSIH
SE-KECAMATAN NGLIPAR DAN PANGGANG
GUNUNG KIDUL YOGYAKARTA

PENGANTAR

Memasuki satu dasawarsa, sebagai aksi nyata gerakan solidaritas yang dilakukan
organisasi Jaringan Radio Komunitas Yogyakarta (JRKY) dalam mengejawantahkan masyarakat
penyiaran komunitas di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan kegiatan social pembagian
air bersih. Oleh karena itu JRKY diharapkan mampu mempercepat proses kemandirian dan
profesionalitas radio komunitas ditengah karut marutnya persoalan penyiaran. JRKY menyadari
betul, bahwa legalitas radio komunitas masih manjadi pekerjaan rumah yang harus segera di
selesaikan, namun demikian harus bisa melakukan aksi nyata terhadap persolan yang dihadapi
masyarakat seperti kekeringan di musim kemarau saat ini. Tindakan nyata akan lebih memiliki
makna dari seribu nasehat yang disampaikan. JRKY bersikap dan bertindak nyata untuk
kemaslatan masyarakat yang membutuhkan.

Kegiatan Bhakti Sosial Pengiriman Air Bersih yang diselenggarakan JRKY atas dukungan
donatur berbagai pihak baik instansi pemerintah maupun swasta dan perseorangan yang peduli
menjadi bentuk bukti kongkrit yang langsung bisa di rasakan oleh masyarakat.

Pilihan pengiriman air bersih di pilih menjadi sangat penting karena terkait langsung
dengan kebutuhan hidup masyarakat yang sangat vital. Pengaruh pemanasan global dan musim
kemarau yang sangat ekstrim menyebabkan di beberapa tempat terjadi kekeringan seperti salah
satunya di Kecamatan Nglipar Gunung Kidul. Warga masyarakat di wilayahnya yang dilanda
kekeringan sangat membutuhkan air karena sumber air seperti sumur, sungai,danau sudah
kering. Membeli air sangat memberatkan warga bagi yang berpenghasilan kecil. Berpijak pada
hal tersebut, Jaringan Radio Komunitas Yogyakarta (JRKY) yang merupakan wadah radio
komunitas di DIY akan mengelar bakti social pengiriman air bersih untuk wilayah yang dilanda
kekeringan.

Laporan kegiatan ini disusun sebagai pertanggunjawaban panitia pelaksana yang telah
menyelenggrakan Bhakti Sosial Pengiriman Air Bersih 2011 untuk disampaikan kepada pihak
pendukung dan donator yang telah membantu terselenggarakannya pelaksanaan bakti social
pengiriman air bersih.

Yogyakarta, 1 September 2011


Mardiyono
Ketua
PENDAHULUAN

Mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri 1432 H, Minal Aidzin Wal Faidzin, Mohon Maaf
Lahir dan Batin.Puji syukur kami haturkan kehadirat ALLOH SWT atas kenikmatan yang telah
tercurahkan kepada hambaNYA yang telah menjalankan segala perintah dan menjauhi larangan-
Nya. Panitia pelaksana Bakti Sosial 2011 Jaringan Radio Komunitas Yogyakarta (JRKY) yang telah
menyelenggarakan kegiatan Bhakti Sosial Pengiriman Air Bersih di Kecamatan Nglipar Gunung
Kidul pada hari Sabtu, 27 Agustus 2011 dengan lancar, tertib dan aman.

Dalam pelaksanaan Bakti Sosial Pengiriman Air bersih di Kecamatan Nglipar Gunung Kidul
kali ini, segala persiapan telah dilakukan dengan segenap kemampuan yang ada dan pantia
pelaksanan telah berusaha semaksimal mungkin untuk dapat meleksanakan kegiatan tersebut
sesuai jadwal yang telah di tetapkan. Panitia Pelaksana juga berkoordinasi dengan pihak yang
berwenang setempat seperti Kantor Dinas Sosial Gunung Kidul dan Camat Nglipar.

Agenda pra kegiatan bakti sosial pengiriman air bersih diselenggarakan dalam menyambut
bulan ramadhan 1432 hijriyah dan HUT Kemerdeaan RI ke-66. Pengurus JRKY telah membuat
jadwal perencanaan kegiatan yang di awali dengan pembentukan panitia pelaksana Bakti Sosial
yang melibatkan pengurus dan radio komunitas anggota JRKY. Kegiatan lain seperti pembuatan
proposal dan pengiriman ke instansi, pengusaha dan mitra juga dilakukan untuk mendukung
acara bakti social ini sesuai jadwal yang telah di tetapkan.
Keterlibatan radio komunitas anggota JRKY diharapkan bisa menjadi pendukung utama
untuk membantu memetakan wilayah mana yang saat ini dilanda kekeringan. JRKY juga
berkordinasi dengan pihak yang berwenang dalam hal ini Dinas Sosial Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Gunung Kidul untuk mendapatkan informasi yang akurat dan dibantu untuk
diarahkan ke warga yang saat ini membutuhkan.

