Anda di halaman 1dari 5

KETERANGAN UMUM

Nama : Ny N
Umur : 52 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Margasari, Bandung
Status : Sudah bernikah
Agama : Islam
Tanggal MRS : 11 April 2013
Tanggal pemeriksaan : 25 April 2013

ANAMNESA
Keluhan utama : penurunan kesadaran
Anamnesa khusus :
2 hari SMRS pasien dilaporkan keluarga menurun kesadarannya secara perlahan, saat
dipanggil, pasein masih membuka mata kemudian tidur kembali. 10 hari SMRS pasien
dikatakan mengeluh nyeri kepala yang dirasakan di seluruh kepala, terus menerus dan terasa
semakin lama semakin berat. Sakit kepala tidak berkurang dengan minum obat. Tidak
terdapat keluhan panas badan, terdapat keluhan mual dan muntah satu kali. tidak ada kejang,
bicara rero, mulut mencong, ataupun sulit menelan. Ini merupakan keluhan pasien yang
pertama kali. 5 hari SMRS pasien mengeluh adanya pandangan ganda. Rasa lemah atau baal
anggota gerak tidak ada.
Tidak terdapat riwayat batuk – batuk lama > 2 minggu pada pasien maupun di
keluarga. Tidak terdapat riwayat batuk berdarah. Terdapat keluhan sering berkeringat di
malam hari dan turun berat badan 15 kilogram dalam 2 bulan. Tidak ada keluhan yang serupa
di keluarga. Tidak ada riwayat kontak dengan tetangga yang memiliki batuk lama. Tidak ada
riwayat meminum obat paru yang lama. Tidak ada riwayat minum antibiotik sebelumnya.
Tidak ada riwayat pemakaian jarum suntik secara bergantian, tato dan transfusi darah. Pasien
mempunyai riwayat tekanan darah tinggi sejak 18 tahun SMRS dengan tekanan darah
tertinggi 180…, pasien tidak rutin kontrol dan tidak rutin minum obat. Tidak ada riwayat
trauma kepala. tidak ada riwayat kencing manis. tidak ada riwayat diare. Tidak ada riwayat
flu sebelumnya ataupun keluar cairan dari telinga.

PEMERIKSAAN FISIK
Kesadaran : komposmentis
Tekanan darah : 140/90 mmHg
Nadi : 88x/menit REIC
Respirasi : 24x/menit
Suhu : 37.2 °C
Turgor : Baik
Gizi : Baik

Status generalis
Kepala : konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik, PCH (-), SPO (-)
Leher : JVP tidak meningkat, trakea tidak ada deviasi, KGB tidak teraba
Thoraks : bentuk dan gerak simetris, BPH ICS V peranjakan 2 cm
Cor : IC tidak tampak, teraba di ICS V LMCS, tidak kuat angkat, thrill (-)
Batas kanan LSD, batas kiri ICS V LMCS, batas atas ICS III
S1S2 normal, S3S4 (-), murmur (-)
Pulmo : VF sonor, VBS ki=ka, VR ki=ka
Rh -/- wh -/-
Abdomen : datar lembut, NT (-), DM (-), BU (+) normal
Hepar lien tidak teraba, ruang traube kosong
Ekstremitas : akral hangat, CRT < 2 detik, edema -/-

Status neurologikus
Kaku kuduk (+), L/K (-), Brudzinski I/II/III -/-/-
Saraf otak
NI : Penciuman : Normal
NII : Ketajaman penglihatan : OD 20/70 OS 5/60
N III/IV/VI :
Ptosis : -/+
- Pupil : bulat anisokor Ø OD 3mm, OS 5mm
Reflekscahaya (D/I) : direk +/- indirek +/-
Posisimata : di tengah
Gerakan bola mata : parese N III IV VI
Nistagmus :-
NV :
Sensorik
Oftalmikus : Normal
Maksilaris : Normal
Motorik : Normal
N VII : Angkat alis mata : kiri lebih rendah
Memejamkan mata : Normal
Pilikanaso-labialis :+
Gerakan wajah :kesisi kanan
Rasa Asin (2/3 bagian muka lidah): Tidak dirasakan
N VIII : Pendengaran : Normal
Keseimbangan : Normal
N IX/X : Suara/bicara : Normal
Menelan : Normal
Kontraksipalatum : Normal
Refleksfarinks : Normal
Rasa pahit 1/3 belakang: Normal
N XI : Angkatbahu : Normal
Menengokkanankiri: Normal
NXII : Gerakan lidah :Deviasikekiri
Atrofi :-
Tremor/fasikulasi :-

Motorik :
Anggota badan atas : Kekuatan otot 5/5 atrofi -, fasikulasi -
Anggota badan bawah : Kekuatan otot 3/4, atrofi -, fasikulasi -
Gerakan involunter : (-)

