MAKALAH
oleh :
Kelompok 9
Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT atas limpahan rahmat,
taufik, serta hidayah-Nya yang dilimpahkan kepada kami semua, sehingga kami
Penyusunan makalah ini tak lepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan yang baik ini, tak lupa kami ucapkan
Kami menyadari bahwa karya ilmiah ini masih jauh dari kata sempurna.
Untuk itu, kami sangat membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun
Semoga makalah yang kami susun ini bisa bermanfaat bagi para pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
Daftar Isi...................................................................................................... ii
A. Kesimpulan................................................................................. 50
B. Saran............................................................................................ 51
Daftar Pustaka............................................................................................... 52
BAB I
PENDAHULUAN
Sejak sepuluh tahun terakhir terjadi peningkatan yang sangat cepat dalam
penentuan penilaian pendidikan. Bentuk penilaian yang biasa digunakan adalah
tes pilihan ganda. Ketika penilaian jenis ini dirasa tidak cukup merepresentasikan
kemampuan nyata siswa, pendidik mulai mencari alternatif lain. Penilaian
alternatif terdiri dari sejumlah metode untuk menemukan apa yang siswa ketahui
atau dapat lakukan yang menunjukkan perkembangan dan informasi bahan
pembelajaran, dan salah satu bentuk penilaian tradisional, penamaan, tes pilihan
berganda (Stiggins dalam O’malley dan Pierce, 1996:1).
1.3 Tujuan
1. Menjelaskan definisi dan makna Asesmen Otentik
2. Menjelaskan Asesmen Otentik dan Tuntutan kurikulum 2013
3. Menjelaskan hubungan Asessmen Otentik dan Belajar Otentik
4. Menjelaskan tentang Rubrik dan Tugas-tugas Kinerja
5. Menjelaskan Jenis-jenis Asesmen Otentik
6. Menjelaskan Teknik dan Instrumen Penilaian
7. Menjelaskan proses Penilaian Pengelolaan Hasil Penilaian
8. Menjelaskan Interpretasi Hasil Penilaian dalam Menetapkan Ketuntasan
Belajar
9. Menjelaskan Pemanfaatan Hasil Penilaian
BAB II
PEMBAHASAN
Contoh berikut ini bukanlah rubrik karena tidak mencantumkan kriteria kinerja
0 1 2 3 4
Dalam contoh dibawah ini kriteria yang dinilai adalah : plot, setting,
dan tokoh. Rincian untuk kriteria tersebut adalah : siapa, apa, dimana, kapan dan
mengapa dari cerita. Tabel di bawah ini merupakan contoh dari rubrik. Dengan
membahas rubrik langkah demi langkah, siswa lebih mudah memahami standar
penilaian pekerjaan mereka.
Tingkatan
Kriteria
4 3 2 1
PLOT: “Apa” Bagian-bagian Satu dari Kedua bagian Bagian-bagian
dan “Mengapa” plot kedua- bagian plot plot digarap plot tidak ada
duanya dikembangkan tetapi tidak yang
dikembangkan penuh, dan dikembangkan dikembangkan
penuh yang kurang secara penuh secara penuh
dikembangkan
digarap sedikit
SETTING: Kedua bagian Satu bagian Kedua bagian Bagian-bagian
“Kapan” dan setting dari setting setting digarap dari setting
“Dimana” dikembangkan dikembangkan tetapi tidak tidak ada yang
penuh. penuh, dan dikembangkan dikembangkan
yang kurang secara penuh. secara penuh.
dikembangkan
digarap sedikit
TOKOH- Tokoh-tokoh Tokoh-tokoh Tokoh-tokoh Tidak satupun
TOKOH : utama utama utama tokoh-tokoh
“Siapa” dikembangkan dikembangkan diidentifikasik dikembangkan
dideskripsikan penuh dengan penuh dengan an hanya atau diberi
melalui deskripsi yang deskripsi yang dengan nama nama.
perilaku, rinci. Pembaca agak rinci. saja
wujud/penampil mempunyai Pembaca
an, kepribadian, imajinasi yang mempunyai
hidup imajinasi yang
Tingkatan
Kriteria
4 3 2 1
sifat-sifat mengenai agak kurang
khusus tokoh-tokoh jelas mengenai
tokoh-tokoh
Semua rubrik biasanya mempunyai dua ciri yang sama, yaitu : satu
daftar kriteria dan gradasi atau tingkat pencapaian. Kriteria dipilih untuk memberi
pedoman belajar-mengajar. Setiap kategori di dalam rubrik memuat acuan kinerja
dan dijadikan dasar untuk menilai respon siswa. Kategori-kategori juga memuat
definisi-definisi dan contoh-contoh untuk memperjelas makna dari setiap tingkat.