Pelaksanaan bakti social pengiriman air bersih ke daerah yang di landa kekeringan juga di
dukung oleh pemerintah provinsi, pengusaha, partisipasi dari donator dan juga pihak-pihak yang
peduli sesame. Semoga amal kebaikan dan keilhlasan para dermawan mendapat balasan
setimpal dari Allah Swt. Aamiin.

PELAKSANAAN KEGIATAN

1. Prakegiatan

Untuk mempersiapkan pelaksanaan kegiatan Bhakti Sosial Pengiriman Air Bersih


tahun 2011, Pengurus JRKY melakukan pertemuan pembentukan panitia pelaksana yang
dilanjutkan dengan penyusunan schedule kegiatan. Sejak tanggal 27 Juli 2011 dengan
tersusunnya panitia pelaksana sebagai berikut:
Ketua : Mardiyono
Sekretaris : Haribawa
Bendahara : Saptawati AM
Seksi Acara : A. Wakijo
Seksi Usaha Dana : A. Purwanto
Seksi Perlengkapan : Nurswandono
Seksi Konsumsi : Fidarini Devi W

Untuk melaksanakan kegiatan Bhakti Sosial Pengiriman Air Bersih 2011, panitia
pelaksana berkoordinasi dengan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Trasnmigrasi Kabupaten
Gunung Kidul untuk dapat memfasilitasi dan memberikan arahan wilayah yang akan di tuju
sebagai sasaran utama pemberian air bersih tahun ini. Hasil kordinasi yang dilakukan
selama hampir 2 pekan, Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Gunung Kidul
memberikan arahan untuk dibagikan ke wilayah Desa di Kecamatan Nglipar yang saat ini
juga sangat membutuhkan bantuan air bersih. Sebanyak 28 tangki untuk 7 Desa di 28 Dusun
se-Kecamatan Nglipar dan 5 tangki untuk 1 Desa di Kecamatan Panggang Gunung Kidul.

2. Pelaksanaan Pengiriman Air Bersih


Kegiatan Bhakti Osial Pengiriman Air Bersih tahun 2011 ini di fokuskan di Kecamatn
Nglipar Gunung Kidul. Jaringan Radio Komunitas Yogyakarta (JRKY) berkordinasi dengan
Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Gunung Kidul diharapkan tepat sasaran dan
peta wilayah yang sesuai dengan kebutuhan warga saat ini. Kegiatan Bhakti Sosial
Pengiriman Air Bersih dilakukan pada hari Sabtu, 27 Agustus 2011 pukul 09.00 Wib.
Kegiatan yang di awali dengan serah terima secara simbolis dari Ketua JRKY kepada
Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Gunung Kidul yang mewakili
masyarakatyang disaksikan oleh masyarakat, anggota JRKY dan petugas pengirim. Sebanyak
5 armada truk tangki yang berisi 5000 liter siap melakukan pengiriman air bersih ke 28
Dusun se Kecamatan Nglipar dan Panggang Gunung Kidul.

Untuk Dusun Kedung Keris Desa Kedung Keris Kecamatan Nglipar Gunung Kidul
menjadi tempat pertama kali yang menerima pengiriman air bersih. Pembagian air bersih
dilakukan dengan pengedropan di bak penampungan air dusun sehingga warga sekitar
dusun bisa segera menikmati dengan segera.

Sesuai jadwal yang sudah di agendakan, pukul 09.15 Wib acara simbolis serah terima
pengiriman air bersih di wakili Bapak Irfan Ratnadi dari Dinas Sosial Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kabupaten Gunung Kidul selanjutnya langsung ke lokasi pengiriman air bersih
ke dusun se wilayah Nglipar Kabupaten Gunung Kidul.Perwakilan radio komunitas yang
hadir di antaranya: Bapak Suratimin (RADEKKA FM),Fidarini Devi W (AGRICIA FM), Sri
Kuncoro (BBM FM), Jumadi dan Esti (WIDJAYA FM),Yudi Astanto (SWARA GODEAN FM),
Haribawa (DIORAMA FM). Undangan via SMS sudah dikirim untuk 32 kontak person rakom
namun mengingat waktu yang berdekatan dengan Hari Raya Idul Fitri 1432 H yang jatuh
pada hari Rabu, 31 Agustus 2011 maka banyak anggota rakom yang sibuk dengan persiapan
lebaran.