Sensori
Anggota badan atas : baik
Batang tubuh : baik
Anggota badan bawah : baik

Refleks fisiologis
Refleks Kanan Kiri
Biseps + +
Triseps + +
Radialis + +
Patella + +
Achilles + +
Abdomen
- Epigastrium - -
- Paragastrium - -
- Hipogastrium - -

Reflex patologis
Reflex Kanan Kiri
Babinski - -
Chaddock - -
Hoffman tromner - -
Mendel-bechterew - -
Rossolimo - -

Regresi:
Reflex Kanan Kiri
Glabela - -
Mencucu - -
Memegang - -
Palmomental - -

Diagnosis Banding

 Meningitis serosa TB grade II dengan komplikasi arteritis dan penjeratan N III, IV, VI
OS dan N VI OD
 Meningitis serosa viral grade II dengan komplikasi arteritis dan penjeratan N III, IV,
VI OS dan N VI OD
 Tumor intra kranial
Diagnosis kerja :
Meningitis serosa TB grade II dengan komplikasi arteritis dan penjeratan N III, IV, VI OS
dan N VI OD

Pemeriksaan Penunjang
HB, leuko, trombosit, diff count
Fotorontgen
Pemeriksaan Cerebrospinal : analasis CSF
Kultur BTA
Pemeriksaan Fungsi hepar
CT-scan

Penatalaksanaan:
Dexamethasone 4 x 1 amp IV tapp off
Ranitidine 2 x 1 amp IV
OAT Kat I (BB 50kg)
Parasetamol 3 x 500mg
PEMBAHASAN

1. Kenapa pasien didiagnosis sebagai Meningitis serosa TB grade II dengan komplikasi


arteritis dan penjeratan N III, IV, VI OS dan N VI OD?
Pada pasien ini diperkirakan suatu meningitis karena gejala klinis adanya penurunan
kesadaran, adanya nyeri kepala sejak 10 hari smrs yang dirasakan diseluruh kepala, terus-menerus
dan terasa berat.Pada pasien ini tidak terdapat demam yang khas, dan kemungkinan demam nya
ini sub febris. Nyeri kepala yang terjadi sejak 10 hari smrs menandakan adanya kejadian
meningitis yang subakut. Dari anamnesis didapatkan nyeri kepala yang tidak berkurag dengan
obat, dan adanya peningkatan tekanan intracranial yaitu adanya mual dan muntah.
Pada pemeriksaan neurologis, didapatkan adanya kaku kuduk yang positif, dan
merupakan tanda dari meningitis. Adanya keterlibatan cranial nerve 3,4, dan 6 yang parese
menandakan bahwa stadium sudah mencapai grade II.
Menurut British medical Research Council 1948, pasien ini dimasukkan kedalam
stadium II karnea adanya tanda meningitis dengan penurunan kesadarandan adanya deficit
neurologis lain, pada pasien ini sudah ada keterlibatan nervus cranialis 3,4dan 6. Gejala yang
sering didapatkan adalah nyeri kepala dan kaku kuduk.

2. Apakahpemeriksaanpenunjang meningitis tuberkulosa ?


- HB, leuko, trombosit, diff count untuk melihat tanda tanda infeksi
- Foto rontgen : untuk melihat adanya tanda-tanda TB ataupun infeksi sekunder
- Pemeriksaan Cerebrospinal : untuk membedakan apakah ini merupakan meningitis yang
purulenta atau non purulenta
- Kultur BTA untuk konfirmasi penyebab meningitis
- Pemeriksaan Fungsi hepar : untuk nanti pemberian pengobatan
- CT-scan untuk melihat apakah terdapat tumor intra kranial

3. Apakah penatalaksanaan yang diberikan kepada pasien sudah sesuai?

Pasien ini diberikan OAT kategori I karena ,pasien ini belum pernah mendapat pengobatan OAT
sebelum dirawat.Pasien ini diberikan dexamethasone untuk mengurangi inflamasi di Meninges yang
secara tidak langsung akan mengurangkan tekanan intracranial. Ranitidine untuk mengurangi iritasi
pada gaster yang disebabkan oleh pengobatan. Paracetamol diperlukan pada waktu pasien mengalami
demam.

4. Bagaimana Prognosis pada Pasien ini ?

Quo ad Vitam : Dubia ad bonam, karena pasien ini memiliki tanda vital yang baik
Quo ad functionam : Dubia ad bonam, karena pasien ini memiliki gejala defisit
neurologis
CASE REPORT SESSION
MENINGITIS

Disusun Oleh:

Anisha Parasputi M. 1301-1211-0508

Robinee Panirchelvam 1301-1212-3547

Otto Naftari 1301-1211-0590

Preceptor:

Sobaryati, dr., SpS., KIC, M.Kes

BAGIAN ILMU PENYAKIT SARAF


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJADJARAN
RUMAH SAKIT DR. HASAN SADIKIN
BANDUNG
2013

Anda mungkin juga menyukai