Rubrik adalah pedoman kerja untuk siswa dan guru. Idealnya, rubrik diberikan
kepada siswa sebelum tugas dilakukan agar siswa memahami kriteria yang
digunakan untuk menilai hasil kerja mereka.
Penilaian Kegiatan
Tema : Binatang
Kelompok/Semester : B/I
Bidang Pengembangan
Beberapa contoh kegiatan peserta didik dalam penilaian proyek adalah seagai
berikut:
Skor
No Aspek yang dinilai
B C K
Keterampilan
1. Merencanakan penelitian
2. Aktifitas Pengamatan
3. Menggambar hasil
pengamatan
4. Pembuatan catatan hasil
pengamatan
Skor
No Aspek yang dinilai
B C K
5. Pelaporan
Sikap
6. Mampu bekerja sama
7. Sistematis kalau dalam
mengerjakan tugas
8. Mengerjakan tugas
dengan serius
Keterangan :
Skor
No Aspek yang dinilai
Baik Sedang Kurang
Keterampilan
1. Merencanakan penelitian/
pengamatan (menyiapkan
perlengkapan, alat dan bahan)
2. Aktifitas Pelaksanaan
Pengamatan
3. Membuat laporan sementara
(konsep) hasil pengamatan
4. Menyusun hasil pengamatan dan
menerima masukan perbaikan
5. Memperbaiki laporan setelah
menerima masukan.
Sikap
Skor
No Aspek yang dinilai
Baik Sedang Kurang
1. Kemampuan bekerja sama
dengan kelompok
2. Sistematis dalam mengerjakan
kelompok
3. Tanggung jawab dan
menjalankan tugas (keseriusan)
Keterangan :
2) Penilaian Kinerja
Asesmen Otentik sebisa mungkin melibatkan partisipasi peserta
didik, khusunya dalam proses dan aspek-aspek yang akan dinilai. Guru dapat
melakukanya dengan meminta para peserta didik menyebutkan unsur-unsur
proyek/tugas yang akan mereka gunakan untuk menentukan kriteria
penyelesaianya. Dengan menggunakan informasi ini, guru dapat memberikan
umpan balik terhadap kinerja peserta didik baik dalam bentuk laporan naratif
maupun laporan kelas. Ada beberapa cara berbeda untuk merekam hasil
penilaian berbasis kinerja :
a. Daftar Cek (Cheklist). Digunakan untuk mengetahui muncul atau
tidaknya unsur-unsur tertentu dari indikator atau subindikator yang
harus muncul dalam sebuah peristiwa atau tindakan.
Contoh format observasi dengan cheklist :
Nama Anak : Hari/Tanggal :
Usia : Observer :
No Aspek Ya Tidak
Aspek Perkembangan Bahasa
Menggunakan bahasa yang santun
Mengekspresikan perasaan dengan kata-kata
Menggunakan bahasa yang dapat dipahami
3) Penilaian Portofolio
Portofolio merupakan kumpulan pekerjaan siswa (tugas-tugas)
dalam kurun waktu tertentu yang dapat memberikan informasi penilaian.
Fokus penilaian portofolio berupa pemecahan masalah, berpikir, pemahaman,
menulis, komunikasi dan pandangan siswa sendiri terhadap dirinya sebagai
pembelajar. Tugas yang diberikan berupa kegiatan sehari-hari dan siswa
diharapkan memiliki kreativitas yang tinggi, memberikan kesempatan yang
luas untuk berkembang serta memotivasi siswa. Sebagai contoh, siswa
diminta untuk melakukan survei mengenai potensi wisata di lingkungan
daerah tempat tinggalnya.