Berikut Daftar Dusun, Desa di Kec. Nglipar dan jumlah KK dan Jiwa.
No. Kecamatan Desa Dusun KK Jiwa
1. Nglipar Kedungkeris 1. Kwarasan Wetan 88 289
2. Kwarasan Tengah 79 267
3. Pringsurat 61 18
4. Sendowa Kidul 66 248
5. Kedungkeris 103 216
Jumlah 397 1203
Nglipar 1. Mengger 181 404
2. Nglipart Lor 90 339
Jumlah 271 633
Pengkol 1. Pagutan 106 328
2. Karangsari 118 328
3. Gagan 106 377
4. Pagutan lor 106 334
5. Kebonjero 63 123
Jumlah 499 1490
Kedungpoh 1. Kedungpoh Kulon 88 328
2. Kedungpoh Lor 87 120
3. Kedungpoh Tengah 66 212
4. Sinom 81 199
Jumlah 322 859
Katongan 1. Jeruk Legi 80 320
2. Kepuh Sari 98 356
3. Klegung 73 215
4. Nglebak 51 190
5. Perbutan 64 158
Jumlah 366 1239
Pilangrejo 1. Wotgalih 80 256
2. Dungsuru 58 215
Jumlah 138 480
Natah 1. Blembeman I 44 184
2. Blembeman II 53 156
3. Ngelorejo 68 220
4. Pringombo 181 398
5. Ngabdirejo 106 399
Jumlah 452 1357
Sumber Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Gunung Kidul
UCAPAN TERIMAKASIH
1. Gubernur DIY
2. Bank Indonesia Cab. Yogyakarta
3. RSUD Kota Yogyakarta
4. Padang Golf AAU Adisucipto
5. Mapala AGRIKA
6. Yayasan Slamet Riyadi
7. Kedaulatan Rakyat Group
8. STIKES Aisyiyah
9. BULOG DIY
10. Gembiraloka
11. RS Bethesda
12. Koperasi Karyawan TWC
13. Dino Games Toy`s
14. CV. Mamamia
15. Stikes Bethesda
16. Bank Jogja
17. RSI Hidayatullah
18. Alumunium SP
19. Museum TNI AU
20. RSDKT Dr. Sukarto
21. Yayasan Bopkri
22. Pengobatan Torch
23. Jari-Jari Masage
24. Neutron Yogyakarta
25. Yayasan Bopkri
26. PG/PS Madukismo
27. MAN III Yogyakarta
28. Bank BPD DIY Cab. Snopati
29. RSU PKU Muh Bantul
30. Inna Garuda Hotel
31. Koperasi Pegawai Negeri
32. Semua pihak yang berpartisipasi

PENUTUP

Demikian laporan kegiatan pelaksanaan Bhakti Sosial Pengiriman Air Bersih tahun 2011
JRKY. Kami telah berupaya maksimal namun masih banyak kelamahan dan kekurangan dalam
pelaksanaannya. Semua itu akan menjadi evaluasi dan koreksi untuk kegiatan kedepan yang
lebih baik.

Untuk itu, atas nama panitia pelaksana Bhakti Sosial Pengiriman Air Bersih tahun 2011
memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada sponsor, donatur dan pihak-pihak yang telah
berpartisipasi.

Kami berharap kepada pengelola radio komunitas anggota JRKY dapat menjadikan
momentum Bhakti Sosial Pengiriman Air Bersih Tahun 2011 menjadi aksi nyata dan kongkrit
yang langsung bisa dirasakan oleh masyarakat,selain memberikan hiburan dan informasi sebagai
tugas utamanya.

Merefleksikan kembali peran dan fungsi radio komunitas sebagai alat perjuangan bersama
dengan aksi social yang lebih bisa dirasakan langsung oleh masyarakat menjadi sangat penting
dan bermakna sebagai upaya menyempurnakan kegiatan yang lebih baik di keudian hari.

Terimakasih atas dukungan seluruh sponsor dan donator serta pihak-pihak yang telah
berpartisipasi membantu terselenggaraakannya kegiatan Bhakti Sosial Pengirman Air Bersih
Tahun 2011 untuk wilayah Kec. Nglipar dan Panggang Kabupaten Gunung Kidul.

Hormat kami,
Mardiyono
Ketua
LAMPIRAN FOTO-FOTO KEGIATAN BAKTI SOSIAL

Anda mungkin juga menyukai