Tugas
Tugas
Mungkin dari teman-teman ada yang bertanya pengertian Kebijakan Fiskal itu apa ?
fungsi kebijakan fiskal adalah ? dan lain sebagainya. Tenang semua pertanyaan teman-teman
tadi pasti akan kami bahas sejelas dan selengkapnya agar kita semua paham. oke mari
langsung saja kita simak pembahasan dari Pengertian Kebijakan Fiskal, Lengkap Tujuan,
Macam-Macam dan Teori Kebijakan Fiskal.
Kebijakan fiskal merupakan merupakan nama lain dari kebijakan anggaran. Kebijakan
fiskal merupakan sebuah kebijakan atau aturan yang diambil pemerintah dalam hal
pengeluaran dan pendapatan negara untuk memperbaiki kondisi terutama kondisi ekonomi.
Kebijakan fiskal merujuk pada kebijakan yang dibuat pemerintah untuk mengarahkan
ekonomi suatu negara melalui pengeluaran dan pendapatan (berupa pajak) pemerintah.
Kebijakan fiskal berbeda dengan kebijakan moneter. Perbedaan kebijakan fiskal dan
kebijakan moneter terletak pada pola instrumen kebijakannya. Dalam kebijakan moneter
pemerintah mengatur jumlah uang yang beredar serta mengatur tingkat bunga yang pada
akhirnya bertujuan men-stabilkan perekonomian. Sedangkan pada kebijakan fiskal
pemerintah mengendalikan penerimaan dan pengeluaran.
Dari pendapatan yang berasal dari pajak itu akan menuju ke instrumen kebijakan
fiskal kedua yaitu pengeluaran pemerintah. Pengeluaran pemerintah ini banyak sekali
jenisnya mulai dari pembangunan untuk masyarakat umum sampai kebutuhan akan
operasional pemerintah sendiri.
Ada berbagai contoh kebijakan fiskal yang telah dilakukan oleh pemerintah, salah satunya
adalah sebagai berikut:
1. Semua penduduk wajib memiliki NPWP atau nomor pokok wajib pajak
2. Jumlah pajak dari berbagai macam pajak dinaikkan
3. Pemerintah menerbitkan obligasi
4. Negara berhemat dalam pengeluaran anggaran
Hubungan antara pemerintah daerah dan pusat dalam kebijakan fiskal didasarkan pada 4
prinsip, yaitu sebagai berikut:
Dari sisi pajak jelas jika mengubah tarif pajak yang berlaku akan berpengaruh pada
ekonomi. Jika pajak diturunkan maka kemampuan daya beli masyarakat akan meningkat dan
industri akan dapat meningkatkan jumlah output. Dan sebaliknya kenaikan pajak akan
menurunkan daya beli masyarakat serta menurunkan output industri secara umum.
Kebijakan fiskal mempunyai pengaruh baik jangka panjang maupun jangka pendek.
Kebijakan fiskal mempengaruhi tabungan, investasi, dan pertumbuhan ekonomi dalam jangka
panjang, sedangkan dalam jangka pendek mempunyai pengaruh terhadap permintaan agregat
barang dan jasa.
Salah satu kebijakan penting yang berada di dalam otoritas pemerintah adalah
kebijakan fiskal, dan pelaku dari kegiatan ekonomi secara makro ialah Negara. Negara
berperan untuk mengatur kegiatan ekonomi agar terjaga stabilitas ekonomi dan
mensejahterakan rakyatnya agar tidak mengalami kemiskinan dan pengangguran. Salah satu
kegiatan ekonomi yang dilakukan pemerintah adalah membuat APBN, mengatur inflasi agar
tidak terjadi krisis ekonomi, membangun ekonomi dengan pertumbuhan yang signifikan dan
merata.
Pertumbuhan ekonomi sangat berpengaruh pada kebijakan fiskal yang terwujud dalam
APBN. Ketika APBN digunakan sesuai dengan waktu dan tempat yang tepat maka inflasi
yang akan terkendali dengan baik sehingga berdampak pada pertumbuhan yang signifikan
dan merata dalam ruang lingkup makro yaitu Negara.
Untuk itu kita perlu mengkaji peranan pajak dalam kebijakan fiskal yang termasuk
dalam sumber penerimaan suatu Negara. Agar kita mengetahui seberapa pentingkah pajak
dalam suatu Negara yang merupakan sumber penerimaan Negara.
Pajak sudah dikenal sejak ratusan tahun atau lebih seribu tahun yang lalu. Konsep
pajak pada masa itu jauh berbeda dengan masa sekarang. Intinya adalah pengalihan harta dari
suatu pihak kepada pihak yang lain dengan paksaan yang digunakan untuk kepentingan pihak
yang berkuasa. Secara bertahap dan melalui berbagai perubahan yang disertai dengan
pemberontakan, revolusi atau perlawanan lain, lambat laun dalam masa yang lama, pajak
yang berbentuk seperti dahulu mengalami perubahan. Dari ketakutan untuk membayar pajak
sampai kepada kesadaran untuk membayar pajak. Sistem perpajakan mengalami pelbagai
perubahan dari masa lampau hingga sekarang. Bila masa lalu pajak ditetapkan atas kehendak
penguasa secara sepihak maka pajak pada masa sekarang telah berubah sebagai suatu
keputusan berdasarkan dengan tujuan untuk kepentingan rakyat banyak.