Penilaian portofolio merupaan penilaian berkelanjutan, berupa karya
peserta didik dari proses pembelajaran yang dinggap terbaik, hasil tes (bukan
nilai), atau informasi lain yang relevan dengan sikap, keterampilan dan
pengetahuan. Fokus penilaian portofolio adalah kumpulan karya peserta didik
secara individu atau kelompok yang dilakukan oleh guru maupun peserta
didik sendiri.
Melalui penilaian portofolio, guru kan mengetahui perkembangan
belajar peserta didik. Misalnya, hasil karya mereka dalam menyusun
karangan, puisi, surat, komposisi musik, foto, lukisan, resensi buku/literatur,
sinopsis, dll. Atas dasar penilaian itu, guru atau peserta didik dapat
melakukan perbaikan sesuai dengan tuntutan pembelajaran.
Penilaian portofolio dilakukan dengan melakuakan langkah-langkah seperti
berikut.
1. Guru menjelaskan secara ringkas esensi penilaian portofolio.
2. Guru atau guru bersama peserta didik menyusun portofolio yang akan
dibuat.
3. Guru bersama peserta didik, baik individu maupun kelompok, serta madiri
atau dengan bimbingan guru menyusun portofolio pembelajaran.
4. Guru menghimpun dan menyimpan portofolio peserta didik pada tempat
yang sesuai, disertai dengan catatan tanggal pengumpulannya.
5. Guru menilai portofolio peserta didik dengan kriteria tertentu.
6. Jika memungkinkan, guru dan peserta didik membahas bersama dokumen
portofolio yang dihasilkan.
7. Guru memberi umpan balik kepada peserta didik atas hasil penilaian
portofolio.
Keterangan :
1 = Gambar peta ASEAN
2 = Laporan kegiatan karya wisata ke gelanggang samudra ancol
3 = Maket lalu lintas
4. Jurnal
Jurnal merupakan tulisan yang dibuat siswa untuk menunjukkan
segala sesuatu yang diperoleh dan dipelajari dalam proses pembelajaran.
Jurnal dapat digunakan untuk mencatat topik-topik pokok yang telah
dipelajari, perasaan siswa dalam belajar mata pelajaran tertentu, kesulitan-
kesulitan atau keberhasilan-keberhasilannya dalam menyelesaikan
masalah, topik pelajaran dan catatan.
Konsep penilaian rubrik merupakan gabungan antara skala
penilaian dengan daftar cheklist. Dalam format penilaian rubrik, setiaap
kolom mewakili aspek-aspek yang dinilai atau kinerja yang dievaluasi.
Setiap garis menggambarkan karakteristik setiap elemen atau aspek yang
dinilai disertai dengan skala nilai tentang penguasaan kompetensi atau
kinerja.
Penggunakan rubrik untuk penilaian dapat membantu menentukan
kualitas pekerjaan yang dicapai oleh siswa. Hal lain yang sangat penting
adalah siswa atau temannya dapat menilai sendiri hasil kerjanya dengan
berpedoman pada rubrik. Dengan demikian, melalui rubrik, siswa akan
terpacu untuk bekerja secara optimal, dan pelaksanaan penilaian akan
lebih objektif serta mencerminkan kemampuan dan kerja siswa.
Menurut Linn dan Burton yang dikutip oleh Cruickshank (2005), skala
penilaian, daftar cek, dan rubrik merupakan sarana yang efektif untuk
memperbaiki tingkat akurasi dalam menilai kualitas kinerja, produk dan
hasil karya siswa.
5. Penilaian Tertulis
Tes tertulis terdiri dari memilih atau mensuplai jawaban. Tes
tertulis berbentuk uraian atau esai menuntut peserta didik mampu
mengingat, memahami, mengorganisasikan, menerapkan, menganalisis,
menyintesis, mengevaluasi atas materi yang sudah dipelajari. Tes tertulis
bersifat komprehensif sehingga mampu menggambarkan ranah sikap,
keterampilan, dan pengetahuan peserta didik.