Pengertian Pajak
Pajak adalah iuran wajib yang harus di keluarkan oleh wajib pajak yang
berpenghasilan di atas PTKP. Pajak merupakan sumber penerimaan suatu Negara
Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal dapat diartikan sebagai suatu tindakan yang di ambil oleh pemerintah
dalam bidang Anggaran Pendapatn dan Belanja Negara (APBN) dengan maksud untuk
mempengaruhi jalannya perekonomian.
Kebijakan fiskal merupakan salah satu kebijakan ekonomi negara, yang dapat juga
diartikan sebagai tindakan yang diambil oleh pemerintah untuk membelanjakan
pendapatannya dalam merealisasikan tujuan-tujuan ekonomi.
Pada umumnya kebijakan fiskal suatu negara meliputi tindakan pemerintah tentang
perpajakan, kegiatan penyelenggaraan pemerintahan dan bantuan-bantuan pemerintah.
Dengan kebijakan fiskal pemerintah dapat mempengaruhi tingkat pendapatan nasional,
kesempatan kerja, investasi, distribusi penghasilan dan sebagainya.
Pajak merupakan bagian yang terbesar dari pendapatan Negara. Dari sudut
Pemerintahan pertimbangan pajak dihubungkan dengan kebutuhan keuangan pemerintah
untuk mampu menjalankan pemerintahan. Pandangan ini sering tidak sejalan dengan faktor
keadilan maupun yang lain. Akibatnya pembayar pajak berusaha agar penghasilan lebih kecil
dari yang seharusnya sehingga beban pajak yang dilaporkan juga menjadi lebih kecil.
Kemudian tentang kebijakan fiskal, adalah suatu komponen penting kebijakan publik.
Kebijakan fiskal meliputi kebijakan pemerintah dalam penerimaan, pengeluaran dan utang.
Peranan kebijakan fiskal dalam suatu ekonomi ditentukan oleh keterlibatan pemerintah dalam
aktivitas ekonomi, yang khususnya itu kembali ditentukan oleh tujuan sosio-ekonominya,
komitmen ideologi, dan hakikat sistem ekonomi.
Dalam literatur keuangan negara, ada beberapa teori yang memberikan pembenaran
bagi negara untuk memungut pajak dengan cara dipaksa. Adam Smith dalam bukunya Wealt
Of Nations mengemukakan empat asas dalam pemungutan pajak, yaitu:
a. Equality (persamaan), asas ini menekankan bahwa setiap warga negara memiliki
kewajiban memberikan sumbangsinya kepada negara, seanding dengan kemampuan
mereka masing-masing, sesuai dengan perlindungan dan manfaat yang mereka terima
dari negara.
b. Certaintly (kepastian), asas ini menekankan bahwa setiap wajib pajak harus jelas dan
pasti tentang waktu, jumlah, dan cara pembayaran pajak. Dalam hal ini kepastian hukum
sangat dipentingkan terutama mengenai subyek dan objek pajak.
c. Convinency of payment (asas menyenangkan), pajak seharusnya dipungut dari wajib
pajak pada waktunya dengan cara yang menyenangkan.
d. Low cost of collection (asas efisiensi), asas ini menekankan bahwa biaya pemugutan
pajak tidak boleh lebih besar dari hasil pajak yang akan diterima. Pemungutan pajak
harus disesuaikan dengan kebutuhan anggaran negara.
Dalam bidang ekonomi, untuk mencegah agar industri ekonomi dalam negeri karna tidak
mampu bersaing dengan hasil produksi luar negeri, maka pemerintah dapat menerapkan
pengenaan tarif yang tinggi bagi hasil produksi luar negeri yang ingin masuk ke dalam
negeri.
Fungsi pajak dibagi menjadi dua, yaitu fungsi budgetair (penerimaan) dan fungsi regular
(mengatur).
a. Fungsi budgetair (penerimaan) yaitu memasukkan uang sebanyak-banyaknya ke dalam
kas negara. Pajak haruslah digunakan untuk membiayai kepentingan penyelenggaraan
pemerintahan, oleh sebab itu pajak harus di atur senetral mungkin dan tidak boleh
digunakan untuk kepentingan lain.
b. Fungsi regular (mengatur), pajak dsamping berfungsi mengisi kas negara, juga berfungsi
untuk mengatur sebagai usaha pemerintah untuk turut campur dalam segala bidang guna
tercapainya tujuan-tujuan lain pemerintah.
Pajak merupakan bagian yang terbesar dari pendapatan Negara. Selain itu pajak juga
menjadi instrumen penting dalam kebijakan fiskal. Salah satu peran pentingnya tersebut
sudah dibuktikan pada 2009. Di tengah krisis ekonomi global, ekonomi kita ternyata masih
bisa tumbuh positif. Salah satunya adalah karena efek dari insentif pajak, seperti penurunan
tarif PPh, pajak ditanggung pemerintah, peningkatan penghasilan tidak kena pajak (PTKP),
dan lain sebagainya. Melalui insentif pajak ini, daya beli masyarakat tetap terjaga sehingga
konsumsi masyarakat tetap tumbuh dan juga dapat mempengaruhi tingkat pendapatan
nasional, kesempatan kerja, investasi, distribusi penghasilan dan sebagainya.