Pada tes tertulis berbentu esai, peserta didik berkesempatan
memberikan jawaban yang berbeda dengan teman-temannya, tetapi tetap
terbuka memperoleh nilai yang sama. Misalnya, peserta didik tertentu
melihat kemiskinan dari sisi pandang kebiasaan malas bekerja, rendahnya
keterampilan, atau kelangkaan sumber daya alam. Masing-masiing sisi
pandang ini akan menghasilkan jawaban yang berbeda, tetapu tetap
terbuka memiliki kebenaran yang sama, asalkan analisisnya benar. tes
tertulis berbentuk esai berbentuk esai biasanya menuntut dua jenis pola
jawaban, yaitu jawaban terbuka (extendeed-response)atau jawaban terbatas
(restrictes-response).
Hal ini tergantung dari bobot yang diberikan guru. Tes semacam
ini memberikan kesempatan pada guru untuk dapat mengukur hasil belajar
peserta didik pada tingkatan yang lebih tinggi/kompleks.
Dengan demikian, jelas penilaian otentik dapay mengungkapkan hasil
belajar siswa secara holistik sehingga benar-benar dapat mencerminkan
potensi, kemampuan, dan kreativitas siswa sebagai hasil proses belajar
selain itu penerapan penilaian otentik akan dapat mendorong siswa untuk
lebih aktif belajar dan menerapkan hasil belajarnya dalam kehiduan nyata.
Dengan demikian, penilaian otentik akan dapat meningkatkan mutu
pendidikan.
Mengingat pentingnya penilaian otentik, baik dalam proses
penilaian maupun peningkatan kualitas pembelajaran, maka metose
penilaian seperti ini perlu diterapkan sebagai sarana untuk memperbaiki
proses pembelajran sekaligus untuk meningkatkan mutu pendidikan secara
komplemen dengan penilaian standar sesuai dengan kompetensi yang akan
dinilai.
Secara operasional penerapannya dapat dilakukan dalam tiga
tahap. Pada tahap awal, penilai otentik dapat dilakukan oleh seluruh
pendidik dalam setiap kegiatan pembelajaran, kemudian dilanjutkan
penilaian sekolah yang berupa ujian sekolah.
Berilah tanda silang pada huruf di depan jawaban yang paling tepat. Skor
setiap jawaban benar diberi nilai 1
1. Yang terasuk alat ukur tidak baku yaitu .........
a. Meter b. Centimeter c. Jengkal
2. Yang termasuk alat ukur baku adalah........
a. Cm b. Depa c. Langkah kaki
3. Dan seterusnya...............
Bentuk isian
Isilah titik-titik dibawah ini dengan jawaban yang singkat dan tepat. Skor :
setiap jawaban benar diberi nilai 2.
Penilaiannya:
globalisasi.
Menunjukkan
sikap dan 65% Penerapan Penilaian
sesuai dengan
kepribadian
indonesia.
I. Isilah titik-titik pada soal dibawah ini dengan jawaban singkat dan
tepat.
1. Pengaruh globalisasi di bidang komunikasi di lingkungan
masyarakat misalnya.....
2. Kecenderungan masyarakat menyukai jenis musik jaz termasuk
pengaruh globalisasi di bidang.....
3. Dan seterusnya......
II. Jawablah pertanyaan di bawah ini
1. Jelaskan yang dimaksud istilah globalisasi.
2. Berikan tanggapan dan alasan terhadap pernyataan di bawah ini !
a. Dengan globalisasi kita semakin mudah menikmati siaran
televisi luar negeri.
b. Karena pengaruh globalisais masyarakat cennderung bersikap
konsumtif.
3. Dan seterusnya.......
Penilaian
Jumlah skor yang diperoleh siswa adalah jumlah skor yang diperoleh siswa
dari kriteria 1 dan kriteria 2.
Skor ideal adalah perkalian dari banyaknya kriteria dengan skor teringgi.
Wawan:
Catatan : guru memberikan tanda (√) pada setiap kriteria sesuai dengan
kinerja siswa.
Contoh :
Keterangan :
BT = Belum Terlihat
MT = Mulai terlihat
MB = Mulai Berkembang
SM = Sudah Membudaya
4 Penilaian Diri
Teknik Penilaian Diri
Penilaian diri dilakukan berdasarkan kriteria yang jelas dan objektif. Oleh
karena itu, penilaian diri oleh peserta didik di kelas perlu dilakukan melalui
langkah-langkah sebagai berikut.
a. Menentukan kompetensi atau aspek kemampuan yang akan dinilai.
b. Menentukan criteria penilaian yang akan digunakan.
c. Merumuskan format penilaian, dapat berupa pedoman penskoran, daftar
tanda cek, dan skala penilaian.
d. Meminta peseta didik untuk mrlakukan penilaian diri.
e. Guru mengkaji hasil penilaian secraa acak untuk mendorong peserta
didik supaya senantiasa melakukan penilaian diri secara cermat dan
objektif.
f. Menyampaikan umpan balik kepada peserta didik berdasarkan hasil
kajian terhadap sampel haisl penilaian yang diambil secara acak.
Nama Sekolah :
Mata Ajar :
Nama :
Kelas :
Alternatif
No Pernyataan
Ya Tidak
1. Saya berusaha meningkatkan keimanan dan ketaqwaan
kepada Tuhan YME agar mendapat ridho-nya dalam
belajar.
2. Saya berusaha belajar dengan sungguh-sungguh.
3. Saya optimis bisa meraih prestasi.
4. Saya bekerja keras untuk meraih cita-cita.
5. Saya berperan aktif dalam kegiatan sosial di skeolah dan di
masyarakat.
6. Saya suka membahas masalah politik, hokum, dan
pemerintahan.
7. Saya berusaha mematuhi segala peraturan yang berlaku.
8. Saya berusaha membela kebenaran dan keadilan.
9. Saya rela berkorban demi kepentingan masyarakat, bangsa,
dan negara.
10. Saya berusaha menjadi warga negara yang baik dan
bertanggung jawab.
Jumlah skor
Semakin lengkap dan sesuai informasi yang diperoleh peserta didik pada
setiap tahap semakin tinggi skor yang diperoleh.
Kriteria penskoran:
Nilai
Kriteria
Kompetensi Dasar Indikator peserta Ketuntasan
Ketuntasan
didik
Menganalisis 1. Menganalisis keterkaitan 60% 60 Tuntas
dinamika dan teori tektonik lempeng
kecenderungan terhadap persebaran
perubahan litosfer dan gunung api, gempa bumi,
pedosfer serta dan pembentukan relief
dampaknya terhadap muka bumi.
kehidupan di muka 2. Mengidentifikasi ciri 60% 59 Tidak
bumi. bentang lahan sebagai tuntas
proses pengikisan dan
pengendapan.
3. Mengidentifikasi 50% 59 Tuntas
degradasi lahan dan
dampaknya terhadap
kehidupan.
Bedasarkan tabel dapat diketahui bahwa alat indikator pada kompetesi dsar1
cenderung 60. Jadi, nilai dasar 1 adalah 60 atau 6. Pada kompetendi dasar 1,
indikator ke- 2 belum tuntas. Jadi, peserta didik perlu mengikuti remedial
untuk indikator tersebut.
Nilai indikator pada kompetesi dasar ke- 2 bervariasi, sehingga dihitung nilai
rata-rata indicator. Jadi nilai kompetensi dasar ke-2:
61 + 80 + 90
= 77 atau 7,7
3
3. Bagi Guru
Guru dapat memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan program dan
kegiatan pembelajaran. Misalnya, guru dapat mengambil keputusan
terbaik dan cepat untuk memberikan bantuan optimal kepada kelas dalam
mencapai kompetensi yang telah ditargetkan dalam kurikulum, atau guru
harus mengulang pelajaran dengan mengubah strategi pembelajaran dan
memperbaiki program pembelajaran. Oleh karena itu, program yang telah
dirancang, strategi pembelajaran yang telah disiapkan, dan bahan yang
telah dirancang perlu dievaluasi, direvisi, atau mungkin diganti apabila
ternyata tidak efektif membantu peserta didik dalam mencapai
penguasaan kompetensi. Perbaikan program tidak perlu menunggu
sampai akhir semester karena jika dilakukan sampai akhir semester bisa
saja perbaikan itu akan sangat terlambat.
4. Bagi Kepala Sekolah
Hasil penilaian dapat digunakan kepala sekolah untuk menilai kinerja
guru dan tingkat keberhasilan peserta didik.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
http://pendidikan.probolinggokab.go.id/penerapan-penilaian-autentik-dalam-
kurikulum-2013/, diakses 1 September 2016